Anda di halaman 1dari 9

Susunan Penulis

Pengarah

Made Satya Widiartha Gunarta

Penulis

Putu Khrisna Dharma Jaya

Desak Putu Diah Geriani Pramesti

I Nyoman Restu Ananta Wibawa


Polusi Udara: Bukan Rokok tetapi sama Berbahayanya

Bagaikan idol Korea yang baru comeback, polusi udara, pemain lama masalah
lingkungan di Indonesia dengan mudahnya mencuat kembali ke permukaan media sosial
masyarakat Indonesia usai beberapa unggahan video langit Jakarta dari dalam pesawat
yang hendak mendarat. Berbagai ahli pun ikut bermunculan untuk membahas masalah ini.
Tercatat menurut data IQAir tahun 2022, di tahun 2018 saja udara Indonesia sudah
digolongkan ke tidak sehat untuk kelompok sensitif. Masyarakat merasa udara di
beberapa daerah Indonesia tak segar di pagi hari, yang mana seharusnya bak surga ketika
menghirup udara pagi hari yang sejuk. Dengan dampaknya bagi kesehatan dan aspek
lebih luas lagi, lantas apa yang bisa masyarakat lakukan tuk cegah masalah kesehatan
akibat polusi?Apakah dengan memakai masker saja cukup untuk menghindari polusi
udara?

Kondisi Polusi Udara Indonesia Secara Umum


Saat ini, kondisi udara di beberapa kota Indonesia telah menjadi perbincangan
publik. Hal tersebut dikarenakan tingginya polusi udara yang salah satunya terdapat di
Jakarta. Jakarta menjadi peringkat pertama dengan polusi udara terburuk di dunia
menurut data IQAir (BBC, 2023). Nilai dari AQI saat ini sebesar 155, hal tersebut naik
sebanyak 10 poin dari AQI sebelumnya bernilai 145, nilai tersebut tentu saja masuk dalam
kategori tidak sehat. Adapun menurut data IQAir (2023), beberapa wilayah di Indonesia
dengan kondisi udara yang tidak sehat seperti Bandung, Serang, Tangerang, Semarang,
Tangerang Selatan, Yogyakarta, dan Malang. Tentu saja hal tersebut berdampak bagi
kesehatan manusia karena beberapa penyakit respirasi dikaitkan dengan polusi udara
yang buruk.

Penyebab Parahnya Polusi Udara Di Indonesia


Jika melihat lebih dalam, hal yang menjadi alasan Jakarta mendapat peringkat
pertama dengan polusi udara adalah daerah tersebut menjadi kawasan industri di
Indonesia, disertai dengan adanya kondisi perubahan musim yang saat ini musim kemarau.
Musim saat ini menyebabkan adanya angin dari timur yang cenderung membawa partikel
dan debu sehingga memperparah kondisi udara di beberapa wilayah Indonesia, terutama
Jakarta. Adanya partikel konsentrasi PNM 2,5 atau partikel udara yang lebih kecil dari
2,5 mikrometer membuat kondisi udara Jakarta berada 15,3 kali di atas panduan kualitas
udara WHO (Binekasri, 2023). Hal tersebut setara dengan menghisap 2,2 batang rokok
setiap harinya. Selain itu, transportasi yang tidak ramah lingkungan menyebabkan
tingginya polusi udara di Jakarta, tetapi hal tersebut bukanlah satu-satunya pengaruh yang
besar. Kawasan industri di sekitar daerah Jakarta membawa polutan dan mencemari
daerah tersebut menjadi pengaruh lain mengenai polusi udara di Jakarta semakin
memburuk. Salah satu industri besar yang menyumbangkan polutan adalah PLTU
(Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang ada di Banten dan Karawang. PLTU membuang
limbah udara dan asap lalu menyebabkan transboundary air pollution (polusi di luar batas)
(BBC News, 2023). Kawasan Industri menyumbang polutan berupa SO2, sedangkan
transportasi menyumbang polutan berupa NO, CO, PM10, dan PM 2,5.

Hubungannya dengan Kesehatan


Sel dalam menjalankan tugasnya membutuhkan O2 untuk membentuk energi
sehingga semua proses yang dijalankan dalam tubuh dapat berjalan. Dampak yang
dirasakan oleh tubuh karena kurangnya O2 yang tersedia pada udara bebas yaitu tidak
berlangsungnya fungsi tubuh secara normal. Hal ini dapat dikatakan merupakan dampak
pertama yang muncul mengingat dengan tingginya polutan yang terkandung dalam udara
dewasa ini, konsentrasi O2 menjadi menurun. Sebagai contoh, menurut penelitian oleh
Purba dan Harefa, kadar O2 pada udara mempengaruhi konsentrasi. 65% dari kebutuhan
O2 anak setiap harinya akan dipergunakan oleh otak, sehingga semakin rendah
kandungan O2 pada udara, tubuh akan mengalami penurunan fungsi akibat menurunkan
suplai O2 yang didapatkan oleh tubuh.
Tingginya polutan yang ada di udara bebas, menurut Kemenkes yang bersumber
dari jurnal European Heart Journal, orang dewasa yang tinggal di daerah dengan tingkat
polusi tinggi rentan terkena penyakit hipertensi dibandingkan orang dewasa yang tinggal
di daerah dengan tingkat polusi yang rendah. Risiko yang didapatkan akibat polusi ini
setara dengan risiko hipertensi yang muncul apabila memiliki indeks massa tubuh dengan
rentang 25-30 yang tergolong obesitas. Dipaparkan lebih jauh lagi, tiap lima mikrogram
dalam meter kubik atau 5 μg/m3 PM 2.5, risiko mengidap hipertensi meningkat hingga
22% pada orang yang tinggal di area tinggi polusi.
Tak hanya hipertensi, kemungkinan penyakit paru lebih besar lagi terjadi akibat
menghirup udara dari polusi udara. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau chronic
obstructive pulmonary disease (COPD) merupakan salah satu penyakit paru yang
umumnya terjadi karena menghirup udara yang berpolutan (Rosyidah, 2016). Penyakit
ini juga kerap terjadi pada perokok. Serpong, Tangerang Selatan dilaporkan merupakan
kota dengan kualitas udara terburuk selama bulan Juli 2023 dengan polutan PM2.5 di
angka delapan puluh mikrogram per meter kubik atau 80 μg/m3. Menurut makalah yang
diterbitkan oleh Berkeley Earth di 2015, PM2.5 di angka 80 μg/m3 setara dengan
menghisap 112 batang rokok setiap bulannya (CNN, 2023).

Kondisi Polusi Udara Dunia


Menurut data real time iqair per 11 Agustus 2023 pukul 20.39, Dubai di Uni
Emirat Arab menjadi kota berpolusi paling tinggi di dunia dengan indeks AQI US sebesar
188. Disusul Beijing, China di posisi kedua dengan indeks AQI US sebesar 155. Jakarta,
Indonesia sendiri berada pada peringkat ke 7 dengan indeks AQI US sebesar 121. China
yang menduduki peringkat dua saat ini dahulunya memiliki kondisi yang lebih parah.
Pada tahun 2013, konsentrasi PM2.5 berada di rata-rata 52,4 μg/m3. Pemerintah setempat
berusaha untuk menurunkan konsentrasi PM2.5 yang terdapat pada udara bebas dengan
langkah yaitu menyatakan perang terhadap batubara. Pemerintah melarang pembangunan
pembangkit listrik bertenaga batubara yang menjadi penyebab utama polusi udara. Pada
tahun 2018, pembangkit listrik bertenaga batubara di China resmi ditutup. China juga
menerapkan pembatasan mobil dan didukung dengan adanya pandemi Covid-19 yang
menyebabkan pembatasan dan pengetatan aktivitas industri dan transportasi (BBC, 2022).
WHO sebagai organisasi kesehatan dunia sejatinya sudah memberikan beberapa
contoh solusi yang sukses dalam menurunkan seperti kepada industri untuk membentuk
teknologi yang bersih yang mengurangi emisi pembakaran dan mengolah gas metana
yang merupakan limbah pada industri menjadi alternatif bahan pembakaran seperti biogas.
WHO turut menyarankan beralih ke moda transportasi listrik yang bersih dan
memprioritaskan berjalan kaki ataupun bersepeda. Pembangki listrik juga disarankan
untuk menggunakan bahan bakar rendah emisi dan sumber daya bebas pembakaran
terbarukan seperti penggunaan tenaga surya, air, maupun angin (WHO, 2022).

Apa yang Bisa Masyarakat Lakukan


Sebagai masyarakat, hal yang perlu dilakukan adalah pertama dengan
menggunakan transportasi umum ketimbang transportasi pribadi, dimana pengurangan
transportasi pribadi dapat mengurangi emisi gas pencemaran udara seperti CO2, CO, dan
NO. Kedua adalah mematikan listrik jika tidak digunakan, karena listrik membutuhkan
industri energi besar dengan limbah asap yang dapat mencemari udara. Ketiga adalah
mengurangi penggunaan AC berlebihan. Keempat adalah kurangi membakar sampah,
karena hasil pembakaran sampah menjadi kontribusi yang besar dalam pencemaran udara
(Minnesota Pollution Control Agency, 2023). Terakhir, masyarakat dapat menggunakan
masker jika bepergian dalam kondisi wilayah dengan pencemaran udara yang tinggi, jenis
masker yang direkomendasikan adalah masker N95

