Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era


globalisasi pada saat ini tidak dapat terlepas pengaruhnya dalam dunia
pendidikan. Perkembangan zaman menuntut dunia pendidikan untuk
senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi sebagai peningkatan mutu
pendidikan. Peningkatan kinerja pendidikan pada masa mendatang
diperlukannya sistem informasi dan teknologi informasi yang mana tidak
hanya berfungsi sebagai sarana pendukung, tetapi sebagai modal utama
pendukung keberhasilan pendidikan sehingga mampu  bersaing di era
globalisasi.
Salah satu dari banyaknya aplikasi teknologi yang hadir dalam dunia
pendidikan yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran di Sekolah
Menengah Pertama adalah Canva, yaitu program desain online yang
menyediakan bermacam media pembelajaran seperti presentasi, resume,
poster, pamflet, brosur, grafik, infografis, spanduk, penanda buku, bulletin,
dan lain sebagainya. Adapun jenis-jenis presentasi yang ada pada Canva
seperti presentasi kreatif, pendidikan, bisnis, periklanan, teknologi, dan lain
sebagainya. Canva menyediakan fitur-fitur atau kegunaannya untuk
pendidikan, yaitu sebagai media pembelajaran yang kreatif, inovatif, interaktif,
dan kolaboratif sehingga membuat pembelajaran menjadi mudah dan
menyenangkan.
Sebagai aplikasi berbasis teknologi, Canva menyediakan ruang belajar
untuk setiap guru dalam melaksanakan suatu pembelajaran dengan
mengandalkan media pembelajaran berbasis teknologi. Canva menyediakan
lebih banyak template menarik untuk menarik minat siswa dalam proses
pembelajaran. Berbagai template menarik dapat disajikan dalam Power Point,
memberi warna, gambar, huruf, dan lain sebagainya agar produk Power Point
yang dibuat untuk menyampaikan materi lebih menarik. Selain itu, Canva juga

1
bisa dimanfaatkan siswa untuk membuat presentasi hasil tugas, poster, puisi,
iklan, dan lain sebagainya.
Selain membuat bahan ajar dengan tampilan presentasi yang inovatif. Dengan
Canva, guru juga dapat memakai template dengan warna menarik dan
tambahan font lainnya untuk memperindah background video pada saat
ditampilkan. Begitu juga dengan poster, infografis, resume, selembaran, dan
lain sebagainya yang dapat dipakai dan digunakan.Tidak hanya guru yang
dapat menggunakannya, bila mana guru menganjurkan untuk membuat suatu
video, presentasi, poster, dan lain sebagainya yang berisi penjelasan, turorial
ataupun lainnya, siswa diharapkan dapat mengoperasikan dan membuat suatu
desain yang menarik. Keuntungan yang didapatkan selain mendapat ilmu
dalam pembelajaran, siswa juga belajar untuk, kreatif, terampil, dan inovatif
dalam mengembangkan materi yang dipelajari
Berdasarkan kenyataan di atas, maka Saya melakukan inovasi dengan
mengembangkan dan memotifikasi media pembelajaran berupa “Pemanfaatan Aplikasi
CANVA Sebagai Media Pembelajaran di Kelas XII MIPA SMAN 1 Suak Tapeh”. Hal ini
dilakukan agar peserta didik dapat berkreasi dan mudah memahami dalam memahami
materi mata pelajaran dengan rasa senang sehingga minat dan motivasinya pada
pelajaran bahasa inggris menjadi lebih besar karena penyampaian materi menggunakan
aplikasi yang menarik bagi peserta didik.

B. Tujuan dan Manfaat

selain mendapat ilmu dalam pembelajaran, siswa juga belajar untuk, kreatif,
terampil, dan inovatif dalam mengembangkan materi yang dipelajari
dan bermakna.

Berdasarkan tujuan di atas, maka hasil karya ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, menciptakan kegembiraan
dan motivasi dalam belajar sehingga menumbuhkan kesan bahwa pelajaran Kimia
itu bukan pelajaran yang sulit;
2. Guru ; menambah variasi media pembelajaran sehingga guru mampu
mengembangkan metode pembelajaran yang dilakukan, meningkatkan
pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan
3. Sekolah ; memiliki media untuk menambah pemahaman guru dan peserta didik
terhadap pelajaran Kimia

2
BAB II
PROSES INOVASI

A. Rancangan Karya Inovasi


Inovasi yang dikembangkan yaitu berupa media pembelajaran Kimia Sub Materi
Konfigurasi Elektron Atom Niels Bohr. Media pembelajaran ini berupa alat yang dibuat
sendiri dengan menyusun stereoform dengan beberapa warna menjadi setengah
lingkaran. Ditengah-tengah lingkaran dipasang bola yang menunjukkan pusat atom dan
lidi dimasing-masing sterioform sebagai tempat untuk meletakkan buah sempoa atau
kancing baju yang berfungsi sebagai electron. Untuk mengetahui jenis-jenis kulit atom,
setiap lapisan sterioform diberi tulisan K, L, M, N dan seterusnya.

Gambar 1. Rancangan Media Konfigurasi Elektron


Keterangan :
- Kulit K maksimal 2 e-
- Kulit L maksimal 8 e-
- Kulit M maksimal 18 e-
- Kulit N maksimal 32 e-
- Kulit O maksimal 50 e-

B. Model Atom Niels Bohr dan Konfigurasi Elektron


Secara umum atom tersusun dari inti atom yang berisi proton dan neutron,
sedangkan electron berada di luar inti atom pada jarak yang relative jauh dari inti. Niels
Bohr melalui percobaannya tentang spektrum atom Hidrogen berhasil memberikan
penjelasan bagaimana elektron-elektron berada di daerah sekitar inti atom. Teori Atom
Niels Bohr sebagai berikut :
1. Elektron mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu yang stasoiner yang disebut
orbit atau kulit. Elektron berputar mengelilingi inti atom mempunyai lintasan tetap
sehingga electron tidak jatuh ke inti;
2. Electron dapat berpindah dari kulit yang satu ke kulit yang lain dengan
memancarkan atau menyerap energi.

Menurut model atom Niels Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada


lintasan-lintasan tertentu yang disebut dengan kulit elektron atau tingkat energi.
Lintasan elektron itu disebut juga sebagai kulit elektron dimana kulit yang paling dekat

3
dengan inti diberi lambang K, kulit ke dua diberi lambang L, kulit ke tiga M dan
seterusnya. Tiap-tiap kulit elektron hanya dapat ditempati oleh maksimum 2n2 elektron
dimana n adalah nomor kulit.

Gambar 2. Model Atom Niels Bohr (Sumber : Kuswati Tine Maria, dkk. 2004.
Bumi Aksara hal. 84)

C. Langkah Pembuatan Karya Inovasi


1. Alat dan Bahan
Gunting, karter, Penggaris, Pensil, Jangka, Buah sempoa/kancing, kawat/sapu lidi,
stereoform 5 warna, Lem, Tapeex kertas, 1 buah Bola pimpong.

2. Cara Pembuatan Media Konfigurasi Elektron


 Gambar setengah lingkaran di atas stereo form dengan menggunakan jangka;
 Potong stereo form sesuai pola yang sudah dibuat dengan menggunakan
gunting/karter;
 Susun potongan-potongan stereoform membentuk setengah lingkaran dengan
menggunakan lem;
 Letakkan bola pimpong dengan menggunakan kawat/Lidi di bagian paling tengah
susunan stereoform(lapisan pertama) sebagai inti atom;
 Tempelkan tape ex kertas yang sudah diberi tulisan di atas stereoform yang
sudah disusun (tulisan kulit atom K, L, M, N, O);
 Pasang kawat/lidi di atas stereoform berdekatan dengan kulit-kulit atom,
pastikan kawat/lidi yang dipasang cukup untuk meletakkan buah
sempoa/kancing yang digunakan sebagai electron.
 Alat penentu konfigurasi elektron siap digunakan.

