Anda di halaman 1dari 95

Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

unsurya

MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN


KEPUASAN KERJA

Dra. Umi Mahmudah Hani, psikolog


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

20 April 2016
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

SASARAN

Setelah mengikuti mata kuliah ini, Anda diharapkan dapat:

1. Menjelaskan pengertian motivasi dan proses motivasi kerja

2. Menjelaskan teori - teori motivasi

3. Merinci kondisi - kondisi agar motivasi kerja

meningkat atau dapat ditingkatkan

4. Menceritakan beberapa pengertian tentang


kepuasan kerja

5. Membahas faktor - faktor yang menentukan tinggi


rendahnya kepuasan kerja

6. Dampak kepuasan dan ketidakpuasan kerja


MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

SASARAN

Setelah mengikuti mata kuliah ini, Anda diharapkan dapat:

7. Mengetahui definisi Stres

8. Mengenali gejala Stres

9. Mengetahui penyebab Stres

10. Mengatasi Stres secara positif

11. Keselamatan Kerja


MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

I. DEFINISI

Motivasi berasal dari bahasa Latin:

Movere = to move = berpindah

Greenberg & Baron (1997):

“ Motivation as a set of process that arouse, direct and


maintain human behavior toward attaining some goal “

“ Motivasi adalah suatu proses yang membangkitkan,


mengarahkan dan menjaga / memelihara perilaku
manusia agar terarah pada tujuan “
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

I. DEFINISI

3 (tiga) Komponen Motivasi

1. Arousal, sesuatu yang membangkitkan.

 Berkaitan dengan drive (dorongan) atau


energy (energi)

 Ingin mendapat nilai A atau 100 dalam PIO 


menstimulasi mahasiswa melakukan berbagai
hal

 Berkaitan dengan choice (pilihan) yang dibuat


maasiswa tersebut
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

I. DEFINISI

3 (tiga) Komponen Motivasi

2. Direction (arah)

 Dalam contoh ini, mahasiswa


dapat memilih tindakan:
belajar giat
menyontek atau
merayu
Dosen supaya mendapat nilai baik
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

I. DEFINISI

3 (tiga) Komponen Motivasi

3. Maintenance

 Seberapa lama seseorang bertahan pada


pilihan yang dibuatnya untuk mencapai
tujuan tersebut

2 (dua) Hal Penting Dalam Motivasi:

1. Merupakan konsep abstrak tapi dapat disimpulkan


dari perilaku yang terlihat

2. Merupakan multifaceted, seseorang dapat memiliki


beberapa motif yang bekerja bersamaan yang
berjalan selaras atau saling konflik / bertentangan
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

I. DEFINISI

 Motivasi mendapat tempat khusus dalam pembahasan


di PIO karena motivasi akan mempengaruhi kinerja
individu

 Kinerja individu mempengaruhi kinerja


organisasi

 Bila kinerja individu memenuhi kriteria


standar organisasi, maka kinerja
organisasi menjadi baik
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

I. DEFINISI

Performance Dimension

!---------------- Ability ----------------- !


! !
! !
! !
!-------- Performance -------- !
! !
! !
Motivation -------------------------- Opportunity
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

I. DEFINISI

Secara umum teori motivasi dikelompokkan


menjadi 2 (dua)

1. Content Theory

 Faktor - faktor yang membangkitkan,


mengarahkan dan mempertahankan
perilaku berada didalam diri individu

 “ Apa “ yang menyebabkan


seseorang termotivasi?
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

I. DEFINISI

Secara umum teori motivasi dikelompokkan


menjadi 2 (dua)

2. Process Theory

 Bagaimana perilaku dibangkitkan, diarahkan,


dan dipertahankan?

 Memfokuskan pada proses psikologis tertentu


yang mendasari perilaku

 “ Mengapa “ seseorang termotivasi?


MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

II. PENDEKATAN AWAL PSIKOLOGI TENTANG MOTIVASI

 Berakar dari prinsip hedonisme

 Seseorang cenderung mencari kesenangan


dan menghindari penderitaan

 Mengasumsikan adanya suatu derajat kesadaran


tertentu dalam diri individu yang mempunyai
keinginan atau memilih untuk memperhatikan
tindakan dimasa yang akan datang

 Seseorang secara rasional mempertimbangkan


alternatif perilaku yang tersedia untuk
memaksimalkan hasil yang positif dan
meminimalkan hasil yang negatif
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

II. PENDEKATAN AWAL PSIKOLOGI TENTANG MOTIVASI

 Konsep hedonis berawal dari filsuf Yunani


kuno yang kemudian dipopulerkan oleh filsuf
abad ke 18 dan 19 (Locke, Bentham, Mill dan
Halvetius)

 Pada akhir abad ke 19, teori motivasi mulai


beralih dari realisme filosofi menjadi lebih
empirik berdasarkan ilmu positif psikologi
yang sesuaidengan paradigma keilmuan
yang berlaku
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

II. PENDEKATAN AWAL PSIKOLOGI TENTANG MOTIVASI

1. Teori Insting

 James, Freud, McDougall mengemukakan


2 (dua) hal penting untuk memahami perilaku
yaitu:
a. Insting
b. Motivasi tidak sadar (unconcious motivation)

 McDougall, 1908, insting:


adalah disposisi psikologis yang dibawa sejak lahir
(innate) yang menentukan persepsi, pengalaman
emosi terhadap suatu obyek dan sebagai sesuatu
yang bertujuan

 James:
Insting adalah buta dan bekerja secara mekanis
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

II. PENDEKATAN AWAL PSIKOLOGI TENTANG MOTIVASI

1. Teori Insting

 James & Mc Dougall:


Setiap orang memiliki insting dalam derajat
yang lebih besar / kecil yang dapat menentukan
perilakunya

 Uncouncious Motivation, Freud, 1905:


Individu tidak selalu sadar akan keinginan dan
kebutuhannya. Fenomena ketidaksadaran seperti
mimpi, salah ucap (slip if the tongue) dan sindrom
neurotik merupakan manifestasi dari prinsip
hedonisme yang berada pada tahap ketidaksadaran

 Motivasi manusia adalah hasil dari kekuatan yang


tidak diketahui, bahkan oleh individu yang
bersangkutan
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

II. PENDEKATAN AWAL PSIKOLOGI TENTANG MOTIVASI

1. Teori Insting

 Teori ini diterima sampai seperempat abad ke 20.

 Awal abad ke 20, mulai dipertanyakan, khususnya


unconcious motive benar - benar merupakan
sebuah insting atau suatu perilaku yang
dipelajari

 Memunculkan teori “ Drive “


MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

II. PENDEKATAN AWAL PSIKOLOGI TENTANG MOTIVASI

2. Teori Drive dan Reinforcement

 Memiliki komponen historis, Allport, 1954:


“ hedonism of the past “

 Keputusan tentang perilaku saat ini sebagian besar


didasarkan pada konsekwensi atau penghargaan
(reward) atas perilaku masa lalu

 Jika perilaku tersebut mendapat reward positif,


maka individu cenderung untuk mengulanginya
namun bila mendapat hasil negatif, maka individu
cenderung menghindarinya
(Thorndike: law of effect)
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

II. PENDEKATAN AWAL PSIKOLOGI TENTANG MOTIVASI

2. Teori Drive dan Reinforcement

 Hubungan Stimulus - Respon dipandang sebagai


penyebab utama perilaku

 “ Drive “ diperkenalkan oleh Woodworth, 1918:


cadangan energi yang mendorong organisme
untuk berperilaku dengan cara tertentu.

 Kemudian energi dinyatakan secara spesifik


(rasa lapar, haus, sex)

 Terbuka kesempatan untuk meneliti motivasi secara


kasat mata yang mustahil dilakukan pada awal teori
tentang isnting dan hedonisme
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

II. PENDEKATAN AWAL PSIKOLOGI TENTANG MOTIVASI

2. Teori Drive dan Reinforcement

 Cannon. 1939:
Konsep “ homeostasis “, menggambarkan
keadaan “ disequilibrium “ yang muncul
dalam diri individu saat kondisi internal
menyimpang dari keadaan normal

 Saat disequilibrium terjadi (lapar), organisme


termotivasi oleh dorongan (drive) internal
untuk mengurangi disequilibrium dan kembali
kepada kondisi normal

 Organisme berada dalam lingkungan dinamis


dan yang menentukan motivasi berperilaku juga
berubah secara konstan, tergantung dimana
disequilibrium terjadi dalam sebuah sistem
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

II. PENDEKATAN AWAL PSIKOLOGI TENTANG MOTIVASI

2. Teori Drive dan Reinforcement

 Principles of Behavior, Hull, 1943:

“ impetus to respond “ : Effort = Drive X Habit


(daya pendorong /
dorongan / keuletan)

 Drive adalah sesuatu yang memberikan energi pada


pengaruh yang menentukan intensitas perilaku yang
secara teoritis berkembang seiring dengan tingkat
deprivasi (kehilangan / kerugian)

 Habit dipandang sebagai suatu kekuatan hubungan


antara Stimulus dan Respon (S - R) dimasa lalu.

 Hubungan S - R tergantung pada besarnya jumlah /


magnitude dari reinforcement
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

II. PENDEKATAN AWAL PSIKOLOGI TENTANG MOTIVASI

2. Teori Drive dan Reinforcement

 1952, Hull memodifikasi rumusnya:

Effort = Drive X Habit X Incentive

 Drive Theories

EFFORT ------------- DRIVE X HABIT


!
!
!
REINFORCEMENT
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

II. PENDEKATAN AWAL PSIKOLOGI TENTANG MOTIVASI

2. Teori Drive dan Reinforcement

 Faktor insentif mendapat kritik dari pakar teori


kognitif.

 Kemudian insentif didefinisikan sebagai reaksi


antisipasi terhadap tujuan di masa depan

 Teori Drive:
Kondisi internal organisme merupakan faktor utama
pada perilaku

 Teori Reinforcement:
Perilaku lebih ditentukan oleh konsekwensi dari perilaku

 Perilaku yang muncul pada individu (apapun alasannya)


menghasilkan suatu efek yang disebut operant behavior,
artinya individu “ dioperasikan “ oleh lingkungan
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

II. PENDEKATAN AWAL PSIKOLOGI TENTANG MOTIVASI

2. Teori Drive dan Reinforcement

 Jika meninjau teori operant yang tidak


mengakui faktor internal yang
membangkitkan (arouse) individu, maka
teori ini tidak dapat dipakai membahas
motivasi, namun karena berkaitan dengan
reinforcement yang berkekuatan untuk
mempengaruhi perilaku (direction &
maintenance), maka teori ini diperhitungkan
dalam pembahasan motivasi
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

1. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

 1954 -1968, teori ini sangat terkenal

 Bagaimana kepribadian sehat, tumbuh dan berkembang


setiap waktu dan bagaimana kepribadian memanifestasikan
dirinya dalam memotivasi perilaku

 Kebutuhan akan mempengaruhi perilaku seseorang sampai


kebutuhan tersebut terpenuhi yang tersusun dalam urutan /
hirarki, dari yang sangat mendasar (makan, tempat tinggal,
sex) sampai pada kebutuhan yang paling tinggi (aktualisasi
diri)
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

1. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

Hirarkie Kebutuhan Motivasi Maslow /


Abraham Maslow Hierarchy of Needs

________
! Self Actualization
! Needs
_____________!
! Esteem
! Ego Needs
______________!
! Belongingness
! Love Needs
_____!
!Safety
! Needs
______________!
Psychological
Basic Needs
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

1. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

 Kebutuhan berada pada posisi yang berurutan


yang bergerak dari bawah menuju puncak,
kebutuhan yang lebih rendah harus terpenuhi
dulu sebelum mencapai kebutuhan yang lebih
tinggi

 Kebutuhan yang tidak terpenuhi akan


mempengaruhi perilaku

 Ada 2 (dua) kategaori kebutuhan dasar:


a. deficiency needs
b. growth needs
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

1. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

 Jika seseorang ingin menjadi sehat dan aman,


maka deficiebcy needs (kebutuhan sandang,
pangan, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan
untuk dicintai / dihormati oleh orang lain harus
terpenuhi

 Seseorang akan gagal mengembangkan


kepribadian yang sehat jika kebutuhan -
kebutuhan tersebut tidak terpenuhi
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

1. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

 Growth Needs berkaitan dengan potensi


pengembangan dan prestasi seseorang

 Deficiency Needs

a. Fisiologis (physiological), kebutuhan


mendasar untuk mempertahankan diri /
survive (oksigen, makanan, minuman,
tidur, sex)

b. Keamanan dan rasa aman (safety &


security), kebutuhan yang terkait dengan
keamanan dan rasa aman secara fisik /
emosi (stabilitas, keteraturan, bebas dari
ancaman)
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

1. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

 Deficiency Needs

c. Belongingness, kebutuhan yang berkaitan


dengan keinginan seseorang untuk diterima
oleh orang lain, bersahabat dan dicintai.
Dalam organisasi dapat berupa kebutuhan
untuk berinteraksi dengan teman sekerja

 Growth Needs

a. Harga diri dan ego (esteem & ego),


kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain. Dalam organisasi berupa
kebutuhan untuk memperoleh status yang
tinggi dan dikenal sebagai orang yang
berhasil
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

1. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

 Growth Needs

b. Aktualisasi diri (self - actualization)

 Evaluasi terhadap Teori Maslow, Wahba dan


Bridwell (Porter, Bigley, Steers: 2003)
menyatakan bahwa teori Maslow menunjukkan
sebuah paradoks, teori begitu luas diterima
namun hanya sedikit bukti penelitian yang
mendukungnya

 Namun demikian teori Maslow terus digunakan


dalam pembahasan tentang motivasi
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

2. Teori Existence - Relatedness - Growth (ERG)


Alderfer

 Memperluas dan memperbaiki teori Maslow

 Menggunakan setting organisasi dalam


mengembangkan teorinya

 5 teori Maslow dapat dirangkum menjadi 3 (tiga):

a. Existence, kebutuhan yang terkait dengan


eksistensi manusia = kebutuhan fisiologis
dan rasa aman teori Maslow

b. Relatedness, kebutuhan meliputi hubungan


interpersonal dalam dunia kerja =
belongingness needs
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

2. Teori Existence - Relatedness - Growth (ERG) Alderfer

 5 teori Maslow dapat dirangkum menjadi 3 (tiga):

c. Growth, kebutuhan pengembangan potensi


manusia = kebutuhan akan harga diri dan
aktualisasi teori Maslow

 Setuju dengan teori Maslow yaitu dari existence -


relatedness - growth

 2 (dua) perbedaan penting dengan teori Maslow:

a. Proses satisfaction - progression Maslow, urutan


frustration - regression juga terjadi.
Misal: Jika seseorang terus frustrasi mencapai
growth needs, maka relatedness akan
teraktivasi kembali menjadi pendorong
utama dalam perilaku
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

2. Teori Existence - Relatedness - Growth (ERG) Alderfer

 2 (dua) perbedaan penting dengan teori Maslow:

b. Pada teori ERG setiap tingkat kebutuhan tidak


perlu harus terpuaskan terlebih dahulu sebelum
mencapai tingkat kebutuhan diatasnya dan
dapat satu kebutuhan terjadi dalam sekali waktu

 Evaluasi terhadap teori ERG


Hanya sedikit yang menguji teori ini. Beberapa
penelitian memberikan dukungan lebih besar
terhadap teori ERG daripada teori Maslow.
Teori ini lebih fleksibel dalam menggambarkan
perilaku manusia
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

3. Teori Motivator - Hygiene dari Herberg

 Teori paling kontroversial, menggunakan


beberapa ratus akuntan dan insinyur

 Menggunakan metode critical incident .


Subyek diberi 2 (dua) jenis pertanyaan:

a. Can you describe, in detail, when you


felt exceptionally good about your job?

b. Can you describe, in detail when


exceptionally bad about your job?
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

3. Teori Motivator - Hygiene dari Herberg

 Hasil penelitian:

Karyawan cenderung menggambarkan


faktor yang memuaskan berasal dari
pekerjaan itu sendiri (Motivator)
yaitu: - keinginan berprestasi
- tanggung jawab
- perluasan
- pengembangan tugas
- faktor lain yang berasal dari
pekerjaan
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

3. Teori Motivator - Hygiene dari Herberg

 Hasil penelitian:

Pengalaman yang tidak memuaskan disebut


faktor Hygiene yang berasal dari hal - hal
diluar pekerjaan
misal: - kebijakan perusahaan
- gaji
- gaya supervisi

 Penghilangan penyebab ketidakpuasan


melalui faktor hygiene, tidak akan menimbulkan
perasaan puas. Sebaliknya pada kondisi netral,
kepuasan dan motivasi akan terjadi bila
digunakan faktor motivator
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

3. Teori Motivator - Hygiene dari Herberg

Herzberg’s Two Factor Model


Motivators Hygiene Factors

- Achievement - Working Condition


- Recognition - Supervision
- Advancement - Welfare Benefits
- Interest
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

3. Teori Motivator - Hygiene dari Herberg

 Evaluasi terhadap teori Herzberg

Banyak mendapat kritikan, bukti penelitian tidak


konsisten, tidak memberikan perhatian pada
perbedaan individual. Ada kontribusi bermakna,
yaitu adanya efek yang kuat dalam menstimulasi
pemikiran dan penelitian motivasi dalam pekerjaan.
Herzberg meningkatkan pemahaman peran
motivasi dalam organisasi kerja
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

4. Teori Learned Needs McClelland

 Individu memperoleh kebutuhan dari budaya yang dipelajari


melalui sesuatu yang mereka alami, khususnya pengalaman
di masa awal kehidupan.

 Ada 4 (empat) kebutuhan yang dipeljari seseorang dari


lingkungan, yaitu:

a. Kebutuhan Berprestasi ( n Ach):


Perilaku kearah kompetisi dengan standar yang
memuaskan
4 Karakteristik individu yang memiliki kebutuhan tinggi
untuk berprestasi:

- Memiliki keinginan yang kuat untuk mengambil


tanggung jawab pribadi atas pengambilan keputusan
atau penyelesaian tugas
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

4. Teori Learned Needs McClelland

4 Karakteristik individu yang memiliki kebutuhan tinngi


untuk berprestasi:

- Cenderung membuat tingkat kesulitan yang sedang dan


memperhitungkan resiko

-. Keinginan yang kuat untuk memproleh umpan balik yang


kongkrit

- a single - minded pre ocupation with task accomplishment


(Individu yang tulus, ikhlas dan asyik dengan penyelesaian
tugas)

 Para Manajer / Wirausaha diharapkan memiliki kebutuhan


ini untuk mencapai keberhasilan mereka
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

4. Teori Learned Needs McClelland

b. Kebutuhan untuk Berkuasa (n Pow)

Kebutuhan untuk mengendalikan lingkungan,


mempengaruhi perilaku orang lain dan mengambil
tanggung jawab atas mereka.

Karakteristik individu yang memiliki Kebutuhan


Berkuasa tinggi:

- Berkeinginan kuat untuk mengarahkan dan


mengendalikan orang lain

- Mempunyai perhatian untuk menjaga hubungan


atasan - bawahan
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

4. Teori Learned Needs McClelland

b. Kebutuhan untuk Berkuasa (n Pow)

Orang yang mempunyai kebutuhan yang


tinggi untuk berkuasa cenderung menjadi:
- superior
- memegang posisi supervisi
- to have average attendance record
- memiliki kemampuan memimpin yang
baik
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

4. Teori Learned Needs McClelland

c. Kebutuhan untuk Berafiliasi (n Aff)

Suatu ketertarikan pada orang lain yang bertujuan


untuk meyakinkan perasaan bahwa dirinya dapat
diterima oleh mereka. Individu yang memiliki
kebutuhan berafiliasi tinggi memiliki keinginan
untuk menjaga persahabatan dan hubungan
hangat dengan orang lain

Ciri - ciri individu yang memiliki kebutuhan


berafiliasi tinggi menurut McClelland

- Keinginan yang kuat untuk bersepakat dan


memperoleh dukungan dari orang lain
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

4. Teori Learned Needs McClelland

Ciri - ciri individu yang memiliki kebutuhan berafiliasi


tinggi menurut McClelland

- Cenderung menyuesuaikan diri terhadap harapan


orang lain saat “ ditekan “ oleh hubungan
persahabatan yang mereka nilai berharga

- Memiliki keinginan yang tulus untuk menjaga


persaan orang lain

 Individu yang memiliki kebutuhan berafiliasi tinggi


senang bekerja bersama orang lain (Sales, Pengajar,
Public Relation, Konselor)
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

4. Teori Learned Needs McClelland

c. Kebutuhan untuk Berafiliasi (n Aff)

 Karyawan dengan n Aff tinggi mempunyai catatan


kehadiran yang tinggi dibanding karyawan yang
n Aff rendah, kinerjanya juga lebih baik

 Supervisor agar menciptakan lingkungan kerja yang


koperatif dan supertif

d. Kebutuhan untuk Otonom (n Aut)

Kebutuhan untuk independen.

