Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN INDIVIDU

Nama : Dewi Ayu Puspitasari


NPM :1906335735
Kelompok :1
Buku, Chapter : Naidoo, Part 1 (Chapter 1-4)
Halaman : 3-13
Part 1
Pendorong Kesehatan Masyarakat dan Praktik Promosi Kesehatan

Chapter 1 : Teori Dalam Praktik


Overview
Pemahaman mengenai kesehatan masyarakat dan praktik promosi kesehatan sangat penting dalam
praktik pemberian informasi. Mengidentifikasi sebuah teori untuk kemudian diprkatikkan dalam
masyarakat tidaklah mudah.

Pengantar
Abad 17-19 : kesehatan masyarakat disibukan dengan menghilangkan penyakit seperti wabah pes, cacar,
dan kolera.
Abad 19 : di era industrialisasi dan urbanisasi, pekerjaan kesehatan masyarakat berfokus pada isu-isu
lingkungan seperti pasokan air bersih, pembuangan limbah, dan perumahan yang lebih baik, yang
seharusnya menjadi wewenang para insinyur dan prencana.
Abad 20 : transisi epidemiologi melihat penyebab kematian dan kecacatan melalui pergeseran penyakit-
penyakit infeksi menjadi penyakit kronis, seperti stroke, jantung, kanker, penyakit pernafasan,
kecelakaan, yang disebabkan oleh gaya hidup masyarakat. Peran tenaga kesehatan pada masa ini yaitu
melakukan skrining masal, program vaksinasi, imunisasi, serta pendidikan kesehatan secara langsung dan
melalui kampanye di media massa.
Saat ini : kesehatan masyarakat dianggap sebagai ‘tanggung jawab sosial’ dimana tugas promosi
kesehatan merupakan tugas bersama. Kesehatan dan kesejahteraan dipengarusi banyak faktor, sehingga
perbaikan kesehatan tidak hanya dibebankan pada praktisi kesehatan saja, namun merupakan agenda
lintas-sektoral yang berpengaruh terhadap bidang lingkungan, ekonomi, dan sosial, seperti kemiskinan,
ketersediaan makanan, transportasi, kejahatan, dan pekerjaan.

Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat Modern


Element kunci dari kesehatan masyarakat modern dapat dilihat dari :
 memiliki persfektif populasi
 mengakui peran pemerintah dalam penanggulangan penyebab sosial-ekonomi yang mendasari
kesehatan yang buruk
 bermitra dengan komunitas lokal untuk menjamin keterlibatan mereka dalam semua tahap
pelayanan, pengembangan, dan perencanaan
 bermitra dengan Lembagalain dan masyarakat untuk mengembangkan strategi perningkatan
kesehatan
 mengembangkan kapasitas masyarakat, professional, dan organisasi.

Hubungan Antara Kesehatan Masyarakat Dan Promosi Kesehatan


Perbedaan kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan :
Kedokteran kesehatan masyarakat Promosi kesehatan
Fokus Pencegahan, pemantauan, dan pengelolaan Perlindungan dan promosi
penyakit kesehatan
Dasar pengetahuan Biomedik Sosisologi, kebijakan sosial,
Ekonomi kesehatan Pendidikan dan psikologi
epidemiologi
Tugas utama  Penelitian tentang etiologi, kejadian dan  Membuat kebijakan untuk
prevalensi penyakit melindungi dan promosikan
 Pengawasan dan penilaian kesehatan kesehatan
populasi  Pendidikan dan informasi
 Mengelola wabah penyakit menular (dan mengenai kesehatan dan
bahaya non-biologis) perubahan perilaku
 Merencanakan, memantau dan  Bekerjasama dengan
mengevaluasi program skrining dan komunitas dalam
evaluasi mengidentifikasi dan
 Merencanakan program dan layanan memenuhi kebutuhan
untuk meningkatkan ketersediaan  Pengembangan organisasi
layanan kesehatan
Area kerja Sector kesehatan Semua sector dimana
masyarakat tinggal, bekerja dan
bermain,
Proses Top down : mengumpulkan informasi dan Pengembangan kapasitas
pengembangan kebijakan individu dan masyarakat
Nilai Otoritas, keahlian, kepatuhan Kolaborasi, kemitraan, advokasi,
mediasi, pemberdayaan
Tenaga Kerja Kesehatan Masyarakat
Kepala petugas medis inggris membedakan tenaga kesehatan masyarakat menjadi :
 Seseorang yang memimpin dan mempengaruhi strategi kesehatan masyarakat (spesialis), seperti
misalnya direktur kesehatan masyarakat
 Orang yang terlibat langsung dalam peningkatan kesehatan (praktisi), misalnya perawat dan bidan
 Orang yang harus diberi informasi mengenai prinsip peningkatan kesehatan, misalnya pekerja
sosial dan guru.
Peran para praktisi dalam peningkatan kesehatan masyarakat sendiri bergantung pada berbagai faktor,
seperti pelatihan professional, peran dalam organisasi, pengalaman pribadi, minat, serta perspektif sosial
dan politik.

Keterampilan dan Kompetensi bagi Kesehatan Masyarakat dan Promosi Kesehatan


 Surveillance dan assesment kesehatan dan kesejahteraan penduduk, misalnya melakukan
penilaian kebutuhan dan menganalisis data yang dikumpulkan secara rutin
 Mempromosikan dan melindungi kesehatan dan kesejahteraan penduduk, misalnya menyelidiki
wabah penyakit, memantau dan mengendalikan wabah penyakit menular, memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan program skrining, dan membentuk kelompok berhenti merokok.
 Mengembangkan manajemen kualitas dan risiko dalam budaya evaluatif, misalnya
menggunakan bukti penelitian dalam pengambilan keputusan mengenai intervensi.
 Menjalin kemitraan demi kesehatan dan kesejahteraan
 Pengembangan kebijakan, strategi dan layanan, misalnya menganalisis data mengenai akses dan
penggunaan layanan kesehatan primer
 Menerapkan kebijakan dan strategi, misalnya melakukan assessment terahap dampak kesehatan
terhadap rencana keputusan yang akan diusulkan
 Bekerjasama dengan dan untuk masyarakat, misalnya memetakan organisasi local dan
mengadakan kegiatan bersama.

Kegiatan Reflektif
Tindakan reflektif seringkali dipahami sebagai tindakan PRAXIS, dimana terjadi perputaran siklus antara
proses praktik-teori-praktik. Tindakan reflektif juga merupakan proses yang menghubungkan antara
pengalaman, teori, dan praktik.
Proses tindakan reflektif dapat digambarkan sebagi berikut :
1. Berbagi informasi/pengalaman
2. Analisis dan interpretasi masalah dan situasi
3. Menggambarkan kerangka teori
4. Mengaplikasikan kembali teori yang telah terbentu menjadi praktik

Nilai-Nilai Dan Prinsip-Prinsip Praktik


Nilai-nilai kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan bersumber dari tiga kunci, yaitu :
1. Empat prinsip dasar etika layanan kesehatan (Beauchamp & Childress,1995; Naidoo, 2010).;
 penghormatan terhadap otonomi pribadi,
 non-maleficience (tidak merugikan),
 beneficience (bertindak untuk kepentingan orang lain),
 justice (berlaku adil; bersifat distributive dan sosial).
2. WHO menyusun prinsip panduan dalam melakukan promosi kesehatan sebagai bagian komitmen
terhadap ‘kesehatan untuk semua’ (WHO, 1985; Nadioo, 2010) :
 Keadilan
 Pemberdayaan (memungkinkan individu dan masyarakat mengambil peran terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka)
 Partisipasi (melibatkan semua pihak dari tiap level)
 Lintas sektoral (kerjasama dengan berbagai Lembaga terkait)
 holistik (membina kesehatan fisik, mental, sosial, kesejahteraan spiritual dan seksual)
3. prinsip-prinsip yang berkaitan dengan pemerintahan dan akuntabilitas sektor publik, meliputi
terinformasi fakta, transparan, professional, dan menawarkan keuntungan.

Daftar Pustaka
Ryadi, Alexander. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : Andi Offset. 2016.
Noidoo, Jennie dan Wills, Jane. Developing Practice for Public Health and Health Promotion, Jilid III.
London : Baillierre Tindal. 2010.

Anda mungkin juga menyukai