Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

MESIN-MESIN LISTRIK
UNIT III
GDC

Disusun Oleh :
Nama : Ana Anisa Aulia
NIM : 191047029
Kelompok :
Asisten :

LABORATORIUM MESIN-MESIN LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
2020
3.1 Tujuan Praktikum

1. Pembangkit Arus Searah Shunt


Menentukan besar tegangan terminal (U) sebagai fungsi arus beban (I)
pada suatu generator arus searah shunt dengan kecepatan putar (N) dan
tahanan untai medan (Rf) yang tetap.
2. Pembangkit Arus Searah Seri
Menentukan besar tegangan terminal (U) sebagai fungsi arus beban
(Ia) pada suatu pembangkit arus searah seri dengan kecepatan putar
(N) dan tahanan untai medan (Rse) yang tetap.
3. Pembangkit Arus Searah Majemuk
Menentukan besar tegangan terminal (U) sebagai fungsi arus beban
(Ia) pada suatu pembangkit arus searah kumulatif dan diferensial pada
kecepatan putar (N) dan tahanan untai medan yang tetap.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang Digunakan

1. Papan unit Generator DC


2. Voltmeter
3. Amperemeter
4. Tacometer

3.3 Dasar Teori

Mesin arus searah bisa berupa generator DC atau motor DC. Untuk
membedakan digunakan sebagai generator atau motor dari mesin difungsikan
sebagai apa. Generator DC yaitu alat yang mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik DC. Motor DC yaitu alat yang mengubah energi listrik DC
menjadi energi mekanik putaran. Sebuah motor DC bisa difungsikan sebagai
generator, atau sebaliknya generator DC dapat difungsikan sebagai motor DC.
Secara fisik mesin DC terlihat jelas saat rumah motor atau yang disebut stator
dibongkar karena ada kutub-kutub magnet bentuknya menonjol. Mesin DC
yang sudah dipotong akan terlihat beberapa Komponen yang mudah dikenali.
Pada bagian yang berputar dan berbentuk belitan kawat dan ditopang poros
disebut sebagai rotor atau jangkar.

Pada rotor mesin DC disalah satu ujungnya ada komutator yang merupakan
kumpulan segmen tembaga, dan pada setiap ujungnya dihubungkan dengan
ujung belitan rotor perhatikan. Komutator yaitu merupakan bagian yang perlu
atau sering dibersihkan dan dirawat sebab pada bagian ini akan
bersinggungan langsung dengan sikat arang untuk melewatkan arus dari jala-
jala ke rotor. Sikat arang (carbon brush) yang dipegang oleh pemegang sikat
(brush holder) agar kedudukan sikat arang tetap stabil. Pegas akan menekan
sikat arang sehingga hubungan antara sikat arang dengan komutator tidak
goyah. Sikat arang lama kelamaan akan memendek karena usia pemakaian,
dan secara periodik harus diganti dengan sikat arang yang baru. Salah satu
kelemahan dari mesin DC yaitu kontak mekanis antara komutator dan sikat
arang yang harus tetap terjaga dan secara rutin dilakukan pemeliharaan.
Namun mesin DC juga mempunyai keunggulan khususnya untuk
menghasilkan pengaturan kecepatan yang stabil dan halus. Motor DC banyak
sekali digunakan pada industri kertas, tekstil, kereta api diesel elektrik, dsb.
Mesin DC bisa difungsikan sebagai generator DC maupun sebagai motor DC.
Ketika digunakan sebagai generator DC fungsinya yaitu mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Sedangkan ketika digunakan sebagai Motor
DC fungsinya yaitu akan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.

Prinsip kerja generator DC yaitu berdasarkan pada kaidah tangan kanan.


Gambar 3. 1 Kaidah Tangan Kanan Fleming
Sepasang magnet permanen utara-selatan akan menghasilkan sebuah garis
medan magnet Ф. Pada kawat penghantar yang diletakkan di atas telapak
tangan kanan akan ditembus garis medan magnet Ф. Apabila kawat
digerakkan ke arah ibu jari, maka pada kawat tersebut akan dihasilkan arus
listrik I yang searah dengan keempat arah jari tangan. Bagaimana jika
posisi utara-selatan magnet permanen ini dibalik? Ke mana arah arah arus
listrik induksi yang dihasilkan? Percobaan secara sederhana bisa dilakukan
dengan memakai sepasang magnet permanen berbentuk U, sebatang kawat
yang digantung pada kedua sisi ujungnya, pada ujung kawat dipasangkan
Voltmeter. Batang kawat kemudian digerakkan ke arah panah, pada kawat
akan dihasilkan ggl (gaya gerak listrik) induksi dengan tegangan yang
terukur pada Voltmeter.

Besarnya ggl induksi yang dihasilkan:

ui = B.L.v.z Volt

ui = Tegangan induksi pada kawat, V

B = Kerapatan medan magnet, Tesla

L = Panjang kawat efektif, meter

V = Kecepatan gerak, m/detik


Z = Jumlah belitan kawat

Belitan pada kawat generator yang berbentuk silinder dan beberapa kawat
dibelitkan yang selanjutnya disebut belitan rotor atau belitan jangkar.

3.4 Langkah Kerja

a. Pembangkit Arus Searah Shunt


1. Untai panel sesuai dengan maksud percobaan, satu sebagai
generator DC shunt dan yang lain sebagai moltor DC seri
penggeraknya.
2. Sumber motor DC seri diambil dari terminal “DC Supply”.
3. Alat-alat ukur yang dipasang disesuaikan dengan batas ukurnya.
4. Pada setiap penambahan beban, memeriksa putaran motor DC
seri, karena putaran motor DC tergantung juga pada perubahan
beban, sedang pada percobaan ini putaran dibuat konstan.
5. Mencatat setiap penambahan beban U (volt), I (amp).
6. Pada percobaan harga-harga maksimum untuk I dan U tidak
melampaui, memulai percobaan dari I = 0 sampai 1.5 amp (1
nominal).
7. Setelah semua terpasang sesuai dengan maksud percobaan,
menjalankan motor DC seri dengan memutar Reostat “DC
supply” pelan-pelan dan lihat jarum pada semua alat ukur
arahnya ada yang terbalik atau tidak, mengecilkan jika ada yang
terbalik Reostat kembali, dan memasukkan kabel yang pada alat
ukur dibalik polaritasnya
8. Mencatat data yang diperoleh dari percobaan tersebut pada
lembar pengamatan.
9. Membuat grafik
U = U (I)
Rf = k
N=k
b. Pembangkit Arus Searah Seri
1. Untai panel sesuai dengan maksud percobaan, satu sebagai
pembangkit seri dan yang lain sebagai motor DC seri sebagai
penggeraknyaa.
2. Mengambil sumber pemacu dari terminal “DC supply”.
3. Memasang alat-alat ukur dan disesuakain dengan batas ukurnya.
4. Pada setiap pengubahan beban (memakai beban resistif bagian
bawah), memeriksa putaran motor.
c. Pembangkit Arus Majemuk
1. Pada percobaan pembangkit arus searah majemuk melakukan dua
kali pengamatan.
2. Untai panel sesuai dengan maksud percobaan, satu sebagai
pembangkit majemuk dan yang lain sebagai motor DC seri sebagai
penggeraknya.
3. Mengambil sumber pemacu dari terminal DC supply.
4. Memasang alat-alat ukur yang disesuaikan dengan batas ukurnya.
5. Pada setiap pengubahan beban, memeriksa putaran motornya (bila
yang digunakan motor DC), karena putaran motor DC tergantung
juga pada perubahan beban, sedang pada percobaan ini putaran
dibuat konstan.
6. Memulai percobaan dari arus beban minimum sampai beban
hampir batas maksimum.
7. Pada prcobaan ini harga-harga maksimum untuk I dan U jangan
melampaui.
8. Memasang semua sesuai dengan maksud percobaan, menjalankan
motor DC seri dengan memutar Restart DC supply dengan pelan
dan melihat jarum pada semua alat ukur arahnya ada yang terbalik
atau tidak, mengecilkan kalau ada yang terbalik Restart kembali
kabel yang masuk pada alat ukur dengan membalik polaritasnya.
9. Setelah percobaan diatas selesai melanjutkan dengan percobaan
yang kedua yaitu polaritas pada medan seri dibalik, melakukan
percobaan seperti yang pertama.
10. Mencatat data yang diperoleh dari percobaan tersebut dalam
lembar pengamatan.
11. Membuat grafik
U = U (I) If = k
N=k

3.5 Data Hasil Percobaan

3.5.1 Generator Arus Searah Shunt


A. Tabel Pengamatan
Rf = 2,6 Ohm
N = 2000 RPm
Tabel 3. 1 Tabel Pengamatan Generator Arus Searah Shunt

Pengamatan ke Arus Beban (I) Tegangan Terminal


(Ampere) (U) (Volt)
1 0A 0V
2 0,05 A 0V
3 0,05 A 0V
4 0,05 A 0V
5 0,05 A 0V
6 0,05 A 0V
7 0,05 A 0V
8 0,05 A 0V
9
10

B. Data-data Mesin
Daya = 0,75 kW V = 180 V
N = 1750 rpm I = 5,6 A
3.5.2 Pembangkit Arus Searah Majemuk

A. Tabel Pengamatan
If = 0,05 A
N = 2000 RPm
Tabel 3. 2 Tabel Pengamatan Generator Arus Searah Majemuk

Pengamatan ke Arus Beban (I) Tegangan Terminal


(Ampere) (U) (Volt)
1 0,1 A 40 A
2 0,1 A 5v
3 0,15 A 2,5 v
4 0,15 A 1,5 v
5 0,15 A 1,5 v
6 0,15 A 1,5 v
7 0,15 A 1,5 v
8 0,15 A 1,5 v
9
10

