Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH FISIKA

Radioisotop Fosfor-32 Pada Pengobatan


Polisitemia Vera-Leukemia

OLEH

 BAIQ MELIANI RAMDINI (20183010012)


 BANAR FIKRI (20183010027)
 KHARISMA NIA KINANTI (20183010034)

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTROMEDIK


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTROMEDIK
PROGRAM VOKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019
Radioisotop Fosfor-32 Pada Pengobatan
Polisitemia Vera-Leukemia

Fosfor-32 adalah radionuklida dari fosfor. Nukleon fosfor-32 terdiri atas 15 proton dan
17 neutron, satu neutron lebih banyak dibandingkan isotop umum dari fosfor yaitu fosfor-31.
Fosfor-32 hanya terdapat dalam jumlah sedikit di bumi, karena mempunyai waktu paruh singkat
yaitu 14,29 hari sehingga meluruh dengan cepat.
Fosfor banyak ditemukan dalam molekul organik dan begitu juga fosfor-32 yang
mempunyai banyak aplikasi di bidang kedokteran, biokimia dan biologi molekuler. Fosfor-32
yang merupakan radioisotop andalan dalam terapi polisitemia vera dan leukemia.
Pembuatan radioisotop 32P dapat dilakukan dari iradiasi sulfur alam di reaktor
nuklir melalui reaksi 32S(n,p)32P. Sulfur yang telah diiradiasi dilelehkan pada temperatur 130°C
dan didestilasi pada temperatur 210-220°C. 32P yang terbentuk dipisahkan dengan menggunakan
kolom kromatografi resin penukar kation Dowex AG 50 X-8 yang sudah dikondisikan dengan
HCl 1N.
Polisitemia merupakan gangguan sel induk ditandai sebagai gangguan  sumsum
panhyperplastic, ganas, dan neoplastik. Gambaran yang paling menonjol dari  penyakit ini
adalah massa sel darah merah tinggi karena produksi sel darah  merah yang tidak terkendali.
Hal ini disertai dengan peningkatan produksi sel darah  putih (myeloid) danplatelet
(megakaryocytic), yang disebabkan oleh klon abnormal dari sel-sel induk hematopoietikdengan
sensitivitas yang meningkat faktor  pertumbuhan yang berbeda untuk pematangan.

Polisitemia dapat berkembang menjadi leukemia akut. Leukemia adalah suatu keganasan sel
darah yang berasal dari sumsum tulang dengan ditandai adanya peningkatan sel darah putih
(leukosit) abnormal. Karena banyaknya sel darah putih yang diproduksi, kanker ini juga dikenal
dengan sebutan kanker sel darah putih. Leukemia merupakan salah satu kanker yang banyak
menyerang anak-anak.
Cara kerja p-32
Isotop radioaktif fosfor 32 digunakan sebagai salah satu cara untuk menekan sumsum
tulang.Isotop P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar
beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada sum-sum tulang belakang.P-
32 pertama kali diberikan dengan dosis sekitar 2-3mCi/m2 secara intravena, apabila diberikan
per oral maka dosis dinaikkan 25%. Selanjutnya jika setelah 3-4 minggu pemberian pertama P-
32:
-  Mendapatkan hasil, reevaluasi setelah 10-12 minggu. Jika diperlukandapat diulang akan
tetapi hal ini jarang dibutuhkan.
- Tidak mendapatkan hasil, selanjutnya dosis kedua dinaikkan 25% daridosis pertama, dan
diberikan sekitar 10-12 minggu setelah dosis pertama.

Panmeiosis dapat dikontrol dengan cara ini pada sekutar 80% pasien untuk jangka waktu 1-2
bulan dan mungkin berakhir 2 tahun atau lebih lama lagi. Pasien diperiksa sekitar 2-3 bulan
sekali setelah keadaan stabil.
Bahaya radioisotop
Bahaya Radioisotop Secara Umum:
- Dapat merusak/mematikan jaringan atau sel-sel pada makhluk hidup
- Dapat merusak/mengubah struktur DNA makhluk hidup
- Dapat mengakibatkan tumor atau kanker
- Radon yang terhirup paru-paru memancarkan alpha dapat menimbulkan
kerusakan dan pertumbuhan kanker
- Dapat menimbulkan luka bakar (akibat radiasi dosis tinggi).
Kekurangan dan kelebihan p-32
 Kekurangan Fosfor 32 yaitu:
- Tidak bisa digunakan bila ada tumor ulseratif.
- Berbahaya bagi ibu hamil dan menyusui.
- Hanya boleh diberikan oleh tenaga medis yang memenuhi syaratdengan pelatihan
khusus dalam penggunaan yangaman danpenanganan radionuklida.
- Meningkatnya resiko leukemia iatrogenik.
- Beberapa kasus pengobatan menggunakan P-32 setelah 3 tahun, risiko trombosis
kembali meningkat.
- Trombositosis dan trombositemia yang mengancam (hiperagregasi) atau terbukti
menimbulkan trombosis masih dapat terjadi meskipun eritrositosis dan leukositosis dapat
terkendali.
 Kelebihan Fosfor 32 yaitu:
- Memungkinkan untuk mempertahankan jumlah trombosit yang normal,yang seharusnya
mengurangi resiko vaskular.
- Efektif, mudah dan relatif murah untuk pasien yang tidak kooperatif atau dengan
keadaan sosiekonomi yang tidak memungkinkan untukberobat secara teratur.
- Sitopenia yang serius setelah pengobatan ini jarang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai