Oleh:
KELOMPOK 4
COVER ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 3
ISI .......................................................................................................................................... 5
2.2 Deteksi Polusi Udara Untuk Early Warning System & Long Term Monitoring ... 8
2.4 Sebutkan Sumber Data Yang untuk Mengendalikan Terjadinya Polusi Udara ..19
2.7 Identifikasi Berbagai Lembaga Yang Berperan Aktif dalam Pencegahan dan
Pengendalian ........................................................................................................................32
2.8 Bagaimana kita Bisa Berkotribusi dalam Pencegahan dan Pengendalian ............36
BAB 1
PENDAHULUAN
Saat ini, polusi udara menempati posisi pertama faktor risiko lingkungan terhadap
kesehatan, di mana paparan dalam jangka singkat maupun panjang dapat dikaitkan dengan
dampak kesehatan itu sendiri (WHO, 2016). Berdasarkan WHO (2002) dan WHO (2014) dalam
Haryanto (2018) diestimasikan hampir dua per tiga dari delapan ratus ribu kematian dan 4,6 juta
hilangnya tahun hidup yang sehat secara global dipengaruhi oleh polusi udara, dan kejadian ini
terus berlanjut hingga kini. Selain itu, polusi udara juga terbukti telah menurunkan blood lead
levels (BLLs) pada anak-anak serta meningkatkan risiko kesehatan terkait sistem pernapasan
seperti pneumonia, infeksi saluran pernapasan bawah, dan penyakit paru obstuktif kronis
Di sisi lain, permasalahan polusi udara terus mengalami peningkatan (semakin buruk)
dari tahun ke tahun, dan terjadi secara meluas di dunia, bahkan di Indonesia. Sehingga, perlu
1) Secara global, seberapa besar kontribusi polusi udara relatif terhadap total seluruh
2) Bagaimana cara deteksi terjadinya polusi udara untuk early warning system dan long term
monitoring?
3) Apa saja komponen polusi udara yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat?
4) Apa saja sumber data yang bisa dimanfaatkan untuk mengenali terjadinya polusi udara?
Universitas Indonesia
4
6) Bagaimana pencegahan dan pengendalian polusi udara serta proses terjadinya dampak
7) Apa saja lembaga yang seharusnya bisa berperan aktif dalam pencegahan dan pengendalian
polusi udara?
8) Bagaimana kita bisa berkontribusi dalam pencegahan dan pengendalian polusi udara serta
dampaknya?
Makalah ini membahas tentang polusi udara dan kesehatab mulai dari posisi yang
dimiliki oleh polusi udara dibandingkan dengan pencemaran lainnya, cara mendeteksi,
komponen yang menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat, sumber data yang bisa
kesehatan yang ditimbulkan, pencegahan dan pengendalian, lembaga yang berperan, serta
kontribusi yang kita miliki dalam mencegah dan mengendalikan polusi udara itu sendiri.
Universitas Indonesia
5
BAB 2
ISI
lingkungan terhadap kesehatan terbesar (WHO, 2016). Dengan melihat PM2.5 (polutan udara
yang paling umum diteliti dan dijadikan sebagai indikator paparan terhadap pencemaran udara)
dan PM10, dapat dilihat bahwa pencemaran udara terjadi di berbagai wilayah dan cenderung
ataupun PM10 yang dilakukan pada berbagai kota yang kemudian dibandingkan dengan Air
Quality Guidelines milik WHO. Dari grafik tersebut, dapat dilihat bahwa banyak sekali kota di
berbagai belahan benua memiliki polutan udara yang melebihi air quality guidelines milik
WHO. Di mana, tiga wilayah dengan kondisi ‘terparah’ adalah Mediterranean Timur, Pasifik
Barat (di daerah ekonomi menengah ke bawah), dan Asia Tenggara. Sementara itu, wilayah
dengan kondisi yang ‘lebih baik dari wilayah lainnya’ adalah Amerika, Pasifik Barat, dan
Eropa; yang mana penjelasan lebih lanjut terkait wilayah yang dimaksud adalah wilayah dengan
Universitas Indonesia
6
Grafik 1 Annual Mean Particulate Matter Concentration di Berbagai Kota Yang Dibandingkan
Dengan Air Quality Guidelines Milik WHO
Sumber: WHO, 2016
Polusi udara menjadi masalah yang terus mengalami peningkatan, yang dibuktikan
dengan data yang terlampir pada grafik 2 berikut. Grafik 2 menjelaskan bahwa secara global,
lebih dari 60% kota mengalami peningkatan polusi udara dalam jangka waktu lima tahun. Hal
ini sejalan dengan besarnya proporsi populasi kota yang merasakan peningkatan polusi udara itu
sendiri secara global, meskipun proporsi tersebut berada sedikit di bawah proporsi kota dalam
lingkup global yang mengalami peningkatan polusi udara. Dengan begitu, dari kedua data ini,
dapat disimpulkan bahwa peningkatan polusi udara itu sendiri tidak mudah untuk dianggap
ataupun dirasakan. Tentunya ini menjadi sebuah tantangan tersendiri, mengingat potensi
Universitas Indonesia
7
Grafik 2 Proporsi Berbagai Kota dengan Peningkatan dan Penurunan Polutan Udara Dalam
Jangka Waktu Lima Tahun (2008-2013)
Sumber: WHO, 2016
Grafik 3 Proporsi Populasi Berbagai Kota Yang Merasakan Peningkatan dan Penurunan
Polutan Udara Dalam Jangka Waktu Lima Tahun (2008-2013)
Sumber: WHO, 2016
Universitas Indonesia
8
Peningkatan masalah polusi udara juga terjadi di Indonesia, di mana Greenstone & Fan (2019)
mengemukakan bahwa dalam kurun waktu 18 tahun, Indonesia beralih dari salah satu negara
paling bersih di dunia menjadi salah satu dari dua puluh negara paling berpolusi, karena
konsentrasi polusi partikulat udaranya meningkat 171 persen; dengan lonjakan terbesar terjadi
selama beberapa tahun terakhir. Lebih lanjutnya dapat dilihat pada grafik berikut.
2.2 Jelaskan cara deteksi terjadinya polusi udara untuk early warning system dan long
term monitoring !
Untuk dapat mengetahui kondisi ataupun tingkat kebersihan udara dari gas-gas polutan
yang membahayakan manusia membutuhkan suatu alat khusus yang mampu mendeteksi dan
mengukur konsentrasi gas polutan di lingkungan tersebut. Dengan tingkat kemajuan teknologi
yang berkembang pesat di bidang teknologi sensor, elektronika, dan komputer dapat dibuat
sebuah alat pendeteksi polutan udara berupa alat yang mampu melakukan deteksi dan
monitoring polusi udara yang berbasis array sensor gas metal oksida. Sensor metal oksida
adalah sensor gas dengan harga yang sangat terjangkau dan memiliki sensitivitas yang cukup
Universitas Indonesia
9
baik pada beberapa jenis gas sekaligus. Larik (array) sensor gas berfungsi sebagai perangkat
sebagai pengolah data yang berupa besar tegangan keluaran setiap sensor saat terpapar ke gas
polutan tertentu. Sensor-sensor dengan kemampuan mendeteksi gas-gas yang sejenis pada larik
mikrokontroler yang sudah di-install program untuk menjalankan algoritma deteksi dan
pengukuran tingkat polutan, akan dilakukan analisis mengenai jenis polutan dan tingkat
konsentrasinya. Hasil analisis ini kemudian ditampilkan pada layar LCD sehingga pengguna
dilakukan oleh Zampolli dkk. yang membuat e-nose sederhana yang digunakan untuk
melakukan deteksi gas CO dan NO2 di udara. Penelitian ini menggunakan sensor metal oksida
untuk mendeteksi 12 macam gas polutan penyebab penyakit pernapasan. Gas-gas tersebut
adalah aldehid, ozon, NO2, CO2, radon, CO, belerang (II) dioksida, formaldehid, volatile
organic compounds (VOC), uap air, timah, dan beberapa zat lain. Pemrosesan dilakukan
menggunakan logika fuzzy. Peralatan mampu melakukan deteksi gas CO sampai pada
Wicaksono dan Suismono membuat sebuah alat yang digunakan untuk mendeteksi gas
CO, CO2, dan NOX. Peralatan yang dibuat menggunakan sensor TGS 2201 dan TGS 4161
sebagai detektor gas, mikrokontroler AT89S51 yang diprogram menggunakan assembly sebagai
pengolah sinyal, dan dot matrix sebagai penampil nilai konsentrasi. Peralatan dilengkapi dengan
light emitting diode (LED) merah yang menyala ketika konsentrasi gas yang terdeteksi melebihi
ambang batas. Sensor yang digunakan mampu mendeteksi gas CO sampai konsentrasi 300 ppm,
gas CO2 sampai 10.000 ppm, dan gas NOX sampai 1 ppm.
Universitas Indonesia
10
informasi tentang kualitas udara yang ada. Untuk dapat memonitoring kualitas udara tersebut,
dibangun prototipe monitoring kualitas udara. Implementasi prototipe monitoring kualitas udara
dengan membuat 2 buah station yang berisi sensor MQ-7 sebagai pendeteksi karbon monoksida
(CO), sensor MQ-135 pendeteksi karbon dioksida (CO2), sensor SHARP GP2Y1010AU0F
sebagai pendeteksi debu, mikrokontroler arduino, dan modul radio NRF24L01 sebagai
Desain prototype dari Main Device. Semua sensor diletakkan di bagian depan dimana di
bagian atas terdapat sel surya yang digunakan sebagai sumber daya dari alat ini. Dan tampak
bagian samping alat ini terdapat antena yang dimana itu adalah antena NRF24l01 yang
digunakan untuk mengirim data ke Hub Device. Alat ini nanti akan ditempatkan di sudut –
Kemudian terdapat desain prototype Hub Desain. Alat ini terbungkus dengan bentuk balok
berwarna hitam. Di dalamnya terdapat 2 board yaitu Arduino Uno dan NodeMCU. Di bagian
Universitas Indonesia
11
atas terdapat 3 buah led, led merah, led biru, dan led hijau. Kemudian di bagian samping tampak
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) adalah standar untuk laporan kualitas udara
kepada masyarakat. Dalam ISPU terdapat skala untuk menerangkan tingkat kualitas udara dan
dampaknya bagi kesehatan bagi makhluk hidup. ISPU ditetapkan berdasarkan 5 pencemar yaitu
Karbon Monoksida (CO), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Ozon Permukaan
(O3), Partikel Debu (PM10). Di Indonesia ISPU diatur berdasarkan Keputusan Badan
Di sisi lain, Swandanu dalam penelitiannya yang berjudul “Sistem Pemantauan Kondisi
Udara dengan Transmisi Radio Frekuensi” berhasil membuat sebuah alat untuk mengukur kadar
gas karbon monoksida dan karbon dioksida di udara bebas menggunakan sensor gas TGS 2620
dan TGS 4161. Alat tersebut juga dilengkapi dengan modul SHT 11 untuk mengukur suhu dan
mampu mengirimkan data secara wireless sejauh 200 meter. Penulis menggunakan sebuah layar
LCD 16x2 sebagai penampil di dalam sistem tersebut. Sebagai penampil hasil pembacaan
Universitas Indonesia
12
sensor di komputer penulis membuat aplikasi menggunakan aplikasi Visual Basic 2008.
Pengujian sistem dilakukan di udara bebas di jalan raya di lima lokasi di sekitar kota
Yogyakarta yang padat lalu lintas kendaraan bermotor pada malam dan siang hari. Hasil
pengambilan data menunjukkan bahwa kadar gas CO2 rata-rata di lima tempat tersebut lebih
tinggi pada malam hari dibandingkan pada saat siang hari, sedangkan untuk gas CO konsentrasi
gas jauh lebih tinggi pada saat siang hari dibandingkan dengan malam hari
Sensor metal oksida timah oksida (SnO2) adalah sebuah semikonduktor. Mekanisme
kinerja sensor terhadap gas dapat ditunjukkan sesuai pada persamaan 1 dan 2.
permukaan dan gas. Persamaan 1 menunjukkan bahwa oksigen secara kimia fisis teradsorbsi ke
rendah saat kondisi udara bebas dari gas kontaminan. Elektron yang dihasilkan oleh reaksi
dengan gas-gas yang dapat terbakar R(g) pada persamaan 2 menyebabkan peningkatan
konduktivitas sensor pada saat sensor terpapar gas polutan. Untuk meningkatkan sensitivitas
sensor ditambahkan sedikit logam katalis pada sensor. Dengan memanfaatkan karakteristik dari
masing-masing sensor saat mendeteksi gas polutan dapat dibuat alat yang otomatis menghitung
Universitas Indonesia
13
Secara umum, sebuah larik (array) dapat diartikan sebagai beberapa benda yang disusun
menurut aturan tertentu. Dalam pembahasan sensor array, maka benda di sini adalah sensor-
sensor gas. Sebuah array sensor dapat diartikan sebagai kumpulan sensor yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi mengenai bahan yang sedang dites. Dalam aplikasi yang melibatkan
zat kimia, sensor-sensor ini terdiri dari sensor-sensor yang berbeda dengan sensitivitas yang
berbeda-beda pula. Larik sensor gas dipakai untuk mengonversi informasi kimia yang terdapat
pada gas sampel menjadi sinyal-sinyal yang dapat terukur. Sensor-sensor tersebut diakses secara
individual dan secara hampir bersamaan pada alat yang digunakan. Oleh sebab itu, dalam
prosedur operasinya sensor-sensor tersebut dapat digunakan sebagai elemen sensor yang
Sensor MQ-7
Perangkat sensor dengan tipe CO gas sensor MQ-7 didesain untuk men- deteksi tingkat
pencemaran udara terutama oleh kandungan karbon monoksida (CO). Apabila sensor MQ-7
mendeteksi gas CO yang ada di udara, maka tegangan output pada sensor akan meningkat, Hal
Universitas Indonesia
14
ini mengakibatkan penurunan resistansi sensor yang juga memiliki sebuah heater, yang
Output sensor memiliki karak- teristik berupa tegangan output yang akan semakin besar
sesuai dengan besarnya kadar ppm pada saat mendeteksi keberadaan gas CO. Pengukuran kadar
ppm gas CO diperoleh dari perbandingan antara resistansi sensor pada saat terdapat gas (RS)
dengan resistansi sensor pada saat udara bersih (RO). Nilai ppm dapatdicari dengan
Rangkaian tambahan pada sensor MQ-7 ini menggunakan nilai RL sebesar 10 KΩ, bisa dilihat
pada Gambar 4. Dari persamaan 1 semakin banyak gas CO maka resistansi semakin menurun
Rancangan sistem
Universitas Indonesia
15
Pada Gambar 2 ditampilkan blok diagram dari sistem deteksi dan monitoring polusi udara
Pendeteksi gas dibangun menggunakan delapan buah sensor gas. Sensor-sensor tersebut adalah
tujuh sensor keluaran perusahaan Figaro Inc seri TGS dan sebuah sensor CO2 seri MG811
keluaran Hanwei Electronics. Delapan sensor tersebut terbagi menjadi tiga kelompok, yakni
sensor dengan catu daya 6 V, 5 V, dan 3 V. Tegangan keluaran masing-masing sensor akan
diolah oleh perangkat ADC ATmega 2560 pada board Arduino Mega 2560 dan selanjutnya
dilakukan perhitungan menurut algoritma yang sudah diprogramkan. Khusus untuk keluaran
dari sensor MG811 harus diolah melalui buffer sebagai pengonversi impedansi dari keluaran
sensor. Tombol tekan digunakan untuk memilih pilihan tampilan, sedangkan hasil perhitungan
Universitas Indonesia
16
dari sumber pencemar tidak bergerak seperti lingkungan kerja perkantoran, industri,
udara yang berasal dari sumber bergerak maupun tidak bergerak banyak
pencemar udara tersebut dapat muncul dalam bentuk yang bervariasi dan
memengaruhi kesehatan manusia adalah partikel, CO, NOx, SOx, dan Hidrokarbon.
Kondisi lingkungan dan perilaku pekerja yang tidak aman merupakan dua hal
kualitas lingkungan seperti timbulnya pencemaran udara, baik yang terjadi di dalam
1407/MENKES/SK/XI/2002).
(Wardhana, 2007). Dampak pencemaran udara ini dapat terjadi pada berbagai
asam dan mempercepat pemanasan global di atmosfer. Jika ditinjau dari segi
dan bangunan serta biaya perawatan penyakit akibat pajanan pencemar. Dampak
pencemaran udara dari segi kesehatan akan memicu timbulnya penyakit akut
dan kronis.
pencemar udara yang terdiri dari senyawa organik volatil (VOC), pencemar udara
berbahaya (HAPs), Particulate Matter (PM), Nitrogen Oksida (Nox), dan Sulfur Oksida
(SOx). Sebagian besar VOC dan HAPs berasal dari tinta cetak termasuk aplikasi dari
mesin inkjet, larutan pembersih, larutan cetak, pembersihan, perekatan, dan pelapisan
gulungan. Larutan dengan komposisi VOC dan tekanan uap yang tinggi dapat
menguap dengan cepat pada suhu ruang sehingga menghasilkan peningkatan emisi
Particulate Matter merupakan suatu campuran kompleks dari partikel padat dan
cair sangat kecil yang ditemukan di udara. Partikel merupakan salah satu
pencemar yang sering dijadikan sebagai salah satu indikator pencemaran udara
Universitas Indonesia
18
Partikel memiliki beberapa variasi ukuran dan tersusun dari banyak material serta
unsur kimia. Salah satu partikel yang dapat masuk ke dalam saluran pernapasan
kategori, yaitu partikel kurang dari sama dengan 10 mikron dan partikel kurang dari
memiliki ukuran 0,1-50 mikron atau lebih. Partikel yang memiliki ukuran diameter
2,5 mikron atau kurang dapat menyebabkan pencemaran udara dan memiliki
dampak yang signifikan terhadap kesehatan. PM2,5 adalah suatu partikel yang memiliki
ukuran diameter 2,5 mikron atau disebut dengan partikel udara halus. PM2,5 yang
dalam alveoli dan dapat menimbulkan reaksi radang yang dapat menyebabkan
Partikel debu yang berada di lokasi kerja dapat berpotensi masuk ke dalam
Dampak pajanan part ikel debu atau Particulate Matter (PM) terhadap
kesehatan, baik dalam bentuk padat maupun cair bergantung pada ukurannya. Ukuran
Universitas Indonesia
19
umumnya berkisar antara 0,1 mikron sampai dengan 10 mikron. Ukuran PM yang
kurang dari
5 mikron dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli, dan yang
lebih besar dari 5 mikron dapat mengganggu saluran pernapasan bagian atas dan
menyebabkan iritasi.
2.4. Sebutkan berbagai sumber data yang bisa dimanfaatkan untuk mengenali terjadinya
polusi udara.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah mengaplikasikan Teknik Analisis Nuklir
(TAN) untuk melakukan karakterisasi dan identifikasi terhadap sumber pencemar, baik untuk
mengetahui jenis unsur, kuantitasnya maupun sumber asal pencemaran. Bekerjasama dengan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan pemerintah daerah, BATAN telah
melakukan karakterisasi dan identifikasi terhadap jenis dan asal sumber pencemar, diantaranya
Palangkaraya dan Pekanbaru untuk menentukan konsentrasi massa PM2,5 dan PM10, black
carbone (BC), serta konsentrasi berbagai unsur seperti Mg, Al, Si, S, K, Ca, Ti, Mn, Fe, Zn dan
Pb. Data dan informasi tersebut sangat penting karena dapat digunakan sebagai dasar dalam
Selain digunakan sebagai baseline data dan bahan masukkan untuk penetapan baku mutu
kualitas udara, data tersebut juga dapat mendeteksi secara dini terjadinya pencemaran logam
berat di Tangerang dan Surabaya. Penggunaan TAN juga dapat bermanfaat untuk mengestimasi
jenis dan lokasi sumber pencemar, sehingga berbagai strategi pengelolaan dapat segera
Universitas Indonesia
20
dilakukan agar dampak yang lebih buruk pada kesehatan masyarakat dan kerugian finansial
TAN dapat dilakukan dengan metode PIXE, AAN, XRF dan syncroton. Karakterisasi
menggunakan beberapa metode sangat diperlukan untuk mendapatkan data yang komprehensif.
Pemilihan metode didasarkan pada teknik analisis unsur yang sangat selektif dengan kepekaan
tinggi, simultan dan memiliki batas deteksi mencapai orde nanogram. Metode ini sangat sesuai
digunakan untuk analisis jumlah sampel yang relatif banyak, yang terkadang mencapai ratusan
buah filter dan berat sampel per filter yang hanya sedikit. Teknik Analisis Nulir merupakan
satu-satunya metode karakterisasi yang sesuai karena memiliki kemampuan mendeteksi secara
simultan, sensitif, limit deteksi hingga orde nanogram, cepat dan tidak merusak. 1
industri, maka akan semakin meningkat pula pencemaran terhadap udara dan lingkungan.
Teknik analisis yang dipilih sangat menentukan dalam memperoleh data dan informasi yang
akurat terhadap jenis, jumlah maupun sumber asal pencemar. Teknik analisis nuklir menjadi
melalui sistem yang disebut dengan Air Quality Management System(AQMS), dimana sistem
ini telah diterapkan pada 10 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya,
Denpasar, Medan, Pekanbaru, Palangkaraya, Jambi, dan Pontianak. Setiap kota dilengkapi
dengan stasiun tetap monitoring, stasiun pemantauan ponsel, pusat regional dan pusat
kalibrasi regional.Salah satu permasalahan yang terjadi adalah penyebaran informasi yang
Universitas Indonesia
21
dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup masih memberikan hasil yang kurang baik untuk
dapat diberikan kepada masyarakat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh J. McLaren dan
I.D. Williams, disebutkan bahwa dengan memberikan informasi yang tepat mengenai
kualitas udara dapat mengurangi jumlah laporan kasus gangguan pernapasan pada rumah
sakit[4]. Permasalahan yang terjadi dalam penyebaran informasi kondisi udara oleh
Kementrian Lingkungan Hidup, antara lain situs yang sudah tidak terupdate. Hal ini
menyebabkan informasi yang disampaikan sudah tidak akurat dan tidak sesuai dengan
kondisi saat ini. Selain itu, informasi yang diberikan hanya berupa angka sehingga tidak semua
orang memahami maksuddan dampak dari informasi yang diberikan kecuali di Kota Jakarta.2
Polusi udara merupakan perubahan komposisi dari zat udara sehingga kualitas dari zat
tersebut menjadi berkurang atau tidak bisa lagi diperuntukkan sesuai fungsinya. Dengan
adanya berbagai masalah diatas, maka muncul sebuah gagasan untuk membuat sembuah
CekPolusi (android) adalah aplikasi berbasis Android sebagai sistem yang menampilkan
informasi secara akurat dan informatif mengenai kualitas udara, dampak, serta cara
mengantisipasinya, yang merupakan project lanjutan dari Cek Polusi web version di tautan
konsentrasi polutan, dan nilai batas toleransi dari Kementrian Lingkungan Hidup, Badan
Lingkungan Hidup (atau BLH) Surabaya dan Environation ITS. CekPolusi (android)
menginformasikan kondisi kualitas udara dalam angka dan tingkat kualitas udara sesuai Air
Quality Index. CekPolusi (android) mengajak masyarakat untuk mengurangi polusi udara
dengan kampanye udara sehat. Dengan mengajak masyarakat lain, maka secara tidak
langsung aplikasi ini membantu mengubah perilaku masyarakat agar dapat menjaga
lingkungannya lebih baik lagi dengan berjalan kaki. Cek Polusi (android) memiliki fitur
Universitas Indonesia
22
gamifikasi berupa My Emission dan Let’s Walk yang diharapkan dapat memotivasi masyarakat
(android) dilakukan dengan metode SDLC prototype dan aplikasi ini sudah dapat ditemukan di
PlayStore
proteksi tubuh dalam membersihkan partikel asing yang masuk ke dalam sistem
pernapasan. Keluhan pernapasan berupa batuk, batuk berdahak, nafas berbunyi, dan
sesak nafas dapat disebabkan dari adanya pajanan dari pencemar yang ada di di
udara. Sistem pernapasan dimulai dari hidung hingga alveoli paru-paru. Partikel
Semakin kecil suatu ukuran partikel maka semakin jauh untuk mencapai
seseorang juga dipengaruhi oleh konsentrasi, durasi pajanan, dan sifat kimia partikel
yang terhirup. Pasien yang mengalami keluhan batuk sebesar 55,0%, batuk
berdahak sebesar 60,0%, nafas berbunyi sebesar 20,0%, dan sesak nafas sebesar
25,0%. Batuk dan batuk berdahak merupakan keluhan yang paling banyak
penyakit pada pernapasan. Pajanan debu, asap, dan pencemar yang masuk ke
(Pranowowati dan Maryanto, 2010). Gejala batuk yang disebabkan oleh adanya iritasi
maupun lendir disertai bunyi yang khas. Refleks tersebut mendorong sekresi ke
atas sehingga benda yang masuk ke dalam saluran pernapasan dapat ditelan atau
dikeluarkan.
Gejala penyakit yang paling penting dapat diidentifikasi melalui adanya batuk,
namun hal tersebut relatif tidak spesifik. Berbagai rangsangan kimia, mekanis,
Partikel debu dan gas yang ada di dalam ruang kerja dapat menimbulkan
terjadinya reaksi batuk hingga dapat menyebabkan iritasi pada mukosa pada
saluran pernapasan. Batuk terjadi dalam bentuk pengeluaran udara dan lendir
secara mendadak dan disertai bunyi. Batuk merupakan gejala yang timbul
paling awal akibat selalu terpajan pencemar udara. Refleks batuk mendorong
sekresi ke atas sehingga benda yang masuk ke dalam saluran pernapasan dapat
Keberadaan lendir tersebut disebabkan karena adanya gangguan fisik, kimia, atau
infeksi pada membran mukosa. Dahak yang berlebih terbentuk dari kelenjar lendir
dan sel goblet karena pengaruh stimuli yang berasal dari gas, alergen, partikel, dan
mikroorganisme infeksius.
Universitas Indonesia
24
rongga saluran nafas dan menimbulkan terjadinya sesak nafas. Terjadinya sesak
berkurangnya elastisitas paru, dan ekspansi paru yang terhambat. Keluhan sesak nafas
yang dialami pasien terjadi apabila pasien berjalan cepat di tempat yang datar atau
berjalan biasa di tempat yang sedikit menanjak. Bunyi mengi merupakan salah satu
tanda penyakit saluran pernapasan yang termasuk dalam penanganan infeksi akut
obstruksi dan tersumbatnya sebagian bronkus oleh benda asing seperti partikel juga
merupakan salah satu penyebab terjadinya bunyi mengi. Beberapa penyakit atau
penyakit asma. Dokter menyatakan bahwa keluhan batuk, nyeri dada, dan iritasi
hidung banyak dialami oleh pasirn yang terpajan debu. Keluhan yang dialami oleh
pasien merupakan indikasi dari sistem proteksi tubuh dalam membersihkan partikel
asing yang masuk ke dalam sistem pernapasan. Partikel debu yang berada di
presipitasi. Jenis debu juga memiliki kaitan dengan daya larut dan sifat kimianya,
karena dengan adanya perbedaan daya larut dan sifat kimia tersebut dapat
Universitas Indonesia
25
2.6 Uraikan cara-cara pencegahan dan pengendalian polusi udara dan terjadinya
1. Cara Pencegahan dan Pengendalian Polusi udara level adaptasi dan medtigasi
Adaptasi Melibatkan penyesuaian dengan iklim masa depan aktual atau yang diharapkan.
Tujuannya adalah untuk mengurangi kerentanan kita terhadap efek berbahaya dari perubahan
iklim (seperti perambahan di permukaan laut, peristiwa cuaca ekstrem yang lebih hebat atau
kerawanan pangan). Ini juga mencakup memanfaatkan sebaik-baiknya setiap peluang manfaat
potensial yang terkait dengan perubahan iklim (misalnya, musim tanam yang lebih panjang atau
Merubah pola pembangunan negeri yang tadinya didasarkan pada eksploitasi sumber
daya alam dengan manfaat ekonomi yang dinikmati di perkotaan dan biaya
memerlukan strategi adaptasi yang melibatkan pemerintah, masyarakat sipil dan sektor
swasta
tanah dengan bahan organic supaya lebih mampu menahan air. Pengelolaan air
yang lebih baik dengan penggunaan irigasi mumpuni juga membuat petani lebih
Universitas Indonesia
26
Penduduk yang menghadapi masalah kenaikan muka air laut dapat melakukan
Tujuan dari mitigasi adalah untuk menghindari campur tangan manusia yang signifikan
dengan sistem iklim, dan “menstabilkan tingkat gas rumah kaca dalam jangka waktu yang
cukup untuk memungkinkan ekosistem beradaptasi secara alami terhadap perubahan iklim,
memastikan bahwa produksi pangan tidak terancam dan untuk memungkinkan pembangunan
Emisi CO2 sektor energi dapat berasal dari penggunaan bahan bakar fosil, seperti: batubara,
minyak bumi dan gas bumi, serta dari industri semen. Aksi mitigasi sector energy dapat
dilakukan melalui berbagai cara, antara lain penghematan energi atau konservasi energi,
peningkatan efisiensi peralatan, penggunaan peralatan yang lebih efisien serta melaksanakan
manajemen energi. Diversifikasi energi atau penggantian bahan bakar dengan jenis energi lain,
bertujuan untuk mengurangi pengunaan bahan bakar yang mempunyai kandungan karbon tinggi
Universitas Indonesia
27
dengan jenis energi yang mempunyai kandungan karbon rendah atau tanpa kandungan karbon
1) Substitusi Energi yaitu upaya untuk mengganti energi yang ada dengan jenis energi lain
yang lebih murah, mudah secara teknis dan tanpa mengurangi kinerja alat. Sebagai
contoh dalam pembangkitan listrik maka penggantian minyak solar pada PLTD dengan
pengganti PLT Bahan Bakar Fosil secara drastis akan dapat mengurangi pelepasan gas
rumah kaca (CO2) ke atmosfir. Teknologi yang termasuk dalam kategori ini antara lain
Polutan udara yang paling umum adalah ozon permukaan tanah dan Particulate
Orang yang terpapar polutan udara konsentrasi tinggi mengalami gejala penyakit dan keadaan
yang semakin parah. Efek ini dikelompokkan menjadi efek jangka pendek dan jangka panjang
kesehatan termasuk orang tua, anak-anak, dan penderita diabetes serta predisposisi penyakit b
Universitas Indonesia
28
Seperti yang dinyatakan secara luas sebelumnya, menurut studi epidemiologi baru-baru ini dari
Harvard School of Public Health, besaran relatif efek jangka pendek dan jangka panjang belum
paparan. Model-model baru diusulkan untuk menilai data keterpaparan manusia jangka pendek
dan jangka panjang dengan lebih berhasil . Jadi, di bagian ini, kami melaporkan efek kesehatan
jangka pendek dan jangka panjang yang lebih umum tetapi juga masalah umum untuk kedua
jenis efek tersebut, karena efek ini sering kali bergantung pada kondisi lingkungan, dosis, dan
kerentanan individu.
Efek jangka pendek bersifat sementara dan berkisar dari ketidaknyamanan sederhana, seperti
iritasi pada mata, hidung, kulit, tenggorokan, mengi, batuk dan sesak dada, dan kesulitan
bernapas, hingga keadaan yang lebih serius, seperti asma, pneumonia, bronkitis, dan masalah
paru-paru dan jantung. Paparan polusi udara dalam jangka pendek juga dapat menyebabkan
sakit kepala, mual, dan pusing. Masalah ini dapat diperburuk oleh paparan polutan dalam jangka
panjang, yang berbahaya bagi sistem saraf, reproduksi, dan pernapasan dan menyebabkan
Efek jangka panjangnya kronis, berlangsung selama bertahun-tahun atau seumur hidup dan
bahkan dapat menyebabkan kematian. Selain itu, toksisitas beberapa polutan udara juga dapat
menyebabkan berbagai jenis kanker dalam jangka panjang. Seperti yang telah disebutkan
udara. Polutan ini akan menyerang melalui saluran udara dan akan menumpuk di sel. Kerusakan
sel target harus terkait dengan komponen polutan yang terlibat serta sumber dan
dosisnya. Pengaruh kesehatan juga sangat bergantung pada negara, daerah, musim, dan
waktu. Durasi paparan polutan yang diperpanjang harus mengarah pada efek kesehatan jangka
Particulate Matter (PMs), debu, bensin, dan O 3 menyebabkan kerusakan serius pada sistem
pernapasan . Selain itu, ada risiko tambahan jika ada penyakit pernapasan seperti asma . Efek
jangka panjang lebih sering terjadi pada orang dengan keadaan penyakit predisposisi. Ketika
trakea terkontaminasi oleh polutan, perubahan suara mungkin terlihat setelah paparan
akut. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dapat diinduksi mengikuti polusi udara,
meningkatkan morbiditas dan mortalitas . Efek jangka panjang dari lalu lintas, polusi udara
industri, dan pembakaran bahan bakar merupakan faktor utama risiko PPOK .
Beberapa efek kardiovaskular telah diamati setelah terpapar polutan udara . Perubahan yang
terjadi pada sel darah setelah paparan jangka panjang dapat mempengaruhi fungsi
jantung. Arteriosklerosis koroner dilaporkan setelah paparan jangka panjang terhadap emisi lalu
lintas , sedangkan paparan jangka pendek terkait dengan hipertensi, stroke, infraksi miokard,
dan insufisiensi jantung. Hipertrofi ventrikel dilaporkan terjadi pada manusia setelah lama
terpapar nitrogen oksida (NO2) .Efek neurologis telah diamati pada orang dewasa dan anak-
Komplikasi psikologis, autisme, retinopati, pertumbuhan janin, dan berat lahir rendah
tampaknya terkait dengan polusi udara jangka panjang . Agen etiologi penyakit
paparan polusi udara yang berkepanjangan tampaknya menjadi faktor penyebabnya. Secara
khusus, pestisida dan logam disebutkan sebagai faktor etiologi, bersama dengan
Pada manusia dewasa, penanda inflamasi sistemik (IL-6 dan fibrinogen) ditemukan meningkat
sebagai respon langsung terhadap PNC pada tingkat IL-6, kemungkinan mengarah pada
Universitas Indonesia
30
produksi protein fase akut . Perkembangan aterosklerosis dan stres oksidatif tampaknya
merupakan mekanisme yang terlibat dalam gangguan neurologis yang disebabkan oleh polusi
udara jangka panjang. Peradangan terjadi akibat stres oksidatif dan tampaknya terlibat dalam
faktor lain tampaknya terlibat dalam pematangan perkembangan, yang menentukan kerentanan
terhadap polusi udara jangka panjang. Ini termasuk berat badan lahir, ibu yang merokok, latar
Namun, pola makan, mulai dari menyusui, merupakan faktor penentu lainnya. Diet adalah
sumber utama antioksidan, yang memainkan peran kunci dalam perlindungan kita terhadap
polutan udara . Antioksidan adalah pemulung radikal bebas dan membatasi interaksi radikal
bebas di otak . Demikian pula, latar belakang genetik dapat mengakibatkan kerentanan yang
berbeda terhadap jalur stres oksidatif . Misalnya, suplementasi antioksidan dengan vitamin C
dan E tampaknya memodulasi efek ozon pada anak-anak asma yang homozigot untuk alel null
GSTM1 . Sitokin inflamasi yang dilepaskan di perifer (mis., Epitel pernapasan) meningkatkan
kekebalan bawaan Reseptor seperti tol 2. Aktivasi tersebut dan kejadian selanjutnya yang
mengarah ke neurodegenerasi baru-baru ini telah diamati pada lavage paru pada tikus yang
terpapar ambien Los Angeles (CA, USA) materi partikulat . Pada anak-anak, morbiditas
perkembangan saraf diamati setelah paparan timbal. Anak-anak ini mengembangkan perilaku
agresif dan nakal, mengurangi kecerdasan, kesulitan belajar, dan hiperaktif . Tidak ada tingkat
paparan timbal yang tampaknya "aman," dan komunitas ilmiah telah meminta Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk mengurangi pedoman skrining saat ini
sebesar 10 μg / dl .
Penting untuk dinyatakan bahwa dampak pada sistem kekebalan, menyebabkan disfungsi dan
peradangan saraf, terkait dengan kualitas udara yang buruk. Namun, peningkatan kadar serum
Universitas Indonesia
31
imunoglobulin (IgA, IgM) dan komponen pelengkap C3 diamati. Masalah lain adalah bahwa
presentasi antigen dipengaruhi oleh polutan udara, karena ada regulasi molekul kostimulatori
Seperti diketahui, kulit merupakan perisai kita terhadap radiasi ultraviolet (UVR) dan polutan
lainnya, karena merupakan lapisan paling luar tubuh kita. Polutan yang terkait dengan lalu
lintas, seperti PAH, VOC, oksida, dan PM, dapat menyebabkan bintik-bintik berpigmen pada
kulit kita . Di satu sisi, seperti yang telah disebutkan, ketika polutan menembus kulit atau
terhirup, kerusakan organ diamati, karena beberapa polutan ini bersifat mutagenik dan
karsinogenik, dan secara khusus, mempengaruhi hati dan paru-paru. Di sisi lain, polutan udara
(dan polutan di troposfer) mengurangi efek buruk radiasi ultraviolet UVR di daerah perkotaan
yang tercemar . Polutan udara yang diserap oleh kulit manusia dapat menyebabkan penuaan
kulit, psoriasis, jerawat, urtikaria, eksim, dan dermatitis atopik , biasanya disebabkan oleh
paparan oksida dan asap fotokimia . Paparan PM dan merokok berperan sebagai agen penuaan
kulit, menyebabkan flek, dischromia, dan kerutan. Terakhir, polutan telah dikaitkan dengan
kanker kulit .
Morbiditas yang lebih tinggi dilaporkan pada janin dan anak-anak jika terpapar bahaya di
atas. Penurunan pertumbuhan janin, berat badan lahir rendah, dan autisme telah dilaporkan.
Organ luar lain yang mungkin terpengaruh adalah mata. Kontaminasi biasanya berasal dari
polutan tersuspensi dan dapat menyebabkan hasil mata asimtomatik, iritasi , retinopati, atau
Universitas Indonesia
32
pencemaran udara sumber bergerak, sumber tidak bergerak, ambien dan gangguan;
dan gangguan;
Universitas Indonesia
33
2. Kementrian Perhubungan
Lintas dan Angkutan Jalan, untuk menjamin kelestarian lingkungan, dalam setiap
kegiatan di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan harus dilakukan pencegahan dan
dengan:
2. Peningkatan penggunaan tenaga listrik, bahan bakar gas, bahan bakar nabati
Universitas Indonesia
34
1999. Sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Indonesia (SKKNI) Kepmenaker No.
187 Tahun 2016 dan yang telah digunakan sebagai dasar pelaksanaan sertifikasi profesi
dan penyusunan okupasi oleh instansi teknis dalam hal ini KLHK melalui Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Nomor P.6 Tahun 2018, seorang yang dipercayakan oleh
Universitas Indonesia
35
Dalam kegiatannya, bidang ESDM perlu bekerja sama dengan Kementrian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam pengawasan lingkungan berskala nasional dengan
5. Kementrian Keuangan
pajak bahan bakar serta insentif fiskal untuk kendaraan ramah lingkungan. Sedangkan
strategi non-fiskal dapat ditempuh melalui pengetatan standar emisi gas buang,
pembatasan lalu lintas, pengembangan bahan bakar ramah lingkungan serta peningkatan
6. Kementrian Pertanian
Dalam pertanian, salah satu upaya teknologi mekanisasi adalah dengan dukungan
dekomposer yang mampu bekerja cepat untuk mengurai tanah, namun tanpa harus
melakukan pembakaran hutan. Manfaat dari pengelolaan lahan tanpa bakar dengan
mempertahankan bahan organik tanah dan sejumlah hara tanah serta mengurangi emisi
Pembangunan Nasional
Pada tahun 2006, BAPPENAS melalui Direktorat Pengendalian Sumber Daya Alam dan
Kualitas Udara Perkotaan” (National Strategy & Action Plan on Urban Air Quality
Universitas Indonesia
36
dalam penyusunan rencana aksi upaya perbaikan kualitas udara perkotaan di tingkat
pusat dan menjadi “payung” untuk penyusunan strategi dan rencana aksi di daerah.
Upaya tersebut antara lain berupa pembangunan sistem transportasi masal yang ramah
perbaikan kualitas udara, upaya penghijauan, dan kampanye publik, perlu terus
digiatkan.
2.8 Bagaimana kita bisa berkontribusi dalam pencegahan dan pengendalian polusi udara
dan dampaknya?
Cara mengatasi polusi udara dengan mulai dari diri dan lingkungan sendiri dan Peran
Pemerintah
Untuk membantu mengurangi polusi dari kendaraan bermotor kita dapat melakukannya
dengan cara seperti tidak berkendara di saat jam macet, membawa bekal agar tidak perlu
keluar berkendara saat jam makan siang, menumpang kendaraan teman kita. Hindari
juga untuk menggunakan mobil dengan bahan bakar diesel, karena mobil ini
2) Hemat Energi
langkah mudah yang bisa kita lakukan adalah dengan mengurangi pemakaian listrik di
rumah dan tempat kerja. Seperti menggunakan air conditioner (AC) seperlunya,
mencabut colokan yang tidak digunakan, dan mematikan lampu saat pagi siang hari.
Universitas Indonesia
37
Terdapat banyak proses yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk. Mulai dari
bahan baku yang perlu ditambang, di angkut, diolah hingga akhirnya diubah menjadi
produk siap pakai. Setiap tahap pembuatan suatu barang, disertai dengan emisi, bahan
kimia gas rumah kaca, dan polutan lainnya. Dengan menggunakan produk daur ulang,
penggunaan energi dan polusi bisa berkurang. kita harus mengusahakan untuk mencari
Negara yang memproduksi barang murah tidak memiliki batasan emisi lalu udara kotor
yang berasal dari negara mereka juga menjadi udara yang kita gunakan untuk bernapas.
Sehingga, pola konsumsi kita terhadap sesuatu, mempengaruhi tingkat polusi udara
secara global. Jadi, pikir dua kali sebelum membeli barang baru demi kualitas udara
yang lebih baik. Jika kita benar-benar membutuhkan produk baru, kita bisa mencari
5) Menanam Pohon
Menanam pohon di sekitar rumah merupakan langkah kecil yang dapat mengurangi
polusi udara secara signifikan. Berdasarkan penemuan para peneliti dari University of
Southampton, pohon menyerap 850-2.000 ton partikel berbahaya dari udara perkotaan
setiap tahunnya.
Selain menghilangkan partikel, pohon juga menurunkan kadar nitrogen dioksida, sulfur
Pohon yang ditanam di rumah juga mampu memperlambat udara yang tercemar agar
Universitas Indonesia
38
Saat ini di Indonesia, terutama kota besar, pemerintah telah banyak memberikan fasilitas
menggunakan transportasi umum saat bekerja, ini merupakan langkah yang baik untuk
mengurangi polusi.
Bahkan, hanya satu kali atau dua kali seminggu menggunakan transportasi umum, kita
Berjalan atau naik sepeda tidak susah malah memberi banyak manfaat untukmu. Kita
bisa mencari jalan pintas yang sempit dan hidup lebih sehat.
memancarkan metana konsentrasi tinggi dan gas rumah kaca yang kuat. Sebuah fakta
dari penelitian, menyatakan bahwa jika polutan ini menyatu, maka akan membentuk
partikel halus yang mudah merusak sistem pernapasan kita. Untuk itu, kita harus
mempertimbangkan lagi nih untuk membeli produk organik daripada yang konvensional.
Selain itu, carilah produk lokal karena dengan cara ini kita membantu berkontribusi
untuk mengurangi emisi dari transportasi dan energi yang diperlukan untuk memperoleh
makanan kita.
Langkah lainnya yang bisa kita lakukan adalah dengan mengurangi konsumsi daging.
Ilmuwan mengungkapkan bahwa daging sapi menghasilkan lima kali lebih banyak emisi
Dengan mengurangi makan daging beberapa hari dalam seminggu atau makan
maksimum 90 gram daging sehari, kita dapat membantu menurunkan polusi udara, dan
Universitas Indonesia
39
9) Berkebun
Saat ini, semua bahan makanan dapat dibeli di supermarket. Mulai dari buah, sayur dan
rempah-rempah tersedia. Namun, apa kita pernah berpikir bahwa bahan makanan ini
Cara yang paling mudah untuk berkontribusi mengurangi polusi adalah dengan
menanam bahan makanan sendiri. Kita bisa dengan mudah menanam di kebun belakang
Kesadaran yang meningkat terkait masalah polusi dapat menjadi langkah awal untuk
Seperti yang sudah dibahas di atas, sebagian besar cara menangani polusi udara ini
berakar dari perilakumu sehari-hari. Kita bisa menjadi contoh yang baik bagi teman,
1) Membuat undang-undang dan peraturan yang baik tentang pengendalian polusi udara
seperti peraturan standar baku mutu udara ambien yang sesuai standar WHO dan
tentang uji emisi kendaraan bermotor, peraturan untuk mengurangi emisi polusi udara
2) Koordinasi lintas sektoral yang lebih baik termasuk dengan akademisi dan organisasi
profesi untuk menangani masalah polusi udara seperti kajian dan penelitian untuk
Universitas Indonesia
40
kajian untuk menilai dampak kesehatan polusi udara pada masyarakat dan upaya-upaya
kendaraan bermotor yang memasuki wilayah perkotaan terutama untuk kendaraan umum
atau kendaraan angkutan barang dan melaksanakan pemantauan emisi polusi udara dari
industri dan memberikan hukuman tegas bagi industri tidak ramah lingkungan.
4) Mendorong pembukaan pembangkit listrik tenaga alternatif seperti tenaga angin, tenaga
ombak, atau tenaga matahari untuk mengurangi emisi polusi udara dari pembangkit
listrik.
5) Membuat sarana transportasi massal yang aman, nyaman, murah, ramah lingkungan dan
6) Membuat lapangan parkir yang berdekatan dengan sarana transportasi umum yang
layak, aman dan terjangkau sehingga mampu menampung kendaraan masyarakat yang
kendaraan listrik (mobil dan motor listrik) termasuk memperbanyak kendaraan umum
9) Maksimalkan pemantauan polusi udara dan early warning pada masyarakat seperti
Universitas Indonesia
41
10) Memberikan informasi secara berkala kepada masyarakat tentang kondisi kualitas udara
yang tidak sehat dan langkah-langkah antisipasi yang dapat dilakukan mayarakat dan
Universitas Indonesia
BAB 3
KESIMPULAN
Saat ini, polusi udara menempati posisi pertama faktor risiko lingkungan terhadap
kesehatan, di mana paparan dalam jangka singkat maupun panjang dapat dikaitkan dengan
dampak kesehatan itu sendiri (WHO, 2016). Berdasarkan WHO (2002) dan WHO (2014) dalam
Haryanto (2018) diestimasikan hampir dua per tiga dari delapan ratus ribu kematian dan 4,6 juta
hilangnya tahun hidup yang sehat secara global dipengaruhi oleh polusi udara, dan kejadian ini
terus berlanjut hingga kini. Selain itu, polusi udara juga terbukti telah menurunkan blood lead
levels (BLLs) pada anak-anak serta meningkatkan risiko kesehatan terkait sistem pernapasan
seperti pneumonia, infeksi saluran pernapasan bawah, dan penyakit paru obstuktif kronis
Di sisi lain, permasalahan polusi udara terus mengalami peningkatan (semakin buruk)
dari tahun ke tahun, dan terjadi secara meluas di dunia, bahkan di Indonesia. Sehingga, perlu
Efek polusi udara sendiri sangat berbahaya, terutama bagi kesehatan baik untuk jangka
pendek bahkan jangka panjang. Sehingga penting sekali untuk menghindari papara Dampak
pencemaran udara terhadap kesehatan manusia berkisar dari yang relatif ringan hingga
menyebabkan kematian demikian terangkum dalam catatan Badan Kesehatan Dunia, WHOn
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
WHO. 2016. Ambient air pollution: A globa assessment of exposure and burden of disease.
Geneva; WHO Document Production Services
Haryanto, B. 2018. Climate Change and Urban Air Pollution Health Impacts in Indonesia.
Greenstone, M. & Fan, QC. 2019. AIR QUALITY LIFE INDEX: Kualitas Udara Indonesia
yang Memburuk dan Dampaknya terhadap Harapan Hidup. Energy Policy Institute at the
University of Chicago (EPIC).
Jati, hafiizh, Deteksi dan Monitoring Polusi Udara Berbasis Array Sensor Gas. IJEIS, Vol.3,
No.2, October 2013, pp. 147~156.
Kurniawan, agusta, Pengukuran Paramater Kualitas Udara (CO, NO2, SO2, O3 dan PM10) di
Bukit Kototabang Berbasis ISPU, Jurnal Teknosains UGM, Vol. 7 No. 1, 22 Desember 2017
Bappenas. 2006. Lokakarya, Strategi dan Rencana Aksi Nasional Perbaikan Kualitas Udara
Perkotaan di Indonesia. https://www.bappenas.go.id/ (diakses pada tanggal 15 Oktober 2020).
Environment Indonesia. 2020. Tugas dan Tanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Udara.
https://environment-indonesia.com/ (diakses pada tanggal 15 Oktober 2020) .
Universitas Indonesia
Colorado Department of Public Health and Environment. A Guide to Environmental
Regulations for: Printing & Imaging Facilities.
Universitas Indonesia