Anda di halaman 1dari 25

Investigasi KLB/Wabah/

Praktek Surveilans
APLIKASI SURVEILANS DALAM
SKD-KLB
AINURAFIQ IZ.
Sub Pokok Bahasan
• Definisi SKD-KLB
• Kegiatan SKD-KLB
• Kajian Epidemiologi Ancaman KLB
• Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
• Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
terhadap KLB
Definisi SKD-KLB
• SKD – KLB adalah kewaspadaan terhadap
penyakit berpotensi KLB beserta faktor-faktor
yang mempengaruhinya dengan menerapkan
teknologi surveilans epidemiologi dan
dimanfaatkan untuk meningkatkan sikap
tanggap kesiapsiagaan, upaya-upaya
pencegahan dan tindakan penanggulangan
kejadian luar biasa yang cepat dan tepat.
Definisi SKD-KLB
• SKD – KLB adalah suatu tatanan pengamatan
yang mendukung sikap tanggap terhadap
adanya suatu perubahan dalam masyarakat
atau penyimpangan persyaratan yang
berkaitan dengan kecenderungan terjadinya
kesakitan/kematian atau pencemaran
makanan/lingkungan, sehingga dapat segera
melakukan tindakan dengan cepat dan tepat
untuk mencegah/mengurangi terjadinya jatuh
korban.
Definisi SKD-KLB
• Makna definisi:
– SKD – KLB diterapkan terhadap penyakit-penyakit
berpotensi KLB (sesuai prioritas lokal) beserta
faktor risiko utama penyakit prioritas tersebut.
– Penyelenggaraan SKD-KLB dilakukan dengan
menerapkan teknologi surveilans epidemiologi,
sehingga penyelenggaraan SKD-KLB merupakan
aplikasi surveilans epidemiologi penyakit
berpotensi KLB beserta faktor risikonya sebelum
KLB (penyakit tersebut) terjadi.
Definisi SKD-KLB
• Makna definisi:
– Penyelenggaraan SKD-KLB ditujukan untuk
meningkatkan sikap tanggap kesiapsiagaan terhadap
perubahan faktor risiko dan atau penyimpangan jumlah
kasus kesakitan/kematian penyakit berpotensi KLB yang
tengah terjadi pada tingkat populasi terhadap kriteria
KLB penyakit yang bersangkutan.
– Hasil pelaksanaan SKD KLB digunakan sebagai dasar
untuk melakukan investigasi dugaan adanya KLB dan
tindakan penanggulangan yang cepat dan tepat untuk
mencegah/mengurangi jatuhnya korban akibat penyakit
berpotensi KLB.
Kegiatan SKD-KLB
• Kajian epidemiologi ancaman KLB
• Peringatan kewaspadaan dini KLB
• Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
terhadap KLB.
Kajian Epidemiologi Ancaman KLB
• Untuk mengetahui adanya ancaman KLB,
dilakukan kajian secara terus-menerus dan
sistematis terhadap berbagai jenis penyakit
berpotensi KLB dengan menggunakan bahan
kajian:
– Data surveilans epidemiologi penyakit berpotensi
KLB
– Kerentanan masyarakat, antara lain status gizi dan
imunisasi.
Kajian Epidemiologi Ancaman KLB
– Kerentanan lingkungan
– Kerentanan pelayanan kesehatan
– Ancaman penyebaran penyakit berpotensi KLB
dari daerah atau negara lain
– Sumber data lain dalam jejaring surveilans
epidemiologi
Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
• Peringatan kewaspadaan dini KLB adalah pemberian
informasi adanya ancaman KLB pada suatu daerah
dalam periode waktu tertentu.
• Dibuat untuk jangka pendek (3-6 bulan mendatang)
dan disampaikan kepada semua unit terkait, sektor
terkait, dan anggota masyarakat, sehingga
mendorong peningkatan kewaspadaan dan
kesiapsiagaan terhadap KLB di unit dan sektor
terkait, serta peningkatan kewaspadaan masyarakat
secara individu maupun kelompok.
Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
• Dapat juga dilakukan terhadap penyakit
berpotensi KLB dalam jangka panjang (5 tahun
kedepan) agar terjadi kesiapsiagaan yang lebih
baik serta dapat menjadi acuan perumusan
rencana strategis program penanggulangan
KLB.
Peningkatan Kewaspadaan dan
Kesiapsiagaan Terhadap KLB
• Meliputi peningkatan kegiatan surveilans
untuk:
– Deteksi dini kondisi rentan KLB.
– Deteksi dini KLB.
– Penyelidikan epidemiologi adanya dugaan KLB.
– Kesiapsiagaan menghadapi KLB dan mendorong
segera dilaksanakan tindakan penanggulangan
KLB.
Deteksi Dini Kondisi Rentan KLB
• Kondisi rentan KLB adalah kondisi masyarakat,
lingkungan-perilaku, dan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang merupakan faktor risiko terjadinya
KLB.
• Deteksi dini kondisi rentan KLB adalah kewaspadaan
terhadap timbulnya kerentanan masyarakat,
kerentanan lingkungan-perilaku, dan kerentanan
pelayanan kesehatan terhadap KLB dengan
menerapkan cara-cara surveilans epidemiologi atau
pemantauan wilayah setempat (PWS) kondisi rentan
KLB.
Deteksi Dini Kondisi Rentan KLB
• Dilakukan dengan :
– Identifikasi kondisi rentan KLB.
– PWS kondisi rentan KLB.
– Penyelidikan kondisi rentan KLB.
Deteksi Dini KLB
• Deteksi dini KLB adalah kewaspadaan terhadap
kemungkinan terjadinya KLB dengan cara melakukan
intensifikasi pemantauan secara terus-menerus dan
sistematis terhadap perkembangan penyakit
berpotensi KLB dan perubahan kondisi rentan KLB
agar dapat mengetahui secara dini terjadinya KLB.
• Dilakukan dengan:
– Identifikasi kasus berpotensi KLB
– PWS penyakit berpotensi KLB
– Penyelidikan dugaan KLB
Deteksi Dini KLB Melalui Pelaporan
Kewaspadaan KLB oleh Masyarakat
• Laporan kewaspadaan KLB merupakan laporan adanya seseorang atau
sekelompok penderita atau tersangka penderita penyakit berpotensi
KLB pada suatu daerah atau lokasi tertentu.
• Yang wajib membuatnya:
– Orang yang mengetahui adanya penderita atau tersangka penderita
penyakit berpotensi KLB
– Petugas kesehatan yang memeriksa penderita, atau memeriksa
bahan-bahan pemeriksaan penderita penyakit berpotensi KLB.
– Pimpinan stasiun kereta api, pelabuhan laut, bandar udara,
terminal, kepala asrama, sekolah, pimpinan perusahaan, kepala
kantor pemerintah dan swasta, serta kepala unit pelayanan
kesehatan.
– Nakhoda kapal, pilot pesawat terbang, dan pengemudi angkutan
darat.
Kesiapsiagaan Menghadapi KLB
• Kesiapsiagaan sumber daya manusia
• Kesiapsiagaan sistem konsultasi dan referensi
• Kesiapsiagaan sarana penunjang dan anggaran
• Kesiapsiagaan strategi dan tim
penanggulangan KLB
• Kesiapsiagaan kerjasama penanggulangan KLB
Kab/Kota, Propinsi dan Pusat.
Tindakan Penanggulangan KLB yang
Cepat dan Tepat
• Setiap daerah menetapkan mekanisme agar
setiap kejadian KLB dapat terdeteksi dini dan
dilakukan tindakan penanggulangan dengan
cepat dan tepat.
Advokasi dan Asistensi
Penyelenggaraan SKD-KLB
• Penyelenggaraan SKD-KLB yang dilakukan
secara terus-menerus dan sistematis di tingkat
nasional, propinsi, kab/kota, dan dimasyarakat
membutuhkan dukungan politik dan anggaran
yang memadai untuk menjaga
kesinambungannya dengan kinerja yang
tinggi.
• Diperlukan advokasi dan asistensi.
Pengembangan SKD-KLB Darurat
• Diperlukan jika menghadapi ancaman
terjadinya KLB penyakit tertentu yang sangat
serius, namun hanya dalam periode waktu
dan wilayah yang terbatas.
Pihak yang Berperan
Menyelenggarakan SKD-KLB
• Kementerian Kesehatan
• Dinas Kesehatan Provinsi
• Kantor Kesehatan Pelabuhan
• Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
• Puskesmas
• Rumah Sakit
• Laboratorium
• Klinik
• Masyarakat
Cakupan Peran Berbagai Pihak dalam
Penyelenggaraan SKD-KLB
No. Kegiatan SKD- Kemenke Dinkes KKP Dinkes PKM RS Lab Klinik Masy
KLB s Provinsi Kab/Kota
1. Kajian
Epidemiologi
Ancaman KLB
2. Peringatan
Kewaspadaan
Dini
3. Peningkatan
Kesiapsiagaan
4. Advokasi dan
Asistensi
5. Pengemb
Tekno SKD-KLB
6. Menyusun
Aturan
Perundangan
7. Pengemb dan
atau
peningkatan
SKD KLB
Darurat
Indikator Kinerja SKD-KLB
• Kajian dan peringatan kewaspadaan dini KLB secara
teratur setidak-tidaknya setiap bulan dilaksanakan oleh
Dinkes Kab/Kota, Dinkes Provinsi, dan Kementerian
Kesehatan
• Terselenggaranya deteksi dini KLB penyakit berpotensi
KLB prioritas di Puskesmas, RS, dan Laboratorium
• Kegiatan penyelidikan dan penanggulangan KLB yang
cepat dan tepat terlaksana kurang dari 24 jam sejak
teridentifikasi adanya KLB atau dugaan adanya KLB.
• Tidak terjadi KLB yang besar dan berkepanjangan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai