Pengantar
Abad 17-19 : kesehatan masyarakat disibukan dengan menghilangkan penyakit seperti wabah pes, cacar,
dan kolera.
Abad 19 : di era industrialisasi dan urbanisasi, pekerjaan kesehatan masyarakat berfokus pada isu-isu
lingkungan seperti pasokan air bersih, pembuangan limbah, dan perumahan yang lebih baik, yang
seharusnya menjadi wewenang para insinyur dan prencana.
Abad 20 : transisi epidemiologi melihat penyebab kematian dan kecacatan melalui pergeseran penyakit-
penyakit infeksi menjadi penyakit kronis, seperti stroke, jantung, kanker, penyakit pernafasan,
kecelakaan, yang disebabkan oleh gaya hidup masyarakat. Peran tenaga kesehatan pada masa ini yaitu
melakukan skrining masal, program vaksinasi, imunisasi, serta pendidikan kesehatan secara langsung dan
melalui kampanye di media massa.
Saat ini : kesehatan masyarakat dianggap sebagai ‘tanggung jawab sosial’ dimana tugas promosi
kesehatan merupakan tugas bersama. Kesehatan dan kesejahteraan dipengarusi banyak faktor, sehingga
perbaikan kesehatan tidak hanya dibebankan pada praktisi kesehatan saja, namun merupakan agenda
lintas-sektoral yang berpengaruh terhadap bidang lingkungan, ekonomi, dan sosial, seperti kemiskinan,
ketersediaan makanan, transportasi, kejahatan, dan pekerjaan.
Kegiatan Reflektif
Tindakan reflektif seringkali dipahami sebagai tindakan PRAXIS, dimana terjadi perputaran siklus antara
proses praktik-teori-praktik. Tindakan reflektif juga merupakan proses yang menghubungkan antara
pengalaman, teori, dan praktik.
Proses tindakan reflektif dapat digambarkan sebagi berikut :
1. Berbagi informasi/pengalaman
2. Analisis dan interpretasi masalah dan situasi
3. Menggambarkan kerangka teori
4. Mengaplikasikan kembali teori yang telah terbentu menjadi praktik
Daftar Pustaka
Ryadi, Alexander. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : Andi Offset. 2016.
Noidoo, Jennie dan Wills, Jane. Developing Practice for Public Health and Health Promotion, Jilid III.
London : Baillierre Tindal. 2010.