Menurut Ghiselli dan Brown dalam Moh. As’ad (2004:112-113), mengemukakan adanya
lima faktor yang menimbulkan kepuasan kerja yaitu:
1. Kedudukan (Posisi)
Seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas
daripada mereka yang bekerja pada pekerjaan yang lebih rendah. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa hal tersebut tidak selalu benar, tetapi perubahan dalam tingkat
pekerjaanlah yang mempengaruhi kepuasan kerja.
2. Pangkat (Golongan)
Pekerjaan yang mendasarkan perbedaan tingkat (golongan), sehingga pekerjaan
tersebut memberikan kedudukan tertentu. Apabila ada kenaikan upah, maka akan
dianggap sebagai kenaikan pangkat, dan kebanggaan terhadap kedudukan yang baru itu
akan merubah perilaku dan perasaannya.
3. Umur
Ada hubungan antara kepuasan kerja dengan umur pegawai. Umur diantara 25 tahun
sampai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah merupakan umur-umur yang bisa
menimbulkan perasaan kurang puas terhadap pekerjaan.
4. Jaminan Finansial dan Jaminan Sosial
Masalah finansial dan jaminan sosial kebanyakan berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
5. Mutu Pengawasan
Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari
pimpinan kepada bawahan, sehingga pegawai akan merasa bahwa dirinya merupakan
bagian yang penting dari organisasi kerja (sense of belonging).
Sedangkan Robbins dan Judge (2009:119), menyatakan ada lima faktor kepuasan kerja
yaitu:
1. Kepuasan terhadap Pekerjaan
Kepuasan ini tercapai bilamana pekerjaan seorang pegawai sesuai dengan minat dan
kemampuan pegawai itu sendiri.
2. Kepuasan terhadap Imbalan
Dimana pegawai merasa gaji atau upah yang diterimanya sesuai dengan beban kerjanya
dan seimbang dengan pegawai lain yang bekerja di organisasi itu.
3. Kepuasan terhadap Supervisi Atasan
Pegawai merasa memiliki atasan yang mampu memberikan bantuan teknis dan motivasi.
4. Kepuasan terhadap Rekan Kerja
Pegawai merasa puas terhadap rekan-rekan kerjanya yang mampu memberikan bantuan
teknis dan dorongan sosial.
5. Kesempatan Promosi
Kesempatan untuk meningkatkan posisi jabatan pada struktur organisasi.
KESIMPULAN
Kepuasan kerja pada dasarnya adalah tentang apa yang membuat seseorang bahagia
dalam pekerjaannya atau keluar dari pekerjaannya. Dalam kehidupan organisasi, seringkali
kepuasan kerja digunakan sebagai dasar ukuran tingkat kematangan organisasi. Kepuasan
kerja dirasakan sangat penting dan perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan atau
organisasi, karena manusia merupakan faktor dan pemeran utama proses kerja, terlepas
dari apakah pekerjaan itu sarat teknologi atau tidak, namun pada akhirnya manusialah yang
akan menjadikan pekerjaan itu efektif atau tidak. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan
hal yang bersifat individual karena masing-masing individu akan memiliki tingkat kepuasan
yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dalam diri setiap individu.
Semakin banyak aspek yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi
tingkat kepuasan kerjanya, dan sebaliknya bila semakin sedikit keinginan yang dapat
dipenuhi maka semakin berkurang pula tingkat kepuasan kerjanya.
Untuk membuat karyawan merasa puas dalam bekerja, pihak pimpinan perusahaan
harus memastikan bahwa gaji, keamananan dan kondisi kerja aman serta hubungan rekan
kerja dan atasan baik. Pimpinan juga harus mampu menyediakan faktor penggerak
motivator (intrinsik) kepada karyawan seperti prestasi, pengakuan, tanggung jawab dan
pengembangan kesempatan untuk maju. Bila hal ini mendapat perhatian dari perusahaan
akan memberikan tingkat kepuasan yang tinggi. Sedangkan ketidakpuasan karyawan dapat
diungkapkan dalam sejumlah cara, misalnya daripada mengundurkan diri karyawan dapat
mengeluh, menjadi tidak patuh, dan menghindari sebagian tanggung jawab kerja.
SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
KS = Kurang Setuju 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
No PERTANYAAN SS S KS TS STS
KEPUASAN TERHADAP PEKERJAAN
Saya sudah merasa puas dengan pekerjaan
1 yang dijalani saat ini
Saya merasa puas dengan beban pekerjaan
2 yang terkadang dilimpahkan kepada anda
Pekerjaan yang saya lakukan saat ini sudah
3 sesuai dengan latar belakang pendidikan,
kemampuan, dan keahlian saya
Saya selalu diberi kebebasan oleh atasan
4 dalam mengerjakan pekerjaan saya
Saya sudah merasa puas dengan fasilitas
5 yang disediakan oleh perusahaan
Pekerjaan saya tidak berperan penting bagi
6 kemajuan perusahaan ini
Pekerjaan saya memberikan saya peluang
7 mempersiapkan kemajuan saya di masa
yang akan datang
Saya kecewa atas pekerjaan yang saya jalani
8 saat ini
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, M. A Handbook of Human As’ad, Moh. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia
Resource Management Practice, Psikologi Industri, Cetakan
Tenth Edition, London: Kogan Page Kesembilan, Yogyakarta: Liberty,
Publishing, 2006. 2004.
George, J.M. & G.R. Jones. Understanding Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
and Managing Organizational 2013.
Behavior, Fifth Edition, New Jersey: Mathis, Robert L, & John H. Jackson. Human
Pearson Prentice Hall, 2008. Resource Management, Jakarta:
Gibson, J.L., J.M. Ivancevich, Donnelly Jr. Salemba Empat, 2011.
Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses, Robbins, Stephen P, & Timothy A Judge.
Edisi Bahasa Indonesia, Tangerang: Organizational Behavior, Thirteenth
Bina Rupa Aksara, 2009. Edition. New Jersey: Pearson Prentice
Handoko, T. Hani. Dasar-Dasar Manajemen Hall, 2009.
Operasi dan Produksi, Cetakan Sopiah, Perilaku Organisasional, Edisi I,
Kesepuluh, Yogyakarta: BPFE, 2008. Yogyakarta: Andi Offset, 2008.
Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan,