Anda di halaman 1dari 3

NAMA : IKA DEWI SARTIKA

KELOMPOK : H

PENETAPAN KADAR ASETOSAL


SECARA ALKALIMETRI

I. Prinsip :
Acetosal atau aspirin adalah obat pengencer darah atau obat yang digunakan
untuk mencegah penggumpalan darah. Sebagai pengencer darah, aspirin digunakan pada
penderita penyakit jantung koroner, serangan jantung, penyakit arteri perifer, atau stroke.
Selain mencegah penggumpalan darah, aspirin merupakan obat untuk mengurangi rasa
sakit dan menurunkan demam. Perlu diingat, sebaiknya konsumsi aspirin setelah makan,
karena obat ini dapat menimbulkan sakit maag.
II. Literatur :
Farmakope Indonesia Edisi II dan III
Vogel, A.I. Quantitative Inorganic Analysisis
III. Reaksi Kimia :
CH3COOH + NaOH ↔ CH3COONa + H2O
IV. Teori Singkat :
Alkalimetri merupakan suatu teknik analisis untuk mengetahui kadar keasaman suatu zat
dengan menggunakan larutan standar basa. Basa yang digunakan biasanya adalah natrium
hidroksida (NaOH).Sebelum digunakan, larutan NaOH harus distandarisasi dahulu
dengan asam oksalat (H2C2O4).Hidroksida-hidroksida dari natrium, kalium dan barium
umumnya digunakan sebagai larutan standar alkalis (basa).Ketiganya merupakan basa
kuat dan sangat mudah larut dalam air. Pembuatan larutan standar alkalis dari ammonium
hidroksida tidak dibenarkan, kecuali bersifat sebagai basa lemah, sebab pada proses
pelarutan dilepaskan gas amonia (beracun).
V. Alat dan bahan :
Alat : Buret, Erlemeyer, Gelas ukur, Pipet volume, Labu ukur, dll
Bahan :
 LBS : NaOH 0,1 N
 LBP : Asam oksalat
 Indikator : PP
 Alkohol netral
 Sampel : Asetosal
VI. Prosedur :
a. Buat LBS NaOH 0,1 N, masukkan dalam buret
b. Buat LBP Asam Oksalat. (BM = 126, BE = ½)
- Timbang Asam Oksalat 650mg yang sudah dikeringkan, larutkan dalam 100ml
aquadest dalam labu ukur. Hitung normalisasi
gram 0,65
liter 0,1
- N= = =0,103 N
BM × BE 1
126×
2
- Pipet 25,00 ml Asam Oksalat, masukkan dalam erlemeyer, tambahkan 3 tetes
indikator PP
- Titrasi dengan NaOH 0,1 N ad warna merah muda
- Lakukan titrasi 3 kali (triplo)
- Hitung normalitas.
- V 1 × N 1=V 2 × N 2

Volume Volume NaOH Volume


No Paraf
Asam Oksalat Awal Akhir Rata - rata
1. 25,00 ml 0,00 ml 12,2 ml
2. 25,00 ml 0,00 ml 12,2 ml 12,2 ml
3. 25,00 ml 0,00 ml 12,2 ml
c. Sampel Asetosal (BM=180,16 BE=1)
- Timbang 500mg zat yang dilarutkan dalam 10 ml Alkohol netral 95% pada
erlemeyer
- Tambahkan 3 tetes indikator PP
- Titrasi dengan NaOH 0,1 N ad warna merah muda
- Lakukan titrasi 3 kali (triplo)
- Hitung kadar sampel tersebut

Volume Volume titran NaOH Volume


No Paraf
Asetosal Awal Akhir Rata - rata
1. 500 ml 0,00 ml 21,20 ml
2. 500 ml 0,00 ml 21,20 ml 21,20 ml
3. 500 ml 0,00 ml 21,20 ml
VII. Perhitungan :
a. Pembakuan Asam Oksalat
 V 1 × N 1=V 2 × N 2
 25,00 ×0,103=12,2× N 2
25,00 ×0,103
 N 2=
12,2
 N 2=0,2110 N
b. Penetapan kadar
M gek Asetosal = M gek NaOH
¿ V × N=21,20× 0,2110=4,4732 M gek
Gram Asetosal = M gek × BM × BE=4,4732 ×180,16 ×1=805,891

805,891
Kadar % b/b ¿ mg× 100 %=1,611 %
500

Anda mungkin juga menyukai