Anda di halaman 1dari 2

Jakarta Darurat Polusi Udara

Saat ini pencemaran lingkungan menjadi suatu ancaman yang perlu kita sadari. Salah
satu bentuk pencemaran lingkungan tersebut yaitu timbulnya polusi udara. Polusi udara
merupakan suatu keadaan dimana terdapat substansi fisik, biologi, atau kimia pada lapisan
bumi (atmosfer) yang jumlahnya dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan serta dapat mengganggu estetika dan kenyamanan. Polusi udara ini biasanya terjadi
di kota –kota besar yang padat penduduk salah satunya adalah kota Jakarta.
Saat ini Jakarta mengalami krisis udara bersih dengan indeks kualitas udara yang
berada pada titik yang menghawatirkan. Jakarta menempati posisi pertama sebagai kota yang
memiliki kualitas udara terburuk di dunia. Indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 151-
200 yang termasuk pada kategori tidak sehat. Di Jakarta sendiri polusi udara akan tampak
pada saat jam berangkat dan pulang kerja dimana masyarakat sedang sangat aktif
menggunakan kendaraan untuk beraktivitas. Buruknya kualitas udara ini dapat mengganggu
aktivitas manusia dan tentunya dapat membahayakan kesehatan tubuh sehingga kita harus
mewaspadai ancaman kesehatan ini.
Sebagai salah satu kota besar dengan jumlah penduduk yang padat di Indonesia,
tentunya aktivitas yang terjadi di Jakarta juga semakin meningkat. Peningkatan aktivitas ini
dapat kita lihat dengan adanya jumlah kendaraan bermotor yang semakin banyak sehingga
sering menimbulkan kemacetan di jalan raya. Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta,
sebanyak 75% transportasi darat merupakan penyumbang polusi terbesar di Jakarta. Asap
yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor ini mengandung karbon monoksida (CO2),
nitrogen dioksida (NO2), dan hidrokarbon (HC) yang apabila sering kita hirup dapat
membahayakan kesehatan kita. Selain itu, musim kemarau yang terjadi saat ini juga ikut
memperparah polusi yang terjadi di Jakarta karena adanya lapisan inversi suhu, cuaca yang
cerah dan panas, tidak terjadi hujan, dan kecepatan angin yang rendah memungkinkan polusi
udara tetap mengapung di udara pada suatu wilayah dan mengakibatkan peningkatan
konsentrasi polutan yang tinggi.
Selain asap kendaraan bermotor, industri juga merupakan penyumbang dominan emisi
yang menyebabkan polusi udara karena Jakarta merupakan kota industri yang besar.
Banyaknya pabrik –pabrik industri yang melakukan pembuangan limbah berupa asap pabrik
secara langsung ke lingkungan tanpa adanya penyaringan terlebih dahulu juga semakin
memperparah keadaan. Asap pabrik tersebut akan bercampur dengan sumber polutan yang
lainnya berupa asap kendaraan bermotor dan debu yang menyebabkan kualitas udara di
Jakarta semakin rendah. Kurangnya pepohonan dan area penghijauan di kota Jakarta
membuat udara yang mengandung polutan ini sulit untuk diredakan karena pada dasarnya
pohon dan tanaman dapat membersihkan udara dari partikulat kotor dan juga menghasilkan
oksigen yang bermanfaat bagi makhluk hidup. Sehingga dengan adanya pepohonan dapat
menurunkan pencemaran udara yang sering terjadi di kota –kota besar.
Adapun dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara ini meliputi dampak secara
sosial, ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan kesehatan. Secara sosial, akibat dari
pencemaran udara ini masyarakat tidak dapat meghirup udara secara sehat. Asap dan debu
yang beterbangan juga menyebabkan jarak pandang menjadi terganggu sehingga aktivitas
masyarakat juga terhambat. Secara ekonomi, polusi udara menyebabkan karyawan yang
bekerja di tempat yang terpapar langsung oleh sumber polusi, misal, seperti pekerja pabrik,
dan petani yang setiap hari menghirup udara kotor. Ketika mereka terpapar bahkan hingga
terjangkit penyakit parah, produktivitas kerjanya suatu saat akan menurun secara drastis. Hal
itu tentu juga berdampak langsung terhadap keberlangsungan industri, mulai dari penurunan
jumlah produksi, sampai penurunan kualitas produk. Peningkatan penderita penyakit akibat
polusi ini kemudian juga berdampak terhadap biaya jaminan kesehatan. Pemilik modal atau
pemerintah yang bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat harus menanggung
beban pengobatan yang lebih besar. 
Dari segi pendidikan, dampak pencemaran udara dapat mempengaruhi tingkat belajar
siswa karena lingkungan dengan udara yang kotor menyebabkan mereka menjadi terhambat
dalam proses berpikir dan menyelesaikan masalah. Dampak bagi lingkungan yaitu udara yang
mengandung polutan dapat menyebabkan hujan asam, efek rumah kaca, kerusakan lapisan
ozon, dan perubahan suhu yang berlangsung secara drastis yang dapat membahayakan
lingkungan. Sementara itu, dampak bagi kesehatan yang dialami oleh masyarakat Jakarta
yaitu meningkatnya penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) karena kualitas udara
yang buruk, menimbulkan kanker paru-paru dan risiko penyakit jantung karena adanya
kandungan zat berbahaya di udara yang kotor seperti karbon hitam dan nitrogen oksida yang
terdapat dalam asap kendaraan bermotor, menghambat pertumbuhan dan perkembangan pada
anak, dan bahkan dapat mempercepat resiko kematian apabila tubuh terpapar oleh udara yang
kotor dalam jangka waktu yang panjang.
Permasalahan lingkungan seperti polusi udara tersebut sebenarnya menjadi
tanggung jawab kita bersama sebagai masyarakat untuk lebih menjaga dan memperhatikan
lingungan kita. Hal tersebut dapat dimulai dari dalam diri kita masing-masing dengan
menumbuhkan kesadaran akan pentingnya lingkungan yang sehat dan bersih dan
mewujudkannya dengan tindakan nyata seperti melakukan penanaman pohon dan menambah
area hijau di seluruh wilayah kota, menggunakan kendaraan umum ketika bepergian untuk
mengurangi asap kendaraan, mengolah dan menyaring limbah pabrik sebelum dibuang ke
lingkungan, serta menerapkan pola dan perilaku hidup bersih dan sehat. Apabila seluruh
elemen dapat bekerjasama dalam mewujudkan hal tersebut, maka polusi udara yang terjadi di
kota besar seperti Jakarta dapat dikurangi atau bahkan Indonesia dapat terbebas dari masalah
polusi.

Anda mungkin juga menyukai