Anda di halaman 1dari 26

RECURRENT DUTY SECURITY TRAINING

FOR CATERING HANDLING

Writer:
Hasrul A Haris
Eka Haryati

Reviewed by:
Anita Yuliati

Edition : 01
Revision : 00/January 2023
DAFTAR ISI

VALIDITY SHEET ................................................................................................................................ 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 1
1. PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 3
1.1 PENGERTIAN KEAMANAN PENERBANGAN .......................................................................... 3
1.2 TUJUAN KEAMANAN PENERBANGAN .................................................................................. 3
1.3 PERATURAN-PERATURAN KEAMANAN PENERBANGAN ....................................................... 3
2. TUJUAN UMUM LANGKAH – LANGKAH KEAMANAN YANG BERKAITAN DENGAN CATERING ........ 6
2.1 WORK INSTRUCTION .......................................................................................................... 6
3. TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN KATERING TERKAIT KEAMANAN ................. 8
3.1 PENGAMANAN BARANG KATERING (CATERING), BARANG PERSEDIAAN (STORE), BARANG
PERBEKALAN (SUPPLIES) YANG DIMUAT KE PESAWAT UDARA. ........................................... 8
3.2 VALIDASI KEAMANAN ........................................................................................................ 9
3.3 PENGENDALIAN KEAMANAN ............................................................................................ 10
3.4 PENGAMANAN BARANG PERBEKALAN (SUPPLIES) DAN BARANG DAGANGAN
(MERCHANDISE) BANDAR UDARA .................................................................................... 12
4. ALASAN PENERBANGAN SIPIL MENJADI TARGET TERORIS DAN TINDAKAN MELAWAN HUKUM
TERHADAP PESAWAT UDARA .................................................................................................. 16
5. ALASAN KEGIATAN KATERING MENJADI TARGET SERANGAN .................................................... 17
6. PENGENALAN BENDA – BENDA YANG DICURIGAI DAN BARANG – BARANG DILARANG ........... 21
6.1. BAHAN PELEDAK (EXPLOSIVE) ........................................................................................... 21
6.2. BARANG BERBAHAYA (DANGEROUS GOODS) .................................................................... 21
6.3. PERALATAN BERBAHAYA (DANGEROUS DEVICES).............................................................. 22
6.4. SENJATA (WEAPON) ......................................................................................................... 23
7. PROSEDUR YANG DILAKUKAN OLEH KARYAWAN JIKA MELIHAT HAL – HAL YANG
MENCURIGAKAN ..................................................................................................................... 24

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 2 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
1. PENDAHULUAN
1.1 PENGERTIAN KEAMANAN PENERBANGAN
Keamanan Penerbangan adalah suatu keadaan yang memberikan perlindungan kepada
penerbangan dari tindakan melawan hukum melalui keterpaduan pemanfaatan
sumber daya manusia, fasilitas, dan prosedur.

1.2 TUJUAN KEAMANAN PENERBANGAN


Tujuan Keamanan Penerbangan, yaitu;
a. Untuk melindungi keselamatan, keteraturan dan efisiensi penerbangan di
Indonesia melalui pemberian regulasi, standard an prosedur serta perlindungan
yang diperlukan bagi penumpang, awak pesawat udara, personal di darat dan
masyarakat dari tindakan melawan hukum.
b. Menjamin keamanan operasional pesawat udara yang terdaftar atau beroperasi di
Indonesia yang melayani penerbangan international maupun domestic.
c. Untuk melindungi operasional penerbangan domestic dari tindakan-tindakan yang
melanggar hukum, berdasarkan penilaian risiko keamanan yang dilakukan oleh
Direktur Jenderal dan/atau berdasarkan system keamanan bandar udara.
d. Untuk mempertahankan tingkat keamanan bandar udara dan angkutan udara
yang memberikan pelayanan penerbangan di Indonesia, dan
e. Memenuhi standard an rekomendasi praktis international yang dimuat dalam
Annex 17 dari konvensi Chicago (1944) dan yang terkait keamanan dengan
keamanan penerbangan dalam ICAO Annex Lainnya.

1.3 PERATURAN-PERATURAN KEAMANAN PENERBANGAN


A. Internasional
1. ICAO Annex 17; Safeguarding International Civil Aviation Against Acts of
Unlawful Interference.
2. ICAO Document 8973; Security Manual
3. Document 9808 / AN 765; Human Factors in Aviation Security Operations
4. IATA Security Manual; SeMS (Security Management System)
5. ANNEX 18, The Safe Transport of Dangerous by Air

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 3 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
B. National
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
2. Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2001, tentang Keamanan dan
Keselamatan Penerbangan
3. Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 28 Tahun 2021, Tentang Perubahan
dari Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 137 Tahun 2015, tentang
Program Pendidikan Dan Pelatihan Keamanan Penerbangan Nasional.
4. Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 167 Tahun 2015, tentang Perubahan
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 33 Tahun 2015, tentang
Pengendalian Jalan Masuk (access control) ke daerah keamanan terbatas di
Bandar Udara.
5. Peraturan Menteri Perhubungan No. 32 tentang keselamatan pengangkutan
Barang Berbahaya dengan Pesawat Udara.
6. Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 53 Tahun 2017 pengamanan kargo
dan pos serta rantai pasok (supply chain) kargo dan pos yang diangkut dengan
pesawat udara.
7. Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 59 Tahun 2019, Tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Perhubungan No PM 53 Tahun 2017 Tentang
pengamanan kargo dan pos serta rantai pasok (supply chain) kargo dan pos
yang diangkut dengan pesawat udara
8. Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 78 Tahun 2017, tentang Pengenaan
Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran Peraturan Perundang-Undangan di
Bidang Penerbangan.
9. Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 51 Tahun 2020 tentang Keamanan
Penerbangan Nasional.
10. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 211 Tahun 2020 tentang Program
Keamanan Penerbangan Nasional.
11. Keputusan Direktur Jenderal Pehubungan Udara No 43/III/2007, tentang
Penanganan Penumpang Yang Membawa Bagasi Cairan, Gel dan Aerosol
dalam penerbangan Internasional.
12. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, No 160/VIII/2008 tentang
Sertifikat Kecakapan Personel Pengamanan penerbangan Sipil.

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 4 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
13. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, No KP 63 Tahun 2014,
tentang petunjuk dan tata Cara pemberian sertifikasi lembaga
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan personel penanganan
pengangkutan pengangkutan barang berbahaya.
14. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, No KP 129 Tahun 2017,
tentang Petunjuk Teknis Pengawasan dan Investigasi Keamanan Penerbangan.
15. Program Keamanan Angkutan Udara (PKAU) PT. Lion Mentari Airlines, Feb
2018.
16. Program Keamanan Angkutan Udara (PKAU) PT. Wings Abadi Airlines, March
2018
17. Sop Security Catering Balaraja

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 5 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
2. TUJUAN UMUM LANGKAH – LANGKAH KEAMANAN YANG BERKAITAN
DENGAN CATERING
Tujuan secara umum terkait dengan pengendalian keamanan penerbangan secara nasional
adalah untuk mempertahankan tingkat keamanan bandar udara dan angkutan udara yang
memberikan pelayanan penerbangan di Indonesia.

Upaya yang dilakukan untuk pengamanan barang catering, barang persediaan, barang
perbekalan, dan barang dagangan meliputi:
a. Pengamanan barang catering, barang persediaan, barang perbekalan yang dimuat ke
pesawat udara,
b. Pelaksanaan validasi keamanan,
c. Pengendalian keamanan, dan / atau
d. Pengamanan barang perbekalan dan barang dagangan bandar udara.

(Ref, PM 51 2020 Pasal 19)

2.1 WORK INSTRUCTION


Work Instruction Pemeriksaan Akhir Terhadap Uplift Trolley/Cart di Outbound Loading
Bay

Memastikan pelaksanaan pemeriksaan akhir terhadap uplift trolley/cart di Outbound


Loading Bay, dilakukan sesuai dengan teknik/cara yang benar.

Instruksi kerja (Work Instruction; WI) ini menjadi standar pelaksanaan kerja secara
sistematis (berurutan).

Pelaksanaan pemeriksaan akhir terhadap uplift trolley/cart di loading bay, harus


dilakukan paling lama adalah 25 menit

a. Pengumpulan trolley/cart di area Outbound Loading Bay, dan menunggu untuk


diperiksa oleh petugas Satuan Pengaman (Satpam; Security)
b. Periksa badan (body check) antara petugas Satuan Pengaman (Satpam; Security)
dan petugas handling secara bergantian.
c. Dimulai dengan pemeriksaan badan petugas security oleh petugas handling
dahulu baru kemudian oleh petugas handling diperiksa badannya oleh petugas
security

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 6 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
d. Periksa bagian bawah kendaraan HCT dengan menggunakan tongkat-roda cermin
bundar (mirror check devices) untuk memastikan tidak adanya penyusupan bahan
atau benda berbahaya
e. Periksa perlengkapan pesawat bentuk bulk seperti koran, selimut, roti, dan lain-
lain, dengan menggunakan Alat pendeteksi logam (metal detector devices)
f. Periksa tempat/slot dry ice dengan menggunakan lampu senter (flash lights)
untuk memastikan tidak adanya penyusupan bahan atau benda berbahaya
g. Segel semua trolley/cart dengan menggunakan stiker dan plastik segel
h. Catat dalam Form Checklist Pencatatan Nomor Stiker dan Segel.
i. Semua nomor stiker dan plastik segel yang disesuaikan dengan nomor trolley /
cart
j. Security membuka pintu mobil pengangkut (HLT) dan periksa keamanan kabin box
HLT dari penyusupan bahan atau benda berbahaya
k. Periksa kembali badan (body check) petugas handling oleh Petugas security
sebelum memasukkan trolley-trolley ke dalam kabin HLT
l. Awasi pelaksanaan memasukkan semua trolley-trolley ke dalam kabin HLT yang
diawasi oleh Petugas security
m. Pastikan kabin box HLT tidak ada orang (steril) lalu tutup pintu kabin HLT dan
kunci dengan gembok pintu kabin HLT
n. Tutup pintu, pasang sticker segel dan HLT siap berangkat dengan pengawalan HLT
sampai ke apron (disamping pengemudi HLT) oleh petugas security

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 7 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
3. TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN KATERING TERKAIT
KEAMANAN
Dalam rangka mendukung program keamanan angkutan udara (Aircraft operator Security
Programme), perusahaan jasa boga (catering) memiliki tanggung jawab dan kewajiban
dalam melakukan pengendalian keamanan sebagai perusahaan yang didelegasikan dalam
melayani kebutuhan jasa boga (catering), maka perlu dilakukan langkah – langkah
pengamanan yang berkaitan dengan barang catering (Catering) sebagai berikut:

3.1 PENGAMANAN BARANG KATERING (CATERING), BARANG PERSEDIAAN (STORE),


BARANG PERBEKALAN (SUPPLIES) YANG DIMUAT KE PESAWAT UDARA.

a. Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing harus
melaksanakan langkah-langkah pengendalian keamanan atau pemeriksaan
keamanan terhadap barang katering (catering), barang persediaan (store), dan
barang perbekalan (supplies) yang akan dimuat ke pesawat udara.
b. Barang katering (catering), barang persediaan (Store), dan barang perbekalan
(Supplies), meliputi:
1) Makanan dan minuman serta kelengkapannya,
2) Koran, head phones, sabun, perlengkapan toilet, bantal dan selimut,
3) Barang promosi dan hadiah,
4) Barang dagangan (duty free),
5) Barang-barang lainnya yang digunakan dalam penerbangan yang ditetapkan
oleh Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing.
c. Langkah-langkah pengendalian keamanan atau pemeriksaan keamanan sesuai
point A, adalah:
1) Membuat prosedur pengendalian keamanan atau pemeriksaan keamanan
barang katering (catering), barang persediaan (store), dan barang perbekalan
(supplies).
2) Menetapkan penanggungjawab pengendalian atau pemeriksaan dan
pengawasan keamanan barang katering (catering), barang persediaan (store),
dan barang perbekalan (supplies).
3) Melakukan pemeriksaan latar belakang (background check) terhadap orang
perseorangan yang bekerja pada perusahaan jasa boga (catering), barang

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 8 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
persediaan (store), dan barang perbekalan (supplies) dan memiliki akses ke
daerah keamanan terbatas.
4) Memberikan perlatihan kepedulian keamanan barang katering (catering)
kepada petugas yang bekerja pada perusahaan jasa boga (catering), barang
persediaan (store), dan barang perbekalan (supplies).
5) Mengawasi proses produksi dan penanganan barang katering (catering), barang
persediaan (store), barang perbekalan (supplies).
6) Memastikan tidak ada orang yang tidak berwenang berada di fasilitas produksi,
penanganan dan penyimpanan barang katering (catering), barang persediaan
(store), dan perbekalan (supplies).
7) Memastikan bahwa tidak ada barang dilarang (prohibited item) dalam kiriman
barang katering (catering), barang persediaan (store), dan barang perbekalan
(supplies).
8) Memastikan kiriman barang katering (catering) yang dimuat ke dalam troli
dipasangi seal.
9) Memastikan kendaraan pengangkut barang katering (catering), barang
persediaan (store), dan barang perbekalan (supplies) dari luar daerah
keamanan terbatas bandar udara, dikunci dan diberi segel plastic solid.
10) Menerbitkan dokumen pengiriman barang katering (catering), barang
persediaan (store), dan barang perbekalan (supplies) dan
11) Melindungi keamanan pengangkutan barang katering (catering), barang
persediaan (store), dan barang perbekalan (supplies) selama dalam perjalanan
menuju bandar udara.
d. Setiap barang katering (catering), barang persediaan (store) dan barang perbekalan
(supplies) yang tidak menggunakan perusahaan jasa boga (catering), barang
persediaan (store), dan barang perbekalan (supplies) harus dilakukan pemeriksaan
keamanan oleh penyelenggara bandar udara saat memasuki Daerah Keamanan
Terbatas.

3.2 VALIDASI KEAMANAN

a. Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing wajib
melakukan validasi keamanan terhadap langkah-langkah pengendalian keamanan

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 9 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
yang dilakukan oleh perusahaan jasa boga (catering), barang persediaan (store),
barang perbekalan (supplies).
b. Validasi keamanan dilakukan dengan cara:
1) Mengevaluasi prosedur pengendalian keamanan barang katering (catering),
barang persediaan (store), dan barang perbekalan (supplies), dan
2) Memverifikasi pelaksanaan langkah-langkah pengendalian keamanan.
c. Perusahaan jasa boga (catering), barang persediaan (store), barang perbekalan
(supplies) yang telah memenuhi ketentuan validasi keamanan, maka Badan Usaha
Angkutan Udara atau Perusahaan Angkutan Udara Asing melakukan:
1) Mengesahkan prosedur pengendalian keamanan barang katering (catering),
barang persediaan (store), dan barang perbekalan (supplies),
2) Menerbitkan sertifikat pemenuhan (Certificate of Compliance / CoC), dan
3) Memberikan Salinan sertifikat pemenuhan (Certificate of Compliance/CoC)
kepada Kepala Bandar Udara terkait.
d. Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing harus
memuat daftar perusahaan jasa boga (catering), barang persediaan (store), dan
barang perbekalan (supplies) yang telah mendapatkan sertifikat pemenuhan
(Certificate of Compliance/CoC) dalam Program Keamanan Angkutan Udara atau
Prosedur Keamanan Lokal (Local Security Manual).
e. Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing harus
melakukan inspeksi terhadap langkah-langkah keamanan yang dilakukan oleh
perusahaan jasa boga (catering), barang persediaan (store), dan barang perbekalan
(supplies) yang telah mendapatkan sertifikat pemenuhan (Certificate of
Compliance/CoC) sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.

3.3 PENGENDALIAN KEAMANAN

a. Perusahaan jasa boga (catering), barang persediaan (store), dan barang


perbekalan (supplies) yang telah mendapatkan sertifikat pemenuhan (Certificate
of Compliance/CoC) harus melakukan langkah-langkah pengendalian keamanan
terhadap kiriman barang katering (catering), barang persediaan (store), barang
perbekalan (supplies) yang didelegasikan.

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 10 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
b. Seal yang dipasang di troli kiriman barang katering (catering) dan segel plastic
solid harus memenuhi ketentuan:
1) Dilengkapi logo/nama Badan Usaha Angkutan Udara atau Perusahaan
Angkutan Udara Asing, dan
c. Dilengkapi nomor serial.
Seal dan segel plastic solid harus ditangani sebagai berikut:
1) Dipasang oleh persoil pengamanan penerbangan,
2) Dikendalikan penggunaannya dan dicatat dalam logbook, dan
3) Dilindungi persediaannya dan hanya dapat diakses oleh yang berwenang.
d. Kendaraan pengangkut barang catering (catering), barang persediaan (store),
barang perbekalan (supplies) dan barang dagangan (merchandise) harus
menggunakan jenis kendaraan boks tertutup.
e. Dokumen pengiriman barang catering (catering), barang persediaan (store) dan
barang perbekalan (supplies) sekurang-kurangnya memuat:
1) Nomor kendaraan,
2) Nama pengemudi,
3) Nomor serial segel plastic kendaraan,
4) Jumlah troli dan nomor serial seal troli,
5) Nomor penerbangan,
6) Tanggal penerbangan, dan
7) Tanda tangan penerima.
f. Unit penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar Udara wajib
melakukan pemeriksaan keamanan terhadap kendaraan pengangkut barang
catering (catering), barang persediaan (store), barang perbekalan (supplies) yang
masuk ke Daerah Keamanan Terbatas dengan melakukan pemeriksaan terhadap
kelengkapan dan kesesuain:
1) Dokumen pengiriman barang catering (catering), barang persediaan (store),
dan barang perbekalan (supplies),
2) Segel Plastic solid kendaraan pengangkut serta nomor serial,
3) Izin masuk orang, dan
4) Izin masuk kendaraan pengangkut

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 11 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
g. Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing wajib
melakukan pemeriksaan terhadap kiriman barang catering (catering), barang
persediaan (store), dan barang perbekalan (supplies) yang dimuat kedalam
pesawat udara dengan melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan
kesesuaian:
1) Seal troli dan nomor serial,
2) Jumlah troli,
3) Nomor penerbangan, dan
4) Tanggal penerbangan.
h. Pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kesesuaian dilakukan oleh awak pesawat
udara.
i. Awak pesawat udara menandatangani dokumen pengiriman barang catering
(catering), barang persediaan (store) dan barang perbekalan (supplies) apabila
telah melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kesesuaian kiriman
barang catering (catering), barang persediaan (store) dan barang perbekalan
(supplies).
j. Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar Udara harus
melakukan pemeriksaan keamanan terhadap muatan kiriman barang catering
(catering), barang persediaan (store), dan barang perbekalan (supplies) yang tidak
dilakukan pengendalian keamanan saat memasuki daerah keamanan terbatas
bandar udara.

3.4 PENGAMANAN BARANG PERBEKALAN (SUPPLIES) DAN BARANG DAGANGAN


(MERCHANDISE) BANDAR UDARA
a. Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar Udara harus
melaksanakan langkah-langkah pengendalian keamanan atau pemeriksaan
keamanan terhadap barang perbekalan (Supplies) dan barang dagangan
(merchandise) bandar udara.
b. Barang Perbekalan (supplies) dan barang dagangan (merchandise) bandar udara
antara lain:
1) Makanan dan minuman serta kelengkapannya yang dijual dalam bandar udara,
2) Barang dagangan yang diperjual belikan di dalam bandar udara,

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 12 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
3) Kebutuhan operasional bandar udara, dan
4) Peralatan dan suku cadang operasional angkutan udara.
c. Setiap barang perbekalan (supplies) dan barang dagangan (merchandise) bandar
udara harus dilakukan pemeriksaan keamanan saat memasuki Daerah Keamanan
Terbatas.
d. Barang perbekalan (supplies) dan barang dagangan (merchandise) bandar udara
dapat tidak dilakukan pemeriksaan keamanan setelah dilakukan validasi oleh Unit
Penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar Udara.
e. Validasi keamanan dilakukan dengan cara:
1) Mengevaluasi langkah-langkah pengendalian keamanan barang perbekalan
(supplies) dan barang dagangan (merchandise) bandar udara, dan
2) Memverifikasi pelaksanaan langkah-langkah pengendalian keamanan.
f. Langkah-langkah pengendalian keamanan, meliputi:
1) Membuat prosedur pengendalian keamanan atau pemeriksaan keamanan
barang perbekalan (supplies) dan barang dagangan (merchandise) bandar
udara.
2) Menetapkan penanggungjawab pengendalian atau pemeriksaan dan
pengawasan keamanan barang perbekalan (supplies) dan barang dagangan
(merchandise) bandar udara.
3) Melakukan pemeriksaan latar belakang (background check) terhadap orang
perseorangan yang bekerja pada perusahaan penyedia barang perbekalan
(supplies) dan barang dagangan (merchandise) bandar udara dan memiliki
akses ke daerah keamanan terbatas.
4) Memberikan pelatihan kepedulian keamanan barang perbekalan (supplies) dan
barang dagangan (merchandise) kepada petugas yang bekerja pada perusahaan
penyedia barang perbekalan (supplies) dan barang dagangan (merchandise)
bandar udara.
5) Mengawasi proses pengemasan dan penanganan barang perbekalan (supplies)
dan barang dagangan (merchandise) bandar udara.
6) Memastikan tidak ada orang yang tidak berwenang berada di fasilitas
pengemasan, penanganan dan penyimpanan barang perbekalan (supplies) dan
barang dagangan (merchandise) bandar udara.

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 13 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
7) Memastikan bahwa tidak ada barang dilarang (prohibited item) dalam kiriman
barang perbekalan (supplies) dan barang dagangan (merchandise) bandar
udara.
8) Memastikan kendaraan pengangkut barang perbekalan (supplies) dan barang
dagangan (merchandise) bandar udara dari luar daerah keamanan terbatas,
dikunci dan diberi segel plastic solid.
9) Kendaraan harus menggunakan jenis kendaraan boks tertutup, dan
10) Menerbitkan dokumen pengiriman barang perbekalan (supplies) dan barang
dagangan (merchandise) bandar udara yang sekurang-kurangnya memuat:
a) Nomor kendaraan,
b) Nama pengemudi,
c) Nomor serial segel plastic kendaraan,
d) Jenis muatan dan jumlah,
e) Nama penerima,
f) Tanggal pengiriman, dan
g) Tanda tangan penerima.
11) Segel plastic solid harus ditangani sebagai berikut:
a) Dipasang oleh penanggung jawab,
b) Dikendalikan penggunaannya dan dicatat dalam logbook.
c) Dilindungi persediannya dan hanya dapat diakses oleh orang yang
berwenang.
12) Penyedia barang perbekalan (supplies) dan barang dagangan (merchandise)
bandar udara yang telah memenuhi ketentuan validasi, maka unit
Penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar Udara melakukan:
a) Mengesahkan prosedur pengendalian keamanan barang perbekalan
(supplies) dan barang dagangan (merchandise) bandar udara.
b) Menerbitkan sertifikat pemenuhan (Certificate of Compliance/CoC), dan
c) Memuat prosedur pengendalian keamanan barang perbekalan (supplies)
dan barang dagangan (merchandise) bandar udara dalam Program
Keamanan Bandar Udara.
13) Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar Udara harus
memuat daftar perusahaan penyedia barang perbekalan (supplies) dan barang

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 14 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
dagangan (merchandise) bandar udara yang telah mendapatkan sertifikat
pemenuhan (Certificate of Compliance/CoC) dalam Program Keamanan Bandar
Udara.
14) Unit penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar Udara wajib
melakukan pemeriksaan keamanan terhadap kendaraan pengangkut barang
perbekalan (supplies) dan barang dagangan (merchandise) bandar udara yang
masuk ke Daerah Keamanan Terbatas dengan melakukan pemeriksaan
terhadap kelengkapan dan kesesuaian:
a) Segel plastic solid kendaraan pengangkut serta nomor serial dengan
dokumen pengiriman,
b) Izin masuk orang, dan
c) Izin masuk kendaraan pengangkut.
15) Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar Udara harus
melakukan inspeksi terhadap langkah-langkah keamanan yang dilakukan
perusahaan penyedia barang perbekalan (supplies) dan barang dagangan
(merchandise) bandar udara yang telah mendapatkan sertifikat pemenuhan
(Certificate of Compliance) sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.
16) Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar Udara harus
melakukan pemeriksaan keamanan terhadap muatan barang perbekalan
(supplies) dan barang dagangan (merchandise) bandar udara yang tidak
melakukan langkah-langkah keamanan.

(Ref, KM 211 - 2021 BAB XI)

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 15 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
4. ALASAN PENERBANGAN SIPIL MENJADI TARGET TERORIS DAN TINDAKAN
MELAWAN HUKUM TERHADAP PESAWAT UDARA
Kejahatan terorisme sudah menjadi fenomena internasional, melihat dari aksi-aksi teror
yang terjadi dewasa ini seolah-olah memberi gambaran bahwa kejahatan terorisme telah
mencapai dimensi baru sebagai salah satu bentuk kejahatan nasional yang bersifat
transnasional. Di mana cara-cara yang digunakan untuk melakukan kejahatan tidak lepas
dari tindak kejahatan atau ancaman yang menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat
luas menjadi semakin canggih. Kemudahan menciptakan ketakutan dengan teknologi tinggi
dan penyebaran informasi yang cepat dan meluas membuat jaringan dan tindakan
terorisme semakin mudah untuk mencapai tujuan.

Suatu tindakan terorisme dapat diartikan sebagai tindakan peggunaan kekerasan atau
ancaman kekerasan yang direncanakan, dipersiapkan, dan dilancarkan secara mendadak
terhadap korban berupa uang atau benda, yang ditujukan terhadap orang atau kelompok
tertentu sebagai sasarannya yang dimaksudkan untuk mengejutkan, melumpuhkan,
mengintimidasi, dan menimbulkan ketakutan didalam hak hidup, keamanan, dan
kebebasan korban ditempatkan pada situasi bahaya atau ditujukan untuk menimbulkan
kerusakan pada sarana-sarana umum atau pribadi dengan maksud agar sekelompok orang
atau orang tersebut memenuhi tuntutan dari para pelaku terorisme dalam usahanya untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu, terutama tujuan yang bersifat politis.

Penerapan Undang-Undang mengenai pemberantasan tindak pidana terorisme di Indonesia


diharapkan sejalan dengan konvensi tentang terorisme internasional. Terdapat 3 konvensi
yang secara khusus mengatur mengenai kejahatan penerbangan yang digolongkan sebagai
tuindak pidana terorisme, yaitu Konvensi Tokyo 1963 yang berlaku bagi kejahatan-
kejahatan dan tindakan-tindakan tertentu lainnya yang dilakukan di dalam pesawat udara
yang sedang dalam penerbangan di atas laut lepas (terra nullius), Konvensi Den Haag 1970
yang ditujukan terhadap tindakan-tindakan melawan hukum terhadap pesawat udara itu
sendiri, dan Konvensi Montreal 1971 yang lebih mengarah pada perlindungan terhadap
penerbangan sipil, karena konvensi Montreal ini lebih ditujukan pada tindakan-tindakan
yang dilakukan di dan/atau dari luar pesawat udara yang mengancam keselamatan
penerbangan sipil. Penerbangan Sipil sebagai target untuk melakukan tindakan terorisme
dikarenakan:

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 16 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
1. Kemampuan untuk menimbulkan banyak korban jiwa,
2. Kemampuan untuk menimbulkan kerusakan pada ekonomi atau perjalanan,
3. Kemampuan untuk mengganggu perjalanan udara terjadwal,
4. Menarik atau menjadi target profil tinggi,
5. Pernyataan simbolis yang menghasilkan citra media,
6. Menghasilkan kecemasan public yang sangat tinggi.

Oleh karena itu di dalam Undang-Undang No. 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Terorisme jo. perpu No. 1 Tahun 2002 menegaskan bahwa terorisme
mempunyai jaringan yang luas seingga merupakan ancaman terhadap perdamaian dan
keamanan nasional maupun internasional, bahwa pemberantasan terorisme didasarkan
pada komitmen nasional dan internasional dengan membentuk peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan terorisme.

5. ALASAN KEGIATAN KATERING MENJADI TARGET SERANGAN


6. Pernahkah kita membayangkan pembajakan pesawat terbang dengan memanfaatkan
makanan katering penerbangan untuk menyelundupkan senjata? Pengandaian itu bukan
cuma ada di film, tapi bisa saja terjadi di dunia nyata. Maka itu, urusan keamanan menjadi
hal yang krusial di kawasan bandara, bahkan sampai ke dapur makanannya.

7. Tak heran jika dari proses pengiriman barang baku sampai pengiriman makanan ke
pesawat, semua dikawal ketat oleh petugas keamanan. Puluhan kamera CCTV memantau
semua aktivitas di seluruh sudut dapur 24 jam penuh.

8. Pihak penyedia catering memiliki dua peran, yaitu mempersiapkan makanan dan
memasukkan makanan kedalam kabin pesawat, termasuk mengelola peralatan makan milik
maskapai yang menjadi klien mereka.

9. Stakeholder yang satu ini menempati posisi paling sulit. Walaupun mereka adalah
pelanggan dari pemasok, produk yang dipakai bisa jadi bukan pilihan mereka sendiri,
melainkan dipilihkan oleh pihak maskapai. Namun, penyedia catering harus bertanggung
jawab untuk menjaga kualitas dan jumlah makanan yang disediakan di kabin, termasuk
semua peralatan yang digunakan. Semua itu biasanya langsung dikirimkan dari dapur
penyedia catering.

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 17 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
10.Proses pengiriman dan pemuatan ini memiliki aspek-aspek keamanan yang perlu
diperhatikan. Itulah sebabnya mengapa proses pengiriman bahan baku hingga pengiriman
makanan jadi kedalam kabin pesawat semua dikawal ketat oleh petugas keamanan. Hal ini
dilakukan untuk mencegah penyelundupan senjata, narkotika dan barang terlarang lainnya.

11.Proses penyediaan makanan-pun tak kalah kompleksnya. Sebuah perusahaan penyedia


catering tidak hanya melayani satu maskapai saja, melainkan bisa puluhan maskapai, baik
yang melayani jalur domestik hingga internasional. Bayangkan saja berapa kali
penerbangan yang bisa dijalankan oleh satu maskapai dalam sehari. Kalikan dengan
sepuluh maskapai, misalnya, bisa jadi ratusan penerbangan yang harus dilayani oleh satu
perusahaan penyedia katering setiap harinya. Kesibukan ini masih ditambah dengan
ketatnya jadwal penerbangan, atau masalah yang ada jika terjadi delay.

12.Untuk mengantisipasi hal tersebut diatas maka dilakukan langkah-langkah keamanan


terhadap katering:

13.
Paremeter / Catatan /
Alur Proses Details Prosedur PIC
Metode Record

Mulai
- Persiapan - Security - Form - Checklist
checklist - Security loading loading
pengiriman security security
Persiapan distribusi/ check check
pengiriman

Pemeriksaan keamanan
sebelum pengiriman

- Melakukan - Leader - Form - Checklist


pemeriksaan Outbou loading loading
Pemeriksaan keamanan Pemeriksaan keamanan Pemeriksaan keamanan
kebutuhan catering terhadap semua trolley terhadap HCT keamanan nd security security
sebelum check check
pengiriman

- Melakukan
beberapa - Benda - Daily
pemeriksaan - Security asing dan Security
antara lain: membaha Checklist
Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center
Date : January, 2023 18 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
a. Pemeriksaan yakan
keamanan - Trolley
kebutuhasn - Std
catering Container
b. Pemeriksaan - Oven rack
keamanan - TSU
terhadap - Equipment
semua trolley pendukung
c. Pemeriksaan
keamanan
terhadap HCT

14.
Paremeter / Catatan /
Alur Proses Details Prosedur PIC
Metode Record

- Melakukan - Pemeriksaan - Seal Uplift


pemberian sticker dan Form
security check dan memastikan
Proses Sealed
- Security bahwa telah
pemasangan seal
- Team diperiksa
yang memastikan Outbound dan siap
bahwa telah untuk
Proses Loading diperiksa dan dikirim
Pengiriman aman untuk
dikirim

Proses Handover
- Penyusunan - Form
Document - Team - WI Loading Pengecekan
pengiriman di Outbound Delivery Produk
dalam HCT Uplift
2

- Melakukan serah
terima document - Team - Handover - Delivery
Outbound
yang diterima dari Document Note/ Surat
- Driver
outbound ke driver jalan
- Checklist
dan sudah di tanda
pengiriman
tangani

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 19 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
Paremeter / Catatan /
Alur Proses Details Prosedur PIC
Metode Record

Proses sealed HCT


- Pemasangan - Security - Seal uplift - Checklist
safety lock (seal form dan seal uplift
dan padlock) seal HCT form
Pengiriman catering ke
CGK dan HLP

- Hand-Over - Surat Izin - Form Izin


pengiriman - Driver Keluar masuk /
dengan Driver (SIK) keluar
Report File Document
dan Security

- All - Filing
Selesai
- Mengendalikan Departemen - SOP QMR- Document
seluruh 04 Control
dokumen of
pengiriman Document
& Record

(Ref, SOP Catering Security Balaraja)

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 20 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
6. PENGENALAN BENDA – BENDA YANG DICURIGAI DAN BARANG – BARANG
DILARANG

Barang Dilarang (Prohibited Items) adalah barang/benda yang dapat digunakan untuk
melumpuhkan, melukai dan menghilangkan nyawa orang lain serta untuk melakukan
tindakan melawan hukum yang meliputi alat peledak, barang berbahaya, alat-alat
berbahaya dan senjata.

6.1. BAHAN PELEDAK (EXPLOSIVE)


Bahan peledak adalah bahan yang berbentuk padat, cair, menjadi zat - zat lain yang
lebih stabil, yang sebagian/seluruhnya berbentuk gas dan perubahan tersebut
berlangsung dalam waktu yang sangat singkat disertai efek panas dan tekanan yang
sangat tinggi.
udara, antara lain:
a. Amunisi,
b. Balsting Caps,
c. Detonator dan sekering,
d. Replika atau imitasi alat peledak,
e. Ranjau, granat dan lain alat/bahan peledak yang digunakan militer,
f. Petasan, kembang api dan sejenisnya,
g. Tabung atau alat yang dapat mengeluarkan asap,
h. Dinamit, mesiu dan bahan peledak plastic.

6.2. BARANG BERBAHAYA (DANGEROUS GOODS)


Barang berbahaya merupakan bahan atau zat yang bisa menimbulkan bahaya
terhadap kesehatan, keselamatan property dan lingkungan

Barang berbahaya terdapat 9 kelas yaitu;


1. Exsplosive
2. Gases
3. Flammable Liquid
4. Flammable Solid
5. Oxidizing Substances and Organic Peroxide
6. Toxic and Infectious Substances
7. Radioactive Material
Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center
Date : January, 2023 21 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
8. Corrosives
9. Misscellaneous Dangerous Goods

6.3. PERALATAN BERBAHAYA (DANGEROUS DEVICES)


a. Perangkat yang dirancang khusus untuk membuat pingsan/melumpuhkan antara
lain:
 Perangkat untuk melumpuhkan, seperti: senjata bius, pistol setrum (tasers) dan
peralatan setrum,
 Perangkat pelumpuh hewan (stunner) dan perangkat pembunuh hewan,
 Bahan kimia, gas dan semprotan yang dapat melumpuhkan, seperti: semprotan
merica, semprotan capsicum, gas air mata, semprotan asam dan semprotan
pembasmi hewan.
b. Objek dengan ujung atau sisi yang tajam yang mampu digunakan untuk
menyebabkan cedera serius, antara lain:
 Item yang dirancang untuk memotong, seperti; kapak dan parang,
 Kapak es dan pengait es,
 Silet,
 Pisau Lipat, pisau cutter,
 Pisau dengan panjang lebih dari 5 (lima) cm dari titik tumpu / pegangan,
 Peralatan seni bela diri dengan ujung atau sisi yang tajam,
 Pedang,
 Pembuka tutup botol
c. Alat kerja yang dapat digunakan untuk menyebabkan cedera serius atau
mengancam keamanan pesawat udara, antara lain:
 Linggis, pencong, cangkul,
 Bor, termasuk alat bor tanpa kaber,
 Alat dengan ujung atau sisi yang tajam dengan panjang lebih dari 5 (lima) cm
dari titik tumpu / pegangan yang mampu digunakan sebagai senjata, seperti;
obeng, pahat betel besi,
 Jangka sorong,
 Penggaris berbahan logam,
 Gergaji,
 Blowtorches,

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 22 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
 Alat yang menembakkan paku dan baut.
d. Alat tumpul yang mampu digunakan untuk menyebabkan cedera serius ketika
digunakan untuk memukul, antara lain:
 Pemukul baseball, kriket dan softball,
 Kelompok tongkat, seperti: tongkat pemukul, pemukul blackjacks dan tongkat
keamanan, hokkey, golf billiard, tongkat paying, tripod (tidak termasuk tongkat
untuk swafoto/tongsis),
 Raket yang digunakan untuk badminton, tennis, squash,
 Peralatan seni bela diri

6.4. SENJATA (WEAPON)


Senjata, senajata api dan perangkat lain yang dapat melontarkan proyektil yang
mampu atau tampak mampu, digunakan untuk mencederai secara serius yang
disebabkan oleh pemakaian sebuah proyektil, antara lain:
a. Semua jenis senjata api, seperti: pistol, revolver, senapan, shotguns;
b. Senjata Mainan, replica senjata dan senjata api tiruan yang dapat disalah gunakan
untuk mengelabui sebagai senjata nyata;
c. Pistol suar dan pistol starter;
d. Busur, busur silang;
e. Senjata tombak;
f. Ketapel.

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 23 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)
7. PROSEDUR YANG DILAKUKAN OLEH KARYAWAN JIKA MELIHAT HAL – HAL
YANG MENCURIGAKAN
Berdasarkan SOP yang berlaku di area catering, setiap penyimpangan dan temuan yang
menyimpang dari ketentuan SOP serta tindakan koreksi yang harus dilakukan dibuatkan
berita acara secara tertulis. Jika terdapat produk / proses yang menyimpang dari
ketentuan, dan masukan lainnya, maka akan ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
Terkait dengan prosedur tersebut diatas maka seorang staff atau karyawan catering ketika
melihat hal-hal yang mencurigakan harus melakukan langkah-langkah:
1. Melaporkan setiap kejadian tersebut kepada Leader on duty.
2. Melaporkan kejadian tersebut ke Supervisor on duty untuk ditindaklanjuti ke Security.
3. Melaporkan ke pimpinan tertinggi (Manager).

(Ref, SOP Catering)

Issued/Revision : 01/00 Page Angkasa Training Center


Date : January, 2023 24 of 25 (UNCONTROLLED COPY DOCUMENT)

Anda mungkin juga menyukai