Anda di halaman 1dari 33

WORKSHOP III

INTEGRATED URBAN ROAD SAFETY


PROGRAM (IURSP)
KEBIJAKAN BAGI PEJALAN KAKI
DAN PENGGUNA JALAN YANG
RENTAN
OLEH

DR. GEDE PASEK SUARDIKA, M.Sc


DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Bandung, 12 – 13 Februari 2015


ISU DOMESTIK
 Keselamatan jalan merupakan
salah satu isu global di dunia
karena menyebabkan kerugian
ekonomi yang signifikan.
 Penanganan keselamatan
transportasi jalan merupakan
hal yang sangat kompleks, baik
ditinjau dari permasalahannya
maupun instansi/lembaga yang
semestinya terlibat di
dalamnya.
 Akibat kecelakaan lalu lintas
jalan diperkirakan mencapai
2,9 – 3,1 % dari total PDB
Indonesia.
ISU GLOBAL
ESENSI KESELAMATAN MENJADI ISU GLOBAL
1. World Health Organization (WHO) telah mempublikasikan
bahwa kematian akibat kecelakaan di jalan diperlakukan
sebagai salah satu penyakit tidak menular dengan jumlah
kematian tertinggi;
2. Tahun 2010 Majelis Umum PBB mendeklarasikan Decade
of Action for Road Safety 2011 – 2020 yang bertujuan
untuk menstabilkan dan mengurangi tingkat fatalitas
korban kecelakaan secara global dengan meningkatkan
kegiatan yang dijalankan pada skala nasional, regional
dan global;
3. Semangat pendeklarasian Decade of Action for Road
Safety 2011-2020 ini sejalan dengan amanat UU 22/2009
untuk menyusun Rencana Umum Nasional Keselamatan
Jalan.
ISU KESELAMATAN GLOBAL
ISU GLOBAL AKSI NASIONAL
World Health Day (7 April Kesepakatan 4 Disusun draft Rencana Aksi
2004), tema “ Road Safety Menteri+Kapolri Keselamatan Jalan
is not Accident”.
Pekan Nasional Dibuka Presiden RI di TMII
Keselamatan Jalan 2007 Jakarta, 23 April 2007

Resolusi PBB 60/5 Pekan Nasional Dibuka Wapres di Silang Monas


Tanggal 20 Oktober 2005 Keselamatan Jalan 2008 Jakarta, 20 April 2008+ 10 Prov
Tentang Improving Global Road
Safety Pekan Nasional Dibuka Menhub di Teater Tanah
Keselamatan Jalan Airku TMII Jakarta,tanggal 17 Juni
2009 + 10 Prov
2009
Pekan Nasional Pekan Keselamatan 10 Prov
Resolusi PBB (A/64/255) Keselamatan Jalan
Tanggal 2 Maret 2010 2010 Pekan Keselamatan dan
Tentang "Decade of Road Harubnas (2012) + 10
Safety" 2011 - 2020  Dekade Aksi Prov
Keselamatan (DoA)
RUNK LLAJ

Inpres No.4 Tahun 2013 tentang


Program Dekade Aksi
Keselamatan Jalan
DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH
UNDANG UNDANG NO 22 TAHUN 2009 TENTANG
LALULINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

 BAHWA PEMERINTAH MEMILIKI TTGJWB TERHADAP


KESELAMATAN;
 AREA YANG DITANGANI TERHADAP KESELAMATAN MENCAKUP
SARANA DAN PRASARANA :
 MANAJEMEN KESELAMATAN;
 SARANA YANG BERKESELAMATAN ;
 JALAN YANG BERKESELAMATAN ;
 PENGAWASAN KESELAMATAN LLAJ (AUDIT, INSPEKSI,
PENGAMATAN DAN PEMANTAUAN)
UNDANG UNDANG NO 22 TAHUN 2009 TENTANG
LALULINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Pasal 45
(1) Fasilitas pendukung penyelenggaraan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan meliputi:
a. trotoar;
b. lajur sepeda;
c. tempat penyeberangan Pejalan Kaki;
d. Halte; dan/atau
e. fasilitaskhusus bagi penyandang cacat dan
manusia usia lanjut.
UNDANG UNDANG NO 22 TAHUN 2009 TENTANG
LALULINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Hak dan Kewajiban Pejalan Kaki dalam Berlalu Lintas

1. Pejalan Kaki berhak atas ketersediaan fasilitas pendukung


yang berupa trotoar, tempat penyeberangan, dan fasilitas
lain.
2. Pejalan Kaki berhak mendapatkan prioritas pada saat
menyeberang Jalan di tempat penyeberangan.
3. Dalam hal belum tersedia fasilitas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Pejalan Kaki berhak menyeberang di
tempat yang dipilih dengan memperhatikan keselamatan
dirinya.
UNDANG UNDANG NO 22 TAHUN 2009 TENTANG
LALULINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
PERLAKUAN KHUSUS BAGI PENYANDANG CACAT, MANUSIA USIA LANJUT,
ANAK-ANAK, WANITA HAMIL, DAN ORANG SAKIT
1. Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Perusahaan Angkutan
Umum wajib memberikan perlakuan khusus di bidang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan kepada penyandang cacat, manusia usia lanjut, anak-
anak, wanita hamil, dan orang sakit.
2. Perlakuan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. aksesibilitas;
b. prioritas pelayanan; dan
c. fasilitas pelayanan.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian perlakuan khusus di
bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan kepada penyandang cacat,
manusia usia lanjut, anak-anak, wanita hamil, dan orang sakit diatur
dengan peraturan pemerintah.
PERMASALAHAN DI BIDANG
KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
Tingginya pertumbuhan kendaraan
bermotor
Tingginya Korban Kecelakaan yang Melibatkan
Pengguna yang Rentan

 Untuk pengendara sepeda motor, korban sebagian besar merupakan usia pekerja
muda (20 s/d 24 tahun);
 Untuk pejalan kaki, sebagian besar adalah anak-anak (5 s/d 9 tahun) dan usia
lanjut (70 s/d 74 Tahun);
 Untuk pengendara sepeda, korban terbanyak merupakan usia remaja (10 s/d 14
tahun).
Tingginya Korban Kecelakaan yang Melibatkan
Pengguna yang Rentan

 Pejalan kaki mempunyai potensi meninggal


dunia lebih tinggi jika terlibat kecelakaan
jika dibanding pengguna jalan lainnya
Tingginya Korban Kecelakaan yang Melibatkan
Pengguna yang Rentan

Data dari WHO,


Proporsi meninggal
dunia karena
kecelakaan
transportasi jalan
untuk pejalan kaki
sebesar 21%

Sumber: WHO
PERMASALAHAN KESELAMATAN
TRANSPORTASI JALAN
Perilaku Pengguna Jalan

Ketidaktersediaan
angkutan umum
sebagai penyebab
tingginya pengguna
sepeda motor di
kalangan siswa

Kesadaran
berkeselamatan
yang rendah
Perilaku Pengguna Jalan

Penyalahgunaan
fungsi sepeda
motor

Rendahnya
kesadaran
berkeselamatan
Kondisi Sarana Angkutan Umum

Rendahnya Kualitas
keselamatan
Kendaraan angkutan
umum

Rendahnya kualitas
keselamatan
penumpang
angkutan umum
Kondisi Sarana Angkutan Umum

Tidak ada angkutan


umum menuju
sekolah
Kondisi Sarana Angkutan Umum

Rendahnya kualitas
keselamatan
pengguna angkutan
umum
Kondisi prasarana untuk difabel yang belum memadai
Kondisi Sarana untuk Difabel yang Belum Memadai

Sepeda motor
yang
dimodifikasi
untuk
pengendara
difabel, dan
belum dikaji
kelaikannya
AKSI DIREKTORAT KTD KEDEPAN
PENYEDIAAN LAJUR PESEPEDA

Penyediaan
Lajur atau
Jalur untuk
pesepeda
Pembangunan Fasilitas Penyeberangan orang di
sepanjang Jalan nasional (Zebra cross/ZoSS)
1. Pengaturan penggunaan jaringan jalan
dan gerakan lalu lintas pada Zona
Selamat Sekolah dilakukan dengan
penetapan Zona Selamat Sekolah.
2. Zona Selamat Sekolah yang selanjutnya
disebut ZoSS merupakan bagian dari
kegiatan manajemen dan rekayasa lalu
lintas berupa pengendalian lalu lintas
dan penggunaan suatu ruas jalan di
lingkungan sekolah.
3. ZoSS bertujuan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan guna menjamin
keselamatan anak di sekolah yang
meliputi PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTS,
dan SMA/SMK/MA.
Pembangunan Fasilitas Penyeberangan orang di
sepanjang Jalan nasional (Zebra cross/ZoSS)

Pendidikan dan
sosialisasi Zona
Selamat Sekolah
Pembangunan Fasilitas Penyeberangan orang di
sepanjang Jalan nasional (Zebra cross/ZoSS)

ZoSS yang
sudah
terbangun
Pembangunan Fasilitas Penyeberangan orang di
sepanjang Jalan nasional (Zebra cross/ZoSS)

Pembangunan 1.000
tempat
penyeberangan pada
tahun 2015
Pembangunan Rute Aman dan Selamat Sekolah
(RASS)
No Pendekatan Tujuan
1 Perekayasaan menyediakan desain fasilitas pendukung lalu lintas yang
atau ramah bagi anak-anak untuk berangkat dan pulang sekolah
Pendekatan Engineering dengan berjalan kaki atau bersepeda
2 Pendidikan atau Pendidikan kepada orang tua dan pengemudi yang berada di
Education area RASS untuk memberikan prioritas bagi pejalan kaki dan
pesepeda
3 Pendorong atau ditanamkan kesadaran bahwa bersepeda dan berjalan kaki
Encouragement adalah kegiatan yang menyenangkan, selamat, aman, dan
sehat
4 Penegakan mendorong kepatuhan dan mencegah berulangnya
Hukum atau pelanggaran pengemudi atau pengguna jalan sehingga
Enforcement membahayakan anak-anak yang beraktivitas di RSKS
5 Peninjauan untuk memastikan berlangsungnya perbaikan Program RSKS
Ulang atau secara berkelanjutan
Evaluation
Pembangunan Rute Aman dan Selamat Sekolah
(RASS)
RAMBU RUTE AMAN DAN
SELAMAT SEKOLAH

 Rambu Menyeberang
Pejalan Kaki;
 Rambu Menyeberang
Sepeda;
 Rambu Mengurangi
Kecepatan;
 Rambu Jalur Pejalan Kaki;
 Rambu Tombol Pejalan
Kaki;
 Rambu Stop
Pembangunan Prasarana dan Fasilitas untuk Difabel

Kemudahan
Akses untuk
Difabel
Penyediaan Sarana Angkutan Umum untuk Difabel
“ Time For Action”

“ Lebih baik Tidak Berangkat


Daripada Tidak Sampai”

Keselamatan tanggung jawab kita bersama


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai