Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH KEPRIBADIAN, SIKAP DAN PERSEPSI TERHADAP

PERILAKU KEWIRAUSAHAAN PELAKU USAHA INDUSTRI KECIL


KERAJINAN TANGAN DAN HANDYCRAFT DI KABUPATEN
LAMONGAN

Shobikin Amin
STIE Mahardhika Surabaya

ABSTRAK
Kerja keras dari pengrajin tangan yang bernuansa kesenian dari Lamongan sudah
dikenal diseluruh jawa timur sejak tahun 1990, produk – produk yang dihasilkan antara
lain: kerajinan tangan dan Handycraft berbagai olahan (hiasan, sepatu, tas, sandal, taplak
meja, kain batik, spresi, sarung batik, cup lampu, lukisan, tempat souvenir, meubel dan
lain – lain) . Bahan baku yang digunakan juga berbagai macam dengan pemanfaatan alam
sekitar mulai dari batok kelapa, kayu, pelepah pisang, risola, enceng gondok, kain dan
lain lain. Dan sejak tahun 1990 hasil – hasil produksi sudah mampu menjangkau
wilayah Kalimantan, riau, bali, jawa tengah bahkan sampai sekarang sudah eksport ke
jepang, Malaysia, singapura dan Negara lainnya. Menurut Graefland (1869) dalam
renwarin (1997) mereka berbakat sebagai pengrajin dan seni, tanpa kesulitan yang berarti
mereka mampu menguasai keterampilan dibidang itu.
Dari fenomena di atas dapat kita lihat bahwah perilaku kewirausahaan H.
Syamsury dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor itu adalah
hak kepemilikan (property right, PR), kemampuan / kompetensi (competency/ability, C),
dan insentif (incentive), sedangkan faktor eksternalnya meliputi lingkungan
(environment, E). Dengan demikian perilaku dapat dirubah oleh diri sendiri dan atau oleh
adanya tekanan/pengaruh lingkungan. Adanya pengaruh dari dalam diri sendiri dan dari
luar lingkungan bergaul maka tumbuhlah perilaku individu yang spesifik.

Kata Kunci, kewirausahaan, faktor internal, faktor eksternal

PENDAHULUAN dimiliki oleh seseorang. Sifat atau


Berawal dari seorang pengusaha watak, sikap dan persepsi yang baik,
lokal yang bernama H. Syamsury yaitu berorientasi pada kemajuan dan positif
anyaman tikar Elreses. Dengan sentuhan merupakan sifat atau watak, sikap dan
program pemerintah berupah dana hibah persepsi yang dibutuhkan oleh seorang
kerajinan anyaman tikar ini itu bergulir wirausahawan agar wirausahawan
dan akhirnya membina beberapa tersebut dapat maju/sukses. Notoatmojo,
masyarakat yang ada disekitarnya dan S (2003).
desa lainnya, sehingga mereka mampu Sebagai Wirausaha memiliki
memproduksi barang sendiri dengan sikap-sikap dasar dan karakteristik yang
kemampuan dan kreatifitasnya. spesifik. Seorang wirausaha memiliki
Kerajinan tangan dan anyaman ada di sikap bertekad bulat ingin berwirausaha.
kabupaten Lamongan sejatinya sudah Bukan karena terpaksa. Ia ingin mandiri
ada sejak tahun 1980. Sejak saat itu dan ingin berhasil. Karena ingin berhasil
perusahaan anyaman dan kerajinan maka ia bersikap positif. Positif terhadap
rakyat di kabupaten Lamongan mulai diri sendiri maupun positif terhadap
berkembang dan mendapatkan perhatian orang lain. Namun dmikian masih ada
dari pemerintah setempat dengan kemungkinan untuk gagal, tetapi ia tidak
dikeluarkannya dana hibah bagi UMKM gentar. Karena itu ia mau belajar dari
lanjutan. pengalaman, termasuk dari
Perilaku sangat dipengaruhi oleh kegagalannya. Yang pasti ia berani
sifat atau watak, sikap dan persepsi yang mandiri dan memimpin. Bertolak pada

44 Media Mahardhika Vol. 14 No. 1 September 2015


adanya sikap dasar tersebut diatas yang berhubungan dengan perolehan
kiranya terbentuknya perilaku peluang dan penciptaan organisasi untuk
wirausaha. Wirausaha memulai mengejarnya. Dengan Kata lain Individu
usahanya dengan berkomunikasi, dalam – individu yang digolongkan sebagai
rangka mengumpulkan informasi, manusia wirausaha adalah mereka yang
maupun menjalin relasi. Dalam situasi memiliki karakter yang berbeda dengan
usaha pasti akan selalu terjadi orang kebanyakan wirausahawannya,
perubahan. Untuk itu sebagai seorang bahkan melihat jenis usaha apa yang
wirausaha harus memiliki sikap terhadap paling cocok dengan minat dan
perubahan, sekalipun Perubahan jarang kemampuannya.
dapat diterima secara total oleh setiap Penelitian ini menelaah
orang yang terlibat. fenomena yang berkaitan dengan
Karakteristik tipikal dari karakter, sikap dan persepsi wirausaha
wirausahawan yang sukses adalah dalam menjalankan usahanya pada
kemauan kemampuan mengambil perusahaan kecil menengah kerajinan
resiko, inovativ, pengetahuan bagaimana tangan dan Handycraft. Karena
pasar berfungsi, know how merupakan sector usaha yang
(pengetahuan praktek/ keahlian) memberikan kontribusi bagi
manufaktur, skill pemasaran, skill perekonomian. Konsentrasi penelitian
manajemen bisnis, dan kemampuan ini di Kabupaten Lamongan adalah
bekerja sama, Casson (1982). Caird salah satu kawasan yang masyarakatnya
(1988) dalam penelitian moris (2003) memiliki keahlian di bidang usaha
menyebutkan dorongan yang baik untuk kerajinan tangan dan Handycraft.
bisnis, keinginan untuk mengambil Berbagai macam produk kerajinan
resiko, kemampuan untuk tangan dan Handycraft mulai, tikar, tas,
mengidentifikasi kesempatan bisnis, dan sepatu – sandal dan hiasan serta hiasan
kemampuan untuk mengoreksi error batik yaitu menyebar di sebagian
secara efektif, dan kemampuan kecamatan yang ada di Kabupaten
menangkap kesempatan yang Lamongan sebagaimana tercatat pada
menguntungkan sebagai karakteristik dinas perdagangan dan perindustrian
entrepreneur. Bird (1989) dalam Mutis kabupaten Lamongan sebanyak 80
(2005) membagi resiko kedalam lima pengusaha lokal yang tersebar di 5
jenis, empat relevan dengan kecamatan Kabupaten Lamongan.
entrepreneur potensial, resiko ekonomi, Kemampuan berkreasi untuk
resiko hubungan sosial, resiko dalam memanfaatkan sumberdaya alam
pengembangan karir, plus resiko terbatas, cepat menguasai ketrampilan di
psikologis dan kesehatan. Temuan dari bidang kerajinan tangan dan mampu
Brockhaus (1982) pada kutipan Hamida mencari terobosan pada usaha lain untuk
(2006) menunjukkan bahwa preferensi memenuhi kebutuhan hidup, dan
untuk satu jenis resiko tertentu tidak kekuatan mental sebagai aspek
berbeda sebagaimana diantara manajer individualitas yang dipicu nilai nilai
profesional dan populasi umum, tidak budaya. Karena itu perkembangan usaha
antara perusahaan sukses dan tidak mereka mulai pesat dan sejak tahun
sukses. Persepsi sendiri mampu 2002 beberapa negara mulai menikmati
memberikan dorongan dan kekuatan hasilnya yaitu, korea, Jepang dan
untuk dapat mengaktualisasikan menjadi Malaysia. Sementara itu ekspor produk
kenyataan. kerajinan tangan dan Handycraft naik
Menurut Bygrave (2006) 10 % dari USD 410 juta menjadi USD
Wirausahawan adalah orang yang 450 juta pada tahun 2009. Permintaan
memperoleh peluang dan menciptakan produk ini tidak terpengaruh adanya
suatu organisasi untuk mengejar peluang krisis global terutama didalam negeri.
itu. Dan proses kewirausahaan meliputi Aspek seni dan budaya yang beragam,
semua fungsi, aktivitas, dan tindakan bahan baku yang melimpah mendukung

Pengaruh Kepribadian ................. (Shobikin) hal. 44 - 65 45


penciptaan produk yang inovatif dan TINJAUAN PUSTAKA
berdaya saing tinggi. Berdasarkan Kepribadian
paparan tersebut ingin mengkaji tentang Pembahasan tentang kepribadi-
pengaruh kepribadian, sikap dan an sangat kompleks. Sehingga, untuk
persepsi terhadap perilaku mengartikan istilah kepribadian itu
kewirausahaan yang bergerak dalam sendiri menurut Koeswara (1999) boleh
usaha Kerajinan tangan & Handycraft di dikatakan, jumlah arti dan definisi
Kabupaten Lamongan. Beberapa hal kepribadian adalah banyak ahli yang
membedakan penelitian ini dengan mencoba menafsirkannya. Dari sekian
penelitian sebelumnya adalah berkaitan banyak pengertian kepribadian, akan
dengan pengembangan penelitian yang dikutip beberapa diantaranya yang
ingin melihat variabel karakteristik relevan dengan tulisan ini.
individu baik secara langsung maupun Nimran (1999) mendefinisikan
tidak langsung terhadap perilaku kepribadian sebagai keseluruhan cara
kewirausahaan. Obyek penelitian ini bagaimana individu bereaksi dan
adalah pelaku usaha kerajinan tangan berinteraksi dengan orang lain. Proses
dan Handycraft yang ada di Kabupaten interaksi antara individu dapat
Lamongan yang tergolong obyek baru menunjukkan tingkah laku mereka.
penelitian selama ini. Karena itu kepribadian didefinisikan
Pervin dalam Michell et al,,, (1988)
Rumusan Masalah sebagai karakteristik-karakteristik dari
Pengaruh Karakteristik Individu seseorang yang tergambar pada pola-
mencakup kepribadian dan nilai, pola yang konsisten dalam perilakunya.
pengaruh sikap mencakup peluang Menurut Mitchell et al,, (1988)
bisnis, usaha mandiri, kepemimpinan, ada dua aspek penting dari pengertian
perencanaan, pengambilan keputusan, diatas yang perlu diperhatikan, pertama ;
penggunaan waktu. Sedangkan Persepsi kepribadian adalah menetapkan
mencakup pengalaman, pengetahuan, pedoman bagi perilaku. Kita dapat
penalaran dan kepercayaan. menemukan tentang suatu kepribadian
Berdasarkan uraian yang telah hanya melalui pengamatan perilaku. Hal
dipaparkan pada bagian latar belakang, ini hanya akan dapat dilakukan dengan
maka rumusan masalah dalam penelitian benar melalui uji klinis psikologis secara
ini adalah : profesional. Kedua ; kepribadian adalah
1. Apakah kepribadian, sikap dan menetapkan hubungan yang konsisten
persepsi secara simultan dari perilaku.
berpengaruh terhadap perilaku Sehubungan dengan beberapa
kewirausahaan perilaku pengertian kepribadian yang berbeda
kewirausahaan pelaku usaha diatas baik pengertian sehari-hari
industri kecil kerajinan tangan dan maupun secara ilmiah, Koeswara (1999)
handycraft di Kabupaten melihat batasan-batasan tersebut
Lamongan? memiliki beberapa persamaan yaiu :
2. Apakah kepribadian, sikap dan 1. Melukiskan kepribadian sebagai
persepsi secara parsial berpengaruh suatu struktur atau organisasi
terhadap perilaku kewirausahaan hipotesis an tingkah laku dilihat
pelaku usaha industri kecil sebagai sesuatu yang diorganisasi
kerajinan tangan dan handycraft di dan diintregasikan oeh kepribadian
Kabupaten Lamongan? 2. Menekankan perlunya memahami
3. Variabel manakah yang dominan arti perbedaan-perbedaan indivi-
berpengaruh terhadap variabel dual, dengan istilah “Kepribadian”
perilaku kewirausahaan pelaku keunikan dari setiap individu
usaha industri kecil kerajinan ternyatakan
tangan dan handycraft di
Kabupaten Lamongan?

46 Media Mahardhika Vol. 14 No. 1 September 2015


3. Pentingnya melihat kepribadian tentang proses-proses kognitif dan
dari sudut “Sejarah Hidup” motivasi. Dari luar psikologi adalah sifat
perkembangan dan perspektif ekstensialisme, perubahan-peruahan
sosial, teknologi komputer dan revolusi
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi sosial pada tahun 1970 an yang
Teori Kepribadian menimbulkan kesadaran yang lebih
Latar belakang terbentuknya dalam tentang relativitas nilai-nailai,
teori kepribadian dipengaruhi oleh cara hidup dan kehidupan itu sendiri.
beberapa faktor. Namun ada dua faktor
yang besar pengaruhnyayaitu faktor Nilai
historis dan faktor kontemporer. Menurut Hofstede (1980) nilai
Dari aspek historis ada empat merupakan suatu kecenderungan luas
faktor utama yang berpengaruh langsung untuk lebih menyukai atau memilih
atas pembentukan teori kepribadian, keadaan-keadaan tertentu terhadap
Koeswara (1999) yaitu: alternatif-alternatif yang dapat dijadikan
1. Pengobatan klinis Eropa. Sepanjang pegangan dalam memandang obyek
sejarah, pengobatan selalu tertentu. Pilihan seperti suka atau tidak
dikalikan halnya dengan suka, benar atau salah adalah contoh
pengobatan klinis Eropa abad 18 alternatif yang harus diambil seseorang
dan 19, merupakan faktor yang yang didasarkan atas nilai-nilai yang
paling berpengaruh langsung atas dipegang atau dianutnya. Robbins
struktur teori kepribadian abad 20. (2008) berpendapat nilai mengandung
2. Psikometrik. Merupakan faktor suatu unsur petimbangan dalam arti nilai
yang telah memainkan peranan mengembangan gagasan-gagasan
yang amat penting dalam seseorang individu mengenai apa yang
pertumbuhan psikologi yang benar, baik, atau diinginkan. Nilai
ilmiah mempunyai baik atribut isi maupun
3. Behaviorisme. Peranannya dalam intensitas. Selanjutnya Robbins
pembentukan teori kepribadian menjelaskan lagi bahwa bila kita
terletak pada upaya-upaya dan peringkat nilai-nilai seorang individu
anjuran-anjuran untuk memandang menurut in tesitasnya, kita peroleh
dan meneliti tingkah laku secara sistem nilai-nilai seseorang individu
obyektif. Metode ini telah dalam hal intensitasnya.
memberikan sumbangan yang besar Sehubungan dengan hal tersebut
bagi terciptanya konsep-konsep di atas Rokeach (1973) dalam Dananja
tingkah laku (teori kepribadian) (1986) menjelaskan nilai-nilai dapat
yang dapat diuji ketepatannya digambarkan dalam lapisan-lapisan
secara, empiris. konsentrik. Ada yang lebih sentral, ada
4. Psikologi Gestalt. Konsep yang yang lebih sentral, ada yang lebih
disumbangkan adalah pertama; menggejala dipermukaan atau perifer.
suatu fenomena harus dan hanya Makin sentral nilai tertentu bagi
dapat dimengerti sebagai suatu seseorang, makin stabilillah nilai
totalitas (keseluruhan). Kedua : tersebut, makin tidak berubah dan makin
fenomena adalah data yang luas dibidang pengaruhnya terhadap
mendasar bagi spikologi untuk perilaku seseorang.
memahami suatu fenomena,
pengamat harus bersikap netral. Asal Sistem Nilai
Sedangkan faktor-faktor Nilai yang diyakini seseorang
kontemporer yang mempengauhi teori sangat penting diketahui karena
kepribadian berasal dari dalam maupun merupakan sumber utama yang
dari luar psikologi. Dari dalam psikologi merupakan dasar untuk mengetahui
berupa perluasan bidang studi baru sikap dan motivasi dalam menentukan
seperti psikologi lintas budaya, studi pekerjaan atau profesi. Menurut Barnett

Pengaruh Kepribadian ................. (Shobikin) hal. 44 - 65 47


dan Karson (1987) dalam Robbins pada kebudayaan masyarakat
(2008) umumnya nilai mempengaruhi dan pranata-pranatanya, serta
sikap dan perilaku. Sehingga nilai tidak pada kepribadian seseorang.
secara langsung akan berpengaruh pada - Pengaruh nilai-nilai manusia
kinerja individu. akan tampak dalam semua
Menjadi pertanyaan bagi kita gejala yang oleh para ahli
dari manakah sistem nilai itu berasal? dibidang ilmu-ilmu sosial akan
Apakah bersumber dari dalam diri dianggap cukup penting
manusia atau dari luar. Menurut Robbins diselidiki.
(2008) sebagaian cukup besar ditentukan 3. Empat dimensi kebudayaan
secara ginetik. Sisanya disebabkan oleh nasional Geert Hofstede yaitu :
faktor-faktor seperti budaya, perintah - Dimensi individualitas lawan
orang tua, guru, teman dan pengaruh kolektif
lingkungan yang serupa. Biasanya nilai- - Dimensi senjang kekuasaan atau
nilai yang berasal dari faktor genetika power distance
sudah langsung berada didalam diri - Kemampuan mengelakkan
seseorang individu sejak yang ketidakpastian atau uncertainty
bersangkutan dilahirkan dan mulai avoidance
dinampakkan saat merespon - Maskulinitas (Maculinity)
lingkungannya. Sedangkan sebagiannya 4. Personal Valus dari George
terbentuk melalui proses interaksi England. Ada dua representasi nilai
dengan lingkungan baik secara lokal, atau sistem nilai seseorang.
regional, dan nasional. Pertama, orientasi dasar mana yang
lebih dominan pada seseorang
Konsep Nilai dan Beberapa Pendekatan apakah ia lebih cenderung
Konsep nilai terdiri dari menggunakan nilai pragmatis
beberapa pendekatan dengan beberapa moralitas atau efektif sebagai
penulis sebagimana diuraikan Danajaja kerangka acuan dalam perilakunya.
(1986). Kedua, adalah konsep-konsep nilai
1. Orientasi nilai. Kluckohn dan mana yang paling dekat atau besar
Strodback mengemukakan lima pengaruhnya pada perilaku
buah masalah umum yaitu : seseorang dan mana yang kurang
- Orientasi mengenai sifat berpengaruh.
alamiah manusia
- Orientasi hubungan manusia Tipe Nilai
terhadap alam Nilai-nilai yang dianut oleh
- Orientasi waktu kehidupan individu dapat dibedakan atas beberapa
manusia tipe. Ada tiga orang ahli yang mencoba
- Orientasi hubungan manusia menggambarkan tipe nilai yang dimiliki
dengan manusia lainnya. oleh individu. Menurut Allport dalam
2. Rumusan Konsep nilai dan sistem Schermerhon et al. (2000) ada enam
nilai Milton Rokeach didasarkan kategori tipe nilai yang utama dari
atas lima buah asumsi dasar. individu yaitu :
- Jumlah total dari nilai-nilai yang 1. Teoritis : menganggap sangat
dimiliki seseorang relatif kecil penting penemuan kebenaran
- Semua orang dimana saja lewat suatu pendekatan kritis dan
memiliki nilai yang sama dalam rasional.
derajat yang berbeda-beda 2. Ekonomis : menekankan
- Nilai-nilai membentuk sistem kegunaan dan yang praktis
nilai 3. Estetis : menaruh nilai tertinggi
- Faktor-faktor yang membentuk pada bentuk dan keserasian
nilai-nilai menusia dapat dilihat (harmoni).

48 Media Mahardhika Vol. 14 No. 1 September 2015


4. Sosial: memberikan nilai tertinggi suatu tujuan. Sedangkan menurut
pada kecintaan akan orang-orang. Mitchell (1982) dalam Nimran (1999)
5. Politis : menaruh tekanan pada sikap dapat dipandang sebagai
diperolehnya kekuasaan dan predisposisi untuk beraksi dengan cara
pengaruh yang menyenangkan atau tidak terhadap
6. Religius : peduli akan kesatuan obyek, orang, konsep atau apa saja.
pengalaman dan pemahaman Selanjutnya, Nimran (1999) menjeaskan
mengenai kosmos sebagai ada beberapa asumsi dasar yang penting
keseluruhan. dari pengertian sikap diatas yaitu :
Salah satu dari keenam tipe niai Pertama, sikap berhubungan dengan
menggambarkan nilai yang dianut oleh perilaku; Kedua, sikap terikat erat
individu sesuai dengan jenis pekerjaan dengan perasaan seseorang dengan suatu
yang ditekuninya. Misal seorang yang obyek: Ke tiga, sikap adalah konstruk
erprofesi wirausaha cenderung memiliki yang bersifat hipotesis.
tipe nilai ekonomis. Dari pengertian-pengertian
Selanjutnya Rokeach dalam sikap diatas, tergambar bahwa sikap
bukunya “The Nature of Human individu dibangun dan terbentuk dari
Values” sebagaimana ditulis Robbins hal-hal atau akibat-akibat yang
(2008), penelitian yang menggunakan berhubungan dengan perasaan
Survey Nilai Rokeach (RVS) membagi seseorang, seperti senang atau tidak
tipe nilai atas dua kategori yaitu : senang terhadap sesuatu hal, baik yang
1. Nilai terminal adalah keadaan berwujud ataupun abstrak maupun yang
akhir eksistensi yang sangat memiliki kehidupan dan yang tidak
diinginkan, tujuan-tujuan yang memiliki kehidupan.
ingin dicapai seorang selama
hajatnya, misalnya kemerdekaan Sumber Sikap
(ke tak bergantung/pilihan bebas). Menurut Gibson et al. (2008)
2. Nlai instrumental adalah modus- sikap mempunyai banyak sumber yaitu
modus perilaku yang lebih keluarga, kelompok teman sebaya,
diinginkan atau cara mencapai masyarakat dan pengalaman. Demikian
niai-nilai termina seseorang, juga dengan pendapat Robbins (2008)
misalnya membantu (bekerja sikap bersumber atau diperoleh dari
untuk kesejahteraan orang-orang orang tua, guru, dan anggota kelompok
lain). rekan sekerja.
Dalam lingkup pergaulan sosial
Sikap melalui interaksi individu dengan
Menurut Robbins (2008) sikap individu lain, orang dapat belajar dari
adalah pernyataan evaluatif baik yang orang lain atau dari buku bahkan
menguntungkan atau tak mengutungkan televisi. Selanjutnya sumber-sumber
mengenai obyek, orang, peristiwa. sikap dapat diperoleh individu dari
Senada dengan pendapat diatas, pengalaman langsung seseorang,
Gibson et al. (2008) merumuskan sikap asosiasi dimana yang bersangkutan
sebagai perasaan positif atau negatif bergabung, interaksi dengan orang lain
atau keadaan mental yang selalu maupun media massa. Tosi et al (1990).
disiapkan, dipelajari, dan diatur melalui Komponen Sikap
pengalaman, yang memberikan Pada umumnya, ahli-ahli
pengaruh khusus pada respon seseorang menulis ada tiga komponen sikap
terhadap orang, obyek-obyek atau dengan beberapa variasi istilah tapi
keadaan. memiliki makna yang sama. Istilah-
Masih searah dengan pendapat istilah dari komponen sikap dapat
terdahulu Cherrington (1997) dituliskan sebagai berikut : Cognitive,
mendefinisikan sikap adalah perasaan Affective and Beharior tendency,
positif atau negatif yang terarah pada Cherrington, (1997). Afeksi, kognisi dan

Pengaruh Kepribadian ................. (Shobikin) hal. 44 - 65 49


perilaku Gibson et al (2008). Kognitif lain yakni Krech dalam Thoha (1998)
(kepercayaan atau beliefs), Emosional berpendapat bahwa persepsi adalah
(perasaan), dan perilaku (tindakan) suatu proses kognitif yang kompleks
Kothandapani dalam Azwar, (2000). dan menghasilkan suatu gambar unik
Selanjutnya Mann (1969) dalam tentang kenyataan yang barangkali
Azwar (2000) menjelaskan komponen sangat berbeda kenyataannya. Luthans
kognitif berisi persepsi, kepercayaan, (1998) persepsi adalah lebih komplek
dan streotipe yang dimiliki individu dan lebih luas dari penginderaan. Proses
mengenai sesuatu. Komponen afektif persepsi meliputi suatu interaksi yang
merupakan perasaan individu terhadap sulit dari kegiatan seleksi, penyusunan
obyek sikap dan menyangkut masalah dan penafsiran. Menurut Nimran (1999)
emosi. Komponen perilaku berisi persepsi penting dalam membahas
tendensi atau kecenderungan untuk perilaku individu atau kelompok karena
bertindak atau untuk bereaksi terhadap perilaku manusia seringkali dituntut
sesuatu dengan cara-cara tertentu. oleh persepsinya terhadap suatu realita,
Bagi Azwar (2000) perubahan bukan realita.
sikap dapat dilakukan melalui cara
persuasi, yaitu usaha pengubahan sikap Faktor Yang mempengaruhi persepsi
individu dengan memasukkan ide, Menurut Ardana (2009) faktor yang
pikiran, bahkan faktor baru lewat mempengaruhi persepsi adalah sebagai
pesan-pesan komunikatif. berikut:
Ada beberapa pendekatan yang 1. Pemberi kesan/ Pelaku persepsi
dapat dilakukan untuk mengubah sikap Bila seseorang memandang suatu
seperti Persepsi, Persepsi pada dasarnya obyek dan mencoba
menyangkut proses informasi pada diri menginterprestasikan apa yang
seseorang dalam hubungannya dengan dilihatnya tersebut, maka
obyek stimulus. Dengan demikian interprestasinya akan sangat
persepsi merupakan gambaran arti atau dipengaruhi oleh karakteristiknya
interprestasi yang bersifat subyektif, dalam hal ini karakteristik si
artinya persepsi sangat tergantung pada pemberi kesan.
kemampuan dan keadaan diri yang
bersangkutan. Dalam kamus psikologi 2. Sasaran/Target/Obyek
persepsi diartikan sebagai proses Ciri-ciri pada sasaran / obyek yang
pengamatan seseorang terhadap segala sedang diamati dapat mem-
sesuatu dilingkungannya dengan pengaruhi persepsi. Orang yang
menggunakan indra yang dimiliki, penampilannya sangat menarik/
sehingga menjadi sadar perilaku yang tidak menarik lebih mudah untuk
akan dilakukan pada situasi tertentu. dikenal / ditandai.
Ketika seorang individu melihat sebuah 3. Situasi
target dan berusaha untuk Situasi atau konteks dimana melihat
menginterprestasikan apa yang dia suatu kejadian / obyek juga penting.
lihat, interprestasi itu akan dipengaruhi Unsur – unsure lingkungan sangat
oleh beberapa karakterr pribadi mempengaruhi persepsi seseorang.
diantaranya ; sikap, kepribadian, motif, Obyek yang sama pada hari yang
minat, pengalaman masa lalu, dan berbeda bisa menyisakan persepsi
harapan-harapan seseorang. yang berbeda
Thoha (1998) mengatakan
persepsi itu proses kognitif yang Kesalahan Persepsi
dialami oleh setiap orang didalam Ada beberapa kesalahan persepsi yang
memahami informasi tentang sering terjadi, yaitu:
lingkungannya, baik melalui 1. Berstereotip ( Sterotyping)
penglihatan, pendengaran, penghayatan, Menilai seseorang atas dasar satu/
perasaan, dan penciuman. Ahli yang beberapa sifat dari kelompoknya.

50 Media Mahardhika Vol. 14 No. 1 September 2015


Seperti didasari oleh jenis kelamin, memenuhi kebutuhan dan permasalahan
keturunan, umur, agama, hidup adalah sangat terkait erat dengan
kebangsaan atas jabatan. kegiatan-kegiatan bisnis umpamanya
2. Proyeksi dalam pembuatan suatu produk.
Kecenderungan menilai seseorang Karena itu McClelland (1971)
atas dasar perasaan dan sifatnya. dalam As’ad (2004) berpendapat bahwa
Artinya menghubungkan karak- seorang entrepreneur adalah seorang
teristik sendiri dengan orang lain yang menerapkan kemampuannya untuk
3. Efek Halo mengatur, menguasai alat-alat produksi
Menarik kesan umum terhadap dan menghasilkan hasil yang berlebihan
seseorang individu berdasarkan yang selanjutnya dijua atau ditukarkan
karakteristik tunggal dan memperoleh pendapatan dari
Orang yang ramah, rapi dikesankan usahanya. Pendapat yang revolusiouner
jujur dari yang tampangnya serem. dikemukakan Schumpeter dalam
Padahal tak ada hubungan ramah Bygrave (2006) kewirausahaan adalah
dengan kejujuran . Nimran, (1999) orang yang menghancurkan orde
ekonomi yang sudah ada dengan
Perilaku Kewirausahaan memperkenalkan produk dan jasa baru,
Menurut Robbins (1986) dalam dengan menciptakan bentuk organisasi
Nimran (1999) perilaku berkenaan baru, atau dengan mengeksploitasikan
dengan tindakan-tindakan manusia yang bahan baku baru. Orang tersebut
dapat diamati dan diukur. Tindakan- umumnya menyelesaikan proses
tindakan manusia disini dapat berupa penghacuran terebut dengan mendirikan
belajar, bekerja, mangkir, isirahat, bisnis baru namun juga mugkin
memimpin, motivasi dan sebagainya. melakukannya didalam bisnis yang
Kata kewirausahaan atau kewira- sudah ada.
swastaan berasal dari bahasa Inggris
“Entrepreneurship”. Ciri-ciri Kewirausahaan
Secara etimologis kata Hellriegel and Slocum (1996)
kewiraswastaan berasal dari dua kata banyak orang percaya wirausahawan
yaitu “Wira” dan “swasta”. Wira berarti dilahirkan bukan dibentuk atau
berani, utama atau perkasa.sedangkan dipengaruhi oleh keadaan-keadaan
swasta terdiri dari “swa” dan “sta”. Swa lingkungan sekitarnya. Sedangkan yang
artinya sediri dan Sta berarti berdiri. lain percaya bahwa wirausahawan
Swasta jika diartikan bersama menjadi memiliki kemampuan menciptakan
berdiri menurut kekuatan sendiri. sesuatu yang baik dalam bisnis tetapi
Dengan demikian kewiraswastaan mereka tidak dapat mengelolanya.
(kewirausahaan) berarti keberanian, Selanjutnya Lessem (2002) mengatakan
keutamaan serta keperkasaan dalam kualitas wirausaha sebagian besar
memenuhi kebutuhan serta memecahkan bersifat naluriah dan karenanya sulit
permasalahan hidup dengan ekuatan dibina. Untuk itu anda dapat
yang ada pada diri sendiri . Yani, berkembang sebagai wirausaha pertama-
(2006). tama jika anda memiliki kecenderungan
Dari ungkapan di atas maka bawaan sejak lahir.
perilaku kewirausahaan mempunyai Pandangan di atas boleh jadi
makna sebagai tindakan-tindakan merupakan pendapat yang umumnya
manusia yang dapat diamati dan diukur dilontarkan jika kita melihat dan
yang diakukan dengan keberanian, mempelajari tokoh-tokoh wirausaha
keutamaan serta keperkasaan dalam yang sikses diberbagai belahan dunia.
memenuhi kebutuhan dan permasalahan Tapi yang jelas setiap individu yang
dengan kemampuan dan kekuatan yang sukses berwirausaha tidak terjadi secara
berasal dari diri sendiri. Khusus dalam kebetulan, tetapi ada ciri-ciri dan sifat -
tulisan ini maka yang dimaksud dengan sifat tertentu yang mereka miliki.

Pengaruh Kepribadian ................. (Shobikin) hal. 44 - 65 51


Walaupun ciri-ciri kepribadian 5. Cara baru dalam pengorganisasian
yang digambarkan di atas sudah dimiliki bisnis
seseorang, namun belum tentu Yang menarik dari orang-orang
wirausahawan tersebu akan sukses yang memiliki kemampuan inovasi
dalam aktifitas bisnis. Masih ada faktor- adalah mereka dilahirkan dengan
faktor yang membedakan seorang kemampuan khusus. Seperti
wirausahawan yang jagoan dengan yang diungkapkan Cook dalam wawancara
biasa-biasa saja. Menurut Bygrave dengan Bennis (2002) bahwa inovasi
(2006) Kanter memberikan empat F adalah pengalaman emosional, secara
bagi, suatu usaha sukses, kemudian teknis orang bisa atau dapat diajari,
dikembangkan Bygrave menjadi tetapi seseorang tidak bisa diajari supaya
sembilan F bagi kewirausaghaan yang mempunyai rasa ingin tahu. Rasa ingin
sukses seperti dapat dilihat di berikut tahu datangnya dari gentik. Kita lahir
ini: bersama gen inovasi, juga bisa datang
dari awal-awal kehidupan seseorang.
Inovasi
Usaha yang sukses dan mampu Pengambilan Resiko
bertahan lama, akan banyak dipengaruhi Salah satu ciri dari
oleh inovasi yang dilakukan secara terus kwewirausahaan adalah berani
menerus. Karena itu menurut Cook mengambil resiko. Menurut As’ad
dalam Bennis (2002), untuk menjadi (2004) Wirausahawan adalah orang
perusahaan yang inovatif, kita harus yang berani mengambil resiko yang
mencari inovator-inovator. Kita harus telah diperhitungkan atas hal-hal yang
mengumpulkan orang-orang yang akan dikerjakan serta menangani tugas-
berbakat dan mempunyai kemauan tugas yang efektif dengan orang lain.
menciptakan sesuatu yang baru, dan Bagi McClelland dalam As’ad
tempatkan mereka dalam suatu (2004) karakteristik tingkah laku dan
lingkungan dimana inovasi diharapkan dinamika yang menonjol pada individu
terjadi. yang mempunyai motif untuk
Menurut Rosenfeld dan Servo berprestasi yang tinggi adalah selau
dalam Mutis (2005) inovasi merupakan mereka yang bekerja dengan
kerja keras yang mengikuti memperhitungkan resiko. Kemudian
pembentukan ide dan biasanya pernyataannya yang dikutip Robbins
melibatkan usaha banyak orang dengan (2008) beranggapan bahwa peraih
keahlian yang bervariasi saling prestasi tinggi paling baik bila mereka
melengkapi. Dengan demikian inovasi menaksir mempunyai peluang sukses 50
merupakan suatu proses yang diawali : 50.
dengan suatu penemuan ide atau Kenyataannya, kebanyakan
gagasan baru, kemudian orang takut mngambil resiko, karena
diimplementasikan menjadi penemuan mereka ingin hidup aman dan
ide atau gagasan baru, kemudian menghindari kegagalan. Namun,
diimplementasikan menjadi usaha dan sesungguhnya setiap aktivitas manusia
produk baru melalui aktifitas dengan berbagai tahap pekerjaan, selalu
sekelompok orang. saja mengandung resiko terjadi jika anda
Menurut Villeges (1998) inovasi diminta membuat pilihan antara dua
itu dapat terwujud dan terlihat pada lima alternatif atau lebih, yang bakal hasilnya
bentuk yaitu : tidak diketahui dan harus dinilai secara
1. Produk baru obyektif. Situasi ini mengandung
2. Metode baru pada produk yang potensi kegagalan dan potensi sukses.
sama Semakin besar kemungkinan kerugian,
3. Sumber-sumber baru bahan baku semakin besar resikonya.
4. Pasar baru Wirausahawan yang berani
mengambil resiko tidak dapat disamakan

52 Media Mahardhika Vol. 14 No. 1 September 2015


dengan keberanian mengambil resiko Peluang biasanya tidak datang
dengan harapan mendapatkan hasil yang berulang-ulang, tapi mungkin hanya
sangat besar dengan usaha yang paling sekali saja dan dalam tempo yang
kecil. Sedangkan wirausahawan berani singkat. Karena itu antisipasi yang tepat
mengambil resiko dengan melihat dan waktu yang tepat pula, memainkan
kemungkinan sukses secara sistematik peranan yang penting pada berbagai
dan komprehensif disertai dengan upaya peluang yang potensial. Apalagi di era
mencapai kemungkinan sukses secara informasi seperti saat ini, dimana proses
sistematik dan komprehensif disertai perubahan berlangsung sangat cepat
dengan upaya mencapai kemugkinan serta hampir pada seluruh sektor
tersebut. Sebab itu perilaku pengambilan kehidupan. Termasuk didalamnya
resiko terkait erat dengan ciri-ciri produk, yang daur hidupnya semakin
wirausaha yaitu : singkat.
1. Pengambilan resiko berkaitan Wirausahawan yang mampu
dengan kreatifitas dan inovasi serta memanfaatkan peluang yang ada dengan
merupakan bagian penting dalam tepat, merekalah yang sukses. Banyak
mengubah ide menjadi realitas. kasus bisnis membuktikan bahwa
2. Pengambil resiko berkaitan dengan antisipasi yang tepat atas peluang yang
kepercayaan pada diri sendiri. ada dapat membawa kesukseskan dalam
3. Pengetahuan realistik mengenai usaha. Sebaliknya, banyak usaha yang
kemampuan-kemampuan diri gagal karena wirausahawan gagal
sendiri. membaca peluang dengan baik. Karena
Perilaku pengambian resiko antara itu Bygrave (2006) berpendapat
wirausahawan dengan yang bukan wirausahawan harus menghindari mode
wirausahawan akan nampak pada cara atau pintu peluang yang mereka rasa
menanggapi unsur ketidakpastian, hanya terbuka beberapa saat, karena
sehingga ada dorongan dan antusiaisme dengan demikian mereka membuka
untuk mengatasi tantangan dalam bisnis secara terburu-buru, bahkan
rangka mencapai kesuksesan. belum memperoleh sumber daya yang
Proaktif diperlukan.
Salah satu ciri yang dimiliki
wirausaha adalah kemampuan melihat Karakteristik Individu, sikap dan
kemungkinan-kemungkinan usaha persepsi pada Perilaku Wirausaha
dimasa yang akan datang. Mereka Meskipun karakteristik
diibaratkan memiliki indera keenam seseorang adalah berbeda di antara tiap
untuk melihat jauh kedepan. Sehingga individu, orang-orang dengan karakter
apa yang tidak terpikirkan dan pribadi yang dapat membentuk sikap
terbayangkan orang lain, mereka mampu serta persepsi yang serupa dapat
memikirkannya dibanding orang yang dikelompokkan untuk membentuk satu
tidak memiliki jiwa kewirausahaan. tipe karakter. Pemilik atau para manajer
Menurut Nangoi (2004) yang berhasil telah diidentifikasikan
kemampuan untuk melihat dan dengan suatu tipe karakter yang
memanfaatkan peluang usaha bisa diistilahkan sebagi "kewirausahaan"
dicapai oleh naluri bisnis yang tajam. (entrepreneurial) (Rokeach; dalam
Seorang wirausahawan lebih Kotey & Meredith, 1997). Masih
memikirkan dimana terdapat peluang, menurut Rokeach, kewirausahaan
bagaimana mengontrol sumber daya menempatkan kepribadian dan nilai
tersebut dan struktur apa yang tepat. yang tinggi terhadap Kemampuan
Drucker (1985) dalam Nangoi (2004) hubungan (proaktif), inovatif, dan
menyatakan bahwa wirausahawan selalu pengambilan resiko. Bertentangan
mencari perubahan, menanggapinya, dengan wirausaha, tipe pribadi yang
dan mengeksploitasinya sebagai suatu konservatif menempatkan kadar yang
peluang.

Pengaruh Kepribadian ................. (Shobikin) hal. 44 - 65 53


lebih rendah dari nilai pribadi
wirausaha.
Georgelli, Joyce, dan Woods
(Sadler-Smith et al., 2003)
menggambarkan "being entrepreneurial"
sebagai orang yang berkemampuan
mengambil resiko dan berinovasi, yang
diartikulasikan dengan suatu ambisi
untuk maju/berkembang. Georgelli,
Joyce, dan Woods juga berpegang pada
keyakinan bahwa kompetensi inti dari
kewirausahann adalah berupa suatu
kapasitas untuk merubah proses bisnis,
peluncuran suatu produk dan jasa yang
baru, dan sebuah kapasitas perencanaan.
Wirausaha yang mempunyai
kinerja di atas rata-rata cenderung
menempatkan ambisi dan prestasi lebih
tinggi dari mereka yang mempunyai
kinerja si bawah rata-rata. Prestasi
(achievement) menunjukkan per-
bandingan dengan orang lain dalam
bentuk kompetisi. Dapat disimpulkan
bahwa wirausaha yang menginginkan
kinerja di atas rata-rata akan cenderung
memberikan penekanan yang lebih besar Gambar 3 Kerangka Konseptual
Penelitian
kepada perilaku yang erat hubungannya
dengan pembentukan hubungan-
Keterangan:
hubungan yang krusial bagi kinerja
1. Hannu Littunen (2000), Myers-
bisnis mereka dan hal tersebut
Brigs. Robbins (2008)
berhubungan dengan karakteristik
2. Sadler –Smith et.al (2000)
masing masing individu. Kotey &
3. Patrick Legoherel, Philippe caliot
Meredith, (1997).
(2004), Suryana (2008)
Pada hakekatnya perilaku
4. K.R.G Nair and anu pandey (2006),
seseorang dipengaruhi dari dalam diri
Sukamadi (2008)
manusia itu sendiri maupun dari luar
5. Moris et.al (2003)
dirinya.Littunen (2000). Dengan
6. Jarna Heinonen and sari Anne
dimilikinya karakteristik pribadi
Poikkijoki (2006)
seseorang yang membedakan dirinya
dari orang lain. Menurut Robbins (2008)
Hipotesis Penelitian
Karakteristik individu lebih cenderung
Berdasarkan kerangka konsep
pada kemampuan mental dan fisik
yang telah diungkapkan di atas maka
sehingga lebih bersifat umum berdasar
dapat ditarik hipotesis penelitian yang
latar belakang dan demografinya.
kemudian diuji kebenarannya dengan
Sedang sikap sifatnya abstrak tapi
menggunakan fakta-fakta yang ada.
implikasinya dapat dirasakan dan
Dari kerangka konseptual di atas, maka
persepsi sendiri merupakan pemberian
dapat ditunjukkan model hipotesis
arti terhadap suatu gejala lingkungan.
sebagai berikut:
Pengaruh Kepribadian, Sikap
1. Kepribadian (X1), Sikap (X2), dan
dan Persepsi terhadap perilaku
Persepsi (X3) secara simultan
kewirausahaan dapat dilihat pada
berpengaruh signifikan terhadap
kerangka konsep berikut ini pada
perilaku kewirausahaan (Y) pelaku
Gambar 3.

54 Media Mahardhika Vol. 14 No. 1 September 2015


usaha industri kecil kerajinan tangan kemampuan wirausaha (2) Skala
dan handycraft di Kabupaten perusahaan yang dilihat dari aset
Lamongan perusahaan yang dimiliki serta
2. Kepribadian (X1), Sikap (X2), dan peningkatan aset setiap tahunnya serta
Persepsi (X3) secara parsial jumlah karyawan yang dimiliki dan (3)
berpengaruh signifikan terhadap Jumlah atau peningkatan pelanggan
perilaku kewirausahaan (Y) pelaku yang dilayani perusahaan. Populasi
usaha industri kecil kerajinan tangan penelitian ini adalah para wirausaha dan
dan handycraft di Kabupaten pemilik usaha pengrajin tangan dan
Lamongan Handycraft secara langsung menangani
3. Kepribadian (X1) merupakan usahanya dan terdaftar baik nama
variabel yang dominan dalam perusahaan maupun pemiliknya pada
mempengaruhi perilaku kewira- dinas Disperindagkop Kabupaten
usahaan (Y) pelaku usaha industri Lamongan.
kecil kerajinan tangan dan Dari data total usaha kerajinan
handycraft di Kabupaten Lamongan tersebut yang terdaftar didinas
Disperindagkop tersebut terbagi sebagai
METODE PENELITIAN berikut:
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Tabel 1 Usaha Kerajinan Tangan dan
pendekatan kuantitatif, karena Handycraft Di Kab Lamongan
menekankan pada pengujian teori-teori Golongan Jumlah
melalui pengukuran variabel-variabel
penelitian dengan angka dan melakukan A1 40
analisis data dengan prosedur statistik. 24
Penelitian ini menggunakan jenis A2 16
penelitian survei. Penelitian survei
merupakan penelitian yang dilakukan A3
menggunakan kegiatan penelitian
dengan mengajukan pertanyaan pada
orang-orang dan merekam jawabannya Jumlah Perusahaan 80
untuk dianalisis. Singarimbun dan pengrajin tangan &
Effendi (1995). Sedangkan penelitian ini Handycraft
dilakukan dengan maksud explanatory, Sumber: Dinas Deperindagkop Kab.
penelitian explanatory, yaitu penelitian Lamongan
yang menggunakan hubungan kausal
antara variabel-variabel penelitian Keterangan
melalui pengujian hipotesa. - Golongan A1 adalah usaha
Singarimbun dan Effendi, (1995). kerajinan tangan dan Handycraft
penelitian bertujuan untuk menguji Sebagai berikut:
pengaruh Kepribadian, sikap dan Melayani kebutuhan masyarakat
persepsi terhadap perilaku wilayah jawa timur
kewirausahaan pada pengusaha kecil Pengelolahan home industri
pengrajin tangan dan Handycraft di Jumlah karyawan 5 – 20 karyawan
kota Lamongan. Nilai investasi 5.000. 000 – 40.
000. 000
Populasi dan Pengambilan Sampel - Golongan A2 adalah usaha
Pemilihan sampel pada kerajinan tangan dan Handycraft
penelitian ini berdasarkan populasi yang sebagai berikut
ada dengan pertimbangan antara lain: Melayani pemasaran sampai luar
(1) Perusahaan yang beroperasi minimal jawa timur
3 tahun, sebagai dasar untuk mengukur Pengolahan Home Industri
karakter dan pengalaman serta

Pengaruh Kepribadian ................. (Shobikin) hal. 44 - 65 55


Jumlah karyawan 21- 80 tingkat pendidikan rendah mereka yang
karyawan mampu berkembang adalah mereka
Nilai investasi 41.000. 000 – 80. yang mau mencari pendidikan tambahan
000. 000 melalui pelatihan dan pembinaan dari
- Golongan A3 usaha Kerajinan Disperindagkop Kabupaten Lamongan,
tangan dan Handycraft sebagai menurut Sukamadi (2008) bahwa
berikut: semakin tinggi tingkat pendidikan
Melayani pangsa pasar hingga seorang wirausahawan maka dapat
manca negara dipastikan semakin baik pula tingkat
Pengolahan Home industri pemahaman dan pola pikir seorang
Jumlah karyawan > 80 Karyawan wirausahawan. Hal senada sesuai
Nilai investasi > 80. 000. 000 penelitian ini bahwa tingkat pendidikan
Pascasarjana 0,04% adalah mereka yang
Tabel 2 Jumlah Populasi dan Sampel memang usahanya terbesar di wilayah
responden pengusaha penelitihan tersebut.
Kerajinan tangan & Berdasarkan status pernikahan
Handycraft di kabupaten responden terbesar adalah mereka yang
Lamongan
sudah menikah yaitu sejumlah 77,6% .
sesuai dengan pendapat Jonie lie ( 2005)
Golongan Pengusaha Populasi Sampelbahwa pernikahan membawa motivasi
Golongan A1 40 34 mereka dalam melakukan usaha,
Golongan A2 24 20 inspirasi, imajenasi dan inovasi lebih
Golongan A3 16 16 hidup ketika ada keluarga.
Total 80 67 Karakteristik responden
Sumber: Data primer diolah (2010) berdasarkan lama membuka usaha
ditunjukan bahwa 77, 6% memulai
HASIL usaha lebih dari 10 tahun.
Analisa karakteristik responden Wirausahawan yang memiliki masa
berdasarkan jenis kalamin menunjukan usaha lebih lama akan memiliki
68,6% berjenis kelamin laki- laki, kecenderungan untuk memiliki
pertimbangan secara teori bahwa pengalaman yang lebih banyak, tangguh
pengusaha laki-laki dianggap lebih menghadapi tantangan dan resiko serta
dewasa dan memiliki kematangan tanggung jawab, juga memiliki
berfikir dibanding perempuan, hal ini komitmen terhadap usaha itu sendiri
sesuai dengan pendapat Strauss et.al
(2003) bahwa peran pria sebagai pencari Pengaruh kepribadian, sikap dan
nafkah masih mendominasi pria sebagai persepsi secara simultan terhadap
pemimpin perusahaan. perilaku kewirausahaan
Berdasarkan usia responden Hasil penelitian pada
lebih banyak berkembang pada usia 41- wirausahawan pengrajin tangan dan
50 tahun. Sebagaimana kutipan Nur Handycraft menunjukkan bahwa
hamida (2006) usia tersebut adalah usia variabel kepribadian, sikap dan persepsi
matang bagi wirausahawan, mereka secara simultan mempunyai pengaruh
cukup mapan pada pangsa pasar dan yang signifikan terhadap perilaku
memiliki karakter arif serta kewirausahaan. Penelitian ini
berpengalaman. Serta pada usia ini mendukung penelitian yang dilakukan
mereka sudah mulai berfikir kaderisasi oleh jonne lie (2005) yang hasilnya juga
/pengganti untuk masa pesiun pada usia menyatakan ”terdapat pengaruh yang
50 tahun. simultan antara historis kontemporer dan
Karakteristik responden sikap terhadap perilaku kewirausahaan
berdasarkan tingkat pendidikan secara signifikan”. Hasil temuan
menunjukan 55,2% didominasi oleh penelitian ini ditunjukkan dengan nilai
tingkat SMU sederajat. Walaupun Fhitung 150.930. Nilai Fhitung lebih besar

56 Media Mahardhika Vol. 14 No. 1 September 2015


dari Ftabel (150.930 > 2.7542) atau waktu, dapat dibina dalam diri
Signifikansi F < 5% (0.000 < 0.05). seseorang dengan berusaha
Artinya apabila karakteristik ndividu, menyelesaikan pekerjaan sesuai
sikap dan persepsi secara bersama-sama dengan waktu yang direncanakan.
meningkat, maka akan meningkatkan Sifat sering menunda pekerjaan
pula perilaku kewirausahaan. Apabila dengan berbagai macam alasan,
Kepribadian, sikap dan persepsi secara adalah kendala yang dapat
bersama-sama menurun akan menghambat seorang
menurunkan pula perilaku wirausahawan meraih keberhasilan.
kewirausahaan . Kedisiplinan terhadap komitmen
Mean variabel kepribadian akan kualitas pekerjaan dapat
sebesar 4.231343, mean variabel sikap dibina dengan ketaatan
sebesar 4.1614, dan mean variabel wirausahawan akan komitmen
persepsi sebesar 4.10597. Mean dari tersebut. Wirausahawan harus taat
ketiga variabel secara umum hampir azas. Hal tersebut akan dapat
sama, yaitu berada dalam antara 4. 10 tercapai jika wirausahawan
sampai dengan 4.25. Hal ini memiliki kedisiplinan yang tinggi
menunjukkan bahwa rata-rata jawaban terhadap sistem kerja yang telah
responden adalah baik. Hal ini berarti ditetapkan.
bahwa kepribadian, sikap dan persepsi b. KomitmenTinggi
berpengaruh signifikan terhadap Komitmen adalah kesepakatan
perilaku kewirausahaan pengrajin mengenai sesuatu hal yang dibuat
tangan dan Handycraft Kabupaten oleh seseorang, baik terhadap
Lamongan. dirinya sendiri maupun orang lain.
Pengusaha kerajinan tangan dan Dalam melaksanakan kegiatannya,
Handycraft di Kabupaten Lamongan seorang wirausahawan harus
memiliki karakter kapribadian dan nilai memiliki komimten yang jelas,
yang baik bagi seorang pengusaha. terarah dan bersifat progressif
Sikap disiplin, inovatif, selalu ingin (berorientasi pada kemajuan).
berubah, memanfaatkan peluang, tekun Komitmen terhadap dirinya sendiri
dan berusaha proaktif dalam menjalin dapat dibuat dengan
kerjasama adalah salah satu indikator mengidentifikasi cita-cita, harapan
keberhasilan pengusaha. Kepribadian dan target-target yang direncanakan
yang kukuh dalam menyelesaikan dalam hidupnya. Sedangkan contoh
masalah dan sikap melihat masalah komitmen wirausahawan terhadap
sebagai suatu tantangan serta persepsi orang lain terutama konsumennya
yang logis, optimis dalam kegiatan adalah pelayanan prima yang
bisnis, menjadikan tantangan sebagai berorientasi pada kepuasan
peluang. Hal tersebut sesuai dengan konsumen, kualitas produk yang
karakter, sikap dan perilaku wirausaha sesuai dengan harga produk yang
pada umumnya berikut ini: ditawarkan, problem solving bagi
a. Disiplin masalah konsumen, dan
Dalam melaksanakan kegiatannya, sebagainya. Seorang wirausahawan
seorang wirausahawan harus yang teguh menjaga komitmennya
memiliki kedisiplinan yang tinggi. terhadap konsumen, akan memiliki
Arti dari kata disiplin itu sendiri nama baik (goodwill) di mata
adalah ketepatan komitmen konsumen yang akhirnya
wirausahawan terhadap tugas dan wirausahawan tersebut akan
pekerjaannya. Ketepatan yang mendapatkan kepercayaan dari
dimaksud bersifat menyeluruh, konsumen, dengan dampak
yaitu ketepatan terhadap waktu, pembelian terus meningkat
kualitas pekerjaan, system kerja dan sehingga pada akhirnya tercapai
sebagainya. Ketepatan terhadap

Pengaruh Kepribadian ................. (Shobikin) hal. 44 - 65 57


target perusahaan yaitu dipasaran. Dengan bertambahnya
memperoleh laba yang diharapkan. nilai guna atau manfaat pada
c. Jujur sebuah produk, maka meningkat
Kejujuran merupakan landasan pula daya jual produk tersebut di
moral yang terkadang dilupakan mata konsumen, karena adanya
oleh seorang wirausahawan. peningkatan nilai ekonomis bagi
Kejujuran dalam berperilaku produk tersebut bagi konsumen.
bersifat kompleks. Kejujuran
mengenai karakteristik produk Pengaruh kepribadian, sikap dan
(barang dan jasa) yang ditawarkan, persepsi secara parsial terhadap perilaku
kejujuran mengenai promosi yang kewirausahaan
dilakukan, kejujuran mengenai Variabel karakteristik individu
pelayanan purna jual yang dalam penelitian ini terdiri dari dua
dijanjikan dan kejujuran mengenai indikator yaitu kepribadian dan nilai
segala kegiatan yang terrkait Sedangkan variabel perilaku
dengan penjualan produk yang kewirausahaan terdiri dari tiga indikator
dilakukan oleh wirausahawan. yaitu inovatif, mengambil resiko dan
d. Kreatif dan Inovatif proaktif. Kepribadian yang terdiri atas
Untuk memenangkan persaingan, historis kontemporer dan nilai memiliki
maka seorang wirausahawan harus kontribusi tersendiri terhadap perilaku
memiliki daya kreativitas yang seseorang .Hasil penelitian dapat
tinggi. Daya kreatifitas tersebut dinyatakan bahwa perilaku
sebaiknya adalah dilandasi oleh kewirausahaan yang ada pada
cara berpikir yang maju, penuh wirausahawan pengrajin tangan dan
dengan gagasan-gagasan baru yang Handycraft di Kabupaten Lamongan
berbeda dengan produk-produk dipengaruhi oleh karakteristik individu
yang telah ada selama ini di pasar. yang dimiliki. Dari hasil penelitian di
Gagasan-gagasan yang kreatif pengusaha kerajinan tangan dan
umumnya tidak dapat dibatasi oleh Handycraft menunjukkan bahwa secara
ruang, bentuk ataupun waktu. parsial karakteristik individu
Justru seringkali ide-ide jenius yang berpengaruh signifikan terhadap
memberikan terobosan-terobosan perilaku kewirausahaan. Artinya
baru dalam dunia usaha awalnya semakin tinggi kepribadian
adalah dilandasi oleh gagasan- wirausahawan akan menyebabkan
gagasan kreatif yang kelihatannya semakin baik perilaku kewirausahaan
mustahil. Namun, gagasan-gagasan dan sebaliknya semakin rendah
yang baikpun, jika tidak karakteristik individu wirausahawan
diimplementasikan dalam semakin rendah pula perilaku
kehidupan sehari-hari, hanya akan kewirausahaan . Temuan ini mendukung
menjadi sebuah mimpi. Gagasan- hasil penelitian Littunen (2000),
gagasan yang jenius umumnya penelitian Legoherel (2004) , penelitian
membutuhkan daya inovasi yang Moris (2003) juga penelitian yang
tinggidari wirausahawan yang diakukan oleh Jonne Lio (2005)
bersangkutan. Kreativitas yang Variabel kepribadian secara
tinggi tetap membutuhkan sentuhan parsial berpengaruh signifikan terhadap
inovasi agar laku dipasar. Inovasi perilaku kewirausahaan, hal ini
yang dibutuhkan adalah ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar
kemampuan wirausahawan dalam 2.664. Nilai thitung lebih besar dari ttabel
menambahkan nilai guna/nilai (2.664 > 1.960) atau Signifikansi t < 5%
manfaat terhadap suatu produk dan (0.010 < 0.05).
menjaga mutu produk dengan Mean terbesar dalam variabel
memperhatikan “market oriented” kepribadian ditunjukkan oleh indikator
atau apa yang sedang laku historis kontemporer sebesar 4.239. Hal

58 Media Mahardhika Vol. 14 No. 1 September 2015


ini berarti bahwa responden yang mandiri, kepemimpinan, perencanaan,
merupakan wirausahawan pengrajin pengambilan keputusan dan penggunaan
tangan dan Handycraft sebagian besar waktu Sedangkan variabel perilaku
memiliki kepribadian dalam berperilaku kewirausahaan terdiri dari tiga indikator
yang cukup tinggi. Khusus untuk yaitu inovatif, mengambil resiko dan
kepribadian itu sendiri oleh Jung (1923) proaktif. Sikap adalah sesuatu yang
dalam Budiharjo (2000) terbagi atas ditunjukan secara abstrak dan ditunjukan
ektraversi dan intoversi. Ektraversi melalui perilaku. Melalui sikap yang
adalah merupakan sikap keramahan, diambil seorang wirausahawan akan
terus terang, cepat akrab, berakomodasi mempengaruhi perilaku kewirausahaan
secara natural dan mudah menyesuaikan yang lakukan, seperti pendapat Robbins
dengan berbagai situasi yang belum (2008) bahwa keberhasilan seseorang
dikenal, sedangkan introversi sebaliknya dipengaruhi oleh sikap, mendukung
berhubungan dengan keragu-raguan, hasil temuan Redding (1999) bahwa
refletif, defensif, menarik di dari obyek keberhasilan wirausahawan Cina
dan sering bersembunyi dibalik perantauan dipengaruhi oleh latar
ketidakpercayaan. Selanjutnya diungkap belakang sikap yang mereka pegang
oleh Jung bahwa tidak ada orang yang baik karena kebudayaannya.
murni ektraversi atau introversi. Dari hasil penelitian yang
Keduanya mengandung variasi yang berlokasi di Kabupaten Lamongan
kompleks dalam diri setiap individu. menunjukkan bahwa secara parsial sikap
Karena itu jika dihubungkan berpengaruh signifikan terhadap
dengan kewirausahaan sebagaimana perilaku kewirausahaan . Artinya
diungkapkan Drucker (1991) bahwa semakin tinggi sikap maka akan
selama 30 tahun mengamati orang-orang semakin meningkatkan perilaku
yang sukses dalam kewirausahaan kewirausahaan dan sebaliknya. Temuan
menunjukkan bahwa orang orang penelitian ini mendukung penelitian
dengan kepribadian dan temperamen yang dilakukan oleh Legoherel (2004)
yang amat berbeda satu sama lainnya, dan Heinonen (2006) penelitiannya juga
berhasil dengan baik sebagai wirausaha. menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh
Senada dengan pendapat lessem yang signifikan antara variabel sikap
(2002) yang menganalisis kepribadian terhadap perilaku kewirausahaan .
pengusaha sukses dengan teori spektrum Temuan penelitian ini
membagi kepribadian atas tipe – tipe menyatakan bahwa variabel sikap secara
seperti imajinatif, intuisi, kewibaan, parsial berpengaruh signifikan terhadap
kemauan, kesosialan dan energi. Dari perilaku kewirausahaan yang
hasil kajian beliau ternyata semua tipe ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar
dapat berhasil dalam berwirausaha 2.699. Nilai thitung lebih besar dari ttabel
dengan berbagai lapangan usaha yang (2.699 > 1.690) atau Signifikansi t < 5%
mereka kelola. (0.009< 0.05).
Adapun mean terkecil dalam Mean terbesar dalam variabel
variabel kepribadian ditunjukkan oleh sikap ditunjukkan oleh indikator usaha
indikator nilai yaitu sebesar 4.224. Hal mandiri dengan mean sebesar 4.287. Hal
ini berarti bahwa nilai-nilai yang ini berarti bahwa responden yang
dipegang individu wirausahawan tidak merupakan wirausahawan pengrajin
langsung berdampak pada perilaku tangan dan Handycraft memiliki
kewirausahaan namun lebih kepada pedoman bahwa orang akan berhasil
komponen kognitif yang ditunjukkan . dengan usahanya sendiri.
Hal ini sebagaimana pendapat Gibson Mean terkecil dalam variabel
(2008) bahwa sebagai jalan untuk sikap ditunjukkan oleh perencanaan
menuju sikap. sebesar 3.39. Hal ini berarti bahwa
Variabel sikap terdiri dari enam perencanaan dalam sikap
indikator yaitu peluang bisnis, usaha kewirausahaan masih perlu diperhatikan

Pengaruh Kepribadian ................. (Shobikin) hal. 44 - 65 59


oleh pengusaha Kerajinan tangan dan Dari penjelasan di atas, dapat
Handycraft di Kabupaten Lamongan disimpulkan bahwa penelitian ini
oleh karena itu peran pemerintah mendukung penelitian Smith (2000) ,
sebagai pembina dibutuhkan untuk Panday (2006) dan Henonen (2006)
memberikan masukan dan kontribusi yang mengungkapkan persepsi
dalam bentuk pelatihan manajemen seseorang terhadap suatu hal termasuk
tentang pentingnya perencanaan. kewirausahaan akan mempengaruhi
Variabel persepsi dalam pengambilan keputusan dan berperilaku.
penelitian ini terdiri dari empat Sedangkan kemampuan berwirausaha
indikator yaitu pengalaman, menghadapi tantangan tidak pasti
pengetahuan, penalaran dan dibutuhkan institusi pendidikan.
kepercayaan. persepsi merupakan
gambaran arti atau interprestasi yang Pengaruh kepribadian, sikap dan
bersifat subyektif. Persepsi sangat persepsi secara dominan terhadap
tergantung pada kemampuan dan perilaku kewirausahaan
keadaan diri yang bersangkutan. Dari Hasil Analisis Regresi
Luthans (2002) persepsi lebih kompleks Linear Berganda yang telah dilakukan,
dan luas dari proses interaksi yng sulit, diketahui bahwa variabel yang dominan
penyusunan dan penafsiran. Dalam adalah variabel persepsi hal tersebut
pembuatan keputusan persepsi lebih ditunjukkan dengan nilai koefisien Beta
menekankan pada ingatannya terhadap sebesar 0.468. Hasil penelitian yang
penilaian- penilaian obyek. Perilaku dilakukan di wirausahawan pengrajin
kewirausahaan akan berbeda dan tangan dan Handycraft di Kabupaten
berubah ketika seseorang memiliki Lamongan menunjukkan bahwa item
persepsi yang tidak sama dengan orang kuisioner persepsi yang muncul dari
lain terhadap usaha yang sama. para pengusaha telah memberikan
Variabel persepsi secara parsial kontribusi yang paling besar dalam
berpengaruh signifikan terhadap pengaruhnya terhadap perilaku
perilaku kewirausahaan, hal ini kewirausahaan. Kondisi ini terlihat
ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar dalam hasil jawaban dari para responden
3.960. Nilai thitung lebih kecil dari ttabel yang sebagian besar menjawab rata-rata
(3.960 < 1.690) atau Signifikansi t lebih setuju.
besar dari 5% (0.000> 0.05). Hal Mean terbesar dalam variabel
tersebut mengindikasikan bahwa persepsi ditunjukkan oleh indikator
persepsi memiliki peran besar terhadap penalaran sebesar 4.155. Hal ini berarti
perilaku kewirausahaan bahwa responden yang merupakan
Mean terbesar dalam variabel wirausahawan pengrajin tangan dan
persepsi ditunjukkan oleh indikator Handycraft di kabupaten Lamongan
penalaran sebesar 4.154. Hal ini berarti sangat peduli dengan penalaran yang
bahwa responden yang merupakan mereka miliki selama ini. Hal ini
wirausahawan pengrajin tangan dan didukung oleh jawaban responden dalam
Handycraft di Kabupaten Lamongan kuisioner bahwa mereka setuju
sebagian besar memiliki penalaran penalaran dari seorang wirausahawan.
cukup tinggi. Menurut Robbins (2008)
Mean terkecil dalam persepsi Persepsi (Perception) adalah proses
ditunjukkan oleh indikator pengetahuan dimana individu mengatur dan
yaitu sebesar 3.976. pengetahuan kurang menginterprerstasikan kesan – kesan
mendapat perhatian dari wirausahawan . sensori mereka guna memberikan arti
seperti yang terungkap dari penelitian bagi lingkungan mereka. Namun, apa
bahwa pendidikan tidak begitu penting yang diterima seseorang pada dasarnya
bagi mereka. Hasil kuisioner bias berbeda dari realitas obyektif.
menunjukan pendidikan terbesar pada Walaupun seharusnya tidak perlu ada,
tingkat SLTA 37 orang ( 55.2%). perbedaan tersebut sering timbul.

60 Media Mahardhika Vol. 14 No. 1 September 2015


Sedangkan Suprihantono (2003) individu dan sikap berpengaruh
mengatakan bahwa setiap orang signifikan terhadap perilaku
(individu) di dalam memberi arti kewirausahaan. Kemudian temuan
terhadap lingkungan. Beberapa riset ini juga mendukung penelitian Nur
juga membuktikan bahwa persepsi dapat hamidah (2005), dalam penelitian
mengatur keyakinan dan tindakan kita. tersebut dinyatakan bahwa terdapat
Setelah individu melihat hal pengaruh signifikan antara persepsi
yang sama dengan cara yang berbeda, dan keberhasilan kewirausahaan.
karena masing-masing individu akan Penelitian ini juga mendukung
memberikan arti yang berbeda kepada penelitian Littunen (2000), dalam
stimuli yang diterimanya. Persepsi penelitian tersebut dinyatakan
menyangkut penerimaan stimuli berupa bahwa terdapat pengaruh signifikan
obyek, symbol, mengorganisasikannya, antara karakteristik individu
menafsirkannya untuk mempengaruhi terhadap perilaku kewirausahaan.
perilaku 2. Hasil temuan penelitian ini
Sudah tepat kiranya bahwa menunjukkan bahwa secara parsial
persepsi merupakan variabel yang paling terdapat pengaruh signifikan dari
dominan dalam pengaruhnya terhadap kepribadian, sikap dan persepsi
perilaku kewirausahaan, walaupun hasil terhadap perilaku kewirausahaan,
penelitian ini menolak hipotesis temuan ini mendukung penelitian
penelitian sebelumnya. Wirausahawan Nur hamidah (2005) dan Jonne Lie
kerajinan tangan dan Handycraft di (2005).
Kabupaten Lamongan sendiri memiliki 3. Hasil temuan ketiga menyatakan
persepsi yang berbeda akan produknya persepsi merupakan variabel
sehingga memiliki daya saing. dominan yang berpengaruh
Persepsi sesorang perlu terhadap perilaku kewirausahaan ,
dibangun dengan dorongan dari luar, temuan ini mendukung penelitian
misalkan peranan pemerintah dalam Nur hamidah (2005). Dan menolak
memberikan pembinaan terhadap usaha hasil penelitian Littunen (2000) dan
kecil menengah. Dengan keyakinan dan Jonne Lie (2005) yang
ketekunan yang dimililki serta keinginan mengungkap karakteristik individu
untuk inovasi, proaktif maka usaha kecil berpengaruh dominan terhadap
menengah dapat tumbuh begitupun perilaku kewirausahaan
dengan pengusaha kerajinan tangan dan
Handycraft di Kabupaten Lamongan. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini Penelitian mengenai pengaruh
membuktikan adanya sejumlah kepribadian, sikap dan persepsi terhadap
perbedaan dan persamaan dengan perilaku kewirausahaan telah
penelitian sebelumnya. Hal ini menghasilkan sejumlah kesimpulan
merupakan wujud dari sifat penelitian yang didasarkan pada temuan-temuan
ini (replikasi-pengembangan) yang empiris sebagaimana tertera dalam
berupaya mengembangkan penelitian pembahasan, maka dapat ditarik
sebelumnya. Perbedaan dan persamaan kesimpulan sebagai berikut:
yang dimaksud antara lain sebagai 1. Dari hasil temuan penelitian
berikut: menyatakan terdapat pengaruh yang
1. Hasil temuan penelitian signifikan secara simultan dari
menunjukkan bahwa kepribadian, variabel kepribadian, sikap dan
sikap dan persepsi secara simultan persepsi terhadap perilaku
berpengaruh signifikan terhadap kewirausahaan. apabila variabel
perilaku kewirausahaan, temuan ini kepribadian, sikap dan persepsi
mendukung penelitian Jonne lie ditingkatkan secara bersama-sama,
(2005). Dalam penelitian tersebut maka perilaku kewirausahaan ikut
dinyatakan bahwa karakteristik meningkat , Sebaliknya apabila

Pengaruh Kepribadian ................. (Shobikin) hal. 44 - 65 61


variabel kepribadian, sikap dan para responden yang sebagian besar
persepsi bersama-sama menurun, menjawab rata-rata setuju.
maka berdampak pada penurunan
perilaku kewirausahaan. SARAN
2. Hasil analisis menyatakan terdapat Berdasarkan kesimpulan di atas,
pengaruh yang signifikan dari maka peneliti memberikan saran yang
variabel kepribadian, sikap dan sekiranya bermanfaat bagi Pimpinan
persepsi secara parsial terhadap Perusahaan, Pemerintah dan Peneliti
perilaku kewirausahaan. apabila yang akan datang sebagai berikut :
karakteristik individu baik maka 1. Bagi Pimpinan Perusahaan di
akan perilaku kewirausahaan juga Kabupaten Lamongan:
baik , dan sebaliknya apabila Hasil penelitian menyimpulkan
karakteristik individu buruk akan bahwa karakteritik individu, sikap
menurunkan perilaku kewira- dan persepsi berpengaruh signifikan
usahaan. Apabila sikap meningkat secara simultan terhadap perilaku
baik maka akan meningkatkan kewirausahaan, sehingga para
perilaku kewirausahaan dan apabila wirausahawan berusaha untuk
sikap menurun akan menurunkan meningkatkan pengaruh luar yang
perilaku kewirausahaan. Apabila dapat mengubah pola pikir, sikap,
persepsi baik tentang wirausaha karakter dan persepsi terhadap dunia
maka akan meningkatkan perilaku usaha Dengan terbentuknya nilai-
kewirausahaan dan apabila persepsi nilai yang baik, akan memudahkan
semakin rendah akan menurunkan pemerintah dalam proses pembinaan
perilaku kewirausahaan. serta mengambil keputusan baik
3. Variabel persepsi adalah variabel strategis maupun operasional.
yang berpengaruh dominan terhadap 2. Bagi pemerintah:
perilaku kewirausahaan. Hasil a. Persepsi seseorang muncul
penelitian menunjukkan bahwa ada karena adanya stimulus dari
kesesuaian persepsi yang organisasi dan gaya persuasi,
sebenarnya di wirausahawan Robins (2008) melalui teori
pengrajin tangan dan Handycraft di tersebut pemerintah diharapkan
Kabupaten Lamongan dengan mampu memberikan ransangan
jawaban responden mengenai item bagi pengusaha berbentuk
kuisioner persepsi. Persepsi pelatihan, pendidikan yang
mengubah cara pandang sebagian berkesinambungan sehingga
pengusaha terhadap apa yang mengubah persepsi tentang
dijalankan selama ini. Melalui wirausahawan.
pengalaman, pengetahuan meng- b. Ada baiknya para pengusaha
ubah gaya penalaran dan kecil menengah khususnya
kepercayaan konsumen terhadap kerajinan tangan & Handycraft
produk yang dihasilkan adalah hal untuk membentuk paguyuban/
yang realitis dihadapi para perkumpulan yang memudahkan
wirausahawan. Hasil penelitian informasi tentang manajemen
yang dilakukan di wirausahawan dan persaingan pasar.
kerajinan tangan dan Handycraft di 3. Bagi Peneliti yang akan datang :
Kabupaten Lamongan menunjukkan a. Bagi peneliti bidang Sumber
bahwa item kuisioner persepsi yang Daya Manusia perlu mem-
muncul dari para pengusaha telah pertimbangkan hasil penelitian
memberikan kontribusi yang paling ini untuk diimplementasikan
besar dalam pengaruhnya terhadap secara nyata pada perusahaan.
perilaku kewirausahaan. Kondisi ini b. Penelitian-penelitian sejenis
terlihat dalam hasil jawaban dari dapat dikembangkan dari hasil
penelitian ini, seperti dilakukan

62 Media Mahardhika Vol. 14 No. 1 September 2015


pada objek lain yang proses, edisi ke duapuluh satu
berhubungan dengan kepri- Jilid I. Bina Aksara, Jakarta.
badian, sikap dan persepsi Hannu Lithunen, 2000:
misalnya dalam bidang sosial Entrepreneurship and the
dan budaya karena sangat characteristics of the
mungkin hasil penelitian yang entrepreneurial personality.,
didapatkan akan berbeda. Journal Entrepreneurship. MCB
University Press, 1355-2554 pp
295-309
Hofstede. G. H, 1980, Culture’s
Consequences: Internasional
Difference in Work Related
Values. Soge Publications,
DAFTAR PUSTAKA
London.
Ardana Komang, Ni Wayan Mujiati,
Jarna Heinonen and Sari-Anne
Anak Agung ayu S, 2009,
Poikkijoki, 2006 An
Perilaku Keorganisasian, Graha
entrepreneurial- directed
Ilmu, Yogyakarta.
approach to entrepreneurship
As’ad, Moh , 2004, Psikologi Inustri.
education: mission impossible,
Edisi Keempat, Liberty,
Journal Of Management
Yogyakarta.
Development, pp 80-84
Azwar, saifuddin, 2000, Sikap manusia
John Suprihanto, 2003, Perilaku
Teori dan pengukurannya, Edisi
Organisasi, Aditya Media,
ke 4 Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Yogyakarta.
Kartini Kartono 2005, Teori
Bygrave, William D, 2006 The Portable
Kepribadian, Mandar Maju,
MBA Entrepreneurship.
Bandung.
Terjemahan Dyah Ratna
Kempton, John (1999) Human Resource
Permatasari. Binaputra Aksara,
and Development Current Issues
Jakarta.
and Themes, MacMillan Press
Cherrington, David, J 1997,
Ltd, London.
Organizational Behavior,
Kotey, Bernice and G.G. Meredith ,
Second Edition, Allyn an Bacon
1997, Relationship among
Needham Heights,
Owner/Manager Personal
Massachusetts.
Values, Business strategies, and
Dananjaja, Andreas A, 1986, Sistem
Enterprise Performance, Journal
Nilai Manajer Indonesia. PT
Of Small Business
Pustaka Binaman, Presindo,
Management: 37-64
Jakarta.
Koeswara, E. (1999) Teori – teori
England, G, W,O, P Dhingra, and N.C.
kepribadian, Eresco, bandung
Agarwal , 1974, The manager
K.R.G. Nair and Anu Pandey, 2006 .
and the man: A Cross Cultural
Characteristic Of
Study Of managerial Values.
entrepreneurs: An Empirical
Kent state University Press.
Analysis, Journal Of
Kent, Ohio.
Entrepreneurship, 15.1New
Flippo, Edwin B (2002) Manajemen
Dhelhi, DOI: 10.1177
personalia . Jilid ! terjemahan
Leavitt. Harold J (2002) Psikologi
Moh Mas’ud. Penerbit Erlangga,
Manajemen. Terjemahan
Jakarta.
muslichah zarkasi. Erlangga
Gibson, james, L John M, Ivancevich,
Jakarta.
dan James H Donnelly, 2008,
Meredith, Geoffrey, G. Robert E.
Organissai perilaku, Struktur,
Nelson, and Philip a. Neck.
2000, Kewirausahaan: Teori

Pengaruh Kepribadian ................. (Shobikin) hal. 44 - 65 63


dan praktek. Terjemahan andre Manajemen dan Kewirausahaan
asparsayogi. PT. Pustaka Jepang. (Ed B. N. marbun) hal
Binawan presindo, Jakarta. 1-20. PT Pustaka Binaman
Mitchell, Terrence, R. and James, R. presindo, Jakarta.
Larson. Jr, 1988, people In Smith, Peter, B and Jyuji Misumi, 1997
Organization: An Introduction Japanese Management- a Sun
to Organization Behavior. Third rising in The West?. In
edition. Mc. Graw – hill Book Exploring Management Across
Company, ney York. The World, (Ed David J.
Moris, Michael,H, Ramon A, Avila, and Hickson), pp. 360-403. Selected
Jeffrey, Allen 1993 reading, penguin Books,
Individualism and the Modren London.
Corporation: implications for Straus, George and Leonard sayles
Innovation and 2003, Manajemen Personalia:
Entrepreneurship, Journal of Segi manusia dalam organisasi,
Management 19, 595-612 Jilid II Terjemahan hadikusuma
Mutis, Thoby , 2005, Kewirausahaan dan hamzah. PT Pustaka
yang berproses. Grasindo, Binaman Presindo. Jakarta.
Jakarta. Swasto, Bambang, 1996,
Nimran, Umar,1999, Perilaku Pengembangan SDM
Organisasi. Citra Media, pengaruhnya terhadap kinerja
Surabaya dan Imbalan, FIA Unibraw,
Peppard, Joe, and Philip, Rowland 1999 malang.
The Essence of Business Process Thoha, Miftah, 1996, Perilaku
Re Engineering. Terjemahan Organisasi: Konsep dasar dan
Fandi Tjiplono, simon dan aplikasi, PT Raja Grafindo
Schurter (Asia) Pte. Ltd. Persada, Jakarta.
Penerbit Andi, Yogyakarta. Yani, Mustofa, 2006, Tehnik
Pickle, Hall, B and Royce L. Wiraswasta Dalam Keluarga .
Abrahamson, 1989, Small Rineka Cipta, Jakarta.
Business Management Fourth.
Edition. John wiley & Sons,
Singapore.
Robbins, Stephen,P, 2008 perilaku HIASAN DINIDING
Organisasi: konsep, DARI BAHAN BULU TERNAK
Kontroversi, aplikasi.
Terjemahan Hadyana
Pujaatmaka. PT Prenhallindo,
Jakarta.
Sadler-Smith.et.al, 2003 . Managerial
Behavior, Entrepreneurial style,
and Small Firm Performance,
Journal of Small Business
Management 41(1), pp 47-67
Schermerhorn, John, R. james G. Hunt,
and Richard D. Osborn, 2000,
Managing Organizational
Behavior, Fourth Edision, John
Wiley and Sons. Inc, New York
Shichihei, Yamamoto ,1995,
Perbandingan Asal Usul
Kapitalisme jepang dan etika
Protestan Max Weber. Dalam HIASAN DINIDING

64 Media Mahardhika Vol. 14 No. 1 September 2015


DARI BAHAN KAYU BENANG ANYAMAN TAS
DAN HEWAN LAUT DARI BAHAN TUMBUHAN DAN
KAIN

ANYAMAN TIKAR
DARI BAHAN TUMBUH-
TUMBUHAN HIASAN DINDING
DARI BAHAN TUMBUHAN, BESI
DAN KAIN

SEPATU DAN SANDAL


DARI BAHAN KULIT
HIASAN DINDING
DARI BAHAN KERANG LAUT

Pengaruh Kepribadian ................. (Shobikin) hal. 44 - 65 65

Anda mungkin juga menyukai