 Individu dengan n Aut tinggi, ingin bekerja sendiri,


mengendalikan sendiri lingkungan kerjanya dan tidak
suka terlalu terikat aturan dan prosedur yang kaku
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

4. Teori Learned Needs McClelland

d. Kebutuhan untuk Otonom (n Aut)

Kebutuhan untuk independen.

 Karyawan dengan n Aut tinggi akan berkomitmen


terhadap tujuan organisasi, selama mereka diberi
kebebasan untuk menentukan sendiri kontribusinya
dan tidak dituntut untuk menyesuaikan diri dengan
norma - norma kelompok

 Evaluasi terhadap teori Learned Needs dari McClelland:

Banyak penelitian yang mendukung teori ini namun ada


juga kritik: - Mempertanyakan validitas prediktif TAT
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

III. CONTENT THEORY

4. Teori Learned Needs McClelland

 Evaluasi terhadap teori Learned Needs dari McClelland:

Banyak penelitian yang mendukung teori ini namun ada


juga kritik: - n Ach dapat dipelajari oleh orang dewasa
bertentangan dengan motivasi dipelajari
sejak kanak - kanak dan sulit diubah ketika
dewasa

- Konsep kebutuhan yang dipelajari


(learned needs) dipertanyakan karena
kebutuhan yang dipeljari tersebut tidak
permanen

 Meskipun mendapat kritik namun konsep tentang


kebutuhan yang dipelajari tetap merupakan suatu hal
yang penting dan dapat diterapkan dalam organisasi
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

IV. PROCESS THEORY

Memandang perilaku sebagai hsil atau sedikitnya pada


proses pembuatan keputusan

1. Teori Kognitif Awal yang relevan dengan Motivasi

Yang menentukan perilaku adalah kepercayaan


(beliefs), harapan (expectancies) dan antisipasi
individu pada masa depan

2. Teori Expectancy dari Vroom

Individu membuat pilihan yang sadar dan frasional


tentang perilaku kerjanya. Karyawan secara rasional
mengevaluasi berbagai perilaku kerja (misal: lembur
atau pulang cepat). Kemudian memilih perilaku yang
mereka percaya akan memberikan reward yang
mereka nilai paling bermakna

 Evaluasi terhadap Teori Expectancy dari Vroom, sulit diuji


MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

IV. PROCESS THEORY

Memandang perilaku sebagai hasil atau sedikitnya pada


proses pembuatan keputusan

3. Model Porter dan Lawler

 Memperbaiki dan melanjutkan teori Vroom. Usaha dapat


saja tidak diperlukan pada hasil dalam kinerja. Hubungan
antara valensi dan expectancy di satu pihak dan usaha
atau motivasi di pihak lain adalah lebih kompleks dari
yang diajukan Vroom.

 Usaha mungkin tidak membuahkan hasil karena:


- Individu tidak mampu melaksanakan tugas
- Individu tidak mempunyai pemahaman dalam tugas

 Evaluasi terhadap model Porter dan Lawler


- Beberapa penelitian mendukung teori ini / efektifitas reward
- Kritikan karena model ini hanya fokus pada hubungan
upah dengan motivasi karyawan
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

IV. PROCESS THEORY

Memandang perilaku sebagai hsil atau sedikitnya


pada proses pembuatan keputusan

4. Equity Theory

 Adam menggambarkan bahwa hubungan


kerja sebagai suatu hubungan pertukaran
(exchange relationship).

 Karyawan memberikan input / investasi


(pendidikan, pengalaman, usaha dalam tugas
dan lain - lain) dan memperoleh output (upah,
promosi, status dan lain - lain) sebagai
balasannya
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

A. MOTIVASI

V. MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA

1. Peran Pemimpin / Atasan

a. Bersikap Keras
b. Memberi Tujuan yang Bermakna

2. Peran Diri Sendiri

a. Tipe X (McGregor), bercorak reaktif, bekerja dengan


“ dipaksa “
b. Tipe Y, memiliki motivasi kerja proaktif

3. Peran Organisasi

Berbagai kebijakan / peraturan perusahaan dapat “ menarik “


atau “ mendorong “ motivasi seorang tenaga kerja.
Misal: - Gugus Kendali Mutu (GKM)  dapat uang lembur
- Insentif / Komisi
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

B. KEPUASAN KERJA

I. DEFINISI

LOCKE:

“ The appraisal of one’ s job as attaining or allowing the


attainment of one’s important job values, providing these
values are congruent with or help fulfill one’s basic needs “

 Tenaga kerja yang puas senang dengan pekerjaannya

 2 (dua) unsur penting dalam kepuasan kerja:


a. Nilai - nilai pekerjaan
b. Kebutuhan - kebutuhan dasar

 Kepuasankerja merupakan hasil dari tenaga kerja yang


berkaitan dengan motivasi kerja

 Kepuasan kerja mencerminkan sikap tenaga kerja terhadap


pekerjaannya
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

B. KEPUASAN KERJA

II. TEORI - TEORI KEPUASAN KERJA

1. Teori Pertentangan (Discreparancy Theory), Locke

Kepuasan atau ketidakpuasan terhadap beberapa aspek


pekerjaan mencerminkan penimbangan dua nilai:

a. Pertentangan yang dipersepsikan antara apa yang


diinginkan individu dengan apa yang ia terima

b. Pentingnya apa yang diinginkan bagi individu

2. Model dari Kepuasan Bidang / Bagian (Facet


Satisfaction), Lawler

Orang akan puas dengan bidang tertentu dari


pekerjaan mereka (misalnya dengan rekan kerja,
atasan, gaji) jika jumlah bidang yang mereka
persepsikan sama dengan jumlah yang secara
aktual mereka terima
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

B. KEPUASAN KERJA

II. TEORI - TEORI KEPUASAN KERJA

3. Teori Proses Bertentangan (Opponent - Process Theory),


Landy

Orang ingin mempertahankan suatu keseimbangan


emosional (Emotional Equilibrium). Kondisi emosional yang
ekstrim tidak memberikan manfaat. Emosi berlawanan
meskipun lemah dari emosi yang asli akan terus ada dalam
jangka waktu yang lama

 Jika orang memperoleh reward dalam pekerjaan, mereka


senang, sekaligus ada rasa tidak senang (yang lebih lemah).
Kemudian rasa senang menurun, dapat menurun sedemikian
rupa sehingga orang merasa agak sedih sebelum kembali ke
normal. Hal ini terjadi karena emosi tidak senang (emosi yang
berlawanan) berlangsung lebih lama.
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

B. KEPUASAN KERJA

III. FAKTOR - FAKTOR PENENTU KEPUASAN KERJA

1. Ciri - ciri Intrinsik pekerjaan

- Keragaman
- Kesulitan
- Jumlah Pekerjaan
- Tanggung Jawab
- Otonomi
- Kendali terhadap metode kerja
- kemajemukan
- Kreativitas

 Pekerjaan yang menuntut kecakapan lebih tinggi dari yang


dimilik tenaga kerja / tuntutan pribadi yang tidak dapat
dipenuhi tenaga kerja akan menumbulkan frustrasi /
ketidakpuasan kerja
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

B. KEPUASAN KERJA

III. FAKTOR - FAKTOR PENENTU KEPUASAN KERJA

2. Gaji penghasilan, Imbalan yang Dirasakan Adil


(Equittable Reward)

Jika gaji dipersepsikan sebagai adil didasarkan


tuntutan - tuntutan pekerjaan, tingkat ketrepilan individu
dan standar gaji yang berlaku untuk kelompok pekerjaan
tertentu, maka akan ada kepuasan kerja

3. Penyeliaan

Bahwa hanya ada satu ciri kepemimpinan yang secara


konsisten berkaitan denga kepuasan kerja yaitu
penenggangan rasa (cpnsideration)

PE
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

B. KEPUASAN KERJA

III. FAKTOR - FAKTOR PENENTU KEPUASAN KERJA

4. Rekan - rekan Sejawat yang Menunjang

Kepuasan kerja dapat timbul karena kebutuhan - kebutuhan


tingkat tinggi mereka (kebutuhan harga diri, aktualisasi diri)
dapat dipenuhi dan dampak pada motivasi kerja mereka.

5. Kondisi Kerja yang Menunjang

Kondisi kerja yang memperhatikan prinsip - prinsip


ergonomi akan menimbulkan kepuasan kerja

IV. DAMPAK DARI KEPUASAN DAN KETIDAKPUASAN KERJA

1. Dampak terhadap Produktivitas

Produktivitas tinggi jika karyawan mempersepsikan


bahwa ganjaran intrinsik (rasa telah mencapai sesuatu)
dan ganjaran ekstrinsik (gaji) yang diterima wajar dan
diasosiasikan dengan unjuk kerja yang unggul

PE
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

B. KEPUASAN KERJA

IV. DAMPAK DARI KEPUASAN DAN KETIDAKPUASAN KERJA

2. Dampak terhadap ketidakhadiran (Absenteisme)


dan Keluarnya Tenaga Kerja (Turnover)

 Tidak ada hubungan antara ketidakhadiran


dengan kepuasan kerja

 Tingkat kepuasan kerja berkorelasi dengan


pemikiran - pemikiran untuk meninggalkan
pekerjaan. Niat meninggalkan kerja berkorelasi
dengan meninggalkan pekerjaan secara aktual

3. Dampak terhadap Kesehatan

 Ada beberapa bukti tentang adanya hubungan


antara Kepuasan Kerja dengan Kesehatan Fisik
dan Mental

PE
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

C. STRES

DEFINISI

STRES adalah respon seseorang terhadap semua hal yang


dirasakan mengancam / mengganggu keseimbangan psikis
maupun fisiknya.

Semua hal yang mengganggu itu disebut STRESOR. Jadi


semua hal yang menimbulkan frustrasi, kekecewaan atau
yang menyebabkan orang mengalami konflik adalah STRESOR

Stres adalah bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindar


kan. Yang harus dilakukan adalah mengatur hidup agar stres
tidak menimbulkan reaksi yang disebut DISTRES yaitu
kepatologian yang disertai keluhan fisik atau psikis
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

C. STRES

DEFINISI

Reaksi psikis terhadap stres pada seseorang dapat tampil


dalam bentuk KECEMASAN atau DEPRESI

Reaksi fisik terhadap stres pada seseorang dapat tampil


dalam bentuk GANGGUAN FUNGSI ORGAN - ORGAN
TUBUH yang sering dinamakan fenomena PSIKO -
SOMATIK

MENGENALI GEJALA STRES

Gejala Stres dapat berupa gejala FISIK maupun PSIKIS.

Stres yang sangat kuat dapat menyebabkan gangguan


fisik yang cukup berat seperti sakit maag, sakit jantung, dll
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

MENGENALI GEJALA STRES

Gejala Fisik dapat berupa:


1. Jantung berdebar
2. Nafas bertambah cepat / terasa sesak
3. Keringat berlebihan / kulit gatal - gatal
4. Tekanan darah tinggi
5. Sakit kepala
6. Kelelahan
7. Cepat berubah pikiran
8. Sulit berkonsentrasi / Pelupa
9. Mudah mendapat kecelakaan
10. Mata terasa agak kabur
11. Mulut terasa kering dan sukar menelan
12. Lambung merasa mual, pedih, panas / saki maag
13. Kadar gula naik
14. Gangguan pencernaan / diare, mules, BAB tidak teratur
15. Sering buang air kecil terutama di malam hari
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

MENGENALI GEJALA STRES

Gejala Fisik dapat berupa:


16. Dorongan seks meningkat apabila
menderita ketegangan dan kecemasan
/ menurun apabila menderita depresi
17. Otot - otot tubuh kejang, pegel linu, badan
lemah, mudah masuk angin,
selalu gelisah, tidak bisa santai dan
tidak merasa fit
18. Sakit leher / punggung

Gejala Psikis dapat berupa:


1. Apatis / menarik diri / acuh tak acuh
2. Cemas
3. Gangguan bicara
4. Insomnia / tidak bisa tidur
5. Mudah tersinggung / sensitif
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

MENGENALI GEJALA STRES

Gejala Psikis dapat berupa:


6. Gelisah
7. Gairah hidup hilang / kehilangan semangat
8. Mudah marah
9. Mudah murung
10. Lekas jenuh / bosan
11. Daya juang menurun

MENGETAHUI PENYEBAB STRES

Banyak hal membuat kita Stres, misalnya:


1. Kondisi anak yang tidak sesuai harapan
2. Bertengkar dengan pasangan hidup
3. Menghadapi kenaikan - kenaikan harga
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

MENGETAHUI PENYEBAB STRES

Banyak hal membuat kita Stres, misalnya:


4. Mengalami kemacetan di jalan
5. Mendengar kejahatan yang semakin meningkat
6. Menghadapi perceraian / perselingkuhan
7. Kematian orang - orang tercinta
8. Menghadapi masalah - masalah keluarga
9. Menghadapi PHK / Rasionalisasi / Masalah -
masalah pekerjaan
10. Menghadapi kesulitan ekonomi
11. Menghadapi pensiun, dlsb nya
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

PENGARUH STRESOR

Pengaruh Stresor terhadap seseorang tergantung pada


anggapan subyektif orang tersebut terhadap Stresor

Stres dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif


terhadap individu, tergantung pula pada intensitas dan jenisnya

Mendapat umpan balik atau kritik dari pasangan hidup / atasan


dapat menimbulkan stres tapi juga dapat mendorong individu
untuk memperbaiki diri.

Tetapi bila pasangan hidup / atasan terus menerus memberi


kritik tanpa memberikan penghargaan atas usaha yang telah
dilakukan, maka stres yang dialami akan menimbulkan
pengaruh negatif
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

PENGARUH STRESOR

Pengaruh Stresor pada manusia berbeda - beda.

Stresor yang sama dapat menimbulkan efek yang berbeda

Stresor yang berbeda mungkin menimbulkan gejala yang sama


pada orang yang berbeda

Jumlah Stres dan jenis Stres yang tepat akan membuat


kita HIDUP

Kehidupan TANPA STRES menjadi kehidupan yang


MEMBOSANKAN sehingga orang tidak berusaha untuk
MENJADI AKTIF dalam hidupnya
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

FAKTOR KEPRIBADIAN

Ada orang yang mudah mengalami Stres


dibandingkan dengan orang lain.

