1. Penalaran
Epidemiologi
2. Pengukuran
3. Perbandingan
4. Estimasi
5. Uji Hipotesis
6. Validitas, Presisi, dan
Konsistensi Penelitian
Suatu hipotesis epidemiologi sebaiknya menjelaskan
hal-hal sebagai berikut :
Strategi Epidemiologi 7
• Uji statistik juga bisa dipahami sebagai suatu
prosedur untuk menilai sejauh mana peran peluang
(peran kebetulan) bermain dalam kesimpulan
tentang adanya hubungan/ pengaruh variabel.
Hubungan
• A. Tidak berhubungan secara statistik
• B. Berhubungan secara statistik
Strategi Epidemiologi 9
Berhubungan secara statistik
• 1. Non - Kausal
• 2. Kausal
• a. Tidak Langsung
• b. Langsung
Strategi Epidemiologi 10
HUBUNGAN KAUSAL
Suatu hubungan (asosiasi) dapat dikatakan kausal
bila hal-hal di bawah ini dipenuhi:
1. URUTAN WAKTU: Penyebab harus lebih dahulu
dari akibat. Paling sedikit harus diasumsikan. Ini
adalah syarat dasar bagi hubunganngan sebab-
akibat
2. KONSISTENSI: Bila asosiasi itu ditemukan pada
keadaan-keadaan yang berbeda, maka adanya
hubungan kausal makin diperkuat.
Strategi Epidemiologi 11
3. KEKUATAN HUBUNGAN
Semakin besar risiko relatif yang kita dapatkan
semakin kecil kemungkinannya bahwa hubungan
tersebut karena kebetulan
4. BIOLOGICAL GRADIENT
Adanya "biological gradient" atau hubungan dose-
response memperkuat dugaan adanya hubungan
kausal.
3. SPESIFITAS DAMPAK
Bila keterpajanan terhadap sesuatu faktor selalu
menimbulkan akibat yang sama, dan bila keterpajanan
tersebut dihilangkan maka akibatpun tidak timbul. Hal ini
jarang bisa berlaku karena adanya "multiple causation" dan
"multiple effects“.
4. COLLATERAL EVIDENCE & BIOLOGICAL PLAUSIBILITY
"Collateral evidence" atau bukti tambahan dapat berupa
statistik vital nasional. "Biological plausibility" dapat diperoleh
dari penelitian-penelitian di laboratorium yang sesuai dengan
hipotesis yang sedang dikaji
KONSEP PENYEBAB/KAUSA
• Sebuah penyebab/kausa penyakit adalah sebuah kejadian,
kondisi, karakteristik atau kombinasi dari faktor-faktor yang
memainkan peranan penting untuk menghasilkan sebuah luaran
(outcome) kesehatan
• Kausa harus mendahului sebuah luaran (outcome)
• Sufficien vs Necessary
sebuah kausa dikatakan sufficient ketika kausa tersebut
mau tidak mau menghasilkan atau mengawali sebuat outcome.
Kausa sufficient terdiri atas Kausa Component
HUMAN
Merupakan manusia yang akan mendapatkan penyakit itu, yang
kerentanan dan responnya terhadap agen dipengaruhi berbagai
faktor risiko instrinsi
ENVIRONMENTAL
Merupakan faktor ekstrinsik yang mempengarhui agen dan
kesempatan untuk mendapatkan eksposur
• Dikarenakan EPIDEMIOLOGICAL TRIAD tidak terlalu
cocok dengan banyak penyakit non-infeksi,
beberapa model kausasi terlah disusulkan, salah
satunya adalah
ROTHMAN CAUSAL PIES
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J Component Kausa
A Necessary Kausa
FAKTOR-FAKTOR DALAM KAUSASI
1. Predisposing Factor
contoh: umur, jenis kelamin, genetik
2. Enabling (or Disabling) Factor
contoh: penghasilan rendah, gizi buruk, kurangnya
pelayanan kesehatan
3. Precipitating Factor
Contoh: paparan terhadap sebuah agen spesifik
4. Reinforcing Factor
Contoh: ekspor berulang, kondisi lingkungan yang
memperberat sebuah kejadian penyait
DESAIN EPIDEMIOLOGI
1. Epidemiologi Deskriptif, mempelajari kejadian
dan distribusi penyakit atau masalah yang
berkaitan dengan kesehatan
2. Epidemiologi Analitik, mempelajari determinan
yaitu factor-factor yang berhubungan dengan
kejadian dan distribusi penyakit atau masalah
yang berkaitan dengan keseahtan
Bagaimana cara mempertimbangkan adanya
asosiai antara kausa dengan efek/luaran?
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
• Studi Eksperimental
1) Random Controlled Trial
2) Field Trial
3) Community Trial
• Studi Non eksperimental (Observasional)
1) Kohort
2) Case Control
3) Cross Secitonal
4) Studi Ekologi
Strategi Epidemiologi 22