Anda di halaman 1dari 18

TERAPI MUSIK DALAM PERSALINANTERAPI

MUSIK
DALAM PERSALINAN
KELOMPOK 4
BAB I
PENDAHULUAN
MANFAAT
BAB II
TINJAUAN TEORI

DEFINISI
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan
mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi,
ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir
sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat
untuk kesehatan fisik dan mental.
Jenis Terapi Musik

Terapi Musik Aktif. Terapi Musik Pasif.

Dalam terapi musik aktif terapi musik yang murah,


pasien diajak bernyanyi, mudah dan efektif. Pasien
belajar main menggunakan tinggal mendengarkan dan
alat musik, menirukan nada- menghayati suatu alunan
nada, bahkan membuat lagu musik tertentu yang
singkat. disesuaikan dengan
masalahnya.
Manfaat Terapi Musik
● Relaksasi, ● Meningkatkan
Mengistirahatkan Kemampuan
Tubuh dan Pikiran Mengingat
● Meningkatkan ● Kesehatan Jiwa
Kecerdasan
● Meningkatkan
Motivasi
● Pengembangan Diri
● Mengurangi Rasa ● Meningkatkan
Sakit Kekebalan Tubuh
● Menyeimbangkan ● Meningkatkan
Tubuh Olahraga
Cara melakukan
terapi musik
Relaksasi fisik
Relaksasi mental
Mekanisme pengalihan nyeri dengan terapi musik
adalah sebagai berikut :

○ saat uterus berkontraksi (his dirasakan) akan mengirimkan transmisi rangsang nyeri, jika ibu
diberikan terapi musik dengan cara mendengarkan musik melalui earphone sesuai dengan musik
yang disukai maka mekanisme pintu yang terdapat disepanjang system saraf diantaranya talamus
akan mengirimkan impuls untuk menutup pintu sehingga impuls nyeri tidak sampai pada korteks
cerebri dan nyeri dapat teralihkan sehingga ibu akan merasa lebih tenang saat kontraksi
dirasakannya.
Mekanisme pengalihan nyeri dengan terapi musik
adalah sebagai berikut :

○ Perasaan relaks akan dialami oleh ibu ketika merasakan alunan musik, hal ini disebabkan karena
irama dan vibrasi yang ditangkap oleh indera pendengaran akan ditransmisikan ke pusat otak yang
diterjemahkan oleh korteks cerebri untuk kemudian mempengaruhi ritme internal untuk berespon
dengan cara mengembangkan gerak otomatisnya mengikuti irama musik yang disukai oleh ibu.
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tgl pengkajian : 9-12-2020


Nama pasien : Ny. R
Umur : 32 Tahun
Nama Suami : Tn. M
Agama : Islam
Jam : 14.00 WIB
Tempat pengkajian :-
Alamat :-
 
S :
1.Ibu mengatakan kencang-kencang pada perutnya sejak jam 06.00 wib
2.Ibu mengatakan ada keluar lendir darah pada kemaluannya
3.Ibu mengatakan janin bergerak aktif
4.Ibu mengatakan ingin melahirkan
5.Ibu mengatakan ini anak pertama
6.Ibu mengatakan HPHT tgl 2 Mei 2020
7.Ibu mengatakan merasa cemas dan nyeri.
O :
1.KU : Baik
2.Kesadaran : Composmentis
3.TTV :
TD : 120/80 mmhg N : 84 x/m
R : 21x/m S : 36,8
4. Leopold I : TFU 30 cm, teraba bokong di fundus uteri ibu
Leapold II : Perut sebelah kanan ibu teraba punggung janin dan
perut sebelah kiri ibu teraba bagian kecil janin
Leapold III : Teraba kepala
Leapold IV : Kepala sudah masuk PAP 3/5 bagian
5. DJJ : 141 x/m
6. HIS : 3 kali dalam 10 menit 40 detik
7. TBJ : (30 cm – 11) x 155 = 2945 gr
8. VT dalam I : Tanggal 9 Desember 2020, Jam : 14:00 Wib
Oleh : Bidan
1. Keadaan Vulva dan Vagina : Tidak ada Kelainan
2. Portio : Lunak
3. Pembukaan : 4 cm
4. Ketuban : Utuh
5. Presentasi : Ubun – Ubun Kecil
6. Penurunan : Hodge II
7. Molase : Tidak ada
8. Penumbungan : Tidak ada
9. Kesan Panggul : Cukup
10. Pengeluaran : Darah campur lendir
A : Ny.R G1P0A0 38 minggu inpartu kala I fase aktif fisiologis
P :
1. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri yang dirasakan yaitu adanya penekanan pada ujung-ujung syaraf
dan ketegangan uterus saat berkontraksi.
Hasil : Ibu mengerti dengan apa yang telah di jelaskan
2. Mengajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas pada saat kontraksi dengan cara ibu menarik
nafas panjang melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut.
Hasil : Ibu paham dengan teknik relaksasi dan ibu sudah mempraktikan teknik tersebut.
Memberikan ibu terapi musik untuk mengurani kecemasan dan nyeri
Hasil: ibu merasa cemas dan nyerinya Berkurang.
4. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri agar suplai oksigen ke janin menjadi lancar.
Hasil: ibu bersedia melakukannya yaitu dengan mengambil posisi miring ke kiri.
5. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum di sela-sela kontraksi agar ibu memiliki tenaga untuk
mengedan.
Hasil: ibu bersedia melakukan anjuran yang di berikan dan ibu makan dan minum di sela-sela kontraksi.
 
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Terapi musik merupakan salah satu dari tekhnik distraksi, manfaat terapi musik dalam proses
persalinan disini sangat berfungsi untuk mengatasi kecemasan da mengurangi rasa sakit.
Terapi musik selama persalinan sebagai metode efektif untuk mengurangi persepsi nyeri antara
perempuan selama persalinan. Sebagai intervensi non farmakologi, intervensi musik ini mudah
untuk dikelola, biaya yang efektif, tidak berbahaya, tidak memerlukan pelatihan tambahan.
Intervensi musik dapat digunakan oleh praktisi kesehatan sebagai bagian dari rutinitas mereka
ketika memberikan asuhan pada ibu bersalin selama proses persalinan.
 
Saran
● Diharapkan petugas kesehatan menjadikan terapi musik sebagai metode nonfarmakologi dalam
menurunkan tingkat nyeri pada ibu bersalin karena pemberian terapi musik dapat mengurangi
rasa nyeri pada ibu bersalin kala 1 fase aktif, terutama pada fase dilatasi maksimal yang mana
pembukaan dari 4 cm menjadi 9 cm ini pembukaan berlangsung sangat cepat, frekuensi dan lama
kontraksi uterus terus meningkat secara bertahap dan pada fase deselerasi (dari pembukaan 9 cm
menjadi 10 cm) bisa di combine dengan metode nonfarmakologis lain.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai