Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Edukas i atau pendidikan merupakan salah satu hal pokok yang harus
diberikan kepada setiap generasi muda, karena generasi muda inilah yang natinya
akan menjadi penerus bangsa dan negara indonesia. Edukasi dapat meliputi
berbagai aspek, salah satunya adalah ilmu pengetahuan atau sains. Dalam bidang
ini pun banyak dibahas mengenai berbagai hal, antara lain adalah mengenai
nuklir.
Sebagian besar orang yang mendengar kata nuklir, pasti akan langsung
berpikir tentang zat yang sangat berbahaya, atau bahkan mereka hanya
menggambarkan nuklir itu sebagai sebuah bom yang sangat dahsyat efeknya jika
diledakkan. Memang, nuklir awalnya hanya digunakan sebagai formula dalam
pembuatan senjata-senjata berbahaya untuk kepentingan perang. Namun, seiring
berkembangnya zaman, pemanfaatan teknologi juga semakin berkembang. Dan
nyatanya nuklir tidak hanya dapat digunakan dalam pembuatan senjata atau bom
saja, tetapi juga dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang teknologi. Oleh
karena itu, untuk mengubah pandangan masyarakat luas mengenai nuklir yang
selalu dinilai negatif, maka edukasi mengenai nuklir sangatlah penting.
Khususnya terhadap para generasi muda indonesia, agar mereka pun dapat terus
melakukan pengembangan terhadap nuklir di masa yang akan datang.
Dari latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul “Pentingnya
Edukasi Nuklir Demi Terwujudnya Generasi Bangsa Yang Cerdas, Kreatif Dan
Inovatif” dengan tujuan untuk mengubah pandangan masyarakat luas mengenai
kenegatifan nuklir serta mewujudkan generasi yang cerdas kreatif dan inovatif
melalui edukasi nuklir.
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dikaji
antara lain :
1. Apakah yang dimaksud dengan nuklir ?
2. Apa saja manfaat dan penerapan nuklir dalam berbagai bidang kehidupan ?
3. Apakah pengaruh edukasi nuklir terhadap generasi muda Indonesia ?

C. Batasan Masalah
Agar pembahasan sesuai dengan keinginan yang diharapkan oleh penulis,
maka penulis membatasi permasalahan hanya pada :
1. Nuklir secara garis besar
2. Manfaat dan penerapan nuklir dalam berbagai bidang kehidupan
3. Pengaruh edukasi nuklir bagi generasi muda sehingga hal itu menjadi penting

D. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah :
1. Untuk mengetahui mengenai nuklir
2. Untuk mengetahui manfaat dan penerapan nuklir di berbagai bidang
3. Untuk mengetahui pentingnya edukasi nuklir bagi generasi muda Indonesia
4. Untuk mengubah pandangan negatif mengenai nuklir

E. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini
yaitu :
1. Studi lapangan/observasi yang dilaksanakan pada :
Hari dan tanggal : Selasa, 3 Mei 2016
Tempat : BATAN Yogyakarta
2. Studi pustaka melalui berbagai sumber dari buku dan internet yang
berkaitan
3

BAB II
DASAR TEORI

A. Nuklir
Dalam pengertian umum, nuklir adalah yang berhubungan dengan atau
menggunakan inti atau energi (tenaga) atom. Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi
nuklir adalah sebuah proses dimana dua partiel nuklir bertubrukan untuk
memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya, sebuah
reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian
tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut berturukan dan berpisah
tanpa berubah, maka proses ini disebu tabrakan, dan bukan sebuah reaksi.
Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir.
Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom
baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi
nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya dan
menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi
elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan
gamma yang sangat berbahaya bagi manusia.
Unsur yang sering digunakan dalam reaksi fisi nuklir adalah Plutonium
dan Uranium (terutama Plutonium-239, Uranium-235), sedangkan dalam reaksi
fusi nuklir adalah Lithium dan Hidrogen (terutama Lithium-6, Deuterium dan
Tritium).

B. Teknologi
Menurut Poerbahawadja Harahap, teknologi adalah ilmu yang menyelidiki
cara-cara kerja di dalam teknik, atau ilmu pengetahuan yang digunakan dalam
pabrik-pabrik dan industri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158), teknologi yaitu
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
4

Dalam Random House Dictionary seperti dikutip Naisbitt (2002 : 46),


teknologi adalah sebagai benda, sebuah objek, bahan dan wujud yang jelas-jelas
berbeda dengan manusia.
Menurut Miarso (2007 : 62), teknologi adalah proses yang meningkatkan
nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk,
produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena
itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.

C. Edukasi
Menurut Driyarkara, edukasi didefinisikan sebagai upaya memanusiakan
manusia muda ke taraf insani.
Menurut Kohnstamm dan Gunning (1995), edukasi adalah proses
pembentukan diri dan penentuan diri secara etis dan sesuai dengan hati nurani.
Menurut John Dewey (1978), edukasi adalah segala sesuatu bersamaan
dengan pertumbuhan, edukasi sendiri tidak mempunyai tujuan akhir dibalik
dirinya.
Menurut M.J.Langeveld, edukasi adalah merupakan upaya manusia
dewasa membimbing manusia yang belum dewasa kepada kedewasaan.
5

BAB III
PEMBAHASAN

A. Pemanfaatan Tenaga Nuklir dalam Berbagai Bidang


Teknologi saat ini sudah berkembang dengan pesat dan cepat dalam berbagai
bidang. Salah satu teknologi yang sangat berguna bagi manusia adalah teknologi
nuklir. Teknologi yang melibatkan reaksi inti atom ini sudah banyak diaplikasikan
di berbagai aspek oleh banyak negara maju, mengingat teknologi nuklir ini sangat
bermanfaat.
Berikut ini adalah beberapa teknologi nuklir yang dikembangkan dalam
berbagai bidang :
1. Bidang Energi

Gambar 1.1 Pemanfaatan tenaga nuklir di bidang energi

Dalam bidang ini, nuklir dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik yang


kita sebut sebagai PLTN (Pusat Listrik Tenaga Nuklir). PLTN adalah
pembangkit listrik termal dengan panas yang didapat dari satu atau bahkan
lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. Keuntungan dari reaktor nuklir ini
antara lain tidak menghasilkan limbah berbahaya. Selain itu tenaga nuklir juga
mampu bertahan lebih lama, menghasilkan tenaga yang lebih besar daripada
BBM dan tidak menimbulkan efek gas emisi rumah kaca. Teknologi nuklir
6

juga digunakan untuk kapal selam bertenaga nuklir, kapal induk bertenaga
nuklir, dan sebagainya.
Semua pembangkit tenaga listrik termasuk PLTN , mempunyai prinsip
kerja yang relatif sama. Bahan bakar (baik yang berupa batubara, gas ataupun
uranium) digunakan untuk memanaskan air yang akan menjadi uap. Uap
memutar turbin dan selanjutnya turbin memutar suatu generator yang akan
menghasilkan listrik.
Perbedaan yang mencolok adalah bahwa PLTN tidak membakar bahan
bakar fosil, tetapi menggunakan bahan bakar dapat belah (bahan fisil). Di
dalam reaktor, bahan fisil tersebut direaksikan dengan neutron sehingga terjadi
reaksi berantai yang menghasilkan panas. Panas yang dihasilkan digunakan
untuk menghasilkan uap air tekanan tinggi, kemudian uap tersebut digunakan
untuk menggerakkan turbin. Dengan digunakannya bahan fisil, berarti tidak
menghasilkan CO2, hujan asam, ataupun gas beracun lainnya seperti jika
menggunakan bahan bakar fosil.

2. Bidang Industri

Gambar 1.2 Pemanfaatan tenaga nuklir di bidang industri


7

Manfaat tenaga nuklir juga digunakan dalam bidang industri. Sebagai


contoh, dengan teknologi nuklir manusia dapat melakukan proses eksplorasi
minyak dan gas untuk menentukan sifat dari bebatuan yang ada disekitar
seperti litografi maupun porositas. Selain itu, kemampuan dari radiasi energi
nuklir juga dapat membantu perancangan rekonstruksi jalan serta mengukur
kelembapan dan kepadatan.
Aplikasi teknologi nuklir dalam bidang industri merupakan salah satu
bentuk pemanfaatan radiasi yang ada pada zat radioaktif atau radioisotop.
Radioisotop dapat di peroleh dari reaktor nuklir yang khusus memproduksi
radioisotop ataupun reaktor riset, seperti terdapat di reaktor nuklir bandung
dan reaktor nuklir serba guna serpong, walaupun reaktor kartini jogja tidak
diberi fasilitas untuk memproduksi radioisotop. Radioisotop yang
menguntungkan tersebut radiasinya mempunyai kemampuan untuk
menembus bahan, pendeteksiannya yang sangat peka, dan radioisotop bersifat
selektif, banyak digunakan dalam bidang industri.

