Diri
Yayasan Pulih
Individu yang
bertumbuh/mengembangkan diri,
• Menyadari batasan untuk mengontrol (mampu membedakan hal-hal
Resilien (1) yang dapat kita kontrol dan yang berada di luar kontrol kita)
• Memiliki strategi yang adaptif dalam mengatasi masalah
Karakteristik
Individu yang
Resilien (2)
• Melibatkan diri dalam
mendukung/membantu orang lain,
membangun jalinan hubungan yang dekat
dan kuat serta bermakna dengan orang lain
• Memiliki rasa humor, menghargai waktu
luang, relaksasi, dan mengisi waktu dengan
hobi.
Kenapa Resiliensi
Penting Bagi Bidan?
• Menjadi bidan adalah pekerjaan yang
menuntut secara emosional
• Bekerja dengan para perempuan dan
keluarganya di masa yang penuh
dengan emosi intens (kecemasan, rasa
sakit, rasa takut, kehilangan, dan juga
rasa bahagia)
• Menghadapi pasien dengan kebutuhan
(emosional, fisik) yang kompleks serta
latar belakang yang beragam
• Adanya risiko pekerjaan yang
menyebabkan burnout, stress traumatis,
trauma sekunder, dan PTSD
Mengelola Stress
• Pengelolaan stress merupakan cara-cara
yang dapat membantu seseorang untuk
menghadapi berbagai stress dalam
hidupnya secara lebih efektif
• Mengelola stres membantu seseorang
melepaskan diri dari stres, sehingga dapat
menjadi lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih
produktif
• Mengelola stress dapat dilakukan dengan
self-care atau merawat diri
Merawat Diri Membantu
Mengembangkan Resiliensi
• Perawatan diri sangat penting dalam keberlanjutan kegembiraan dan
semangat berpraktik, serta berkontribusi dalam terbentuknya
resiliensi yang baik ketika bidan bekerja dalam situasi-situasi sulit
(Crowther et al., 2016)
• Ketika bidan merawat dirinya sendiri dengan baik, menjadi lebih
mampu dalam memberikan layanan yang berkualitas bagi orang lain
• Perawatan diri, dapat membantu seseorang untuk mencegah dan
mengelola stress 🡪 Pengelolaan stress yang baik meningkatkan
resiliensi
Merawat Diri Membantu
Mengembangkan
Resiliensi
•Apakah Anda menjadikan diri
Anda sebagai prioritas?
•Apakah Anda memberi waktu
Fight
Submission
Freeze
Pemulihan Trauma
Bertujuan untuk memfasilitasi perubahan, yaitu, sebagai berikut:
1. Proses pengolahan informasi maladaptif (tidak sesuai dengan
lingkungan atau situasi) menjadi adaptif (sesuai dengan lingkungan
dan situasi).
2. Desensitisasi ingatan traumatis, untuk memberikan makna yang
jauh lebih dapat diterima atas kejadian traumatis yang dialami.
3. Fungsi psikososial normal kembali, untuk membantu memulihkan
fungsi normal keseharian seseorang (bekerja, sekolah).
Fase Tahapan Pemulihan Trauma
1. Fase 1: Meredakan simtom dan stabilisasi
2. Fase 2: Mengolah/memroses ulang/merekonstruksi ingatan traumatis
dikarenakan pengalaman traumatis menciptakan sebuah kerangka berpikir
dalam diri individu bahwa dia selalu berada dalam situasi yang buruk
3. Fase 3: Rehabilitasi / Reintegrasi kepribadian
• PTSD dapat menyebabkan perubahan dalam kepribadian seseorang,
sehingga diperlukan rehabilitasi agar tetap memiliki konsep diri yang
positif
Stabilisasi Setelah Mengalami
Pengalaman Traumatis
1. Stabilisasi Fisik
• Mengatasi gangguan fisik dan masalah kesehatan, serta keamanan lingkungan fisik.
• Memindahkan seseorang dari lingkungan yang berbahaya
2. Stabilisasi Sosial
• Terkait keamanan, kondisi kehidupan, fungsi dasar dalam kehidupan sehari-hari, kontak, sosial, dan hubungan
terapeutik.
• Mirip dengan stabilisasi fisik, tetapi di sini orang-orang lah yang menjadi sumber dari trauma, sehingga
membutuhkan stabilisasi dalam hubungan, dengan membangun hubungan yang baik dengan pasangan, anak,
rekan kerja.
3. Stabilisasi Psikologis
• Termasuk perawatan atau pemeliharaan diri, toleransi emosi dan regulasi emosi, mengurus diri sendiri, distansi
(berjarak)
• Tidak dikontrol oleh emosi-emosi yang disebabkan oleh trauma
TANYA JAWAB
Mengisi Kuesioner Perawatan
Diri dan Keseimbangan Hidup
(Headington Institute)