Diusulkan Oleh :
Rombel 54
PENDAHULUAN
Di era modern, energi banyak digunakan untuk aktivitas baik perusahaan ataupun sosial.
Hal tersebut, energi masih menjadi masalah dalam kehidupan dikarenakan jumlah presentase
antara energi dan kebutuhan energi yang tidak seimbang. sering terdengar bahwasanya semua
orang diharuskan untuk menghemat energi, baik energi listrik ataupun energi lainnya. Hal ini
berdasarkan laporan Paradigma harus diubah, persoalan energi harus menjadi upaya bersama
tidak bisa dibebankan pada salah satu pihak. Upaya yang dilakukan pemerintah melalui
penghematan penggunanaan energi hanya akan berhasil jika mendapat dukungan seluruh
komponan anak bangsa. (Sekjen Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral /ESDM
Waryono Karno pada Rabu 13 Agustus 2015 di Jakarta.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, peneliti selalu berupaya untuk mengatasi
permasalahan energi. Salah satu penanganan sumber energi adalah dengan menggunakan
prinsip kincir angin, akan tetapi prinsip ini hanya diterapkan pada beberapa daerah saja yang
banyak terdapat hembusan angin.
Sejauh ini banyak bermunculan gagasan tentang energi terbarukan yang dapat membantu
mengatasi masalah kebutuhan energi. Namun hal tersebut masih kurang dikarenakan
kebutuhan manusia akan energi terus meningkat. Dalam penerapan energi dalam terowongan
ini, bisa dimanfaatkan untuk cadangan energi sampai puluhan tahun yang akan datang yang
bisa digunakan. Di karenakan energi dalam terowongan ini hanya memanfaatkan prinsip ggl
induksi yang mempunyai rangkaian antara lain kumparan yang di lilit pada permukaan dalam
terowongan, kemudian untuk menimbulkan sebuah energi dibutuhkan magnet, dan magnet ini
bisa memanfaatkan dari kendaraan. Setiap kali kendaraan melaju melewati terowongan maka
akan timbul energi akibat gesekan antara magnet pada kendaraan dengan kumparan pada
terowongan sesuai dengan penerapan hokum Lenz.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Manfaat atau kontribusi dari penelitian ini mencakup beberapa bidang antara lain.
ISI
Terowongan adalah struktur bawah tanah yang mempunyai panjang lebih dari lebar
penampang galiannya, dan mempunyai gradien memanjang kurang dari 15%. Terowongan
umunya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka pada lingkungan luar.
Terowongan umumnya dibuat melalui berbagai jenis lapisan tanah dan bebatuan
sehingga metode konstruksi pembuatan terowongan tergantung dari keadaan tanah. Metode
konstruksi yang lazim digunakan dalam pembuatan terowongan antara lain : Cut and Cover
System, Pipe Jacking System (Micro Tunneling), Tunneling Bor Machine (TBM), New
Austrian Tunneling Method (NATM), dan Immersed-Tube Tunneling System.
Terowongan transportasi bawah kota merupakan grup tersendiri diantara terowongan lalu
lintas, dapat berupa terowongan kereta api maupun terowongan jalan raya. (Paulus P
Raharjo, 2004)
Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya gaya gerak listrik di dalam suatu
kumparan atau konduktor bila terdapat perubahan fluks magnetik pada konduktor tersebut
atau bila konduktor bergerak relatif melintasi medan magnetik.
Gaya gerak listrik induksi adalah timbulnya gaya gerak listrik di dalam kumparan yang
mencakup sejumlah fluks garis gaya medan magnetik, bilamana banyaknya fluks garis gaya
itu divariasi. Dengan kata lain, akan timbul gaya gerak listrik di dalam kumparan apabila
kumparan itu berada di dalam medan magnetik yang kuat medannya berubah-ubah terhadap
waktu.
Induksi elektromagnetik adalah timbulnya gaya gerak listrik di dalam kumparan yang
mencakup sejumlah fluks garis gaya medan magnetik, bilamana banyaknya fluks garis gaya
itu divariasi. Dengan kata lain, akan timbul gaya gerak listrik di dalam kumparan apabila
kumparan itu berada di dalam medan magnetik yang kuat medannya berubah-ubah terhadap
waktu.
Bunyi Hukum Lenz
Apabila ggl induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup dengan hambatan
tertentu, maka mengalirlah arus listrik. Arus ini dinamakan dengan arus induksi. Arus induksi
dan ggl induksi hanya ada selama perubahan fluks magnetik terjadi.
Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi, yangberarti bahwa hukum tersebut berlaku
hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup. Hukum ini dinyatakan oleh Heinrich
Friedrich Lenz (1804 - 1865), yang sebenarnya merupakan suatu bentuk hukum kekekalan
energi. Hukum Lenz menyatakan bahwa:
ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan asal
perubahan fluks.
Perubahan fluks akan menginduksi ggl yang menimbulkan arus di dalam kumparan,
dan arus induksi ini membangkitkan medan magnetnya sendiri.
Gambar diatas menunjukkan penerapan Hukum Lenz pada arah arus induksi. Pada Gambar
(a),magnet diam sehingga tidak ada perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh
kumparan. Pada Gambar 2(b) menunjukkan fluks magnetik utama yang menembus kumparan
dengan arah ke bawah akan bertambah pada saat kutub utara magnet didekatkan kumparan.
Faktor Penyebab Timbulnya Gaya Gerak Listrik Induksi
Penyebab utama timbulnya ggl induksi adalah terjadinya perubahan fluks magnetik yang
dilingkupi oleh suatu loop kawat. Besarnya fluks magnetik telah dinyatakan pada persamaan
(1). Dengan demikian, ada tiga faktor penyebab timbulnya ggl pada suatu kumparan, yaitu:
Gaya Gerak Listrik Induksi Akibat Perubahan Orientasi Sudut Kumparan Terhadap Medan
Elektromagnetik
Perubahan sudut antara induksi magnetik B dan arah bidang normal dapat menyebabkan
timbulnya ggl induksi, yang besarnya dapat ditentukan melalui persamaan (4).
Dengan 1 dan 2 masing-masing menyatakan sudut awal dan sudut akhir antara arah normal
bidang dengan arah induksi.
Gaya gesek yang ditimbulkan dari kereta api dan rel kemungkinan besar menghasilkan
gaya magnet yang dapat diubah menjadi listrik dengan menggunakan prinsip hukum
lenz,dimana prinsip hukum lenz ini menerangkan tentang perubahan medan magnet atau yang
biasa disebut fluks magnet yang terdapat di tengah kumparan dapat menghasilkan listrik.
Energi merupakan kebutuhan semua manusia, dengan semakin pesatnya kemajuan
teknologi dan populasi manusia maka energi yang dibutuhkan semakin banyak. Namun kini,
jumlah energi tidak sebanding dengan kebutuhan manusianya sendiri. Energi dapat timbul
salah satunya dengan adanya gaya gesekan. Dengan menggunakan prinsip gaya gerak listrik
induksi dan memanfaatkan gesekan pada terowongan, maka penulis mempunyai gagasan
yakni Energi Terowongan Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik dengan Menggunakan
Prinsip Hukum Lenz. Dikarenakan suatu kendaraan terdapat magnet yang menempel, saat
magnet bergerak melewati kumparan maka akan timbul suatu gaya gerak listrik. Dengan ini,
prinsip kerja yang digunakan yakni dengan memasang hambatan kumparan pada terowongan
secara memutar dan saat kendaraan melewati terowongan tersebut akan terjadi ggl induksi
yang dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik.
DAFTAR PUSTAKA
Giancolli, Douglas . 2001.FISIKA UNTUK SAINS DAN TEKNIK JILID 2 . Jakarta : Erlangga
Serway, Raymond A . 2010.FISIKA UNTUK SAINS DAN TEKNIK 2 . Jakarta : Salemba Empat