Anda di halaman 1dari 8

2010

Investasi Masa Depan dengan


Energi Tenaga Nuklir

Penyusun:

1. Bangkit Indriyana (0806455622)


2. Dean Agasa Ardian (0806455654)
3. M.Ekaditya Albar (0806331683)
4. Tryatmaja Matari (0806332042)
Investasi Masa Depan dengan Energi Tenaga Nuklir 2010

Investasi Masa Depan dengan Energi Tenaga Nuklir

Permasalahan tentang ketersediaan energi merupakan suatu bahasan yang menuntut


perhatian lebih dari suatu negara, hal ini dikarenakan tanpa adanya energi dan sumber energi,
Negara tersebut tidak akan mampu bertahan lama. Semakin berkurangnya sumber energi,
mendesak adanya penemuan serta pengembangan sumber energi alternatif baru. Pemanasan
global yang diyakini sedang terjadi dan akan memasuki tahap kritis dianggap merupakan
dampak penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini.
Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa kita
untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru. Salah satu alternatif sumber energi
baru yang potensial dalam jangka waktu panjang ialah energi nuklir. Secara umum, energi
nuklir dapat dihasilkan melalui dua mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan
penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi.
Reaksi fisi terjadi apabila sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (neutron)
akan membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme ini
disebut pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium.

Reaksi fisi uranium di atas


menghasilkan neutron dan dua buah inti atom
yang lebih ringan. Neutron hasil reaksi akan
menumbuk inti uranium dan membentuk
reaksi fisi berikutnya yang berlangsung
sangat cepat dan tidak terkendali
(uncontrollable reaction), fenomena ini
sumber: www.scienceclarified.com
menyebabkan terjadinya reaksi berantai pada
reaktor nuklir sehingga reaktor nuklir dapat menghasilkan energi dalam waktu singkat (energi
berasal dari rekasi fusi yang merupakan reaksi exothermic). Mekanisme ini yang terjadi di
dalam bom nuklir yang menghasilkan ledakan yang dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapat
membentuk reaksi berantai tak terkendali yang memiliki potensi daya ledak yang dahsyat dan
dapat dibuat dalam bentuk bom nuklir.

Page 2
Investasi Masa Depan dengan Energi Tenaga Nuklir 2010

Dibandingkan dengan dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang dihasilkan
melalui reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna. Untuk itu, reaksi
berantai yang terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan
di dalam sebuah reaktor nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung di
dalam reaktor yang terjamin keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
untuk keperluan yang lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan untuk membangkitkan
listrik.

sumber: www.atomicarchive.com

Di dalam reaksi fisi yang terkendali, jumlah neutron dibatasi sehingga hanya satu
neutron saja yang akan diserap untuk pembelahan inti berikutnya. Dengan mekanisme ini,
diperoleh reaksi berantai terkendali yang energi yang dihasilkannya dapat dimanfaatkan
untuk keperluan yang berguna.

Page 3
Investasi Masa Depan dengan Energi Tenaga Nuklir 2010

Dengan Total System Levelized Cost adalah harga ($) per MWh yang harus dibayar
untuk total biaya, dibagi dengan 1000 untuk mendapat harga kWh. O&M adalah biaya
operasi dan perawatan, CCS biaya penangkapan karbon dan penyimpanannya, PV adalah
fotovoltaik, GHG adalah gas rumah kaca dan CC adalah siklus gabungan.
Pada tabel diatas terlihat komparasi biaya dari pembuatan sampai perawatan dari
sebuah pembangkit energi. Meskipun tabel komparasi diatas merupakan data yang diambil
dari negara Amerika Serikat dimana mereka mengimpor sebagian dari bahan baku yang
diperlukan tidak seperti Indonesia yang memiliki sumber cadangan gas yang cukup besar,
tetapi tabel diatas dapat memberikan gambaran bagaimana perkembangan energi di dunia
akan bergerak pada tahun 2016. Karena energi nuklir fusi yang akan dibuat pada tahun 2016,
tidak seperti energi nuklir yang berasal dari fisi dimana energi fusi dapat mengenerasi energi
sekitar 3 sampai 4 kali lebih banyak daripada energi fisi serta hasil radioaktifnya memerlukan
waktu untuk meluruh sepenuhnya sekitar 100 tahun lebih. Waktu yang jauh lebih singkat
dibandingkan dengan fisi yang memerlukan waktu ribuan tahun.

Page 4
Investasi Masa Depan dengan Energi Tenaga Nuklir 2010

Perbandingan antara kapasitas yang dapat dihasilkan pun cukup baik dibandingkan
sumber energi yang lain dengan rasio biaya dengan energi yang sangat baik serta hanya
diperlukan lokasi untuk penyimpanan dan pembuatan pembangkitnya dibandingkan energi-
energi lain geotermal yang memerlukan area dekat perbatasan lapisan tektonik, sel voltaik
yang peralatannya cukup mahal dengan rasio biaya-energi yang cukup buruk dan masalah
penyimpanan energi untuk malam hari ketika matahari tidak ada untuk memberikan energi.
Dewasa ini reaktor nuklir sebagai pembangkit listrik telah menjadi sesuatu yang
umum ditemukan di negara-negara dunia pertama. Keunggulan energi nuklir sebagai sumber
energi alternatif terletak pada jumlah energi yang bisa di dihasilkan dari pembelahan inti
atom bahan bakar nuklir, biasanya uranium atau plutonium, dalam sebuah reaktor nuklir.
Jumlah energi yang bisa dihasilkan oleh sebuah reaktor sangat beragam, tergantung berapa
banyak jumlah bahan bakar yang digunakan. Energi nuklir untuk keperluan damai dihasilkan
dengan memerlambat energi dari pembelahan inti atom untuk menghasilkan uap. Uap
tersebut kelak akan menghasilkan arus listrik untuk keperluan masyarakat (Wilson, 1975:
14). Richard Rhodes, penulis dari National Geographic, menyatakan bahwa kini ada sekitar
440 pembangkit listrik tenaga nuklir yang memasok sekitar 16 persen kebutuhan energi bumi
(National Geographic, Agustus 2005: 72). Namun demikian penggunaan energi nuklir
sebagai energi alternatif masih menjadi perdebatan serius. Sejak bencana Chernobyl,
Ukraina, pada tahun 1985, pengembangan energi nuklir terus menuai pertentangan, tidak
hanya di negara maju tapi juga di negara berkembang seperti halnya Indonesia. Padahal
energi nuklir termasuk salah satu sumber energi yang sangat melimpah dan bersih sebab tidak
ada emisi gas yang mencemari lingkungan. Namun, dampak buruk dari energi nuklir tetap
menjadi momok bagi masyarakat dunia. Hal itu membuat pengembangan energi nuklir
sebagai sumber energi alternatif menjadi tersendat-sendat.
Saat ini, energi yang berasal dari bahan bakar fosil sedang dicarikan subtitusinya yang
tepat. Hal ini berkaitan dengan alasan bahwa bahan bakar fosil merupakan suatu sumber yang
tidak bisa diperbaharui dengan cepat serta salah satu hasil reaksi yang terjadi untuk menjadi
energi adalah CO2 yang mana merupakan sumber sebuah masalah yang sedang hangat
dibicarakan yaitu greenhouse gas (GHG). Secara teori, sinar matahari datang ke bumi dan
diserap oleh permukaan bumi. Sebagian energi itu dipantulkan kembali sebagai gelombang
inframerah yang membawa panas kembali ke atmosfer. Tetapi, dengan keberadaan GHG,
pantulan ini akan dihalangi GHG dan kembali ke bumi. Ketika ini terus berulang, maka panas
akan terkurung di bumi seperti kejadian pada efek rumah kaca. Dengan tingginya
perbandingan gas yang dihasilkan dengan gas yang dapat diserap oleh bumi membuat tingkat

Page 5
Investasi Masa Depan dengan Energi Tenaga Nuklir 2010

air laut meningkat karena naiknya


suhu yang dapat mencairkan es di
kutub serta membuat berbagai
keanehan cuaca seperti yang kita alami
belakangan ini. Hal ini mendorong
para peneliti mencari sumber energi
lain yang lebih ramah lingkungan.
Salah satu pilihan terbaik adalah
energi nuklir yang mana sama sekali
tidak menghasilkan emisi gas. Sebagai
perbandingan, secara teori 1 g U-235 =
3.000.000 g batu bara, hal ini jelas Efek gas rumah kaca sebagai hasil
menggiurkan sebagai sumber alternatif dari bahan bakar fosil
dan tidak ada polutan organik seperti NOx dan CO2 sebagai GHG, SOx yang menjadi sumber hujan
asam, dan gas-gas lain yang berbahaya bagi kesehatan. Bahan bakar uranium atau plutonium
pun terdapat di segala penjuru dunia.
Terlepas dari kelebihan-kelebihannya, energi nuklir memiliki masalah tersendiri.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, produk sisa dari energi nuklir bersifat radioaktif yang
dapat membahayakan kesehatan. Karenanya, produk sisa ini harus ditangani dengan seksama
agar tidak membahayakan selama ribuan tahun. Selain itu, terdapat kejadian kelam seperti
pada Chernobyl, Ukraina, pada tahun 1985. Semenjak bencana tersebut, banyak orang yang
kontra dengan pengembangan dari energi nuklir itu sendiri.
Isu kunci yang menjadi perhatian utama publik adalah yang menyangkut masalah
keselamatan dan pengelolaan limbah. Bagaimana penanganan persepsi publik atas isu
ini akan mempengaruhi masa depan nuklir. Meskipun kemajuan substansial telah banyak
dicapai dalam perbaikan kinerja operasi yang aman pada instalasi nuklir selama bertahun-
tahun, sejumlah isu terus berlanjut. Sejak teknologi nuklir terus menyebar dan makin banyak
negara membangun desainnya sendiri, diversifikasi resultan menggarisbawahi pentingnya:
 Jaminan kualitas;
 Pengelolaan dan pembagian pengetahuan;
 Standar keselamatan yang diterima secara internasional dan digunakan bersama;
 Menyeimbangkan perlunya keselamatan dan keamanan;
 Promosi kerjasama dan berbagi pengalaman di antara otoritas pengawas;

Page 6
Investasi Masa Depan dengan Energi Tenaga Nuklir 2010

 Adaptasi praktek vendor dan kontraktor internasional terhadap beragam budaya


dari negara-negara dengan program-program nuklir baru.

Tapi nyatanya energi nuklir saat ini memasok 16% dari total energi dunia. Ada 442
PLTN yang beroperasi di 30 negara. Sebagian besar PLTN beroperasi di Eropa Barat dan
Amerika Utara, namun sebagian besar PLTN baru yang sedang dibangun adalah berada di
Asia. PLTN-PLTN yang berada di seluruh dunia, kini telah menjadi lebih produktif, dengan
menambahkan kapasitas pembangkitan tanpa pembangunan PLTN baru. Amerika Serikat
memiliki paling banyak PLTN dengan jumlah 104. Lithuania mendapatkan 80% listriknya
dari nuklir, paling tinggi di dunia. Perancis berada di tempat kedua, dengan angka 78%.
Hanya 39 dari 442 PLTN dunia yang berada di negara berkembang, dan karena mereka lebih
kecil dari rata-rata, mereka mencatat hanya 5,6% kapasitas nuklir dunia. Namun Brazil, Cina
dan India semuanya memiliki program PLTN. Tiga negara ini mencakup 40% populasi dunia,
dengan Cina dan India khususnya merencanakan ekspansi nuklir yang signifikan.
PLTN sama sekali hampir tidak menghasilkan gas-gas rumah kaca. Rangkaian
kegiatan pada energi nuklir, dari penambangan uranium hingga pembuangan limbah, dan
termasuk konstruksi reaktor dan fasilitas, hanya memancarkan 2-6 gram karbon per kilowatt-
jam. Ini kira-kira sama dengan yang dihasilkan oleh tenaga angin dan matahari, dan dua orde
besaran di bawah batu-bara, minyak dan bahkan gas alam. Di seluruh dunia, jika 440 PLTN
dipadamkan dan digantikan dengan sumber non-nuklir lain, akibatnya akan terjadi
peningkatan 600 juta ton karbon pertahun. Angka itu mendekati dua kali lipat dari jumlah
total yang diestimasi harus dihindari menurut Protokol Kyoto pada 2010. Berbagai bentuk
pemanfaatan limbah radioaktif dari PLTN dan penggunaan radioisotop dapat ditemui dalam
bidang pertanian, industri, riset dan kedokteran. Energi nuklir lebih menguntungkan ditinjau
dari segi lingkungan,karena tidak menghasilkan unsur berbahaya, seperti logam berat (Cd,
Pb, As, Hg, V), SO2, Nox, dan VHC, dan dalam hal ini PLTN dapat membantu mengurangi
hujan asam dan pembatasan emisi gas rumah kaca.
Indonesia sendiri masih memiliki pro-kontra dengan pembangunan PLTN. Meskipun
sedang menghadapi masalah krisis energi nasional, masih Banyak yang meragukan SDM dari
negara kita sendiri sanggup untuk mengelola teknologi ini. Akan tetapi hal ini dibantah oleh
Batan sendiri karena PLTN yang akan dikembangkan di Indonesia akan berpedoman pada
filosofi “Defense in Depth” agar dapat mencegah insiden yang dapat menjadi kecelakaan.
Dari segi SDM sendiri, Batan sendiri berkomentar kita masih memiliki waktu untuk
meningkatkan semua kekurangan kita serta terdapat tempat pelatihan seperti Sekolah Tinggi

Page 7
Investasi Masa Depan dengan Energi Tenaga Nuklir 2010

Teknologi Nuklir (STTN) serta didukung program pengajaran di beberapa universitas seperti
UI, ITB, dan UGM. Dan untuk masalah limbah sendiri, Batan memiliki unit yang
mempelajari dan mengelola limbah nuklir. Unit ini menampung serta mengolah semua
limbah nuklir dari seluruh penjuru Indonesia. Berdasarkan pengalaman ini, Batan yakin tidak
ada masalah dari pengelolaan limbah. Serta dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA)
sendiri, kita mendapatkan bantuan yang cukup besar dan juga bantuan bilateral berasal dari
Jepang, Amerika Serikat maupun Korea Selatan dan negara kita telah ditunjuk sebagai negara
penggerak untuk keselamatan dan keamanan nuklir di regional Asia Tenggara.

Referensi
http://www.koshland-science-museum.org/exhibitgcc/images/causes02.jpg
http://id.wikipedia.org/wiki/Energi_panas_bumi
http://www.123helpme.com/assets/16355.html
http://www.batan.go.id/view_news.php?id_berita=509&db_tbl=Berita

Page 8

Anda mungkin juga menyukai