Anda di halaman 1dari 5

Kepuasan Kerja

a. Pengertian Kepuasan Kerja


Menurut Robbins (2015: 170) bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap umum
terhadap pekerjaan seseorang sebagai perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima
karyawan dengan banyaknya ganjaran yang diyakini seharusnya diterima Menurut Priansa,
(2016:290) kepuasan kerja merupakan hal penting yang dimiliki individu didalam bekerja.
Setiap individu bekerja memiliki karakteristik yang berbeda-beda, maka tingkat kepuasan
kerjapun berbeda-beda pula. Tinggi rendahnya kepuasan kerja tersebut dapat memberikan
dampak yang tidak sama. Sedangkan menurut Menurut Afandi (2018:74) Kepuasan kerja
adalah sikap yang positif dari tenaga kerja meliputi perasaan dan tingkah laku terhadap
pekerjaannya melalui penilaian salah satu pekerjaan sebagai rasa menghargai dalam
mencapai salah satu nilai-nilai penting pekerjaan.
b. Faktor Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
Orang berpendapat bahwa gaji atau upah yang merupakan kpmpensai merupakan
faktor utama munculnya kepuasan kerja. Padahal banyak sekali faktorfaktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja dan faktor-faktor itu sendiri memiliki peranannya dalam
kepuasa kerja pegawai. Adapun faktor-faktor (dalam Sutrisno, 2016: 79) yang menyebabkan
kepuasan kerja, yaitu :
1) Kedudukan
Umumnya manusai beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang
lebih tinggi akan merasa puas daripada mereka yang bekerja pada pekerjaan yang
lebih rendah
2) Pangkat
Pada pekerjaan yang mendasarkan perbedaan tingkat atau golongan, sehingga pekerja
tersebut memberikan kedudukan tertentu pada orang yang melakukannya.
3) Jaminan Sosial dan Finansial
Finanasial dan jaminan sosial kebanyakan berpengaruh terhadap kepuasan kerja
4) Mutu Pengawasan
Hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting artinya dalam
menaikan produktivitas kerja
Menurut Mangkunegara (2013:120) faktor-faktor yang memempengaruhi kepuasan kerja
adalah :
1) Faktor Pegawai
Yaitu kecerdasan (IQ), Kecakapan Khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik,
Pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir,
persepksi dan sikap kerja.
2) Faktor pekerjaan,
yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat, kedudukan, mutu pengawasan,
jaminan sosial, kesempatan promosi, instraksi sosial, dan hubungan kerja.

c. Teori Kepuasan Kerja


Teori kepuasan kerja mengungkapkan apa yang membuat Sebagian orang lebih puas
terhadap pekerjaannya daripada beberapa lainnya. Teori ini juga mencari landasan tentang
proses perasaan orang terhadap kepuasan kerja. Menurut Wibowo (2017: 416) menyatakan
sebagai berikut:
1) Two Theory Factor
Teori dua faktor merupakan teori kepuasan kerja yang menganjurkan bahwa kepuasan
dan ketidakpuasan merupakan bagian dari kelompok variabel yang berbeda, yaitu
motivavors dan hygiene factors. Pada umumnya orang mengharapkan bahwa faktor
tertentu memberikan kepuasan apabila tersedia dan menimbulkan ketidakpuasan
apabila tidak ada. Pada teori ini, ketidakpuasan dihubungkan dengan kondisi di sekitar
pekerjaan seperti: kondisi kerja pengupahan, keamanan, kualitas, pengawasan, dan
hubungan dengan orang lain. 16 Sebaliknya, kepuasan ditarik dari faktor yang terkait
dengan pekerjaan itu sendiri atau hasil langsung daripadanya, seperti: sifat pekerjaan,
prestasi dalam pekerjaan, peluang promosi, dan kesempatan untuk pengembangan diri
dan pengakuan. Karena faktor ini berkaitan dengan tingkat kepuasan kerja tinggi,
dinamakan motivator.
2) Value Factory
Menurut konsep ini kepuasan kerja terjadi pada tingkatan dimana hasil pekerjaan
diterima individu seperti yang diharapkan. Semakin banyak orang menerima hasil,
akan semakin puas. Value theory memfokuskan pada hasil manapun yang menilai
orang tanpa memperhatikan siapa mereka. Kunci menuju kepuasan dalam pendekatan
ini adalah perbedaan antara aspek pekerjaan yang dimiliki dan diinginkan seseorang.
Semain besar perbedaan, maka semakin rendah kepuasan orang. Implikasi teori ini
mengundang perhatian pada aspek pekerjaan yang perlu diubah untuk mendapatkan
kepuasan kerja.
Secara khusus teori ini menganjurkan bahwa aspek tersebut tidak harus sama yang
berlaku untuk semua orang, tetapi mungkin aspek nilai dari pekerjaan tentang orang-
orang yang merasakan adanya pertentangan serius. Dengan menekankan pada nilai-
nilai, teori ini menganjurkan bahwa kepuasan kerja dapat diperoleh dari banyak
faktor. Oleh karena itu, cara yang efektif untuk memuaskan pekerjaan adalah dengan
menemukan apa yang mereka inginkan dan apabila mungkin memberikannya.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa teori kepuasan kerja
terdiri dari 2 (dua), yaitu: TwoFactor Theory dan Value Theory.
d. Manfaat Kepuasan Kerja
Nitisemito (2019:89) Suatu perusahaan mampu mempengaruhi kepuasan kerja maka
akan memperoleh banyak manfaat, berikut lima manfaat kepuasan kerja:
1) Pekerjaan akan dapat lebih cepat diselesaikan
Pekerjaan lebih cepat diselasaikan hal tersebut sangat berperan dalam membuat
karyawan menjadi puas disamping itu pekerjaan yang lebih cepat diselesaikan
mengurangi beban kerja.
2) Kerusakan akan dapat dikurangi
Kerusakan dapat dikurangi dengan maksud pekerjaan yang memiliki risiko dapat
dikurangi sehingga dapat mmbuat kepuasan karyawan dalam bekerj
3) Absensi dapat diperkecil
Kepuasan kerja karyawan sangat berpengaruh pada absensi dimana jika kepuasan
kerja karyawan tinggi tingkat absensi akan terus turun diarenakan karyawan
bersemangat
4) Produktivitas dapat ditingkatkan
Profuktivitas kerja dapat meningkat dikarenakan adanya semangat kerja yang dipacu
kepuasan kerja karyawan yang terbilang tinggi.
e. Indikator Kepuasan Kerja
Menurut Priansa (2016: 292) menyatakan bahwa kepuasan kerja berkaitan dengan
bagaimana perasaan karyawan terhadap pekerjaannya dan terhadap berbagai macam
aspek dari pekerjaan tersebut, sehingga kepuasan kerja sangat berkaitan dengan
sejauh mana karyawan puas atau tidak puas dengan pekerjaannya. Dan ia dapat
mengidentifikasikan indikator kepuasan kerja dari 9 (Sembilan) aspek yaitu
1) Gaji
Aspek ini mengukur kepuasan karyawan sehubungan dnegan gaji yang diterimanya
dan adanya kenaikan gaji, yaitu besarnya gaji yang diterima sesuai dengan tingkat
yang dianggap sepadan. Upah dan gaji memang mempunyai pengaruh terhadap
kepuasan kerja. Karyawan memandang gaji sebagai hak yang harus diterimanya atas
kewajiban yang sudah dilaksanakannya, seperti:
a) Besarnya Gaji
b) Ketepatan Waktu
2) Promosi
Aspek ini mengukur sejauh mana kepuasan karyawan sehubungan dengan
kebijaksanaan promosi dan kesempatan untuk mendapatkan promosi. Promosi atau
kesempatan untuk meningkatkan karier juga memberikan pengaruh terhadap kepuasan
kerja karyawan. Karyawan akan melihat apakah organisasi memberikan kesempatan
yang sama kepada setiap karyawannya untuk mendapatkan kenaikan jabatan ataukah
hanya diperuntukkan bagi sebagian orang saja. Kebijaksanaan promosi ini harus
dilakukan secara adil, yaitu setiap 23 karyawan yang melakukan pekerjaan dengan
baik mempunyai kesempatan yang sama untuk promosi, seperti: kesempatan untuk
meningkatkan karier.
3) Hubungan dengan atasan
Aspek ini mengukur kepuasan kerja seseorang terhadap atasannya. Karyawan lebih
menyukai bekerja dengan atasan yang bersikap mendukung, penuh perhatian, hangat
dan bersahabat, memberi pujian atas kinerja yang baik dari bawahan, mendengar
pendapat dari bawahan, dan memusatkan perhatian kepada karyawan (employed
centered) dari pada bekerja dengan pimpinan yang bersifat acuh tak acuh, kasar, dan
memusatkan dirinya kepada pekerjaan (job centered), seperti:
a) Memberikan pujian atas kinerja yang baik
b) Mendengarkan masukan atau pendapat dari karyawan
4) Tunjangan Tambahan
Aspek ini mengukur sejauh mana individu merasa puas terhadap tunjangan tambahan
yang diterimanya dari organisasi atau perusahaan. Tunjangan tambahan diberikan
kepada karyawan secara adil dan sebanding, seperti:
a) Perusahaan memenuhi kebutuhan hidup karyawan
b) Perusahaan memenuhi kebutuhan hidup keluarga setiap karyawan
5) Penghargaan
Aspek ini mengukur sejauh mana individu merasa puas terhadap penghargaan yang
diberikan berdasarkan hasil kerja. Setiap individu ingin usaha, kerja keras, dan
pengabdian yang dilakukannya untuk kemajuan organisasi dapat dihargai dengan
semestinya, seperti:
a) Penghargaan atas prestasi karyawan
b) Pengrhargaan atas tugas dan tanggung jawab karyawan

Anda mungkin juga menyukai