Anda di halaman 1dari 32

On Job Training Bandara

Adi Soemarmo
Disusun oleh :
1). Faqih Setiawan A 4). Fendi Pradana Putra
2). Laras Prabandari 5). Shinta Ayu Widya Wati
3). Syaiful Mukmin 6). Yedidia Yoga Dinar
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

• SISTEM TRANSPORTASI
PENERBANGAN

• KEAMANAN PENERBANGAN
ICAO dan AVSEC
B. TUJUAN OJT

1. Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan tentang keamanan dan


keselamatan penerbangan.
2. Untuk menerapkan ilmu AVSEC yang didapat selama pelatihan.
3. Untuk melatih diri agar bersikap profesional dalam dunia kerja yang
nyata.

C. MANFAAT OJT

1. Menambah wawasan tentang ilmu penerbangan.


2. Melatih mental, komunikasi dan sikap yang baik.
3. Menambah wawasan tentang Airport Security.
D. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN OJT

1. Waktu Pelaksanaan :
12 Agustus 2020 s/d 12 Oktober 2020
2. Tempat Pelaksanaan :
PT. ANGKASA PURA 1 (Persero) Cabang Bandar Udara
International Adi Soemarmo Solo
II. STRUKTUR ORGANISASI
PERUSAHAAN
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

A. VISI PT. ANGKASA PURA 1 (Persero)


• Menjadi penghubung dunia yang lebih dari sekadar operator bandar udara dengan keunggulan layanan yang
menampilkan keramahtamahan khas Indonesia.

B. MISI PT. ANGKASA PURA 1 (Persero)


• Memberikan layanan berskala global dalam standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan terbaik.
• Meningkatkan nilai pemangku kepentingan.
• Menjadi mitra pemerintah dan penggerak pertumbuhan ekonomi.
• Meningkatkan daya saing perusahaan melalui kreativitas dan inovasi.
• Memberikan kinerja pelayanan bandar udara yang prima dalam memenuhi harapan stakeholder melalui
pengelolaan sumber daya manusia yang unggul.
• Memberikan kontribusi positif pada kelestarian lingkungan.
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
III. PERATURAN KEAMANAN
PENERBANGAN
PERATURAN KEAMANAN PENERBANGAN
A. PERATURAN INTERNATIONAL
 ICAO ( INTERNATIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION).

 ANNEX 17
• Safeguarding International Civil Aviation Against Act’s of Unlawful Interference.
• Document 8973
• Security Manual-Technical Guidance.

 ANNEX 18
• The Safe Transport of Dangerous Good by Air.
• Document 9284- AN/905
• Technical Instruction for The Safe Transport of Dangerous Good by Air.
B. PERATURAN NASIONAL

 UU NOMOR 1 TAHUN 2009


Tentang penerbagan.

 UU NOMOR 2 TAHUN 1976


Tentang Ratifikasi Konvensi ICAO.
a. Tahun 1963 - Tokyo Convention
b. Tahun 1970 – The Hague Convention
c. Tahun 1971 – The Montreal Convention
• UU NOMOR 4 TAHUN 1976
Tentang penambahan Pasal-Pasal kejahatan penerbangan dalam KUHP.
• PP NOMOR 3 TAHUN 2001
Tentang keamanan dan keselamatan penerbangan.
• PM NOMOR 51 TAHUN 2020
Tentang Keamanan Penerbangan Nasional.
• KM NOMOR 211 TAHUN 2020
Tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional.
• KM NOMOR 25 TAHUN 2005
Tentang standard nasional (SNI) 03-7066-2005 mengenai pemeriksaan
penumang dan barang yang diangkut pesawat udara di bandar udara
sebagai standard wajib
• PM NOMOR 33 TAHUN 2015
Tentang Pengendalian Access Control.
• PM NOMOR 167 TAHUN 2015
Tentang Perubahan dari PM 33 Tentang Pengendalian Access Control.
• PM NOMOR 58 TAHUN 2016
Tentang Perubahan PM 90 Tahun 2013 keselamatan pengangkutan barang berbahaya
dengan pesawat udara.
• PM NOMOR 90 TAHUN 2013
Tentang keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara.
• PM NOMOR 92 TAHUN 2015
Tentang Pengawasan Keamanan Penerbangan Nasional.
• PM NOMER 59 TAHUN 2019
Tentang Perubahan PM 53 Tahun 2017 Tentang pemeriksaan keamanan kargo dan pos
serta rantai pasok (Supply Chain) yang diangkut dengan pesawat udara.
• PM NOMER 53 TAHUN 2017
Tentang pemeriksaan keamanan kargo dan pos serta rantai pasok (Supply Chain) yang
diangkut dengan pesawat udara.
• PM NOMOR 94 TAHUN 2016
Tentang Perubahan PM 137 Tahun 2015 Tentang program pendidikan dan pelatihan
kemanan penerbangan
• PM NOMOR 137 TAHUN 2015
Tentang program pendidikan dan pelatihan kemanan penerbangan
• PM NOMOR 140 TAHUN 2015
Tentang program penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangann nasional
• SKEP /100/VII/2003
Tentang petunjuk teknis penanganan penumpang pesawat udara sipil yang membawa senjata
api beserta peluru dan tata cara pengamanan pengawalan tahanan dalam penerbangan sipil.
• SKEP/43/III/2007
Tentang Penanganan barang bawaan berbentuk cairan,aerosol,dan gel (LAGs) yang dibawa
penumpang kedalam kabin pesawat pada penerbangan internasional.
• SKEP/2765/XII/2010
Tentang Tata cara pemeriksaan penumpang,personel pesawat udara dan barang bawaan yang
diangkut dengan pesawat udara dan orang perorangan.
• SKEP/160/VIII/2008
Tentang sertifikat kecakapan personil pengamanan penerbangan sipil.
• SKEP/100/XI/1985
Tentang peraturan dan Tata tertib bandar udara.
• SKEP/95/IV/2008
Tentang Juknis penanganan petugas pengamanan dalam penerbangan (In
Flight Security Officer/Air-Marshal) pesawat udara niaga berjadwal asing.
• KP 260 TAHUN 2012
Tentang sertifikasi peralatan keamanaan penerbangan.
• KP 481 TAHUN 2012
Tentang lisensi personel fasilitas keamanaan penerbangan.
• KP 139 TAHUN 2018
Tentang pemeriksaan dan pengujian operasi fasilitas keamanaan penerbangan.
• KP 141 TAHUN 2018
Tentang standar teknis operasi fasilitas keamanaan penerbangan.
• KP 26 TAHUN 2012
Tentang sertifikasi peralatan keamanan penerbangan.
• KP 26 TAHUN 2014
Tentang lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya.
• KP 63 TAHUN 2014
Tentang petunjuk dan tata cara pemberian sertifikasi lembaga penyelenggara pendidikan
dan pelatihan personel keamanaan penerbangan dan personel fasilitas keamanaan
penerbangan.
• KP 241 TAHUN 2014
Tentang pedoman pengoperasian pemeliharaan fasilitas keamanan penerbangan.
• KP 301 Tahun 2016
Tentang petunjuk teknis keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat
udara. Perubahan dari KP 412 TAHUN 2014.
• KP 546 TAHUN 2015
Tentang program diklat personil penanganan pengangkutan barang berbahaya.
• KP 571 TAHUN 2015
Tentang ijin pengangkutan barang berbahaya dengan peswat udara.
• KP 537 TAHUN 2015
Tentang tata cara pengawasan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat
udara.
• KP 626 TAHUN 2015
Tentang pedoman teknis operasional program keamanaan penerbangan.
• KP 2 TAHUN 2016
Tentang pas bandara udara dengan aplikasi berbasis teknologi informasi
(system online).
• KP 120 TAHUN 2017
Tentang pedoman penyusunan pengawasan dan investigasi keamanaan
penerbangan internal.
• KP 128 TAHUN 2017
Tentang program dan tata cara pengawasan dan investigasi keselamatan
pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara.
• KP 37-KUM-VII-2018
Perubahan KP 129 Thn 2017 juknis pengawasan dan investigasi keamanaan
penerbangan.
• KP 238 TAHUN 2017
Tentang pedoman teknis risk management keamanan penerbangan.
• KP 240 TAHUN 2017
Tentang pedoman penyusunan dan tata cara pengesahan program keamanan
penerbangan.
IV. LANDASAN TEORI
TENTANG SCREENING CHECK POINT
IV. LANDASAN TEORI
TENTANG SCREENING CHECK POINT

A. BARANG DILARANG (PROHIBITED ITEM)

1. Segala bentuk senjata dan benda tajam

2. Senjata api

3. Hewan dan Tumbuhan

4. Membawa LAGs lebih dari 100 ml untuk penerbangan Internasional


B. Dangerous Goods (Barang Berbahaya)

1. Explosive atau bahan peledak.


2. Gas
3. Flammable liquid atau cairan yang mudah terbakar
4. Flammable solid atau benda yang mudah terbakar
5. Zat yang beroksidasi
6. Zat racun/ Toxic
7. Bahan radioaktif
8. Corrosive materials
9. Micellanious atau barang-barang berbahaya
C. DANGEROUS ARTICLES
V. PROSES KEGIATAN OJT
A. PROSES KEGIATAN

 PINTU KEBERANGKATAN
 SECURITY CHECK POINT
 AKSES KARYAWAN
VI. ALAT ALAT PENDUKUNG SECURITY
AIRPORT
V. ALAT ALAT PENDUKUNG SECURITY AIRPORT

1. X-ray

2.Walk Through Metal Detector

3. Hand Held Metal Detector

4. CCTV

5. Explosive Detector

6. Mirror
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
• KESIMPULAN
Kesimpulan dari kegiatan On the Job Training (OJT) PT. Angkasa Pura (Persero)
Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta sebagai berikut:
Siswa-siswi On Job Training (OJT) telah meningkatkan ilmu pengetahuan tentang
keamanan dan keselamatan penerbangan.
Siswa-siswi On Job Training (OJT) telah menerapkan ilmu AVSEC yang didapat
selama pelatihan.
Siswa-siswi On Job Training (OJT) telah melatih diri agar bersikap profesional dalam
dunia kerja yang nyata.
• SARAN
Sumber Daya Manusia terutama AVSEC perlu ditingkatkan baik kualitas maupun
kuantitasnya, karena semakin hari semakin banyaknya pengguna transportasi udara
otomatis keamanan dan pelayanannya harus ditingkatkan juga.
LAMPIRAN FOTO

• PINTU KEBERANGKATAN
• AKSES KARYAWAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai