Anda di halaman 1dari 15

Audit

Manufacturing
D4 Akuntansi Manajerial
Kelas VII D

KELOMPOK 6
Ni Koman Wri Aryantini Ni Made Dwi Anggraeni
1915644028 1915644064
(03) (04)
Table of contents

01 Pengertian Audit
Manufacturing
03 Ruang Lingkup Audit
Manufacturing

02 Kerangka Kerja untuk


Audit Manufacturing 04 Langkah-Langkah
Audit Manufacturing

05 Contoh Pelaksanaan
Audit Manufacturing
AUDIT
MANUFACTURING
Audit manufacturing merupakan
pengujian-pengujian atas ketaatan atas
kebijakan yang telah digariskan dalam
bidang operasional, efisiensi dalam
menyelenggarakan upaya untuk
mencapai tujuan di bidang operasional
perusahaan, dan efektivitas dari
pencapaian tujuan tersebut, atas dasar
pengujian tersebut sehingga dapat
dirumuskan temuan dari audit
manufacturing; selanjutnya atas dasar
temuan tersebut, harus dicari dan
dirumuskan saran untuk memperbaiki
kelemahan yang ditemukan.
Dalam lingkup manufacturing tercakup semua kegiatan yang terkait dalam
usaha untuk mentranformasikan masukan (input) berupa tenaga dan keahlian,
bahan dan peralatan, dana serta informasi, menjadi keluaran (output) berupa
barang atau jasa. Transformasi masukan menjadi keluaran dapat diilustrasikan
pada ilustrasi berikut:
RERANGKA KERJA AUDIT
MANUFACTURING
Menurut KW Platt dan MJ Gregori memberikan suatu model/rerangka
audit manufacturing seperti ilustrasi berikut:
What the market wants How the system Performs
 Features  Features
 Quality  Quality
 Delivery  Delivery
 Flexibility Opportunities and  Flexibility
 Price Threats  Price

The Existing Manufacturing


System
 Facilities  Quality
 Capacity  Control policies
 Span of process  Suppliers
 Processes  New products
 Human resources

What do we need to do to improve?


The revised manufacturing
strategy
RUANG LINGKUP AUDIT
MANUFACTURING
A. Perencanaan Produksi
oJadwal Produksi Induk
oPenilaian atas Idle capacity
oIndikator :

oAchievement rate (AR)


oIndikator :

oInventory Level (IL)


oIndikator :

oPerencanaan Keseimbangan Lintas Produksi


oTingkat Utilisasi (TU) Mesin dan Tenaga Kerja
oIndikator :

oFollow up Anggaran Produkasi vs Aktual Biaya Produksi


oManajemen Informasi Sistem (MIS) Produksi
B. Quality Control
oTingkat kualitas produksi per periode
Indikator :

oSampling Plan
oPenerapan Total Quality management (TQM)
oPeta Kontrol
oStandar Spesifikasi Geometris/Kualitas Produk
C. Produktivitas dan efisiensi
oProduktivitas Tenaga Kerja (PTK)
Indikator :

oEfisiensi dan Produktivitas bahan,


D. Metode dan standar Kerja
oWaktu Baku (Standard Time)
oSistem Kerja
oStandard Operating Procedure (SOP)
E. Maintemance
oMIS Maintemance
oPreventive Maintemance
oPedoman Maintemance
oProsedur Permintaan Kerja
F. Organisasi Manajemen Produksi
oTujuan/sasaran Departemen Produksi
oPenilaian Struktur Organisasi
oTingkat Absensi Pegawai
Indikator :

o Turn Over ( TO) Pegwai


Indikator :
G. Play Lay Out
Beberapa criteria penilaian terhadap lay out yang ada, antara lain:
oFleksibilitas lay out
oEfektivitas dan efisiensi material flow pattern
oMinimal material handing oleh direct labour
oMinimal jarak material handling
oMinimal frekuensi perpindahan material
oPenggunaan ruangan yang ekonomis
oPengaturan tata letak gudang yang efisien
oPenilaian metoda dan alat material handling
oHigh turn over material/WIP
oKeselamatan dan keamanan kerja
oDan lain-lain.
G. Value Analysis (VA)/Value Engineering (VE)
oSudah adakah program VA/VE di perusahaan
oBagaimana efektivitasnya dan hambatan-hambatan apa yang dihadapi dalam penerpannya.
oBerapa besar biaya yang dapat dihemat.
LANGKAH-LANGKAH AUDIT
MANUFACTURING
Kegiatan audit manufacturing dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Merumuskan maksud dan tujuan dari dilaksanakannya
audit manufacturing.
2. Menentukan ruang lingkup audit manufacturing.
3. Melakukan audit pendahuluan untuk mendapatkan data
dan informasi yang bersifat umum tentang obyek audit.
4. Menyusun program dan prosedur audit manufacturing.
5. Melaksanakan audit manufacturing yang telah
ditetapkan sesuai dengan program dan prosedur audit
yang mencakup pengumpulan dan pemeriksaan data
serta mengadakan wawancara.
6. Mengolah dan menganalisis hasil temuan.
7. Membuat laporan ikhtisar temuan yang penting dan
saran perbaikan.
CONTOH AUDIT MANUFACTURING
PRODUKSI BARANG
AUDIT PENDAHULUAN
Tujuan Audit: Untuk mendapatkan data dan informasi yang bersifat umum
tentang obyek audit, dan yang berhubungan dengan produk yang dihasilkan.
Prosedur audit:
1. Pelajari kembali permanent file dan current file periode sebelumnya
2. Pelajari kembali masalah pokok yang ditentukan dalam audit pada periode
sebelumnya dan rekomendasi yang telah diberikan.
3. Lakukan pembicaraan pendahuluan dengan pimpinan unit organisasi yang
akan diaudit, khususnya pimpinan manufacturing, serta jelaskan tujuan
umum dan cara audit yang akan dilakukan.
4. Kumpulkan data dan informasi mengenai: struktur organisasi auditee,
prosedur dan ketentuan yang berlaku, dan data lain yang relevan.
AUDIT PADA MANUFACTURING BARANG TERTENTU
Tujuan Audit: Untuk mendapatkan keyakinan bahwa produksi yang telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana, atau jika terjadi penyimpangan telah
dilakukan usaha untuk memperbaikinya.
Prosedur audit:
1. Dapatkan dan pelajari rencana kerja atau target produksi barang
tersebut
2. Jika ada perubahan, dapatkan dan pelajari addendumnya
3. Dapatkan laporan produksi barang itu selama periode berjalan
4. Bandingkan laporan produksi aktual dengan rencana produksi,
kemudian lakukan
5. Analisis perbedaannya.
6. Dapatkan penjelasan atau alas an mengenai terjadinya penyimpangan
yang besar
7. Diskusikan temuan yang diperoleh dengan pimpinan yang kompeten
8. Buat ikhtisar atas temuan yang penting.
AUDIT PADA PENGADAAN BAHAN BAKU
Tujuan Audit: Untuk mendapatkan keyakinan bahwa pengadaan bahan baku atas
dasar kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.
Prosedur audit:
1. Pelajari prosedur penerimaan dan pembongkaran bahan baku yang diangkut dan
diterima.
2. Pelajari prosedur dan standar pengukuran bahan baku di alat angkut dan gudang.
3. Saksikan cara pengukuran bahan baku dalam alat angkut sebelum dan sesudah
pembongkaran.
4. Periksa kalau terdapat penggunaan alat-alat ukut, apakah alat-alat ukut yang
dipakai memiliki serifikat kalibrasi yang sah.
5. Dapatkan penjelasan atau alas an atas penyimpangan kebijakan dan prosedur
6. Diskusikan temuan yang diperoleh dengan pimpinan yang kompeten.
7. Buat ikhtisar atas temuan yang penting.
SEKIAN &
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai