Anda di halaman 1dari 12

Nama : Pelita Sukma

No. UKG : 201501498669

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Jenis Masalah yang
N Analisis eksplorasi
Permasalah telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
o. penyebab masalah
an diidentifikasi
1 Pedagogik, Pedagogik: Hasil Kajian Literatur: Setelah dilakukan
literasi, dan Semangat dan 1. Napitapuluh, E.,Elvia,R., Rohiat, S.2021. Perbandingan Model analisis terhadap
numerasi minat belajar
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan hasil kajian
kimia siswa
masih rendah Think Pair Share (TPS) Terhadap Minat dan Hasil Belajar Kimia Siswa.: literatur dan hasil
wawancara dapat
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti menemukan bahwa diketahui
ketidaktuntasan hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor, antara bahwa penyebab
lain: munculnya
1.Kurangnya minat belajar siswa terhadap materi kimia yang cukup sulit masalah
dan konsep-konsep kimia yang saling berhubungan hal ini terlihat dari semangat dan
minat belajar
sedikitnya respon siswa terhadap pertanyaan dan penjelasan dari guru
siswa rendah
2.Siswa merasa bosan dan jenuh karena pembelajaran yang disampaikan dipengaruhi
kurang menarik dan guru kurang memvariasikan proses pembelajaran oleh:
sehingga siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.  Faktor internal
3.Kurangnya pemahaman siswa dikarenakan proses pembelajaran dilakukan siswa, seperti
tanpa menggunakan model pembelajaran yang menarik dan tidak membuat keingintahuan,
cita-cita,
siswa aktif dalam belajar. (https://ejournal.unib.ac.id/index.php/alotropjurnal)
motivasi, serta
intelegensi
2. Hemayanti, K.L., Muderawan, I.W. and Selamat, I.N. 2020. Analisis  Faktor
Minat Belajar Siswa Kelas XI MIA Pada Mata Pelajaran Kimia. : Minat eksternal :
belajar kimia siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor kurangnya
inovasi guru
eksternal. Faktor internal yang memengaruhi minat belajar kimia
adalah keingintahuan, cita-cita, motivasi, serta intelegensi dalam
sedangkan faktor eksternal yang memengaruhi yakni lingkungan mengajar
(metode
keluarga, cara guru mengajar, teman sebaya, dan bahan pelajaran.
mengajar yang
(ejournal.undiksha.ac.id) diterapkan
guru),
3. Sarnoto, A. Z., & Romli, S. (2019) Pengaruh Kecerdasan Emosional lingkungan
(EQ) dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri keluarga, dan
teman sebaya
3 Tanggerang Selatan:
Terdapat pengaruh positif dan signifikan Kecerdasan Emosional
dan Lingkungan Belajar secara simultan terhadap Motivasi
Belaja::r siswa. (jurnalptiq.com)

Hasil Wawancara:
Yurika Witazora, M.Si (Pakar :Dosen UIN Lampung jurusan Sistem
Informasi): Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya minat belajar kimia
di antaranya: sudah ada persepsi bahwa pelajaran kimia itu susah, Ada
beberapa materi yang abstrak, sehingga mereka sudah memahami selain itu
guru juga terkadang kurang memanfaatkan media dalam KBM.

Drs. H. Nurhasan, M.Pd (Kepala Sekolah SMK PGRI 2 Bandar Lampung


Upaya meningkatkan minat belajar siswa maka perlu dikembangkan model
pembelajaran yang tepat, guna menyampaikan berbagai konsep dalam
pembelajaran yang memberikakesempatan bagi siswa untuk bertukar pendapat,
bekerjasama dengan teman, berinteraksi dengan guru, dan merespon pemikiran
siswa lain sehingga siswa seperti menggunakan dan mengingat konsep
tersebut.
Elta Widiastuti, S.Si (Guru Kimia SMK PGRI 2 Bandar Lampung):
Materi kimia d i SMK hanya pelajaran adaptif yang dipadati dikelas X
saja dan tidak ada ujiannya dikelas XII sehingga siswa kurang
berminat mempelajarinya selain itu anak-anak dikelas masih ada yang tidak
fokus dan tidak memperhatikan dalam belajar, mereka juga ada yang
mengobrol dengan temannya di kelas, hal ini tentu akan menganggu kosentrasi
anak dan temannya yang lain dalam belajar.

M. Awali Saputra (Siswa kelas XI TKJ dan Ketua OSIS Bandar


Lampung): Siswa menganggap yang penting rajin hadir mengikuti
pelajaran dan membayar administrasi sekolah pasti semuanya akan
naik kelas dan lulus.
2 Kesulitan Materi pelajaran Hasil Kajian Literatur: Setelah
belajar siswa kimia sulit 1. Djangi, M.J., Sugiarti, Ramdani. 2021. Analisis Kesulitan Belajar Kimia Melalui
termasuk siswa dipahami siswa
dilakukan
Pembelajaran Daring Peserta Didik Kelas XI SMAN 3 Maros pada Materi Pokok Larutan
berkebutuhan karena bersifat Penyangga:
analisis terhadap
khusus dan abstrak Penyebab siswa mengalami kesulitan dalam belajar kimia, diantaranya: kurangnya minat dan hasil kajian
masalah Contohnya perhatian siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, kurangnya kesiapan siswa dalam literatur dan
pembelajaran materi menerima konsep baru, kurangnya penekanan pada konsep-konsep prasyarat yang penting,
(berdiferensiasi hasil wawancara
) di kelas
struktur penanaman konsep yang kurang mendalam, strategi belajar, dan kurangnya variasi latihan
atom, soal. Pelajaran kimia menjadi salah satu mata pelajaran yang kurang disukai bagi peserta dapat diketahui
berdasarkan didik tingkat sekolah menengah atas (SMA). Salah satu penyebab dari keadaan ini adalah di
pengalaman hibridisasi, bahwa penyebab
dalam kimia, banyak dipelajari hal-hal yang abstrak seperti konsep atom, bilangan oksidasi,
mahasiswa saat hidrokarbon dan persamaan reaksi kimia. Hal ini diartikan sebagai kondisi dalam proses belajar yang munculnya
menjadi guru. ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar yang masalah sulitnya
maksimal. Salah satu indikator adanya kesulitan belajar peserta didik adalah rendahnya
prestasi belajar yang diperoleh seperti yang terjadi di SMAN 3 Maros.
memahami
(https://ojs.unm.ac.id/semnaslemlit/article/viewFile/25363/12735) materi kimia
adalah:
2. Purnamawati. 2017. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Melalui Model Pendekatan
IBL (Inquiri Bassed Learning) Pada Siswa Kelas XI Busana SMK NEGERI 3 Pekanbaru:
 Rendahnya
Hasil wawancara dengan siswa tentang permasalahan dalam mata pelajaran kimia, antara kemampuan
lain: prasyarat
a. Kesulitan dalam memahami dan menghafal konsep kimia yang abstrak siswa untuk
b. Kesulitan dalam hitungan kimia karena kurangnya latihan memahami
c. Kesulitan mengaitkan konsep dengan kehidupan sehari-hari yang mereka materi kimia,
alami atau di lingkungan sekitar. misalnya
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan terobosan dalam pembelajaran kimia
sehingga tidak menyajikan materi yang bersifat abstrak tetapi juga harus melibatkan siswa untuk
secara langsung di dalam pembelajaran, salah satunya adalah dengan menerapkan metode mempelajari
pembelajaran dengan pendekatan IBL. Pendekatan ini diharapkan dapat menarik minat siswa
ikatan kimia
untuk belajar kimia sehingga diharapkan hasil belajarnya akan meningkat, karena siswa
diajak langsung untuk mencari informasi, melakukan penyelidikan atau percobaan untuk siswa harus
menemukan konsep tentang materi pelajaran. menguasai
(https://journal.uir.ac.id/index.php/Perspektif/article/download/2207/1289/ )
materi struktur
atom dan
Hasil Wawancara :
konfigurasi
Yurika Witazora, M.Si (Pakar, Dosen UIN Lampung jurusan Sistem
elektron.
Informasi): Kurangnya materi prasyarat kurang terpenuhi dengan baik, dan
 Kurangnya
beberapa materi yang abstrak, juga kemampuan matematika yang rendah
penggunaan
media
Drs. H. Nurhasan, M.Pd (Kepala Sekolah SMK PGRI 2 Bandar Lampung)
pembelajaran
Input siswa SMK PGRI 2 bervariasi, siswa SMK swasta kebanyakan
oleh guru.
siswa sisa dari sekolah negeri yang rata-rata siswa kalangan
menengah kebawah sehingga kemampuannya juga bervariasi. Siswa  Guru kurang
kesulitan memahami materi karena kurang motivasi belajar dan memberikan
kemampuan matematika dasar siswa SMK rata-rata masih rendah contoh-contoh
konkrit tentang
Elta Widiastuti, S.Si (Guru Kimia dan Fisika SMK PGRI 2 Bandar reaksi-reaksi
Lampung): Karakter siswa SMK cenderung menganggap mata pelajaran yang ada di
selain mata pelajaran kejuruan atau produktif seperti mata pelajaran kimia, lingkungan
sebagai mata pelajaran yang tidak bermanfaat dan tidak dibutuhkan sekitar dan
kemampuan sains di dunia kerja mereka, apalagi kebanyakan materinya sering dijumpai
bersifat abstrak. Sikap negatif siswa terhadap kimia tersebut dipicu oleh siswa, misalnya
pembelajaran kimia yang kurang menyajikan aplikasi ilmu kimia dalam indikator asam
bidang teknik bahkan cenderung menganggap bahwa kimia tidak memiliki basa pada titrasi
relevansi dalam bidang keahliannya bisa diambil dari
bahan yang
M. Awali Saputra (Siswa kelas XI TKJ dan Ketua OSIS Bandar dialam (kunyit),
Lampung) Guru ketika mengajar menggunakan bahasa sulit saya pahami, bunga sepatu,dll.
sehingga materi yang diajarkan tidak dapat saya pahami dengan baik.
3. Membangun Hasil Kajian Literatur: Setelah dilakukan
relasi/hubunga Komunikasi Mahmudi, A., Sulianto, J., & Listyarini, I. (2020). Hubungan perhatian orang tua terhadap
n dengan siswa antara guru
1.
analisis terhadap
hasil belajar kognitif siswa: perhatian orang tua pada siswa memiliki korelasi dengan hasil
dan orang tua dan orang belajar kognitif siswa. Namun tidak sepenuhnya perhatian orang tua mempengaruhi hasil hasil kajian
siswa. tua peserta literatur dan hasil
belajar siswa melainkan karena ada faktor lain seperti guru dan suasana belajar di kelas serta
didik terkait faktor belajar lainnya. (ejournal.undiksha.ac.id)
wawancara dapat
pembelajara
n masih 2. Saraswati, N. T., Suwindra, I. N. P., & Mardana, I. B. P. (2019). Hubungan keterlibatan orang diketahui
kurang dan tua dan sikap sosial siswa dengan prestasi belajar fisika SMA Neger: Terdapat hubungan bahwa penyebab
terbatas positif dan signifikan antara keterlibatan orang tua dan prestasi belajar siswa
(ejournal.undiksha.ac.id) munculnya masalah
kurangnya
komunikasi dengan
Hasil wawancara: orang tua adalah:
Yurika Witazora, M.Si (Pakar, Dosen UIN Lampung jurusan Sistem Informasi): Hubungan
orang tua dan guru sangat berpengaruh pada prestasi siswa.  Jarak orang tua
dan siswa jauh,
Drs. H. Nurhasan, M.Pd (Kepala Sekolah SMK PGRI 2 Bandar Lampung): banyak siswa
Kebanyakan orang tua siswa jauh dari sekolah sehingga komunikasi yang ada kurang berjalan
efektif. yang dititipkan
pada -nenek/
Elta Widiastuti, S.Si (Guru Kimia SMK PGRI 2 Bandar Lampung): kakeknya karena
Komunikasi dengan orang tua hanya berjalan dengan grup Whatsapp wali kelas. Kebanyakan orangtua sibuk
orang tua seolah-olah sudah menyerahkan sepenuhnya siswa kepada guru untuk dididik, sehingga
orang tua kurang peduli dengan pendidikan anaknya, hal ini juga bisa disebabkan karena bekerja
kesibukan orang tua dalam pekerjaan untuk membiayai anaknya.  Komunikasi
hanya lewat
M. Awali Saputra (Siswa kelas XI TKJ dan Ketua OSIS Bandar Lampung) : Teman-
teman kebanyakan dari keluarga brokenhome dan banyak yang bekerja di luar negeri. grup WA wali
kelas
sehingga kurang
efektif.
 Orang tua
menyerahkan
pendidikan
sepenuhnya
pada guru
disekolah.
4. Pemahaman/ Kurangnya Hasil Kajian Literatur: Setelah dilakukan
pemanfaatan pemahaman 1. Ningsih, S.N., Rohiat, S., Amir, H. 2021. Perbandingan Hasil Belajar analisis terhadap
model- guru pada Kimia Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating hasil kajian
model model-model Trio Exchange (RTE) dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered literatur dan hasil
pembelajara pembelajaran Head Together(NHT): wawancara dapat
n inovatif Inovatif Model pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan pada kurikulum 2013 diketahui bahwa
sehingga adalah model pembelajaran yang berbasis SCL (Student Centered Learning),
berdasarkan menggunakan
Kurangnya
karakteristik metode yang dimana menekankan bahwa proses pembelajaran harusnya berpusat pada pemahaman guru
materi dan monoton dan siswa. Pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan sangat pada model-
kurang sesuai
siswa. berpengaruh terhadap keberhasilan dalam pembelajaran. Sehingga guru model
dengan
karakteristik diperbolehkan untuk memilih model yang tepat serta efektif untuk mencapai pembelajaran
materi tujuan pembelajaran. Inovatif :
(https://ejournal.unib.ac.id/alotropjurnal/article/view/16489/7958)  Guru belum
memahami secara
2. Mislinawati, M., & Nurmasyitah, N. (2018). Kendala Guru Dalam baik bagaimana
penerapan
Menerapkan Model-Model Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Pada
berbagai macam
SD Negeri 62 Banda Aceh: model
Terdapat beberapa kegiatan yang belum maksimal dilakukan oleh pembelajaran
guru di antaranya dalam rancangan penerapan pembelajaran guru inovatif
kurang memahami langkah- langkah pembelajaran sesuai sintak  Guru kurang
yang ada pada model pembelajaran. Sehingga, guru kurang mampu memahami
langkah- langkah
dalam menstimulasi siswa untuk menemukan sendiri masalah yang pembelajaran
ada pada materi pembelajaran. Juga kurang mampu menyiasati sesuai sintak yang
waktu yang tersedia, pengelolaan dan pengawasan kelas yang tidak ada pada model
pembelajaran
dapat berjalan maksimal dan ketidakaktifnya siswa dalam proses  Guru belum bisa
pembelajaran. Sehingga, proses penerapan model pembelajaran menyesuaikan
tidak dapat berjalan dengan maksimal. (jurnal.unsyiah.ac.id) jenis model
pembelajaran
3. Alwi,S. 2017. Problematika Guru Dalam Pengembangan Media yang cocok untuk
Pembelajaran. Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan, 8(2), 145-167. Vol 8 No. 2: materi tertentu
Problematikayang dihadapi guru dalam pengembangan media yaitu masih
kurangnya alat-alat media pembelajaran yang ada disekolah dan kemampuan
guru dalam menggunakan alat-alat media pembelajaran masih kurang. Upaya
untuk mengatasi problematika guru dalam pengembangan media
pembelajaran yaitu memanfaatkan semaksimal mungkin terhadap media
pembelajaran yang ada dengan pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan, dilain sisi kepala sekolah mengusulkan pengadaan
kelengkapan media pembelajaran kepada pihak dinas pendidikan dan
membuat pelatihan-pelatihan kepada guru-guru tentang cara penggunaan
media pembelajaran. (https://.iainlhokseumawe.ac.id)
Hasil wawancara:
Yurika Witazora, M.Si (Pakar, Dosen UIN Lampung jurusan Sistem
Informasi): Kendalanya adalah kemauan dan kemampuan guru untuk upgrade
diri, karena saat ini seharusnya sangat mudah.

Drs. H. Nurhasan, M.Pd (Kepala Sekolah SMK PGRI 2 Bandar Lampung):


Beberapa guru kurang memahami karakteristik siswa dan juga masih
menggunakan metode mengajar konvensional
Elta Widiastuti, S.Si (Guru Kimia dan Fisika SMK PGRI 2 Bandar Lampung )
Kadang guru lebih nyaman dengan materi ceramah/konvensional

M. Awali Saputra (Siswa kelas XI TKJ dan Ketua OSIS Bandar


Lampung): Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam
mengajar, sehingga kami tidak mendapatkan ruang untuk mengungkapkan ide
dan pendapat saat proses belajar mengajar.

4 Materi Siswa mengalami Hasil Kajian Literatur: Setelah dilakukan


terkait kesulitan dalam 1. Dalman, R.P., Junaisi,J. 2022. Penyebab Sulitnya Siswa Menjawab Soal HOTS dalam analisis hasil kajian
menganalisis soal literatur dan hasil
Literasi HOTS
Pembelajaran Sosiologi di Kelas XI IPS SMAN 1 Batang Kapas Pesisir Selatan. Naradidik:
wawancara dapat
numerasi, Penyebab utama siswa mengalami kesulitan dalam menjawab soal HOTS adalah
diketahui bahwa
Advanced 1. Siswa tidak memahami materi yang di ajarkan penyebab siswa
material, 2. Siswa tidak mengerti perintah soal mengalami kesulitan
miskonse Masalah tidak hanya terjadi dari siswanya tetapi juga disebabkan oleh guru dalam menerima soal
psi, yang tidak menjelaskan dan tidak membiasakan siswa dalam mengerjakan HOTS adalah
HOTS. soal HOTS. Penyebab guru yang tidak membiasakan pembelajaran dan soal  Guru yang tidak
HOTS kepada siswa disebabkan oleh kurangnya pelatihan tentang HOTS membiasakan
yang diberikan kepada guru. pembelajaran dan
( https://naradidik.ppj.unp.ac.id/index.php/nar) soal HOTS
kepada siswa
2. Kusuma, A.P., Syifa, F., Adna. 2021. Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal disebabkan oleh
Higher Order Thingking Skill (HOTS) Sistem Persamaan Linier Dua Variabel. URNAL kurangnya
SAINTIKA UNPAM : Faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal
HOTS dalam materi sistem persamaan linier yaitu: 1) Kurangnya pemahaman konsep yang pelatihan tentang
digunakan dalam perhitungan, 2) tidak mampu memahami soal berupa narasi, 3) salah HOTS yang
mendeskripsikan pertanyaan dari soal, 4) kurangnya berlatih dalam menyelesaikan soal diberikan kepada
sistem persamaan linier dua variable. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat guru.
disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan soal HOTS sistem persamaan linier adalah kurang
 Siswa belum
memahaminya konsep SPLDV, kurangnya berlatih dalam menyelesaikan soal sistem
persamaan linier yang membutuhkan pemahaman dan penalaran tinggi. terbiasa dalam
(https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/10122-Full_Text.pdf) menyelesaikan
soal berbasis
Hasil Wawancara: HOT
Yurika Witazora, M.Si (Pakar, Dosen UIN Lampung jurusan Sistem Informasi): HOTS)  Kesulitan siswa
Higher Order Thinking Skill, merupakan keterampilan dalam melibatkan aktifitas mental yang dalam memahami
menuntut siswa untuk berpikir kritis dalam menganalisa serta memecahkan permasalahan yang kalimat atau maksud
memiliki tingkat kesulitan tinggi, maksudnya mampu mengaplikasikan informasi serta dari soal.
keterampilan untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran. Faktor penyebab siswa sulit
menganalisis soal HOTS belum terbiasa dalam menyelesaikan soal berbasis HOTs,siswa masih
memerlukan bantuan orang lain dalam menyelesaikan soal, kesulitan dalam memahami kalimat
atau maksud dari soal, kurang teliti dalam membaca dan memahami soal, serta pemahaman
materi yang kurang. Dalam menyelesaikan soal HOTs terkadang guru perlu memberi stimulus
pada peserta didik agar peserta didik dapat menyelesaikan soal HOTs tersebut.

Elta Widiastuti, S.Si (Guru Kimia dan Fisika SMK PGRI 2 Bandar lampung)
“Kalau pelatihan secara khusus belum ada. Tetapi waktu itu ada sekali mendapatkan pelatihan
dari orang dinas yaitu pengawas melakukan workshop namanya. Mengenai cara membuat RPP
yang baik cara membuat soal HOTS pernah diberikan pelatihan secara keseluruhan untuk guru,
dan tidak terfokus kepada satu guru satu mata pelajaran oleh pengawas. Selain itu, MGMP
sekolah mata pelajaran Kimia juga ada mengadakan pertemuan dengan waktu yang tidak
menentu (tidak berkelanjutan), baik membahas RPP dan analisis kisi-kisi soal dan sekolah yang
mengadakannya. Disini tidak hanya fokus kepada soal HOTS saja, tapi juga membahas analisis
kisi-kisi soal dan RPP, soal seperti apa yang diberikan untuk Tugas, UH, UTS maupun UAS
anak itu yang dibahas, meskipun ini dilakukan tidak secara berkelanjutan.”

M. Awali Saputra (Siswa kelas XI TKJ dan Ketua OSIS Bandar Lampung): Dalam
belajar di kelas guru banyak menggunakan metode ceramah, akibatnya kami tidak terlatih
untuk berfikir lebih jauh lagi terkait materi dalam proses pembelajaran.
Pemanfaatan Kurang nya 1. Astini, N. K. S. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Tingkat Setelah dilakukan
5 teknologi pemanfaatan guru Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19: Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran analisis bahwa penyebab
/inovasi dalam dalam memiliki beberapa kendala yang dialami seperti fasilitas yang belum memadai. (https://e- munculnya masalah
pembelajaran. menggunakan journal.stkip-amlapura.ac.id) keterbatasan guru
teknologi dalam menggunakan aplikasi
proses 2. Sawitri, E., Astiti, M. S., & Fitriani, Y. (2019). Hambatan dan Tantangan Pembelajaran dan perangkat teknologi
pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.: adalah:
Salah satu yang menjadi tantangan sekaligus hambatan dalam penerapan pembelajaran  Keterbatasan
berbasis TIK adalah Belum meratanya infrastuktur yang mendukung penerapan TIK di fasilitas di sekolah
bidang.( https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id) yang kurang
memadai.
3. Fitriah, D., & Mirianda, M. U. (2019). Kesiapan Guru dalam Menghadapi Tantangan  Guru kurang
Pendidikan Berbasis Teknologi. . Banyak guru yang masih gagap teknologi dan enggan mengedukasi diri
membelajarkan dirinya untuk mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi pada perkembangan
saat ini. Terlebih lagi jika ditinjau dari permasalahan pendidikan di Indonesia yang memiliki teknologi.
daerah-daerah terpencil dan terisolir, sehingga semakin sulit untuk mengembangkan  Kurangnya
keterampilan guru dalam menggunakan teknologi .( https://jurnl.univpgri-palembang.ac.id) pelatihan yang
meningkatkan
Hasil Wawancara: kompetensi guru
Yurika Witazora, M.Si (Pakar, Dosen UIN Lampung jurusan Sistem Informasi) :Kendalanya dalam
kemauan dan kemampuan guru dalam menggunakan teknologi. Dan juga kemampuan pemanfaatan
penguasaan kelas dalam pembelajaran menggunakan teknologi. teknologi dan
informasi
Drs. H. Nurhasan, M.Pd (Kepala Sekolah SMK PGRI 2 Bandar Lampung) Sebagian guru
sudah menggunakan teknologi/inovasi dalam proses pembelajaran. Yang belum
menggunakan terkendala kemampuan menggunakan perangkat. Karena sebagian
sudah termasuk guru senior dari segi umurnya

Elta Widiastuti, S.Si (Guru Kimia dan Fisika SMK PGRI 2 Bandar Lampung ) Sudah ada
pemanfaatan teknologi dalam beberapa materi pembelajaran. Namun terkendala
ketersediaan fasilitas di sekolah.

M. Awali Saputra (Siswa kelas XI TKJ dan Ketua OSIS Bandar Lampung):Banyak
dari siswa yang tidak memiliki smartphone, tidak punya kuota, dan akses internet
dikelas terbatas.

Daftar Pustaka
Alwi,S. 2017. Problematika Guru Dalam Pengembangan Media Pembelajaran. Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan, 8(2), 145-167. Vol 8 No. 2

Astini, N. K. S. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Tingkat Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Lampuhyang STKIP Agama Hindu Amlapura. Volume11 Nomor 2 Juli 2020 , ISSN: 2087-0760

Dalman, R.P., Junaisi,J. 2022. Penyebab Sulitnya Siswa Menjawab Soal HOTS dalam Pembelajaran Sosiologi di Kelas XI IPS SMAN 1
Batang Kapas Pesisir Selatan. Naradidik: Journal of Education & Pedagogy. Volume 1 Nomor 1 2022, pp 103-112 ISSN: 2827-864X
(Online) – 2827-9670 (Print) DOI: https://doi.org/10.24036/nara.v1i1.12
Djangi, M.J., Sugiarti, Ramdani. 2021. Analisis Kesulitan Belajar Kimia Melalui Pembelajaran Daring Peserta Didik Kelas XI SMAN 3 Maros
pada Materi Pokok Larutan Penyangga. .SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN 2021 “Penguatan Riset, Inovasi, dan Kreativitas
Peneliti di Era Pandemi Covid-19” ISBN: 978-623-387-014-6

Fitriah, D., & Mirianda, M. U. (2019, July). Kesiapan guru dalam menghadapi tantangan pendidikan berbasis teknologi. In Prosiding Seminar
Nasional Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang.

Hemayanti, K.L., Muderawan, I.W. and Selamat, I.N. 2020. Analisis Minat Belajar Siswa Kelas XI MIA Pada Mata Pelajaran Kimia. Jurnal
Pendidikan Kimia Indonesia. Vol 4, 1 (Apr. 2020), 20–25. DOI:https://doi.org/10.23887/jpk.v4i1.24060

Kusuma, A.P., Syifa, F., Adna. 2021. Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Higher Order Thingking Skill (HOTS) Sistem
Persamaan Linier Dua Variabel. JURNAL SAINTIKA UNPAM : Jurnal Sains dan Matematika Unpam Vol. 3, No. 2 (2021). p-ISSN
26217856 e-ISSN 2655-7312/

Mahmudi, A., Sulianto, J., & Listyarini, I. (2020). Hubungan perhatian orang tua terhadap hasil belajar kognitif siswa. Jurnal Pedagogi dan
Pembelajaran, 3(1), 122-129.

Mislinawati, M., & Nurmasyitah, N. (2018). Kendala Guru Dalam Menerapkan Model-Model Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013
Pada SD Negeri 62 Banda Aceh. Jurnal Pesona Dasar Universitas Syiah Kuala Vol.6 No.2, Oktober 2018, hal 22-32 ISSN: 2337-9227

Napitapuluh, E.,elvia,R., Rohiat, S.2021. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan
Think Pair Share (TPS) Terhadap Minat dan Hasil Belajar Kimia Siswa. ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 5(1): 01-10
(2021) p-ISSN 2252-8075e-ISSN 2615-2819

Ningsih, S.N., Rohiat, S., Amir, H. 2021. Perbandingan Hasil Belajar Kimia Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Rotating Trio Exchange (RTE) dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together(NHT). ALOTROP, Jurnal
Pendidikan dan Ilmu Kimia, 5(1): 74 -81(2021) p-ISSN 2252-8075e-ISSN 2615-2819

Purnamawati. 2017. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Melalui Model Pendekatan IBL (Inquiri Bassed Learning) Pada Siswa Kelas XI
Busana SMK NEGERI 3 Pekanbaru.
Saraswati, N. T., Suwindra, I. N. P., & Mardana, I. B. P. (2019). Hubungan keterlibatan orang tua dan sikap sosial siswa denganprestasi belajar
fisika SMA Negeri. Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha, 9(1), 43-54

Sarnoto, A. Z., & Romli, S. (2019) Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA
Negeri 3 Tanggerang Selatan. Jurnal Pendidikan Islam, Vol 1, No. 1 TAHUN 2019. Magister Manajemen Pendidikan Islam Institut PTIQ
Jakarta.

Sawitri, E., Astiti, M. S., & Fitriani, Y. (2019, July). Hambatan dan tantangan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. In
Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang

Anda mungkin juga menyukai