Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan

Disusun Oleh :
Alfin Fickry Ashidiqy
1701321701
alfinfikriashidiqy@ymail.com

Fakultas Humaniora
Jurusan Psikologi
Universitas Bina Nusantara
Jakarta
2015
Alfin Fickry Ashidiqy-1701321701-L0594 Psikologi Industri & Organisasi

Page 1

Abstrak

Artikel ini merupakan hasil analisis terhadap penelitian tentang pengaruh


lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada beberapa perusahaan di
berbagai daerah di Indonesia. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan
kerja, namun yang digunakan dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja. Menurut
hasil penelitian, variabel lingkungan kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan yang berarti bahwa kepuasan kerja karyawan dipengaruhi
oleh lingkungan kerja.

Kata Kunci : Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja.

Introduction
Sumber daya manusia memiliki peran yang dinilai penting dalam suatu
perusahaan. Semua aspek yang tergolong berkaitan dengan sumber daya manusia
(SDM) pada akhirnya akan mempengaruhi perusahaan tersebut. Sudah seharusnya
suatu perusahaan melakukan suatu mekanisme sumber daya manusia dengan
memperhatikan kepuasan kerja dari satu karyawan ke karyawan lainnya.
Lingkungan kerja merupakan suatu faktor yang secara tidak langsung
mempengaruhi kinerja karyawan sehingga memungkinkan karyawan dapat bekerja
secara optimal dan menyelesaikan tanggung jawabnya dalam perusahaan tempat
ia bekerja. Jika seorang karyawan senang akan lingkungan tempat ia bekerja maka
ia akan merasa betah dan meyelesaikan semua aktifitas pekerjaan.
Menurut Nitisemito (2001:183) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang
ada di sekitar para pekerja dan mempengaruhi diri mereka dalam menjalankan
tugas-tugas

yang

dibebankan.

Lingkungan

kerja

yang

nyaman

mampu

meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang nantinya dapat mempengaruhi


peningkatan komitmen karyawan. Sebaliknya lingkungan kerja yang kurang nyaman
dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kepuasan kerja karyawan yang nantinya
akan berdampak pula pada menurunnya komitmen yang sudah di sepakati oleh
karyawan.

Alfin Fickry Ashidiqy-1701321701-L0594 Psikologi Industri & Organisasi

Page 2

Menurut Fautisno Cardoso Gomes (2003:25) lingkungan kerja adalah proses


kerja dimana lingkungan saling berinteraksi menurut pola tertentu, dan masingmasing memiliki karakteristik dan/ atau nilai-nilai tertentu mengenai organisasi
yang tidak akan lepas daripada lingkungan dimana organisasi itu berada, dan
manusianya yang merupakan sentrum segalanya.
Kepuasan kerja merupakan sebuah bentuk perasaan dan ekspresi seseorang
ketika mampu atau tidak mampu memenuhi harapan dari suatu proses kerja.
Kepuasan kerja juga dapat diartikan sebagai keadaan emosional menyenangkan
yang dihasilkan untuk penilaian pengalaman kerja. Ada perbedaan yang penting
antara perasaan ini dengan dua unsur lainnya dari sikap karyawan.
Menurut Wexle dan Yukl kepuasan kerja sebagai The way an employee feels
about his or her job artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara dimana karyawan
merasakan dirinya dan pekerjaannya, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja
yakni menyokong atau tidak menyokong perasaan dalam diri seorang karyawan
yang berhubungan dengan pekerjaan maupun dirinya.
Teori kepuasan kerja menurut Wexle dan Yukl ada 3 teori yakni Discrepancy
Theory, Equity Theory, dan Two Factor Theory. Discrepancy Theory adalah teori ini
mengukur kepuasan kerja karyawan dengan menghitung selisih antara apa yang
seharusnya dengan kenyataan yang terjadi. Equity Theory bahwa seseorang
karyawan akan merasakan suatu keadilan atau tidak sama sekali atas suatu situasi.
Yang terakhir Two Factor Theory adalah sebuah teori kepuasan kerja yang disebut
juga teori dua faktor terdiri dari faktor hygienedan faktor motivator.

Method
IV : Lingkungan Kerja
Definisi Operasional
Lingkungan Kerja Pendapat Agus Ahyari (1994:125) bahwa lingkungan kerja
adalah berkaitan dengan segala sesuatu yang berada disekitar pekerjaan dan yang
dapat mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan tugasnya, seperti pelayanan
karyawan,

kondisi

kerja,

hubungan

karyawan

di

dalam

perusahaan

yang

bersangkutan. Untuk mengetahui persepsi karyawan mengenai lingkungan kerja


digunakan angket lingkungan kerja yang diadopsi dari konsepnya Agus Ahyari
(1994), yang terdiri dari indikator :
a) pelayanan karyawan
Alfin Fickry Ashidiqy-1701321701-L0594 Psikologi Industri & Organisasi

Page 3

b) kondisi kerja
c) hubungan karyawan
Maka definisi operasional lingkungan kerja dalam penelitian ini yaitu persepsi
karyawan mengenai pelayanan karyawan, kondisi kerja, dan hubungan karyawan
dalam suatu perusahaan.

DV : Kepuasan Kerja Karyawan


Definisi Operasional
Yang dimaksud dengan kepuasan kerja adalah penilaian karyawan tentang
berbagai aspek yang berkaitan dengan pekerjaannya (Gibson 1985;464-465).
Penilaian ini bersifat subyektif yang diekspresikan dalam perasaan senang atau
tidak senang, puas atau tidak puas. Apabila karyawan merasa bahwa pekerjaannya
sesuai dengan apa yang diharapkannya dan mampu memenuhi kebutuhankebutuhannya maka karyawan akan merasa puas dan sebaliknya.
Menurut

Luthans

(1995),

untuk

mengetahui

faktor

apa

saja

yang

mempengaruhi kepuasan kerja, dapat digunakan Job Descriptive Index (JDI) yang
terdiri dari lima hal, yaitu:
a) Pembayaran, seperti gaji dan upah
b) Pekerjaan itu sendiri
c) Promosi pekerjaan
d) Supervisi
e) Rekan sekerja
Maka definisi operasional kepuasan kerja dalam penelitian ini adalah sejauh
mana persepsi karyawan mengenai kepuasan terhadap pekerjaannya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan meta analisis. Meta-analisis adalah
teknik yang digunakan untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara
kuantitatif dengan cara mencari nilai efek size (Barbora 2009; Sutrisno, Hery,
Kartono 2007 ). Efek size dicari dengan cara mencari selisih rata-rata kelas
eksperimen dengan rata-rata kelas control, kemudian dibagi dengan standar deviasi
kelas control.
Alfin Fickry Ashidiqy-1701321701-L0594 Psikologi Industri & Organisasi

Page 4

Tahapan dalam mengerjakan meta-analisis (Jammie 2004; Sutrisno, Hery,


Kartono 2007)
1. menetapkan domain penelitian yang akan dirangkum
2. memilih jenis publikasi yang akan dikumpulkan
3. mengumpulkan hasil penelitian atau literatur
4. mencatat data-data (variabel-variabel) penelitian
5. menghiting efek size per sumber atau penelitian
6. menginterpretasi rangkuman dan membuat laporan
Data-data penting yang dicatat dari hasil peneltian yang dirangkum antara
lain:
1. variable bebas dan variable terikat beserta definisi konseptual dan definisi
operasionalnya,
2. variable metodolgi, missal: jenis penelitian, cara pengambilan sample, statistic
yang digunakan dalam analisis, jenis instrumen dan karaktristiknya (Sutrisno, Hery,
Kartono 2007).
Hipotesis penelitian ini adalah
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja terhadap kepuasan
kerja karyawan

Result
Penelitian 1
Pengaruh Variabel Lingkungan Kerja (X) Terhadap Kepuasan Kerja (Z) Hasil
penelitian menunjukkan adanya pengaruh secara signifikan antara variabel
lingkungan kerja (X) terhadap variabel kepuasan kerja (Z) pada karyawan
Perusahaan Umum Jasa Tirta I. Maka semakin nyaman lingkungan kerja di tempat
kerja yang dirasakan oleh karyawan mengakibatkan semakin meningkat pula
kepuasan kerja pada karyawan. Berdasarkan penelitian ini, maka hipotesis yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel lingkungan kerja
terhadap variabel kepuasan kerja karyawan dinyatakan diterima.

Alfin Fickry Ashidiqy-1701321701-L0594 Psikologi Industri & Organisasi

Page 5

(http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=188696&val=6467&title=PENGARUH%20LINGKUNGAN%20KERJA
%20TERHADAP%20KEPUASAN%20KERJA%20DAN%20KINERJA%20KARYAWAN
%20(Studi%20Pada%20Perum%20Jasa%20Tirta%20I%20Malang%20Bagian
%20Laboratorium%20Kualitas%20Air))
Penelitian 2
Parameter

estimasi

pengaruh

lingkungan

kerja

terhadap

kepuasan

kerja

menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,221 dengan signifikansi sebesar 0,027. Nilai
signifikansi tersebut berada di bawah taraf 5 persen atau 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pada taraf 5 persen, hipotesis 2 yang menyatakan bahwa
lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja dapat diterima. Hasil
ini mengindikasikan bahwa lingkungan kerja yang lebih baik akan memberikan
peningkatan terhadap kepuasan kerja karyawan.
(http://eprints.undip.ac.id/22509/1/SkripsiFulltext.pdf)
Penelitian 3
Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan untuk melihat seberapa besar
persentase lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. Pengukurannya
adalah dengan menghitung angka koefisien determinasi (r). Berdasarkan hasil
penelitian yang diperoleh nilai r sebesar 0,317 atau 31,7%. Artinya 31,7% variabel
kepuasan kerja karyawan pada Hotel Angkasa Pekanbaru dipengaruhi oleh
lingkungan kerja sedangkan 68,3% dipengaruhi oleh faktor faktor lain seperti
kompensasi, pelatihan, promosi jabatan, dan penghargaan.
Hasil perhitungan regresi memperlihatkan bahwa t hitung yang lebih besar dari t
tabel yaitu 4.672 > 1.678 yang berarti Ha diterima. Artinya lingkungan kerja
mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada Hotel Angkasa
Pekanbaru.

Dari

analisis

diatas

dapat

disimpulkan

bahwa

hipotesis

yang

menyatakan adanya pengaruh antara lingkungan kerja dan kepuasan kerja


karyawan pada Hotel Angkasa Pekanbaru dapat diterima.
(http://103.10.169.96/xmlui/bitstream/handle/123456789/2514/karya
%20Ilmiahkuuu.pdf?sequence=1)
Penelitian 4
Alfin Fickry Ashidiqy-1701321701-L0594 Psikologi Industri & Organisasi

Page 6

Dari

hasil

perhitungan

penelitian

ini

dapat

dilihat

bahwa

nilai

Square

menunjukkan nilai sebesar 0,172 atau 17,2%. Artinya bahwa Kepuasan Kerja (Z)
dipengaruhi sebesar 17,2% oleh Lingkungan Kerja (X). Sedangkan sisanya sebesar
82,8% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel bebas yang diteliti. Dari nilai
thitung menunjukkan bahwa Variabel Lingkungan Kerja (X) memiliki nilai thitung
sebesar 3,160 dengan probabilitas sebesar 0,003. Karena |thitung| > ttabel (3,160
> 2,009) atau sig t < 5% (0,000 < 0,05) maka variabel X (Lingkungan Kerja)
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Z). Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan pada Perusahaan umum Jasa Tirta I Malang pada
bagian Laboratorium Kualitas Air.
(http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/173/136)
Penelitian 5
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2 )
sebesar 0,602 atau 60,2%. Hal ini berarti kemampuan variable independen
(lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik) menjelaskan pengaruhnya
terhadap variable dependen (kepuasan kerja karyawan) sebesar 60,2%. Sedangkan
sisanya sebesar 39,8% merupakan variable yang tidak terungkap.
(http://www.univpgripalembang.ac.id/e_jurnal/index.php/Ekonomika/article/view/38/39)

DISCUSSION
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat dilihat bahwa lingkungan kerja memiliki
pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Kelima penelitian yang menjadi dasar
tinjauan memberikan hasil adanya pengaruh dengan nilai signifikansi yang cukup
tinggi. Lingkungan kerja, baik lingkungan kerja fisik maupun lingkungan kerja non
fisik memiliki pengaruh yang positif dan signifikan, artinya semakin tinggi nilai
lingkungan kerja maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan. Dengan
adanya pengaruh positif ini, berarti bahwa antara lingkungan kerja tehadap kinerja
karyawan menunjukkan hubungan yang searah. Artinya semakin aman, nyaman
dan fasilitas karyawan terpenuhi maka semakin optimal/tinggi kinerja karyawan.

Alfin Fickry Ashidiqy-1701321701-L0594 Psikologi Industri & Organisasi

Page 7

Pihak perusahaan harus lebih selalu menjaga kondisi lingkungan kerja yang aman,
nyaman dan fasilitas karyawan terpenuhi. Dimana karyawan/pegawai akan merasa
betah di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja yang
dipergunakan

secara

efektif

dan

optimis

akan

menciptakan

prestasi

kerja

karyawan/pegawai yang tinggi. Dengan demikian Lingkungan perusahaan atau


pabrik yang merupakan lingkungan kerja karyawan akan berpengaruh terhadap
kinerja seorang karyawan/pegawai.

CONCLUSSION
Berdasarkan hasil penelitian yang menjadi dasar analisis, dapat disimpulkan
bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan. Tingkat pengaruh berbeda-beda, karena masih banyak
variable lain yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan selain lingkungan
kerja.

REFFERENCES
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=188696&val=6467&title=PENGARUH%20LINGKUNGAN%20KERJA
%20TERHADAP%20KEPUASAN%20KERJA%20DAN%20KINERJA%20KARYAWAN
%20(Studi%20Pada%20Perum%20Jasa%20Tirta%20I%20Malang%20Bagian
%20Laboratorium%20Kualitas%20Air))

Alfin Fickry Ashidiqy-1701321701-L0594 Psikologi Industri & Organisasi

Page 8

Anda mungkin juga menyukai