Puji syukur atas kehadirat Allah swt. karena telah memberikan rahmat dan
perlindungan-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Natural Basic Therapy II.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Kemudian, kami tak lupa untuk mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua orang yang telah membantu dalam terselesainya makalah
ini. Semoga mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................... 1
DAFTAR ISI......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah........................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Terapi Musik................................................................................... 6
1. Definisi Terapi Musik............................................................... 6
2. Jenis Terapi Musik.................................................................... 7
3. Manfaat Terapi Musik............................................................... 8
B. Efek Terapi Musik Dalam Managemen Nyeri Persalinan.............. 12
C. Manfaat Terapi Musik Saat Kehamilan.......................................... 13
D. Pengaruh Musik Pada Persalinan.................................................... 14
E. Menggunakan Terapi Musik Untuk Mengurangi Rasa Sakit Saat
Melahirkan
.........................................................................................................
.........................................................................................................
15
F. Cara Musik Bekerja........................................................................ 16
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Asuhan Kebidanan.......................................................................... 18
BAB IV PEMBAHASAN
1. Terapi Musik Dalam Kesehatan................................................ 26
2. Terapi Musik Dalam Sejarah Peradaban Islam......................... 28
3. Terapi Musik Dalam Budaya.................................................... 30
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 32
B. Saran............................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
2
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup diluar
uterus melalui vagina kedunia luar. Proses persalinan tidak harus melalui persalinan
normal (pervaginan) tetapi dapat juga melalui persalinan anjuran yaitu persalinan
persalinan buatan yaitu persalinan yang berlangsung dengan bantuan tenaga dari luar
misalnya ekstraksi dengan forceps atau dilakukan dengan operasi sectio caesarea.
kecemasan, dan stress yang tinggi pada ibu saat pe rsalinan. Hal ini ibu dapat
merasakan nyeri yang cukup hebat karena akan berpengaruh buruk pada fisiologis
persalinan, meskipun nyeri salah satu mekanisme pertahanan tubuh yaitu suatu tIbu
Ketakutan akan rasa sakit saat melahirkan normal membuat para peneliti
mencari tahu hal yang menyebabkan rasa sakit agar bisa menemukan cara untuk
ketegangan dan rasa sakit. Oleh karena itu, untuk mengurangi rasa sakit tersebut,
seorang ibu hamil harus merasa rileks dan santai saat persalinan.
3
Salah satu cara untuk menjadi lebih tenang saat akan melahirkan adalah dengan
mendengarkan musik. Metode ini dinamakan dengan terapi musik. Musik yang biasa
digunakan adalah musik yang musik meditasi yoga. Saat musik didengarkan, sistem
saraf dan kelenjar otak akan mengolahnya. Hal inilah yang kemudian akan membuat
metabolisme tubuh meningkat dan menjadi lebih baik. Jika kekebalan tubuh
meningkat, maka tubuh akan menjadi lebih kuat untuk menghadapi rasa sakit yang
Dewasa ini musik telah menjadi bagian yang tidak terlepas dari kehidupan kita
sehari-hari. Hampir semua tempat-tempat umum seperti mall-mall besar dan restoran
musik tidak hanya sekedar untuk di nikmati tetapi mempunyai efek positif terhadap
lain sebagai terapi saat kehamilan, persalinan, dan untuk stimulasi perkembangan
otak anak.
Penggunaan Terapi Musik atau music therapy di dunia medis sebagai bagian dari
perawatan holistik terhadap pasien, bukan sesuatu yang baru. Di negara maju seperti
Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia dan Jepang, Terapi Musik lazim
diberikan sebagai tindakan klinis tambahan kepada pasien, misalnya pada penderita
untuk mengurangi level stress, kepada pasien pascaoperasi transplantasi sel induk
sumsum tulang belakang untuk membantu mengatasi rasa sakit dan mual, kepada
lansia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan, kepada bayi baru
lahir untuk membantu proses adaptasi, dan kepada bayi prematur untuk
4
meningkatkan kemampuan menyusu, tidur dan mempertahankan tIbu-tIbu vital
normal.
Di dunia kebidanan, dalam 25 tahun terakhir ini, para peneliti dan klinisi telah
mulai mengeksplorasi penggunaan Terapi Musik bagi pasien kebidanan, baik ibu
hamil maupun ibu bersalin. Hal ini juga sejalan dengan semakin maraknya tren
natural birth, sebuah filosofi persalinan yang meyakini bahwa dengan persiapan
matang, ibu sesungguhnya dapat menjalani proses persalinan tanpa harus mendapat
intervensi medis berupa pemberian obat-obatan pengurang rasa nyeri. Maka dari itu
dalam penyusunan makalah ilmiah ini penulis akan sedikit memaparkan masalah
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
5
4. Mengetahui pengaruh terapi musik dengan persalinan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Terapi Musik
penyakit dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu. Jenis musik yang
digunakan dalam terapi musik dapat disesuaikan dengan keinginan, seperti musik
klasik, instrumentalis, dan slow musik. Terapi musik adalah suatu proses yang
menggabungkan antara aspek penyembuhan musik itu sendiri dengan kondisi dan
situasi baik fisik atau tubuh, emosi, mental, spiritual, kognitif dan kebutuhan
sosial seseorang.
jantung dan tekanan darah. Alunan musik lembut yang menenangkan dan
stimulasi gelombang otak dengan frekuensi deep delta untuk merangsang kondisi
relaksasi yang dalam. Pada kondisi deep delta, akan terjadi pelepasan endorfin
yang merupakan zat anestesi alami. Terapi musik klasik dapat membantu
6
akibat suatu penyakit, nyeri punggung, rematik arthritis, luka bakar, luka
kecelakaan, nyeri penderita kanker, nyeri persendian, nyeri pada otot, nyeri pasca
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan
ransangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya
yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk
kesehatan fisik dan mental. Musik memiliki kekuatan untuk mengobati penyakit
fisik,n mental, emosional, sosial dan spiritual. Hal ini disebabkan musik memiliki
rileks, berstruktur, dan universal. Terapi musik adalah terapi yang universal dan
bisa diterima oleh semua orang karena kita tidak membutuhkan kerja otak yang
berat untuk menginterpretasi alunan musik. Terapi musik sangat mudah diterima
yaitu:
Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main menggunakan
alat musik, menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat. Dengan kata
lain pasien berinteraksi aktif dengan dunia musik. Untuk melakukan Terapi
7
Musik katif tentu saja dibutuhkan bimbingan seorang pakar terapi musik yang
kompeten.
Inilah terapi musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien tinggal
Ada banyak sekali manfaat terapi musik. Jika disebutkan satu per satu
semuanya, tentu saja butuh banyak waktu. Di bawah ini adalah sepuluh manfaat
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan
rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik
yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang sempurna itu, seluruh
penyegaran.
b. Meningkatkan Kecerdasan
disebut Efek Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher
masa dalam kandungan dan bayi adalah waktu yang paling tepat untuk
8
menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas. Hal ini karena otak anak sedang
rangsangan yang positif. Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering
mendengarkan. Otak janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak dalam
kandungan. Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat
c. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood
tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan
semangat pun menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Dari
d. Pengembangan Diri
Hati-hati, karena musik yang Ibu dengarkan menentukan kualitas pribadi Ibu.
perasaannya. Misalnya orang yang putus cinta, mendengarkan musik atau lagu
bertema putus cinta atau sakit hati. Dan hasilnya adalah masalahnya menjadi
musik yang memotivasi, dalam beberapa hari masalah perasaan bisa hilang
9
dengan sendirinya atau berkurang sangat banyak. Dan jika Ibu mau, Ibu bisa
Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini
bisa terjadi karena bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan
dengan memori. Sehingga ketika seseorang melatih otak dengan terapi musik,
maka secara otomatis memorinya juga ikut terlatih. Atas dasar inilah terapi
kehilangan ingatan.
f. Kesehatan Jiwa
''Great Book About Music'', mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang,
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang
bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak,
10
yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem
tersebut bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita
menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan otot-otot
tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah. Mendengarkan musik secara
teratur membantu tubuh relaks secara fisik dan mental, sehingga membantu
bagi para penderita nyeri kronis akibat suatu penyakit, terapi musik terbukti
h. Menyeimbangkan Tubuh
keseimbangan sehat, maka kerja organ tubuh lainnya juga menjadi lebih
Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai efek
Apabila jenis musik yang kita dengar sesuai dan dapat diterima oleh tubuh
(serotonin ) yang dapat menimbulkan rasa Nikmat dan senang sehingga tubuh
akan menjadi lebih kuat (dengan meningkatnya sistem kekebalan tubuh) dan
j. Meningkatkan Olahraga
11
Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih
meningkatkan mood dan mengalihkan Ibu dari setiap pengalaman yang tidak
Saat-saat persalinan selalu menjadi momen yang ditunggu ibu hamil. Perasaan
adalah kontraksi yang intensitasnya makin lama makin kuat, durasinya makin lama
makin panjang, intervalnya makin lama makin pendek (makin sering), dan disertai
his (rasa nyeri). Rasa nyeri ini menjalar dari pinggang bagian belakang ke perut, dan
terasa mulas seperti orang sakit perut. Pembukaan satu hingga tiga belum masuk
menuju pembukaan 4 berbeda tiap orangnya. Ada yang 1 jam, ada yang 1 hari dan
dapat pula terjadi dalam beberapa hari. Biasanya pada pembukaan timbul rasa nyeri,
Intervensi non farmakologi yang dapat diberikan pada ibu menjelang persalinan
adalah membuat ibu siap secara fisik dan mental dalam menghadapi persalinan,
seperti diantaranya dengan terapi musik. Terapi musik pada managemen persalinan
adalah suatu bentuk kegiatan yang mempergunakan musik dan lagu/nyanyian secara
terpadu dan terarah didalam membimbing ibu selama menghadapi persalinan untuk
mencapai tujuan relaksasi bagi ibu saat nyeri kontraksi yang dirasakan.
Mekanisme pengalihan nyeri dengan terapi musik adalah sebagai berikut : saat
uterus berkontraksi (his dirasakan) akan mengirimkan transmisi rangsang nyeri, jika
ibu diberikan terapi musik dengan cara mendengarkan musik melalui earphone sesuai
12
dengan musik yang disukai ibu seperti lagu rohani, alunan ayat Al-Qur’an atau musik
alam seperti suasana air terjun dengan gemericik air yang turun, atau dengan musik
klasik maka mekanisme pintu yang terdapat disepanjang system saraf diantaranya
talamus akan mengirimkan impuls untuk menutup pintu sehingga impuls nyeri tidak
sampai pada korteks cerebri dan nyeri dapat teralihkan sehingga ibu akan merasa
lebih tenang saat kontraksi dirasakannya. Perasaan relaks akan dialami oleh ibu
ketika merasakan alunan musik, hal ini disebabkan karena irama dan vibrasi yang
kandungan tidak lain adalah detak jantung ibu sendiri. Detak jantung ibu merupakan
salah satu "musik" yang paling ampuh untuk menenangkan dan memberi
kenyamanan bagi bayi. Oleh karena itu, banyak musik yang terpilih untuk masa
1. Bagi ibu hamil/ibu setelah melahirkan, terapi musik dapat menimbulkan reaksi
2. Melalui terapi musik dapat menyongsong masa depan bayi/anak yang lebih
13
keterampilan otak akan dihargai lebih tinggi dan sangat dibutuhkan dibandingkan
3. Kegiatan terapi musik ternyata dapat membantu ibu hamil agar terapi dapat
Studi yang di lakukan oleh Wiand (1997) menunjukkan bahwa wanita hamil
yang mendapat terapi musik dan relaksasi jauh lebih rileks saat menjalankan proses
persalinan. Studi lain menyebutkan ibu hamil yang mendengarkan musik selama 3
jam sebelum melahirkan secara signifikan lebih rileks di banding kelompok ibu yang
Relaksasi dapat di nilai dari 3 hal yaitu posisi tubuh, pola pernapasan dan
kemampuan komunikasi verbal. Pada ibu yang rileks akan terlihat posisi tubuh yang
tenang dan tidak gelisah. pola pernapasanpun menjadi teratur sehingga komunikasi
Beberapa penelitian menemukan musik yang dapat menurunkan rasa cemas atau
stress adalah musik instrumental (non vokal) yang beralunan lambat dan tenang.
berkonsentrasi saat proses melahirkan dan dapat mengurangi rasa sakit. Untuk bayi
14
sendiri, ternyata proses di lahirkan juga menimbulkan rasa stress. Stress di timbulkan
karena bayi harus beradaptasi dari kehidupan dalam kandungan keluar kandungan.
Proses adaptasi ini berlangsung hingga 4-6 jam pertama kehidupan. Dengan
mendengarkan musik yang rutin di dengarkan sebelumnya, dapat membuat bayi lebih
nyaman dan tenang karena terasa seperti suasana saat ia dalam kandungan.
Pada bayi prematur yang memerlukan perawatan NICU, dari penelitian di sebutkan
musik Lullaby sangat bermanfaat untuk membuat bayi tenang, menurunkan hormon
mengurangi rasa sakit (terlebih pada saat dan sesudah di lakukan tindakan invasif).
Ketakutan akan rasa sakit saat melahirkan normal membuat para peneliti
mencari tahu hal yang menyebabkan rasa sakit agar bisa menemukan cara untuk
ketegangan dan rasa sakit. Oleh karena itu, untuk mengurangi rasa sakit tersebut,
seorang ibu hamil harus merasa rileks dan santai saat persalinan.
Salah satu cara untuk menjadi lebih tenang saat akan melahirkan adalah dengan
mendengarkan musik. Metode ini dinamakan dengan terapi musik. Musik yang biasa
digunakan adalah musik yang musik meditasi yoga. Saat musik didengarkan, sistem
saraf dan kelenjar otak akan mengolahnya. Hal inilah yang kemudian akan membuat
metabolisme tubuh meningkat dan menjadi lebih baik. Jika kekebalan tubuh
meningkat, maka tubuh akan menjadi lebih kuat untuk menghadapi rasa sakit yang
akan dialami oleh ibu hamil. Selain itu, terapi ini juga akan membuat Ibu bisa
mengekspresikan perasaan Ibu, membuat suasana hati Ibu lebih baik, menghilangkan
stres, mengurangi rasa sakit serta membuat Ibu bisa berpikir positif. Semua hal ini
15
pasti akan membuat Ibu merasa lebih rileks saat melahirkan sehingga rasa sakit bisa
berkurang. Musik yang Ibu dengarkan saat melahirkan juga akan membuat perhatian
Ibu teralihkan. Dengan begitu, maka Ibu tidak akan mengingat dan merasakan lagi
rasa sakit yang mungkin akan Ibu rasakan jika tidak mendengarkan musik. Musik
juga akan membuat Ibu lebih rileks serta membuat kondisi tubuh berfungsi dengan
sempurna.
Saat melahirkan, Ibu pasti akan merasakan takut, gelisah namun senang.
Perasaan itulah yang akan menyebabkan rasa sakit. Selain itu, kontraksi yang terjadi
saat Ibu akan melahirkan juga akan menyebabkan rasa sakit. Saat masa persalinan
semakin dekat, kontraksi akan semakin kuat, semakin lama dan juga semakin sakit.
Rasa sakit ini terjadi pada pinggang bagian belakang hingga ke perut. Hal lain yang
juga menyebabkan rasa sakit pada persalinan adalah terjadinya pembukaan. Salah
satu cara untuk mengurangi rasa sakit tersebut adalah dengan melakukan terapi
musik. Terapi musik akan membantu seorang ibu hamil untuk menyiapkan mental
dan fisiknya saat akan melahirkan. Ibu bisa mengkonsultasikannya hal ini kepada
dokter.
1. Musik memiliki unsur akustik, suara, vibrasi, harmoni dan sebagainya. Unsur-
unsur musik itu sangat dekat dengan tubuh manusia sebab ditemukan juga di
16
tubuh berfungsi dengan baik, maka yang dihasilkan adalah “musik yang indah”,
musik yang diterima telinga disalurkan ke otak sebagai data digital sehingga
otak merespon sesuai dengan "isi data digital" tersebut. Otak adalah pengendali
dan mempengaruhi kinerja seluruh organ tubuh. Artinya, ketika otak distimulasi,
17
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Dilaksanakan pada :
Hari / tanggal : Kamis, 05 Desember 2019
Jam : 19.45 WIB
Tempat : PMB N
A. Data Subyektif
1. Biodata
Biodata Pasien
Nama : Ny. T
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jepara
Biodata Suami
Nama : Tn. K
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jepara
18
1. Keluhan utama dan alasan datang
2.1 Keluhan utama : ibu mengatakan nyeri perut dan kencang-kencang
2.2 Alasan datang : ibu ingin memeriksakan keadaannya
2. Riwayat Kesehatan
3.1 Riwayat kesehatan dahulu
a. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
hepatitis, AIDS, TBC
b. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti
DM, Tekanan darah tinggi, Jantung
3.2 Riwayat kesehatan sekarang
a. Ibu mengatakan saat ini ibu tidak sedang menderita penyakit
menular seperti hepatitis, AIDS, TBC
b. Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit keturunan
seperti : DM, tekanan darah tinggi, jantung
3.3 Riwayat kesehatan keluarga
a.Ibu mengatakan di keluarga ibu tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti hepatitis, AIDS, TBC
b. Ibu mengatakan di keluarga ibu tidak ada yang menderita penyakit
keturunan seperti DM, Tekanan darah tinggi, Jantung
c. Ibu mengatakan di keluarga ibu tidak ada yang memiliki riwayat hamil
kembar
d. Ibu mengatakan di keluarga ibu tidak ada yang memiliki kecacatan
3. Riwayat Perkawinan
4.1 Menikah pada usia 25 tahun
4.2 Menikah 1 kali
4.3 Lama menikah 5 tahun
4. Riwayat Obstetri
4.1 Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus / lama : 28 hari / 5 hari
Perdarahan : sedikit (40cc)
Dysmenorrhea : ada
19
Keputihan : ada, konsistensi lembek, bau khas, warna putih
bening
4.2 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
4.2.1 Jumlah anak hidup : 1
4.2.2 Kehamilan :
Ibu mengatakan keluhan pada waktu hamil tidak ada keluhan
4.2.3 Persalinan :
Ibu mengatakan proses persalinannya normal
4.2.4 Nifas :
Ibu mengatakan tidak ada komplikasi pada saat masa nifas
4.3 Riwayat Kehamilan sekarang
HPHT : 7 maret 2019
HPL : 12 desember 2019
Riwayat ANC : 8x
Imunisasi TT: TT4
Kebiasaan :
Minum jamu : tidak
Merokok : tidak
Obat – obatan tertentu : tidak
Komplikasi/penyulit : tidak
4.4 Riwayat Persalinan Sekarang
-
5. Riwayat Keluarga Berencana
5.1 Ibu mengatakan menggunakan KB suntik.
6. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
6.1 Pola Nutrisi
a. Selama Hamil
Makan 4 kali / hari, jenis makanan nasi , sayur bayam, telur, sambal
Minum 9 gelas / hari, jenis air putih , jarang minum susu
Tidak ada pantangan makan
b. Selama Nifas
Makan 4-5 kali / hari, jenis makanan nasi , sayur lodeh, tempe, telur
20
Minum 10 gelas / hari, jenis air putih
Tidak ada pantangan makan
6.2 Pola eliminasi
a. Sebelum Hamil
BAB 1 kali/hari, BAK 7 kali/hari
b. Selama Nifas
BAB 1 kali/hari, BAK 8 kali/hari
6.3 Pola aktivitas
a. Selama Hamil
Ibu mengatakan selama hamil melakukan aktivitas rumah tangga
seperti
menyapu, mencuci, mengepel, menyetrika, memasak
b. Selama Nifas
Ibu mengatakan selama nifas belum melakukan aktivitas rumah
tangga
6.4 Pola istirahat
a. Selama Hamil
Tidur siang 1 jam, tidur malam 9 jam
b. Selama Nifas
Tidur siang 30 menit, tidur malam 7 jam
6.5 Personal Hygiene
a. Selama Hamil
Mandi 2 kali/hari, gosok gigi 3 kali/hari, ganti baju 2 kali/hari
b. Selama Nifas
Mandi 2 kali/hari, gosok gigi 3 kali/hari, ganti baju 2 kali/hari
6.6 Pola seksual
a. Selama Hamil
Ibu mengatakan selama hamil tidak melakukan hubungan seksual
b. Selama Nifas
Ibu mengatakan selama nifas tidak melakukan hubungan dengan
suami
21
7. Psikososiospiritual
7.1 Tanggapan ibu terhadap dirinya sekarang
Ibu mengatakan dirinya merasakan agak khawatir dengan kondisinya
saat ini
7.2 Tanggapan ibu terhadap masa nifasnya
-
7.3 Respon keluarga terhadap keadaan ibu
Ibu mengatakan keluarganya, terutama suaminya selalu mensupport
supaya cepat sembuh
7.4 Ketaatan beribadah
Ibu mengatakan setiap hari selalu berdoa untuk keluarga, suami, dan
anaknya
7.5 Pengambilan keputusan di dalam keluarga
Ibu mengatakan pengambil keputusan dalam keluarganya adalah suami
7.6 Pemecahan masalah ( Coping )
Ibu mengatakan jika ada masalah ibu membagi cerita dengan suaminya
7.7 Keadaan Lingkungan
Ibu mengatakan keadaan lingkungannya sangat mendukung dan tidak
ada tradisi pantang makan atau tradisi yang membahayakan dirinya
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
1.1 Keadaan Umum : baik
1.2 Tingkat kesadaran : Composmentis
1.3 Antropometri :
Berat badan : 60 kg
Tinggi Badan : 160 cm
LILA : 26 cm
1.4 Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36,7º C
Nadi : 84 kali/menit
RR : 20 kali/menit
22
2. Status Present
Kepala : mesochepal
Rambut : warna hitam, jenis lurus, panjang, ada rambut rontok
Mata : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, simetris, refleks pupil
ada, tidak ada sekret
Hidung : bersih, tidak ada cairan yang keluar, polip tidak ada
Mulut : bibir lembab, tidak ada gigi caries, rongga mulut bersih
Telinga : simetris, tidak ada serumen
Muka : oedema tidak ada, tidak pucat, jerawat tidak ada
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Dada : simetris
Mammae: tidak ada benjolan yang bersifat pathologis
Perut : tidak ada bekas operasi (Laparotomi), tidak ada nyeri tekan pada
gaster & hepar
Genetalia : bersih
Ekstremitas atas & bawah : simetris, tidak ada oedema, kuku
bersih, tidak ada varises
Kulit : warna kuning langsat; turgor kembali dengan
cepat
Tulang belakang : tidak ada skoliosis, kiposis, lordosis
Anus : tidak ada hemoroid
2. Status Obstetri
2.1 Inspeksi
Muka : tidak ada cloasma gravidarum
Mammae : areola mammae menghitam; kelenjar Montgomery
terlihat; Papila mammae menonjol
Perut : tidak ada bekas operasi
Genetalia : bersih
3. Pemeriksaan Penunjang
-
23
II. INTERPRETASI DATA
Diagnosa :
Ny. D, usia 30 tahun UK 39 minggu nyeri perut dan kenceng-kenceng dengan
terapi musik
Dasar :
Data subyektif :
1. Ibu mengatakan mengalami nyeri perut dan kenceng-kenceng
2. Ibu mengatakan berusia 30 tahun
3. Ibu mengatakan mempunyai anak satu
Do :
Masalah :
Nyeri perut dan kenceng-kenceng
Kebutuhan : terapi musik
V. INTERVENSI
1. Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Atasi rasa cemas yang dirasakan oleh ibu
3. Anjurkan ibu untuk menyiapkan diri sebelum tindakan
4. Siapkan tempat dan alat untuk terapi musik
5. Berikan terapi sesuai kebutuhan serta cara melakukannya
VI. IMPLEMENTASI
Hari / tanggal : Kamis, 05 Desember 2019 Jam: 20.00 WIB
1. Memberikan informasi kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu
mengalami tanda-tanda persalinan
2. Mengatasi rasa cemas yang dirasakan oleh ibu dengan menyuruh ibu
24
lebih tenang dan mengatakan bahwa hal tersebut bisa ditangani dengan cara
terapi music untuk menghilangkan rasa nyeri
3. Menganjurkan ibu untuk menyiapkan diri sebelum dilakukan tindakan terapi
musik
4. Menyiapkan tempat dan alat untuk melakukan terapi musik
5. Memberikan terapi sesuai kebutuhan serta cara melakukannya
VII. EVALUASI
Hari / tanggal : Kamis, 05 Desember 2019 Jam: 20.45 WIB
1. Ibu telah mengerti dengan keadaannya setelah diberi informasi oleh bidan
2. Ibu sekarang merasa lebih tenang setelah diberikan penjelasan oleh bidan
3. Ibu sudah menyiapkan dirinya
4. Sudah disiapkan tempat dan alat untuk melakukan terapi musik
5. Sudah diberikan terapi sesuai kebutuhan serta cara melakukannya
25
BAB IV
PEMBAHASAN
26
b. Musik dapat memperlambat dan menyeimbangkan gelombang otak
c. Musik mempengaruhi pernapasan
d. Musik mempengaruhi denyut jantung, denyut nadi, dan tekanan darah
e. Musik mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki gerak serta
koordinasi tubuh
f. Musik juga mempengaruhi suhu badan
g. Musik dapat mengatur hormon‐hormon yang berkaitan dengan stres
h. Musik dapat memperkuat ingatan dan pelajaran
i. Musik mengubah persepsi kita tentang waktu
j. Musik dapat memperkuat ingatan dan pelajaran
k. Musik dapat meningkatkan produktivitas
l. Musik meningkatkan asmara dan seksualitas
m. Musik merangsang pencernaan
n. Musik meningkatkan daya tahan
o. Musik meningkatkan penerimaan tak sadar terhadap simbolisme
p. Musik dapat menimbulkan rasa aman dan sejahtera
27
2. Terapi musik dalam sejarah peradaban islam
Seni musik yang berkembang begitu pesat di era keemasan Islam, tak
hanya sekedar mengandung unsur hiburan. Para musisi Islam legendaris
seperti Abu Yusuf Yaqub ibnu Ishaq al-Kindi (801873 M) dan al-Farabi
(872950 M) telah menjadikan musik sebagai alat pengobatan atau terapi.
Terapi musik merupakan sebuah proses interpersonal yang dilakukan
seorang terapis dengan menggunakan musik untuk membantu memulihkan
kesehatan pasiennya. R. Saoud dalam tulisannya bertajuk The Arab
Contribution to the Musik of the Western World menyebut al-Kindi sebagai
psikolog Muslim pertama yang mempraktikkan terapi musik. Menurut Saoud,
pada abad ke-9 M, al-Kindi sudah menemukan adanya nilai-nilai pengobatan
pada musik. ''Dengan terapi musik, al-Kindi mencoba untuk menyembuhkan
seorang anak yang mengalami quadriplegic atau lumpuh total,'' papar Saoud.
Terapi musik juga dikembangkan ilmuwan Muslim lainnya yakni al-Farabi
(872-950 M). Alpharabius begitu peradaban Barat biasa menyebutnya
menjelaskan tentang terapi musik dalam risalah yang berjudul Meanings of
Intellect .
28
emosi seseorang dengan temperamen tertentu dipengaruhi oleh ragam musik
tertentu. ''Para ahli musik di era Turki Usmani menyatakan, makam (tipe
melodi) tertentu memiliki kegunaan pengibatan tertentu juga,'' papar Prof Nil
Sari.
Ada sekitar 80 ragam tipe melodi yang berkembang di masyarakat
Turki Usmani. Sebanyak 12 diantaranya bisa digunakan sebagai alat terapi.
Menurut Prof Nil Sari, dari teks-teks tua dapat disimpulkan bawa jenis musik
tertentu dapat mengobati penyakit tetentu atau perasaan tertentu.
Pada era kejayaan Kesultanan Turki Usmani, terapi musik biasanya
digunakan untuk beberapa tujuan, seperti; pengobatan kesehatan mental;
perawatan penyakit organik, perbaikan harmoni seseorang yakni
menyeimbangkan kesehatan antara badan, pikiran dan emosi. Musik juga
diyakini mampu menyebabkan seseorang tertidur, sedih, bahagia dan bisa pula
memacu intelijensia.
Prof Nil Sari mengungkapkan, para ilmuwan di era Turki Usmani
meyakini bahwa musik memiliki kekuatan dalam proses alam,. Musik dapat
berfungsi meningkatkan mood dan emosi secara keseluruhan. Uniknya, para
ilmuwan di era Ottoman sudah mampu menetapkan jenis musik tertentu untuk
penyekit tertentu. Misalnya, jenis musik huseyni dapat mengobati demam.
Sedangkan, jenis musik zengule dan irak untuk mengobati meningitis.
Masyarakat Barat baru mengenal terapi musik pada abad ke-17 M.
Adalah Robert Burton lewat karya klasiknya berjudul The Anatomy of
Melancholy yang mengembangkan terapi musik di Barat. Menurut Burton,
musik dan menari dapat menyembuhkan sakit jiwa, khususnya melankolia.
Wahyu dan Santoso (2013) Terapi musik islami ditandai dengan
penggunaan jenis musik yang digunakan sebagai terapi yaitu musik islami
atau musik rohani yang dapay membuat klien “berpijak ke tanah” dan
membimbing ke arah perasaan damai yang mendalam serta kesadaran rohani.
Musik yang digunakan musik dengan tempo sekitar 60 ketukan permenit yang
bersifat rileks, seperti jenis musik yang bernuansa islami, religi atau rohani.
Selain alunan musiknya yang lebih bernuansa islami yang menggunakan
media musik religi perlu diperhatikan syairnya yaitu menggunakan syair yang
29
membuat klien merasa nyaman dan tidak menghukum, karena syair tidak
sesuai akan membuat tujuan terapi tidak berhasil.
30
Contoh musik yang digunakan sebagai musik terapi dalam
budaya jawa, misalnya Gamelan Jawa dapat digunakan
sebagai terapi musik mengatasi depresi.
1) Gamelan Jawa mampu mempengaruhi, menggerakkan
alam sekitar. Dengan mendengarkan gamelan Jawa
dapat tercipta atmosfir yang di kehendaki oleh irama
gamelan ini. Sejak abad 5-6, masyarakat jawa mengenal
alat musik gamelan. Gamelan dibuat sebagai alat musik
pentatonis yang mampu menciptakan gelombang
elektro magnetis.
2) Gamelan juga dipakai sebagai terapi jiwa pada manusia.
Gamelan adalah alat musik tradisional Jawa. Gamelan
semacam simponi atau orkestra ala barat, karena
gamelan juga menggunakan banyak instrumen. Di
Jepang pernah dilakukan penelitian, bahwa bayi dalam
kandungan yang biasa diperdengarkan lagu-lagu
simponi atau orkestra meningkatkan daya inteligensi. Ini
membuktikan bahwa nilai rasa musikal dapat
mempengaruhi pola pertumbuhan syaraf otak. Menurut
Isa Multazam (2007) FK UGM gamelan dapat digunakan
untuk terapi gangguan kejiwaan (depresi psikososial).
Gamelan Jawa kini telah dipakai sebagai salah satu
bentuk pengobatan komplementer bagi pasien-pasien
dengan gangguan kejiwaan pada beberapa RS di
Inggris.
3) Gamelan di Eropa juga dikembangkan sebagai terapi. Di
Paris sudah ada beberapa penjara yang
mengembangkan program gamelan untuk terapi bagi
penghuni penjara.
4) Di Eropa gamelan dipergunakan untuk menanamkan
budi pekerti, menahan emosi dan keberingasan
31
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan
rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya
yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk
kesehatan fisik dan mental. Terapi musik adalah terapi yang universal dan bisa
diterima oleh semua orang karena kita tidak membutuhkan kerja otak yang berat
untuk menginterpretasi alunan musik. Terapi musik sangat mudah diterima organ
pendengaran kita dan kemudian melalui saraf pendengaran disalurkan ke bagian otak
Terapi musik untuk persalinan ini merupakan sebuah terapi yang dilakukan
sebelum proses persalinan untuk mempersiapkan mental si ibu hamil agar bisa lebih
fokus ketika melalui proses persalinan kelak serta bisa mengurangi stress dan rasa
sakit.
32
Terapi musik pada managemen persalinan adalah suatu bentuk kegiatan yang
bagi ibu saat nyeri kontraksi yang dirasakan atau dengan menggunakan earphone
sesuai dengan musik yang disukai ibu seperti lagu rohani, alunan ayat Al-Qur’an atau
musik alam seperti suasana air terjun dengan gemericik air yang turun, atau dengan
musik klasik.
Metode terapi musik pada ibu yang menjelang persalinan akan sangat
bermanfaat bagi ibu dalam mengalihkan rangsang nyeri saat kontraksi dirasakan,
tetapi dengan ambang nyeri yang berbeda-beda maka seorang ibu dapat
mempersepsikan nyeri tergantung dari mekanisme pertahanan diri ibu. Oleh karena
itu perlunya persiapan ibu secara fisik dan mental yang baik bagi ibu dalam menanti
dalam keluarga.
Alasan utama kenapa musik dipakai sebagai media terapi adalah karena musik
tertentu yang menenangkan dapat menghasilkan ritme yang akan ditangkap oleh
indera pendengaran. Dari pendengaran, sinyal suara tersebut akan dibawa menuju
otak dan kemudian otak akan menstimulasi syaraf-syaraf pada tubuh ibu hamil.
Musik memang bisa mempengaruhi mood serta kondisi tubuh. Hal ini bisa
dibuktikan ketika kita mendengarkan musik dengan tempo tinggi maka kita
cenderung akan merasa lebih semangat atau jika kita mendengarkan musik lembut
B. Saran
33
Disarankan bagi Ibu hamil yang tertarik untuk mencoba terapi pra persalinan,
maka terapi musik ini bisa menjadi salah satu alternatif terapi yang bisa anda pilih.
Selain unik, terapi yang satu ini juga sangat menyenangkan terutama bagi ibu hamil
yang menyukai atau memiliki hobi mendengarkan lagu atau bermain musik.
34
DAFTAR PUSTAKA
Eka, Erwin. (2009). Pusat Riset Terapi Musik dan Gelombang Otak, Indonesia,
http://www.terapimusik/.com diakses tanggal 26 Maret 2015.
Natalia, D. (2013). Terapi Musik Bidang Keperawatan, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Purwanto, E. (2007). Efek Musik Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Pada Pasien
Post Operasi Ruang Bedah Dr. SardjitoYogyakarta, Universitas Muhammadyah
Malang, Malang.
Al Kindhy AFA 1997.Musik dari sudut pandang kosmologis islam,
(online), (http://www.mkalm.com/capita/musik.htm, di akses oktober
2015
Multazam, Isa. 2007. Terapi Gamelan bagi Penderita Gangguan
Kejiwaan.
Wahyu, Utomo A. Santoso, Agus. 2013. Studi Pengembangan Terapi Musik Islami
Sebagai Relaksasi Untuk Lansia. Volume 03. No. 01.
http://jurnalbki.uinsby.ac.id/index.php/jurnalbki/article/download/7/5 27 Oktober
2015
35