- Ozon Troposfer: Gas hasil reaksi antara komponen pencemar dengan paparan
sinar matahari, yang berperan dalam berbagai masalah kesehatan manusia dan
dampak lingkungan.
-Mikroorganisme dan Patogen: Organisme mikroskopis seperti bakteri dan virus
yang dapat berada dalam udara dan memiliki potensi untuk menyebabkan
gangguan kesehatan pada manusia.
Polusi udara secara kuat terkait dengan penyakit tidak menular (PTM),
termasuk penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan kronis, dan kanker paru-
paru, yang memberikan beban besar pada sektor kesehatan dan ekonomi
negara. Di Jakarta, PTM menyumbang 79% (36.000 kematian) dari total
kematian pada tahun 2019. Dengan menyebabkan PTM dan kematian prematur,
polusi udara berkontribusi pada kerugian produktivitas tenaga kerja dan
meningkatkan pengeluaran perawatan kesehatan, mengurangi produk domestik
bruto (PDB) negara, membuat kota kurang produktif dan kompetitif, serta
menurunkan kualitas hidup penduduknya. Baru-baru ini, Bank Dunia melaporkan
bahwa polusi udara di Indonesia berkontribusi pada biaya tahunan lebih dari USD
220 miliar (6,6% dari PDB Indonesia (PPP)) pada tahun 2019 (World Bank,
2021).
Diakui oleh WHO sebagai "darurat kesehatan yang terabaikan bagi anak-
anak di seluruh dunia", polusi udara dapat sangat berbahaya, terutama bagi
anak-anak yang tinggal di negara-negara berpendapatan rendah atau
menengah, di mana tingkat kualitas udara jauh melebihi pedoman berdasarkan
kesehatan WHO. Anak-anak memiliki risiko khusus dari polusi udara karena
organ (misalnya, jantung dan paru-paru) serta sistem (misalnya, sistem
pernapasan dan kardiovaskular) mereka masih dalam tahap perkembangan.
Selain itu, mereka menghirup lebih banyak udara per kilogram berat badan
karena memiliki laju respirasi yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa [8].
Semakin banyak pula bukti yang menghubungkan polusi udara dengan
keterlambatan pertumbuhan anak dan hasil kelahiran yang buruk seperti berat
badan lahir rendah dan kelahiran prematur (Liu, Y., 2019). Keterbelakangan
perkembangan pada anak-anak akibat hasil-hasil awal seperti ini memiliki
dampak jangka panjang sepanjang hidup mereka.
Model polusi udara telah memainkan dan terus memainkan peran penting
dalam memperluas pemahaman ilmiah dan mendukung kebijakan. Selain itu,
untuk penilaian kualitas udara dengan metode regulasi, penting juga untuk
memprediksi atau bahkan meramalkan konsentrasi polutan puncak guna
mencegah atau mengurangi dampak kesehatan dari episode akut. Model-model
kompleks dan sederhana juga telah dikembangkan untuk dispersi dalam skala
perkotaan dan lokal. Suatu tinjauan telah disediakan oleh Thunis et al. (2016)
yang mengkaji model-model skala lokal dan regional, terutama dari perspektif
kebijakan kualitas udara. Secara singkat, spektrum model-model kualitas udara
skala halus dan perkotaan yang diterapkan untuk wilayah perkotaan sangat luas
dan mencakup model-model transport kimia perkotaan yang berhubungan
dengan model prediksi cuaca numerik skala meso-resolusi tinggi, model
dinamika fluida komputasional (CFD) dengan formulasi rintangan terpecahkan
dalam Navier-Stokes yang diukur dengan Reynolds (RANS) dan simulasi eddy
besar (LES) (terutama hanya untuk studi penelitian), serta model regresi statistik
dan penggunaan lahan (LUR).
Model transport kimia (CTM) lebih umum digunakan saat ini untuk
penilaian dan perkiraan kualitas udara. Selama dekade terakhir, sistem AQF
berbasis CTM telah berkembang pesat dan saat ini beroperasi di banyak negara.
Kemajuan dalam pengembangan CTM dan teknologi komputasi telah
memungkinkan AQF harian dengan menggunakan CTM 3D yang
disederhanakan atau lebih komprehensif, seperti model meteorologi-kimia yang
terkopel secara offline maupun online. Ada beberapa kertas tinjauan
komprehensif, misalnya Kukkonen et al. (2012), Zhang et al. (2012a, b), Baklanov
et al. (2014), Bai et al. (2018), dan Baklanov dan Zhang (2020), yang telah lebih
mendalam mengkaji perkembangan dan prinsip model AQF global dan regional
3D serta mengidentifikasi area perbaikan dalam ramalan meteorologi, input
kimia, dan perlakuan model terhadap proses fisik, dinamis, dan kimia atmosfer.
Kesimpulan
Liu, Y.; Xu, J.; Chen, D.; Sun, P.; Ma, X. The Association between Air Pollution
and Preterm Birth and Low Birth Weight in Guangdong, China. BMC Public
https://doi.org/10.3390/ijerph20042916
World Bank. The Global Health Cost of PM2.5 Air Pollution: A Case for Action