Anda di halaman 1dari 14

TUGAS DEVAIS MIKROELEKTRONIKA

TEKNOLOGI NANO ELEKTRONIK

Nama : Ana Anisa Aulia


NIM : 191047029

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
2021
TEKNOLOGI NANO ELEKTRONIK

Abstrak
Perkembangan teknologi dan pemanfaatannya tidak bisa dipungkiri terkait
dengan peningkatan daya saing industri negara. Peningkatan pengetahuan
dan penguasaan terhadap teknologi baru sangat dibutuhkan untuk memenangkan
persaingan di era teknologi global baik oleh pemerintah maupun industri. Salah
satu contoh adalah nanoteknologi. Pemanfaatan nano teknologi sudah dikenal
baik diantaranya di berbagai bidang.

Kata kunci : Teknologi nano, pemanfaatan


BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Perkembangan teknologi tidak dapat dipungkiri, persaingan
teknologi dan industri setiap negara sudah lazim terjadi. Salah satu
teknologi era ini contohnya adalah teknologi nano. Nanoteknologi
merupakan suatu hasil dari pemanfaatan sifat-sifat molekul atau
struktur atom yang berukuran nanometer, dimana akan dihasilkan
suatu sifat-sifat baru yang luar biasa melalui suatu molekul atau
struktur yang berukuran nano. Dalam nanoteknologi, prinsip yang
dipakai adalah atom yang di dalamnya terdapat elektron yang bergerak
mengelilingi inti atom yang terdiri dari proton dan netron yang
jumlahnya tergantung dari nomor atom (sama dengan jumlah elektron
dan proton) serta nomor massa (jumlah proton + netron). Beberapa
atom membentuk unsur sebuah bahan. Unsur-unsur yang dikenal
sebanyak 103 dan telah disusun dalam tabel periodik. Unsur teringan
adalah hidrogen, lalu helium dan lainnya (Nano Dalam Kehidupan Sehari-
Hari, n.d.-a). Dalam nanoteknologi, prinsip yang dipakai adalah atom
yang di dalamnya terdapat elektron yang bergerak mengelilingi inti
atom yang terdiri dari proton dan netron yang jumlahnya tergantung
dari nomor atom (sama dengan jumlah elektron dan proton) serta
nomor massa (jumlah proton + netron). Beberapa atom membentuk
unsur sebuah bahan. Unsur-unsur yang dikenal sebanyak 103 dan telah
disusun dalam tabel periodik. Unsur teringan adalah hidrogen, lalu
helium dan lainnya (Mengenal Lebih Dekat Dunia Nano Di Era Nano
Teknologi | Universitas Katolik Parahyangan, n.d.).
II. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan teknologi nano?
2. Metode apa saja yang digunakan untuk menghasilkan partikel
nano?
3. Apa saja pemanfaatan teknologi nano?
III. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan teknologi nano.
2. Untuk mengetahui metode yang digunakan untuk menghasilkan
partikel nano.
3. Untuk mengetahui pemanfaatan teknologi nano.
BAB II
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini selain menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih
teknik pengumpulan data yang relevan, sehingga penelitian mengenai proses
adaptasi ini dapat mengolah data dan hasil yang relevan. (11.
UNIKOM_41815217_Dezara Judithia Handriani_BAB III, n.d.)Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Studi Pustaka
Menurut J. Supranto seperti yang dikutip Ruslan dalam bukunya metode
Penelitian Public Relations dan Komunikasi, bahwa studi kepustakaan
adalah dilakukan mencari data atau informasi riset melalui membaca jurnal
ilmiah, buku-buku referensi dan bahanbaham publikasi yang tersedia di
perpustakaan (Dezara, dikutip dalam Ruslan, 2008:31). Studi kepustakaan
digunakan untuk mempelajari sumber bacaan yang dapat memberikan
informasi yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti. 1.
Studi Literatur Studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan
dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta
mengelolah bahan penelitian. Menurut Dezara, dikutip dalam Danial dan
Warsiah (2009:80), Studi Literatur adalah merupakan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku buku,
majalah yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. 60 Teknik
ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan berbagai teori-teori
yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi/diteliti sebagai
bahan rujukan dalam pembahasan hasil penelitian. Pengertian Lain tentang
Studi literatur adalah mencari referensi teori yang relefan dengan kasus
atau permasalahan yang ditemukan. Secara Umum Studi Literatur adalah
cara untuk menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber-sumber
tulisan yang pernah dibuat sebelumnya. Dengan kata lain, istilah Studi
Literatur ini juga sangat familier dengan sebutan studi pustaka. Dalam
sebuah penelitian yang hendak dijalankan, tentu saja seorang peneliti harus
memiliki wawasan yang luas terkait objek yang akan diteliti. Jika tidak,
maka dapat dipastikan dalam persentasi yang besar bahwa penelitian
tersebut akan gagal.
2. Internet Searching
Internet Searching atau pencarian secara online adalah pencarian dengan
mengunakan komputer yang dilakukan melalui internet dengan alat atau
software pencarian tertentu pada server-server yang tersambung dengan
internet yang tersebar di berbagai penjuru dunia. (Dezara, dikutip dalam
Sarwono, 2005 : 229) . Penggunaan internet sebagai salah satu sumber
dalam teknik pengumpulan data dikarenakan dalam internet terdapat
banyak informasi yang berkaitan dengan penelitian. Beragam informasi ini
tentunya sangat berguna bagi penelitian, serta dilengkapi sengan beragam
literatur yang berasal dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dari
berbagai belahan dunia. Aksesibilitas yang fleksibel dan aplikasi yang
mudah juga menjadi point penting untuk menjadikan pencarian data dalam
intenet sebagai salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian ini.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Perkembangan Teknologi Nano
Definisi dasar dari teknologi nano adalah suatu proses rekayasa
dari fungsi sistem pada tingkat molekular. Teknologi ini mengacu pada
manipulasi atau perakitan diri dari atom, molekul atau kelompok molekul
menjadi material atau alat dengan sifat-sifat baru. Cara kerjanya melalui
proses “top down” ataupun “bottom up”. Top down berarti memperkecil
ukuran sampai pada skala nano contohnya diteapkan pada elektro nano
dan rekayasa nano. Sedangkan bottom up merupakan kebalikan proses dari
top up, dimana pada proses ini atom-atom atau molekul dimanipulasi
sehingga menjadi susunan dengan skala nano. Hal ini lebih menyerupai
biokimia atom.
Nano sendiri berasal dari kata Yunani yang berarti kerdil,
kemudian diturunkan menjadi kata nanometer yang merupakan satuan
pengukuran panjang, dimana satu meter sama dengan satu miliar
nanometer atau selebar ukuran tiga atau empat atom. Teknologi nano
secara umum merupakan pengembangan teknologi yang mengacu pada
material dengan skala nano umumnya 0,1 sampai dengan 100 nanometer.
Perkembangan teknologi bermula dari penemuan J.J. Thomson
pada tahun 1897 di mana ia menemukan CRT atau cathode ray tube yang
mampu digunakan oleh para ilmuwan untuk memisahkan partikel
individual yang menyusun atom-atom. Sejak penemuan tersebut,
terminologi seperti elektron, nukleus, proton, dan neutron mulai dikenal.
Hal ini turut melahirkan pengetahuan tentang molekul, dan bahkan
struktur-stuktur kimia. Pada 29 Desember 1959, konsep nanoteknologi
diperkenalkan oleh Richard Feynman pada sebuah pidato ilmiah yang
diselenggarakan oleh American Physical Society di Caltech (California
Institute of Technology) dengan judul “There’s Plenty of Room at the
Bottom”. Richard Feynman adalah seorang ahli fisika, yang menjelaskan
mengenai sebuah ide mengagumkan mengenai cara memanipulasi dan
menguasai benda-benda dalam skala sangat kecil dengan cara membangun
dan membentuk atau menyusun setiap atom secara bertahap. Ia juga
menjelaskan bagaimana 24 seri Encyclopedia Britannica dapat ditulis di
atas kepala jarum pentul, dan tulisan-tulisan tersebut dapat dibaca dengan
mikroskop elektron. Idenya cukup sederhana: tuliskan teks-teks yang
sangat kecil dan ubahlah skalanya menjadi lebih kecil tanpa
mempengaruhi resolusi. Ia menyarankan untuk menggunakan bagian
dalam dan bagian permukaan atom untuk menyimpan informasi-informasi
tersebut. Feynman mengakui bahwa ini merupakan berita lama bagi para
biologis karena mereka telah mempelajari sel-sel protein seperti DNA
sejak lama. Maka dari itu, Feynman menekankan pada pembaharuan
mikroskop untuk mengubah sudut pandang dunia. Tidak lama kemudian,
Feynman mendapatkan Nobel di bidang fisika kuantum bersama dengan
Tomonaga dan Schwinger. Tidak mengherankan, Feynman juga disebut
sebagai kakek dari nanoteknologi dunia. Istilah nanoteknologi itu sendiri
pertama kali diresmikan oleh Prof Norio Taniguchi dari Tokyo Science
University tahun 1974 dalam makalahnya yang berjudul “On the Basic
Concept of ‘Nano-Technology’,“ dan pada tahun 1980an Nanoteknologi
dieksplorasi lebih jauh oleh Dr. Eric Drexler melalui bukunya yang
berjudul “Engines of Creation: The coming Era of Nanotechnology”.
Nanoteknologi merupakan ilmu dan rekayasa dalam penciptaan bahan,
struktur fungsional, dalam skala nanometer. Satu nanometer sama dengan
satu-per-milyar meter (0.000000001 m), yang berarti 50.000 lebih kecil
dari ukuran rambut manusia. Para ilmuwan menyebut ukuran pada ranah 1
hingga 100 nm ini sebagai skala nano (nanoscale), dan bahan yang berada
pada ranah ini disebut sebagai kristal-nano (nanocrystals) atau material-
nano (nanomaterials). Skala nano memiliki keunikan dan keunggulan
dibandingkan dengan skala meter bahkan skala mikro. Keunikan skala
nano yaitu mampu mengubah desain material yang disusun oleh atom per
atom atau molekul per molekul, sehingga diperoleh suatu bahan yang
memiliki sifat istimewa. Selain itu di skala nanometer akan terjadi
peningkatan rasio luas permukaan terhadap volum yang mengakibatkan
perubahan sifat/karakteristik fisika material. Revolusi nanoteknologi
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan pada berbagai bidang disiplin
ilmu dapat memberikan terobosan baru yang dapat digunakan di seluruh
dunia. Pada saat ini perkembangan nanoteknologi sedang mengalami masa
pertumbuhan yang sangat pesat. Dapat dibuktikan dari banyaknya manfaat
yang dapat diaplikasikan pada berbagai bidang ilmu seperti bidang medis,
kesehatan, produksi, elektronik, komputer dan sensor, keamanan,
pertahanan dunia dan konversi energi. Sebagai contohnya adalah katalis
pengubah pada kendaraan yang mereduksi polutan udara, alat pada
komputer yang dapat membaca-dari hard disk dan menulis-ke hard disk,
beberapa pelindung terik matahari dan kosmetik yang secara transparan
dapat menghalangi radiasi berbahaya dari matahari, dan pelapis khusus
pakaian dan perlengkapan olahraga yang dapat meningkatkan kinerja dan
performa atlet (Nano Dalam Kehidupan Sehari-Hari, n.d.-b).
3.2 Metode untuk Menghasilkan Partikel Nano
(Penelitian et al., n.d.) Beberapa metode untuk menghasilkan partikel
nano:
1. Metode Kopresipitasi
Merupakan metode sintetis senyawa organik yang didasarkan pada
pengendapan lebih dari satu substansi secara bersama-sama ketika
melewati titik jenuhnya. Prosesnya menggunakan suhu rendah dan
mudah untuk mengontrol ukuran partikel sehingga waktu yang
dibutuhkan relatif singkat. Biasanya zat pengendap yang digunakan
adalah hidroksida, karbonat, sulfat dan oksalat. Penggunaan metode ini
diharapken menghasilkan partikel dengan ukuran lebih kecil dan lebih
homogen dari metode solid-gel dan lebih besar dari metode sol-gel.
Ada dua jenis kopresipitasi yang penting yaitu yang berkaitan dengan
adsorpsi pada permukaan partikel yang terkena larutan dan yang kedua
adalah yang berhubungan dengan oklusi zat asing sewaktu proses
pertumbuhan kristal dari partikel primer.
2. Metode sol-gel
Merupakan proses pembentukan senyawa anorganik melalui reaksi
kimia dalam larutan pada suhu rendah, dimana terjadi perubahan fase
dari suspensi koloid (sol) membentuk fase cair kontinyu (gel).
Keuntungan dari metode ini adalah tingkat stabilitas termal yang baik,
stabilitas mekaniknya tinggi, daya tahan pelarut yang baik dan
modifikasi permukaan dapat dilakukan dengan berbagai kemungkinan.
Prekursor yang biasa digunakan pada umumnya adalah logam organik
atau logam anorganik yang dikelillingi oleh ligan yang reaktif seperti
alkosida yang banyaj digunakan karena sifatnya yang mudah bereaksi
dengan air.
Tahapan proses sol-gel:
a. Hidrolisis: pada tahap ini prekursor dilarutkan dalam alkohol dan
terhidrolisis dengan penambahan air pada kondisi asam, netral atau
basa dan menghasilkan sol koloid. Proses ini dipengaruhi oleh
rasio air/prekursor dan jenis katalis yang digunakan.
b. Kondensasi: terjadi proses transisi dari sol menjadi gel melibatkan
ligan hidroksil untuk menghasilkan polimer dengan ikatan M-O-M
c. Pematangan (ageing): terjadi reaksi pembentukan jaringan gel yang
lebih kuat, kaku dan menyusut didalam larutan
d. Pengeringan: proses penguapan laruutan dan cairan yang tidak
diinginkan untuk mendapatkan struktur sol-gel yang memiliki luas
permukaan tinggi.

Dibandingkan metode konvensional, metode ini memiliki beberapa


kelebihan yaitu: kehomogenan yang lebih baik, kemurnian lebih tinggi,
suhu proses relatif rendah, tidak terjadi reaksi dengan senyawa sisa,
kehilangan pelarut bisa diperkecil dan pencemaran udara bisa
dikurangi. Kekurangannya adalah harga bahan mentah yang mahal,
terjadi penyusutan bahan yang cukup besar pada saat pengeringan,
menggunakan senyawa organik yang bisa membahayakan kesehatan
dan menghasilkan residu hidroksil dan karbon serta proses yang
membutuhkan waktu lama.

Agar hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diinginkan ada


beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu:
1. Senyawa: prekursor harus dapat larut dalam media reaksi dan harus
cukup reaktif dalam pembentukan gel.
2. Katalis: biasanya digunakan katalis asam atau basa meskipun ada
beberapa yang tidak menggunakan katalis.
3. Pelarut: yang banyak digunakan adalah alkohol karena memiliki
tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar.
4. Temperatur: temperatur yang lebih tinggi dari suhu kamar akan
menghasilkan laju hidrolisis lebih cepat dan gel akan lebih cepat
terbentuk.
3. Metode Mikroemulsi
Awal tahun 1943 Hoar dan Schulman melaporkan bahwa kombinasi
air, minyak, surfaktan dan alkohol atau amina yang merupakan ko-
surfaktan menghasilkan larutan yang jernih dan homogen yang
dinamakan mikroemulsi. Secara umum mikroemulsi dapat dibedakan
atas mikroemulsi langsung (minyak dalam air) dan mikroemulsi balik
(air dalam minyak).
4. Metode hidrothermal/solvothermal
Ahli kimia berkebangsaan Jerman Robert Whilhelm Busen (1839)
menggunakan larutan encer sebagai media dan menempatkannya
dalam tabung pada temperatur diatas 2000C dan tekanan di atas 100
barr. Proses solvothermal melibatkan penggunaan pelarut di atas suhu
dan tekanan titik didihnya sehingga akan mengakibatkan terjadi
peningkatan daya larut dari padatan dan kecepatan reaksi antar
padatan. Proses ini harus terjadi dalam keadaan tertutup untuk
mencegah hilangnya pelarut pada saat diuapkan. Post hidrothermal
merupakan perlakuan pada amterial setelah mengalami proses sol-gel
dengan tujuan meningkatkan kristalisasi dari partikel tersebut. Metode
ini menggunakan pelarut superkritis dengan beberapa pertimbangan
yaitu: 1. Memiliki tegangan permukaan rendah sehingga kemampuan
daya larutnya tinggi 2. Viskositasnya rendah 3. Difusitas tinggi
sehingga memberikan pengaruh terhadap peningkatan daya larut.
5. Metode cetakan (templated synthesis)
Cetakan yang digunakan disebut nanoreaktor. Ukuran pori yang halus
dan seragam akan membantu nano partikel terbentuk sesuai dengan
ukurannya dan mengontrol distribusi ukuran pada produk akhir. Ada
dua macam metode yang digunakan untuk memasukan nanopartikel
semikonduktor kedalam pori dari material mesopori yaitu:
1. Proses in situ/ post treatment yaitu mencampurkan prekursor
nanopartikel dengan misel sebelum terbentuknya material
mesopori.
2. Grafting/penempelan secara langsung nanopartikel ke dalam
permukaan pori.
3.3 Pemanfaatan Teknologi Nano
Nano technology semakin banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang
kehidupan manusia. Berikut adalah beberapa manfaat teknologi mutakhir
ini bagi kehidupan manusia.
1. Bidang lingkungan
Teknologi nano membantu menciptakan baterai yang dapat
menyimpan lebih banyak energi untuk mobil listrik serta penciptaan
panel surya yang dapat mengubah lebih banyak sinar matahari menjadi
listrik. Ini merupakan perkembangan terbaru dalam mengatasi
perubahan iklim yang terjadi dengan teknologi yang lebih efisien dan
optimal.
2. Bidang kedokteran
Salah satu contoh aplikasi nano technology dapat dilihat pada terapi
kanker di mana agen kemoterapi memiliki efek toksik terhadap sel
tumor sebagaimana pada sel normal lainnya. Selain itu, nano
technology digunakan untuk mengembangkan alat pacu jantung yang
dapat mencegah gagal jantung.
3. Bidang pertanian
Dalam ilmu pangan, penggunaan teknologi nano berpotensi
memperpanjang umur buah dan sayuran. Hal ini dicapai dengan
memasukkan nanopartikel ke dalam makanan yang bekerja sebagai
agen anti-bakteri dan hasilnya buah dan sayuran akan bertahan lebih
lama.
4. Bidang elektronik dan computer
Nano technology dapat digunakan untuk membuat titik kuantum yaitu
sel penghasil cahaya kecil yang dapat digunakan untuk penerangan
dalam layar komputer atau elektronik lainnya. Selain itu, sirkuit yang
ada sekarang ini dapat dibuat lebih kecil lagi sehingga dapat bekerja
lebih optimal dan tidak memakan banyak tempat. 
5. Bidang keamanan
Nano technology meningkatkan kemungkinan diciptakannya alat
perekam mikroskopis yang hampir tidak dapat dideteksi. Salah satu
kemungkinan lainnya adalah diciptakannya “peluru pintar” yaitu
peluru terkomputerisasi yang dapat dikendalikan dan diarahkan dengan
sangat akurat.
6. Bidang manufaktur
Salah satu temuan terkini di bidang manufaktur adalah penemuan
material kayu berwujud tembus pandangan yang memiliki kekuatan
setara atau bahkan melebihi baja tetapi dengan bobot yang lebih
ringan. Ini merupakan manfaat nano technology yang dapat mengganti
kaca karena kayu memiliki struktur sel dan serat alami yang tidak
mudah pecah seperti kaca. 
7. Bidang kecantikan
Teknologi nano juga mulai banyak ditemukan di berbagai
produk skincare dan kosmetik yang diklaim memiliki perlindungan
lebih tinggi dibanding produk sejenis. Partikel nano dalam produk ini
dapat memaksimalkan penyerapan bahan kosmetik ke dalam kulit dan
juga bisa menyalurkan bahan kosmetik lebih merata yang dapat
melindungi kulit dari sinar matahari dan energi negatif. 
Daftar Pustaka

11. UNIKOM_41815217_Dezara Judithia Handriani_BAB III. (n.d.).

Mengenal Lebih Dekat Dunia Nano di Era Nano Teknologi | Universitas Katolik Parahyangan.
(n.d.). Retrieved October 26, 2021, from https://unpar.ac.id/mengenal-lebih-dekat-
dunia-nano-di-era-nano-teknologi/

Nano dalam Kehidupan Sehari-hari. (n.d.-a).


https://www.researchgate.net/publication/348231119

Nano dalam Kehidupan Sehari-hari. (n.d.-b).


https://www.researchgate.net/publication/348231119

Penelitian, L., Pengembangan, D., Bersumber, P., Ciamis, B., & Kesehatan, L. (n.d.).
PEMANFAATAN NANOTEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN PUPUK DAN PESTISIDA
ORGANIK Firda Yanuar dan Mutiara Widawati.

https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/p-iuli-nano-technology/amp/
diakses 28 Oktober 2021 pukul 07:12.

Anda mungkin juga menyukai