Anda di halaman 1dari 43

SILABUS MATA PELAJARAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH


(SMA/MA)

MATA PELAJARAN
KIMIA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


JAKARTA, 2016
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI I

I. PENDAHULUAN 1
A. Rasional 1
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam 2
di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Kimia di Sekolah 3
Menengah Atas/Madrasah Aliyah
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Kimia Sekolah 4
Menengah Atas/Madrasah Aliyah
E. Pembelajaran dan Penilaian 9
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Kimia Sesuai dengan 11
Kondisi Lingkungan dan Peserta Didik

II KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN 13


. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kelas X 13
B. Kelas XI 18
C. Kelas XII 25

1
I. PENDAHULUAN

A. Rasional

Saat ini kita berada pada abad 21 yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang pesat, sehingga sains dan teknologi
merupakan salah satu landasan penting dalam pembangunan bangsa. Pembelajaran sains diharapkan dapat menghantarkan
peserta didik memenuhi kemampuan abad 21. Berikut kemampuan yang diperlukan pada abad 21, yaitu: 1) keterampilan belajar
dan berinovasi yang meliputi berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah, kreatif dan inovatif, serta mampu berkomunikasi
dan berkolaborasi; 2) terampil untuk menggunakan media, teknologi, informasi dan komunikasi (TIK); 3) kemampuan untuk
menjalani kehidupan dan karir, meliputi kemampuan beradaptasi, luwes, berinisiatif, mampu mengembangkan diri, memiliki
kemampuan sosial dan budaya, produktif, dapat dipercaya, memiliki jiwa kepemimpinan, dan tanggungjawab.

Kimia sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan untuk mencari jawaban
atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana tentang gejala-gejala alam khususnya yang berkaitan dengan komposisi, struktur,
sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat. Selain berperan untuk memahami berbagai gejala alam, ilmu kimia juga sangat
membantu dan menyumbang terhadap penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar, seperti biologi, astronomi, geologi, maupun ilmu
terapan seperti pertambangan, pertanian, kesehatan, perikanan dan teknologi.

Ilmuwan mempelajari gejala alam melalui proses dan sikap ilmiah tertentu. Proses/kerja ilmiah misalnya melakukan percobaan di
alam bebas atau di laboratorium, sedangkan sikap ilmiah misalnya objektif dan jujur pada saat mengumpulkan dan menganalisis
data. Dengan menggunakan proses dan sikap ilmiah itu ilmuwan menemukan berbagai produk sains yang dapat berupa fakta,
konsep, asas, hukum, dan teori. Oleh sebab itu, pembelajaran sains dan penilaian hasil belajar sains, termasuk kimia, harus
memerhatikan karakteristik sains sebagai sikap, proses, dan produk.

Kimia sebagai proses/metode penyelidikan (inquiry methods) meliputi cara berpikir, bernalar, merumuskan masalah, melakukan
percobaan dan pengamatan, menganalisis data dan menyimpulkan untuk memperoleh produk-produk sains. Rangkaian proses
itu dilandasi oleh sikap ilmiah antara lain: rasa ingin tahu, keseimbangan antara terbuka dan tidak mudah percaya, jujur,
disiplin, bertanggung jawab, tekun, hati-hati, teliti, peduli, mudah bekerja sama, toleran, santun, responsif dan pro-aktif. Dengan
demikian Kimia dapat dipandang sebagai cara berpikir dan bersikap terhadap alam, sebagai cara untuk melakukan penyelidikan,
dan sebagai kumpulan pengetahuan.

1
Dalam rangka penguasaan kecakapan abad 21 maka pembelajaran Kimia di SMA/MA dipandang bukan hanya untuk pengalihan
pengetahuan dan keterampilan (transfer of knowledge and skills) saja kepada peserta didik, tetapi juga untuk membangun
kemampuan berpikir tingkat tinggi (analitis, sintesis, kritis, kreatif, dan inovatif) melalui pengalaman kerja ilmiah. Pengetahuan,
keterampilan, kemampuan berpikir, dan kemampuan bersikap dari pembelajaran Kimia akan membekali peserta didik untuk
hidup di masyarakat, maupun untuk studi lanjut terkait dengan karakteristik Kimia sebagai landasan berbagai ilmu dasar dan
terapan. Selain itu pembelajaran Kimia dapat digunakan sebagai wahana untuk memahami alam, untuk membangun sikap dan
nilai, serta untuk meningkatkan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh
guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan
substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan
silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru
(teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur pencapaiannya (measurable); bermakna (meaningful); dan
bermanfaat untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.

Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan
pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup
kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus
merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktifitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif
sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Kimia.
Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran,
penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat
perkembangan kemampuan siswa.

B. Kompetensi Setelah Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dibelajarkan sejak SD hingga SMA. Pada jenjang SD Kelas I, II, dan III (kelas rendah)
muatan sains diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan di Kelas IV, V, dan VI (kelas tinggi) Ilmu
Pengetahuan Alam menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri tetapi pembelajarannya menerapkan pembelajaran tematik
terpadu. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SMP menerapkan pembelajaran sains terpadu. Di tingkat SMA Ilmu
Pengetahuan Alam disajikan sebagai mata pelajaran yang spesifik yang terbagi dalam mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi.

2
Setelah mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sejak Sekolah Dasar, lulusan pendidikan dasar dan menengah akan
memperoleh kecakapan untuk:
menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan
keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk sains;
memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang-bidang spesifiknya yaitu
Fisika, Kimia dan Biologi;
membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak bersesuaian dengan prinsip-prinsip
sains;
mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah;
menyelesaikan masalah yang dihadapi lulusan dalam kehidupannya, terutama memilih di antara cara-cara yang telah dikenal
manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah;
mengenali dan menghargai peran sains dalam memecahkan permasalahan umat manusia, seperti permasalahan ketersediaan
pangan, kesehatan, pemberantasan penyakit, dan lingkungan hidup; dan
memahami dampak dari perkembangan sains terhadap perkembangan teknologi dan kehidupan manusia di masa lalu,
maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya.

Kompetensi kerja ilmiah (penyelidikan) untuk setiap jenjang ditunjukkan dalam Gambar 1.

3
Gambar 1. Penjejangan Kerja Ilmiah pada Satuan Pendidikan

C. Kompetensi Setelah Mempelajari Kimia di Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah

Setelah peserta didik mengikuti pembelajaran Kimia di SMA/MA diharapkan memiliki kompetensi yang mencakup kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan sebagai berikut ini.
menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan
keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk kimia;
memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang-bidang Kimia;
membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak bersesuaian dengan prinsip-prinsip
Kimia;

4
mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah;
menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, terutama memilih di antara cara-cara yang telah dikenal
manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah; dan
mengenali dan menghargai peran Kimia dalam memecahkan permasalahan umat manusia; dan
memahami dampak dari perkembangan Kimia terhadap perkembangan teknologi dan kehidupan manusia di masa lalu,
maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya.

D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Kimia Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah

Pengembangan Kurikulum Kimia di SMA/MA dilakukan dalam rangka mencapai dimensi kompetensi pengetahuan, kerja ilmiah,
serta sikap ilmiah sebagai perilaku sehari-hari dalam berinteraksi dengan masyarakat, lingkungan dan pemanfaatan teknologi,
seperti yang tergambar pada Gambar 2. berikut.

Gambar 2. Kerangka Pengembangan Sains

5
Gambar 2. di atas menunjukkan bahwa peserta didik mampu menerapkan kompetensi sains yang dipelajari di sekolah menjadi
perilaku dalam kehidupan masyarakat dan memanfaatkan masyarakat dan lingkungan sebagai sumber belajar.

Kerangka pengembangan Kompetensi Dasar (KD) Ilmu Pengetahuan Alam mengacu pada Kompetensi Inti (KI) sebagai unsur
pengorganisasi KD secara vertikal dan horizontal. Organisasi vertikal KD berupa keterkaitan KD antar kelas harus memenuhi
prinsip belajar, yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari peserta didik. Organisasi
horizontal berupa keterkaitan antara KD suatu mata pelajaran dengan KD mata pelajaran lain dalam satu kelas yang sama
sehingga terjadi proses saling memperkuat. Pengembangan kompetensi dasar berdasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan
vertikal). Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai KI.

Kompetensi Inti terdiri dari 4 (empat) aspek, yaitu: KI-1 (sikap spiritual), KI-2 (sikap sosial), KI-3 pengetahuan, dan KI-4
(keterampilan). KD Sikap Spiritual dan KD Sikap Sosial pada mata pelajaran Kimia tidak dirumuskan, tetapi hasil pembelajaran
kompetensi sikap dicapai secara tidak langsung (indirect teaching) dari pengetahuan dan keterampilan, sehingga perlu
direncanakan pengembangan sikap dalam pembelajaran. KI-3 pengetahuan dan KI-4 keterampilan dirinci lebih lanjut dalam KD
mata pelajaran. Pengembangan KD tidak dibatasi oleh rumusan Kompetensi Inti (KI), tetapi disesuaikan dengan karakteristik
mata pelajaran, kompetensi, lingkup materi, psikopedagogi. Namun demikian, perumusan KD harus mengacu ke Kompetensi Inti.
Kompetensi Inti di SMA/MA Kelas X, XI, dan XII disajikan pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Peta Kompetensi Inti SMA/MA

Kelas X Kelas XI Kelas XII


KI-1: Menghayati dan KI-1: Menghayati dan KI-1: Menghayati dan
mengamalkan mengamalkan mengamalkan
ajaran agama yang ajaran agama yang ajaran agama yang
dianutnya. dianutnya. dianutnya.
KI-2: Menunjukkan KI-2: Menunjukkan KI-2: Menunjukkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, tanggung- disiplin, tanggung- disiplin, tanggung-
jawab, peduli jawab, peduli jawab, peduli
(gotong royong, (gotong royong, (gotong royong,

6
Kelas X Kelas XI Kelas XII
kerjasama, toleran, kerjasama, toleran, kerjasama, toleran,
damai), santun, damai), santun, damai), santun,
responsif dan pro- responsif dan pro- responsif dan pro-
aktif dan aktif dan aktif dan
menunjukkan menunjukkan menunjukkan sikap
sikap sebagai sikap sebagai sebagai bagian dari
bagian dari solusi bagian dari solusi solusi atas berbagai
atas berbagai atas berbagai permasalahan
permasalahan permasalahan dalam berinteraksi
dalam berinteraksi dalam berinteraksi secara efektif
secara efektif secara efektif dengan lingkungan
dengan lingkungan dengan lingkungan sosial dan alam
sosial dan alam sosial dan alam serta dalam
serta dalam serta dalam menempatkan diri
menempatkan diri menempatkan diri sebagai cerminan
sebagai cerminan sebagai cerminan bangsa dalam
bangsa dalam bangsa dalam pergaulan dunia.
pergaulan dunia. pergaulan dunia.
KI-3: Memahami, mene- KI-3: Memahami, KI-3: Memahami,
rapkan, menerapkan, dan menerapkan,
menganalisis menganalisis menganalisis dan
pengetahuan pengetahuan mengevaluasi
faktual, faktual, pengetahuan
konseptual, konseptual, faktual, konseptual,
prosedural prosedural, dan prosedural, dan
berdasarkan rasa metakognitif metakognitif
ingin tahunya berdasar-kan rasa berdasarkan rasa
tentang ilmu ingin tahunya ingin tahunya
pengetahuan, tentang ilmu tentang ilmu
teknologi, seni, pengetahuan, pengetahuan,
budaya, dan teknologi, seni, teknologi, seni,
humaniora dengan budaya, dan budaya, dan
wawasan humaniora dengan humaniora dengan

7
Kelas X Kelas XI Kelas XII
kemanusiaan, wawasan wawasan kemanu-
kebangsaan, kemanusiaan, siaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan kebangsaan, kenega-raan, dan
peradaban terkait kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab peradaban terkait penyebab fenomena
fenomena dan penyebab fenomena dan kejadian, serta
kejadian, serta dan kejadian, serta menerapkan
menerap-kan menerap-kan pengetahuan
pengetahuan pengetahuan prose- prosedural pada
prosedural pada dural pada bidang bidang kajian yang
bidang kajian yang kajian yang spesifik spesifik sesuai
spesifik sesuai sesuai dengan dengan bakat dan
dengan bakat dan bakat dan minat- minatnya untuk
minatnya untuk nya untuk memecahkan
memecahkan memecahkan masalah.
masalah. masalah.
KI 4: Mengolah, KI 4: Mengolah, menalar, KI 4: Mengolah, menalar,
menalar, dan dan menyaji dalam menyaji, dan
menyaji dalam ranah konkrit dan mencipta dalam
ranah konkrit dan ranah abstrak ranah konkrit dan
ranah abstrak terkait dengan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari terkait dengan
pengembangan yang dipelajarinya pengembangan dari
dari yang di sekolah secara yang dipelajarinya
dipelajarinya di mandiri, bertindak di sekolah secara
sekolah secara secara efektif dan mandiri serta
mandiri, dan kreatif, serta bertindak secara
mampu mampu efektif dan kreatif,
menggunakan menggunakan dan mampu
metode sesuai metode sesuai menggunakan
kaidah keilmuan. kaidah keilmuan. metode sesuai
kaidah keilmuan.

8
Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi dasar Kimia atau Sains memberi gambaran pencapaian yang akan diperoleh siswa setelah menjalani proses
pembelajaran. Kompetensi dasar merupakan acuan untuk sekolah dalam menyusun kurikulum, silabus, beserta proses
pembelajarannya.

Sains pada dasarnya lebih banyak berusaha mencari jawaban atas pertanyaan mengapa, berbeda dengan pendidikan vokasi
yang berusaha memberi kemampuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana. Kompetensi dalam sains akan memberi
kemampuan pada lulusan agar bisa memilih sikap dan mengambil berbagai keputusan berdasarkan pengetahuan keilmuan yang
dimilikinya, yang mungkin akan memiliki dampak kesehatan atau lingkungan.

Ruang lingkup materi Ilmu Pengetahuan Alam untuk setiap jenjang pendidikan ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Ruang Lingkup Materi Ilmu Pengetahuan Alam


Ruang Ruang lingkup materi Ilmu Pengetahuan Alam pada Jenjang
Lingkup SD/MI I-III SD/MI IV-VI SMP/MTs SMA/MA
Kerja Mengajukan Mengajukan Merumuskan Merumuskan
Ilmiah pertanyaan, pertanyaan, masalah, masalah,
dan memprediksi memprediksi, memprediksi, mengajukan
Kesela- , melakukan melakukan melakukan hipotesis,
matan pengamatan, percobaan, percobaan, menentukan
Kerja mengumpul- mengumpulk mengumpul- variabel,
kan data, an dan kan data merancang dan
menarik mengolah secara melakukan
kesimpulan, data, akurat, percobaan,
dan menarik mengolah mengumpulkan
mengomuni- kesimpulan, data secara dan mengolah

9
Ruang Ruang lingkup materi Ilmu Pengetahuan Alam pada Jenjang
Lingkup SD/MI I-III SD/MI IV-VI SMP/MTs SMA/MA
kasikan hasil dan sistematis, data secara
percobaan mengomunik menarik sistematis,
asikan hasil kesimpulan, menarik
percobaan mengomunik kesimpulan,
asikan hasil serta
percobaan mengomunikasik
secara lisan an hasil
maupun percobaan
tertulis secara lisan dan
tertulis
Makh- Bagian Gejala alam, Gejala alam, Obyek biologi
luk tubuh lingkungan, lingkungan Meliputi 5
Hidup manusia dan tumbuhan, dan Kingdom
dan perawatan- hewan, dan perubahan- Tingkat
Sistem nya manusia nya, Organisasi
Kehidup Makhluk secara makro tumbuhan, Kehidupan
an hidup di hewan, dan (molekul, sel,
sekitarnya manusia jaringan, organ,
(ciri, bagian, secara mikro sistem organ,
cara peme- individu,
liharaan) populasi,
komunitas,
ekosistem, dan
biosfer)
Ragam
persoalan biologi
(keaneka-
ragaman
makhluk hdup,
makhluk hidup
dan lingkungan,
struktur dadn

10
Ruang Ruang lingkup materi Ilmu Pengetahuan Alam pada Jenjang
Lingkup SD/MI I-III SD/MI IV-VI SMP/MTs SMA/MA
fungsi, regulasi,
genetika,
evolusi, dan
bioteknologi)
Energi Sumber dan Gaya dan Gerak dan Mekanika
dan Bentuk Gerak Gaya Termodiamika
Perubah Energi Sumber Usaha (kerja) Gelombang dan
annya Energi dan Pesawat Optik
Bunyi Sederhana Listrik Statis
Cahaya Tekanan dan Dinamik
Sumber Daya Gelombang Arus Bolak-balik
Alam dan Optik Fisika Modern
Suhu, Kalor, Kelistrikan Teknologi Digital
dan dan
Perpindahan Kemagnetan
Kalor Teknologi
Rangkaian ramah
Listrik lingkungan
Sederhana
dan Sifat
Magnet
Materi Ciri benda Perubahan Penggolongan Komposisi,
dan Wujud benda Wujud dan Struktur, dan
Perubah Penggolonga Perubahan Sifat (Rumus
an-nya n Materi materi Kimia, Struktur
Zat Aditif dan Atom, Ikatan
Adiktif Kimia, dan Tabel
Partikel Periodik Unsur)
Materi Transformasi
(Rekasi Kimia,
Persamaan
Kimia, Hukum-

11
Ruang Ruang lingkup materi Ilmu Pengetahuan Alam pada Jenjang
Lingkup SD/MI I-III SD/MI IV-VI SMP/MTs SMA/MA
hukum Dasar
Kimia,
Stoikiometri,
Asam, Basa, dan
Larutan)
Dinamika (Laju
Reaksi,
Kesetimbangan
Kimia, Sifat
Koligatif)
Energitika
(Termokimia,
Elektrokimia)
Terapan
Kimia/Isu Kimia
(Senyawa
Karbon,
Senyawa
Anorganik)
Bumi Siang dan Malam Tata Surya Lapisan Gerak Planet
dan Perubahan Cuaca Bumi, Bulan, Bumi dalam Tata
Anta- dan Musim dan Matahari Tata Surya Surya
riksa
Sains, Dampak Lingkungan Pemanasan Pemanasan
Lingku- Perubahan dan Global Global dan
ngan, Musim Kesehatan Teknologi Dampaknya bagi
Teknolo- terhadap Perawatan Ramah Kehidupan dan
gi, dan Kegiatan Tumbuhan Lingkungan Lingkungan
Masya- Sehari-hari Sumber Daya Tanah Energi Alternatif
rakat Alam

12
Berdasarkan ruang lingkup materi Kimia tersebut dijabarkan ke dalam peta materi pembelajaran Kimia setiap kelas di SMA/MA
sebagaimana ditampilkan pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Peta Materi Pembelajaran Kimia di SMA/MA

Kerja Ilmiah, dan Keselamatan dan Keamanan Kimia


(terintegrasi pada seluruh materi pembelajaran)
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Metode ilmiah, hakikat Senyawa Hidrokarbon Sifat Koligatif Larutan
ilmu Kimia, keselamatan dan Minyak Bumi Reaksi Redoks dan
dan keamanan kimia di Termokimia Elektrokimia
laboratorium, serta
Laju Reaksi dan Kimia Unsur
peran kimia dalam
Faktor-faktor yang (Kelimpahan Unsur di
kehidupan
mempengaruhinya Alam, Sifat Fisik dan
Struktur Atom dan Tabel Sifat Kimia Unsur
Kesetimbangan kimia
Periodik serta Pembuatan
dan Pergeseran
Ikatan Kimia, Bentuk Kesetimbangan unsur dan senyawa)
Molekul, dan Interaksi Senyawa Karbon
Asam dan Basa
Antar Molekul (Struktur, Tata Nama,
Kesetimbangan Ion
Larutan Elektrolit dan Sifat, Identifikasi dan
dan pH Larutan
Larutan Non Elektrolit Kegunaan Senyawa)
Garam
Konsep Reaksi Reduksi Makromolekul
Larutan Penyangga
Oksidasi dan Tatanama (Struktur, Tatanama,
Senyawa Titrasi Asam Basa Sifat, Penggunaan dan
Hukum-hukum Dasar Kesetimbangan Penggolongan Polimer,
Kimia dan Stoikiometri Kelarutan Karbohidrat, Protein,
Lemak)
Sistem Koloid

E. Pembelajaran dan Penilaian

13
1. Pembelajaran

Kurikulum 2013 merekomendasikan pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sebagai proses
membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pendekatan saintifik merupakan pengorganisasian pengalaman belajar
dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran: (a) mengamati; (b) menanya; (c) mengumpulkan informasi/mencoba; (d)
menalar/mengasosiasi; dan (e) mengomunikasikan. Kelima hal tersebut dapat juga dipandang sebagai kemampuan yang perlu
dilatihkan dan dimiliki peserta didik terkait dengan kompetensi yang dibutuhkan pada abad 21.

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik khusus dalam penggunaan pendekatan pembelajaran untuk mencapai
kompetensi dasar. Pembelajaran Kimia lebih menekankan pada penggunaan pendekatan keterampilan proses/kerja ilmiah.
Aspek-aspek pada pendekatan ilmiah (scientific approach) terintegrasi pada pendekatan keterampilan proses dan metode
ilmiah. Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan
penyelidikan ilmiah, yang meliputi, antara lain: menemukan masalah, mengumpulkan fakta-fakta terkait masalah, membuat
asumsi, mengendalikan variabel, melakukan observasi/ percobaan, melakukan pengukuran, melakukan inferensi
memprediksi, mengumpulkan dan mengolah data hasil observasi/ pengukuran, serta menyimpulkan dan mengomunikasikan.

Kedua pendekatan tersebut dapat digunakan dalam berbagai model pembelajaran, antara lain: model pembelajaran penemuan
(discovery/ inquiry learning), pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), dan pembelajaran berbasis masalah
(problem-based learning, inquiry learning).

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung (direct teaching) dan proses
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching). Proses pembelajaran langsung adalah proses pembelajaran yang membangun
pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber
belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa proses pembelajaran berbasis kegiatan. Karakteristik pembelajaran
berbasis kegiatan meliputi: interaktif dan inspiratif; menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif; kontekstual dan kolaboratif; memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
peserta didik; dan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Dalam pembelajaran langsung, peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses
pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect.

14
Pembelajaran tidak langsung adalah proses yang terjadi selama pembelajaran tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung pada umumnya berkenaan dengan pengembangan sikap spritual dan sikap sosial. Meskipun
sikap yang akan dikembangkan tidak diajarkan secara langsung dalam pembelajaran, tetapi tetap dirancang dan
direncanakan dalam silabus dan RPP.

Dalam proses pembelajaran Kimia dengan pendekatan saintifik, ranah sikap dimaksudkan agar peserta didik tahu
tentang mengapa. Ranah keterampilan dimaksudkan agar peserta didik tahu tentang bagaimana. Sedangkan, ranah
pengetahuan dimaksudkan agar peserta didik tahu tentang apa. Hasil akhir pembelajaran Kimia adalah peningkatan dan
keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan
dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan. Dengan mengembangkan ketiga kompetensi tersebut maka diharapkan dapat
membentuk peserta didik yang produktif, kreaktif, inovatif dan afektif.

Dalam proses pembelajaran tentu diperlukan media pembelajaran untuk mempermudah peserta didik mencapai kompetensi.
Media pembelajaran Kimia dapat berupa benda asli, model, dan multimedia interaktif. Media yang tergolong benda asli dalam
pembelajaran kimia adalah bahan-bahan kimia sintesis dan alami serta alat-alat laboratorium. Alat peraga yang termasuk
jenis model, anatara lain, molymod, model bangun atom dan molekul. Multimedia pembelajaran kimia interaktif dapat
diunduh bebas dari berbagai laman seperti Google, Youtube, dan Wikipedia (Wikipedia.org).

Beberapa metode dapat digunakan dalam pembelajaran Kimia, antara lain: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4)
simulasi; dan (5) eksperimen. Pemilihan metode dalam pembelajaran Kimia disesuaikan dengan karakteristik materi dan
kompetensi yang hendak dicapai.

2. Penilaian

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik
dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk
memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar.

Kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian autentik dan nonautentik dalam menilai hasil belajar. Penilaian

15
autentik lebih mampu memberikan informasi kemampuan peserta didik secara holistik dan valid. Bentuk penilaian autentik
mencakup penilaian berdasarkan pengamatan fenomena alam, tugas ke lapangan, portofolio, projek, produk, jurnal, kerja
laboratorium kimia, dan unjuk kerja, serta penilaian diri. Sedangkan bentuk penilaian non-autentik mencakup tes, ulangan,
dan ujian.

Penilaian hasil belajar Kimia oleh pendidik mencakup kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan dengan berbagai teknik dan instrumen penilaian. Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui pengamatan
sebagai sumber informasi utama, sedangkan penilaian melalui penilaian diri dan penilaian antarteman digunakan sebagai
informasi pendukung. Hasil penilaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat atau deskripsi. Hasil penilaian
sikap digunakan sebagai pertimbangan pengembangan karakter peserta didik lebih lanjut. Penilaian pengetahuan dilakukan
melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Penilaian keterampilan dalam mata
pelajaran Kimia dilakukan melalui unjuk kinerja/praktik, produk, proyek, portofolio dan/atau teknik lain sesuai dengan
kompetensi yang dinilai. Penilaian keterampilan melalui praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa saat melakukan
praktikum/percobaan dan pemaparan hasil percobaan.

F. Kontekstualisasi Pembelajaran Kimia Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Peserta Didik

Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini hanya merupakan model. Kegiatan pembelajaran pada silabus ini dapat diperkaya sesuai
dengan sumber daya yang ada di daerah/sekolah dan peserta didik. Pembelajaran dapat dikaitkan dengan objek dan fenomena
ysng terjadi di lingkungan terdekat. Selain itu dapat dikaitkan dengan konteks global misalnya perubahan iklim, pemanasan
global dan efek rumah kaca, sumberdaya energi dan energi alternatif, dan perkembangan teknologi digital.

Sesuai dengan perkembangan teknologi, maka dalam pembelajaran seyogianya juga dapat mengakses kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi sebagai sarana, sumber belajar maupun alat pembelajaran. Pemanfaatan buku teks pelajaran tetap
diperlukan untuk merangsang minat baca dan meningkatkan kreativitas peserta didik. Lembar kerja siswa (LKS) sedapat
mungkin disusun oleh guru yang memberi peluang pengembangan kreativitas peserta didik terlibat langsung dalam merancang
prosedur kegiatan.

16
17
18
Kompetensi Indikator Materi
Kegiatan Pembelajaran
Dasar Pembelajaran
3.1 Memahami -Menjelaskan langkah-langkah Pengertan metode Mengamati produk-produk dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
metode metode ilmiah ilmiah sabun, detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik, obat, susu, keju, mentega,
ilmiah, minyak goreng, garam dapur, asam cuka, dan lain lain yang
-Merancang metode ilmiah Langkah-langkah
hakikat mengandung bahan kimia.
metode ilmiah
ilmu Kimia, -Menerapkan metode ilmiah II. KOMP
Penerapan metode Mengunjungi laboratorium untuk mengenal alat-alat laboratorium kimia
keselamatan dalam menghadapi dan fungsinya serta mengenal beberapa bahan kimia dan sifatnya (mudah ETEN
dan ilmiah
masalah meledak, mudah terbakar, beracun, penyebab iritasi, korosif, dan lain-
keamanan Pengertian Hakikat SI
-Menjelaskan Pengertian lain).
Kimia di ilmu Kimia
hakikat ilmu kimia
laboratori- Penerapan hakikat Membahas cara kerja ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian dengan
um, serta - penerapan hakikat ilmu kimia ilmu kimia menggunakan metode ilmiah (membuat hipotesis, melakukan percobaan,
peran kimia -Menjelaskan teori dan menyimpulkan)
Teori dan praktik
dalam keselamatan dan keamanan Merancang dan melakukan percobaan ilmiah, misalnya menentukan
Keselamatan dan
kehidupan variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air dan
kerja di laboratorium kimia keamanan kimia di
laboratorium mempresentasikan hasil percobaan.
-Menerapkan teori tentang
keselamatan dan Peran Kimia dalam Membahas dan menyajikan hakikat ilmu Kimia
keamanan kerja di kehidupan
Mengamati dan membahas gambar atau video orang yang sedang bekerja
laboratorium di laboratorium untuk memahami prosedur standar tentang keselamatan
-Melakukan percobaan ilmiah dan keamanan kimia di laboratorium.
-Mengidentifikasi peran kimia Membahas dan menyajikan peran Kimia dalam penguasaan ilmu lainnya
dalam kehidupan baik ilmu dasar, seperti biologi, astronomi, geologi, maupun ilmu terapan
seperti pertambangan, kesehatan, pertanian, perikanan dan teknologi.
-Memadukan peran ilmu kimia
dalam kehidupan sehari- Mempresentasikan dan mendiskusikan hasil percobaan ilmiah
hari

-Mempresentasikan hasil
4.1 Menyajikan
pengelompokan zat-zat
hasil
kimia dalam kehidupan
rancangan
sehari-hari
dan hasil
-
percobaan
ilmiah
3.2 Memahami - Menjelaskan perbedaan Struktur Atom dan Menyimak penjelasan bahwa atom tersusun dari partikel dasar, yaitu
model atom model atom Dalton dan Tabel Periodik elektron, proton, dan neutron serta proses penemuannya.
Dalton, Thompson
- Membandingkan model Teori model Menganalisis dan menyimpulkan bahwa nomor atom, nomor massa, dan
Thomson,
atom Rutherford dan Bohr atom Dalton isotop berkaitan dengan jumlah partikel dasar penyusun atom.
Rutherfod,
- Menjelaskan dkk 19
Bohr, dan Menyimak penjelasan dan menggambarkan model-model atom menurut
mekanika perkembangan mengenai Partikel Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan mekanika kuantum.
gelombang model atom penyusun atom
- Mengidentifikasi partikel Membahas penyebab benda memiliki warna yang berbeda-beda
dasar penyusun senyawa Nomor atom berdasarkan
DASAR, MATERI PEMBELAJARAN,
DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Kelas X
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada
pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.

B. Kelas XI
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada
pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran


3.1 Menganalisis struktur dan Menjelaskan kekhasan Senyawa Hidrokarbon Mengamati senyawa hidrokarbon dalam
sifat senyawa hidrokarbon atom karbon kehidupan sehari-hari, misalnya plastik,
lilin, dan tabung gas yang berisi elpiji
20
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
berdasarkan pemahaman Mengidentifikasi Kekhasan atom karbon. serta nyala api pada kompor gas.
kekhasan atom karbon dan kedudukan atom karbon Atom C primer, sekunder, Menyimak penjelasan kekhasan atom
penggolongan senyawanya primer, sekunder, dan tertier, dan kuarterner. karbon yang menyebabkan banyaknya
tersier senyawa karbon.
Struktur dan tata nama
Mengklasifikasi senyawa Membahas jenis atom C berdasarkan
alkana, alkena dan
hidrokarbon berdasarkan jumlah atom C yang terikat pada rantai
alkuna
kejenuhan ikatan atom karbon (atom C primer, sekunder,
Memberi nama senyawa Sifat-sifat fisik alkana, tersier, dan kuarterner) dengan
alkana, alkena dan alkena dan alkuna menggunakan molimod, bahan alam, atau
alkuna Isomer perangkat lunak kimia (ChemSketch,
Menjelaskan hubungan Chemdraw, atau lainnya).
Reaksi senyawa
titik didih senyawa Membahas rumus umum alkana, alkena
hidrokarbon
hidrokarbon dengan dan alkuna berdasarkan analisis rumus
massa molekul relatifnya struktur dan rumus molekul.
dan strutur molekullnya. Menghubungkan rumus struktur dan
Mengidentifikasi isomer rumus molekul dengan rumus umum
struktur (kerangka, senyawa hidrokarbon
posisi, dan fungsi atau Membahas cara memberi nama senyawa
isomer geormtri (cis- alkana, alkena dan alkuna sesuai dengan
trans) aturan IUPAC
Menuliskan reaksi Membahas keteraturan sifat fisik (titik
sederhana pada senyawa didih dan titik leleh) senyawa alkana,
alkana, alkena dan alkena dan alkuna
alkuna (reaksi oksidasi,
adisi, substitusi dan Menentukan isomer senyawa hidrokarbon
reaksi eliminasi) Memprediksi jenis isomer (isomer rangka,
posisi, fungsi, geometri) dari senyawa
hidrokarbon.
4.1 Menemukan berbagai Membedakan jenis reaksi alkana, alkena
struktur molekul hidrokarbon Menentukan isomer dan alkuna.
dari rumus molekul yang struktur senyawa

21
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
sama dan
hidrokarbon
memvisualisasikannya
Memvisualisasikan
isomer senyawa
hidrokarbon

3.2 Menjelaskan proses Menjelaskan proses Minyak bumi Mengamati jenis bahan bakar minyak
pembentukan dan teknik pembentukan minyak (BBM) yang dijual di SPBU
pemisahan fraksi-fraksi Fraksi minyak bumi
bumi dan gas alam Mutu bensin Membahas proses pembentukan minyak
minyak bumi serta
Menjelaskan komponan- bumi dan cara mengeksplorasinya
kegunaannya Dampak pembakaran
komponen utama
bahan bakar dan cara Membahas proses penyulingan minyak
penyusun minyak bumi
megatasinya bumi secara distilasi bertingkat
Menafsirkan bagan
penyulingan bertingkat Senyawa hidrokarbon Menganalisis proses penyulingan
untuk menjelaskan dasar dalam kehidupan sehari- bertingkat untuk menghasilkan minyak
dan teknik pemisahan hari. bumi menjadi fraksi-fraksinya.
fraksi-fraksi minyak Membahas pembakaran hidrokarbon yang
bumi. sempurna dan tidak sempurna serta
Membedakan kualitas dampaknya terhadap lingkungan,
bensin berdasarkan kesehatan dan upaya untuk mengatasinya.
bilangan oktannya. Membandingkan kualitas bensin
Menganalisis dampak berdasarkan bilangan oktannya (Premium,
pembakaran bahan Pertamax, dan sebagainya).
bakar terhjadap
lingkungan. Membahas penggunaan bahan bakar

22
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.3 Memahami reaksi Menjelaskan hasil alternatif selain minyak bumi dan gas
pembakaran hidrokarbon oksidasi dari senyawa alam.
yang sempurna dan tidak hidrokarbon Menganalisis bahan bakar alternatif selain
sempurna serta sifat zat hasil
Menjelaskan sifat zat minyak bumi dan gas alam.
pembakaran (CO2, CO,
partikulat karbon) hasil pembakaran Menyimpulkan dampak pembakaran
senyawa hidrokarbon hidrokarbon terhadap lingkungan dan
4.2 Menyajikan karya tentang kesehatan serta cara mengatasinya.
Mempresentasikan
proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi- Mempresentasikan hasil kerja kelompok
teknik pemisahan fraksi- fraksi minyak bumi dan tentang minyak bumi , bahan bakar
fraksi minyak bumi beserta kegunaannya alternatif pengganti minyak bumi dan gas
kegunaannya alam serta masalah lingkungan yang
disebabkan oleh penggunaan minyak bumi
4.3 Menalar dampak pembakaran Menganalisis dampak sebagai bahan bakar.
senyawa hidrokarbon dari pembakaran
terhadap lingkungan dan senyawa hidrokarbon
kesehatan serta mengajukan terhadap lingkungan (
gagasan cara mengatasinya
Memberikan solusi
terhadap pencemaran
yang berasal dari
pembakaran senyawa
hidrokarbon

3.4 Memahami konsep H Menjelaskan hukum/azas Termokimia Mengamati demonstrasi reaksi yang
sebagai kalor reaksi pada kekekalan energi membutuhkan kalor dan reaksi yang
tekanan tetap dan Energi dan kalor melepaskan kalor, misalnya reaksi logam
penggunaannya dalam Membedakan sistem dan Mg dengan larutan HCl dan pelarutan
lingkungan Kalorimetri dan
persamaan termokimia NH4Cl dalam air.
perubahan entalpi reaksi
Menjelaskan kalor reaksi Menyimak penjelasan pengertian energi,
Persamaan termokimia
pada tekanan tetap

23
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
sebagai perubahan Perubahan entalpi kalor, sistem, dan lingkungan.
entalpi. standar (Ho) untuk
Menyimak penjelasan tentang perubahan
berbagai reaksi
Menjelaskan pengertian entalpi, macam-macam perubahan entalpi
entalpi Energi ikatan rata-rata standar, dan persamaan termokimia.
Membedakan reaksi yang Penentuan perubahan Melakukan percobaan penentuan
melepas kalor (eksoterm) entalpi reaksi perubahan entalpi dengan Kalorimeter dan
dengan reaksi yang melaporkan hasilnya.
menerima kalor
Membahas cara menentukan perubahan
(endoterm) melalui
entalpi reaksi berdasarkan entalpi
percobaan.
pembentukan standar, atau energi ikatan
berdasarkan hukum Hess.
3.5 Memahami berbagai jenis Menentukan perubahan entalpi reaksi
Menjelaskan macam-
entalpi reaksi (entalpi berdasarkan entalpi pembentukan
macam entalpi (entalpi
pembentukan, entalpi standar, atau energi ikatan berdasarkan
pembentukan, entalpi
pembakaran, dan lain-lain), hukum Hess.
penguraian, entalpi
hukum Hess dan konsep
energi ikatan
pembakaran, entalpi Menganalisis data untuk membuat
netralisasi) molar diagram tingkat energi suatu reaksi
Menghitung harga H Membandingkan entalpi pembakaran
reaksi melalui percobaan. (Hc) beberapa bahan bakar.
Menghitung H reaksi
dengan menggunakan:
o Data entalpi
pembentukan standar

o Diagram Hess

o - Energi ikatan

24
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
4.4 Menggunakan persamaan
Menjelaskan persamaan
termokimia untuk
termokimia
mengaitkan perubahan
jumlah pereaksi atau hasil Memadukan jumlah mol
reaksi dengan perubahan reaktan atau produk
energi dengan perubahan energi
dengan persamaan kimia.

4.5 Menentukan perubahan


Menghitung entalpi
entalpi berdasarkan data
pembentukan
kalorimetri, entalpi
pembentukan, atau energi Menghitung energi ikatan
ikatan berdasarkan hukum berdasarkan hukum Hess
Hess

25
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.6 Memahami teori tumbukan Menjelaskan teori Laju Reaksi dan Faktor- Mengamati beberapa reaksi yang terjadi
dalam reaksi kimia tumbukan disekitar kita, misalnya kertas dibakar,
Faktor yang
berdasarkan pengaruh suhu pita magnesium dibakar, kembang api,
Menjelaskan pengrtian Mempengaruhi
terhadap laju rata-rata perubahan warna pada potongan buah
laju reaksi
partikel zat dan pengaruh Pengertian dan apel dan kentang, pembuatan tape, dan
konsentrasi terhadap Menjelaskan data hasil besi berkarat.
pengukuran laju reaksi
frekuensi tumbukan praktikum yang berkaitan
dengan faktor-faktor laju Teori tumbukan Menyimak penjelasan tentang pengertian
reaksi laju reaksi dan faktor-faktor yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Menjelaskan pengaruh mempengaruhi laju reaksi
Menyimak penjelasan tentang teori
konsentrasi, luas
Hukum laju reaksi dan tumbukan pada reaksi kimia.
permukaan bidang
penentuan laju reaksi
sentuh dan suhu Merancang dan melakukan percobaan
terhadap laju reaksi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
berdasarkan teori laju reaksi (ukuran, konsentrasi, suhu dan
tumbukan. katalis) dan melaporkan hasilnya.
Membedakan diagram Membahas cara menentukan orde reaksi
energi potensial dari dan persamaan laju reaksi.
reaksi kimia dengan
mengghunakan katalis Mengolah dan menganalisis data untuk
dan yang tidak menentukan orde reaksi dan persamaan
menggunakan katalis. laju reaksi.

Menjelaskan pengertian, Membahas peran katalis dalam reaksi


peranan katalis dan kimia di laboratorium dan industri.
energi pengaktifan Mempresentasikan cara-cara penyimpanan
dengan menggunakan zat kimia reaktif (misalnya cara
diagram. menyimpan logam natrium).
3.7 Menentukan orde reaksi dan
Menjelaskan konsep laju
tetapan laju reaksi
reaksi dengan orde reaksi
berdasarkan data hasil
percobaan Menghitung orde laju
reaksi berdasarkan data

26
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
yang disajikan

3.8 Menentukan hubungan Kesetimbangan Kimia dan Mengamati demonstrasi analogi


antara pereaksi dengan hasil kesetimbangan dinamis (model Heber)
Menjelaskan Pergeseran Kesetimbangan
reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan dinamis Kesetimbangan dinamis Mengamati demonstrasi reaksi
kesetimbangan dan
Menjelaskan kesetimbangan timbal sulfat dengan
melakukan perhitungan Tetapan kesetimbangan
kesetimbangan homogen kalium iodida
berdasarkan hubungan

27
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
tersebut dan heterogen Pergeseran Membahas reaksi kesetimbangan dinamis
kesetimbangan dan yang terjadi berdasarkan hasil
Menafsirkan data
faktor-faktor yang pengamatan.
percobaan mengenai
konsentrasi pereaksi dan
mempenga-ruhinya Menentukan harga tetapan kesetimbangan
hasil reaksi pada keadaan Perhitungan dan berdasarkan data hasil percobaan.
setimbang untuk penerapan kesetimbangan Merancang dan melakukan percobaan
menentukan derajat kimia tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
disosiasi dan tetapan arah pergeseran kesetimbangan
kesetimbangan. (konsentrasi, volum, tekanan, dan suhu)
dan melaporkannya.
Menghitung harga Kc
berdasarkan konsentrasi Melakukan perhitungan kuantitatif yang
zat dalam kesetimbangan. berkaitan dengan kesetimbangan kimia
Menentukan harga Kp Menentukan komposisi zat dalam keadaan
berdasarkan tekanan setimbang, derajat disosiasi (), tetapan
parsial gas pereaksi dan kesetimbangan (Kc dan Kp) dan hubungan
hasil reaksi pada keadaan Kc dengan Kp
setimbang.
Menerapkan faktor-faktor yang menggeser
Menghitung harga Kp arah kesetimbangan untuk mendapatkan
berdasarkan harga Kc hasil optimal dalam industri (proses
atau sebaliknya. pembuatan amonia dan asam sulfat)
3.9 Menganalisis faktor-faktor Meramalkan arah
yang mempengaruhi pergeseran
pergeseran arah kesetimbangan dengan
kesetimbangan dan menggunakan azas le
penerapannya dalam industri Chatelier
Menganalisis pengaruh
perubahan suhu,
konsentrasi, tekanan dan
volum pada pergeseran
kesetimbangan melalui
percobaan. Fe dan SCN,

28
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
air dan teh

4.8 Mengolah data untuk


Menghitung harga
menentukan nilai tetapan
tetapan kesetimbangan
kesetimbangan suatu reaksi
suatu reaksi

4.9 Merancang, melakukan, dan


Merancang percobaan
menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan Menyimpulkan hasil
faktor-faktor yang percobaan
mempengaruhi pergeseran
Mempresentasikan hasil
arah kesetimbangan .
percobaan tentang faktor-
faktor yang
mempengaruhi
pergeseran
kesetimbangan
3.10 Memahami konsep asam Mengamati zat-zat yang bersifat asam atau
Asam dan Basa
dan basa serta kekuatannya basa dalam kehidupan sehari-hari.
Perkembangan konsep
dan kesetimbangan
asam dan basa Menyimak penjelasan tentang berbagai
pengionannya dalam
Indikator asam-basa konsep asam basa
larutan
pH asam kuat, basa kuat, Membandingkan konsep asam basa

29
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
4.10 Menentukan trayek menurut Arrhenius, Brnsted-Lowry dan
asam lemah, dan basa
perubahan pH beberapa Lewis serta menyimpulkannya.
lemah
indikator yang diekstrak dari
Mengamati perubahan warna indikator
bahan alam
dalam berbagai larutan.
Membahas bahan alam yang dapat
digunakan sebagai indikator.
Merancang dan melakukan percobaan
membuat indikator asam basa dari bahan
alam dan melaporkannya.
Mengidentifikasi beberapa larutan asam
basa dengan beberapa indikator
Memprediksi pH larutan dengan
menggunakan beberapa indikator.
Menghitung pH larutan asam kuat dan
larutan basa kuat
Menghitung nilai Ka larutan asam lemah
atau Kb larutan basa lemah yang diketahui
konsentrasi dan pHnya.
Mengukur pH berbagai larutan asam
lemah, asam kuat, basa lemah, dan basa
kuat yang konsentrasinya sama dengan
menggunakan indikator universal atau pH
meter
Menyimpulkan perbedaan asam kuat
dengan asam lemah serta basa kuat
dengan basa lemah.
3.11 Menganalisis Mengamati perubahan warna indikator
Kesetimbangan Ion dan pH
kesetimbangan ion dalam lakmus merah dan lakmus biru dalam
Larutan Garam
larutan garam dan

30
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
mengitung pH-nya beberapa larutan garam
Reaksi pelarutan garam
Menyimak penjelasan tentang
Garam yang bersifat
kesetimbangan ion dalam larutan garam
netral
Garam yang bersifat Merancang dan melakukan percobaan
4.11 Melakukan percobaan
untuk menunjukkan sifat asam untuk memprediksi pH larutan garam
asam basa berbagai larutan Garam yang bersifat basa dengan menggunakan kertas
garam pH larutan garam lakmus/indikator universal/pH meter dan
melaporkan hasilnya.
Menuliskan reaksi kesetimbangan ion
dalam larutan garam
Menyimpulkan sifat asam-basa dari suatu
larutan garam
Menentukan pH larutan garam
3.12 Menjelaskan prinsip kerja, Mengamati pH larutan penyangga ketika
Larutan Penyangga
perhitungan pH, dan peran diencerkan, ditambah sedikit asam atau
larutan penyangga dalam Sifat larutan penyangga ditambah sedikit basa
tubuh makhluk hidup pH larutan penyangga
Menyimak penjelasan tentang cara
Peranan larutan membuat larutan penyangga dengan pH

31
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
4.12 Membuat larutan penyangga tertentu
penyangga dalam tubuh
dengan pH tertentu
makhluk hidup dan Menyimak penjelasan bahwa pH larutan
industri (farmasi, penyangga tetap ketika diencerkan,
kosmetika) ditambah sedikit asam atau ditambah
sedikit basa
Membandingkan pH larutan penyangga
dan larutan bukan penyangga dengan
menambah sedikit asam atau basa atau
diencerkan.
Menganalisis mekanisme larutan
penyangga dalam mempertahankan pHnya
terhadap penambahan sedikit asam atau
sedikit basa atau pengenceran.
Merancang dan melakukan percobaan
untuk
membuat larutan penyangga dengan pH
tertentu dan melaporkannya.
Menentukan pH larutan penyangga
Membahas peranan larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup dan industri.
3.13 Menentukan konsentrasi Mengamati cara melakukan titrasi asam-
Titrasi
larutan asam atau basa basa, dapat melalui media (video)
Titrasi asam basa
berdasarkan data hasil
Kurva titrasi Menyimak penjelasan titik akhir dan titik
titrasi asam basa

32
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
4.13 Merancang, melakukan, dan ekivalen titrasi asam-basa.

menyimpulkan serta
Merancang dan melakukan percobaan
menyajikan hasil percobaan
titrasi asam-basa dan melaporkan hasil
titrasi asam-basa
percobaan.
Menghitung dan menentukan titik ekivalen
titrasi, membuat kurva titrasi serta
memilih indikator yang tepat.
Menentukan konsentasi pentiter atau zat
yang dititrasi.
3.14 Memprediksi terbentuknya Menyimak demonstrasi pelarutan zat yang
Kesetimbangan Kelarutan
endapan dari suatu reaksi mudah larut dan zat yang sukar larut
berdasarkan kesetimbangan Proses pelarutan dalam air.
kelarutan dan data hasil Kelarutan dan hasil kali Menyimak penjelasan kesetimbangan
kali kelarutan (Ksp) kelarutan dalam larutan jenuh
4.14 Merancang dan melakukan Memprediksi
percobaan untuk Membahas kelarutan dan hasil kali
terbentuknya endapan kelarutan.
memisahkan campuran ion
logam (kation) dalam Pengaruh ion senama Membahas rumus tetapan kesetimbangan
larutan terhadap kelarutan (Ksp)
Membahas dan menyimpulkan pengaruh
ion senama pada kelarutan suatu zat
Merancang dan melakukan percobaan
untuk memisahkan campuran ion dan
melaporkan hasil percobaan.
Menghitung kelarutan dan hasil kali
kelarutan beberapa garam yang sukar
larut.

33
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Mengamati berbagai jenis produk yang
3.15 Mengelompokkan berbagai Sistem Koloid
berupa koloid
tipe sistem koloid, Jenis koloid
menjelaskan sifat-sifat Sifat koloid Membahas jenis koloid dan sifat-sifat
koloid dan penerapannya Pembuatan koloid koloid.
dalam kehidupan sehari- Peranan koloid dalam
hari Menghubungkan sistem koloid dengan
kehidupan sehari-hari sifat-sifatnya
dan industry
Melakukan percobaan efek Tyndall
4.15 Membuat makanan atau
produk lain yang berupa Membedakan koloid liofob dan koloid
koloid atau melibatkan hidrofob.
prinsip koloid Membahas pemurnian koloid, pembuatan
koloid, dan peranannya dalam kehidupan
sehari-hari
Membahas bahan/zat yang berupa koloid
dalam industri farmasi, kosmetik, bahan
makanan, dan lain-lain.
Melakukan percobaan pembuatan
makanan atau produk lain berupa koloid
atau yang melibatkan prinsip koloid dan
melaporkan hasil percobaan.

34
C. Kelas XII
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada
pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran


3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif Sifat Koligatif Larutan Mengamati video atau gambar penggunaan garam untuk
larutan (penurunan tekanan uap mencairkan salju.
jenuh, kenaikan titik didih, Diagram P-T
Menyimak penjelasan tentang sifat koligatif larutan dengan
penurunan titik beku, dan tekanan Penurunan tekanan uap jenuh menggunakan diagram P-T
osmosis)
Kenaikan titik didih Menganalisis dan menyimpulan penyebab sifat koligatif
larutan
Penurunan titik beku
3.2 Membedakan sifat koligatif larutan Menganalisis perbedaaan sifat koligatif larutan nonelektrolit
elektrolit dan larutan nonelektrolit Osmosis dan tekanan osmosis dan sifat koligatif larutan elektrolit.
4.1 Menyajikan kegunaan prinsip sifat Sifat koligatif larutan elektrolit Merancang dan melakukan percobaan sifat koligatif larutan,
koligatif larutan dalam kehidupan dan larutan nonelektrolit misalnya penurunan titik beku larutan nonelektrolit dan
sehari-hari larutan elektrolit serta melaporkan hasil percobaan.
4.2 Melakukan percobaan untuk Menentukan derajat pengionan () zat elektrolit berdasarkan
menentukan derajat pengionan data percobaan.
Menyelesaikan perhitungan kimia terkait sifat koligatif
larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Memaparkan terapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-
hari misalnya membuat es krim, memasak, dan mencegah
pembekuan air radiator.

35
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.3 Menyetarakan persamaan kimia Redoks dan Sel Elektrokimia Mengamati benda-benda yang menggunakan baterai sebagai
reaksi redoks dan memperkirakan sumber energi.
reaksi yang dapat terjadi Penyetaraan persamaan reaksi Menyimak penjelasan cara menyetarakan persamaan kimia
berdasarkan potensial elektrode redoks reaksi redoks.
3.4 Menganalisis proses yang terjadi dan Sel Volta dan potensial sel Menyetarakan persamaan kimia reaksi redoks dengan
melakukan perhitungan zat atau Korosi menggunakan metode setengah reaksi dan metode
listrik yang terlibat pada suatu sel perubahan bilangan oksidasi.
Volta serta penerapannya dalam Sel Elektrolisis dan Hukum
Membahas notasi sel Volta dan kespontanan reaksi.
kehidupan Faraday
Menyimak penjelasan cara menghitung potensial sel Volta
3.5 Menganalisis faktor-faktor yang Merancang dan melakukan percobaan sel Volta dengan
mempengaruhi terjadinya korosi dan menggunakan bahan di sekitar, misalnya agar-agar sebagai
cara mengatasinya jembatan garam serta menyajikan hasilnya.
3.6 Menerapkan stoikiometri reaksi Membahas penerapan sel Volta dalam kehidupan.
redoks dan hukum Faraday untuk
menghitung besaran-besaran yang Membahas proses korosi yang melibatkan reaksi redoks dan
terkait sel elektrolisis faktor-faktor penyebab terjadinya korosi.
4.3 Menentukan urutan kekuatan Membahas upaya pencegahan dan mengatasi terjadinya
pengoksidasi atau pereduksi korosi.
berdasarkanhasil percobaan Merancang dan melakukan percobaan penyepuhan benda
dari logam dengan ketebalan lapisan dan luas tertentu serta
4.4. Merancang sel Volta dengan melaporkan hasilnya.
mengunakan bahan di sekitar
Menggunakan hukum Faraday untuk menentukan
4.5 Mengajukan gagasan untuk
hubungan antara muatan listrik yang digunakan dengan
mencegah dan mengatasi terjadinya
banyaknya hasil reaksi.
korosi
4.6 Merancang dan melakukan
penyepuhan benda dari logam
dengan ketebalan lapisan dan luas
tertentu

36
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

3.7 Menganalisis kelimpahan, Mengamati demonstrasi reaksi uji nyala garam dari senyawa
Kimia Unsur
kecenderungan sifat fisik dan sifat alkali dan alkali tanah, misalnya: pembakaran KCl, NaCl,
kimia, manfaat, dampak, proses Kelimpahan unsur-unsur
CaCl2, dan BaCl2 untuk mengidentifikasi unsur logam.
pembuatan unsur-unsur golongan golongan utama, unsur-unsur
periode 3, dan unsur transisi Mengamati demonstrasi pembakaran logam Mg kemudian
utama (gas mulia, halogen, alkali,
periode 4. hasil pembakaran ditambah air dan fenolftalin untuk
dan alkali tanah)
mengidentifikasi sifat basa unsur golongan IIA.
3.8 Menganalisis kelimpahan,
Sifat fisis dan sifat kimia unsur- Membahas kelimpahan, kecenderungan sifat, manfaat, serta
kecenderungan sifat fisik dan sifat
unsur golongan utama, periode 3, cara mendapatkan unsur-unsur golongan utama, unsur-
kimia, manfaat, dampak, dan proses
dan unsur transisi periode 4. unsur periode 3 dan unsur golongan transisi (periode 4).
pembuatan unsur periode 3 dan
unsur golongan transisi (periode 4) Ekstraksi unsur-unsur halogen, Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung unsur-
alkali, alkali tanah, aluminium, unsur golongan utama, unsur-unsur periode 3 dan unsur
nitrogen, oksigen, belerang, golongan transisi (periode 4) tertentu.
4.7 Melakukan percobaan pembuatan silikon, besi, kromium, tembaga,
unsur halogen dan mengidentifikasi Mengaitkan sifat dan kegunaan unsur golongan utama,
dan senyawanya. unsur periode 3, dan unsur transisi periode 4.
sifat fisika dan kimia unsur
golongan utama (halogen, alkali, Manfaat unsur dan senyawa Merancang dan melakukan percobaan terkait sifat kimia
atau alkali tanah) golongan utama, periode ke-3 unsur dalam satu golongan/ periode misalnya: daya

37
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
4.8 Merancang dan melakukan
dan transisi (periode 4)
percobaan untuk menunjukkan sifat
amfoter aluminium (Al3+)

pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida, uji nyala


senyawa logam alkali dan alkali tanah, sifat unsur-usur
periode 3 (antara lain amfoter ion aluminium Al3+), serta
pembuatan gas klor dan melaporkan hasil percobaan.
Membahas kegunaan unsur/ senyawa golongan utama,
3.9 Menganalisis struktur, tata nama, Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, unsur
Mengamati gambar:
periode bahantransisi
3 dan unsur pencucian kering
periode 4 (dry clean),
sifat, sintesis, dan kegunaan Identifikasi dan Kegunaan spirtus, kembang gula, formalin, obat bius, cat kuku,
senyawa karbon (haloalkana, amina, Senyawa: kloroform, cuka dapur, jeruk, pisang dan lain-lain yang
alkanol, alkoksialkana, alkanal, mengandung senyawa karbon.
Haloalkana
alkanon, asam alkanoat, dan alkil Menyimak penjelasan pengelompokan senyawa karbon
alkanoat) Amina berdasarkan gugus fungsi (haloalkana, amina, alkanol,
alkoksialkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil
Alkanol dan Alkoksi Alkana
alkanoat).
Alkanal dan Alkanon Membahas rumus struktur dan tata nama haloalkana,
Asam alkanoat dan alkil amina, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam
alkanoat alkanoat, dan alkil alkanoat.
4.9 Merancang dan melakukan Menganalisis berbagai rumus struktur yang memiliki rumus
percobaan untuk sintesis senyawa molekul sama.
karbon, identifikasi gugus fungsi
dan/atau penafsiran data spektrum Membahas isomer, sifat-sifat, reaksi identifikasi dan
inframerah (IR) kegunaan haloalkana, amina, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat.
Mengaitkan rumus struktur senyawa haloalkana, amina,
alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat,
dan alkil alkanoat, dengan sifat kimianya.
Merancang dan melakukan percobaan tentang reaksi
identifikasi senyawa alkanol dan alkoksialkana serta

38
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

identifikasi alkanal dan alkanon (misalnya dengan larutan


Fehling dan Tollens) dan melaporkan hasil percobaan.
Merancang dan melakukan percobaan pembuatan alkil
alkanoat (esterifikasi) dan melaporkan hasil percobaan.
Membahas senyawa alkohol tertentu yang dapat menjadi
bahan bakar alternatif
Membahas formalin yang digunakan untuk pengawet dan
bahaya penggunaan formalin untuk mengawetkan
makanan.
3.10 Menganalisis struktur, tata nama, Benzena dan Turunannya Mengamati gambar: dinamit, obat-obatan yang
sifat, dan kegunaan benzena dan mengandung anilin, minuman ringan yang mengandung
Struktur bahan pengawet, kotak televisi dan tape recorder serta lain-
turunannya
Tata Nama lain yang mengandung senyawa bezena dan turunannya.
Sifat Menyimak penjelasan rumus struktur dan tata nama
4.10 Menyajikan beberapa turunan senyawa benzena dan turunannya
benzena yang berbahaya dan tidak Kegunaan
Membahas sifat fisis dan sifat kimia senyawa benzena dan
berbahaya
turunannya (penyebab kestabilan benzena, reaksi-reaksi
substitusi meliputi: nitrasi, sulfonasi, halogenasi, dan
alkilasi dll)
Menghubungkan rumus struktur senyawa dengan sifat
kimianya.

39
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Menganalisis reaksi pengarah orto, meta dan para


Berlatih membuat reaksi nitrasi, sulfonasi, halogenasi, dan
alkilasi pada senyawa benzena
3.11 Menganalisis struktur, tata nama, Struktur, tata nama, sifat, Mengamati
Membahas objek (ataubenzena
kegunaan gambarnya) yang mengandung
dan turunannya.
sifat dan penggolongan penggunaan dan penggolongan polimer, misalnya: tali-tali plastik, paralon, teflon, tempat
makromolekul (polimer, makromolekul minum dan makanan dari stirofom, karpet dari polimer
karbohidrat, protein, dan lemak) orlon, lensa kacamata dari fleksiglas dan fiting lampu dari
Polimer bakelit.
Karbohidrat Menyimak penjelasan bagaimana beberapa jenis molekul
4.11 Menalar pembuatan suatu produk dapat bergabung menghasilkan suatu makromolekul.
dari makromolekul Protein
Menyimak penjelasan tentang aturan IUPAC untuk memberi
Lemak nama polimer
Membahas pembentukan polimerisasi adisi dan
polimerisasi kondensasi.
Menganalisis nama monomer, jenis polimerisasinya, nama
polimer yang terbentuk, sifat dan kegunaannya dalam
kehidupan.
Mengumpulkan data dan menyajikan dampak penggunaan
polimer sintetis dalam kehidupan dan cara
penanggulangannya
Mengamati bahan atau gambar yang mengandung
karbohidrat, protein, dan lemak, misalnya: madu lebah,
batang tebu, susu sapi, biji-bijian, kapas, gelatin, agar-agar,
buah alpukat dan daging sapi.
Menyimak penjelasan tentang struktur dan tata nama
karbohidrat dan protein

40
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Membahas sifat dan kegunaan karbohidrat dan protein.
Melakukan percobaan uji glukosa, selulosa, amilum dan uji
protein dan melaporkan hasil percobaan.
Menyimak penjelasan struktur lemak dan reaksi yang dapat
dialami lemak
Menghubungkan struktur lemak (misalnya struktur omega-
3, omega-6, omega-9, struktur lemak lain) dengan sifat
fisiknya dan efeknya pada kesehatan.
Membahas dan menyajikan kegunaan lemak dan minyak
serta pengaruh lemak bagi kesehatan manusia.
Membahas dan menyajikan pembuatan suatu produk dari
makromolekul misalnya pembuatan alkohol dari
karbohidrat, minyak dari biji-bijian dan margarin dari
lemak.

41

Anda mungkin juga menyukai