Pandangan dan Pernyataan Sikap


Kondisi udara yang buruk dapat dikatakan sebagai pembunuh yang tidak terlihat. Polusi
udara seringkali disepelekan oleh berbagai kalangan karena dianggap suatu hal yang biasa.
Padahal kondisi ini memerlukan penanganan segera dan sesuai agar dapat ditangani
dengan baik serta tidak menyebabkan dampak buruk kedepannya. Kastrad BEM
LMFKIK Unwar sesungguhnya mendukung penuh usaha pemerintah saat ini untuk
menangani polusi udara. Namun kami juga tetap mendukung adanya peningkatan
penanganan yang lebih inovatif dan solutif. Penanganan polusi udara harus disesuaikan
dengan kondisi dan keadaan daerah. Semakin tinggi polusi udara disuatu daerah, semakin
tinggi intensitas penanganannya. Peningkatan intensitas ini, harus lebih disesuaikan
dengan mengkolaborasikan peran dari berbagai sektor. Mulai dari sektor pendidikan,
harus ada pendidikan sedari dini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat
khususnya anak-anak agar terbiasa berperilaku yang ramah udara. Pembiasaan ini penting
agar anak terbiasa untuk meminimalisir terjadinya polusi melalui aksi kecil, seperti
mengurangi penggunaan ac, pergi kesekolah dengan kendaraan umum, dan tidak
merokok. Selain peran penting bidang pendidikan, juga ada peran penting sektor
kesehatan. Sektor kesehatan berperan dalam fungsinya sebagai promotif dan preventif
serta fungsi kuratif dan rehabilitatif. Hal ini harus optimal agar promosi kesehatan
mengenai polusi udara berjalan optimal dan penanganan dampak penyakitnya dapat
ditangani dengan baik. Selain 2 sektor tadi, sektor pemerintahan lain juga berperan
membuat regulasi yang lebih baik khususnya mengenai emisi karbon yang dapat berujung
pada polusi udara. Namun, selain itu juga harus ada kesadaran dari masyarakat untuk
mewujudkan kehidupan yang lebih sehat dan menghindari hal-hal yang berisiko dapat
membuat polusi udara. Dengan adanya kolaborasi berbagai sektor dan kesadaran
masyarakat maka polusi udara akan dapat ditangani dengan baik.
Daftar Pustaka

BBC. 2023. Polusi udara di Jakarta tertinggi se-Asia Tenggara, dua tahun setelah
Pemprov DKI kalah gugatan. Available at:
https://www.bbc.com/indonesia/articles/cjmy2nez84vo
BBC. 2022. China Sukses Turunkan Hampir Setengah Polusi Udara dalam Waktu Tujuh
Tahun, Bagaimana Caranya?. Available at: https://www.bbc.com/indonesia/dunia-
62046737
Binekasri R. 2023. Parah! Hari Ini Udara Jakarta Terburuk di Dunia Versi IQAir.
Available at: https://www.cnbcindonesia.com/news/20230611090620-4-
444892/parah-hari-ini-udara-jakarta-terburuk-di-dunia-versi-iqair
CNN Indonesia. 2023 Polusi Udara Serpong Setara Isap 112 Batang Rokok, Bagaimana
Kotamu?. Available at: https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20230810170848-255-984503/polusi-udara-serpong-setara-isap-112-
batang-rokok-bagaimana-kotamu
IQAir. 2023. Rangking Kualitas Udara Kota Besar di Dunia 11 Agustus 2023 Pukul 20.39.
Available at: https://www.iqair.com/id/world-air-quality
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Dampak Pencemaran Udara (Polusi
Udara) Terhadap Penyakit Hipertensi. Available at:
https://p2ptm.kemkes.go.id/post/dampak-pencemaran-udara-polusi-udara-
terhadap-penyakit-
hipertensi#:~:text=Pencemaran%20udara%20memiliki%20dampak%20terhadap,h
ipertensi%20(tekanan%20darah%20tinggi).
Minnesota Pollution Control Agency. 2023. What you can do about air pollution.
Available at: https://www.pca.state.mn.us/news-and-stories/what-you-can-do-
about-air-pollution
Purba LSL, Harefa N. 2020. Pengaruh Kandungan Oksigen Udara Sekolah Terhadap
Konsentrasi Belajar Siswa. Jurnal EduMatSains: 4 (2); 169-82. Available at:
http://repository.uki.ac.id/2627/1/PengaruhKandunganOksigen.pdf
Rosyidah M. 2016. Polusi Udara dan Kesehatan Pernafasan. Integrasi: 1 (2): 1-5.
Available at: https://jurnal.um-palembang.ac.id/integrasi/article/viewFile/988/868
World Health Organization. 2022. Ambient (outdoor) Air Pollution. Available at:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ambient-(outdoor)-air-quality-
and-health

Anda mungkin juga menyukai