Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, mutilasi berarti proses atau
severely damaging a limb or other body part of a person or animal. Dalam kamus
Definisi bayi adalah individu yang berusia 0-12 bulan yang ditandai dengan
kebutuhan zat gizi (Wong, 2003). Menurut WHO, bayi (infant) : is a child younger than
one year of age. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 26 th. 2014,
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, mutilasi bayi adalah tindakan
yang berusia 0-12 bulan. Oleh karena itu pembahasan dalam ulasan kasus ini, dibatasi
hanya pada kasus mutilasi pada individu yang berusia sampai dengan 12 bulan.
TINJAUAN PUSTAKA
Karena kondisi pembelajaran dilakukan secara jarak jauh, dan penulis kesulitan
untuk mendapatkan bahan referensi karena perpustakaan belum dibuka. Maka penulis
Berdasarkan jenisnya mutilasi terbagi menjadi mutilasi defensif dan ofensif (Karl,
setelah pembunuhan terjadi. Motif pelaku, adalah untuk menghilangkan barang bukti,
dan menghalangi proses indentifikasi tubuh korban. Mutilasi ofensif, adalah mutilasi
yang dilakukan kepada korban dalam kondisi irasional yaitu dalam keadaan mengamuk,
Seorang ibu banyak mengalami masalah emosi di masa nifas (post partum)
sementara ia menyesuaian diri menjadi seorang ibu. Gangguan emosi atau kejiwaan
kehilangan nafsu makan, tak tenang, gundah dan kesepian (Sujiyatin, dkk,
2010).
b. Postpartum Depression
putus asa, panik, depresi, panic, tidak tertarik melakukan hubungan seksual, sulit
tidur walaupun lelah, pikiran obsesif dan tidak terkontrol, mempunyai rasa
Gangguan jiwa yang serius, yang timbul karena penyebab organik atau
2010).
penderitanya. Seorang ibu yang menderita PPP dapat secara tiba-tiba menyakiti
senang menjadi sedih atau sebaliknya. Perubahan mood ini terjadi secara
Fantasi. Tidak bisa membedakan mana hal yang nyata dan mana yang
bukan (khayalan).
PEMBAHASAN
A. Ringkasan Kasus
Barat, pada Oktober 2016 digegerkan karena kasus mutilasi bayi yang dlakukan
meninggal dengan kondisi terpotong-potong di atas kasur dan darah yang sudah
mengering. Juga ditemukan potongan tubuh korban berupa telinga dan alat
genital di atas piring. Pelaku yang merupakan ibu kandung korban, saat warga
harmonis dengan suaminya. Sang suami memilki watak yang keras dan
5. Tetangga yang sudah kenal lama dengan pelaku, menilai pelaku berubah
6. Suami pelaku menyadari ada yang berubah dengan istrinya beberapa hari
berhalusinasi.
2. Mutmainah mengalami depresi yang biasa dialami oleh ibu yang baru
suami.
3. Tidak ada ibu normal yang akan tega membunuh bayinya, apalagi
memutilasinya kecuali jika kondisi kejiwaan sang ibu tidak sehat. Dalam
4. Dari ciri-ciri yang disampaikan oleh tetangga dan suami, penulis menilai
Universal Hak Asasi Manusia, PBB, pasal. 3. Setiap orang berhak atas
kehidupannya.”
kekerasan.
PENUTUP
Kesimpulan
pelakunya. Sehingga jejak kejahatan dapat ditutupi, dan terhindar dari jerat
hukum.
2. Mutilasi bayi acapkali dilakukan oleh orang terdekat dengan korban, yang
seharusnya memiliki kedekatan batin dengan korban, yaitu ibu kandung korban
sendri.
3. Dalam kasus mutilasi bayi di Cengkareng, Jakarta Barat, yang menjadi dorongan
atau penyebab kasus ini adalah kondisi kejiwaan pelaku. Pelaku mutilasi
Psikosis.