C. Data-data Mesin

Daya = 0,75 kW V = 180 V

N = 1750 rpm I = 5,6 A

3.5.3 Pembangkit Arus Searah Seri

A. Tabel Pengamatan
Rse = 2,6 Ohm
N = 2000 RPm

Tabel 3. 3 Tabel Pengamatan Generator Arus Searah Seri

Pengamatan ke Arus Beban (I) Tegangan Terminal


(Ampere) (U) (Volt)
1 0,1 A 5v
2 0,2 A 10 v
3 0,3 A 15 v
4 0,5 A 20 v
5 0,5 A 25 v
6 0,5 A 25 v
7 0,6 A 25 v
8 0,6 A 25 v
9
10

D. Data-data Mesin

Daya = 0,75 kW V = 180 V

N = 1750 rpm I = 5,6 A

3.5.4 Grafik

Gambar 3. 2 Grafik Generator DC Arus Searah Shunt

Gambar 3. 3 Grafik Generator DC Arus Searah Seri


Gambar 3. 4 Grafik Generator DC Arus Searah Majemuk
3.6 Pembahasan

Berdasarkan praktikum unit 3 yang telah di praktikkan, telah didapatkan


data hasil seperti pada poin 3.5 . Di dalam video melakukan pengujian
denga menghidupkan power lalu MCB dan memutar secara perlahan rotor
dan menukar positif dan negatifnya ketika turun, mengubah rpm nya
menggunakan taco untuk mengukur banyak putaran . Apabila generator
diberi beban maka arusnya akan bertambah dan tegangannya kadang naik,
turun, dan tetap. Sedangkan ketika tidak diberi beban tegangannya akan
tetap 0V. Ketika sudah menyelesaikan pengamatan maka beban di close
variaknya di nol kan lalu matikan mcb dan sumber. Berdasarkan grafik
Gdc shunt mengalami ketetapan arusnya, gdc seri mengalami kenaikan,
gdc majemuk mengalami penurunan yang cukup stabil.

3.7 Kesimpulan

Generator DC yaitu alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi


listrik DC. Motor DC yaitu alat yang mengubah energi listrik DC menjadi
energi mekanik putaran. Sebuah motor DC bisa difungsikan sebagai
generator, atau sebaliknya generator DC dapat difungsikan sebagai motor
DC. Prinsip kerja generator DC yaitu berdasarkan pada kaidah tangan
kanan. Sepasang magnet permanen utara-selatan akan menghasilkan
sebuah garis medan magnet Ф. Pada kawat penghantar yang diletakkan di
atas telapak tangan kanan akan ditembus garis medan magnet Ф. Apabila
kawat digerakkan ke arah ibu jari, maka pada kawat tersebut akan
dihasilkan arus listrik I yang searah dengan keempat arah jari tangan.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktikum mesin-mesin listrik
https://abdulelektro.blogspot.com/2019/05/mesin-listrik-arus-searah.html?m=1
(diakses pada tanggal 26 Desember 2020 pukul 16:32)
https://artikel-teknologi.com/prinsip-kerja-generator-dc/ (diakses pada tanggal 26
Desember 2020 pukul 16:31)
3.8 Tugas

A. Tugas Pembangkit arus searah majemuk


2. Rangkaian ekivalen dari generator DC majemuk (kompon)

Gambar 3. 5 Rangkaian ekivalen dari generator DC majemuk


(kompon pendek).

Gambar 3. 6 Rangkaian ekivalen dari generator DC


majemuk(kompon panjang)
3. Jenis generator DC majemuk berdasarkan letak penguatnya.
Generator majemuk (kompon) mempuyai dua penguat eksitasi
pada inti kutub utama yang sama. satu penguat eksitasi
merupakan penguat shut, dan lainnya merupakan penguat seri.
4. Gambar grafik hubungan antara arus beban dan tegangan
terminal.
Gambar 3. 7 Grafik Hubungan antara
Arus Beban dan Tegangan Terminal.
B. Tugas generator arus searah shunt
1. Rangkaian ekivalen dari generator DC shunt

Gambar 3. 8 Rangkaian ekivalen dari generator DC shunt


2. Prinsip kerja generator dan hukum dasarnya
Prinsip kerja generator DC yaitu berdasarkan pada kaidah
tangan kanan. Sepasang magnet permanen utara-selatan akan
menghasilkan sebuah garis medan magnet Ф. Pada kawat
penghantar yang diletakkan di atas telapak tangan kanan akan
ditembus garis medan magnet Ф. Apabila kawat digerakkan ke
arah ibu jari, maka pada kawat tersebut akan dihasilkan arus
listrik I yang searah dengan keempat arah jari tangan.
Generator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik
sesuai dengan hukum faraday, yaitu dengan memutar suatu
kumparan dalam medan magnet sehingga timbul GGL induksi.
3. Gambar grafik hubungan arus beban dan tegangan terminal
Gambar 3. 9 Grafik Hubungan antara
Arus Beban dan Tegangan Terminal.
C. Tugas generator arus searah seri
1. Rangkaian ekivalen generator DC seri dan persamaannya

Gambar 3. 10 Rangkaian ekivalen generator DC seri


2. Fungsi dari generator
Fungsi dari generator adalah untuk menghasilkan listrik dengan
cara mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
3. Gambar grafik hubungan arus beban dan tegangan terminal

Gambar 3. 11 Grafik Hubungan antara


Arus Beban dan Tegangan Terminal.

Anda mungkin juga menyukai