Pemanfaatan radiasi nuklir dalam bidang industri antara lain dalam :

1) Teknik Radiografi
2) Teknik Gauging
3) Teknik Perunut atau teknik Tracing
4) Teknik Analisis Aktivasi Neutron
8

3. Bidang Hidrologi

Gambar 1.3 Pemanfaatan tenaga nuklir di bidang hidrologi

Dalam bidang hidrologi, pemanfaatan nuklir seperti untuk menguji


kecepatan aliran sungai atau nuklir. Radioisotop dapat digunakan untuk
mengukur debit air, biasanya Natrium-24 yang digunakan dalam bentuk
NaCl. Intensitas pada radiasi nuklir dapat dimanfaatkan juga sebagai
pendeteksi kebocoran pada pipa dalam bawah tanah. Radioisotop Na-24
mampu memancarkan sinar gamma yang dapat dideteksi secara langsung
dengan menggunakan alat pencacah radioaktif Geiger Counter.

4. Bidang Kesehatan

Gambar 1.4 Pemanfaatan tenaga nuklir di bidang kesehatan


9

Teknologi nuklir di bidang ini dibedakan menjadi dua yaitu diagnosa


dan terapi radiasi. Sinar X contohnya yang digunakan untuk perawatan bagi
pasien yang menderita kanker. Selain itu juga dapat digunakan dalam
pencarian jejak radioaktif pada tubuh manusia dengan menggunakan
Teknesium yang diberikan oleh molekul organik, serta berbagai aplikasi
lainnya.
Ilmu kedokteran nuklir adalah cabang ilmu kedokteran yang
menggunakan sumber radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti
radionuklida buatan, untuk mempelajari perubahan fisiologi, anatomi, dan
biokimia, sehingga dapat digunakan untuk tujuan diagnostik, terapi dan
penelitian kedokteran. Pada kedokteran nuklir, radioisotop dapat dimasukkan
ke dalam tubuh pasien (studi invivo) maupun hanya direaksikan saja dengan
bahan biologis antara lain darah, cairan lambung, urin, dan sebagainya yang
diambil dari tubuh pasien yang lebih dikenal sebagai studi in-vitro (dalam
gelas percobaan).
Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang
diagnosis berbagai penyakit seperti penyakit jantung koroner, penyakit
kelenjar gondok, gangguan fungsi ginjal, menentukan tahapan penyakit
kanker dengan mendeteksi penyebarannya pada tulang, mendeteksi
pendarahan pada saluran pencernaan makanan dan menentukan lokasinya,
serta masih banyak lagi yang dapat diperoleh dari diagnosis dengan
penerapan teknologi nuklir yang pada saat ini berkembang pesat.
Disamping membantu penetapan diagnosis, kedokteran nuklir juga
berperan dalam terapi-terapi penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar
gondok, hiperfungsi kelenjar gondok yang membandel terhadap pemberian
obat-obatan non radiasi, keganasan sel darah merah, inflamasi (peradangan)
sendi yang sulit dikendalikan dengan menggunakan terapi obat-obatan biasa.
Bila untuk keperluan diagnosis, radioisotop diberikan dalam dosis yang
sangat kecil, maka dalam terapi radioisotop sengaja diberikan dalam dosis
yang sangat besar terutama dalam pengobatan terhadap jaringan kanker
10

dengan tujuan untuk melenyapkan sel-sel yang menyususn jaringan kanker


itu.

5. Bidang Peternakan

Gambar 1.5 Pemanfaatan tenaga nuklir di bidang peternakan

Para peneliti Indonesia berhasil menggunakan isotop radioaktif untuk


mendayagunakan pakan, sehingga dengan jumlah pakan yang sama akan
dapat dikonsumsi oleh lebih banyak ternak. Namanya adalah Urea Molasses
Multinutrient Block (UMMB) yang telah digunakan oleh para peternak di
Jawa Barat, Jawa Tengah, dan kawasan timur Indonesia khususnya Nusa
Tenggara Barat.
Pemanfaatan teknik nuklir (radioaktif) untuk perunutan berdasarkan
sifat pengaplikasiannya dibagi menjadi dua, yaitu pemanfaatn yang bersifat in
vivo dan in vitro. Aplikasi perunutan secara in vivo bertujuan untuk
menggambarkan proses biologi yang terjadi di lingkungan asalnya atau
langsung menggunakan hewan ternak. Yang perlu diperhatikan adalah waktu
paruh biologis, yaitu waktu yang diperlukan radioisotop untuk diekskresikan
11

