Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

NANOTEKNOLOGI DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Fisika Zat Padat

Disusun oleh :
********
########

Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL. i
DAFTAR ISI.. ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.. 1
B. Rumusan Masalah. 2
C. Tujuan... 2
II. PEMBAHASAN
A. Sejarah Nanoteknologi 3
B. Pengertian Nanoteknologi 4
C. Sifat Material Nano. 5
D. Aplikasi Dan Manfaat Nanoteknologi. 10
E. Kontribusi Nanoteknologi dalam dunia IT (information technology).. 14
III. PENUTUP
KESIMPULAN 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Material dalam skala nano dalam beberapa dekade terakhir ini menjadi sangat
menarik, dan telah memiliki banyak metode sintesis yang dikembangkan. Berbagai
penelitian yang dilakukan dengan sangat cermat terus menerus dilakukan. Penelitian
dilakukan berdasar pada pemikiran/ide yang sangat sederhana, yaitu menyusun sebuah
material yang terdiri atas blok-blok partikel homogen dengan ukuran nanometer.
Hasilnya sebuah material baru lahir dengan sifat-sifat fisis yang berbeda dari material
penyusunnya. Hal ini memicu perkembangan material nanopartikel di segala bidang
dengan memanfaatkan ide yang sangat sederhana tersebut (Kortshagen, 2009).
Salah satu hal besar yang masih menjadi permasalahan dalam pengembangan
teknologi nano adalah resiko potensial terhadap kesehatan, keamanan dan lingkungan
sebagai akibat penggunaan material nano serta cara terbaik untuk mengelola resiko
tersebut. Teknologi nano sendiri diturunkan dari istilah nanometer.
Satu nanometer setara dengan sepersatu miliar meter, kurang lebih seratus ribu
kali lebih kecil dari diameter rambut manusia, seribu kali lebih kecil dari sel darah merah,
dan setengah kali diameter DNA. Sementara pengertian teknologi nano adalah suatu
proses rekayasa dari fungsi sistem pada tingkat molekular. Teknologi ini mengacu pada
manipulasi atau perakitan diri dari atom , molekul atau kelompok molekul menjadi
material atau alat dengan sifat-sifat baru. Cara kerjanya melalui proses top down
ataupun bottom up . Top down berarti memperkecil ukuran sampai pada skala nano
contohnya diterapkan pada elektro nano dan rekayasa nano. Sedangkan bottom up
merupakan kebalikan proses dari top up, dimana pada proses ini atom-atom atau molekul
dimanipulasi sehingga menjadi susunan dengan skala nano. Hal ini lebih menyerupai
biokimia atom.
Teknologi nano merupakan salah satu teknologi yang relatif masih dalam taraf
pengembangan dalam penerapan, walaupun ada beberapa bidang yang telah
menerapkannya Perkembangan teknologi ini berlangsung dengan pesat terutama pada
tahun 2000-an.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari nanoteknologi?
2. Bagaimana sifat material nano ?
3. Bagaimana aplikasi dan manfaat nanoteknologi dalam kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari nanotelnologi.
2. Mengetahui sifat suatu partikel nano.
3. Mengetahui aplikasi dan manfaat nanoteknologi dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Nanoteknologi
Istilah "nanoteknologi" ditakrifkan buat pertama kali oleh Norio Taniguchi ,
Profesor Universiti Sains Tokyo , pada tahun 1974 dalam kertas kerjanya, " Mengenai
Konsep Asas 'Nanoteknologi', " sebagai berikut: "'Nanoteknologi' terdiri terutamanya
daripada pemprosesan bahan-bahan melalui pemisahan, penyatuan, dan pencacatan
bentuk oleh sebiji atom atau sebiji molekul." Istilah "nanoteknologi" didefinisikan
pertama kali oleh Norio Taniguchi , Profesor Universiti Sains Tokyo , pada tahun 1974
dalam kertas kerjanya, "Tentang Konsep Dasar 'Nanoteknologi'," sebagai berikut:
"'Nanoteknologi' terdiri terutama dari pemrosesan bahan-bahan dalam pemisahan,
persatuan, dan pencacatan bentuk oleh sebiji atom atau sebiji molekul. "
Pada dekad 1980-an , idea asas untuk takrif ini diperiksa dengan teliti oleh Dr.
Pada dekade 1980-an , ide dasar untuk definisi ini diperiksa dengan teliti oleh Dr. Eric
Drexler. Eric Drexler. Beliau mempromosikan keertian teknologi untuk fenomena-
fenomena dan peranti-peranti skala nano melalui ucapan-ucapan dan buku-bukunya,
" Enjin-enjin Penciptaan: Era Nanoteknologi Yang Akan Datang " ( Engines of Creation:
The Coming Era of Nanotechnology ) dan " Sistem-sistem Nano: Jentera Molekul,
Pengilangan dan Pengiraan " ( Nanosystems: Molecular Machinery, Manufacturing, and
Computation , ISBN 0-471-57518-6 ) dan disebabkan beliau, istilah itu memperoleh
maksud kini. Ia mempromosikan keertian teknologi untuk fenomena-fenomena dan
perangkat-perangkat skala nano melalui ucapan-ucapan dan buku-bukunya, " Mesin-
mesin Penciptaan: Era Nanoteknologi Yang Akan Datang "(Engines of Creation: The
Coming Era of nanotechnology) dan" Sistem- sistem Nano: Jentera Molekul, pembuatan
dan Penghitungan "(Nanosystems: Molecular Machinery, Manufacturing, and
Computation,ISBN 0-471-57518-6 ) dan disebabkan beliau, istilah itu memperoleh
maksud kini.
Teknologi kini menggunakan istilah 'nano' tidak terlalu berkaitan dan agak jauh
dengan matlamat teknologi perubahan dan istimewa bagi cadangan pengilangan molekul,
tetapi istilah tersebut sering membawa kepada idea tersebut. Teknologi kini
menggunakan istilah 'nano' tidak terlalu berhubungan dan agak jauh dengan tujuan
teknologi perubahan dan istimewa bagi cadangan pengilangan molekul, tetapi istilah
tersebut sering membawa kepada idea tersebut. Maka, mungkin berbahaya yang "buih
nano" akan terbentuk daripada penggunaan istilah tersebut oleh para saintis dan
usahawan untuk mendapatkan keuntungan, tanpa menghiraukan (dan mungkin kurang)
minat dalam kemungkinan perubahan kerja yang lebih kelihatan berwawasan tinggi dan
jauh. Maka, mungkin berbahaya yang "buih nano" akan terbentuk dari petunjuk istilah
tersebut oleh para ilmuwan dan pengusaha untuk mendapatkan keuntungan, tak peduli
(dan mungkin kurang) minat dalam kemungkinan perubahan kerja yang lebih terlihat
berwawasan tinggi dan jauh.
Bahan yang bertambah secara nanoteknologi akan mengurangkan berat dan
diikuti dengan bertambahnya kestabilan dan kegunaan. Bahan yang bertambah secara
nanoteknologi akan mengurangi berat dan diikuti dengan bertambahnya stabilitas dan
penggunaan.

B. Pengertian Nanoteknologi
Nanoteknologi adalah sebuah cabang ilmu yang berfokus pada materi-materi pada
ukuran antara 1 hingga 100 nanometer (1 nm = 10 -9 meter ). Pada dasarnya,
nanoteknologi ialah peluasan sains-sains yang sedia ada ke skala nano. Pada dasarnya,
nanoteknologi adalah perluasan ilmu-ilmu yang ada ke skala nano.
Salah satu aspek skala nano yang terpenting adalah bahwa semakin objek-objek
menjadi kecil, semakin besar nisbahnya antara luas permukaan dengan isi padu. Salah
satu aspek skala nano yang terpenting adalah bahwa semakin benda menjadi kecil,
semakin besar nisbahnya antara luas permukaan dengan volume. Fenomena ini telah
memungkinkan penciptaan bahan-bahan yang menarik serta penggunaan-penggunaan
yang baru. Fenomena ini telah memungkinkan penciptaan bahan-bahan yang menarik
serta petunjuk-petunjuk yang baru.
Umpamanya, bahan-bahan yang legap menjadi lut sinar (tembaga); bahan-bahan
yang stabil menjadi bahan boleh bakar (aluminium); pepejal menjadi cecair pada suhu
bilik (emas); dan penebat menjadi konduktor (silikon). Umpamanya, bahan-bahan yang
legap menjadi transparan (tembaga); bahan yang stabil menjadi bahan dapat bakar
(aluminium); padat menjadi cair pada suhu kamar (emas); dan insulator menjadi
konduktor (silikon). Kejayaan-kejayaan cemerlang dalam nanoteknologi telah
menghasilkan alat-alat solek dan losen-loesen pelindung cahaya matahari yang lebih baik,
serta seluar kalis air. Perolehan-perolehan cemerlang dalam nanoteknologi telah
menghasilkan alat-alat solek dan losion-loesen pelindung sinar matahari yang lebih baik,
serta celana kedap air.
Teknologi-Nano adalah pembuatan dan penggunaan materi atau devais pada
ukuran sangat kecil. Materi atau devais ini berada pada ranah 1 hingga 100 nanometer
(nm). Satu nm sama dengan satu-per-milyar meter (0.000000001 m), yang berarti 50.000
lebih kecil dari ukuran rambut manusia. Saintis menyebut ukuran pada ranah 1 hingga
100 nm ini sebagai skala nano (nanoscale), dan material yang berada pada ranah ini
disebut sebagai kristal-nano (nanocrystals) atau material-nano (nanomaterials).
Beberapa terobosan penting telah muncul di bidang nanoteknologi.
Pengembangan ini dapat ditemukan di berbagai produk yang digunakan di seluruh dunia.
Sebagai contohnya adalah katalis pengubah pada kendaraan yang mereduksi polutan
udara, devais pada komputer yang membaca-dari dan menulis-ke hard disk, beberapa
pelindung terik matahari dan kosmetik yang secara transparan dapat menghalangi radiasi
berbahaya dari matahari, dan pelapis khusus pakaian dan perlengkapan olahraga yang
dapat meningkatkan kinerja dan performa atlit. Hingga saat ini para ilmuwan yakin
bahwa mereka baru menguak sedikit dari potensi teknologi nano.

C. Sifat Material Nano


Material nano merupakan material dengan ukuran diameter antara 1 sampai 100
nanometer. Pada skala ukuran ini partikel dapat mempunyai sifat dan fungsi yang jauh
berbeda dibandingkan dengan partikel yang sama tetapi dengan ukuran yang lebih besar.
Sebagai contoh adalah emas. Logam emas mempunyai warna kuning keemasan, bersifat
inert dan mempunyai titik leleh 12000 C. Partikel nano emas berukuran 1 nm mempunyai
warna biru, sedikit reaktif dan titik leleh 2000 C. Sedangkan partikel nano emas
berukuran 3 nm mempunyai warna kemerahan, bersifat katalitik dan mempunyai titik
leleh 2000C.

Gambar: Bulk Emas dan Partikel emas berukuran 1 nm


Dari contoh diatas dapat kita lihat bahwa partikel nano mempunyai sifat-sifat
yang sulit untuk diprediksi. Dalam tahun-tahun terakhir ini, sebagai akibat dari
perkembangan penggunaan dan produksi material nano, muncullah perhatian mengenai
aspek kesehatan dan keamanan dari material ini. Meskipun berbagai jenis material ini
bukan baru, tetapi ukuran material tersebut pada skala nano menimbulkan dua perhatian
penting, yaitu :
1. Material nano mempunyai luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan
massa yang sama tetapi ukuran partikel lebih besar serta kemampuan untuk
menembus membran sel. Hal ini dapat membuat bahan secara kimia lebih reaktif dan
mempengaruhi sifat-sifat kekuatan dan kelistrikan.
2. Efek kuantum dapat mulai mempengaruhi perilaku dari sesuatu pada skala nano,
terutama sekali akan berpengaruh pada optikal, elektrikal dan sifat magnetik dari
material tersebut.
Aspek lain yang menjadi perhatian mobilitas partikel ini dalam tubuh manusia
dan lingkungan. Disamping itu material dengan ukuran nano mempunyai sifat sifat
mekanik yang berbeda dengan bahan sejenis tetapi mempunyai ukuran lebih besar (bulk
materia ).
Sifat-sifat mekanik, optikal, magnetik serta kimia dari material nano telah banyak
dipelajari, tetapi tidak dengan sifat termal dari material ini.Hal ini disebabkan oleh
kesulitan pengukuran dan pengontrolan proses transpot panas pada skala ini . Sedangkan
analisa dan simulasi secara teoritis mengenai proses tersebut masih dalam tahap
perkembangan. Pada saat ini dipergunakan alat yang disebut Atomic Force Microscope (
AFM ) yang dapat dipergunakan untuk mengukur proses transpot panas pada struktur
nano dengan spasial resolusi yang tinggi. Adapun beberapa sifat keunggulan dari material
berukuran nano, antara lain :
1) Sifat elektrik
Nanomaterial dapat mempunyai energi lebih besar dari pada material ukuran
biasa karena memiliki surface area yang besar. Energy band secara bertahap berubah
terhadap orbital molekul. Logam ukuran besar mengikuti hokum Ohm. Pada logam
ukuran nano harus memiliki masukan elektrostatik (menggambarkan jumlah energi
elektron) Eel = e2/2C. Resistivitas elektrik mengalami kenaikan dengan berkurangnya
ukuran partikel.
Contoh aplikasi : energi densitas yang tinggi dari baterai, nanokristalin
merupakan material yang bagus untuk lapisan pemisah pada baterai karena dia dapat
menyimpan energi yang lebih banyak. Baterai logam nikel-hidrida terbuat dari
nanokristalin nikel dan logam hidrida yang membutuhkan sedikit recharging dan
memiliki masa hidupa yang lama.

2) Sifat magnetik
Sifat fisis yang unik dari nanopartikel magnetik adalah sifat kemagnetan yang
dimilikinya. Magnetisasi (per atom) dan anisotropi magnetik nanopartikel berbeda
dengan sifat material bulk, serta memiliki perbedaan suhu Curie (Tc) dan suhu Neel
(Tn). Selain itu pada nanopartikel ditemukan sifat yang menarik seperti giant
magnetoresistance (GMR), efek magnetokalorik yang besar, dan sebagainya.
Sifat lain yang istimewa pada nanopartikel magnetik yaitu bersifat
superparamagnetik. Sifat superparamagnetik merupakan sifat yang muncul pada
material berorde satu domain magnetik. Ukurannya yang kecil menyebabkan material
tersebut sangat reaktif terhadap medan magnet luar, namun jika medan magnet luar
dihilangkan pengaruhnya secara perlahan-lahan maka sifatnya akan mirip dengan
material paramagnetik. Beberapa sifat istimewa tersebut menyebabkan nanopartikel
magnetik telah luas digunakan dalam katalis, mineralogi (seperti pemilihan biji besi),
informasi (data penyimpan), bidang lingkungan (konsentrasi polutan), dan lain-lain.
Berdasarkan pada sifatnya yang dapat dipengaruhi medan magnet, biokompatibel,
biodegradabel, dan memiliki gugus fungsional, nanopartikel magnetik dapat dengan
mudah dikonjugasi dengan banyak molekul fungsional seperti enzim, antibodi, sel,
DNA, dan RNA.
Nanopartikel magnetik memiliki beberapa jenis seperti -Fe2O3, -Fe2O3,
danFe3O4. Masing-masing jenis partikel tersebut memiliki sifat yang berbeda. Seperti
-Fe2O3 memiliki struktur cubic closed-packed dengan kesetimbangan kimia yang
baik, dan biasanya digunakan untuk perekaman dengan media magnet. -Fe2O3
memiliki struktur rhombohedral, jenis ini merupakan jenis yang paling stabil akan
tetapi bersifat anti-ferromagnetik di bawah suhu Neel (< 955 K). Sedangkan magnetit
Fe3O4 mempunyai struktur spinel terbalik pada suhu kamar.

3) Sifat mekanik
Sifat-sifat mekanik itu diantaranya kekerasan, modulus elastik dan kekuatan
tarik yang menjadi lebih baik sebagai akibat dari kesempurnaan struktur dari dari
material pada skala nano. Ukuran kecil ini menyebabkan material nano bebas dari
ketidaksempurnaan struktur dalam karena adanya dislokasi ataupun impuritas dari
bahan lain yang dapat menyebabkan kesalahan mekanik (mechanical failur ).
Peningkatan sifat-sifat mekanik bahan pada skala nano itu memberikan banyak potensi
penerapan seperti mechanical nano resonators, sensor massa dan penjepit nano untuk
objek pada proses manipulasi pada skala nano. Sedangkan aplikasi secara makro
diantaranya adalah pada stuktur reinforcement bahan polimer, pembuatan material
yang kuat tetapi ringan, pelapis yang bersifat konduktif dan fleksibel serta peralatan
pemotong yang lebih keras dan kuat.
Gambar 2 di atas menunjukkan sifat mekanik yang diinginkan dari suatu
material atau bahan yang bergantung pada ukuran partikel bahan atau material
tersebut. Dapat diamati dari Gambar 2 bahwa sifat-sifat mekanis yang paling besar
(maksimum) terjadi ketika ukuran paritkel adaladah sangat halus, mendekati ukaran
nanometer. Semakin besar ukuran partikel, yakni pada skala micrometer ke atas, sifat-
sifat mekanis yang diinginkan justru berkuang.
Contoh aplikasi : automobil dengan efisiensi greater fuel. Nanomaterial diterapkan
pada automobil sejak diketahui sifat kuat, keras dan sangat tahan terhadap erosi,
diharapkan dapat diterapkan pada busi.

4) Sifat optik
Sistem nanokristalin memiliki sifat optikal yang menarik, yang mana berbeda
dengan sifat kristal konvensional. Kunci peyumbang faktor masuknya quantum
tertutup dari pembawa elektrikal pada nanopartikel, energi yang efisien dan
memungkinkan terjadinya pertukaran karena jaraknya dalam skala nano serta memiliki
sistem dengan interface yang tinggi. Dengan perkembangan teknologi dari material
mendukung perkembangan sifat nanofotonik. Dengan sifat optik linear dan non linear
material nano dapat dibuat dengan mengontrol dimensi kristal dan surface kimia,
teknologi pembuatan menjadi faktor kunci untuk mengaplikasikan.
Contoh aplikasi : pada optoelektronik., electrochromik untuk liquid crystal
display (LCD).

5) Sifat kimia
Merupakan faktor yang penting untuk aplikasi kimia nanomaterial yaitu
penambahan surface area yang mana akan meningkatkan aktivitas kimia dari material
tersebut. Contoh aplikasi : teknologi fuel cell merupakan aplikasi yang penting dari
penggunaan logam nanopartikel. Dimana dalam fuel cell digunakan logam Pt dan Pt-
Ru.
Besi oksida nanopartikel merupakan oksida logam yang mendapat perhatian
yang besar dalam rekayasa material nanopartikel, mengingat potensi penerapan
teknologi yang dimungkinkan. Pemanfaatan oksida logam yang memiliki beberapa
spesies oksida berkarakteristik khas ini telah banyak dilaporkan yaitu sebagai :
fotokatalis pada fotooksidasi fenol sebagai katalis autooksidasi bahan bakar jet-A,
komponen aktif pada media rekam padat informasi, sebagai penghantaran obat
paramagnetik dengan mengubahnya menjadi senyawa magnetic-gels, sensor alkohol
pada temperatur ruang dan sebagai fotokatalis untuk menguraikan air menjadi
hidrogen dan oksigen dlam bentuk elektroda lapis tipis, selain itu besi oksida
nanopartikel dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan CaO sebagi sensor gas SO2.
D. Aplikasi Dan Manfaat Nanoteknologi
Akibat perkembangannya yang amat cepat, aplikasi nanoteknologi dapat
digolongkan menjadi tiga bagian, yakni (i) nanoteknologi bertahap, (ii) nanoteknologi
evolusioner, dan (iii) nanoteknologi radikal. Nanoteknologi bertahap adalah aplikasi
nanoteknologi yang bersifat jangka pendek. Berbagai penemuan yang cepat terjadi dan
dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Nanoteknologi evolusioner adalah aplikasi
nanoteknologi yang belum terwujudkan dalam jangka pendek. Dengan demikian, saat ini
masih dalam tahap penelitian. Sedangkan nanoteknologi radikal adalah berbagai
kemungkinan aplikasi yang di masa depan juga nampak tidak memungkinkan. Di bawah
ini akan dibahas tentang berbagai aplikasi nanoteknologi yang bertahap pada evolusioner.
Namun demikian, perlu dicatat pula bahwa sebelum perkembangan pesat
nanoteknologi seperti saat ini, masyarakat jaman dahulu secara tidak sengaja telah
menggunakan nanoteknologi dalam kehidupannya. Pada abad ke-10 sampai akhir tahun
1750, pedang-pedang yang diproduksi di Damaskus telah mengandung silinder nano
karbon (carbon nanotubes). Para empu pedang tersebut tidak menyadari bahwa mereka
telah mengaplikasikan nanoteknologi.
1. Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, melalui nanoteknologi dapat diciptakan "mesin
nano" yang disuntikan ke dalam tubuh guna memperbaiki jaringan atau organ tubuh
yang rusak. Penderita hipertensi, misalnya, kini tak perlu lagi disuntik atau
mengonsumsi obat, cukup hanya disemprot saja ke bagian tubuh tertentu.
Nanoteknologi mencakup pengembangan teknologi dalam skala nanometer, biasanya
0,1 sampai 100 nm (satu nanometer sama dengan seperseribu mikrometer atau
sepersejuta milimeter). Untuk industri logam, dapat diciptakan sebuah materi logam
alternatif yang murah, ringan dan efisien, yang dapat menekan biaya produksi
kendaraan, mesin dan lainnya. Nanoteknologi telah dapat merekayasa obat hingga
dapat mencapai sasaran dengan dosis yang tepat, termasuk peluang untuk mengatasi
penyakit-penyakit berat seperti tumor, kanker, HIV dan lain lain.

2. Bidang Industri
Aplikasi nanoteknologi dalam industri sangat luas. Dengan nanoteknologi,
kita bisa membuat pesawat ruang angkasa dari bahan komposit yang sangat ringan
tetapi memiliki kekuatan seperti baja. Kita juga bisa memproduksi mobil yang
beratnya hanya 50 kilogram. Industri fashion pun tidak ketinggalan. Mantel hangat
yang sangat tipis dan ringan bisa menjadi tren di masa mendatang dengan bantuan
nanoteknologi.
Perkembangan pesat ini akan mengubah wajah teknologi pada umumnya
karena nanoteknologi merambah semua bidang ilmu. Tidak hanya bidang rekayasa
material seperti komposit, polimer, keramik, supermagnet, dan lain-lain. Bidang-
bidang seperti biologi (terutama genetika dan biologi molekul lainnya), kimia bahan
dan rekayasa akan turut maju pesat. Misalnya, manusia akan mengecat mobil dengan
cat nanopartikel yang mampu memantulkan panas sehingga kendaraan tetap sejuk
walau diparkir di panas terik matahari. Atau, kawat tembaga akan sangat jarang
digunakan (terutama dalam hardware computer) karena digantikan dengan konduktor
nanokarbon yang lebih tinggi konduktivitasnya.

3. Bidang Militer
Nanoteknologi dalam bidang militer terkait dengan aplikasi ilmu-ilmu fisika,
kimia, dan biologi. Salah satu Negara yang sedang mengembangkan nanoteknologi
di bidang militer adalah Amerika Serikat. Militer Amerika Serikat menggunakan
peralatan elektronik dalam kesehariannya. Penginderaan di malam hari dan sensor
suhu digunakan oleh tentara, pilot pesawat terbang, dan pesawat terbang tanpa awak.
Nanoteknologi memberikan memberikan keuntungan bagi militer Amerika Serikat.
Inti dari penginderaan malam hari (night vision) adalah adalah lempeng
microchannel (microchannel plate-MCP). Elektron-elektron akan melewati ribuan
microchannel yang nantinya akan melipatgandakan jumlah elektron. Selanjutnya
elektron-elektron tersebut akan melewati layar fosfor. Ilustrasi penginderaan malam
hari dapat diamati pada Gambar di bawah ini.
Ket gambar: Teknologi penginderaan di malam hari. (a) Mekanisme berkas
elektron bergerak sepanjang alat night vision. (b) Hasil kenampakan suatu daerah
jika diteropong melalui alat night vision.

4. Bidang Luar Angkasa


Nanoteknologi juga sudah berhasil menyodorkan suatu material hebat yang
sangat ringan, tetapi kekuatannya 100 kali lebih kuat dari baja! Material hebat ini
diberi nama Carbon Nano-Tube (CNT). Material ini hanya tersusun dari atom karbon
(C), seperti grafit dan berlian.
Kuat tetapi sangat ringan sehingga menara dapat dibuat lebih tinggi dan kabel
dapat dibuat lebih panjang dan kuat tanpa takut jatuh/roboh karena beratnya sendiri.
Hal berikut yang sangat dibutuhkan adalah sesuatu yang cukup berat yang mengorbit
mengelilingi bumi. Asteroid dapat dimanfaatkan untuk tujuan ini! Asteroid ini
berfungsi sebagai beban yang menstabilkan kabel serta satelit geostasioner yang
sedang mengorbit itu.

5. Bidang Teknologi Tahan Gempa


Nanoteknologi jadikan beton kokoh dan tahan gempa. Konstruksi bangunan
menjadi dua kali lebih kokoh, tahan gempa, kedap air laut dengan ditemukannya
bahan konstruksi nanosilika, suatu jenis mineral yang melimpah ruah di Indonesia
dan diolah melalui teknologi nano.Dengan mencampur beton dengan 10 persen
bahan nano-silica, kekuatan bertambah menjadi dua kali lipatnya.

6. Bidang Teknologi Informasi


Dunia informatika dan komputer/elektronik bisa menikmati adanya kuantum
yang mampu mengirimkan data dengan kecepatan sangat tinggi. Superkomputer di
masa depan tersusun dari chip yang sangat mungil, tetapi mampu menyimpan data
jutaan kali lebih banyak dari komputer yang kita gunakan saat ini. Begitu kecilnya
superkomputer itu, kita mungkin hanya bisa melihatnya dengan menggunakan
mikroskop cahaya/elektron. Peran teknologi nano dalam pengembangan teknologi
informasi (IT,information technology), sudah tidak diragukan lagi. Bertambahnya
kecepatan komputer dari waktu ke waktu, meningkatnya kapasitas hardisk dan
memori, semakin kecil dan bertambahnya fungsi telepon genggam, adalah contoh-
contoh kongkrit produk teknologi nano di bidang IT.
Peran Teknologi Nano Dalam IT (Information Technology)
Peran teknologi nano dalam IT (information technology), sudah tidak
diragukan lagi. Bertambahnya kecepatan komputer dari waktu ke waktu,
meningkatnya kapasitas hardisk dan memori, semakin kecil dan bertambahnya fungsi
telepon genggam, adalah contoh-contoh kongkrit produk teknologi nano di bidang
IT.
Kontribusi teknologi nano pada pengembangan IT secara garis besar dapat
dibagi menjadi tiga.
a. Penambahan kepadatan jumlah device
Gambaran mudahnya, bila ukuran satu buah transistor bisa dibuat lebih kecil
maka kepadatan jumlah transistor pada ukuran chip yang sama secara otomatis akan
menjadi lebih besar. Contoh: tahun 2005, INTEL berhasil meluncurkan 70 Megabit
SRAM (static random access memory) yang dibuat dengan teknologi nano proses tipe
65 nanometer (nm). Chip ini berisi lebih dari 500 juta buah transistor.

b. Memungkinkannya Aplikasi Efek Kuantum


c. Penambahan fungsi baru pada sistem
Penambahan fungsi baru pada sistem yang sudah ada membuat material sama
dalam ukuran kecil. Tetapi membuat suatu fungsi yang baru ketika atom atau molekul
yang berbeda jenis disusun dalam suatu sistem device.
Contoh, pembuatan mata buatan yang mempunyai fungsi menangkap dan
mentransfer cahaya menjadi informasi dan kemudian diolah, itu akan lebih mudah
dilakukan dengan peran teknologi nano. Bahkan dengan teknologi nano,intelejensi
sensor buatan bisa dibuat dengan sensitifitas mendekati apa yang dimiliki manusia.

E. Kontribusi Nanoteknologi dalam dunia IT (information technology)


Kontribusi teknologi nano dalam pengembangan teknologi informasi
(IT,information technology), sudah tidak diragukan lagi. Bertambahnya kecepatan
komputer dari waktu ke waktu, meningkatnya kapasitas hardisk dan memori, semakin
kecil dan bertambahnya fungsi telepon genggam, adalah contoh-contoh kongkrit produk
teknologi nano di bidang IT. Dalam tulisan ini akan dipaparkan kontribusi teknologi nano
pada pengembangan IT secara garis besar, yang sampai saat ini dapat dibagi menjadi tiga.
Penambahan kepadatan jumlah divais. Gambaran mudahnya, bila ukuran satu
buah transistor bisa dibuat lebih kecil maka kepadatan jumlah transistor pada
ukuran chipyang sama secara otomatis akan menjadi lebih besar. Dalam pembuatan LSI
(large scale integrated), sedapat mungkin jumlah transistor dalam satu chip bisa
diperbanyak.
Sebagai contoh, tahun 2005, INTEL berhasil meluncurkan 70 Megabit SRAM
(static random access memory) yang dibuat dengan teknologi nano proses tipe 65
nanometer (nm). Pada produk baru ini, di dalam satuchip berisi lebih dari 500 juta buah
transistor, dimana lebih maju dibanding teknologi processor tipe 90 nm yang dalam satu
chipnya berisi kurang lebih 200 juta transistor. Diperkirakan ke depannya, sejalan dengan
terus majunya teknologi nano, ukuran transistor terus akan mengecil sesuai dengan
hukumMoore dan processor tipe 45 nm akan masuk pasar tahun 2007, dan selanjutnya
tahun 2009 akan diluncurkan processor 32 nm.
Terkait dengan usaha untuk memperkecil ukuran divais ini, salah satu mimpi
besar dari para ilmuan di Amerika saat ini adalah membuat memori atom, dan ini pernah
secara langsung dilontarkan oleh Presiden Bill Clinton tahun 2001 ketika peluncuran
proyek nasional nanoteknologi. Mereka bermaksud untuk memasukkan semua data yang
ada di perpustakaan nasional ke dalam satu chip memori atom yang berukuran satu
sentimeter (cm) kubik.
Mari kita coba menganalisa apakah memungkinkan data sebanyak itu
dikumpulkan dalam satu chip berukuran satu cm kubik. Satu cm jika diubah dalam satuan
ukuran atom yaitu amstrong, berarti sama dengan 10 pangkat 8 amstrong. Jika chip
memori berupa kubus yang masing-masing panjang sisinya 1 cm, maka chip tersebut
berisi atom sebanyak 10 pangkat 24 buah.
Prinsip pembuatan memori atom sendiri adalah dengan menyiapkan 2 jenis atom
yaitu atom besar dan atom kecil, dan mendefinisikan atom besar sebagai 0 dan atom kecil
sebagai :
Pertama, Jika kedua jenis atom tersebut ketika dijejerkan bisa dibaca dengan
baik, maka bisa didefinisikan bahwa jumlah bit sebanyak jumlah atom. Data atau
informasi yang terdapat dalam satu buah buku biasanya akan bisa masuk dalam satu
lembar CD-ROM yang jumlah bit-nya kurang lebih 10 pangkat 9. Karena jumlah atom
dalam chipmemori atom sebanyak 10 pangkat 24 buah, dan satu buah buku diperkirakan
sebanyak 10 pangkat 9 bit, maka dalam satu chip akan bisa memuat sekitar 10 pangkat 15
buah buku. Sungguh, jumlah yang sangat besar. Kalau saja, dalam satu tahun ada 1 juta
buku, maka secara kalkulasi, satu chip bisa memuat informasi selama lebih dari 10 tahun.
Jadi, jika teknologi kontrol peletakan satu persatu atom bisa dilakukan dengan baik, maka
bukan hal yang mustahil memori atom tersebut bisa direalisasikan.
Kedua, memungkinkannya aplikasi efek kuantum. Ukuran material jika
mencapai satuan nanometer, maka secara otomatis akan muncul fenomena-fenomena
baru dalam fisika kuantum yang tidak dijumpai pada fenomena fisika klasik, yaitu efek
kuantum. Fenomena unik ini menjadi perhatian yang besar bagi ilmuan sekarang untuk
diaplikasikan dalam teknologi elektronika saat ini. Penggunaan efek kuantum sendiri
dalam divais bermacam-macam. Salah satunya adalah divais elektronika yang
menggunakan struktur kecil kuantum dot maupun superlatis. Pada divais dengan struktur
superlatis inilah yang diproyeksikan bisa dipakai dalam aplikasi divais dengan kecepatan
tinggi. Contoh divais dari jenis ini yang sudah diproduksi adalah HEMT (High Electron
Mobility Transistor) yang biasa dipakai pada sistem pemancar satelit. Keunikan
fenomena lain di area nanometer ini adalah munculnya energi level yang diskrit. Bahkan,
semakin kecil ukuran suatu benda, maka diskritnya energi level semakin jelas. Aplikasi
yang sudah terlihat betul dari fenomena ini adalah pembuatan laser berwarna biru dan
ungu dengan bahan kuantum dot. Laser ini bekerja berdasarkan sifat diskrit energi level
pada struktur dot tersebut. Menariknya adalah material yang semula tidak bisa
menghasilkan cahaya, seperti silikon yang biasa dipakai dalam LSI, akan berubah sifat
menjadi bisa bercahaya ketika efek kuantum muncul. Aplikasi lain dari efek kuantum ini
adalah single electron device (Kompas, 12 Mei 2004), yang konon selain menjadi
kandidat divais untuk LSI generasi selanjutnya, bisa juga diaplikasikan dalam pembuatan
sensor dengan sensitifitas tinggi, kuantum informasi, dan kuantum komputer.
Ketiga, penambahan fungsi baru pada sistem yang sudah ada. Yang dimaksud
adalah bukan sebatas membuat material sama dalam ukuran kecil sehingga kepadatannya
semakin besar, tetapi lebih pada titik tekan lahirnya fungsi baru ketika atom atau molekul
yang berbeda jenis disusun dalam suatu sistem divais. Sebagai contoh, pembuatan mata
buatan yang mempunyai fungsi menangkap cahaya, kemudian sekaligus mentransfer
cahaya tersebut menjadi informasi dan kemudian mengolahnya, itu akan lebih mudah
dilakukan dengan peran teknologi nano. Bahkan dengan teknologi nano, diharapkan ke
depan intelejensi sensor buatan bisa dibuat dengan sensitifitas mendekati apa yang
dimiliki manusia.
Demikian 3 kontribusi besar teknologi nano di bidang IT, yang tentu masih
memungkinkan lagi nantinya muncul kontribusi ke-4, ke-5, dan seterusnya seiring
dengan temuan-temuan baru teknologi nano di masa mendatang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Teknologi-Nano adalah pembuatan dan penggunaan materi atau devais pada ukuran
sangat kecil. Teknologi nano saat ini berada pada masa pertumbuhannya, dan tidak seorang
pun yang dapat memprediksi secara akurat apa yang akan dihasilkan dari perkembangan
penuh bidang ini di beberapa dekade kedepan.
Hingga saat ini nanoteknologi sudah diaplikasikan dalam berbagai bidang. Mulai dari
dibidang medis, automotif, kosmetik, komputer, industri pangan, militer, tekstil,
olahragasampai serat optik. Nanoteknologi sudah terasa manfaatnya dalam kehidupan sehari-
hari. Nanoteknologi juga sangat berperan dalam IT (Information Technology).
DAFTAR PUSTAKA

Dwandaru, Wipsar Sunu Brams. APLIKASI NANOSAINS DALAM BERBAGAI BIDANG


KEHIDUPAN: NANOTEKNOLOGI. Yogyakarta:Laboratorium Fisika Teori dan
Komputasi, Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, UNY Karangmalang

Ratner, Mark and Ratner, Daniel.2002.Nanotechnology: A Gentle Introduction to the Next


Big Idea.U.S: Prentice Hall

Riwayati,I. ANALISA RESIKO PENGARUH PARTIKEL NANO TERHADAP KESEHATAN


MANUSIA.Semarang:Jurusan Teknik KimiaFakultas Teknik Universitas Wahid
Hasyim

http://ms.wikipedia.org/wiki/Nanoteknologi
http://aguspur.wordpress.com/2008/10/09/aplikasi-nanoteknologi/
http://s3autumn.wordpress.com/nanoteknologi-di-bidang-farmasi/
http://subari.blogspot.com/2008/07/peran-teknologi-nano-nanotechnology.html
http://blog.ugm.ac.id/2010/10/03/peran-teknologi-nano-di-bidang-it/

Anda mungkin juga menyukai