Gambar 1.1 Indeks kualitas udara pada 31 Agustus 2023 pukul 12.00 WIB
Menurut situs pemantau Indeks kualitas udara atau Air Quality Index (AQI) ibu kota
seperti Jakarta selalu berada di kategori merah dan oranye yang mengindikasikan kondisi
udara yang tidak sehat dan tidak sehat bagi kelompok sensitif. Pada tanggal 31 Agustus 2023,
Jakarta, Indonesia terpuncak sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, dengan
Indeks Kualitas Udara (AQI) mencapai 167 pada pukul 12.00 WIB. Hal itu terlihat dalam
perhitungan indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) di wilayah tersebut yang mencapai
167. Posisinya diikuti oleh Bangladesh. Lalu, Afrika Selatan, Pakistan, Qatar, India, dan
Malaysia.
Tentunya kualitas udara yang begitu mengkhawatirkan sangat berpotensi
membahayakan Kesehatan masyarkat khususnya di wilayah Jakarta. Polusi udara yang terjadi
memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan masyarakat. Pemaparan jangka
panjang terhadap polusi udara dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata dan
tenggorokan, alergi, dan peningkatan risiko penyakit pernapasan kronis seperti asma dan
bronkitis. Partikel debu halus dapat masuk ke dalam saluran pernapasan dan merusak jaringan
paruparu, sedangkan gas polutan seperti nitrogen dioksida (NO2), dapat menyebabkan
peradangan pada saluran pernapasan. Dampak kesehatan yang serius juga terjadi pada anak-
anak, lansia, ibu hamil, dan individu dengan kondisi kesehatan yang sudah melemah.
Permasalahan polusi udara di Jakarta merupakan tantangan serius yang membutuhkan
tindakan yang terintegrasi dari berbagai pihak. Pertumbuhan ekonomi yang pesat, urbanisasi
yang cepat, dan aktivitas industri yang intensif telah menyebabkan peningkatan emisi polutan
udara, mengancam kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan. Kolaborasi antara
pemerintah, sektor swasta, LSM, dan masyarakat perlu ditingkatkan untuk mencapai
perubahan yang signifikan. Dengan adanya kerjasama yang baik, diharapkan wilayah Jakarta
dapat mengatasi permasalahan polusi udara, menciptakan lingkungan yang lebih bersih, dan
meningkatkan kualitas hidup bagi penduduknya. Keterlibatan semua pihak menjadi kunci
untuk mencapai perkembangan berkelanjutan dan menjaga Jakarta sebagai kota yang ramah
lingkungan di masa depan.