keluar tubuh. Sedangkan aplikasi perunutan secara in vitro bertujuan untuk


menggambarkan proses biologi yang terjadi diluar tubuh hewan, tetapi di
laboratorium. Yang perlu diperhatikan adalah waktu paruh fisika, yaitu waktu
yang diperlukan radioisotop untuk meluruh hingga mencapai separuh
aktivitasnya.
Suplemen pakan UMMB merupakan suplemen pakan untuk ternak
ruminansia, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan lainnya. Ciri khas dari
ternak ruminansia adalah adanya rumen yang merupakan ekosistem mikroba
yang berperan dalam penguraian bahan pakan dan mikroba pun berfungsi
sebagai bahan protein bagi ternak. Agar teknologi suplemen tersebut dapat
diterapkan oleh peternak dan mudah dalam penyimpanan serta
transportasinya, maka suplemen terebut dibuat dalam bentuk padat dari
komposisi bahan tertentu seperti urea, dedak, onggok, tepung tulang, lakta
mineral, garam dapur, tepung kedelai, dan kapur.
Selain itu, pengembangan teknologi nuklir dalam peternakan juga
ditandai dengan adanya radiovaksin. Radiovaksin adalah teknik pembuatan
vaksin dengan cara iradiasi. Pembuatan radiovaksin memilki keunggulan
dibandingkan dengan cara konvensional, yaitu mempercepat proses
pembuatan vaksin dengan memperpendek waktu pasasel. Selain itu,
radiovaksin yang diproduksi memiliki kualitas yang sama dengan vaksin
buatan secara konvensional.
Sumber radiasi yang digunakan untuk pembuatan radiovaksin adalah
sinar gamma yang digunakan untuk menurunkan infektivitas, virulensi, dan
patogenitas agen penyakit, tetapi diharapkan mampu merangsang timbulnya
kekebalan pada tubuh terhadap infeksi penyakit.
12

6. Bidang Pertanian

Gambar 1.6 Pemaanfaatan tenaga nuklir di bidang pertanian

Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) telah menghasilkan sejumlah


varietas unggul yang baru dengan cara mutasi oeh imbas radiasi, sepert
varietas padi untuk dataran rendah dan dataran tinggi, kedelai dan kacang
hijau.
Aplikasi teknologi nuklir di indonesia telah banyak dijumpai, salah
satunya dalam bidang pertanian yang telah ikut serta dalam usaha pemecahan
salah satu masalah pertanian indonesia yakni ketersediaan bibit unggul. Dari
tahun ke tahun dilakukan inovasi untuk memenuhi keinginan para petani.
Hingga sekarang telah ada sebanyak 15 varietas unggul padi, 5 varietas
unggul kedelai, 1 variatas unggul kacang hijau, dan 1 variets unggul kapas
produksi BATAN yang dilepas melalui Surat Keputusan Mentri Pertanian.
Bibit-bibit unggul tersebut diperoleh dari hasil pemuliaan tanaman
teknik mutasi radiasi dengan cara mengiradiasi biji tanaman yang
dikehendaki dengan sumber radiasi Co-60 yang menghasilkan sinar gamma
pada dosis tertentu. Sinar gamma mampu menembus biji tanaman hingga
pada lapisan DNA. Perubahan yang terjadi pada DNA akan menghasilkan
13

perubahan sifat pada keturunannya. Perubahan sifat secara genetik dapat


diamati melalui pertumbuhan tanaman. Dengan teknik ini dapat diperoleh
sifat-sifat baru yang lebih unggul dari varietas induknya, meliputi daya hasil,
daya adaptasi, umur tanaman, serta ketahanan terhadap hama dan penyakit.
Penyinaran radiasi terhadap biji tanaman tidak mengakibatkan biji menjadi
bersifat radioaktif.

7. Bidang Pertambangan

Gambar 1.7 Pemanfaatan tenaga nuklir di bidang pertambangan

Radioisotop memberikan manfaat besar pula di bidang pertambangan.


Pada petambangan minyak bumi, radioisotop membantu mencari jejak air
dalam lapisan batuan. Pada pengeboran minyak bumi biasanya hanya
sebagian dari minyak bumi yang dapat diambil dengan memanfaatkan
tekanan dari dalam bumi. Jika tekanan telah habis atau tidak cukup,
diperlukan tekanan tambahan untuk mempermudah pengambilannya.
Penambahan ini dilakukan dengan cara membanjiri cekungan minyak dengan
air yang dikenal dengan flooding. Air disuntikkan kedalamnya melalui
pengeboran sumur baru. Pada proses penyuntikan air ini perlu kepastian
14

bahwa air yang dimasukkan ke dalam lapisan batuan benar-benar masuk ke


cekungan minyak yang dikehendaki. Disinilah radioisotop memainkan peran.
Radioisotop Cobalt-57, Cobalt-58 dan Cobalt-60 dalam bentuk ion komplek
hexacyanocobaltate merupakan solusinya. Ion ini akan bergerak bersama-
sama dengan air suntikan sehingga arah gerakan air tersebut dapat diketahui
dengan mendeteksi keberadaan radioisotop Cobalt tersebut. Radioisotop
Cobalt-60 hexacyanocobaltate telah berhasil dibuat di kawasan puspitek
Serpong Tangerang dan siap untuk didayagunakan.
Trithium radioaktif dan Cobalt-60 digunakan untuk merunut alur-alur
minyak bawah tanah dan kemudian menentukan strategi yang paling baik
untuk menyuntikkan air kedalam sumu-sumur. Hal ini akan memaksa keluar
minyak yang tersisa didalam kantong-kantong yang sebelumnya belum
terangkat. Berjuta-juta barrel tambahan minyak mentah telah diperoleh
dengan cara ini.

8. Bidang Pangan

Gambar 1.8 Pemanfaatan tenaga nuklir di bidang pangan


15

Dengan dosis radiasi tertentu, bakteri yang ada di dalam produk


makanan dan minuman itu bisa dimatikan sehingga kondisi makanan tetap
segar dan utuh, dan juga tidak ada efek samping.
Irradiasi makanan adalah proses memaparkan makanan dengan radiasi
pengion yang ditujukan untuk menghancurkan mikroorganisme, bakteri, virus
atau serangga yang diperkirakan berada dalam makanan. Jenis radiasi yang
digunakan adalah sinar gamma, sinar X dan elektron yang dikeluarkan oleh
pemercepat elektron.
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus selalu tersedia
dalam jumlah yang cukup, mutu yang memadai, dan harga terjangkau untuk
dapat menjamin kelangsungan hidup. Bahan pangan umumnya mudah rusak
baik disebabkan oleh pengaruh cuaca, serangan serangga maupun mikroba
terutama yang dapat memproduksi toksin mematikan. Oleh karena itu, perlu
dipikirkan teknologi tepat guna yang dapat mencegah kerusakan berlanjut.
Teknologi pengawetan konvensional dengan cara pengeringan,
penggaraman, pemanasan, pembekuan dan pengasapan serta fumigasi, sampai
saat ini masih diterapkan untuk mempertahankan mutu sekaligus
memperpanjang masa simpan bahan pangan. Penambahan bahan pengawet
sintetis masih seringkali digunakan meskipun memberikan dampak negatif
bagi kesehatan.
Pengembangan teknik nuklir dalam bidang pangan sudah terbukti dapat
menciptakan hal baru sebagai teknologi alternatif guna membantu
memecahkan berbagai masalah sanitasi yang dihadapi. Beberapa contoh
aplikasi teknik nuklir untuk tujuan tersebut dan telah dikembangkan antara
lain untuk peningkatan daya awet, keamanan pangan, dan sterilisasi bahan
pangan tertentu.
Teknologi radiasi memiliki beberapa keunggulan dibanding teknologi
konvensional, yaitu hemat energi dan bahan, mudah dikontrol, dapat diproses
dalam kemasan yang tidak tahan panas, tidak meninggalkan residu, dan
ramah lingkungan.
16

