• D I N N Y R O S YA D A
• G U S T I AY U M A D E L A Z A R D
• B AY YA D H A L K A N Z U
• D I K I A N D I K A A D I P U TA
• C H E LV I N A L D I A N S YA H
• FEBRIA SAKINAH
1. JUAL BELI
A . PEN ERTI A N J U A L BELI
a. s e c a r a i stil a h , ju a l b e li d a la m is la m a d a la h t r a n s a k s i tu k a r m e n u ka r ya n g m e m ili k i
d a m p a k y a i tu b e r t u k a r n y a k e p e m il ik a n ( ta q a b b ud h ) y a n g tid a k a ka n b is a s a h b il a
ti d a k d il a k uk a n b es e r ta a k a d y a n g b e n a r b a ik y a n g di la k u k a n d e n g a n c a r a
v e r b a l /u c a p a n m a u p u n p e r b ua t a n. pe n g e r t ia n i n i d ir u ju k p a da k it a b ta u d h ih u l a h k a m .
s e la i n it u , b ila m e r u ju k p a d a k it a b f iq h us s u n n a h y a n g di tu li s o le h u la m a s a y y id s a b iq
m a k a p e n g e r tia n ju a l b el i d al a m i s la m m e n ja d i se b u ah tr a ns a ks i t u k ar m en u k a r h a r ta
y a n g d i la k u k an su k a sa m a s u k a a ta u b is a ju g a di s e b u t p r o s e s m em in d a h k an h a k
k e p e m il ik a n k e p a d a p ih ak la in d e n g a n a d a n y a k o m p e n s a s i te r t e n tu y a n g ha r u s s e s ua i
d e n g a n k o r i d o r s y ar ia h .
MAZHAB HANAFIYAH
dalam Islam Adapun Ulama Malikiyah mendefinisikan jual beli dalam Islam
pada 2 definisi.
Yaitu definisi umum dan definisi khusus. Pada definisi umum,
jual beli dalam Islam adalah suatu perikatan tukar menukar
sesuatu yang bukan kemanfaatan dan kenikmatan. Kemudian
pada definisi khusus, ikatan tukar menukar sesuatu yang bukan
kemanfaatan dan buka pula kelezatan yang mempunyai daya
tarik, penukarannya bukan emas dan bukan perak bendanya dapat
direalisir dan ada di tempat. Juga bukan merupakan barang
hutangan dan jelas sifat-sifat akan barang tersebut.
Transaksi atau aktivitas jual beli tentunya
memiliki dasar yang jelas dalam qur’an dan
sunnah. Diantaranya QS. Al-Baqarah[2] : 275
yang artinya, “Allah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba”.
Jual Beli
Dalam Islam
4. Nilai tukar pengganti barang.
E. Syarat Jual Beli dalam Islam
1. Menurut objek jual beli 2. Menurut nilai uang/nilai tukar barang yang dijual
Bai’ Salam Bai’ at-Tauliyah Bai’ Istishna Bai’ Wadi’a Bai’ Murabahah
Bai’ al-Isyraq Bai’ Mustarsal Bai’ Muzayadah Bai’ Munaqadhah Bai’ al-Inah
Bai’
Bai’ Muajjal Bai’ al Wafa Bai’ Istijrar Bai’ al-Sharf
Muqayyadah
2. ETIKA BISNIS DALAM
ISLAM
Definisi Etika
Etika merupakan studi standar moral yang tujuan eksplisitnya adalah menentukan standar yang
benar atau didukung oleh penalaran yang baik. Etika mencoba mencapai kesimpulan moral
antara yang benar dan salah serta moral yang baik dan jahat.
Definisi Bisnis
A.
Definsi Definisi Bisnis
Kata bisnis dalam Al-Qur’an biasanya yang digunakan al-tijarah, al-bai’,tadayantum, dan
Etika, isytara. Tetapi yang seringkali digunakan yaitu al-tijarah dan dalam bahasa arab tijaraha,
Bisnis, berawal dari kata dasar t-j-r, tajara, tajran wa tijarata, yang bermakna berdagang atau berniaga.
At-tijaratun walmutjar yaitu perdagangan, perniagaan (menurut kamus al-munawwir).
Dan
Definisi Islam
Islam Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada Nabi Muhammad saw. untuk
mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya dan dengan sesamanya.
Islam merupakan agama yang diridhoi Allah SWT sebagaimana disebutkan dalam alqur’an
dalam surah al imran ayat 19 :
ۡ ِِإ َّنٱل ِ ّد َين ِعن َد ٱ ِل َّلـهٱـلۡإ
سل َ ُ ٰۗم
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam” (QS. Ali Imrân: 19).
Setelah mengetahui makna atau pengertian dari
B.
kata”Etika”,”Bisnis”,dan”Islami” maka dapat digabungkan
makna ketiganya adalah bahwa Etika Bisnis Islami
merupakan suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-
hal yang benar dan salah yang selanjutnya tentu melakukan
Bisnis
mempunyai arti yang bervariasi. Berbisnis berarti suatu
usaha yang menguntungkan. Jadi etika bisnis islami adalah
studi tentang seseorang atau organisasi melakukan usaha
atau kontak bisnis yang saling menguntungkan sesuai
5. Kebenaran,
4. Tanggung Jawab Kebajikan, dan
5. Kebenaran,
4. Tanggung Jawab Kejujurandan
Kebajikan,
Kejujuran
1. Membangun kode etik islami yang mengatur,
D.Tujuan
mengembangkan dan menancapkan metode berbisnis dalam
kerangka ajaran agama. Kode etik ini juga menjadi simbol
Umum
arahan agar melindungi pelaku bisnis dari resiko.
2. Kode ini dapat menjadi dasar hukum dalam menetapkan
Etika
tanggungjawab para pelaku bisnis, terutama bagi diri mereka
sendiri, antara komunitas bisnis, masyarakat, dan diatas
Bisnis
segalanya adalah tanggungjawab di hadapan Allah SWT.
3. Kode etik ini dipersepsi sebagai dokumen hukum yang
Dalam
dapat menyelesaikan persoalan yang muncul, daripada harus
diserahkan kepada pihak peradilan.
Ekonomi
4. Kode etik dapat memberi kontribusi dalam penyelesaian
banyak persoalan yang terjadi antara sesama pelaku bisnis dan
Islam
masyarakat tempat mereka bekerja. Sebuah hal yang dapat
membangun persaudaraan (ukhuwah) dan kerja sama antara
mereka semua.
E. Panduan Rasulullah Dalam Etika Bisnis
KESIMPULAN berbisnis :