Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH KUALITAS UDARA TERHADAP KESEHATAN

MASYARAKAT DI WILAYAH JAKARTA


Oleh: Chandra Dharna Yoga1, Clarissa Serevania2, Della Putri3, Nurul Komariah4,
Ragiel Maulidiva Hasan5, Ratu Apriliya Haryoto6, Tiara Hasanah7, Silvy8, Agape
Hariyanto9, Annisa Maulidya10

Jakarta menjadi kota termaju pertama di Indonesia berkat tingkat pertumbuhan


ekonominya yang terbilang cukup pesat, mulai dari sektor properti, industri kreatif,
perdagangan hingga keuangan. Selain pertumbuhan ekonomi, Jakarta juga ditunjang dengan
berbagai fasilitas dan infrastruktur yang lengkap dan serba modern. Tapi, dibalik keindahan
serta majunya Jakarta kota ini masih mempunyai masalah polusi yang begitu tinggi. Seperti
yang diketahui polusi sangat berbahaya bagi kesehatan, tidak hanya membahayakan orang
dewasa saja namun membahayakan anak-anak juga. Belakangan ini polusi udara di Jakarta
sedang menjadi sorotan. Polusi udara di Jakarta merupakan masalah serius yang mempengaruhi
kesehatan penduduk dan kualitas lingkungan perkotaan.
Ibukota Indonesia ini menghadapi tantangan besar akibat pertumbuhan pesat populasi,
urbanisasi cepat, dan intensitas aktivitas industri. Faktor-faktor ini bersama-sama berkontribusi
terhadap peningkatan emisi gas buang dan partikel berbahaya ke udara. Dampak negatif polusi
udara di Jakarta terasa pada kesehatan masyarakat, dengan peningkatan angka penyakit
pernapasan, alergi, dan masalah kesehatan lainnya. Menurut WHO ( World Healt Organization
) Polusi udara bertanggung jawab atas 6,7 juta kematian dini setiap tahunnya. Sekitar 2,4 miliar
orang memasak dan menghangatkan rumah mereka dengan bahan bakar yang menimbulkan
polusi dan setiap tahun 3,2 juta orang meninggal sebelum waktunya akibat polusi udara rumah
tangga.
Masalah polusi udara di Jakarta adalah bagian dari masalah lingkungan global yang
sangat kompleks dan memerlukan solusi yang holistik. Beberapa penelitian telah dilakukan
untuk mengeksplorasi masalah polusi udara di Jakarta dan bagaimana hal tersebut terkait
dengan masalah lingkungan global. Sumber utama polusi udara di Jakarta adalah transportasi,
industri, pembakaran sampah, dan aktivitas konstruksi. Emisi kendaraan bermotor merupakan
penyumbang terbesar, menghasilkan gas emisi layaknya karbon monoksida (CO), nitrogen
dioksida (NO2), dan partikel debu halus. Industri juga memberikan kontribusi signifikan
melalui emisi gas dan partikel dari proses produksi dan pembakaran bahan bakar fosil. Selain
itu, pembakaran sampah yang tidak teratur dan aktivitas konstruksi yang berdebu juga menjadi
sumber polutan udara di Jakarta. Sumber-sumber ini berdampak buruk pada kesehatan
masyarakat.

Gambar 1.1 Indeks kualitas udara pada 31 Agustus 2023 pukul 12.00 WIB
Menurut situs pemantau Indeks kualitas udara atau Air Quality Index (AQI) ibu kota
seperti Jakarta selalu berada di kategori merah dan oranye yang mengindikasikan kondisi
udara yang tidak sehat dan tidak sehat bagi kelompok sensitif. Pada tanggal 31 Agustus 2023,
Jakarta, Indonesia terpuncak sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, dengan
Indeks Kualitas Udara (AQI) mencapai 167 pada pukul 12.00 WIB. Hal itu terlihat dalam
perhitungan indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) di wilayah tersebut yang mencapai
167. Posisinya diikuti oleh Bangladesh. Lalu, Afrika Selatan, Pakistan, Qatar, India, dan
Malaysia.
Tentunya kualitas udara yang begitu mengkhawatirkan sangat berpotensi
membahayakan Kesehatan masyarkat khususnya di wilayah Jakarta. Polusi udara yang terjadi
memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan masyarakat. Pemaparan jangka
panjang terhadap polusi udara dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata dan
tenggorokan, alergi, dan peningkatan risiko penyakit pernapasan kronis seperti asma dan
bronkitis. Partikel debu halus dapat masuk ke dalam saluran pernapasan dan merusak jaringan
paruparu, sedangkan gas polutan seperti nitrogen dioksida (NO2), dapat menyebabkan
peradangan pada saluran pernapasan. Dampak kesehatan yang serius juga terjadi pada anak-
anak, lansia, ibu hamil, dan individu dengan kondisi kesehatan yang sudah melemah.
Permasalahan polusi udara di Jakarta merupakan tantangan serius yang membutuhkan
tindakan yang terintegrasi dari berbagai pihak. Pertumbuhan ekonomi yang pesat, urbanisasi
yang cepat, dan aktivitas industri yang intensif telah menyebabkan peningkatan emisi polutan
udara, mengancam kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan. Kolaborasi antara
pemerintah, sektor swasta, LSM, dan masyarakat perlu ditingkatkan untuk mencapai
perubahan yang signifikan. Dengan adanya kerjasama yang baik, diharapkan wilayah Jakarta
dapat mengatasi permasalahan polusi udara, menciptakan lingkungan yang lebih bersih, dan
meningkatkan kualitas hidup bagi penduduknya. Keterlibatan semua pihak menjadi kunci
untuk mencapai perkembangan berkelanjutan dan menjaga Jakarta sebagai kota yang ramah
lingkungan di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai