BAB 1. PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dipaparkan hal-hal yang berkaitan dengan pendahuluan
yang meliputi 1) latar belakang, 2) rumusan masalah, 3) tujuan, dan 4) manfaat.
utama terbentuknya emisi-emisi seperti Sox dan NOx serta CO2 yang belakangan
ini paling diprihatinkan orang.
Jika bisa ditemukan suatu cara untuk membangkitkan cukup tenaga / daya
untuk menggerakkan kapal dengan ukuran yang memadai tanpa harus membakar
hidrokarbon, maka temuan ini akan diterima secara luas; namun sayangnya
sebagian besar dari sistem-sistem yang dikembangkan saat ini belum
menghasilkan daya yang cukup memadai dan baru dianggap sebagai sistem-sistem
bantu atau hanya komponen tambahan pada mesin-mesin tradisional yang sudah
ada.
Contoh permasalahan di atas adalah pada kapal selam. Kapal selam
bertenaga mesin diesel merupakan jenis kapal selam konvensional, mesin diesel
dihidupkan jika kapal selam berada dipermukaan air untuk mengisi baterai
sebagai sumber listrik menghidupkan motor elektrik untuk memutar baling-baling
jika kapal menyelam. Kapal selam ini menggunakan bahan bakar serta hanya
mampu menyelam selama 3 jam saja. Maka dari itu dibuatlah reactor air tekan
untuk penggerak kapal selam.
Reactor air tekan yang pada awalnya dikembangkan oleh perusahaan
Westinghouse dan Puslit pemerintah Amerika Serikat di Argonne. Pada mulanya
reaktor ini dikembangkan untuk penggerak kapal selam. Kapal selam yang
menggunakan reactor nuklir biasanya adalah kapal-kapal perang milik militer.
Nautilus adalah salah satu nama kapal selam bertenaga nuklir yang beroperasi dari
tahun 1954 sampai tahun 1980.
Berbekal keberhasilan membuat reaktor untuk kapal selam, perusahaan
Westinghouse membangun reaktor untuk pembangkitan listrik di pelabuhan
dengan daya 100 Mwe. Reaktor ini beroperasi dari Desember 1957 hingga
Oktober 1982. Reaktor ini dikenal sebagai reaktor air tekan berdaya besar pertama
di dunia. Dalam pengoperasiannya untuk tujuan percobaan, pada saluran
pendingin primer yang masuk dan keluar bejana reaktor ditempatkan saluran
nosel.
Reactor air tekan digunakan untuk PLTN juga dikarenakan beberapa hal
antara lain, konsumsi energi dunia yang besar dengan jumlah penduduk yang terus
3
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara kerja dari reactor nuklir jenis PWR (Pressurized Water
Reactor).
2. Mengetahui implementasi dari reactor nuklir jenis PWR (Pressurized Water
Reactor).
3. Mengetahui dampak penggunaan reactor nuklir jenis PWR (Pressurized
Water Reactor).
4
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi mahasiswa, dapat meningkatkan pengetahuan tentang reactor nuklir.
2. Bagi dosen, dapat memberikan sumber belajar yang bervariasi sehingga
dapat mendorong mahasiswa untuk belajar mandiri dan kreatif dalam proses
pembelajaran untuk mencapai penguasaan konsep.
5
2.1 Reaktor
Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi
berlangsung, baik itu reaksi kimia atau nuklir dan bukan secara fisika. Dengan
terjadinya reaksi inilah suatu bahan berubah ke bentuk bahan lainnya,
perubahannya ada yang terjadi secara spontan alias terjadi dengan sendirinya atau
bisa juga butuh bantuan energi seperti panas (contoh energi yang paling umum).
Perubahan yang dimaksud adalah perubahan kimia, jadi terjadi perubahan bahan
bukan fase misalnya dari air menjadi uap yang merupakan reaksi fisika.
Ada dua jenis reaktor:
Reaktor kimia
Reaktor nuklir
Kedua jenis reaktor berbeda dalam beberapa hal, yang paling mencolok adalah
dalam reaktor kimia hukum kekekalan massa memegang peranan yang sangat
penting, karena tidak ada massa yang hilang dalam reaksi ia hanya berubah dari
satu jenis bahan ke bahan ke jenis yang lain. Sedangkan reaktor nuklir tidak
seperti itu, dalam reaktor ini ada massa yang hilang untuk diubah ke bentuk energi
yang memang untuk inilah reaktor nuklir dirancang.
1. Reaktor kimia adalah jenis reaktor yang umum sekali digunakan
dalam industri. Hal ini dikarenakan, dalam sintesis bahan kita selalu
memerlukan jenis reaktor ini.
Umumnya reaktor kimia menggunakan dua jenis model perhitungan, yaitu:
RATB (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk}
RAS (Reaktor Aliran Sumbat)
Jenis pengoperasian reaktor yang dapat dijumpai di industri:
Partaian/Batch, Kontinyu, Semi-batch
Beberapa jenis reaktor kimia khusus
a. Reaktor gelembung
b. Fixed bed reactor
6
energinya sama dengan energy dan molekul gas pada suhu normal, (yaitu
sekitar 0,025 ev). Neutron seperti ini dinamakan neutron termal. Itulah
sebabnya reaktor jenis ini dinamakan reakor termal.
Reaktor nuklir digunakan untuk banyak tujuan. Saat ini, reaktor nuklir paling
banyak digunakan untuk membangkitkan listrik. Reaktor penelitian digunakan
untuk pembuatan radioisotop (isotop radioaktif) dan untuk penelitian.
Awalnya, reaktor nuklir pertama digunakan untuk
memproduksi plutonium sebagai bahan senjata nuklir. Saat ini, semua reaktor
nuklir komersial berbasis pada reaksi fisi nuklir, dan sering dipertimbangkan
masalah risiko keselamatannya. Sebaliknya, beberapa kalangan menyatakan
bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan cara yang aman dan bebas
polusi untuk membangkitkan listrik. Daya fusimerupakan teknologi
ekperimental yang berbasi pada reaksi fusi nuklir. Ada beberapa piranti lain
untuk mengendalikan reaksi nuklir, termasuk di dalamnyapembangkit
thermoelektrik radioisotop danbaterai atom, yang membangkitkan panas dan
daya dengan cara memanfaatkan peluruhan radioaktif pasif, seperti halnya
Farnsworth-Hirsch fusor, di mana reaksi fusi nuklir terkendali digunakan untuk
menghasilkan radiasi neutron.
Penggunaan reaktor nuklir umumnya sangat dibatasi penggunaannya,
mengingat standar keselamatannya yang sangat tinggi. Reaktor nuklir
umumnya digunakan untuk pembangkit listrik, namun sekarang
penggunaannya sudah mulai luas, misalnya untuk merekayasa genetik suatu
bibit agar menjadi bibit unggul.
Ada dua jenis reaktor nuklir:
Reaktor fisi (pemecahan)
Reaktor fusi (penggabungan)
Reaktor fisi
Reaktor fisi merupakan pembelahan inti berat menjadi inti yang lebih ringan.
Proses pembelahan ini menghasilkan energi yang relatif sangat besar. Reaktor ini
memanfaatkan pemecahan suatu atom berat menggunakan neutron, suatu sub-
atom, yang dipercepat sehingga melepaskan suatu energi.
8
Reaktor fusi
Reaktor fusi memanfaatkan reaksi penggabungan inti-inti atom ringan untuk
membentuk inti berat. Inti ringan yang biasanya digunakan antara lain adalah
hidrogen, deutrium, tritium, litium, dan sebagainya. Energi yang dihasilkan
dari fusi 2 inti ringan menjadi inti yang lebih berat umumnya lebih besar daripada
energi yang dihasilkan dari fisi inti berat. Reaktor jenis fusi baru belakangan ini
mulai dikembangkan. Banyak negara mulai bekerjasama dalam pengembangan
jenis reaktor ini dikarenakan mahalnya biaya riset untuk jenis reaktor fusi.
Reaktor fusi menjanjikan suatu energi yang ramah lingkungan dengan bahan baku
yang berlimpah. Berbeda dengan reaktor jenis fisi, reaktor ini bekerja dengan
menggabungkan dua atom ringan sehingga dari penggabungannya didapatkan
suatu energi.
Kurva biding energy per nukleon:
Binding energy atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai energi ikat. Pada
daerah masa atom ringan, jika terjadi penggabungan neukleon, akan dihasilkan
energi yang sebanding dengan jumlah nukleon yang bergabung. Sebaliknya, pada
daerah masa atom berat, jika terjadi pemutusan nukleon akan menghasilkan energi
sebesar nukleon yang hilang. Kurva di atas memperlihatkan bahwa pada masa
atom yang lebih rendah, kemiringan kurva jauh lebih besar dibandingkan dengan
kemiringan pada daerah masa atom yang besar. Oleh karena itu, pada nomor atom
ringan, energi yang dihasilkan lebih besar.
9
Hasil dari reaksi fusi pun relatif tidak meninggalkan banyak limbah radioaktif.
Oleh karena itu, reaktor fusi digadang-gadang menjadi teknologi masa depan yang
lebih efisien dan lebih bersih. Namun, pada praktiknya agar dua inti ringan
bergabung menjadi inti berat dibutuhkan energi yang sangat besar (panas
mencapai 6000 K), dan sampai saat ini belum ditemukan material yang efektif
untuk menahan panas sebesar 6000 K. Saat ini, telah dikembangkan tokamak,
yakni device yang digunakan untuk melangsungkan terjadinya reaksi fusi. Konsep
desain tokamak memanfaatkan medan magnet untuk menahan plasma hasil dari
reaksi fusi agar tidak keluar ke lingkungan. Penjelasan lebih jauh insya Allah akan
saya tuliskan pada postingan-postingan lain.
Untuk mendukung agar reaktor dapat berfungsi maksimal dan aman terkendali,
maka diperlukan sistem pengendalian proses yang menggunakan beberapa alat
tambahan.
Beberapa contoh dari aksesoris tersebut umumnya adalah :
a. Level Controller (LC), suatu alat yang menjaga agar volum (isi) reaktor tetap
terjaga, tidak kehabisan reaktan ataupun kelebihan yang dapat menyebabkan
kenaikan tekanan. Cara kerja dari alat ini adalah dengan terus mendeteksi
ketinggian permukaan bahan dalam reaktor, jika kurang dari toleransi yang
diberikan (set point) maka kran keluaran (output) akan mengecil sampai
ketinggian mencapai tinggi yang telah di set. Sebaliknya jika melebihi kran
keluaran akan dibuka lebih lebar untuk mengurangi bahan dalam reaktor.
b. Pressure Controller (PC), Suatu alat yang bertugas untuk menjaga agar tekanan
dalam reaktor masih berada pada kisaran yang ditetapkan. Biasanya diterapkan
pada reaktor yang memakai reaktan berfase gas. Cara kerjanya mirip dengan
LC yaitu dengan membuka dan menutup kran.
c. Temperature Controller (TC), suatu alat yang bertugas agar suhu di dalam
reaktor masih berada dalam kisaran suhu operasinya. TC juga bekerja dengan
membuka dan menutup kran, namun kran yang diintervensi adalah kran
utilitas. Misalnya CSTR berpemanas, jika suhu drop maka kran koil uap panas
(steam) akan diperbesar sehingga steam yang masuk akan lebih banyak yang
akhirnya suplai panas pun bertambah dan akhirnya suhu reaktor akan
10
bertambah dan suhu reaktor pun dapat kembali ke suhu yang normal.
Sebaliknya jika suhu reaktor bertambah.
Komponen-komponen utama dari suatu reaktor nuklir termal adalah:
a. Bahan bakar nuklir
Terdapat dua jenis bahan bakar nuklir yaitu BAHAN FISIL dan BAHAN
FERTIL. Bahan Fisil ialah: suatu unsur/atom yang langsung dapat memberi reaksi
pembelahan apabila dirinya menangkap neutron. Contoh: 92U233, 92U235,
94PU239,94PU241.
Bahan Fertil ialah: suatu unsur/atom yang setelah menangkap neutron tidak dapat
langsung membelah, tetapi membentuk bahan fisil. Contoh: 90TH232 , 92U238
Pada kenyataannya sebagian besar bahan bakar nuklir yang berada dialam adalah
bahan fertil, sebagai contoh isotop Thorium di alam adalah 100% Th-232,
sedangkan isotop Uranium hanya 0,7% saja merupakan bahan fisis (U-235),
selebihnya sebesar 99,35 adalah bahan fertil (U-238). Karena alasan fisis, elemen
bakar suatu reaktor dibuat dengan kadar isotop fisilnya lebih besar dari kondisi
alamnya, isotop yang demikian disebut sebagai isotop yang diperkaya, sedangkan
sebaliknya untuk kadar isotop fisil yang lebih kecil dari kondisi alamnya disebut
isotop yang susut kadar, biasanya ditemui pada elemen bakar bekas. Selain
perubahan kadar bahan fisilnya, elemen bakar biasanya dibuat dalam bentuk
oksida atau paduan logam dan bahkan pada dasawarsa terakhir ini sudah banyak
dikembangkan dalam bentuk silsida. Contoh komposisi elemen bakar yang
banyak dipakai: UO2, U3O8-Al, UzrH, adalah agar diperoleh elemen bakar yang
nilai bakarnya tinggi, titik lelehnya tinggi, penghantaran panasnya baik, tahan
korosi, tidak mudah retak serta mampu menahan produk fisi yang terlepas.
Bahan bakar nuklir adalah semua jenis material yang dapat digunakan untuk
menghasilkan energi nuklir, demikian bila dianalogikan dengan bahan bakar
kimia yang dibakar untuk menghasilkan energi. Siklus bahan bakar nuklir penting
adanya karena terkait dengan PLTN dan senjata nuklir. Bahan bakar nuklir
tradisional yang digunakan di USA dan beberapa negara yang tidak melakukan
proses daur ulang bahan bakar nuklir bekas mengikuti empat tahapan seperti yang
terdapat dalam gambar di atas. Proses di atas berdasarkan siklus bahan bakar
11
b. Bahan Moderator
Dalam reaksi fisi, neutron yang dapat menyebabkan reaksi pembelahan adalah
neutron termal. Neutron tersebut memiliki energi sekitar 0,025 ev pada suhu 27C.
Sementara neutron lahir dari reaksi pembelahan memiliki energi rata-rata 2 MeV,
jauh lebih besar dari energi terrmalnya, Syarat bahan moderator adalah atom
dengan nomor massa kecil. Syarat lainnya memiliki tampang lintang serapat
neutron (keboleh-jadian menyerap neutron) yang kecil, memiliki tambang lintang
hamburan yang besar dan memiliki daya hantar panas yang baik, serta tidak
korosif. Contoh bahan moderator : H2O, D2O (Grafit), Berilium (Be).
Syarat untuk memilih dan menentukan bahan moderator (dan reflector) adalah:
1. Pada tiap tumbukan terdapat kehilangan energy neutron yang besar.
2. Penampang penyerapan yang rendah
3. Penampang penghamburan yang tinggi
d. Pendingin Reaktor
Pendingin reaktor berfungsi sebagai sarana pengambilan panas hasil fisi
dari dalam elemen bakar untuk dipindahkan/dibuang ke tempat lain/lingkungan
melalui perangkat penukar panas (H.E). sesuai dengan fungsinya maka bahan
yang baik sebagai pendingin adalah fluida yang koefisien panasnya sangat bagus.
Persyaratan lain yang harus dipenuhi agar tidak mengganggu kelancaran proses
fisi pada elemen bakar adalah pendingin juga harus memiliki tampang lintang
serapan neutron yang kecil, dan tampang lintang hamburan yang besar serta tidak
korosif. Contoh fluida-fluida yang biasa dipakai sebagai pendingin adalah: H2O,
D2O, Na cair gas He dan lain-lain.
12
e. Perangkat detektor
Detector adalah komponen penunjang yang mutlak diperlukan di dalam reaktor
nuklir. Semua informasi tentang kejadian fisis di dalam teras reaktor, yang
meliputi popularitas neutron, laju pembelahan, suhu dan lain-lain hanya dapat
dilihat melalui detector yang dipasang didalam teras.
f. Reflektor
Neutron yang keluar dari pembelahan bahan fisil, berjalan dengan kecepatan
tinggi ke segala arah. Karena sifatnya yang tidak bermuatan listrik maka
gerakannya bebas menembus medium dan tidak berkurang apabila menumbuk
suatu inti atom medium. Karena sifat itu, sebagian neutron dapat lolos keluar teras
13
reaktor, atau hilang dari system. Keadaan ini secara ekonomi berarti kerugian,
karena neutron tidak dapat digunakan untuk proses fisis berikutnya.
Untuk mengurangi kejadian ini, maka sekeliling teras reaktor dipasang bahan
pemantul neutron yang disebut reflector, sehingga neutron-neutron yang lolos
akan bertahan dan dikembalikan ke dalam teras untuk dimanfaatkan lagi pada
proses fifi berikutnya.
satu peristiwa akan memicu peristiwa inti yang lain yang berada disekitarnya
sampai proses tersebut menyebar di seluruh materi seperti nyala api melalui
sebuah balok kayu yang terbakar. Kenyataan bahwa lebih banyak neutron
dihasilkan di dalam fisi daripada yang dihabiskan (lihat persamaan 55-1),
menaikkan kemungkinan seperti ini, neutron yang dihasilkan dapat menyebabkan
fisi di dalam inti yang berdekatan dengan neutron ini dan dengan cara ini maka
sebuah rantai peristiwa fisi akan merambat sendiri. Proses seperti itu dinamakan
reaksi berantai (chain reaction). Reaksi berantai ini dapat berlangsung cepat dan
tak terkontrol seperti di dalam sebuah bom nuklir, atau dapat dikontrol seperti di
dalam reactor nuklir. Terdapat kesukaran-kesukaran serius untuk membuat supaya
sebuah reaksi berantai dapat berlangsung. Disini kita sebutkan tiga dari antara
kesukaran-kesukaran tersebut, bersama-sama dengan pemecahannya:
1. Masalah Kebocoran Neutron
Suatu presentasi dari neutron yang dihasilkan akan bocor ke luar dari teras
reactor dan akan merupakan kehilangan kepada reaksi berantai tersebut. Jika
terlalu banyak neutron yang bocor keluar, maka reactor itu tidak akan bekerja.
Kebocoran adalah sebuah efek permukaan, yang besarnya sebanding dengan
kuadrat dari dimensi teras reactor khas (4r2 untu sebuah bola). Akan tetapi,
produksi neutron adalah sebuah efek volume, yang sebanding dengan pangkat tiga
dari sebuah dimensi khas (4/3 r3 untuk sebuah bola). Bagian dari neutron yang
hilang karena kebocoran dapat dibuat sekecil yang kita inginkan dengan membuat
teras reactor cukup besar, dan dengan demikian akan mengurangi nilai banding
permukaan terhadap volume (3/r untuk sebuah bola).
2. Masalah Energi Neutron
Neutron yang dihasilkan oleh fisi adalah neutron cepat, dengan energy kinetic
sebesar ~ 2MeV. Akan tetapi, fisi diinduksi secara paling efektif oleh neutron
lambat. Neutron cepat dapat diperlambat dengan mencampur bahan bakar
uranium dengan sebuah zat yang mempunyai sifat-sifat berikut:
Zat itu efektif dalam menyebabkan kehilangan energy kinetic oleh tumbukan
elastis
15
Zat itu tidak menyerap neutron secara berlebihan, dan dengan demikian akan
menghilangkan neutron dari rantai fisi. Zat seperti itu dinamakan moderator.
Kebanyakan reactor daya di negeri ini sekarang menggunakan air sebagai
moderator, di mana inti hydrogen (proton) berperan sebagai elemen moderator
yang efektif
Masalah Penangkapan Neutron. Neutron dapat ditangkap oleh inti dengan
berbagai cara yang tidak mengakibatkan fisi, dan penangkapan dengan
pemancaran sinar-X adalah kemungkinan yang paling lazim. Khususnya,
sewaktu neutron cepat (energy kinetik ~ 2MeV) yang dihaasilkan di dalam
proses fisi diperlambat di dalam moderator ke kesetimbangan termal (energi
kinetik ~ 0,04 eV) di dalam mana neutron itu khususnya mudah tertangkap
dengan proses non-fisi oleh 238U. Untuk meminimumkan penangkapan
resonansi seperti itu, sebagaimana penangkapan itu dinamakan, maka bahan
bakar uranium dan moderator (air) tidak dicampur secara baik sekali tetapi
dirumpunka, yang tetap bersentuhan rapat satu sama lain tetapi menempati
daerah yang berbeda-beda dari volume reactor tersebut. Harapan kita adalah
bahwa sebuah neutron fisi cepat, yang dihasilkan di dalam sebuah rumpun
uranium (yang dapat berupa sebuah tongkat bahan bakar), dengan
kemungkinan yang tinggi akan menemukan dirinya sendiri di dalam moderator
sewaktu lewat melalui jangkauan energy resonansi yang berbahaya tersebut.
Sekali neutron itu telah mencapai energy termal, maka neutron itu sangat
mungkin berkeluyuran kembali kedalam serumpun bahan bakar dan akan
menghasilkan sebuah peristiwa fisi. Kelihatannya jelas bahwa mencari susunan
geometric yang optimum dari bahan bakar dan moderator bukan merupakan
masalah sederhana.
Reaktor fisi merupakan instalasi yang menghasilkan daya panas secara konstan
dengan memanfaatkan reaksi fisi berantai. Istilah ini dibedakan dengan reaktor
fusi yang memanfaatkan panas dari reaksi fusi. Dimungkinkan adanya reaktor
yang memadukan kedua jenis tersebut (reaktor hybrid).
Reaktor fusi adalah suatu instalasi untuk mengubah energi yang terjadi pada
reaksi fusi menjadi energi panas atau listrik yang mudah dimanfaatkan. Teaksi
16
fusi merupakan reaksi penggabungan inti atom ringan, misalnya reaksi antara
deuterium dan tritium. Deuterium sangat melimpah dialam, namun tritium
tidak ada di alam ini. Oleh karena itu bahan yang mengandung Li-6 digunakan
sebagai selimut, selanjutnya direaksikan dengan neutron yang terjadi dari
reaksi fusi untuk menghasilkan tritium, sehingga diperoleh siklus bahan bakar.
System reaktor fusi terdiri dari bagian plasma teras, selimut, bejana vakum,
magnet superkonduktor, dan lain-lain. Dibandingkan dengan reactor fisi,
reactor fusi tidak akan mengalami lepas kendali, dan sedikit menghasilkan
produk radioaktif, sehingga memiliki tingkat keselamatan yang tinggi.
Keunggulan dan Kelemahan Reaktor Nuklir:
Energy nuklir sebagai salah satu sumber energy, dimana paling ditakutkan
karena bahayanya bagi keselamatan dan kesehatan hidup manusia. Berikut ini
adalah beberapa kelemahan dan kelebihan energy nuklir sebagai sumber energy:
1. Keunggulan
a. Bahan bakarnya tidak mahal
b. Mudah untuk dipindahkan (dengan system keamanan yang ketat)
c. Energinya sangat tinggi dan tidak mempunyai efek rumah kaca dan
hujan asam
2. Kelemahan
a. Butuh biaya yang besar untuk system penyimpanannya disebabkan dari
bahaya radiasi energy nuklir itu sendiri.
b. Bahaya masal dari produk buangannya yang sangat radioaktif.
c. Nuklir sebagai senjata pemusnah.
2.2 Macam macam PWR
1. Reaktor Air Tekan Whestinghous
17
sangat tinggi keandalannya. Beberapa reaktor tipe ini yang telah mulai
beroperasi di Korea adalah reaktor Ulchin-3, 4 dan Yonggwang-1,2.
3. Reaktor Air Tekan Bibcock & Wilcock
Konstruksi sistem pendingin reaktor B&W sama dengan yang ada pada
reaktor air tekan CE, yaitu mempunyai dua untai pendingin pada sistem
primer (2 buah pembangkit uap dan 4 buah pompa pendingin pada sistem
primer). pembangkit uap diletakkan secara vertikal. Reaktor Three Mile
Island yang mengalami kecelakaan pada tahun 1979 adalah reaktor air
tekan tipe B&W.
BAB 3. PEMBAHASAN
terdapat celah, dengan demikian hasil-hasil reaksi fisi yang berbentuk gas
yang keluar dari pelet bahan bakar uranium dapat tertampung pada dua
ruang tersebut (plenum dan celah). Selain untuk menampung gas hasil fisi,
kedua ruang tersebut dirancang untuk dapat mengakomodasi pemuaian
logam maupun gas yang akan menghasilkan kenaikan tekanan.
3.) Pendingin
Energi yang dihasilkan oleh reaksi fisi meningkatkan suhu
reaktor. Suhu ini dipindahkan dari reaktor dengan menggunakan bahan
pendingin misalnya air atau karbon dioksida. Bahan pendingin (air)
disirkulasikan melalui system pompa, sehingga air yang keluar dari
bagian atas teras reactor digantikan air dingin yang masuk melalui
bagian bawah teras reactor.
24
3.2.3 PLTN
PWR adalah reaktor daya PLTN yang digunakan untuk memproduksi
listrik. Reaksi fisi dari bahan nuklir sebagai fuel menghasilkan energy kalor.
Energi hasil pembelahan elemen bakar ini memanaskan air menjadi uap
bertekanan dan temperatur tinggi. Energi pada aliran uap diteruskan ke turbin
untuk dikonversi menjadi energi mekanik dan kemudian menjadi energi listrik
oleh generator turbin.
Reaksi fisi terjadi pada bejana reactor dimana dijaga pada tekanan tinggi.
Loop pendingin primer mentransfer energi kalor dari bejana reactor melalui
pembangkit uap. Pada bagian pendingin sekunder, pembangkit uap dengan
tekanan sekitar 60 bar dapat terjadi pendidihan air. Melalui loop sekunder ini uap
diumpankan ke dalam turbin. Setelah uap melalui turbin (low pressure), uap
diembunkan pada kondenser untuk dikembalikan ke pembangkit uap. Aliran
dingin, mengalir melalui sisi-tube didalam kondenser, memindahkan energy kalor
sisa pada uap air. Sistem pendingin reaktor terdiri atas system komponen mayor
yaitu tangki reaktor, pembangkit uap, pompa pendingin reaktor, pressuriier, pipa-
pipa (hot leg piping) dan pipa sistem relief (relief line piping). Sistem pendingin
primer disamping sebagai media untuk transfer energi kalor juga berfungsi
menjaga produk fisi tetap berada di dalam sistem pendingin ini. Tekanan sistem
dipertahankan pada batas tekanan yang diijinkan (acceptable limits) (Dibyo,
2007).
didinginkan sehingga bahan bakar nuklir yang dilindungi yang berisi uranium
atau plutonium dan produk fisi radioaktif mulai memanas dan bocor. Sebuah
kebocoran dianggap sangat serius karena kemungkinan bahwa kontainmen reaktor
mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif dan beracun ke atmosfir dan
lingkungan. Dari sudut pandang pembangunan, sebuah kebocoran dapat
menyebabkan kerusakan parah terhadap reaktor, dan kemungkinan kehancuran
total.
Beberapa kebocoran nuklir telah terjadi, dari kerusakan inti hingga
kehancuran total terhadap inti reaktor. Dalam beberapa kasus hal ini
membutuhkan perbaikan besar atau penutupan reaktor nuklir. Sebuah ledakan
nuklir bukanlah hasil dari kebocoran nuklir karena, menurut desain, geometri dan
komposisi inti reaktor tidak membolehkan kondisi khusus memungkinkan untuk
ledakan nuklir. Tetapi, kondisi yang menyebabkan kebocoran dapat menyebabkan
ledakan non-nuklir. Contohnya, beberapa kecelakaan tenaga listrik dapat
menyebabkan pendinginan bertekanan tinggi, menyebabkan ledakan uap. Berikut
dampak-dampak yang ditimbulkan oleh PWR (Pressurized Water Reactor):
Radiasi yang tinggi bisa langsung memicu dampak sesaat yang langsung
bisa diketahui, sementara radiasi yang tidak disadari bisa memicu dampak jangka
panjang yang biasanya malah lebih berbahaya. Dampak sesaat atau segera setelah
terkena paparan radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain mual muntah,
diare, sakit kepala dan demam. Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi
tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain mual muntah, diare, sakit kepala dan
demam.
Sedangkan dampak jangka menengah atau beberapa hari setelah paparan
adalah pusing, mata berkunang-kunang. Disorientasi atau bingung menentukan
arah, lemah, letih dan tampak lesu, muntah darah atau berak darah, kerontokan
rambut dan kebotakan, tekanan darah rendah , gangguan pembuluh darah dan luka
susah sembuh.
Dampak jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh
tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga
bertahun-tahun. Beberapa dampak kesehatan akibat paparan radiasi nuklir jangka
panjang antara lain Kanker terutama kanker kelenjar gondok, mutasi genetik,
penuaan dini dan gangguan sistem saraf dan reproduk.
b. Efek Jangka Panjang :
Dampak jangka panjang terutama terjadi pada gangguan kesehatan
khususnya kanker. Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di
Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Radiasi ledakan itu meledak dan telontar
1500 meter ke udara, yang membuat radiasi paparan sampai jauh ke Eropa. Selain
memicu evakuasi ribuan warga dari sekitar lokasi kejadian, dampak kesehatan
masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian misalnya kanker,
gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian. Bahkan sampai saat ini daerah
tersebut dibiarkan tanpa berpenghuni.
Sekotar 60% anak ukrania mengalami kanker gondok, 10% anak
menalami gangguan mental, banyak anak mengalami kelainan genetik. Sebagian
besar anak Ukrania diduga telah mengalami kelainan pertahanan tubuh setelah
terjadinya peristiwa itu. Bahkan beberapa hewan mengalami kerlainan genetik.
29
juga bisa diakibatkan oleh : bahaya sinar ultraviolet, gejala lupus, efek samping
sulam alis
4. Kerusakan Jaringan Kulit
Paparan radiasi akan merusak jaringan kulit dan bisa menyebabkan kanker
kulit. Kerusakan jaringan kulit sulit untuk kembali seperti semua karena
kerusakan DNA parah akibat nuklir dengan dosis tinggi. Jaringan kulit juga bisa
menyebabkan kerusakan sel hingga bagian dalam tubuh , ehingga sulit untuk
mendapatkan bentuk kulit yang baru. Kondisi lainnya yang bisa menyebbakan
kerusakan jaringan kulit yaitu : bahaya etanol, bahaya diabetes, bahaya formalin
5. Kerusakan DNA Fatal
Kerusakan DNA menjadi salah satu kerusakan yang paling berbahaya
untuk manusia. Apabila DNA tubuh manusia sudah rusak maka, tidak ada cara
untuk memperbaikinya. Hal ini bisa mengakibatkan berbagai jenis penyakit akibat
kerusakan sel seperti kanker. Sejumlah kondisi lainnya juga bisa menyebabkan
rusaknya DNA seperti : bahaya wifi, bahaya narkoba, akibat begadang malam.
6. Kerusakan Lingkungan
Bahaya radiasi nuklir juga akan merusak lingkungan secara umum.
Pancaran radiasi bisa merusak lingkungan dan efek yang sangat buruk. Kerusakan
lingkungan bisa terjadi pada bangunan, tanah, tanaman, dan semua yang ada
dalam lingkungan. Bahkan selama ratusan tahun efek dari radiasi tidak akan
hilang sehingga kehidupan di lingkungan tersebut akan mati. Kondisi lingkungan
yang rusak ini, juga bisa mengakibatkan : gangguan TBC, penyakit diare, bahaya
penyakit vertigo
7. Kerusakan Otak
Kerusakan otak menjadi efek dari radiasi nuklir secara tidak langsung
dengan dosis sekitar 5000 Rems atau lebih. Sel otak memang tidak bisa
berkembang, sehingga mereka tidak akan rusak kecuali jika terkena paparan
radiasi secara langsung. Jika kerusakan terjadi dalam waktu yang cepat maka
resiko kematian menjadi hal yang paling fatal. Biasanya kerusakan juga didahului
dengan kerusakan jantung dan kerusakan lain. Kerusakan otak ini juga bisa
31
Perubahan fungsi atau kematian dari sejumlah sel menghasilkan suatu efek
biologik dari radiasi yang bergantung pada jenis radiasi, dosis, jenis sel lainnya.
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Cara kerja dari reactor nuklir jenis PWR (Pressurized Water Reactor)
4.1.3 Dampak penggunaan reactor nuklir jenis PWR (Pressurized Water Reactor)
1. Dampak Secara Umum
Dampak Pada Kesehatan Manusia
Berat ringannya dampak radiasi nuklir bagi kesehatan tergantung
beberapa faktor. Faktor tersebut meliputi jumlah kumulatif radiasi yang
terpapar, jarak dengan sumber radiasi dan lama paparan radiasi.
Efek Sesaat Radiasi Tingkat Tinggi
Radiasi yang tinggi bisa langsung memicu dampak sesaat yang
langsung bisa diketahui, sementara radiasi yang tidak disadari bisa
memicu dampak jangka panjang yang biasanya malah lebih berbahaya.
Dampak sesaat atau segera setelah terkena paparan radiasi tinggi di sekitar
37
reaktor nuklir antara lain mual muntah, diare, sakit kepala dan demam.
Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi.
Efek Jangka Panjang :
- Pendarahan Saluran Pencernaan
- Merusak Sel-Sel Tubuh
- Kulit Terbakar
- Kerusakan Jaringan Kulit
- Kerusakan DNA Fatal
- Kerusakan Lingkungan
- Kerusakan Otak
- Penyakit Kelenjar Gondok
- Kerusakan sistem darah
- Kerusakan Saluran Reproduksi
3. Dampak Secara Khusus
Radiolisis Air
Radiasi DNA
Radiasi Komosom
DAFTAR PUSTAKA
Santiani. 2011. Nuklir, Fisika Inti dan Politik Energi Nuklir. Malang: Inti Media.