XII-UPW
Polusi Udara
BAB 1
Pendahuluan
Latar Belakang
Awal tahun ini, publik disuguhi gambar-gambar udara bersih dan langit yang
cerah akibat lockdown pandemi corona.
Rumusan Masalah
Polusi sangat berbahaya menyebabkan angka kematian yg besar.
Tujuan
Memberikan Informasi Ke Pembaca.
BAB II
Pembahasan
Alat ini mengukur kabut asap di 28 kota besar di seluruh dunia dan
menggunakan model yang dirancang oleh program penelitian Global Burden of
Disease untuk memperkirakan dampak polusi udara terhadap kesehatan
manusia.
Kota-kota dengan penduduk padat seperti Tokyo, New Delhi, dan Shanghai pun
tercatat mengalami kerugian besar.
Menurut perangkat hitung tersebut, sejak 1 Januari 2020, ada sekitar 29.000
kematian prematur di Tokyo, Jepang, yang berpenduduk sekitar 37 juta jiwa.
Laman resmi AirVisual mencatat konsentrasi PM 2,5 di udara Jakarta saat ini mencapai
92,4 mikrogram per meter kubik.
Angka tersebut jauh di atas jumlah standar konsentrasi udara menurut Badan Kesehatan
Dunia (WHO) yakni 25 mikrogram per meter kubik dalam jangka waktu 24 jam.
Dengan kata lain, Jakarta menjadi kota dengan polusi udara terburuk di dunia. Peringkat
tersebut disusuk Santiago, Chile dengan angka AQI sebesar 160 dan Dhaka, Bangladesh
dengan angka AQI 159.
Jika dirinci berdasarkan daerah, Mangga Dua selatan, Jakarta Pusat menjadi daerah
dengan AQI tertinggi mencapai 170. Disusul Pegadungan, Jakarta Barat dengan 169, dan
Rawamangun dengan 167.
Senada, situs resmi BMKG mencatat kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (10/8) pagi
berada dalam kategori tidak sehat. Kemayoran, Jakarta Pusat menjadi daerah dengan
tingkat polusi tertinggi dengan skor kualitas udara 153 (PM 10).
Buruknya rerata kualitas udara di Jakarta bisa memicu gangguan jatung dan paru-paru.
Kualitas udar ayang buruk ini juga bisa mengganggu kelompok sensitif.
Bagi sebagian orang yang sensitif direkomendasikan mengurangi kegiatan luar ruangan.
Bagi masyarakat yang berkegiatan di luar ruangan dianjurkan untuk mengenakan masker
polusi. (evn/evn)
BAB III
Penutup
Kesimpulan