Namun, sebagian masyararakat masih memiliki pemahaman yang keliru


tentang iradiasi pada bahan pangan. Oleh karena itu sosialisasi dan edukasi
kepada masyarakat tentang manfaat teknologi tersebut harus terus
ditingkatkan.
Iradiasi merupakan suatu proses fisika yang dapat digunakan untuk
mengawetkan dan meningkatkan keamanan bahan pangan. Jenis radiasi yang
digunakan adalah radiasi berenergi tinggi yang disebut radiasi pengion,
karena menimbulkan ionisasi pada materi yang dilaluinya.
Energi yang dihasilkan oleh sumber radiasi dapat dimanfaatkan untuk
tujuan menghambat pertunasan dan pematangan serta membasmi serangga
(dosis rendah) dan membunuh mikroba pathogen (dosis sedang), serta
membunuh seluruh jenis bakteri yang ada (dosis tinggi), sehingga mutu bahan
pangan dapat tetap dipertahankan di dalam kemasan yang baik selama
penyimpanan.
Sumber radiasi yang dapat digunakan untuk proses pengawetan bahan
pangan terdiri dari 4 macam, yaitu : Co-60, Cs-137, masing-masing
menghasilkan sinar gamma, mesin berkas elektron dan mesin generator sinar-
X. Dengan menggunakan pembatas dosis iradiasi dan batas maksimum energi
dari keempat sumber tersebut, maka bahan pangan yang diawetkan dengan
iradiasi tidak menjadi radioaktif.
Uji keamanan makanan iradiasi untuk konsumsi manusia dikenal
dengan istilah wholesomeness test, mencakup uji toksikologi, makro dan
mikro nutrisi serta uji mikrobiologi dan sensorik.
Dalam teknologi iradiasi, terjadinya interaksi antara radiasi dengan
materi/sel hidup dapat menimbulkan berbagai proses fisika dan kimia di
dalam materi tersebut, yang diantaranya dapat menghambat sintesa DNA
dalam sel hidup, misalnya mikroba.
Proses ini yang selanjutnya dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, yaitu
menunda pertunasan, membunuh serangga dan mikroba.
Komoditi yang akan diiradiasi wajib memenuhi kriteria higienis dan
dengan kontaminasi awal serendah mungkin. Sumber radiasi pengion yang
17

menghasilkan sinar gamma dan sinar-X untuk pengawetan bahan pangan


telah ditetapkan batasan maksimalnya masing-masing sebesar 5 MeV dan 10
MeV untuk mesin berkas elektron.
Batasan ini dibuat berdasarkan pembentukan imbas radioaktif.
Radioaktivitas imbas baru akan timbul pada atom-atom bahan yang diiradiasi
bila energi yang digunakan di atas 5 MeV untuk radiasi gamma.
Pembentukan residu zat radioaktif yang berasal dari sumber radiasi
pada bahan pangan sama sekali tidak ada, karena radionuklida sumber radiasi
tersimpan rapat dalam kapsul logam yang berlapis. Selama proses
berlangsung, bahan pangan sama sekali tidak menempel pada sumber.
Iradiasi secara umum dapat digambarkan sebagai seberkas sinar yang
menembus dengan kekuatan yang berbeda bergantung pada panjang
gelombang dan berbanding terbalik dengan frekuensinya.
Oleh karena itu, proses radiasi tidak meninggalkan residu apapun, baik
pada bahan yang disinari, maupun berada di sekitarnya, sehingga proses
tersebut benar-benar aman, bersih dan ramah lingkungan.

9. Bidang Arkeologi
Dalam bidang arkeologi, teknologi nuklir digunakan untuk menentukan
umur fosil dengan C-14 radioisotop. Metode ini memiliki peran yang masih
sulit digantikan oleh metode lain. Radioisotop memiliki peran untuk
menentukan umur sebuah fosil.
Menentukan umur fosil dengan C-14. Radioisotop memiliki peran yang
masih sulit digantikan oleh metode lain. Radioisotop berperan dalam
menentukan usia sebuah fosil. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari jejak
radioisotop karbon-14. Ketika makhluk hidup masih hidup, kandungan
radioisotop karbon-14 dalam keadaan konstan, sama dengan kandungan di
atmosfer bumi yang terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis pada
sekitar 14 dpm ( disintegrations per minute) dalam 1 gram karbon. Hal ini
dikarenakan makhluk hidup tersebut masih terlibat dalam siklus karbon di
alam. Namun, sejak makhluk hidup itu mati, dia tidak terlibat lagi ke dalam
18

siklus karbon di alam. Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-14 yang


memiliki waktu paro 5730 tahun mengalami peluruhan terus menerus. Usia
sebuah fosil dapat diketahui dari kandungan karbon-14 di dalamnya. Jika
kandungan tinggal separonya, maka dapat diketahui dia telah berusia 5730
tahun.

B. Pentingnya Edukasi Nuklir Demi Terwujudnya Generasi Bangsa Yang


Cerdas, Kreatif Dan Inovatif
Mendengar kata nuklir, tidak sedikit orang yang akan berpikiran negatif.
Terutama masyarakat indonesia yang sudah terlanjur memvonis nuklir sebagai
salah satu zat yang berbahaya dan hanya dapat digunakan dalam bidang
persenjataan yang berbahaya pula. Namun pada kenyataannya, semua pernyataan
itu salah. Seiring berkembangnya zaman, manusia dituntut untuk dapat
mengembangkan teknologi ke taraf yang lebih canggih dan sesuai dengan
perkembangan zaman. Begitu juga dengan teknologi nuklir yang terus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan manusia saat ini. Seperti yang telah kita
ketahui dari pembahasan sebelumnya, bahwa banyak sekali pengembangan tenaga
nuklir dalam berbagai bidang kehidupan, seperti dalam bidang pertanian,
peternakan, pangan, hidrologi, kesehatan, arkoelogi, energi, dan lain sebagainya.
Pengembangan-pengembangan teknologi tensebut tentu tak akan berhenti
sampai saat ini saja. Oleh karena itu, dibutuhkan peran serta para generasi muda
sebagai penerus bangsa. Dan salah satu cara untuk melestarikannya adalah dengan
memberikan sosialisasi atau edukasi mengenai nuklir ini kepada para generasi
muda yang akan menjadi penerus bangsa. Indonesia kini telah memiliki sebuah
sekolah tinggi yang khusus mempelajari tentang nuklir, yaitu BATAN yang salah
satu cabangnya berada di kota Yogyakarta. Dimana setiap mahasiswa di tempat
itu di didik dengan berbagai pengetahuan tentang nuklir, dan mereka juga
dipersiapkan supaya mampu mengendalikan atau bahkan mengembangkan
teknologi nuklir dalam berbagai bidang kehidupan untuk kepentingan dimasa
yang akan datang.
19

Apalagi saat ini kita tahu bahwa dunia sangat membutuhkan teknologi dari
berbagai sumber energi alternatif yang akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia yang emakin bervariasi. Dan salah satu sumber energi
alternatif yang memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan adalah nuklir
itu sendiri. Oleh karena itu, edukasi mengenai nuklir ini memng sangat penting
untuk dilaksanakan, karena jika generasi mudanya sendiri tidak mengenali nuklir
dengan baik, akan sulit bagi mereka untuk dapat mengembangkan teknologi
tersebut.
Apabila generasi muda Indonesia sudah mendapatkan edukasi mengenai
nuklir, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk melakukan pengembangan
terhadap teknologi tersebut dengan lebih kreatif dan inovatif. Serta tidak menutup
kemungkinan bahwa hal ini dapat menimbulkan kesejahteraan hidup bagi bangsa
Indonesia di masa yang akan datang.
20

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Nuklir yang selama ini kita kenal akan radiasinya yang berbahaya bagi
manusia ternyata memiliki banyak manfaat. Sesuai dengan perkembangan
teknologi, tenaga nuklir pun banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang dalam
kehidupan kita.
Saat ini Indonesia sedang mebutuhkan berbagai pengembangan teknologi
khususnya sebagai sumber daya alternatif. Dan nuklir merupakan salah satu suber
daya yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai energi alternatif. Oleh karena
itu, pengembangan dalam teknologi nuklir sangatlah penting dan hal ini harus
dibudayakan kepada para generasi muda. Maka, pendidikan atau edukasi
mengenai nuklir ini sangatlah penting bagi generasi muda demi terwujudnya
generasi bangsa yang cerdas, kreatif dan inovatif.

B. Saran
Dengan adanya pendidikan atau edukasi mengenai nuklir, diharapkan agar
dapat memberi banyak pengetahuan bagi para generasi muda dan dapat membantu
mereka dalam upaya pengembangan teknologi nuklir baik di masa kini maupun
untuk kemajuan Indonesia di masa depan. Selain itu juga diharapkan agar persepsi
masyarakat terhadap nuklir yang selalu negatif agar dapat berubah dan
menimbulkan kesadaran bagi masyarakat bahwa saat ini sudah banyak tenaga
nuklir yang dimanfaatkan dalam berbagai bidang teknologi.

Anda mungkin juga menyukai