Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Recycle

Recycle atau daur ulang merupakan salah satu istilah yang biasa digunakan dalam
penanganan atau pengelolaan limbah, baik dalam skala kecil (rumah tangga) maupun skala
besar (industri). Daur ulang merupakan proses pemanfaatan atau penggunaan kembali limbah
yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Melalui proses daur ulang dan penggunaan kembali
ini, limbah yang biasanya dibuang ke lingkungan akan dapat digunakan dan diproses kembali
dengan cara dikembalikan ke proses produksi. Proses daur ulang ini bertujuan untuk
mengambil bahan-bahan yang masih dapat digunakan dari keseluruhan maupun sebagian
limbah yang dihasilkan.
Dalam penerapannya, daur ulang dibagi menjadi dua, yaitu : onsite recycling dan
offsite recycling. Onsite recycling lebih banyak dipilih dari pada offsite recycling. Hal ini
dikarenakan onsite recycling tidak memerlukan transportasi, tidak memerlukan penyimpanan,
maupun penanganan-penanganan lain dalam pengelolaannya, sehingga dapat menurunkan
resiko terhadap kesehatan dan lingkungan.
Proses daur ulang yang paling diminati adalah proses yang memerlukan manajemen
yang sederhana dan proses yang dapat menghasilkan bahan untuk digunakan kembali dalam
jumlah yang besar. Hal ini dapat memberikan keuntungan jika ditinjau dari segi ekonomi,
karena dapat mengurangi kebutuhan terhadap biaya pengadaan bahan baku dan biaya
pengolahan limbah. Selain itu, keuntungan juga diperoleh dari segi lingkungan, karena dapat
menghemat dan melestaraikan sember daya alam dan mengurangi jumlah limbah yang
dihasilkan.
Pemilihan limbah untuk proses daur ulang, tergantung pada kemurnian, konsentrasi
dan karakteristik bahan dari limbah yang akan digunakan kembali. Karena alasan tersebut,
beberapa bahan dari limbah yang akan di daur ulang perlu dilakukan penanganan terlebih
dahulu sebelum diproses lebih lanjut. Salah satu bentuk dari daur ulang adalah dengan
pemanfaatan atau penggunaan kembali bahan dari limbah yang dihasilkan untuk kemudian
dikembalikan ke proses asal. Selain itu, daur ulang juga dapat dilakukan dengan penggunaan
kembali bahan baku untuk proses lain.
Pada dasarnya, daur ulang dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1. Daur ulang dari produk yang dikonsumsi.
2. Daur ulang internal, merupakan daur ulang yang dilakukan di dalam industri proses.
3. Daur ulang eskternal merupakan daur ulang yang yang dilakukan diluar atau terpisah dari
kegiatan industri.
Daur ulang dari produk yang dikonsumsi dapat dibagi berdasarkan pemanfaatannya,
antara lain :
1. Penggunaan kembali produk, artinya produk dapat digunakan kembali. Contoh : botol
kaca merupakan produk yang dapat digunakan kembali.
2. Pengolahan bahan, artinya bahan tersebut dapat dimanfaatkan setelah diubah atau diolah
menjadi bentuk lain. Contoh : pengolahan kertas dan plastik bekas.
3. Penghasil energi, artinya memanfaatkan bahan untuk menghasilkan energi. Contoh :
pemanfaatan limbah domestik untuk menghasilkan biogas.
Daur ulang yang biasa dilakukan dalam industri proses, yaitu : pemisahan dan
perolehan kembali komponen yang masih dapat digunakan di dalam proses. Contohnya :
perolehan kembali serat-serat dalam industri pulp and paper, pembilasan secara counter
current pada industri pelapisan logam dan perolehan kembali pelarut (solvent) melalui proses
adsorpsi atau distilasi. Pengembalian bahan sebagai umpan dalam suatu proses dapat
meningkatkan mutu dari bahan baku yang diumpankan dan dapat mengurangi limbah padat
yang dihasilkan. Biasanya, proses ini juga dilengkapi dengan penghilangan kontaminan atau
pengotor.
Daur ulang juga dapat dilakukan secara eksternal. Contohnya : sebuah industri yang
menempatkan distilasi solvent di unit yang terpisah dari unit proses. Campuran pelarut
dialirkan ke unit distilasi untuk kemudian dipisahkan dari pengotornya, sehingga pelarut
menjadi lebih murni dan dapat digunakan kembali.

Anda mungkin juga menyukai