CF191120214
1. Jelaskan proses atau langkah-langkah utama yang perlu dilakukan pengguna jasa untuk
membangun hubungan yang berkelanjutan dengan 3PL? Menurut anda poin penting apa yang
perlu diperhatikan untuk masing-masing Langkah tersebut?
Membangun kerja sama dengna 3PL memerlukan beberapa langkah – langkah yang perlu
dilakukan, berikut langkah – langkah tersebut :
Point penting dalam menjalin hubungan yaitu audit secara menyeluruh kebutuhan transportasi
dan logistik, serta strategi keseluruhan operasi perusahaan. Penilaian keahlian (expertise), (2)
kecocokan strategis (strategic Fit), dan (3) kemampuan untuk berinvestasi (ability to invest)
dalam transportasi dan logistik. Mengevaluasi Alternatif Drivers dan Facilitators, digunakan
untuk mengidentifikasi jenis hubungan dengan 3PL yang paling sesuai. Mengembangkan
perjanjian kerja dan kontrak yang memperjelas kegiatan, proses, dan prioritas yang akan
mendorong operasi sehari-hari.
2. Jelaskan apa saja Kebutuhan Strategis dari Pengguna yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa
3PL? Bagaimana 3PL dapat memenuhi kebutuhan pengguna tersebut untuk dapat membina
hubungan yang berkelanjutan?
• 3PL harus inovatif dan kolaboratif dalam pengembangan solusi, untuk memberikan nilai
maksimal kepada basis pelanggan.
Meningkatkan layanan teknologi 3PL pada manajemen pesanan, komunikasi lintas
rantai, meningkatkan visibilitas pengiriman (shipment visibility) dan manajemen acara
(event management), serta mengelola operasi transportasi sehari-hari.
• 3PL harus secara akurat merencanakan kebutuhan kapasitas mereka dan berkolaborasi
secara efektif dengan penyedia layanan dalam hal pertumbuhan volume, pola
pengiriman geografis, dan persyaratan layanan. Konsolidasi volume dari basis pelanggan
3PL dapat dimanfaatkan untuk akses yang konsisten ke kapasitas yang sangat
dibutuhkan dengan harga bersaing.
• 3PL memiliki pandangan strategis jauh ke depan untuk berinvestasi dalam program
pelatihan, pengembangan, dan retensi untuk mempertahankan kepemimpinan yang
kuat, dan dapat mendiagnosis kebutuhan pelanggan, mengembangkan solusi yang
efektif, dan mengelola proses implementasi.
• 3PL harus menawarkan solusi yang fleksibel untuk memindahkan inventaris dengan
cepat melalui jaringan ini ke pelanggan dan mengelola pengembalian dari pelanggan.
• 3PL telah mengadopsi alat TMS untuk membantu meminimalkan penggunaan sumber
daya melalui optimalisasi rute dan pengurangan empty mile, berinvestasi dalam
peralatan bahan bakar alternatif dan fasilitas bersertifikat LEED (Leadership in Energy
and Environmental Design). Peralatan tersebut mengurangi carbon footprint dan tingkat
kebisingan, dan meminimalkan fluktuasi biaya bahan bakar.
3. Jelaskan Biaya-Biaya terpenting apa saja sebagai dasar pertimbangan bagi perusahaan untuk
lebih menggunakan armada pribadi, dibandingkan outsorcing kepada penyedia jasa 3PL.
Dua item biaya terbesar untuk pengangkut (sewa atau pribadi ) adalah :
• Biaya pengemudi (driver cost)
Biaya pengemudi adalah biaya terbesar untuk operator armada truk .
• Biaya bahan bakar (fuel cost)
Biaya pengoperasian armada pribadi merupakan fungsi langsung metrik jarak tempuh dan
waktu pengemudi (mileage and driver time) .
1. Jelaskan pengertian anda tentang:
BL : Bill Of Lading merupakan suatu dokumen yang biasanya digunakan sebagai dokumen atau tanda
bukti muatan suatu barang melalui jalur laut atau pelayaran.
Dan Air Waybill adalah : suatu dokumen yang digunakan sebagai dokumen muatan barang melalui jalur
udara. Biasanya yang mengeluarkan airway bill adalah pengirim kargo atau penyedia jasa pengiriman
barang sebagai tanda terima barang kepada penyedia jasa pengiriman.
BL : Di dalam nya tercantum informasi berupa nama pengirim, nama kapal, data muatan, pelabuhan
muat dan pelabuhan bongkar, rincian freight,jenis barang, dan cara pembayarannya, serta nama
pemesan.
6. Jumlah, cara pembungkusan, tanda-tanda istimewa, atau nomor kargo yang ada
9. Pernyataan bahwa pengangkutan kargo ini sesuai pada ketentuan dalam undang-undang.
BL :
1. Tanda terima barang atau muatan yang menyatakan bahwa barang telah dimuat di atas kapal
2. Dokumen pemilikan yang dapat digunakan untuk pengambilan barang di pelabuhan pembongkaran
3. Kontrak pengangkutan bahwa barang atau muatan akan dimuat di atas kapal hingga tempat tujuan.
Air Waybill ;
1. Kontrak Pengangkutan
4. Faktur Pajak
5. Sertifikat Asuransi
6. Customs declaration
Dokumen transportasi yang hanya dikeluarkan oleh perusahaan freight forwarders yang tergabung
dalam FIATA (International Federation of Freight Forwarders Associations).
FBL merupakan singkatan dari "Forwarder's Bill of Lading", "FIATA Bill of Lading" atau “Negotiable FIATA
Multimodal Transport Bill of Lading”. Dokumen ini hanya digunakan dalam transaksi internasional yang
barangnya dibawa dalam dua atau lebih moda transportasi (multimoda). Yaitu untuk mencakup
transportasi yang melibatkan lebih dari satu moda transportasi (jalan dan laut/kereta api dan jalan raya).
FBL dikeluarkan oleh perusahaan freight forwarders dalam kapasitas pengangkut kontrak yang
menandatangani dokumen pengangkutan FBL "sebagai pengangkut (carrier).
Karakteristik FBL
1. FBL mencakup kontrak pengangkutan dan merupakan dokumen pengangkutan yang sah menurut
aturan letter of credit.
2. FBL diterbitkan dalam bentuk yang dapat dinegosiasikan (negotiable form) karena bagian penerima
barang dari Bill of Lading transportasi multimoda FIATA mencakup frase “consigned to order of” yang
telah dicetak sebelumnya.
3. Eksportir harus berhati-hati dengan tujuan akhir (last leg) transportasi berkenaan dengan dapatnya
FBL dinegosiasikan (negotiability). Jika tujuan akhir pengangkutan tidak berakhir di laut, dokumen FBL
tidak dapat dianggap sebagai instrumen yang dapat dinegosiasikan.
4. Dokumen transportasi FBL dapat digunakan tidak hanya dalam transportasi multimoda, tetapi juga
pengiriman pelabuhan-ke-pelabuhan mode tunggal atau darat.
5. Hak cipta dokumen FBL dimiliki oleh FIATA. Hanya freight forwardes anggota FIATA yang dapat
menggunakan Bill of Lading Multimodal format standar FBL.
6. Dalam angkutan laut dokumen ini hanya digunakan untuk Full Containers Load (FCL), sehingga
penggunaannya tidak memungkinkan untuk groupage atau bulking.
7. Dokumen ini hanya digunakan dalam transaksi internasional yang barangnya dibawa dalam dua atau
lebih moda transportasi (multimoda). Juga disebut Forwarder's Bill of Lading dan Multimodal Bill of
Lading.
8. FBL sepenuhnya sesuai dengan Peraturan UNCTAD/ICC untuk Dokumen Transportasi Multimoda dan
disetujui oleh ICC.
Shipping Line Bill of Lading (SLBL) diterbitkan oleh pengangkut atau agennya atas nama pengangkut.
SLBL umumnya dicetak di atas kop surat pelayaran. Di sisi belakang SLBL, syarat dan ketentuan
pengangkutan jalur pelayaran digabungkan. SLBL adalah opsi bill of lading terbaik untuk penerima,
pemohon dan bank yang memasukkan transaksi letter of credit.
Sedangkan FBL juga dikenal sebagai FIATA Bill of Lading atau Bill of Lading Forwarder, “dikeluarkan” oleh
perusahaan freight forwarder. FBL harus dicetak dalam format standar FIATA FBL yang menggabungkan
logo FIATA dan ICC. “Standard Trading Conditions Governing FIATA Combined Transport Bills of Lading”
dicetak di sisi belakang FBL. FBL ditandatangani oleh freight forwarder, sebagai pengangkut.
3. Jelaskan pengertian anda mengenai Letter of Credit (L/C) dan apa keuntungannya bagi eksportir
menggunakan L/C?
Letters of credit (L/C) adalah pernyataan tertulis dari pihak bank atas permintaan nasabah untuk
menyediakan dan menyelesaikan suatu jumlah kewajiban tertentu bagi kepentingan pihak ketiga
(beneficiary), dengan syarat yang ditentukan. Meskipun dokumen ini tidak diperlukan sebagai
persyaratan transportasi laut dalam perdagangan internasional, tetapi L/C penting sebagai sarana
pembayaran atas transaksi ekspor dan impor.
COO atau istilah dalam Indonesia nya adalah Surat Keterangan Asal (SKA)
COO adalah dokumen kesepakatan perjanjian antar negara baik perjanjian bilateral, regional, maupun
multilateral. Dokumen ini dibuat oleh pengekspor (seller) dan disertakan pada saat mengekspor barang
ke suatu negara tertentu.
Mendapatkan preferensi berupa penurunan atau pembebasan tariff bea masuk ke suatu atau kelompok
negara. Sebagai dokumen atau tiket masuk komoditas ekspor suatu negara ke negara tujuan ekspor.
Mengetahui atau menetapkan negara asal barang (country of origin) ekspor. Memenuhi persyaratan
pencairan letter of credit (L/C) terhadap pembiayaan ekspor yang menggunakan L/C. Sebagai salah satu
alat pelacakan jika terjadi tuduhan dumping. Keperluan data statistik perdagangan ekspor impor.
b. Commercial Invoice dan Packing List?
Comercial Invoice : dokumen nota/faktur penjualan barang ekspor/impor. Yang diterbitkan oleh
penjual/pengekspor/pengirim barang, Commercial invoice mencantumkan: nomor dan tanggal
dokumen commercial invoice, nama pembeli/pengimpor/penerima barang/consignee/applicant, nama
barang, harga per unit, harga seluruh barang total, dan cara penyerahan barang (FOB, CNF/lainnya). Bisa
juga sebagai dasar menghitung pajak.
Packing List : dokumen pengemasan yang menunjukkan jumlah, jenis, serta berat dari barang ekspor
impor, sekaligus merupakan penjelasan dari uraian barang yang disebut di dalam commercial invoice.
Umumnya, packing list ditujukan untuk kepentingan ekspor, yaitu pengangkutan kapal atau moda
transportasi lain ke luar negeri. Peran packing list dalam perdagangan internasional:
4. Sebagai alat yang digunakan oleh poihak pabean untuk pelunasan bea masuk sebuah negara
Dokumen opsional yang menyampaikan instruksi khusus dari eksportir ke agen mereka (biasanya
perusahaan ekspedisi) untuk pengiriman laut dan udara. Pada Ekspor barang, biasanya pengirim barang
(Forwarder) akan meminta untuk melengkapi dokumen ini.
SLI dirancang untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi
eksportir - jadi sangat penting bahwa dokumen ini diisi dengan rinci dan akurat dari mulai barang dikirim
sampai semua proses selesai.
Tujuan SLI:
b. Shipper's Declaration for Dangerous Goods, dan apa saja informasi yang dimuat di dalamnya?
Dokumen yang diterbitkan oleh shipper yang berisi pernyataan bahwa barang yang dikirim mengandung
bahan-bahan berbahaya, misal bahan kimia. Dokumen ini merupakan salah satu persyaratan yang harus
dipenuhi ketika ingin mengirimkan barang berbahaya (Dangerous Goods).
Dangerous Goods harus memuat informasi tentang :
Dokumen ini harus ditandatangani dan dilengkapi sesuai dengan aturan IATA dangerous goods
regulations
c. Shipper’s Certification for Live Animals, dan Shipper's Certificate For Arms and Ammunition, dan apa
saja informasi yang dimuat dalam dukomen tersebut?
Dokumen yang diterbitkan oleh shipper,pernyataan bahwa barang yang dikirim adalah binatang dalam
keadaan hidup dan merupakan binatang yang dilindungi. Dokumen pengangkutan barang berbahaya
(shipper declaration) memuat informasi tentang:
Dokumen ini harus ditandatangani dan dilengkapi sesuai dengan aturan IATA live animals regulations.