1841627301136 / PS 18 D
Januari 2020
Sikap setiap individu dalam menjalani segala sesuatu pastilah diiringi dengan
perasaannya. Termasuk dalam menjalani pekerjaannya. Perasaan yang dirasakan
seseorang dalam mengerjakan pekerjaannya dalam sebuah perusahaan atau organisasi
adalah bentuk dari kepuasan kerja. Kepuasan kerja merupakan perasaan karyawan
terhadap hal-hal yang membuatnya senang, nyaman dan bahagia. Kepuasan kerja
dapat bersifat subjectif. Artinya penilaian setiap orang terhadap kepuasan kerja
pastilah berbeda-beda termasuk hal-hal atau faktor yang mempengaruhinya.
Menurut A.S, Munandar dalam buku psikologi industri dan organisasi, ada 5
faktor yang menjadi penentu kepuasan kerja yang terdiri dari ciri-ciri intrinsik
pekerjaan, gaji/penghasilan yang dirasa adil, penyeliaan, rekan-rekan sejawat yang
menunjang dan kondisi kerja yang menunjang.
Menurut Menurut Blum dalam As’ad terdapat tiga faktor yang memberikan
kepuasan kerja pada karyawan yaitu diantaranya yang pertama adalah faktor
Individual, merupakan faktor dari dalam diri karyawan itu sendiri dalam
pandangannya terhadap kepuasan kerja seperti usia, kondisi kesehatan, pemikiran,
dan keinginan. Selanjutnya adalah faktor sosial yang berupa bentuk interaksi antar
karyawan dan pimpinan-bawahan, komunikasi yang baik, hubungan kekeluargaan,
presepsi umum, kesempatan untuk memberikan feedback, aktivitas serikat pekerja,
kebebasan bertindak, dan komunikasi antar masyarakat. Faktor yang terakhir adalah
faktor utama dalam pekerjaan yaitu terkait dengan penggajian, pengawasan,
ketenangan kerja, keadaan lingkungan pekerjaan dan kesempatan berkembang.
Selain kepuasan kerja, pastilah timbul juga rasa ketidakpuasan kerja. Dari
data kuesioner berdasarkan bentuk pengungkapan ketidakpuasan kera yang meliputi
keluar, menyuarakan, mengabaikan dan setia. Sebanyak 78,3 % responden akan
menyuarakan ketidakpuasan mereka. Ketidakpuasan tersebut berhubungan dengan
faktor pemicu kepuasaan kerja yaitu gaji/penghasilan. Karyawan akan menyuarakan
ketidakpuasan meraka terhadap penghasilan yang diterimanya salah satunya dengan
cara aksi demontrasi.
Dampak yang ditimbulkan ketika karyawan merasa puas dalam bekerja yaitu
dapat meningkatkan Produktifitas atau kinerja. Sebaliknya jika karyawan merasa
tidak puas dalam bekerja maka menurut Porter & Steers akan berdampak pada
ketidakhadiran. Walaupun sebenarnya ketidakhadiran lebih bersifat spontan sifatnya
dan kurang mungkin mencerminkan ketidakpuasan kerja. Lain halnya dengan
berhenti bekerja dan keluar dari pekerjaan, lebih besar kemungkinannya
Dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja timbul dari dalam diri seseorang
yang mencakup perasaan senang, nyaman, dan bahagia dalam menjalankan
pekerjaannya. Faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasaan kerja bagi setiap orang
atau individu akan berbeda tergantung menurut pandangan mereka masing-masing.
Ketika karyawan tidak mendapatkan kepuasan kerja nya, mereka cenderung akan
menyuarakan bentuk ketidakpuasannya.
Daftar Pustaka
https://jurnalmanajemen.com/pengertian-kepuasan-kerja/
Menurut Ashar Sunyoto Munandar dalam buku Psikologi Industri dan Organisasi Bab
10 tentang Kepuasan Kerja