Hal ini disebabkan karena faktor kepribadian

Misal: - Kurang percaya diri


- Ketidakstabian emosi

Ada 2 faktor kepribadian yang cukup berperan dalam Stres:


1. TIPE A:
- Tidak sabar
- Terburu - buru
- Senang bekerja, tidak betah menganggur (work alcoholic)
- Rasa tanggung jawab berlebihan
- Bicara berapi - api dan cepat
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

FAKTOR KEPRIBADIAN
Ada 2 faktor kepribadian yang cukup berperan dalam Stres:
2. TIPE B:
- Sabar
- Tidak dikejar waktu, santai
- Menikmati kegiatan yang dilakukan
- Tenang

TIPE A cenderung lebih mudah Stres dibanding dengan TIPE B

Bukan berarti TIPE A pasti mengalami Stres dan TIPE B tidak


mengalami Stres

Pada umumnya kepribadian seseorang merupakan gabungan


dari kedua TIPE A dan B.

Pada situasi tertentu mungkin seseorang menjadi


TIPE A sedangkan pada situasi yang lain menjadi TIPE B
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

FAKTOR KEPRIBADIAN

LOCUS OF CONTROL:

Orang dengan INTERNAL LOCUS OF CONTROL merasa


bahwa nasibnya dapat dikendalikan oleh dirinya sendiri

Orang dengan EXTERNAL LOCUS OF CONTROL merasa


bahwa nasibnya ditentukan oleh faktor-faktor di luar dirinya

Karena yakin bahwa ia dapat mengendalikan hidupnya, maka


orang dengan internal locus of control TIDAK MUDAH
mengalami stres dibandingkan dengan orang
external locus of control
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

MENGATASI STRES SECARA POSITIF

1. Kerekayasaan Organisasi
- Mengubah lingkungan kerja agar tidak
dirasakan sebagai lingkungan yang penuh stres

2. Kerekayasan Kepribadian
- Upaya untuk menimbulkan perubahan - perubahan
dalam kepribadian individu agar dapat dicegah
timbulnya stres dan agar ambang stres dapat ditingkatkan.

- Membuat pelatihan orientasi, team building, penyuluhan


jabatan

- Bila telah mengalami stres dan mengganggu kesehatan


mental, diberikan psikoterapi
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

MENGATASI STRES SECARA POSITIF

3. Memahami diri sendiri


- Identifikasi hal - hal yang menyebabkan Anda tertekan

- Pikirkan berbagai situasi yang membuat Anda cenderung tertekan

4. Anda Harus Dapat Mengatur Waktu


- Tentukan Tujuan - tujuan Jangka Panjang (10 tahun
mendatang, 5 tahun mendatang, tahun ini)

- Pandanglah Tujuan - tujuan Anda dalam kerangka perilaku

- Tentukanlah Sasaran - sasaran pada Skala Waktu yang


Kritis bagi Anda

- Buat Agenda Sebelum Anda Mulai beraktifitas


MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

MENGATASI STRES SECARA POSITIF

4. Anda Harus Dapat Mengatur Waktu


- Perhitungkan Konsekuensi Masing - masing Tugas
Jika Dikerjakan Atau Tidak Dikerjakan

- Hindari Pekerjaan Sampingan

- Kumpulkan daftar Pekerjaan yang “ Tidak Perlu Dikerjakan “

- Buatlah Daftar Pekerjaan yang “ Harus Dikerjakan “ di Malam


Hari

- Hargailah Waktu Anda

- Sisihkanlah “ Waktu Berpikir “ yang tak terselingi


MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

MENGATASI STRES SECARA POSITIF

Lima Hal Untuk Mengatur Waktu Secara Efektif:


1. Tanyakan pada diri sendiri berapa lama waktu yang dibutuhkan?
2. Perhatikan semua hal yang perlu Anda perhitungkan
3. Antisipasilah Masalah
4. Bekerjalah dengan ritme alami Anda
5. Gunakanlah jadwal Anda, jangan biarkan ia menggunakan
Anda

Enam Cara Lebih Lanjut Untuk Menghemat Waktu dan Tetap teratur
1. Milikilah Buku Harian tentang masalah Anda
2. Usahakan tempat kerja / rumah anda selalu bersih
3. Tulislah catatan - catatan sendiri
4. Gunakanlah waktu luang Anda
5. Hadapilah interupsi
6. Pertimbangkan manfaat Anda untuk menghadiri pertemuan
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

MENGATASI STRES SECARA POSITIF

5. Berkomunikasi Secara Efektif dan Asertif


- Komunikasi efektif adalah komunikasi terbuka, langsung
dan sejajar, dalam arti Anda tahu dan menyatakan dengan
jelas apa yang Anda ingin peroleh atau berikan pada situasi
tersebut dan Anda dapat memahami pesan apa yang ingin
disampaikan pihak lain.

- Perilaku asertif merupakan dasar pokok dalam komunikasi


efektif.
Asertif berarti:

a. Memiliki kepercayaan diri dan harga diri


b. Bertindak secara rasional dan dewasa, menyatakan
secara langsung apa yang diinginkan
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

MENGATASI STRES SECARA POSIT

5. Berkomunikasi Secara Efektif dan Asertif


c. Memiliki pendekatan yang khas terhadap hidup:
jujur, positif, terbuka

d. Menghargai dan memahami orang lain seperti yang


dilakukan terhadap diri sendiri

6. Rileks Sebelum, Selama dan Setelah Suatu Peristiwa

- Rileks berarti meredakan ketegangan

- Anda memasuki situasi baru dengan membawa sisa - sisa


ketegangan?

- Berhentilah
sejenak, tutup mata Anda dan tariklah napas
dalam - dalam
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

MENGATASI STRES SECARA POSITIF


6. Rileks Sebelum, Selama dan Setelah Suatu Peristiwa
- Stres muncul saat Anda sama sekali tidak ingin kehilangan
kontrol. Bila muncul, Anda perlu meredakannya dengan cepat
dan tetap tenang. Praktekkan cara - cara menjadi rileks, jangan
menunggu peristiwa itu berlalu

- Setiap peristiwa yang membuat stres akan memanaskan


suasana hati Anda. Relaksasi secara teratur dapat
menghilangkannya

7. Menjaga Kesehatan dan Kebugaran Tubuh


- Makan untuk kesehatan:
a. Makanlah makanan yang tidak disaring (gandum utuh, beras merah)
b. Olah makanan secukupnya
c. Awas lemak
d. Kurangi konsumsi gula dan garam
e. Vitamin dan mineral
f. Minumlah banyak air putih (delapan gelas sehari)
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

MENGATASI STRES SECARA POSITIF


7. Menjaga Kesehatan dan Kebugaran Tubuh
- Olah raga secara teratur setiap hari / melatih stamina, dan kekuatan

- Berhenti merokok

- Hindari alkohol dan minuman keras

- Hindari obat - obatan kecuali bila benar - benar perlu

8. Berpikir Positif dan Pengendalian Diri


- Berpikir positif adalah cara membuat hidup kita menjadi lebih
positif yaitu cara melihat sesuatu yang lebih memberi
dukungan kepada kita.

- Hidup kita adalah bagaimana pikiran kita tentangnya

“ You are what you think “


MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

MENGATASI STRES SECARA POSITIF


8. Berpikir Positif dan Pengendalian Diri
- Dapatkan kembali kendali diri saat Anda cemas dengan
berkonsentrasi pada hal yang dapat anda lakukan, sekalipun
hanya membuat sedikit lebih baik. Bila tidak ada yang dapat
dilakukan, terimalah situsi tersebut sebaik mungkin dan
berkonsentrasilah pada hal yang dapat Anda lakukan untuk
memperbarui lingkungan Anda

9. Membangun, Menggunakan dan Memberi Dukungan


- Dukungan dapat menjadi sesuatu yang berguna

- Dukungan dapat berarti teman, teknik (seperti metode


manajemen waktu) atau cara berperilaku (asertivitas)

- Syarat utama dukungan adalah bahwa Anda dapat


menggunakannya dan memanfaatkannya
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

MENGATASI STRES SECARA POSITIF


9. Membangun, Menggunakan dan Memberi Dukungan
- Dukungan dapat menjadi sesuatu yang berguna

- Dukungan dapat berarti teman, teknik (seperti metode


manajemen waktu) atau cara berperilaku (asertivitas)

- Syarat utama dukungan adalah bahwa Anda dapat


menggunakannya dan memanfaatkannya

- Setiap tekanan dalam hidup Anda, memiliki 4 aspek:


sosial, psikologis. fisik dan spiritual

- Beberapa dukungan yang relevan dengan hal ini:


a. Sosial:
* Rencanakan untuk menemui teman - teman Anda secara
teratur
* Batasi kegiatan Anda
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

MENGATASI STRES SECARA POSITIF


9. Membangun, Menggunakan dan Memberi Dukungan
b. Psikologis:
* Pelajari dan terapkan teknik - teknik manajemen waktu
* Carilah cara - cara bersantai

c. Fisik:
* Berolah raga secara teratur
* Makan secara teratur dan jagalah makanan Anda

d. Spiritual
* Sholat dan berdo’ a lah kepada Tuhan YME
* Anda telah berusaha dengan sebaik - baiknya
dan selanjutnya serahkan kepada Tuhan YME
* Yakinlah bahwa Tuhan YME tidak akan memberikan
cobaan melebihi kemampuan umatnya.
* Teknik Penenangan Pikiran (Meditasi, Relaksasi)
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

MENGATASI STRES SECARA POSITIF


9. Membangun, Menggunakan dan Memberi Dukungan
- Sumber Dukungan:
* Dukungan dari diri sendiri
* Dukungan dari orang lain
* Dukungan dari sumber - sumber lain

- Dukunglah orang lain dengan mendengarkan apa yang


mereka katakan, menawarkan dukungan langsung dan
emosional serta memberi mereka kesempatan untuk
berkembang

HIDUP BAHAGIA BERSAMA STRES


- Stres adalah bagian dari kehidupan Anda yang tidak
dapat dihindari.

- Yang harus Anda lakukan adalah mengatur hidup agar Stres


tidak menimbulkan reaksi yang disebut distres, yaitu
kepatologian yang disertai keluhan fisik dan psikis
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

HIDUP BAHAGIA BERSAMA STRES


- Beberapa petunjuk terlampir dapat Anda amalkan dalam
upaya meningkatkan kekebalan Anda terhadap berbagai
problema kehidupan sehari – hari

1. Makanan
Makanlah secara teratur, jangan sampai terlambat, menu
bervariasi, makan secukupnya, jangan berlebihan karena
mengakibatkan kegemukan atau terlalu sedikit sehingga
kekurangan gizi. Berhentilah makan sebelum kenyang

2. Tidur
Tidur adalah obat alamiah yang dapat memulihkan segala
keletihan fisik maupun mental. Atur jadwal tidur dengan
teratur, usahakan tidur 7 - 8 jam semalam. Tidurlah dengan
nyenyak. Bangunlah kira - kira jam 04.30 pagi diikuti olah
raga dan jangan bangun tidur setelah matahari terbit
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

HIDUP BAHAGIA BERSAMA STRES


3. Olah Raga
Untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan fisik
maupun mental, olah raga adalah salah satu caranya.
Lari - lari pagi, jalan - jalan pagi sekitar rumah atau senam
telah cukup. Usahakan 2 X seminggu Anda bergerak badan
sampai berkeringat dan setelah itu mandi dengan air hangat

4. Berhenti Merokok
Rokok menyebabkan kanker paru - paru dan mengganggu
lingkungan Anda (perokok pasif). Ingat, tiap 1 batang rokok
yang Anda hisap, usia Anda diperpendek 12 menit

5. Minuman Keras (Alkohol) / NARKOBA


Hindari alkohol / NARKOBA karena dapat mempengaruhi
daya fikir dan emosi Anda. Akohol / NARKOBA juga dapat
mengganggu lever Anda
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

HIDUP BAHAGIA BERSAMA STRES


6. Berat Badan
Usahakan Berat Badan sesuai dengan Tinggi Badan, jangan
KEGEMUKAN atau KEKURUSAN
Perhitungan:
Tinggi Badan -100 -10 %
Misalnya Tinggi Badan = 160 cm
Berat Badan Ideal = (160 - 100) - 10 % (160 - 100) = 54 kg
Ini adalah Berat Badan Ideal Atlet
Untuk Anda = 60 kg telah MEMADAI (tanpa dikurangi 10 %)

Bila Anda mengalami Kegemukan (Obesitas) segera berdiet


seimbang. Temuilah Ahli Gizi dan patuhi saran mereka.
Kegemukan akan mengundang berbagai jenis penyakit.
Bagi umat Islam melakukan PUASA SENIN dan KAMIS
sangat baik karena berpahala dan bermanfaat dari segi
kesehatan
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

HIDUP BAHAGIA BERSAMA STRES


7. Pergaulan
- Manusia adalah makhluk sosial dan tidak dapat hidup
sendiri. Sebaiknya Anda banyak bergaul, banyak relasi,
banyak teman dan jangan menarik diri dari pergaulan sosial.

- Dari sekian banyak teman miliki SAHABAT tempat bertukar


pikiran dan CURHAT sehingga Anda dapat mengeluarkan
uneg - uneg untuk mengurangi ketegangan jiwa. Jika Anda
tidak memilikinya, pergilah ke PSIKOLOG atau PSIKIATER
untuk berkeluh kesah

8. Waktu
Aturlah waktu sebaik mungkin dan produktif. Lakukan pekerjaan
yang dapat dilakukan saat ini, jangan menunda. Seimbangkan
waktu Anda untuk bekerja, keluarga, rekreasi, bergaul dan
beribadah
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

HIDUP BAHAGIA BERSAMA STRES


9. Agama
Amalkan dan hayati agama yang Anda anut dengan sebaik -
baiknya sehingga Anda memperoleh KEKUATAN dariNYA.
Usahakan setiap hari Anda menyempatkan waktu untuk mencari
ketenangan diri dan bersyukur dengan SHOLAT atau BERDO’ A
sesuai dengan agama yang Anda anut

10. Rekreasi
- Guna membebaskan diri dari kejenuhan atau kehidupan
yang monoton, meluangkan waktu untuk rekreasi sangat
baik untuk memulihkan ketahanan fisik dan mental.

- Hadirilah berbagai kegiatan sosial Anda (Kegiatan RT / RW,


Organisasi Profesi, Komunitas Hobby / Keagamaan,
menghadiri Undangan, Reuni, dll). Atur rekreasi dengan
keluarga (ayah / ibu, pasangan hidup, anak - anak, cucu –
cucu) seminggu sekali
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

HIDUP BAHAGIA BERSAMA STRES


10. Rekreasi
- Atur juga Anda rekreasi BERDUA PASANGAN SAJA
tanpa siapapun. Jangan hanya mencari hiburan untuk
diri sendiri saja dengan melupakan pasangan dan anak
karena rekreasi bersama keluarga merupakan sarana
komunikasi yang efektif untuk menjalin dan mempererat
hubungan psikologis antara Anda dengan keluarga.

- Kalau Anda sedang jenuh dan ingin sendiri (ME TIME),


lakukanlah hal - hal yang Anda sukai sendiri (membaca,
menonton, belanja, ke salon, pijat, menyanyi, main musik,
melukis, berkebun, ke bengkel, nonton TV, makan / wiskul,
main golf, tenis, berenang, menghadiahi diri sendiri sesuatu
yang Anda impikan) namun tanpa membebani keuangan
Anda.
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

HIDUP BAHAGIA BERSAMA STRES


11. Sosial Ekonomi
Atur keuangan sedemikian rupa sehingga tidak “ BESAR
PASAK DARI TIANG “. Jangan terlalu berambisi mengejar
karir dan materi sehingga Anda stres. Atur penghasilan Anda
dengan sebaik - baiknya dan sisihkan untuk Tabungan Hari Tua.
Persiapkan Pensiun dengan sebaik - baiknya sehingga Anda
tetap mandiri dan tidak tergantung kepada siapapun

12. Kasih Sayang


Kasih sayang adalah hal yang sangat FUNDAMENTAL
bagi kesehatan jiwa seseorang. Berikan perhatian dan
kasih sayang kepada orangtua, pasangan hidup dan anak
- anak, keluarga . Anda juga perlu menerima kasih sayang
dari mereka.
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

HIDUP BAHAGIA BERSAMA STRES


12. Kasih Sayang
Hubungan yang harmonis dalam keluarga meningkatkan
kekebalan Anda terhadap stres karena berdasarkan
penelitian 80 % stres dipengaruhi oleh kehidupan
keluarga yang kurang harmonis sehingga menurunkan
kekebalan dan daya tahan tubuh seseorang terhadap
stres

PEMBANGKIT STRES DALAM PEKERJAAN


1. Faktor Intrinsik dalam Pekerjaan
a. Tuntutan Fisik (bising, vibrasi, hygiene)
b. Tuntutan Tugas (kerja shift / kerja malam, beban kerja
dan penghayatan risiko dan bahaya)

2. Peran Individu dalam Organisasi


a. Konflik Peran
b. Ketidakjelasan Peran
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

PEMBANGKIT STRES DALAM PEKERJAAN


3. Pengembangan Karir
a. Job Insecurity
b. Over / Under Promotion

4. Hubungan Dalam Pekerjaan

5. Struktur dan Iklim Organisasi

6. Tuntutan dari Luar Organisasi / Pekerjaan

7. Ciri - ciri Individu


MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

APA YANG TELAH ANDA PELAJARI?

1.

2.

3.

4.

5.

6.
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

RENCANA IMPLEMENTASI

1.

2.

3.

4.

5.

6.
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

BUKU REFERENSI

1. Ino Yuwono, Fendy Suhariadi, Seger Handoyo, Fajrianthi, Budi Setiawan Muhamad, Berlian Gressy
Septarini, 2005. Psikologi Industri & Organisasi. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga

2. Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI
Press)

3. Pengalaman di lapangan dan berbagai sumber


MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

TERIMA KASIH

Dra. Hj. Umi Mahmudah Hani, psikolog


Managing Partner umhconsulting
Jl. Cendana IV / 5, Jakapermai - Bekasi, 17145 Indonesia
No. Telp. / Fax. + 62 (21) 884 2953
HP / WA: 081 871 9209
PIN: 2BCA31BC
E-mail: umi.mhani@yahoo.com
MOTIVASI KERJA, MANAJEMEN STRES DAN
KEPUASAN KERJA

Dra. Hj. Umi Mahmudah Hani, psikolog

Memiliki jam terbang yang begitu panjang, Umi Mahmudah Hani, saat ini adalah Managing Partner
umhconsulting, Pengajar Tamu di Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (UNTAR), Fakultas
Psikologi Universitas Pancasila, Fakultas Teknologi Industri Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
(Unsurya), Jakarta, Neuroscience and Human Development Faculty, Malaysia University, Kuching, Sarawak,
Malaysia dan Associate Trainer Value Consult, Jakarta. Sebelumnya Umi adalah Chief Human Capital
Yayasan / Universitas Tarumanagara, salah satu Universitas Swasta terbesar dan tertua di Ibukota. Umi
juga pernah sebagai HRD Director GAPURAPRIMA GROUP, sebuah Kelompok Usaha Perusahaan Publik
yang bergerak dalam Bidang Property, HRD Director SENTOSA GROUP, sebuah Perusahaan Ritel yang mengoperasikan The
Body Shop, PS, M 2, KemChicks Gourmet Supermarket, AUSSINO, Green Spa dan Centro Lifestyle Department Store selama
hampir lima tahun. Selain itu, Umi juga pernah menangani pembinaan SDM di berbagai line of business GAJAH TUNGGAL
GROUP termasuk PT. Mitra Adiperkasa,Tbk (MAP) pemegang lebih dari 40 Merk Internasional antara lain Starbucks, Marks &
Spencer, Nine West, NEXT, The Athlete Foots, Sogo Department Store dan lain-lain. Diawal karirnya Umi berkontribusi dan
berkarya di bidang SDM selama hampir 10 tahun di BIMANTARA GROUP yang mengoperasikan antara lain RCTI,
Automotive (Mercedes, Ford, Hyunday), Chandra Asri, Media Indonesia, IAT (Indonesia Air Transport), UGB (Usaha
Gedung Bimantara), Property, Hotel & Tourism di Jakarta, Bali dan lain-lain. Umi juga pernah menjadi abdi negara dan
abdi masyarakat di DEPARTEMEN TRANSMIGRASI RI selama 4 tahun ketika baru menyelesaikan studinya.

Sering diminta sebagai PEMBICARA di berbagai Lembaga Pemerintah / Universitas Negeri, Swasta dan Seminar Publik,
psikolog bisnis lulusan Universitas Gajah Mada,Yogyakarta,1983 dan Ibu 2 putra yang telah dewasa serta Nenek 2 cucu ini juga
aktif di berbagai Organisasi Profesi dan Seminar Internasional di Australia, Malaysia,Taiwan, Hongkong, Macau, Filipina,
Bahrain, Singapore, Thailand, Mesir dan lainnya. Kompetensi utamanya adalah Organization Development, HC System,
Recruitment and Selection, Training and Development, Industrial Relations dan berbagai aspek di bidang Human Capital lainnya.

Anda mungkin juga menyukai