Anda di halaman 1dari 77

Training on Global Recycled Standard (GRS)

c
Pemahaman Tentang
Global Recycled Standard (GRS)
Recycled certification standard…???

• Global Recycled Standard (GRS) dan Recycled Content Standard (RCS) adalah
standar produk internasional yang bersifat sukarela, Dengan tujuan dari untuk
meningkatkan penggunaan bahan daur ulang dalam produk dan
mengurangi/menghilangkan kerugian yang disebabkan oleh produksinya.

Penetapan pemenuhan standard dilakukan


verifikasi oleh pihak ketiga
A nonprofit Global (organisasi (approved certification bodies)
nirlaba global)

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


GRS vs. RCS
(GRS) (RCS)

Ruang Lingkup Verifikasi

Claimed content 20 – 100% 5- 100 %


Material content Traceability

Social requirement

Health and Safety

Chemical Management

Environmental Management

Verified Certification Bodies Approved third Party Approved third Party

Certification Provider The Textile Exchange The Textile Exchange


Tujuan GRS…

• Penyelarasan definisi “Recycled materials” – GRS menggunakan definisi dari ISO


14021 untuk istilah “recycled”(daur Ulang)
• Melacak masukan/content bahan daur ulang yang diklaim
• Menyediakan informasi yang tepat kepada pelanggan(customer/brands)
• Mengurangi dampak produksi yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
• Memberikan jaminan bahwa bahan dalam produk akhir benar-benar didaur ulang
dan diproses secara berkelanjutan.
• Mendorong inovasi dalam mengatasi masalah kualitas dalam penggunaan bahan
Daur Ulang.

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Ruang Lingkup GRS…

• Rantai Pengawasan material recycled Yang diklaim (Claimed recycling chain of


custody) – Pelacakan dan pengontrolan (Tracking and controlling)
• Praktik Sosial (Social Practices)
• Praktik Lingkungan (Environmental practices)
• Pembatasan Bahan kimia (Chemical restrictions)

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Terminology dalam GRS…
The CCS (Content Claim Standard) memiliki satu set lengkap istilah yang
digunakan dalam The Textile Exchange. Berikut ini istilah dan definisi khusus
untuk GRS, dan penting dalam menentukan persyaratan verifikasi untuk bahan
masukan untuk didaur ulang:
1. Material Collection (Pengumpulan bahan)
2. Material concentration (konsentrasi bahan)
3. Material Recycling (Daur Ulang bahan)
4. Post-Consumer Material (Bahan Pasca-Konsumen)
5. Pre-Consumer Material (Bahan Pre-Konsumen)
6. Reclaimed Material (Bahan Reklamasi)
7. Recycled Content
8. Recycled Material (Bahan Daur Ulang)

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


1. Material Collection (Pengumpulan bahan)
Pengumpulan Material mengacu pada titik penting dalam siklus hidup daur ulang
ketika material akan diklaim ulang dengan dikumpulkan setelah penggunaan
aslinya berakhir (yaitu: jika tidak masuk ke aliran limbah).
Entitas yang terlibat dalam Pengumpulan Material:

1. Individu yang mengumpulkan Materi Pasca-Konsumen untuk dijual ke pialang


2. Organisasi pemerintah (misalnya: Pemda kotamadya, kecamatan, kelurahan)
yang menawarkan/ menyiapkan jalur recycled atau mengoperasikan stasiun
transfer atau penyimpanan bahan Ulang
3. Pialang yang membeli Materi Pra/Pasca-Konsumen dari individu,kotamadya,
atau operasi komersial untuk dijual Kembali
4. Manufacturing /Pabrik yang mengumpulkan Bahan Pra-Konsumen mereka
sendiri dari proses manufakturnya
5. Manufacturing/Pabrik yang mengumpulkan Materi Pasca-Konsumen
(mis.:dari toko ritel, Pialang, organisasi, individual)

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


2. Material concentration (konsentrasi bahan)

Konsentrasi Bahan mengacu pada titik dalam siklus hidup daur ulang ketika
bahan limbah diterima sebagai penanganan utama yang akan didaur ulang.

Ini mungkin termasuk:


• penyortiran,
• Penyaringan
• penghilangan kontaminan dasar

Pada tahap ini bahan masih belum diproses, artinya belum diubah secara fisik
atau kimia di luar penanganan dasar (misalnya: penyaringan, penghancuran, atau
pencucian).

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


3. Material Recycling (Daur Ulang bahan)

• Daur Ulang Material mengacu pada titik ketika Material diklaim akan diproses
menjadi Material Daur Ulang.

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


4. Post-Consumer Material (Bahan Pasca-Konsumen)

• Bahan yang dihasilkan oleh industri, dan institusional dalam perannya sebagai
pengguna akhir produk yang tidak dapat lagi digunakan untuk tujuan yang
dimaksudkan. Ini termasuk pengembalian material dari rantai distribusi
• Bahan setelah digunakan konsumen

Contoh :
• Garmen dikumpulkan dan dipecah/diparut menjadi
serat mentah.
• Material diklaim yang dikumpulkan dari produk yang
dikembalikan tanpa digunakan harus dikategorikan
sebagai Bahan Pra-Konsumen

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


5. Pre-Consumer Material (Bahan Pra-Konsumen)

• Bahan yang dihasilkan oleh rumah tangga atau oleh fasilitas komersial, industri,
dan institusional dalam perannya sebagai pengguna akhir produk yang tidak
dapat lagi digunakan untuk tujuan yang dimaksudkan. Ini termasuk
pengembalian material dari rantai distribusi
• Bahan dari proses manufacturing

Contoh :
• Benang, Kain

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Clipping/Cutting
Jenis limbah kapas dari pemintalan apa yang tidak dapat diklaim
sebagai bahan baku?
Any waste material in fibre form used again in spinning process. Any yarn waste collected & used
again in knitting or
weaving process. Yarn Spinning waste is considered recycled if it:

1. Cannot be directly used in the spinning cycle and


2. Must be reprocessed (e.g. re-opened) before it can re-enter the spinning process.
.
Example: Waste from
the blow room, carding,
comber, roving, and
ring processing steps
that is collected and put
back into spinning is not
considered pre-
consumer recycled
content.
6. Reclaimed Material (Bahan Reklamasi)

• Bahan yang seharusnya dibuang sebagai limbah dan tidak digunakan kembali,
tetapi dikumpulkan dan direklamasi sebagai bahan masukan, sebagai pengganti
bahan utama baru, untuk proses daur ulang.

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


7. Recycled Content

• Proporsi atau jumlah kandungan bahan yang didaur ulang berdasarkan massa
(berat) bahan daur ulang dalam produk atau kemasan. Hanya bahan dari Pra-
Konsumen dan Pasca-Konsumen yang dianggap sebagai Konten Daur Ulang.

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


8. Recycled Material (Bahan Daur Ulang)

• Bahan yang telah diproses ulang dari Bahan Reklamasi melalui proses manufaktur
dan dibuat menjadi produk akhir atau menjadi komponen untuk dimasukkan ke
dalam suatu produk.

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Prinsip-prinsip sertifikasi GRS
• Standar ini berlaku untuk produk yang mengandung 20% atau lebih Konten Daur Ulang. Beberapa
pengecualian mungkin berlaku, lihat Textile Exchange Prosedur Akreditasi dan Sertifikasi untuk proses
derogasi.
• Standar ini berlaku untuk setiap Bahan Daur Ulang yang diverifikasi dan dapat berlaku untuk setiap
rantai pasokan
• Standar ini memberikan verifikasi lacak balak untuk Bahan Daur Ulang, sesuai dengan Standar Klaim
Konten
• Standar ini mencakup system pelabelan terhadap produk akhir untuk konsumen; dengan ketentuan
• hanya produk yang telah disertifikasi hingga penjual dalam transaksi bisnis-ke-bisnis terakhir yang
memenuhi syarat.
• Hanya produk dengan setidaknya 50% Konten Daur Ulang yang memenuhi syarat untuk pelabelan
GRS khusus produk. Lihat Panduan Penggunaan dan Klaim Logo GRS untuk pelabelan pedoman.
• Standar ini menetapkan kriteria untuk prinsip-prinsip sosial dan lingkungan dalam mengolah produk
bersertifikat GRS.
• Standar ini membatasi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam pemrosesan produk GRS; itu tidak
membahas bahan kimia yang ada dalam Bahan Reklamasi atau apa yang mungkin ada dalam produk
GRS akhir.

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Persyaratan Bahan Recycled (Daur Ulang)

• Bahwa semua Materi yang Diklaim memenuhi definisi Diklaim Kembali Bahan
(A1).
• Bahwa semua Materi yang Diklaim diidentifikasi dengan benar sebagai Materi
Pra-Konsumen atau Pasca-Konsumen (A1).
• Bahwa sumber dari semua Materi yang Diklaim telah ditinjau

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Persyaratan pemasok (Daur Ulang)

• Semua bahan daur ulang yang memasuki rantai pasokan harus sudah
bersertifikat GRS dan memiliki Sertifikat Transaksi (TC) yang diterbitkan oleh
Lembaga sertifikasi (LS) yang disetujui.
• Persentase Konten Bahan Pra-Konsumen dan Pasca-Konsumen harus dicatat
secara terpisah untuk setiap batch di setiap lokasi bersertifikat dan dicatat
pada sertifikat transaksi.

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Siapa yang perlu disertifikasi dalam Supply Chain?

Material Declaration
A Transaction certificate must be issued for every GRS transaction.
Form

Material Material Raw Material Dying Sewing Brand/


Spinning
Collector Concentration Recycling Retailer
(pre- & post- (unprocessed (raw material
consumer scrap) mechanically or
waste) chemically
transformed)
No need of RCS & GRS All the supply chain from the material recycling up to
certification the last B2B seller needs to be certified.

20
Pedoman umum Klaim Khusus Produk Logo GRS

Kriteria berikut harus dipenuhi untuk produk yang dijual dengan Klaim Spesifik Produk GRS
yang dihadapi konsumen:

• Produk disertifikasi GRS melalui penjual dalam transaksi bisnis-ke-bisnis terakhir.


Contoh: Merek A menjual kaos bersertifikat GRS kepada Pengecer B. Merek A harus bersertifikat
GRS dan produk yang dijual Merek A harus bersertifikat GRS. Pengecer B tidak perlu disertifikasi
• Produk mengandung setidaknya 50% bahan Bersertifikat GRS (ini dapat mencakup Kandungan dari
Pra-Konsumen, Kandungan Pasca-Konsumen, atau kombinasinya).
• Cakupan Sertifikat yang valid adalah sertifikat yang dipegang oleh Organisasi Bersertifikat akhir
dan termasuk kategori produk yang benar.
• Semua klaim dan artwork produk GRS harus telah disetujui oleh Lembaga Sertifikasi yang disetujui.
• Klaim GRS yang dicetak dan dilampirkan pada produk bersertifikat hanya bisa dilakukan oleh
Organisasi Bersertifikat (misalnya pemasangan hangtag, label yang dijahit)

Source: RCS/GRS Logo Use & Claims Guide


Pedoman umum Klaim Khusus Produk Logo GRS

• Penampilan logo GRS harus dijaga kewajarannya dari produk yang diklaim
terhadap klaim konten lain yang tidak ada hubungannya terhadap GRS.

Contoh:

klaim kualitas tidak terkait dengan Global Recycled Standar


Source: RCS/GRS Logo Use & Claims Guide
Source: RCS/GRS Logo Use & Claims Guide
Source: RCS/GRS Logo Use & Claims Guide
Source: RCS/GRS Logo Use & Claims Guide
Session II
Teknis Sistem Manajemen Daur Ulang-
GRS

c
RECYCLED MANAGEMENT SYSTEM

Tujuan Content Claim Standard (CCS), adalah:


⮚ Untuk memastikan keakuratan klaim konten dimana memudahkan untuk melacak
bahan masukan dapat terverifikasi melalui rantai pasokan dan berlaku untuk
produk apa pun, dari industri apa pun.
⮚ Untuk menjaga integritas atribut material yang diklaim dari sumber input asli
hingga produk akhir
Kesesuaian Recycled management system terhadap CCS untuk sertifikasi GRS diverifikasi
oleh lembaga sertifikasi pihak ketiga yang terakreditasi.

Source: Content Claim Standard 3.0_CCS-101-V3-2021.07.01


KRITERIA RECYCLED MANAGEMENT SYSTEM (CCS)

Organisasi diharapkan memiliki praktik dan catatan manajemen yang memadai


untuk memastikan bahwa integritas bahan yang diklaim dipertahankan di seluruh
organisasi dan untuk memastikan bahwa audit dapat dilakukan secara efektif, lacak
balak dapat didemonstrasikan, dan ada kepercayaan dalam sistem yang secara
konsisten memenuhi tujuan CCS - GRS.

Source: Content Claim Standard 3.0_CCS-101-V3-2021.07.01


1. KRITERIA SISTEM MANAGEMENT BAHAN DAUR ULANG (CCS)
⮚ Organisasi harus mengoperasikan sistem manajemen yang efektif untuk memastikan
bahwa semua kriteria Standar yang berlaku diterapkan sepenuhnya.

⮚ Organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur terdokumentasi


dan/atau instruksi kerja yang mencakup semua kriteria CCS yang berlaku untuk
sertifikasi GRS

⮚ Organisasi harus memelihara dan menetapkan rencana manajemen secara


terdokumentasi yang menjelaskan proses, termasuk titik risiko serta diagram aliran
material dan proses.

⮚ Organisasi harus menunjuk perwakilan manajemen untuk bertanggung jawab atas


keseluruhan kesesuaian CCS untuk program sertifikasi GRS.

Source: Content Claim Standard 3.0_CCS-101-V3-2021.07.01


1. KRITERIA SISTEM MANAGEMENT (CCS) UNTUK SERTIFIKASI GRS SECARA
UMUM
⮚ Organisasi harus memberi lembaga sertifikasi akses ke informasi yang lengkap, terkini, dan akurat, bersama dengan akses
ke operasi mereka untuk menunjukkan kesesuaian dengan CCS. Akses minimal harus mencakup hal-hal berikut:
1. Akses ke semua bagian situs fisik;
2. Akses ke semua dokumen dan catatan yang terkait dengan kesesuaian dengan CCS dan standar di mana klaim dibuat,
yang mungkin termasuk catatan keuangan;
3. Akses bagi auditor untuk mewawancarai personel tanpa batasan dan tanpa observasi oleh perwakilan manajemen;
danSetara
4. akses ke semua situs dan subkontraktor terkait yang termasuk dalam sertifikat ruang lingkup.

⮚ Organisasi harus menunjukkan bahwa itu adalah badan hukum terdaftar dengan izin hukum untuk beroperasi dan harus
memelihara daftar nama, lokasi, dan proses yang dilakukan di setiap situs, bersama dengan dokumentasi izin hukum
untuk beroperasi untuk semua situs pemrosesan.

⮚ Organisasi harus melakukan proses inspeksi internal reguler (setidaknya setiap tahun) untuk mengevaluasi kesesuaian
mereka sendiri dengan CCS. Inspeksi internal harus didokumentasikan bersama dengan ketidaksesuaian yang
diidentifikasi.

Source: Content Claim Standard 3.0_CCS-101-V3-2021.07.01


2. TRAINING

⮚ Organisasi harus memelihara dan mengomunikasikan peran dan tanggung


jawab yang ditetapkan dengan jelas untuk semua personel yang
bertanggung jawab yang mungkin berdampak pada penerapan Standar.

⮚ Staf yang bertanggung jawab untuk setiap prosedur yang terkena dampak
Standar harus diberikan pelatihan yang tepat dan teratur sehubungan
dengan penerapan Standar dan catatan pelatihan yang terdokumentasi
harus dipelihara.

Source: Content Claim Standard 3.0_CCS-101-V3-2021.07.01


3. Rekonsiliasi Volume
Tujuannya adalah Organisasi tidak dapat menjual produk yang berlebihan dimana produk yang
dijual harus sesuai dengan sertifikasi produk berdasarkan input CCS yang tersedia disaat
produksi berlangsung.

⮚ Organisasi harus memelihara sistem yang mengontrol dan menghitung volume bahan masukan
dan keluaran yang diklaim setiap saat.

⮚ Organisasi harus memelihara:


1. Catatan yang lengkap dan terkini tentang deskripsi, jumlah, asal, dan/atau tujuan dari semua
materi yang diklaim dibeli, dijual, diterima, atau dikirimkan
2. Sertifikat transaksi (T/C) untuk setiap bahan diklaim yang masuk; dan
3. Rekonsiliasi volume harus dilakukan.

⮚ Organisasi harus melakukan rekonsiliasi volume yang berkelanjutan per lot atau produksi batch
untuk menyeimbangkan jumlah setiap bahan yang diklaim dibeli, dalam stok, dan dijual dalam
setiap pemprosesannya

Source: Content Claim Standard 3.0_CCS-101-V3-2021.07.01


3. Pencatatan dan dokumentasi

Tujuannya Pecatatatan (record keeping) adalah Organisasi harus menjaga


ketertelusuran lengkap produk dari pembelian bahan baku hingga penjualan
produk akhir.

⮚ Organisasi harus memelihara catatan yang lengkap, mutakhir, mudah diaudit,


dan dipahami untuk menunjukkan kesesuaian dengan semua kriteria CCS - GRS

⮚ Semua catatan yang digunakan dalam implementasi dan/atau verifikasi CCS –


GRS harus disimpan oleh organisasi selama minimal lima tahun.

Source: Content Claim Standard 3.0_CCS-101-V3-2021.07.01


4. Outsource/ Subkontraktor/ Pengalihdayaan

Organisasi dapat mengalihdayakan penanganan dan pemrosesan bahan yang diklaim


kepada subkontraktor. Dalam hal ini, organisasi bertindak sebagai organisasi kontraktor.
Organisasi harus mempertahankan tanggung jawab penuh untuk kesesuaian dengan
Standar untuk bahan yang dialihdayakan. Subkontraktor tidak boleh memiliki kepemilikan
bersama dengan organisasi kontraktor.

Source: Content Claim Standard 3.0_CCS-101-V3-2021.07.01


KRITERIA PEMPROSESAN DAN PENANGANANNYA

Organisasi diharapkan mempertahankan integritas bahan yang diklaim dalam


penanganan input dan output produk CCS - GRS

1. Kriteria Sertifikasi Produk

Untuk setiap pencampuran bahan yang akan diklaim dalam pemrosesan harus
memiliki persetujuan sebelumnya dari lembaga sertifikasi. Jika tidak, bahan tidak
akan dianggap bersertifikat. Bisa disampaikan saat audit dan atau waktu sertifikat
ruang lingkup akan diterbitkan

Source: Content Claim Standard 3.0_CCS-101-V3-2021.07.01


2. Mengelola Input Bahan
⮚ Organisasi harus menyimpan daftar lengkap pemasok bahan yang diklaim,
termasuk nomor lisensi masing-masing pemasok.

⮚ Organisasi yang menerima bahan yang diklaim harus memeriksa


dokumennya untuk memastikan bahwa deskripsi, kuantitas, kualitas dan
persentase campuran yang dijelaskan dalam dokumen sesuai dengan
produk yang diterima. Dokumen yang dipastikan dan dikumpulkan,
⮚ Nama dan alamat pemasok;
⮚ Kuantitas, kualitas, dan deskripsi produk
⮚ Referensi bahan yang klaim berikut persentasenya
⮚ Dokumen pengiriman
⮚ Catatan keuangan pembelian; dan
⮚ Sertifikat transaksi (TC), di mana bahan yang diklaim sudah disertifikasi

Source: Content Claim Standard 3.0_CCS-101-V3-2021.07.01


3. Penanganan bahan yang diklaim saat pemprosesan
Organisasi harus memiliki sistem untuk mengelola lacak balak bahan fisik, berdasarkan pemisahan dan
pencampuran bahan yang diklaim dapat terkendali selama pemprosesan.
1. Organisasi harus mendemonstrasikan proses kontrol dari setiap aliran proses bahan, pemisahan,
dan identifikasi bahan yang diklaim di dalam lokasi, termasuk resep yang digunakan, komposisi
bahan, kualitas bahan, dan jumlah stok.
2. Bahan yang diklaim harus diidentifikasi dengan jelas saat mereka bergerak melalui produksi setiap
saat, dimana pelabelan langsung dari bahan yang diklaim, mesin, bejana penyimpanan, atau area
penyimpanan harus jelas.
3. Bahan yang diklaim harus dipisahkan dari materi yang tidak diklaim setiap saat, kecuali bahan yang
diklaim dicampur dengan bahan yang sudah diijinkan.
4. Mesin harus bebas dari bahan yang tidak diklaim sebelum digunakan untuk bahan yang diklaim jika
tidak dilakukan akan dapat mengakibatkan kontaminasi yang mempengaruhi penyimpangan
rekonsiliasi volume.
5. Penyimpanan bahan yang diklaim harus dikelola untuk mengidentifikasi dan memisahkan material
yang diklaim dari material yang tidak diklaim. Prosedur harus ada untuk mencegah percampuran
atau penggantian bahan yang diklaim dengan bahan atau produk lain.
6. Tindakan pencegahan ekstra harus diambil di mana bahan yang diklaim sedang dikirim, disimpan,
atau diproses bersama bahan yang tidak diklaim dari jenis yang sama untuk memastikan bahwa
tidak ada percampuran atau penggantian yang tidak disengaja terjadi.

Source: Content Claim Standard 3.0_CCS-101-V3-2021.07.01


4. Kriteria pencampuran bahan yang diklaim
⮚ Pencampuran bahan yang diklaim dengan bahan yang tidak diklaim diperbolehkan dan harus dikelola
pada tingkat batch.
⮚ Ketika mencampur bahan yang diklaim dengan bahan yang tidak diklaim, atau bahan yang diklaim
berbeda dengan persentase kandungan bersertifikat yang berbeda, organisasi harus menyiapkan
perhitungan komposisi yang mencakup hal berikut:
1. Mendokumentasi semua bahan input untuk produk atau komponen tertentu yang dihasilkan
dari pencampurannya, termasuk bahannya, komposisi bahan, berat produk yang digunakan, dan
persentase bahan yang diklaim;
2. Perhitungan persentase kandungan yang diklaim dan kandungan per bahan baku berdasarkan
berat dan dari persentase klaim masing-masing input bahan, Bisa disertakan laporan pengujian
komposisi bahan (Jika ada)
3. Pertimbangan faktor loss/ Susut per bahan input saat pemprosesan; dan
4. Mendemonstrasikan bahwa kandungan bahan akhir yang dihitung mewakili bahan yang diklaim
sebenarnya yang ada setelah pemrosesan.
5. Perhitungan komposisi dapat dilakukan per batch atau per artikel yang termasuk dalam batch.
6. Trims dapat dikecualikan dari perhitungan komposisi produk tekstil dan alas kaki jika bukan
merupakan bahan yang diklaim dan jika total trim tidak lebih dari sepuluh persen dari total berat
produk.

Source: Content Claim Standard 3.0_CCS-101-V3-2021.07.01


TRANSPORTASI DAN PENJUALAN BAHAN YANG DIKLAIM
⮚ Organisasi harus memastikan bahwa produk yang mengandung bahan yang
diklaim harus diangkut ke unit lain, termasuk grosir dan pengecer, hanya
dalam kemasan, wadah, atau kendaraan yang sesuai yang ditutup/disegel
sedemikian rupa sehingga substitusi dan kontaminasi konten tidak
dimungkinkan. tanpa manipulasi atau kerusakan pada wadah.

⮚ Semua pengiriman bahan yang diklaim harus diberi label dengan identifikasi
yang secara jelas menghubungkannya dengan faktur atau dokumen
pengiriman yang relevan.

⮚ Organisasi harus mengajukan permohonan sertifikat transaksi (TC) dari


lembaga sertifikasi mereka untuk semua produk yang dijual oleh organisasi
ke bisnis lain yang mengacu pada standard GRS dan sesuai dengan bahan
yang diklaim.

Source: Content Claim Standard 3.0_CCS-101-V3-2021.07.01


1. Permohonan Sertifikat Transaksi (TC)
Permohonan sertifikat transaksi (TC) harus menyertakan bukti terdokumentasi dari
penjualan material yang diklaim dimana organisasi harus menyediakan informasi yang
diminta oleh lembaga sertifikasi, yang dapat mencakup tetapi tidak terbatas pada:

1. Faktur, pesanan pembelian, catatan keuangan, laporan pengujian kualitas produk


pihak ketiga (input dan output), dan dokumen pengiriman (misalnya dokumen
transportasi pemerintah) yang menunjukkan produk keluar telah /akan dijual kepada
pembeli produk yang disebutkan;
2. Identitas bahan, kualitas, dan kuantitas yang diklaim.
3. Faktur, dokumen pengiriman (misalnya dokumen transportasi pemerintah), catatan
keuangan, dan sertifikat transaksi (TC) yang masuk untuk memvalidasi pembelian
bahan input yang diklaim bersertifikat;
4. Perhitungan komposisi bahan yang diklaim dan rekonsiliasi volume yang seimbang
(antara Input dan output)
5. Identitas setiap subkontraktor yang menangani bahan yang diklaim selama bahan
tersebut dimiliki oleh organisasi. (Jika ada)

Source: Content Claim Standard 3.0_CCS-101-V3-2021.07.01


1. Permohonan Sertifikat Transaksi (TC)

Produk yang diklaim akan dianggap sah jika sertifikat transaksi (TC) ditebitkan
dari lembaga sertifikasi yang bertanggung jawab.

Sertifikat ruang lingkup produk yang diklaim (GRS) dan semua sertifikat
transaksi (TC) yang keluar untuk suatu organisasi harus diterbitkan oleh
lembaga sertifikasi yang sama.

Source: Content Claim Standard 3.0_CCS-101-V3-2021.07.01


TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN BAHAN
DAUR ULANG
TEXTILE DAN GARMENT
MANUFACTURING

c
Hal penting dalam sertifikasi GRS dalam proses Textile dan
garment
⮚ Scope Komposisi bahan recycled sudah bisa ditetapkan.
⮚ Ruang Lingkup unit yang akan disertifikasi. (Apakah ada unit yang diluar fasilitas – Sub
cont: Pembuatan serat, Spinning, Knitting/Weaving, Dyeing – Finishing, Washing,
Printing, dan embroidery)
⮚ Diagram alir proses Tekstil and garment untuk produksi produk yang disertifikasi GRS.
⮚ Policy atau Komitmen perusahaan untuk menerapkan system GRS selama proses
produksi.
⮚ Penanggung Jawab proses GRS dan struktur teamnya harus jelas peran dan tanggung
jawabnya.
⮚ Prosedur masing-masing proses harus mengacu pada Persyaratan GRS.
⮚ Proses manufaktur produk tekstil dan garment selama produksi bahan recycled harus
teridentifikasi.
⮚ Input bahan recycled harus balance dengan output (WW)
Session III.
Persyaratan Sosial GRS

c
Persyaratan Sosial GRS

Pekerja yang dipekerjakan di fasilitas yang terlibat dalam produksi produk GRS dilindungi oleh
kebijakan tanggung jawab sosial yang kuat
Persyaratan Sosial GRS didasarkan pada prinsip-prinsip Program Kepatuhan Sosial Global. Dalam hal
semua kasus persyaratan Sosial mengacu pada standar perburuhan internasional (ILO), undang-undang
nasional dan/atau lokal atau persyaratan GRS yang paling ketat, akan berlaku sejauh hal itu tidak
melanggar hukum yang berlaku.

Prinsip prinsip persyaratan sosial GRS secara Umum:


• Tidak ada kerja paksa, terikat, kontrak dan terpenjara
• Tidak Ada Pekerja Anak
• kebebasan berserikat dan pengakuan efektif atas hak untuk berunding Bersama
• Tidak ada diskriminasi dan pelecehan
• Kesehatan dan keselamatan
• upah, tunjangan dan persyaratan kerja
• Jam kerja

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Persyaratan Sosial GRS
Organisasi harus memastikan kepatuhan terhadap semua kriteria dari
persyaratan social terpenuhi selama satu tahun. Secara khusus, verifikasi
kepatuhan social mencakup:

• Inspeksi unit pengolahan dan penyimpanan, fasilitas toilet, tempat


istirahat, dan lokasi lain dari perusahaan yang memiliki akses bagi pekerja
yang berhubungan dengan Kesehatan dan keselamatan tempat kerja.

• Wawancara dengan manajemen dan wawancara rahasia dengan pekerja


dan perwakilan pekerja

• Tinjauan file personel, seperti daftar pekerja yang dipekerjakan, kontrak


pekerja, daftar gaji, protokol shift dan waktu kerja, verifikasi usia, dan
dokumen terkait lainnya
Kebijakan kepatuhan Sosial GRS
1. Organisasi Tersertifikasi harus memiliki seperangkat kebijakan yang jelas untuk
memastikan kepatuhan terhadap persyaratan sosial GRS, termasuk adanya salah
seorang penangung jawab sebagai yang ditunjuk untuk mengelola kepatuhan social
ditempat.

1. Organisasi harus memastikan kesadaran pekerja tentang persyaratan dan prinsip


prinsip kepatuha sosial GRS. Kesadaran pekerja dapat ditunjukkan melalui pelatihan
catatan atau prosedur seputar akses pekerja ke kebijakan sosial yang diperbarui.

1. Organisasi Bersertifikat harus menyerahkan dokumen yang ditandatangani yang


menegaskan komitmen mereka untuk mematuhi Persyaratan Sosial GRS

1. Organisasi Bersertifikat harus menyerahkan semua dokumen kebijakan yang relevan


dan catatan pelatihan yang mengacu pada prosedur yang ada untuk melindungi hak
dan keselamatan pekerja.
1. Tidak ada kerja paksa, terikat, kontrak dan terpenjara

⮚ Semua pekerjaan harus dilakukan atas dasar sukarela, dan tidak di bawah ancaman
hukuman atau sanksi apa pun.

⮚ Dilarang menggunakan kerja paksa atau kerja wajib dalam segala bentuknya, termasuk
kerja terpenjara bila tidak sesuai dengan Konvensi ILO 29.

⮚ Organisasi Bersertifikat tidak boleh mengharuskan pekerja untuk membuat:


⮚ deposito/jaminan keuangan dan tidak boleh menyimpan dokumen identitas (misalnya:
paspor, kartu identitas, dll.), atau menahan upah di luar perjanjian kontrak yang sah.

⮚ Organisasi Bersertifikat harus menghormati hak pekerja untuk memutuskan hubungan


kerja mereka setelah pemberitahuan yang wajar.

⮚ Organisasi Bersertifikat harus menghormati hak pekerja untuk meninggalkan tempat


kerja setelah giliran kerja mereka.
2. Tidak ada pekerja Anak
⮚ Organisasi Bersertifikat harus mematuhi:
1. usia minimum nasional untuk bekerja;
2. atau usia kelulusan wajib belajar;
3. atau pengecualian lain yang ditentukan;
4. dan tidak boleh mempekerjakan orang yang berusia di bawah 15 tahun. Namun, jika undang-
undang usia minimum setempat ditetapkan pada usia 14 tahun sesuai dengan pengecualian
negara berkembang berdasarkan Konvensi ILO 138, usia yang lebih rendah ini dapat berlaku.

⮚ Organisasi Bersertifikat tidak boleh merekrut pekerja anak atau mengeksploitasi anak dengan cara
apa pun. Jika anak-anak ditemukan bekerja secara langsung atau tidak langsung untuk Organisasi
Bersertifikat, Organisasi Bersertifikat harus mencari solusi sensitif dan memuaskan yang
mengutamakan kepentingan terbaik anak.

⮚ Organisasi Bersertifikat tidak boleh mempekerjakan pekerja muda di bawah usia 18 tahun pada
malam hari, atau dalam kondisi yang membahayakan kesehatan, keselamatan atau integritas
moral mereka, dan/atau yang membahayakan perkembangan fisik, mental, spiritual, moral atau
sosial mereka.
3. Kebebasan berserikat dan hak untuk berunding bersama
⮚ Pekerja memiliki hak untuk bergabung atau membentuk serikat pekerja atau asosiasi
pekerja yang mereka pilih sendiri dan untuk berunding bersama, tanpa izin sebelumnya
dari manajemen Organisasi Bersertifikat

⮚ Organisasi Bersertifikat tidak boleh mengganggu, menghalangi atau mencegah kegiatan


yang sah tersebut atau menciptakan suasana yang memusuhi pembentukan serikat
pekerja dan asosiasi pekerja.

⮚ Organisasi Bersertifikat tidak boleh mendiskriminasi atau menghukum perwakilan


pekerja atau anggota serikat pekerja karena keanggotaan atau afiliasi mereka dengan
serikat pekerja, atau aktivitas serikat pekerja yang sah, sesuai dengan standar
perburuhan internasional.

⮚ Organisasi Bersertifikat harus memberi perwakilan pekerja akses ke tempat kerja untuk
menjalankan fungsi perwakilan mereka, sesuai dengan standar perburuhan
internasional.
4. Tidak ada diskriminasi, pelecehan dan melecehkan
⮚ Organisasi Bersertifikat harus menghormati kesempatan yang sama dalam hal perekrutan, kompensasi,
akses ke pelatihan, promosi, pemutusan hubungan kerja atau pensiun.

⮚ Organisasi Bersertifikat tidak boleh terlibat dalam, mendukung atau mentolerir diskriminasi dalam
pekerjaan termasuk perekrutan, pelatihan, kondisi kerja, penugasan pekerjaan, gaji, tunjangan,
promosi, disiplin, pemutusan hubungan kerja atau pensiun berdasarkan jenis kelamin, usia, agama,
status perkawinan, ras, kasta, latar belakang sosial, penyakit, kecacatan, kehamilan, etnis dan asal
negara, kebangsaan, keanggotaan dalam organisasi pekerja termasuk serikat pekerja, afiliasi politik,
orientasi seksual, atau karakteristik pribadi lainnya.

⮚ Organisasi Bersertifikat harus mendasarkan semua syarat dan ketentuan kerja pada kemampuan
individu untuk melakukan pekerjaan, bukan berdasarkan karakteristik atau keyakinan pribadi.

⮚ Organisasi Bersertifikat tidak boleh terlibat dalam atau menoleransi intimidasi, pelecehan, atau
penyalahgunaan dalam bentuk apa pun. Ini harus mencakup larangan disiplin fisik dan psikologis.

⮚ Organisasi Bersertifikat harus menetapkan prosedur disipliner tertulis dan harus menjelaskannya dalam
istilah yang jelas dan dapat dimengerti kepada pekerja mereka. Semua tindakan disipliner harus
dicatat.
5. Kesehatan dan keselamatan
⮚ Organisasi Bersertifikat harus menyediakan kondisi yang aman dan bersih di semua fasilitas
kerja, harus menetapkan serangkaian prosedur yang mengatur kesehatan dan keselamatan
kerja. Prosedur darurat(emergency) harus ditampilkan dengan jelas dan dapat dipahami oleh
semua pekerja, dan bahaya harus ditandai dengan jelas.

⮚ Organisasi Bersertifikat harus mengambil langkah-langkah yang memadai untuk mencegah


kecelakaan dan cedera ditempat kerja, Mengedepankan Kesehatan pekerja yang timbul dari
atau terkait dengan, atau terjadi selama bekerja, dengan meminimalkan penyebab bahaya
yang melekat di lingkungan kerja. Alat pelindung diri yang tepat dan efektif harus disediakan
sesuai kebutuhan.

⮚ Organisasi Bersertifikat harus menyediakan akses ke bantuan dan atau fasilitas medis yang
memadai. Menyediakan pertolongan pertama yang tepat (staf terlatih, peralatan dan
perlengkapan yang memadai), Memiliki prosedur untuk memberikan pekerja akses ke
bantuan medis dalam keadaan darurat dalam hal pemberian pertolongan pertama jika ada
kasus kecelakaan terkait pekerjaan. Dan harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
pekerja mendapatkan bantuan medis; (Jaminan asuransi Pekerja).
5. Kesehatan dan keselamatan

⮚ Organisasi Bersertifikat harus menyediakan semua pekerja akses ke fasilitas toilet yang
bersih dan air minum dan, fasilitas sanitasi untuk persiapan dan penyimpanan makanan
serta memastikan bahwa fasilitas tempat tinggal bagi pekerja (jika disediakan) harus bersih
dan aman.
⮚ Organisasi Bersertifikat harus menugaskan tanggung jawab untuk kesehatan dan
keselamatan kepada perwakilan manajemen senior (P2K3).
⮚ Organisasi Bersertifikat harus memberikan pelatihan kesehatan dan keselamatan secara
teratur dan tercatat kepada pekerja dan manajemen, dan pelatihan tersebut harus diulang
untuk semua pekerja. Pelatihan yang relevan ini tergantung pada operasi dan tingkat risiko
terhadap kesehatan dan keselamatan.
⮚ Organisasi Bersertifikat harus memberikan perlindungan yang memadai terhadap
kebakaran, dan harus memastikan kekuatan, stabilitas dan keamanan bangunan (e.g SLF)
dan peralatan (e.g Boiler, Mesin, generator, dll), termasuk fasilitas tempat tinggal jika
disediakan.
⮚ Organisasi Bersertifikat harus melakukan pelatihan keselamatan kerja yang memadai bagi
pekerja, termasuk manajemen dalam pengelolaan limbah, penanganan dan pembuangan
bahan kimia dan bahan berbahaya lainnya.
6. Upah, tunjangan dan syarat kerja
⮚ Pengaturan kontrak kerja, sub-kontrak atau pekerjaan harian, skema magang di mana tidak ada niat
nyata untuk memberikan keterampilan atau menyediakan pekerjaan tetap, serta penggunaan kontrak
kerja jangka tetap yang berlebihan, atau pengaturan yang sebanding tidak boleh digunakan dan
diperkenankan. (untuk menghindari kewajiban-kewajiban kepada pekerja berdasarkan undang-undang
dan peraturan ketenagakerjaan atau jaminan sosial yang timbul dari hubungan kerja tetap).

⮚ Organisasi Bersertifikat harus memberi kompensasi kepada pekerja mereka dengan memberikan upah,
upah lembur, tunjangan dan cuti berbayar yang masing-masing memenuhi atau melampaui standar
standar minimum dan/atau standar industri dan/atau kesepakatan Bersama (mana yang lebih tinggi).
Upah dan kompensasi untuk jam kerja reguler harus memenuhi kebutuhan dasar.

⮚ Organisasi Bersertifikat harus menyediakan semua pekerja informasi tertulis yang dapat dimengerti
tentang kondisi kerja mereka, termasuk upah, sebelum mereka mulai bekerja; dan tentang rincian upah
mereka untuk periode pembayaran yang bersangkutan setiap kali mereka dibayar.

⮚ Organisasi Bersertifikat tidak boleh melakukan pemotongan gaji yang tidak sah atau tidak diatur oleh
hukum nasional. Organisasi Bersertifikat tidak boleh melakukan pemotongan gaji sebagai tindakan
disipliner.
6. Upah, tunjangan dan syarat kerja

⮚ Organisasi Bersertifikat harus memberikan semua tunjangan yang


diwajibkan secara hukum, termasuk cuti berbayar, kepada semua pekerja.

⮚ Organisasi Bersertifikat harus selalu memberi kompensasi kepada semua


pekerja untuk semua lembur dengan tarif premium sesuai dengan undang-
undang setempat dan, jika berlaku, dengan perjanjian kontrak.
7. Jam kerja
Organisasi Bersertifikat harus menetapkan jam kerja yang sesuai dengan
undang-undang nasional atau standar internasional yang relevan, mana pun
yang memberikan perlindungan lebih besar untuk memastikan kesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan pekerja.

UU Cipta Kerja GRS


Jam kerja/Minggu Mak 40 Jam Mak 48 jam
Lembur/Minggu 18 jam 12 Jam
Lembur harus bersifat sukarela, dan tidak boleh diminta secara teratur.

Organisasi Bersertifikat harus menghormati hak semua pekerja untuk istirahat selama shift
kerja dan setidaknya satu hari libur setelah enam hari berturut-turut bekerja, serta hari libur
umum dan tahunan.
Session IV
Sistem pengelolaan lingkungan GRS

c
Pengelolaan Lingkungan

Fasilitas yang terlibat dalam produksi produk GRS harus memiliki perlindungan
lingkungan yang kuat di tempat
Organisasi Bersertifikat harus memiliki sistem manajemen lingkungan (EMS). Sistem
manajemen lingkungan harus mencakup:
• Pedoman EMS (Kebijakan dan procedure dalam pengelolaan Lingkungan)
• Staf EMS yang ditunjuk (dari tingkat manajemen) yang bertanggung jawab atas
pelaksanaannya
• Mekanisme untuk tetap up-to-date dengan persyaratan hukum setempat yang berlaku.
• Ada pengendalian manajemen dasar: sistem untuk mendokumentasikan, mengukur,
dan melacak indikator lingkungan yang relevan
• Rencana tahunan untuk menargetkan dan mencapai perbaikan lingkungan yang berarti
di semua indicator
• Prosedur dan catatan untuk pelatihan staf terkait dalam indikator lingkungan

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Indikator Pengelolaan Lingkungan

• Penggunaan Energy (Energy use)


• Penggunaan air (Water use)
• Limbah cair (Wastewater/Effluent)
• Emisi udara (Emission to Air)
• Pengelolaan Limbah (Waste Management)

Monitoring Up-to-date permit Tracking and Setting target


record keeping
(monthly basis)

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Penggunaan Energy (Energy use)

• Organisasi Bersertifikat harus memantau dan memenuhi semua persyaratan


hukum yang relevan terkait dengan penggunaan sumber energy.
• Perizinan yang relevan dalam penggunaan dan pemanfaatan sumber energy
dan peralatannya harus dimiliki dan kepatuhan harus dipertahankan serta
diperbaharui sesuai dengan hukum yang berlaku. (Peizinan instalasi listrik,
boiler, genzet dll)
• Konsumsi penggunaan energy tercatat dan terlacak setiap bulan.
• Organisasi Bersertifikat harus menetapkan target untuk peningkatan efisensi
dan penghematan dalam penggunaan energi dan meninjau kemajuan setiap
tahun.
• Organisasi bersertifikat membuat rencana program dan menetapkan target
pengurangan emisi yang dihasilkan dari dampak penggunaan energy.
(Training konservasi energy dan implementasinya)

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Penggunaan air (water use)

• Organisasi Bersertifikat harus memantau dan memenuhi semua


persyaratan hukum yang relevan terkait dengan pemanfaatan sumber air.
• Perizinan yang relevan dalam penggunaan dan pemanfaatan sumber air
harus dimiliki dan kepatuhan harus dipertahankan serta diperbaharui sesuai
dengan hukum yang berlaku.
• Konsumsi penggunaan air tercatat dan terlacak setiap bulan.
• Organisasi Bersertifikat harus menetapkan target untuk peningkatan
efisensi dan penghematan dalam penggunaan air dan meninjau kemajuan
setiap tahun.

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Limbah cair (Waste water/Effluent)

• Organisasi Bersertifikat harus memantau dan memenuhi semua


persyaratan hukum yang relevan terkait dengan air limbah, dengan
pencatatan yang sesuai.
• Izin yang relevan dan mutakhir harus dimiliki dan kepatuhan harus
dipertahankan sesuai dengan hukum yang berlaku.
• Catatan pengeluaran air limbah tersedia.
• Organisasi Bersertifikat harus menetapkan target untuk peningkatan
efisensi dan penghematan dalam penggunaan air dan meninjau kemajuan
setiap tahun.

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Emisi udara (Emission to air)

• Organisasi Bersertifikat harus memenuhi semua persyaratan hukum yang


relevan (termasuk pemantauan) terkait dengan emisi udara, dengan
pencatatan yang sesuai.
• Izin yang relevan dan mutakhir harus dimiliki dan kepatuhan harus
dipertahankan.
• Inventarisasi emisi sumber titik utama ke udara harus dipelihara dan potensi
emisi fugitive harus ditangani.
• Harus ada pemeliharaan rutin terhadap setiap peralatan yang mengandung Zat
Perusak Ozon atau potensi pencemar udara lainnya. (Air conditioner and
refrigerant)
• Organisasi Bersertifikat harus menetapkan target untuk pengurangan emisi
udara dan meninjau kemajuan setiap tahun.

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Pengelolaan limbah padat (Waste management)
• Fasilitas harus memenuhi semua persyaratan hukum yang relevan terkait dengan pengelolaan limbah.
• Izin yang relevan dan mutakhir harus dimiliki dan kepatuhan harus dipertahankan.
• Kontraktor limbah harus memiliki izin yang sesuai.
• Limbah berbahaya dan tidak berbahaya harus dipisahkan dan kesadaran serta pelatihan karyawan
diberikan tentang penanganan dan pemilahan limbah.
• Prosedur inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan transportasi untuk semua aliran limbah harus
ada, termasuk meminimalkan masalah keselamatan terhadap lingkungan dan kesehatan.
• Tidak boleh dilakukan pembakaran sampah di tempat atau penimbunan sampah yang tidak terkendali.
• Organisasi Bersertifikat harus mencari dan menerapkan cara untuk meminimalkan produksi limbah,
dan meningkatkan penggunaan kembali atau daur ulang.
• Organisasi Bersertifikat harus mengukur jumlah limbah yang dihasilkan dan menyimpan catatan
terkait.
• Organisasi Bersertifikat harus menetapkan dan memenuhi target untuk pengurangan dalam produksi
limbah, perbaikan dalam pengelolaan limbah, dan meninjau kemajuan setiap tahun.

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Session V
Persyaratan Kimia GRS

c
Persyaratan Kimia

Bahan kimia yang digunakan dalam produksi produk GRS harus dapat
memberikan perlindungan terhadap lingkungan dan pekerja

Penjual akhir produk GRS bertanggung jawab untuk memastikan bahwa


produk memenuhi Daftar Zat Terbatas (RSL) mereka sendiri atau yang
dinominasikan atau persyaratan hukum apa pun di negara penjualan.

Jika perusahaan ingin menerapkan RSL pada produk akhir, perlu menetapkan
persyaratan pengujian bahan masukan terhadap RSL tersebut.

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Kriteria persyaratan Kimia Produk GRS

Kriteria GRS untuk penggunaan bahan kimia yang dapat digunakan dalam produksi
produk GRS didasarkan pada persyaratan utama sebagai berikut:
1. Peraturan REACH, Setiap bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan
Produk GRS tidak boleh mengandung Substances of Very High Concern (SVHC)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 European Regulation (EC) No
1907/2006 tentang Registration, Evaluation, Authorization and Restriction of
Chemicals (REACH), dan termasuk dalam Lampiran XIV
2. Tidak ada penggunaan yang diperbolehkan dari zat atau campuran yang
diberikan (atau mungkin diberikan pada saat aplikasi) salah satu kode
pernyataan bahaya dan/atau frase risiko (atau kombinasi dari mereka) yang
tercantum dalam Tabel A.
3. Memenuhi persyaratan MRSL- ZDHC, Minimal level 1
Note : Pembatasan Kode Bahaya (2) hanya dimaksudkan untuk diterapkan dalam kasus di mana ZDHC MRSL
tidak berlaku (Not Applicable)

Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange


Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange
Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange
Source: GRS Implementation Manual 4.2 ©2014 Textile Exchange

Anda mungkin juga menyukai