Anda di halaman 1dari 12

Nama : SAKILA PUSPITASARI

KelaS : XI TKJ
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
Dampak pandemi COVID-19 terhadap Volume dan
Kualitas Udara di Perkotaan

KATA PENGANTAR:

Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa.


Karena dengan pertolongannya saya dapat menyelesaikan tugas
karya ilmiah yang berjudul “Dampak pandemi COVID-19
terhadap Volume dan Kualitas Udara di Perkotaan”.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada guru


bahasa indonesia yang telah membimbing kami dalam
mengerjakan tugas ini.

DAFTAR ISI :

 BAB 1 Pendahuluan
 Latar belakang
 Rumusan masalah
 Tujuan penelitian
 BAB II Metode penelitian
 BAB III Pembahasan
 BAB VI Penutup
 REFERENSI
BAB I

Pendahuluan

Saat ini, banyak kota di dunia mengalami penurunan kualitas udara


yang terus memburuk, karena peningkatan populasi dan aktivitas
manusia, yang mengakibatkan emisi polusi (Borck & Schrauth, 2021).
Di Indonesia pada tahun 2019-2020, banyak stasiun kualitas udara
yang melewati nilai ambang batas berdasarkan World Health
Organization (WHO), misalnya pada kadar NO2, SO2, dan CO
tahunan (Brontowiyono et al., 2022).

Latar Belakang

Kualitas udara yang buruk secara signifikan mempengaruhi


kehidupan dan kesehatan manusia sehari-hari. WHO melaporkan
lebih dari 90% populasi global tinggal di daerah dengan tingkat
kualitas udara rendah.
Di Indonesia, sekitar 65 juta orang terpapar kondisi kualitas udara
yang tidak sehat pada tahun 2015 (Crippa et al., 2016).
Banyak penelitian telah mengungkapkan hubungan yang kuat
antara paparan polusi udara dan efek kesehatan yang buruk bagi
orang yang tinggal di perkotaan, terutama di dekat jalan raya dan
jalan raya di sekitarnya (Alam et al., 2018; Kuerban et al., 2020).
Llintas perkotaan atau lalu lintas jalan merupakan salah satu masalah
utama pencemaran udara di perkotaan (Rossi et al., 2020).
Rumusan Masalah

Bagaimana dampak pandemi Covid-19 terhadap volume dan


kualitas air di perkotaan?

Tujuan Penelitian

Mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap volume dan


kualitas air di perkotaan
BAB II

Metode Penelitian

Wilayah Studi

Studi dilakukan di lima distrik perwakilan di kota Jakarta Indonesia


dengan kemacetan lalu lintas yang tinggi seperti Bundaran HI, Kelapa
Gading, Kebon Jeruk, Jagakarsa, dan Lubang Buaya.

Pengumpulan Data Dan Analisis

Data pencemaran udara Januari hingga Desember tahun 2019,


2020, dan 2021 dikumpulkan dari stasiun pemantauan kualitas udara
di setiap kabupaten studi.

Data tersebut dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI


Jakarta dari website (https://data.jakarta.go.id/). Situs web
menyediakan data rata-rata harian konsentrasi polutan udara (PM10,
SO2, NO2, CO, dan O3)
BAB III

Pembahasan

Kasus COVID-19 di Kota Jakarta

Pada 1 Oktober 2020, terdapat 857.916 kasus konfirmasi COVID-


19 dan 13.524 kematian di kota Jakarta.

Kasus COVID-19 di Jakarta terbanyak ditemukan di Kecamatan


Jagakarsa (Jakarta Selatan) dan Kabupaten Lubang Buaya (Jakarta
Timur) yang menjadi dua daerah paling padat.

Setelah munculnya kasus COVID-19 yang tinggi di Jakarta,


pemerintah setempat mengumumkan keadaan darurat pada awal
April 2020 dan melarang pertemuan masyarakat dan interaksi sosial.

Dampak PSBB Terhadap Volume Lalu Lintas Perkotaan

Studi ini menggunakan data kecepatan kendaraan untuk menilai


volume lalu lintas perkotaan dimana penurunan kecepatan kendaraan
menunjukkan peningkatan kemacetan lalu lintas.

Penurunan lalu lintas perkotaan akibat pandemi COVID-19 telah


diamati di banyak kota di seluruh dunia (Du et al., 2021).

Dampak kebijakan pembatasan sosial seperti social distancing,


isolasi mandiri, dan penutupan tempat komersial, perkantoran, industri
dapat dievaluasi menggunakan data volume lalu lintas (Tian et al.,
2021).

Studi sebelumnya telah melaporkan bahwa kemacetan lalu lintas


perkotaan dikaitkan dengan emisi polutan udara (Bigazzi & Rouleau,
2017; Zalakeviciute et al., 2020).

Hasil studi ini menunjukkan terjadi penurunan tingkat volume lalu


lintas di sebagian besar kecamatan seperti Kelapa Gading (8%),
Kebon Jeruk (1%), dan Jagakarsa (0,8%) selama periode PSBB.
BAB VI

Penutup

Kesimpulan

Studi ini memberikan wawasan baru tentang dampak pandemi


COVID-19 terhadap volume lalu lintas perkotaan dan polusi udara.
Secara keseluruhan, polusi udara perkotaan di kota Jakarta
mengalami perubahan secara signifikan selama periode pandemi.
Referensi:
https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/11786221221139529

Anda mungkin juga menyukai