Anda di halaman 1dari 14

LOGISTIC ENGINEERING

Logistics engineering is more focused on the


mathematical or scientific application of
logistics.[1]

Benchmarking IIIIIIIIIIIIIII
Benchmarking

12IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
Benchmarking

Benchmarking adalah proses untuk Proses berkesinambungan untuk


terus mengukur dan membandingkan mengukur produk, layanan, dan
kinerja bisnis seseorang dengan praktik bisnis kami melawan
proses yang sebanding dalam pesaing terberat dan perusahaan
organisasi terkemuka untuk yang diakui sebagai pemimpin
mendapatkan informasi yang akan industri.
membantu organisasi mengidentifikasi (Definisi Xerox)
dan menerapkan peningkatan.
(Benson, 1998)
2
Benchmarking
TEKNIK LOGISTIK - OTHERS Sistem Informasi

 Benchmark definition is - something that serves as a standard by


which others may be measured or judged. ( Sesuatu yang dapat
menyajikan sebagai standard untuk dijadikan sebagai pembanding,
dungan cara mengukur atau menilai sepihak )
 Benchmarking is comparing ones business processes and
performance metrics to industry bests and best practices from other
companies. ( Membandingkan proses bisnis dan metrik kinerja dengan
industri terbaik dan praktik terbaik dari perusahaan lain )
 No one type is the best way. One type might be more appropriate for
an organization than another depending on its environment, products,
services, resources, culture, and current stage of TQ implementation
 Tidak ada yang punya jalan yang terbaik. Satu jenis mungkin lebih cocok
untuk organisasi daripada yang lain tergantung pada lingkungannya, produk,
layanan, sumber daya, budaya, dan tahapan penerapan TQ saat ini ( Total
Quality )

3
Benchmarking

 BM dapat menjadi sangat penting bagi perusahaan karena


memungkinkan dapat berguna untuk memperbaiki kinerja dan dapat
dikembangka, berdasarkan pada cara –cara yang pernah dicapai
oleh perusahaan lain yang paling unggul di kelasnya.
 Meskipun prosesnya cukup mudah untuk dijelaskannya, namun
secara pelaksanaan ekstra sulit untuk berhasil dipraktekkan
 Seperti banyak pendekatan untuk meningkatkan kinerja, pendapat
terkait Benchmarking memiliki penggemar dan pengkritik.
 Project Benchmarking dapat bermanfaat bagi organisasi, paling
tidak untuk membiasakan peserta untuk melihat secara dekat proses
dari sebuah organisasi mereka sendiri dan mengalinya lebih dalam.

 BM = Pembandingan yang digunakan PENINGKATAN KINERJA.

4
Benchmarking

 Perlu dicatat bahwa MITRA BENCHMARK harus dipilih dengan hati-


hati karena tidak ada dua organisasi yang persis sama.
 SANGAT JELAS , tidak ada 2 organisasi sama persis meskipun
dalam bisnis yang sama. apalagi industri sama sekali berbeda.
 Another point to note : benchmarking partners may, karea sesuatu
hal, tekadang TIDAK TERBUKA dan TIDAK JUJUR dalam
memberikan sebuah informasi / exercise. .
 Misalnya, pesaing akan masuk dalam bisnis tertentu ini. ( Segala
informasi yang berasal dari proses harus ditimbang dan
dipertimbangkan secara hati-hati, guna mendapatkan evidence yang
menguatkan. JIKA bertindak berdasarkan informasi yang salah , maka
dapat mengirim organisasi ke jalur yang tidak salah juga,

5
Benchmarking

 Benchmarking by definition forces an


organization to change its focus from the
internal to the external environment by
attempting to compare its performance with
that of the best-in-class companies.
 (Benchmarking mempunyai definisi  memaksa
organisasi untuk mengubah fokusnya dari internal ke
lingkungan eksternal dengan mencoba membandingkan
kinerjanya VS perusahaan lain terbaik di kelasnya.)

6
Why should an organization engage in benchmarking?
Mengapa organisasi harus melakukan benchmarking?

 The simple answer is to remain competitive. The


process of institutionalizing benchmarking leads
to the organization having a better understanding
of its competitive environment and its customers’
needs
 Jawaban sederhananya adalah tetap kompetitif.
Proses melembagakan pembandingan mengarah
ke organisasi yang memiliki pemahaman yang
lebih baik tentang lingkungan kompetitif dan
kebutuhan pelanggannya.

7
BENCHMARKING ‘Shukko’

 The Japanese are credited with starting the benchmarking


approach to continuous improvement. At a very simple level,
employees are seconded to other companies in order that they may
learn new ways of working. This practice is called ‘Shukko’.
 Pada tingkat yang sangat sederhana, karyawan diperbantukan pada
perusahaan lain agar mereka dapat mempelajari cara-cara baru untuk
bekerja. Praktek ini disebut ‘Shukko’.
 The following examples illustrate benchmarking approaches
developed by two companies, Xerox and Alcoa.

8
Process Benchmarking

9
TEKNIK LOGISTIC (BenchMark - Other Univ)

 Teknik Logistik mempelajari perancangan dan manajemen untuk


memastikan aliran barang, informasi, modal dan uang berada pada
tempat dan waktu yang tepat dengan jumlah dan kualitas yang
sesuai dengan kebutuhan.
 Program Studi Teknik Logistik memiliki dua kajian aliran rantai pasok,
yaitu inbound logistics yang ranahnya berkisar antara supplier dan
manufacturer serta outbond logistics yang membahas hubungan antara
supplier dan retailer.
 Inbound logistics adalah kegiatan pengadaan bahan mentah atau
barang kebutuhan industri,
 Outbond logistics adalah kegiatan distribusi barang jadi dari
manufacturer hingga ke konsumen akhir.
 Secara garis besar, ruang lingkup kegiatan logistik berhubungan
dengan empat strategi, yaitu tingkat pelayanan konsumen, strategi
lokasi fasilitas logistik, strategi keputusan persediaan, dan strategi
keputusan transportasi darat, laut, udara, dan intermoda.
Sumber : https://universitaspertamina.ac.id/teknik-logistik/

10
TEKNIK LOGISTIC (BenchMark - Other Univ)

 Mata kuliah Program Studi Teknik Logistik mencakup:


 Tahun 1: Ilmu sains dasar (basic science) seperti fisika dasar, kimia
dasar, dan Bahasa Inggris.
 Tahun 2: Ilmu dasar teknik yang terkait dengan teknik logistik seperti
statistik industri, Production Planning and Inventory Control (PPIC), dan
sistem transportasi.
 Tahun 3: Ilmu teknik logistik lanjutan (advanced technical skill) seperti
sistem informasi logistik, sistem pergudangan, dan perancangan sistem
logistik.
 Tahun 4: Dikhususkan untuk mata kuliah pengayaan, termasuk kerja
praktik yang bersifat analitik untuk menyelesaikan permasalahan yang
nyata di perusahaan. Pada semester akhir, mahasiswa diwajibkan
membuat Tugas Akhir yang bertujuan merangkum seluruh kompetensi
yang didapat mahasiswa di semester-semester yang sudah dilalui.
 Sumber : https://universitaspertamina.ac.id/teknik-logistik/
11
TEKNIK LOGISTIC (Benchmark - Other Univ )

 Mahasiswa tingkat akhir (Semester 7) Prodi Teknik Logistik bisa


memilih beberapa peminatan diantaranya:
 Operation Research in Logistics,
 IT and Logistics Information Systems,
 Management in Logistics,
 Maritime Logistics and Transportation
 Fleet management ( Armada Mgm )
Lulusan Program Studi Teknik Logistik dapat bekerja di berbagai bidang
seperti perusahaan transportasi dan distribusi (termasuk di pelabuhan,
bandara, terminal, dan stasiun), pergudangan, ekspor, impor, minyak dan
gas, manufaktur, jasa pelayanan logistik, lembaga konsultasi, atau
procurement and sales, baik sebagai staf operasional maupun planner
yang kemudian dapat menjajaki karir hingga menjadi manajer dan
menempati posisi puncak perusahaan. lulusan Teknik Logistik juga bisa
menjadi peneliti atau pengajar di lembaga penelitian
12
TO BE ONE OF UNIV LISTED on International Wiki

https://en.wikipedia.org/wiki/Logistics_engineering
13
14

Anda mungkin juga menyukai