Anda di halaman 1dari 38

1

BAB 1. PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dipaparkan hal-hal yang berkaitan dengan pendahuluan
yang meliputi 1) latar belakang, 2) rumusan masalah, 3) tujuan, dan 4) manfaat.

1.1 Latar Belakang


Reaktor nuklir adalah suatu tempat atau perangkat yang digunakan untuk
membuat, mengatur, dan menjaga kesinambunganreaksi nuklir berantai pada laju
yang tetap. Berbeda dengan bom nuklir, yang reaksi berantainya terjadi pada orde
pecahan detik dan tidak terkontrol. Energi nuklir berasal dari perubahan sebagian
massa inti dan keluar dalam bentuk panas.
Sejarah pemanfaatan energi nuklir melalui Pusat Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN) dimulai beberapa saat setelah tim yang dipimpin Enrico Fermi berhasil
memperoleh reaksi nuklir berantai terkendali yang pertama pada tahun 1942.
Reaktor nuklirnya sendiri sangat dirahasiakan dan dibangun di bawah stadion olah
raga Universitas Chicago.
Mulai saat itu manusia berusaha mengembangkan pemanfaatan sumber
tenaga baru tersebut. Namun pada mulanya, pengembangan pemanfaatan energi
nuklir masih sangat terbatas, yaitu baru dilakukan di Amerika Serikat dan Jerman.
Tidak lama kemudian, Inggris, Perancis, Kanada dan Rusia juga mulai
menjalankan program energi nuklirnya.
Reaktor nuklir digunakan untuk banyak tujuan. Saat ini, reaktor nuklir
paling banyak digunakan untuk membangkitkan listrik. Reaktor penelitian
digunakan untuk pembuatan radioisotop (isotop radioaktif) dan untuk penelitian.
Awalnya, reaktor nuklir pertama digunakan untuk memproduksi plutonium
sebagai bahan senjata nuklir.
Salah satu contoh dari reactor nuklir adalah reactor air tekan. Reactor air
tekan diciptakan sebagai alternatif sistem-sistem penggerak kapal saat ini untuk
mengatasi krisis ekonomis dan lingkungan. Harga bahan-bahan bakar berbasis
karbon terus meningkat dan bahan-bahan ini telah terbukti sebagai penyebab
2

utama terbentuknya emisi-emisi seperti Sox dan NOx serta CO2 yang belakangan
ini paling diprihatinkan orang.
Jika bisa ditemukan suatu cara untuk membangkitkan cukup tenaga / daya
untuk menggerakkan kapal dengan ukuran yang memadai tanpa harus membakar
hidrokarbon, maka temuan ini akan diterima secara luas; namun sayangnya
sebagian besar dari sistem-sistem yang dikembangkan saat ini belum
menghasilkan daya yang cukup memadai dan baru dianggap sebagai sistem-sistem
bantu atau hanya komponen tambahan pada mesin-mesin tradisional yang sudah
ada.
Contoh permasalahan di atas adalah pada kapal selam. Kapal selam
bertenaga mesin diesel merupakan jenis kapal selam konvensional, mesin diesel
dihidupkan jika kapal selam berada dipermukaan air untuk mengisi baterai
sebagai sumber listrik menghidupkan motor elektrik untuk memutar baling-baling
jika kapal menyelam. Kapal selam ini menggunakan bahan bakar serta hanya
mampu menyelam selama 3 jam saja. Maka dari itu dibuatlah reactor air tekan
untuk penggerak kapal selam.
Reactor air tekan yang pada awalnya dikembangkan oleh perusahaan
Westinghouse dan Puslit pemerintah Amerika Serikat di Argonne. Pada mulanya
reaktor ini dikembangkan untuk penggerak kapal selam. Kapal selam yang
menggunakan reactor nuklir biasanya adalah kapal-kapal perang milik militer.
Nautilus adalah salah satu nama kapal selam bertenaga nuklir yang beroperasi dari
tahun 1954 sampai tahun 1980.
Berbekal keberhasilan membuat reaktor untuk kapal selam, perusahaan
Westinghouse membangun reaktor untuk pembangkitan listrik di pelabuhan
dengan daya 100 Mwe. Reaktor ini beroperasi dari Desember 1957 hingga
Oktober 1982. Reaktor ini dikenal sebagai reaktor air tekan berdaya besar pertama
di dunia. Dalam pengoperasiannya untuk tujuan percobaan, pada saluran
pendingin primer yang masuk dan keluar bejana reaktor ditempatkan saluran
nosel.
Reactor air tekan digunakan untuk PLTN juga dikarenakan beberapa hal
antara lain, konsumsi energi dunia yang besar dengan jumlah penduduk yang terus
3

bertambah, nuklir akan mengurangi ketergantungan akan petroleum, jika


konsumsi energi dapat disediakan dengan nuklir, maka dapat mengurangi
penggunaan minyak bumi, memproduksi energi yang dapat diperbaharui lainnya,
seperti angin dan tenaga matahari lebih mahal, dan dapat mengurangi emisi gas .
Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka disusunlah makalah dengan
judul PWR (Pressurized Water Reactor) selain untuk memenuhi tugas mata
kuliah Fisika Inti juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi
mahasiswa tentang macam-macam reactor nuklir lengkap dengan cara kerja,
implementasi, serta dampak yang ditimbulkan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara kerja dari reactor nuklir jenis PWR (Pressurized Water
Reactor)?
2. Bagaimana implementasi dari reactor nuklir jenis PWR (Pressurized Water
Reactor)?
3. Bagaimana dampak penggunaan reactor nuklir jenis PWR (Pressurized
Water Reactor)?

1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara kerja dari reactor nuklir jenis PWR (Pressurized Water
Reactor).
2. Mengetahui implementasi dari reactor nuklir jenis PWR (Pressurized Water
Reactor).
3. Mengetahui dampak penggunaan reactor nuklir jenis PWR (Pressurized
Water Reactor).
4

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi mahasiswa, dapat meningkatkan pengetahuan tentang reactor nuklir.
2. Bagi dosen, dapat memberikan sumber belajar yang bervariasi sehingga
dapat mendorong mahasiswa untuk belajar mandiri dan kreatif dalam proses
pembelajaran untuk mencapai penguasaan konsep.
5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Reaktor
Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi
berlangsung, baik itu reaksi kimia atau nuklir dan bukan secara fisika. Dengan
terjadinya reaksi inilah suatu bahan berubah ke bentuk bahan lainnya,
perubahannya ada yang terjadi secara spontan alias terjadi dengan sendirinya atau
bisa juga butuh bantuan energi seperti panas (contoh energi yang paling umum).
Perubahan yang dimaksud adalah perubahan kimia, jadi terjadi perubahan bahan
bukan fase misalnya dari air menjadi uap yang merupakan reaksi fisika.
Ada dua jenis reaktor:
Reaktor kimia
Reaktor nuklir
Kedua jenis reaktor berbeda dalam beberapa hal, yang paling mencolok adalah
dalam reaktor kimia hukum kekekalan massa memegang peranan yang sangat
penting, karena tidak ada massa yang hilang dalam reaksi ia hanya berubah dari
satu jenis bahan ke bahan ke jenis yang lain. Sedangkan reaktor nuklir tidak
seperti itu, dalam reaktor ini ada massa yang hilang untuk diubah ke bentuk energi
yang memang untuk inilah reaktor nuklir dirancang.
1. Reaktor kimia adalah jenis reaktor yang umum sekali digunakan
dalam industri. Hal ini dikarenakan, dalam sintesis bahan kita selalu
memerlukan jenis reaktor ini.
Umumnya reaktor kimia menggunakan dua jenis model perhitungan, yaitu:
RATB (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk}
RAS (Reaktor Aliran Sumbat)
Jenis pengoperasian reaktor yang dapat dijumpai di industri:
Partaian/Batch, Kontinyu, Semi-batch
Beberapa jenis reaktor kimia khusus
a. Reaktor gelembung
b. Fixed bed reactor
6

c. Fluidized bed reactor


d. Slurry reactor
e. Reaktor membran
2. Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir adalah suatu tempat atau perangkat yang digunakan untuk
membuat, mengatur, dan menjaga kesinambungan reaksi nuklir berantai pada
laju yang tetap. Berbeda dengan bom nuklir, yang reaksi berantainya terjadi
pada orde pecahan detik dan tidak terkontrol. Reaktor nuklir adalah suatu alat
untuk mengendalikan reaksi fisi berantai dan sekaligus menjaga
kesinambungan reaksi itu. Reaktor nuklir merupakan suatu alat dimana terjadi
reaksi pembelahan berantai yang terkendali. Teknik pengendalian reaksi
pembelahan ini merupakan dasar dari suatu rekator nuklir. Dalam suatu rekator
nuklir, proses fisi dikendalikan dengan mengusahakan agar secara rata-rata
hanya 1 neutron yang dihasilkan untuk melakuhkan fisi berikutnya. Dalam
membuat fisi yang terkendali, ukuran bahan memegang peranan penting.
Ukuran tertentu yang memungkinkan terjadinya fisi terkendali dinamakan
ukuran kritis. Ukuran kritis bergantung pada kombinasi dari struktur material
dan inti uranium yang digunakan. Diatas ukuran kritis, suatu reaksi berantai
terkendali tidak dapat dipertahankan. Disamping masalah ukuran kritis,
masalah lain yang berhubungan dengan reaktor nuklir adalah penggunaan inti
uranium. Sekitar 99,3% uranium alam terdiri dari -238, sisanya 0,7% adalah
uranium-235 (uranium 234 juga ada, namun sedikit sekali). Jika hendak
menggunakan uranium -238, kita harus menyediakan neutron cepat dalam
reaktor. Hal ini sulit diperoleh karena neutron cepat mudah sekali kehilangan
energy (menjadi lambat) ketika bertumbukan dengan inti uranium, sedangkan
jika kita hendak menggunakan neutron lambat, kita harus menggunakan
uranium -235 yang jarang terdapat di alam. Ada reaktor nuklir yang
menggunakan uranium -238. Reaktor jenis ini dinamakan reaktor cepat, tetapi
kebanyaka reaktor nuklir menggunakan uranium -235. Pada reaktor yang
bukan reaktor cepat, neutron lambat diperoleh dengan memperlambat neutron
cepat. Neutron cepat biasanya akan diperlambat hingga kecepatan dan
7

energinya sama dengan energy dan molekul gas pada suhu normal, (yaitu
sekitar 0,025 ev). Neutron seperti ini dinamakan neutron termal. Itulah
sebabnya reaktor jenis ini dinamakan reakor termal.
Reaktor nuklir digunakan untuk banyak tujuan. Saat ini, reaktor nuklir paling
banyak digunakan untuk membangkitkan listrik. Reaktor penelitian digunakan
untuk pembuatan radioisotop (isotop radioaktif) dan untuk penelitian.
Awalnya, reaktor nuklir pertama digunakan untuk
memproduksi plutonium sebagai bahan senjata nuklir. Saat ini, semua reaktor
nuklir komersial berbasis pada reaksi fisi nuklir, dan sering dipertimbangkan
masalah risiko keselamatannya. Sebaliknya, beberapa kalangan menyatakan
bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan cara yang aman dan bebas
polusi untuk membangkitkan listrik. Daya fusimerupakan teknologi
ekperimental yang berbasi pada reaksi fusi nuklir. Ada beberapa piranti lain
untuk mengendalikan reaksi nuklir, termasuk di dalamnyapembangkit
thermoelektrik radioisotop danbaterai atom, yang membangkitkan panas dan
daya dengan cara memanfaatkan peluruhan radioaktif pasif, seperti halnya
Farnsworth-Hirsch fusor, di mana reaksi fusi nuklir terkendali digunakan untuk
menghasilkan radiasi neutron.
Penggunaan reaktor nuklir umumnya sangat dibatasi penggunaannya,
mengingat standar keselamatannya yang sangat tinggi. Reaktor nuklir
umumnya digunakan untuk pembangkit listrik, namun sekarang
penggunaannya sudah mulai luas, misalnya untuk merekayasa genetik suatu
bibit agar menjadi bibit unggul.
Ada dua jenis reaktor nuklir:
Reaktor fisi (pemecahan)
Reaktor fusi (penggabungan)
Reaktor fisi
Reaktor fisi merupakan pembelahan inti berat menjadi inti yang lebih ringan.
Proses pembelahan ini menghasilkan energi yang relatif sangat besar. Reaktor ini
memanfaatkan pemecahan suatu atom berat menggunakan neutron, suatu sub-
atom, yang dipercepat sehingga melepaskan suatu energi.
8

Reaktor fusi
Reaktor fusi memanfaatkan reaksi penggabungan inti-inti atom ringan untuk
membentuk inti berat. Inti ringan yang biasanya digunakan antara lain adalah
hidrogen, deutrium, tritium, litium, dan sebagainya. Energi yang dihasilkan
dari fusi 2 inti ringan menjadi inti yang lebih berat umumnya lebih besar daripada
energi yang dihasilkan dari fisi inti berat. Reaktor jenis fusi baru belakangan ini
mulai dikembangkan. Banyak negara mulai bekerjasama dalam pengembangan
jenis reaktor ini dikarenakan mahalnya biaya riset untuk jenis reaktor fusi.
Reaktor fusi menjanjikan suatu energi yang ramah lingkungan dengan bahan baku
yang berlimpah. Berbeda dengan reaktor jenis fisi, reaktor ini bekerja dengan
menggabungkan dua atom ringan sehingga dari penggabungannya didapatkan
suatu energi.
Kurva biding energy per nukleon:

Binding energy atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai energi ikat. Pada
daerah masa atom ringan, jika terjadi penggabungan neukleon, akan dihasilkan
energi yang sebanding dengan jumlah nukleon yang bergabung. Sebaliknya, pada
daerah masa atom berat, jika terjadi pemutusan nukleon akan menghasilkan energi
sebesar nukleon yang hilang. Kurva di atas memperlihatkan bahwa pada masa
atom yang lebih rendah, kemiringan kurva jauh lebih besar dibandingkan dengan
kemiringan pada daerah masa atom yang besar. Oleh karena itu, pada nomor atom
ringan, energi yang dihasilkan lebih besar.
9

Hasil dari reaksi fusi pun relatif tidak meninggalkan banyak limbah radioaktif.
Oleh karena itu, reaktor fusi digadang-gadang menjadi teknologi masa depan yang
lebih efisien dan lebih bersih. Namun, pada praktiknya agar dua inti ringan
bergabung menjadi inti berat dibutuhkan energi yang sangat besar (panas
mencapai 6000 K), dan sampai saat ini belum ditemukan material yang efektif
untuk menahan panas sebesar 6000 K. Saat ini, telah dikembangkan tokamak,
yakni device yang digunakan untuk melangsungkan terjadinya reaksi fusi. Konsep
desain tokamak memanfaatkan medan magnet untuk menahan plasma hasil dari
reaksi fusi agar tidak keluar ke lingkungan. Penjelasan lebih jauh insya Allah akan
saya tuliskan pada postingan-postingan lain.
Untuk mendukung agar reaktor dapat berfungsi maksimal dan aman terkendali,
maka diperlukan sistem pengendalian proses yang menggunakan beberapa alat
tambahan.
Beberapa contoh dari aksesoris tersebut umumnya adalah :
a. Level Controller (LC), suatu alat yang menjaga agar volum (isi) reaktor tetap
terjaga, tidak kehabisan reaktan ataupun kelebihan yang dapat menyebabkan
kenaikan tekanan. Cara kerja dari alat ini adalah dengan terus mendeteksi
ketinggian permukaan bahan dalam reaktor, jika kurang dari toleransi yang
diberikan (set point) maka kran keluaran (output) akan mengecil sampai
ketinggian mencapai tinggi yang telah di set. Sebaliknya jika melebihi kran
keluaran akan dibuka lebih lebar untuk mengurangi bahan dalam reaktor.
b. Pressure Controller (PC), Suatu alat yang bertugas untuk menjaga agar tekanan
dalam reaktor masih berada pada kisaran yang ditetapkan. Biasanya diterapkan
pada reaktor yang memakai reaktan berfase gas. Cara kerjanya mirip dengan
LC yaitu dengan membuka dan menutup kran.
c. Temperature Controller (TC), suatu alat yang bertugas agar suhu di dalam
reaktor masih berada dalam kisaran suhu operasinya. TC juga bekerja dengan
membuka dan menutup kran, namun kran yang diintervensi adalah kran
utilitas. Misalnya CSTR berpemanas, jika suhu drop maka kran koil uap panas
(steam) akan diperbesar sehingga steam yang masuk akan lebih banyak yang
akhirnya suplai panas pun bertambah dan akhirnya suhu reaktor akan
10

bertambah dan suhu reaktor pun dapat kembali ke suhu yang normal.
Sebaliknya jika suhu reaktor bertambah.
Komponen-komponen utama dari suatu reaktor nuklir termal adalah:
a. Bahan bakar nuklir
Terdapat dua jenis bahan bakar nuklir yaitu BAHAN FISIL dan BAHAN
FERTIL. Bahan Fisil ialah: suatu unsur/atom yang langsung dapat memberi reaksi
pembelahan apabila dirinya menangkap neutron. Contoh: 92U233, 92U235,
94PU239,94PU241.
Bahan Fertil ialah: suatu unsur/atom yang setelah menangkap neutron tidak dapat
langsung membelah, tetapi membentuk bahan fisil. Contoh: 90TH232 , 92U238
Pada kenyataannya sebagian besar bahan bakar nuklir yang berada dialam adalah
bahan fertil, sebagai contoh isotop Thorium di alam adalah 100% Th-232,
sedangkan isotop Uranium hanya 0,7% saja merupakan bahan fisis (U-235),
selebihnya sebesar 99,35 adalah bahan fertil (U-238). Karena alasan fisis, elemen
bakar suatu reaktor dibuat dengan kadar isotop fisilnya lebih besar dari kondisi
alamnya, isotop yang demikian disebut sebagai isotop yang diperkaya, sedangkan
sebaliknya untuk kadar isotop fisil yang lebih kecil dari kondisi alamnya disebut
isotop yang susut kadar, biasanya ditemui pada elemen bakar bekas. Selain
perubahan kadar bahan fisilnya, elemen bakar biasanya dibuat dalam bentuk
oksida atau paduan logam dan bahkan pada dasawarsa terakhir ini sudah banyak
dikembangkan dalam bentuk silsida. Contoh komposisi elemen bakar yang
banyak dipakai: UO2, U3O8-Al, UzrH, adalah agar diperoleh elemen bakar yang
nilai bakarnya tinggi, titik lelehnya tinggi, penghantaran panasnya baik, tahan
korosi, tidak mudah retak serta mampu menahan produk fisi yang terlepas.
Bahan bakar nuklir adalah semua jenis material yang dapat digunakan untuk
menghasilkan energi nuklir, demikian bila dianalogikan dengan bahan bakar
kimia yang dibakar untuk menghasilkan energi. Siklus bahan bakar nuklir penting
adanya karena terkait dengan PLTN dan senjata nuklir. Bahan bakar nuklir
tradisional yang digunakan di USA dan beberapa negara yang tidak melakukan
proses daur ulang bahan bakar nuklir bekas mengikuti empat tahapan seperti yang
terdapat dalam gambar di atas. Proses di atas berdasarkan siklus bahan bakar
11

nuklir. Pertama, uranium diperoleh dari pertambangan. Kedua, uranium diproses


menjadi Yellow Cake. Langkah berikutnya adalah mengubah Yellow Cake
menjadi UF6 untuk proses pengkayaan dan kemudian diubah menjadi uranium
dioksida, atau tanpa proses pengkayaan untuk kemudian langsung ke tahap ke-4
sebagaimana yang terjadi untuk bahan bakar reaktor nuklir pada umumnya.

b. Bahan Moderator
Dalam reaksi fisi, neutron yang dapat menyebabkan reaksi pembelahan adalah
neutron termal. Neutron tersebut memiliki energi sekitar 0,025 ev pada suhu 27C.
Sementara neutron lahir dari reaksi pembelahan memiliki energi rata-rata 2 MeV,
jauh lebih besar dari energi terrmalnya, Syarat bahan moderator adalah atom
dengan nomor massa kecil. Syarat lainnya memiliki tampang lintang serapat
neutron (keboleh-jadian menyerap neutron) yang kecil, memiliki tambang lintang
hamburan yang besar dan memiliki daya hantar panas yang baik, serta tidak
korosif. Contoh bahan moderator : H2O, D2O (Grafit), Berilium (Be).
Syarat untuk memilih dan menentukan bahan moderator (dan reflector) adalah:
1. Pada tiap tumbukan terdapat kehilangan energy neutron yang besar.
2. Penampang penyerapan yang rendah
3. Penampang penghamburan yang tinggi

d. Pendingin Reaktor
Pendingin reaktor berfungsi sebagai sarana pengambilan panas hasil fisi
dari dalam elemen bakar untuk dipindahkan/dibuang ke tempat lain/lingkungan
melalui perangkat penukar panas (H.E). sesuai dengan fungsinya maka bahan
yang baik sebagai pendingin adalah fluida yang koefisien panasnya sangat bagus.
Persyaratan lain yang harus dipenuhi agar tidak mengganggu kelancaran proses
fisi pada elemen bakar adalah pendingin juga harus memiliki tampang lintang
serapan neutron yang kecil, dan tampang lintang hamburan yang besar serta tidak
korosif. Contoh fluida-fluida yang biasa dipakai sebagai pendingin adalah: H2O,
D2O, Na cair gas He dan lain-lain.
12

d. Batang Kendali Reaktor


Batang kendali reaktor berfungsi sebagai pengendali jalannya operasi
reaktor agar laju pembelahan/populasi neutron di dalam teras reaktor dapat diatur
sesuai dengan kondisi operasi yang dikehendaki. Selain itu, batang kendali juga
berfungsi untuk memadamkan reaktor/menghentikan reaksi pembelahan. Sesuai
dengan fungsinya, bahan batang kendali adalah material yang mempunyai
tampang lintang serapan neutron yang sangat besaar, dan tampang lintang
hamburan yang kecil. Bahan-bahan yyang sering dipakai adalah: Boron,
cadmium, gadolinium dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut biasanya dicampur
dengan bahan lain agar diperoleh sifat yang tahan radiasi, titik leleh yang tinggi
dan tidak korosif. Prinsip kerja pengaturan operasi adalah dengan jalan teras
reaktor. Jika batang kendali dimasukkan, maka sebagian besar neutron akan
tertangkap olehnya, yang berarti populasi neutron di dalam reaktor akan
berkurang dan kemudian padam. Sebaliknya jika batang kendali dikeluarkan dari
teras, maka populasi neutron akan bertambah dan akan mencapai tingkat jumlah
tertentu. Pertambahan/penurunan populasi neutron berkaitan langsung dengan
perubahan daya reaktor.

e. Perangkat detektor
Detector adalah komponen penunjang yang mutlak diperlukan di dalam reaktor
nuklir. Semua informasi tentang kejadian fisis di dalam teras reaktor, yang
meliputi popularitas neutron, laju pembelahan, suhu dan lain-lain hanya dapat
dilihat melalui detector yang dipasang didalam teras.

f. Reflektor
Neutron yang keluar dari pembelahan bahan fisil, berjalan dengan kecepatan
tinggi ke segala arah. Karena sifatnya yang tidak bermuatan listrik maka
gerakannya bebas menembus medium dan tidak berkurang apabila menumbuk
suatu inti atom medium. Karena sifat itu, sebagian neutron dapat lolos keluar teras
13

reaktor, atau hilang dari system. Keadaan ini secara ekonomi berarti kerugian,
karena neutron tidak dapat digunakan untuk proses fisis berikutnya.
Untuk mengurangi kejadian ini, maka sekeliling teras reaktor dipasang bahan
pemantul neutron yang disebut reflector, sehingga neutron-neutron yang lolos
akan bertahan dan dikembalikan ke dalam teras untuk dimanfaatkan lagi pada
proses fifi berikutnya.

g. Perangkat penukar panas.


Perangkat penukar panas (Heat excharger) merupakan komponen penunjang
yang berfungsi sebagai sarana pengalihan panas dari pendingin primer, yang
menerima panas dari elemen bakar untuk diberikan pada fluida pendingin yang
lain (skunder). Dengan system pengambilan panas tersebut maka integritas
komponen teras akan selalu terjamin. Pada jenis reaktor tertentu, terutama jenis
PLTN, H.E. juga berfungsi sebagai pembangkit uap.

h. Bejana dan Prisai Reaktor.


Bejana/tangki reaktor berfungsi untuk menampung fluida pendingin agar teras
reaktor selalu terendam didalamnya. Bejana tersebut selain harus kuat menahan
beban, juga harus tidak korosif bila berinteraksi dengan pendingin atau benda lain
di dalam teras. Bahan yang biasa digunakan adalah: alumunium, dan stainless
stell. Perisai reaktor berfungsi untuk menahan/menghambat/menyerap radiasi
yang lolos dari teras reaktor agar tidak menerobos keluar system reaktor. Karena
reaktor adalah sumber radiasi yang sangat potensial, maka diperlukan suatu
system perisai yang mampu menahan semua jenis radiasi. Umumnya perisai yang
digunakan adalah lapisan beton berat.

Prinsip Dasar Reaktor Nuklir


Pelepasan energi di dalam peristiwa inti individu seperti pemancaran-, secara
kasar adalah sejuta kali lebih besar daripada pelepasan energi di dalam peristiwa
kimia, yang dihitung berdasarkan setiap setiap atom. Akan tetapi, untuk
menggunakan tenaga inti besar, kita harus mengaturnya sedemikian rupa sehingga
14

satu peristiwa akan memicu peristiwa inti yang lain yang berada disekitarnya
sampai proses tersebut menyebar di seluruh materi seperti nyala api melalui
sebuah balok kayu yang terbakar. Kenyataan bahwa lebih banyak neutron
dihasilkan di dalam fisi daripada yang dihabiskan (lihat persamaan 55-1),
menaikkan kemungkinan seperti ini, neutron yang dihasilkan dapat menyebabkan
fisi di dalam inti yang berdekatan dengan neutron ini dan dengan cara ini maka
sebuah rantai peristiwa fisi akan merambat sendiri. Proses seperti itu dinamakan
reaksi berantai (chain reaction). Reaksi berantai ini dapat berlangsung cepat dan
tak terkontrol seperti di dalam sebuah bom nuklir, atau dapat dikontrol seperti di
dalam reactor nuklir. Terdapat kesukaran-kesukaran serius untuk membuat supaya
sebuah reaksi berantai dapat berlangsung. Disini kita sebutkan tiga dari antara
kesukaran-kesukaran tersebut, bersama-sama dengan pemecahannya:
1. Masalah Kebocoran Neutron
Suatu presentasi dari neutron yang dihasilkan akan bocor ke luar dari teras
reactor dan akan merupakan kehilangan kepada reaksi berantai tersebut. Jika
terlalu banyak neutron yang bocor keluar, maka reactor itu tidak akan bekerja.
Kebocoran adalah sebuah efek permukaan, yang besarnya sebanding dengan
kuadrat dari dimensi teras reactor khas (4r2 untu sebuah bola). Akan tetapi,
produksi neutron adalah sebuah efek volume, yang sebanding dengan pangkat tiga
dari sebuah dimensi khas (4/3 r3 untuk sebuah bola). Bagian dari neutron yang
hilang karena kebocoran dapat dibuat sekecil yang kita inginkan dengan membuat
teras reactor cukup besar, dan dengan demikian akan mengurangi nilai banding
permukaan terhadap volume (3/r untuk sebuah bola).
2. Masalah Energi Neutron
Neutron yang dihasilkan oleh fisi adalah neutron cepat, dengan energy kinetic
sebesar ~ 2MeV. Akan tetapi, fisi diinduksi secara paling efektif oleh neutron
lambat. Neutron cepat dapat diperlambat dengan mencampur bahan bakar
uranium dengan sebuah zat yang mempunyai sifat-sifat berikut:
Zat itu efektif dalam menyebabkan kehilangan energy kinetic oleh tumbukan
elastis
15

Zat itu tidak menyerap neutron secara berlebihan, dan dengan demikian akan
menghilangkan neutron dari rantai fisi. Zat seperti itu dinamakan moderator.
Kebanyakan reactor daya di negeri ini sekarang menggunakan air sebagai
moderator, di mana inti hydrogen (proton) berperan sebagai elemen moderator
yang efektif
Masalah Penangkapan Neutron. Neutron dapat ditangkap oleh inti dengan
berbagai cara yang tidak mengakibatkan fisi, dan penangkapan dengan
pemancaran sinar-X adalah kemungkinan yang paling lazim. Khususnya,
sewaktu neutron cepat (energy kinetik ~ 2MeV) yang dihaasilkan di dalam
proses fisi diperlambat di dalam moderator ke kesetimbangan termal (energi
kinetik ~ 0,04 eV) di dalam mana neutron itu khususnya mudah tertangkap
dengan proses non-fisi oleh 238U. Untuk meminimumkan penangkapan
resonansi seperti itu, sebagaimana penangkapan itu dinamakan, maka bahan
bakar uranium dan moderator (air) tidak dicampur secara baik sekali tetapi
dirumpunka, yang tetap bersentuhan rapat satu sama lain tetapi menempati
daerah yang berbeda-beda dari volume reactor tersebut. Harapan kita adalah
bahwa sebuah neutron fisi cepat, yang dihasilkan di dalam sebuah rumpun
uranium (yang dapat berupa sebuah tongkat bahan bakar), dengan
kemungkinan yang tinggi akan menemukan dirinya sendiri di dalam moderator
sewaktu lewat melalui jangkauan energy resonansi yang berbahaya tersebut.
Sekali neutron itu telah mencapai energy termal, maka neutron itu sangat
mungkin berkeluyuran kembali kedalam serumpun bahan bakar dan akan
menghasilkan sebuah peristiwa fisi. Kelihatannya jelas bahwa mencari susunan
geometric yang optimum dari bahan bakar dan moderator bukan merupakan
masalah sederhana.
Reaktor fisi merupakan instalasi yang menghasilkan daya panas secara konstan
dengan memanfaatkan reaksi fisi berantai. Istilah ini dibedakan dengan reaktor
fusi yang memanfaatkan panas dari reaksi fusi. Dimungkinkan adanya reaktor
yang memadukan kedua jenis tersebut (reaktor hybrid).
Reaktor fusi adalah suatu instalasi untuk mengubah energi yang terjadi pada
reaksi fusi menjadi energi panas atau listrik yang mudah dimanfaatkan. Teaksi
16

fusi merupakan reaksi penggabungan inti atom ringan, misalnya reaksi antara
deuterium dan tritium. Deuterium sangat melimpah dialam, namun tritium
tidak ada di alam ini. Oleh karena itu bahan yang mengandung Li-6 digunakan
sebagai selimut, selanjutnya direaksikan dengan neutron yang terjadi dari
reaksi fusi untuk menghasilkan tritium, sehingga diperoleh siklus bahan bakar.
System reaktor fusi terdiri dari bagian plasma teras, selimut, bejana vakum,
magnet superkonduktor, dan lain-lain. Dibandingkan dengan reactor fisi,
reactor fusi tidak akan mengalami lepas kendali, dan sedikit menghasilkan
produk radioaktif, sehingga memiliki tingkat keselamatan yang tinggi.
Keunggulan dan Kelemahan Reaktor Nuklir:
Energy nuklir sebagai salah satu sumber energy, dimana paling ditakutkan
karena bahayanya bagi keselamatan dan kesehatan hidup manusia. Berikut ini
adalah beberapa kelemahan dan kelebihan energy nuklir sebagai sumber energy:
1. Keunggulan
a. Bahan bakarnya tidak mahal
b. Mudah untuk dipindahkan (dengan system keamanan yang ketat)
c. Energinya sangat tinggi dan tidak mempunyai efek rumah kaca dan
hujan asam
2. Kelemahan
a. Butuh biaya yang besar untuk system penyimpanannya disebabkan dari
bahaya radiasi energy nuklir itu sendiri.
b. Bahaya masal dari produk buangannya yang sangat radioaktif.
c. Nuklir sebagai senjata pemusnah.
2.2 Macam macam PWR
1. Reaktor Air Tekan Whestinghous
17

Dengan penambahan daya pembangkitan listrik, reaktor tipe WH


mengalami penambahan jumlah pembangkit uap dan sistem pendingin
pendukungnya. reaktor WH dengan kapasitas daya 1000 MWe mempunyai
4 buah sistem pendingin (4 buah pembangkit uap dan sistem saluran
pendingin, 4 buah pompa pendingin). memperlihatkan konstruksi dari
pembangkit uap reaktor tipe WH. Terlihat pada gambar tersebut bahwa
pembangkit uap diletakkan berdiri tegak lurus dengan pipa-pipa U berada
di dalamnya. Pipa U berisi air panas dari pendingin sistem primer,
sedangkan air di luar pipa U akan menerima panas dan mengalami
pendidihan. Beberapa pembangkit uap yang sama dengan tipe ini adalah
buatan Mitsubishi-Jepang, Framatom-Perancis dan KWU-Jerman.

2. Reaktor Air Tekan Combustion Engineering


18

Reaktor ini mempunyai 2 untai pendingin primer (2 buah


pembangkit uap dan 4 buah pompa pendingin pada sistem primer). Air
pendingin sistem primer yang keluar dari pembangkit uap dikembalikan ke
bejana reaktor dengan tenaga dorong dari 4 buah pompa. Konstruksi dari
pembangkit uap sama dengan pembangkit uap pada reaktor WH, yaitu
pembangkit uap berdiri vertikal dengan tabung pipa U terbalik di mana
terbentuk uap dengan resirkulasi balik, terdapat perbedaan bentuk pada
separator uap, pengering uap dan bagian pipa transfer panas). Pembangkit
uap buatan CE dipakai di Jepang pada reaktor Mihama 1. Reaktor air tekan
desain CE diberi nama System80+. KNSP Korea telah membangun reaktor
berbasis System80+ yang sangat murah ongkos pembangunannya dan
19

sangat tinggi keandalannya. Beberapa reaktor tipe ini yang telah mulai
beroperasi di Korea adalah reaktor Ulchin-3, 4 dan Yonggwang-1,2.
3. Reaktor Air Tekan Bibcock & Wilcock
Konstruksi sistem pendingin reaktor B&W sama dengan yang ada pada
reaktor air tekan CE, yaitu mempunyai dua untai pendingin pada sistem
primer (2 buah pembangkit uap dan 4 buah pompa pendingin pada sistem
primer). pembangkit uap diletakkan secara vertikal. Reaktor Three Mile
Island yang mengalami kecelakaan pada tahun 1979 adalah reaktor air
tekan tipe B&W.

4. Reaktor air tekan Rusia (VVER)


Dari sudut pandang bentuk sistem pendingin reaktor, reaktor air
tekan ini dapat digolongkan pada reaktor air tekan tipe WH. Perbedaan
menonjol dibandingkan dengan reaktor tipe Eropa barat adalah bentuk
perangkat bahan bakar. Tampang lintang perangkat bahan bakar VVER
adalah segi enam. Selain bentuk perangkat bahan bakar, VVER
mempunyai pembangkit uap yang diletakkan secara horisontal. Pada tipe
lama (VVER-440/V-230) diperkirakan terdapat persoalan pada sistem
keselamatannya, tetapi pada VVER-1000 (1000 MWe) sistem
keselamatannya sudah diperhitungkan dengan baik sehingga bisa
disejajarkan dengan reaktor-reaktor Eropa Barat.
20

BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Cara Kerja PWR

3.1.1 Konstruksi dasar


Deskripsi sistem utama reaktor air tekan diperlihatkan pada gambar
diatas. Dalam reaktor air tekan terdapat konstruksi sistem pendinginan
primer (sistem reaktor) dan sistem pendingin sekunder (sistem uap).
Keduanya mengungkung material radioaktif agar tidak menyebar keluar
dari reaktor. Pada sistem primer air tidak diperbolehkan mendidih dengan
cara memberi tekanan yang cukup tinggi. Air pendingin bertekanan tinggi
dan bertemperatur tinggi (tekanan 157 kg/cm2 dan temperatur 325 oC) dari
sistem primer dialirkan ke perangkat pembangkit uap (steam generator)
dengan pompa sirkulasi primer. Setelah melepaskan energi panasnya, air
ini kemudian dikembalikan ke bejana reaktor. Pada perangkat pembangkit
uap, panas dialihkan ke pendingin pada sistem sekunder. Dengan panas
tersebut air sistem sekunder diubah menjadi uap dalam perangkat
pembangkit uap. Temperatur uap di sistem sekunder pada saat reaktor
21

beroperasi adalah 277 oC dan tekanannya 62 kg/cm2. Uap yang terbentuk


ini kemudian dialirkan untuk menggerakkan turbin yang digandengkan
dengan generator listrik. Uap dari turbin dialirkan ke Kondenser untuk
diembunkan (diubah menjadi fase cair), selanjutnya air ini dikembalikan
ke pembangkit uap dengan bantuan pompa sekunder. Cara kerja sistem
primer dan sekunder yang dijelaskan di atas dianut oleh reaktor air tekan
buatan Westinghouse dan Mitsubishi.
3.1.2 Struktur dan Konstruksi dalam Bejana reaktor
Di dalam bejana reaktor terdapat teras reaktor yang tersusun dari
gabungan bahan bakar, batang kendali dalam bentuk kluster. Pada bagian
atas teras terdapat pengarah dan penggerak batang kendali.
22

1.) Bahan Bakar

Pada gambar tersebut diperlihatkan salah satu contoh perangkat bahan


bakar dengan penampang lintang bujur sangkar yang terdiri dari susunan
17 x 17 (= 264) batang bahan bakar. Dalam bejana reaktor terdapat 1 buah
teras reaktor, 24 buah pengarah bahan batang kendali dan 9 buah kisi.
Pada bagian atas dan bagian bawah teras terdapat nosel. Batang bahan
bakar terbuat dari pelet uranium oksida dengan pengayaan rendah hasil
proses sinter. Pelet bahan bakar dimasukkan ke dalam kelongsong
zirkalloy-4. Kedua ujung kelongsong ditutup dengan tutup zirkalloy-4
yang dilas. Pada bagian atas di dalam kelongsong dipasang per penekan
yang terbuat dari stainless-steel. Bagian di dalam kelongsong bahan bakar
diisi gas helium. Pada batang bahan bakar ini terdapat ruang pada bagian
atas yang disebut plenum. Di antara pelet bahan bakar dan kelongsong
23

terdapat celah, dengan demikian hasil-hasil reaksi fisi yang berbentuk gas
yang keluar dari pelet bahan bakar uranium dapat tertampung pada dua
ruang tersebut (plenum dan celah). Selain untuk menampung gas hasil fisi,
kedua ruang tersebut dirancang untuk dapat mengakomodasi pemuaian
logam maupun gas yang akan menghasilkan kenaikan tekanan.

2.) Batang Kendali


Jika keluaran daya dari sebuah reactor dikehendaki konstan, maka
jumlah netron yang dihasilkan harus dikendalikan. Sebagaimana diketahui,
setiap terjadi proses fisi ada sekitar 2 sampai 3 netron baru terbentuk yang
selanjutnya menyebakan proses berantai. Batang kendalli terbuat dari
bahan-bahan penyerap netron, seperti boron dan kadmium. Jika reaktor
menjadi superkritis, batang kendali secara otomatis bergerak masuk lebih
dalam ke dalam teras reaktor untuk menyerap kelebihan
netron yang menyebabkan kondisi itu kembali ke kondisi kritis.
Sebaliknya, jika reaktor menjadi subkritis batang kendali sebagian ditarik
menjauhi teras reactor sehingga lebih sedikit netron yang diserap. Dengan
demikian, lebih banyak netron tersedia untuk reaksi fisi dan reaktor
kembali ke kondisi kritis. Untuk menghentikan operasi reaktor (missal
untuk perawatan) batang kendali turun penuh sehingga seluruh netron
diserap dan reaksi fisi berhenti.

3.) Pendingin
Energi yang dihasilkan oleh reaksi fisi meningkatkan suhu
reaktor. Suhu ini dipindahkan dari reaktor dengan menggunakan bahan
pendingin misalnya air atau karbon dioksida. Bahan pendingin (air)
disirkulasikan melalui system pompa, sehingga air yang keluar dari
bagian atas teras reactor digantikan air dingin yang masuk melalui
bagian bawah teras reactor.
24

3.1.3 Sistem Keselamatan Rekayasa

Sistem pendingin darurat ini digunakan, jika terjadi kebocoran


(misalnya pipa-pipa penyalur air pendingin primer terpotong atau bocor)
pada sistem pendingin primer yang mengakibatkan air pendingin keluar
dari sistem primer sehingga sistem primer kekurangan pendinginan. Dalam
kondisi kekurangan pendingin, untuk menjaga keutuhan bahan bakar
digunakan sistem pendingin teras reaktor darurat. ECCS terdiri dari tiga
sistem, yaitu sistem injeksi pendingin tekanan tinggi, sistem injeksi
pendingin tekanan rendah dan sistem injeksi pendingin dari akumulator
atau penampung air pendingin.

Pendingin bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi yang keluar dari


sistem primer membawa material radioaktif dan tidak diperbolehkan
keluar dari sistem. Karena itu pada reaktor nuklir disediakan bejana tekan
pengungkung (containment). Dalam sistem pengungkung tersebut di
antaranya terdapat bejana tekan, perangkat yang berkaitan dengan sistem
pendinginan teras reaktor serta perangkat yang berkaitan dengan sistem
proteksi keselamatan terekayasa. Jika terjadi kecelakaan, bahan bakar yang
kehilangan pendingin dapat meleleh dan kemudian diikuti dengan
kenaikan temperatur dan tekanan dalam bejana tekan. Pada saat ini unsur-
unsur radioaktif (radioisotop) yang berbentuk gas dapat keluar dari sistem.
Untuk itu, agar tidak terjadi pelepasan radioisotop ke luar sistem, pada
bagian atas bejana tekan pengungkung diletakkan sistem penampung air
yang dapat memancarkan air pada bagian-bagian di bawahnya

3.2 Implementasi PWR


3.2.1 Kapal Selam
Reactor air tekan yang pada awalnya dikembangkan oleh perusahaan
Westinghouse dan Puslit pemerintah Amerika Serikat di Argonne. Pada mulanya
reaktor ini dikembangkan untuk penggerak kapal selam. Kapal selam yang
25

menggunakan reactor nuklir biasanya adalah kapal-kapal perang milik militer.


Nautilus adalah salah satu nama kapal selam bertenaga nuklir yang beroperasi dari
tahun 1954 sampai tahun 1980.
Pada kapal selam nuklir menggunakan reaktor nuklir untuk
membangkitkan tenaga gerak propeller dan pengisian (recharge) baterai yang
akan digunakan oleh motor listrik. Jadi posisi mesin diesel diambil alih oleh
Reaktor Nuklir Mini. Sedang motor listrik tetap dipertahankan. Keuntungan
penggunaan tenaga nuklir sangat besar. Pertama, sistem pembangkit nuklir (reaksi
fusi atom uranium) tidak lagi memerlukan sirkulasi udara. Bisa dilakukan
dibawah air. Dengan demikian KSN tidak perlu lagi sering muncul ke permukaan.
Sebuah KSN bisa mengelilingi dunia dalam tempo 2 bulan tanpa muncul
kepermukaan. Kedua, hemat bahan kabar beroperasi 25 tahun tanpa penggantian
bahan bakar kecuali baterai.
Cara kerja Kapal Selam Nuklir tetap menggunakan prinsip kerja timbul-
tenggelam sama dengan Kapal Selam Konvensional, yaitu dengan mekanisme
pengisian dan pengosongan Ballast Tank. Prinsip ini dibuat pertama kali oleh
Robert Fulton (1805), antara lain:
a. Reaktor nuklir menghasilkan panas yang diperoleh dari fusi atom Uranium.
b. Panas yang dihasilkan didorong dan disalurkan ke ketel uap yang berisi air.
c. Air yang ada dalam ketel uap mendidih sehingga mengeluarkan kekuatan
tekanan uap yang sangat besar.
d. Tekanan uap disalurkan ke dua sistem alat yaitu: 1). Generator Turbo, yang
menghasikan tenaga untuk kebutuhan reaktor dan 2). Turbin Utama, untuk
menghasilkan tenaga gerak Kapal dan pengisian baterai
e. Sisa uap air yang mengalir secara terus-menerus dialirkan ke motor
pendingin sehingga uap berubah wujud kembali menjadi air.
f. Untuk selanjutnya air ini dialirkan kembali ke ketel uap.

3.2.2 Kapal Pengangkut Pesawat Udara


Kapal USS Nimitz (CVN-68) adalah supercarrier di Angkatan Laut
Amerika Serikat, kapal memimpin kelasnya. Dia adalah salah satu kapal perang
26

terbesar di dunia. Dia meletakkan, diluncurkan dan bertugas sebagai CVAN-68,


tapi redesignated CVN 68 (bertenaga nuklir multimission kapal induk) pada
tanggal 30 Juni 1975 sebagai bagian dari penyusunan kembali armada tahun itu.
Kapal induk bisa mengangkut sekitar 85-90 pesawat tempur dengan 4000 personel
didalamnya. Pelabuhan utamanya adalah Naval Station Everett,Washington DC

3.2.3 PLTN
PWR adalah reaktor daya PLTN yang digunakan untuk memproduksi
listrik. Reaksi fisi dari bahan nuklir sebagai fuel menghasilkan energy kalor.
Energi hasil pembelahan elemen bakar ini memanaskan air menjadi uap
bertekanan dan temperatur tinggi. Energi pada aliran uap diteruskan ke turbin
untuk dikonversi menjadi energi mekanik dan kemudian menjadi energi listrik
oleh generator turbin.
Reaksi fisi terjadi pada bejana reactor dimana dijaga pada tekanan tinggi.
Loop pendingin primer mentransfer energi kalor dari bejana reactor melalui
pembangkit uap. Pada bagian pendingin sekunder, pembangkit uap dengan
tekanan sekitar 60 bar dapat terjadi pendidihan air. Melalui loop sekunder ini uap
diumpankan ke dalam turbin. Setelah uap melalui turbin (low pressure), uap
diembunkan pada kondenser untuk dikembalikan ke pembangkit uap. Aliran
dingin, mengalir melalui sisi-tube didalam kondenser, memindahkan energy kalor
sisa pada uap air. Sistem pendingin reaktor terdiri atas system komponen mayor
yaitu tangki reaktor, pembangkit uap, pompa pendingin reaktor, pressuriier, pipa-
pipa (hot leg piping) dan pipa sistem relief (relief line piping). Sistem pendingin
primer disamping sebagai media untuk transfer energi kalor juga berfungsi
menjaga produk fisi tetap berada di dalam sistem pendingin ini. Tekanan sistem
dipertahankan pada batas tekanan yang diijinkan (acceptable limits) (Dibyo,
2007).

3.3 Dampak yang Ditimbulkan PWR


Kebocoran nuklir terjadi ketika sistem pembangkit tenaga nuklir atau
kegagalan komponen menyebabkan inti reaktor tidak dapat dikontrol dan
27

didinginkan sehingga bahan bakar nuklir yang dilindungi yang berisi uranium
atau plutonium dan produk fisi radioaktif mulai memanas dan bocor. Sebuah
kebocoran dianggap sangat serius karena kemungkinan bahwa kontainmen reaktor
mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif dan beracun ke atmosfir dan
lingkungan. Dari sudut pandang pembangunan, sebuah kebocoran dapat
menyebabkan kerusakan parah terhadap reaktor, dan kemungkinan kehancuran
total.
Beberapa kebocoran nuklir telah terjadi, dari kerusakan inti hingga
kehancuran total terhadap inti reaktor. Dalam beberapa kasus hal ini
membutuhkan perbaikan besar atau penutupan reaktor nuklir. Sebuah ledakan
nuklir bukanlah hasil dari kebocoran nuklir karena, menurut desain, geometri dan
komposisi inti reaktor tidak membolehkan kondisi khusus memungkinkan untuk
ledakan nuklir. Tetapi, kondisi yang menyebabkan kebocoran dapat menyebabkan
ledakan non-nuklir. Contohnya, beberapa kecelakaan tenaga listrik dapat
menyebabkan pendinginan bertekanan tinggi, menyebabkan ledakan uap. Berikut
dampak-dampak yang ditimbulkan oleh PWR (Pressurized Water Reactor):

3.3.1 Dampak Secara Umum


3.3.1.1 Dampak Pada Kesehatan Manusia
Kecelakaan ini memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang yang
berbahaya bagi manusia. Dampak kesehatan, ekonomi, sosial dan psikologis dapat
terjadi bagi manusia yang tertimpa. Sebenarnya mekanisme pertahan tubuh
manusia dapat melindungi diri dari kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan
zat kimia berbahaya lainnya. Namun radiasi pada jumlah tertentu tidak bisa
ditoleransi oleh mekanisme pertahanan tubuh itu. Proses ionisasi pada sel-sel
tubuh karena proses radiasi dapat merusak sel-sel dan organ tubuh yang
menimbulkan berbagai manifestasi.
Berat ringannya dampak radiasi nuklir bagi kesehatan tergantung beberapa
faktor. Faktor tersebut meliputi jumlah kumulatif radiasi yang terpapar, jarak
dengan sumber radiasi dan lama paparan radiasi.
a. Efek Sesaat Radiasi Tingkat Tinggi
28

Radiasi yang tinggi bisa langsung memicu dampak sesaat yang langsung
bisa diketahui, sementara radiasi yang tidak disadari bisa memicu dampak jangka
panjang yang biasanya malah lebih berbahaya. Dampak sesaat atau segera setelah
terkena paparan radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain mual muntah,
diare, sakit kepala dan demam. Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi
tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain mual muntah, diare, sakit kepala dan
demam.
Sedangkan dampak jangka menengah atau beberapa hari setelah paparan
adalah pusing, mata berkunang-kunang. Disorientasi atau bingung menentukan
arah, lemah, letih dan tampak lesu, muntah darah atau berak darah, kerontokan
rambut dan kebotakan, tekanan darah rendah , gangguan pembuluh darah dan luka
susah sembuh.
Dampak jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh
tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga
bertahun-tahun. Beberapa dampak kesehatan akibat paparan radiasi nuklir jangka
panjang antara lain Kanker terutama kanker kelenjar gondok, mutasi genetik,
penuaan dini dan gangguan sistem saraf dan reproduk.
b. Efek Jangka Panjang :
Dampak jangka panjang terutama terjadi pada gangguan kesehatan
khususnya kanker. Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di
Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Radiasi ledakan itu meledak dan telontar
1500 meter ke udara, yang membuat radiasi paparan sampai jauh ke Eropa. Selain
memicu evakuasi ribuan warga dari sekitar lokasi kejadian, dampak kesehatan
masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian misalnya kanker,
gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian. Bahkan sampai saat ini daerah
tersebut dibiarkan tanpa berpenghuni.
Sekotar 60% anak ukrania mengalami kanker gondok, 10% anak
menalami gangguan mental, banyak anak mengalami kelainan genetik. Sebagian
besar anak Ukrania diduga telah mengalami kelainan pertahanan tubuh setelah
terjadinya peristiwa itu. Bahkan beberapa hewan mengalami kerlainan genetik.
29

Pada tahun 1990 1998, didapatkan terjadi peningkatan kasus kanker


kelenjar gondok sebanyak 1.791 kasus pada anak-anak Ukraina, yang hidup di
wilayah di sekitar Pembangkit Tenaga Nuklir Chernobyl. Para ahli telah
menghubungkan semua penyakit kanker kelenjar gondok ini dengan kecelakaan
nuklir Chernobyl. Laporan Kemeny Commission menyebutkan pada kecelakaan
Three Mile Island didapatkan tidak ada potensi mengakibatkan kanker atau kasus
yang mungkin muncul akan kecil sekali sehingga sangat tidak mungkin untuk
mendeteksinya. Kesimpulan yang sama juga terhadap potensi gangguan
kesehatan lainnya.
Dibawah ini adalah efek nuklir yang mengerikan :
1. Pendarahan Saluran Pencernaan
Bahaya nuklir bisa terjadi ketika seseorang terkena reaksi dari nuklir
dalam waktu tertentu. Besarnya bahaya bisa terjadi sesuai dengan dosis yang
mengenai tubuh. Penyakit radiasi terjadi sesuai dengan dosis yang masuk ke
dalam tubuh. Pendarahan perut pada saluran pencernaan bisa terjadi selama
beberapa hari setelah terkena radiasi dalam dosis yang cukup tinggi. Masalah
kondisi pendarahan pada saluran pencernaan ini, juga sering diakibatkan oleh
gejala sirosis hati, asam lambung, bahaya menahan kencing
2. Merusak Sel-Sel Tubuh
Terkena radiasi juga bisa merusak sel-sel tubuh. Ketika sel-sel tubuh yang
sehat bertabrakan dengan radiasi maka bisa menyebabkan kerusakan molekul. Sel
yang rusak mungkin tidak bisa bermutasi dengan baik dan akibatnya bisa menjadi
sel kanker yang tumbuh dalam tubuh. Sel akan menyebar ke semua bagian tubuh
tanpa bisa dikendalikan dan bisa menjadi masalah kesehatan dengan berbagai
komplikasi. Kerusakan sel tubuh ini juga bisa dikarenakan oleh : bahaya akibat
terlalu banyak minum air putih, bahaya meletakkan HP di bawah bantal
3. Kulit Terbakar
Kulit terbakar menjadi salah satu efek yang sangat berbahaya dari radiasi
nuklir. Kulit akan menjadi merah dan terbakar seperti terkena api. Bagian kulit
luar akan terus mengelupas bahkan jika terkena air. Selain itu, juga bisa
menyebabkan rambut rontok dan tidak bisa tumbuh lagi. Kondisi kulit terbakar ini
30

juga bisa diakibatkan oleh : bahaya sinar ultraviolet, gejala lupus, efek samping
sulam alis
4. Kerusakan Jaringan Kulit
Paparan radiasi akan merusak jaringan kulit dan bisa menyebabkan kanker
kulit. Kerusakan jaringan kulit sulit untuk kembali seperti semua karena
kerusakan DNA parah akibat nuklir dengan dosis tinggi. Jaringan kulit juga bisa
menyebabkan kerusakan sel hingga bagian dalam tubuh , ehingga sulit untuk
mendapatkan bentuk kulit yang baru. Kondisi lainnya yang bisa menyebbakan
kerusakan jaringan kulit yaitu : bahaya etanol, bahaya diabetes, bahaya formalin
5. Kerusakan DNA Fatal
Kerusakan DNA menjadi salah satu kerusakan yang paling berbahaya
untuk manusia. Apabila DNA tubuh manusia sudah rusak maka, tidak ada cara
untuk memperbaikinya. Hal ini bisa mengakibatkan berbagai jenis penyakit akibat
kerusakan sel seperti kanker. Sejumlah kondisi lainnya juga bisa menyebabkan
rusaknya DNA seperti : bahaya wifi, bahaya narkoba, akibat begadang malam.
6. Kerusakan Lingkungan
Bahaya radiasi nuklir juga akan merusak lingkungan secara umum.
Pancaran radiasi bisa merusak lingkungan dan efek yang sangat buruk. Kerusakan
lingkungan bisa terjadi pada bangunan, tanah, tanaman, dan semua yang ada
dalam lingkungan. Bahkan selama ratusan tahun efek dari radiasi tidak akan
hilang sehingga kehidupan di lingkungan tersebut akan mati. Kondisi lingkungan
yang rusak ini, juga bisa mengakibatkan : gangguan TBC, penyakit diare, bahaya
penyakit vertigo
7. Kerusakan Otak
Kerusakan otak menjadi efek dari radiasi nuklir secara tidak langsung
dengan dosis sekitar 5000 Rems atau lebih. Sel otak memang tidak bisa
berkembang, sehingga mereka tidak akan rusak kecuali jika terkena paparan
radiasi secara langsung. Jika kerusakan terjadi dalam waktu yang cepat maka
resiko kematian menjadi hal yang paling fatal. Biasanya kerusakan juga didahului
dengan kerusakan jantung dan kerusakan lain. Kerusakan otak ini juga bisa
31

menjadi tanda penyakit berbahaya lainnya seperti : penyebab epilepsi, stroke,


aneurisma.
8. Penyakit Kelenjar Gondok
Kelenjar tiroid menjadi salah satu kelenjar yang sangat aktif ketika terkena
radiasi dari nuklir. Penyakit pembengkakan kelenjar gondok terjadi ketika ada
banyak yodium radioaktif yang terserap oleh tubuh. Pembengkakan kelenjar
gondok ini lebih jauh bisa mengakibatkan : penyebab amandel, penyebab benjolan
di leher, kelelahan otot.
9. Kerusakan sistem darah
Kerusakan sistem darah, bisa menjadi kerusakan yang sangat fatal. Hal ini
terjadi ketika sel limfosit memang sangat rentan terhadap infeksi. Kemudian
infeksi akan menyebar dan menyebabkan tubuh menjadi lebih lemah, berbagai
gejala flu. Bahkan kerusakan sistem darah bisa menyebabkan kanker leukimia dan
limfoma yang mengakibatkan kematian. Selain dari bahaya radiasi nuklir ini,
penyebab kerusakan sistem darah ini bisa dikarenakan oleh: gula darah tinggi,
sering kesemutan, penyebab gagal ginjal
10. Kerusakan Saluran Reproduksi
Terkena radiasi nuklir juga bisa menyebabkan kerusakan pada saluran
reproduksi. Hal ini terjadi ketika semua sel pada bagian saluran reproduksi bisa
membelah dengan cepat akibatnya bisa menyebabkan kemandulan. Masalah
kerusakan sistem reproduksi ini karena : bahaya minuman keras, bahaya merokok
bagi kesehatan, bahaya asap rokok.
3.3.2 Dampak Secara Khusus

3.3.2.1 Radiolisis Air


Pada PWR karena penggunakan air sebagai moderator reactor maka jika
terjadi kebocoran dapat menimbulkan bahaya. Pada proses fisika, terjadi peristiwa
absorbsi energi oleh materi sesaat setelah terkena radiasi. Tahapan fisika diikuti
oleh eksitasi dan ionisasi atom atau molekul. Berlangsung hanya kira-kira 10-16
detik dimana energi terdeposit di dalam sel dan menyebabkan ionisasi. Di air
reaksinya dapat dinyatakan sebagai :
32

H2O > H2O+ + e-


Dimana H2O+ adalah ion positif dan e- adalah ion negatif.
Pada proses kimia, terjadi peristiwa perusakan molekul-molekul secara kimiawi.
perubahan ini diakibatkan oleh antara lain:
a. Efek langsung
b. Efek tidak langsung
Berlangsung kira-kira 10-6 detik, dimana ion-ion berinteraksi dengan molekul air
lainnya yang menghasilkan beberapa produk baru. Sebagai contoh, ion positif
terdisosiasi :
H2O+ > H+ + OH-
Ion negatif, yaitu elektron, terikat pada molekul air netral yang selanjutnya
terdisosiasi
H2O+ + e- > H2O
H2O- > H + OH-
Sehingga produk dari reaksinya adalah H+ , OH- ,H dan OH. Dua ion pertama,
yang ada dalam sebagian besar air, tidak mengambil bagian dalam reaksi
berikutnya. Dua produk lainnya, H dan OH disebut radikal bebas, yaitu mereka
yang mempunyai elektron yang tidak berpasangan dan secara kimia sangat reaktif.
Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul dengan sebuah electron
yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya. Keadaan ini menyebabkan radikal
bebas menjadi tidak stabil, sangat reaktif dan toksik terhadap molekul organik
vital. Radikal bebas yang terbentuk dapat sering bereaksi menghasilkan suatu
molekul biologic peroksida yang lebih stabil sehingga berumur lebih lama.
Molekul ini dapat berdifusi lebih jauh dari tempat pembentukannya sehingga lebih
besar peluangnya dibandingkan radikal bebas untuk menimbulkan kerusakan
biokimiawi pada molekul biologi. Secara alamiah kerusakan yang timbul akan
mengalami proses perbaikan secara enzimatis dalam kapasitas tertentu. Perubahan
biokimia yang terjadi yang berupa kerusakan pada molekul-molekul biologi
penting tersebut selanjutnya akan menimbulkan gangguan fungsi sel bila tidak
mengalami proses perbaikan secara tepat atau menyebabkan kematian sel.
33

Perubahan fungsi atau kematian dari sejumlah sel menghasilkan suatu efek
biologik dari radiasi yang bergantung pada jenis radiasi, dosis, jenis sel lainnya.

3.3.2.2 Radiasi DNA


Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan
struktur molekul gula atau basa, putusnya ikatan hydrogen antar basa, hilangnya
basa dan lainnya. Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai
DNA yang disebut single strand break, atau putusnya kedua untai DNA yang
disebut double strand breaks. Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk
melakukan proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan
menggunakan beberapa jenis enzim yang spesifik. Proses perbaikan dapat
berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa kesalahan sehingga struktur
DNA kembali seperti semual dan tidak menimbulkan perubahan struktur pada sel.
Tetapi dalam kondisi tertentu, proses perbaikan tidak berjalan sebagai mana
mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki, tetapi tidak sempurna
sehingga menghasilkan DNA yang berbeda, yang dikenal dengan mutasi.

3.3.2.3 Radiasi Komosom


Sebuah kromosom terdiri dari dua lengan yang dihubungkan satu sama
lain dengan suatu penyempitan yang disebut sentromer. Radiasi dapat
menyebabkan perubahan baik pada jumlah maupun struktur kromosom yang
disebut aberasi kromosom. Perubahan jumlah kromosom, misalnya menjadi 47
buah pada sel somatic yang memungkinkan timbulnya kelainan genetic.
Kerusakan struktur kromosom berupa patahnya lengan kromosom terjadi secara
acak dengan peluang yang semakin besar dengan meningkatnya dosis radiasi.
Aberasi kromosom yang mungkin timbul adalah :

1. Fragmen Asentrik, yaitu patahnya lengan kromososm yang tidak


mengandung sentromer,
2. Kromosom cincin,
3. Kromosom Disentrik, yaitu kromosom yang memiliki dua sentromer
34

4. Translokasi, yaitu terjadinya perpindahan atau pertukaran fragmen dari


dua atau lebih kromosom. Kromosom disentri yang spesifik terjadi akibat
paparan radiasi sehingga jenis aberasi ini biasa digunakan sebagai
dosimeter biologic yang dapat diamati pada sel darah limfosit, yang
merupakan salah satu jenis sel darah putih. Frekuensi terjadinya kelainan
pada kromosom bergantung pada dosis, energi dan jenis radiasi, laju dosis
dan lainnya..
35

BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
4.1.1 Cara kerja dari reactor nuklir jenis PWR (Pressurized Water Reactor)

Pada sistem primer air tidak diperbolehkan mendidih dengan cara


memberi tekanan yang cukup tinggi. Air pendingin bertekanan tinggi dan
bertemperatur tinggi (tekanan 157 kg/cm2 dan temperatur 325 oC) dari
sistem primer dialirkan ke perangkat pembangkit uap (steam generator)
dengan pompa sirkulasi primer. Setelah melepaskan energi panasnya, air
ini kemudian dikembalikan ke bejana reaktor. Pada perangkat pembangkit
uap, panas dialihkan ke pendingin pada sistem sekunder. Dengan panas
tersebut air sistem sekunder diubah menjadi uap dalam perangkat
pembangkit uap. Temperatur uap di sistem sekunder pada saat reaktor
beroperasi adalah 277 oC dan tekanannya 62 kg/cm2. Uap yang terbentuk
ini kemudian dialirkan untuk menggerakkan turbin yang digandengkan
dengan generator listrik. Uap dari turbin dialirkan ke Kondenser untuk
diembunkan (diubah menjadi fase cair), selanjutnya air ini dikembalikan
ke pembangkit uap dengan bantuan pompa sekunder.
4.1.2 Implementasi dari reactor nuklir jenis PWR (Pressurized Water Reactor)
36

1.) Kapal Selam


Kapal selam yang menggunakan reactor nuklir biasanya adalah kapal-kapal
perang milik militer. Nautilus adalah salah satu nama kapal selam bertenaga
nuklir yang beroperasi dari tahun 1954 sampai tahun 1980.
Pada kapal selam nuklir menggunakan reaktor nuklir untuk membangkitkan
tenaga gerak propeller dan pengisian (recharge) baterai yang akan digunakan oleh
motor listrik.
2.) Kapal Pengangkut Pesawat Udara
Kapal USS Nimitz (CVN-68) adalah supercarrier di Angkatan Laut
Amerika Serikat, diluncurkan dan bertugas sebagai CVAN-68, tapi redesignated
CVN 68 (bertenaga nuklir multimission kapal induk) pada tanggal 30 Juni 1975
sebagai bagian dari penyusunan kembali armada tahun itu.
3.) PLTN
Reaktor daya PLTN yang digunakan untuk memproduksi listrik. Reaksi
fisi dari bahan nuklir sebagai fuel menghasilkan energy kalor. Energi hasil
pembelahan elemen bakar ini memanaskan air menjadi uap bertekanan dan
temperatur tinggi. Energi pada aliran uap diteruskan ke turbin untuk dikonversi
menjadi energi mekanik dan kemudian menjadi energi listrik oleh generator
turbin.

4.1.3 Dampak penggunaan reactor nuklir jenis PWR (Pressurized Water Reactor)
1. Dampak Secara Umum
Dampak Pada Kesehatan Manusia
Berat ringannya dampak radiasi nuklir bagi kesehatan tergantung
beberapa faktor. Faktor tersebut meliputi jumlah kumulatif radiasi yang
terpapar, jarak dengan sumber radiasi dan lama paparan radiasi.
Efek Sesaat Radiasi Tingkat Tinggi
Radiasi yang tinggi bisa langsung memicu dampak sesaat yang
langsung bisa diketahui, sementara radiasi yang tidak disadari bisa
memicu dampak jangka panjang yang biasanya malah lebih berbahaya.
Dampak sesaat atau segera setelah terkena paparan radiasi tinggi di sekitar
37

reaktor nuklir antara lain mual muntah, diare, sakit kepala dan demam.
Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi.
Efek Jangka Panjang :
- Pendarahan Saluran Pencernaan
- Merusak Sel-Sel Tubuh
- Kulit Terbakar
- Kerusakan Jaringan Kulit
- Kerusakan DNA Fatal
- Kerusakan Lingkungan
- Kerusakan Otak
- Penyakit Kelenjar Gondok
- Kerusakan sistem darah
- Kerusakan Saluran Reproduksi
3. Dampak Secara Khusus
Radiolisis Air
Radiasi DNA
Radiasi Komosom

4.2 Kritik dan Saran


Kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk memperbaiki makalah ini.
38

DAFTAR PUSTAKA

Dibyo, Sukmanto. Studi Karakteristik Pressurized Pada PWR. Prosiding PPI-


PDIPTN 2007. Yogyakarta: Pustek Akselerator dan Proses Bahan
BATAN.

Halliday, Resnick. 1986. Fiska Modern edisi ke-3. Jakarta: Erlangga.

Santiani. 2011. Nuklir, Fisika Inti dan Politik Energi Nuklir. Malang: Inti Media.

Surya, Yohanes. 2009. Fisika Modern. Tangerang: PT Kandel.

Anda mungkin juga menyukai