3. Prosedur Penggunaan Media


Media Konfigurasi Elektron ini dapat digunakan baik secara kelompok maupun
individu.
1. Siapkan biji sempoa/kancing baju yang berfungsi sebagai elektron;
2. Perhatikan soal yang diberikan pada LKS;
3. Dengan cara berdiskusi, tentukan konfigurasi elektron unsur yang diminta
menggunakan media konfigurasi elektron;
4. Catat hasil yang didapat pada LKS yang telah diberikan;
5. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas, dan ditanggapi oleh kelompok yang
lain.

4
KONFIGURASI ELEKTRON
NO. ATOM UNSUR EV
K L M N O

Gambar 3. Contoh Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

D. Implimentasi Pada Pembelajaran


Media pembelajaran konfigurasi electron ini dapat digunakan sebagai media
pembelajaran Kimia di kelas X semester 1 dengan standar kompetensi : 3.3. Menjelaskan
konfigurasi electron dan pola konfigurasi electron terluar untuk setiap golongan dalam
table periodic dan 4.3. Menentukan letak suatu unsure dalam tabel periodic
berdasarkan konfigurasi electron.
Kegiatan ini dapat dilakukan di kelas maupun diluar kelas baik secara
berkelompok maupun secara individu. Dalam kegiatan disertai diskusi dalam kelompok
dan penyajian hasil kerja kelompok maupun individu sehingga peserta didik bisa saling
mengoreksi hasil pekerjaan masing-masing kelompok maupun individu melalui
pertukaran informasi dalam memecahkan masalah yang ditemukan dalam menentukan
konfigurasi electron suatu unsur dan letak unsur tersebut dalam SPU. Dengan
penggunaan media konfigurasi electron ini menjadikan pembelajaran berpusat pada
peserta didik sehingga keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran lebih
banyak, pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan sehinggah
menumbuhkan motivasi belajar.
Secara khusus, pemanfaatan media ini pada pembelajaran Kimia, peserta didik
dapat :
1. Menentukan konfigurasi electron unsur-unsur dengan benar;
2. Menentukan jumlah kulit yang terisi electron dan electron valensi;
3. Menentukan letak unsur (Golongan dan Periode) pada Sistem Periodik Unsur (SPU).

5
BAB III
KESIMPULAN

Dengan penggunaan media pembelajaran tentunya diharapkan dapat meningkatkan


kualitas proses pembelajaran sehingga hasil belajar juga mengalami peningkatan.
Penggunaan media pembelajaran konfigurasi electron dapat meningkatkan nila mata
pelajaran Kimia khususnya sub materi Konfigurasi Elektron dan Letak Unsur dalam SPU.
Alasan media ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik karena :

1. Pembelajaran lebih menarik perhatian dan memberikan rasa senang sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar;
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih mudah difamahi oleh
peserta didik dan memungkinkan peserta didik menguasai tujuan pembelajaran dengan
lebih baik;
3. Metode mengajar lebih bervariasi sehingga peserta didik tidak mengalami rasa jenuh;
4. Peserta didik lebih aktif, dan kreatif karena melakukan aktivitas mengamati,
mensimulasikan, mendemonstrasikan serta memaparkan hasil kerja yang mereka
lakukan.

6
LAMPIRAN
Foto alat dan pemanfaatan alat dalam proses pembelajaran oleh peserta didik

7
DAFTAR PUSTAKA

Kuswati Tine Maria, dkk. 2004. Sains Kimia Kelas 1 SMA. Jakarta : Bumi Aksara.

Sudarmo Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.

Sudjana Djamilah. 2015. Kartu Anion-Kation sebagai Inovasi Media Pembelajaran pada Mata
Pelajaran Kimia di SMA. Jurnal Lingkar Widyaiswara, Edisi 2 no. 1, Jan – Mar 2015.

Anda mungkin juga menyukai