Anda di halaman 1dari 59

Konsep Epidemiologi

PENGERTIAN
SECARA ETIMOLOGIS

LOGIA = ILMU
EPI = TENTANG DEMOS = PENDUDUK
LOGOS

ILMU MENGENAI KEJADIAN YANG MENIMPA PENDUDUK


MENURUT ISTILAH

• Epidemiologi adalah ilmu tentang


DISTRIBUSI (penyebaran) dan
DETERMINANT ( faktor penentu) masalah
kesehatan untuk DEVELOPMENT
(Perencanaan) dari Penanggulangan
masalah Kesehatan.
Konsep Model Penyakit

Hubungan Host, Agen, Environment

Teori- Teori Penyakit

Riwayat Alamiah Penyakit

Pencegahan Penyakit
KONSEP DASAR TIMBULNYA PENYAKIT

Untuk mempelajari konsep terjadinya penyakit,


ada tiga macam model pendekatan, yaitu:

1. Segitiga Epidemiologi (Epidemiologic Triangle)


2. Roda (Wheel)
3. Jaring-jaring sebab akibat (The Web of
causation)
SEGITIGA EPIDEMIOLOGI
(EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE)

Agent Host

Pada model ini, sesorang


berada pada kondisi sehat,
dimana host, agen dan
environment berada pada
kondisi seimbang
Environment
Roda (Wheel)

• Memerlukan identifikasi dari berbagai


faktor yang berperan dalam timbulnya
penyakit dengan tidak mementingkan
pentingnya agent.
• Besarnya peran dari masing-masing
faktor bergantung pada penyakit yang
bersangkutan
RODA (the Wheel)
Lingk sosial

host
Inti genetik
Lingk fisik lingk. biologis
Jaring-jaring sebab akibat (The
Web of causation)
• Suatu penyakit tidak tergantung pada satu
sebab yang berdiri sendiri melainkan
sebagai akibat dari serangkaian proses
sebab-akibat  penyakit dapat dicegah
dengan memotong rantai pada berbagai
titik.
Hubungan H, A, E

Host

Agent Environment
Model 1. Host

Agent

 Kemampuan agent meningkat


 Agent medpt kemudahan
menimbulkan penyakit Environment
 Terjadi pd penyakit infeksi, yaitu
munculnya strain baru dr agent
 Misalnya mutasi pada virus
influenza
Agent
Model 2
Host

 Adanya peningkatan kepekaan


Host thd suatu penyakit Environment
 Perubahan komposisi penduduk
menurut umur dan jenis
kelamin.
 Peningkatan jumlah penduduk
usia rentan
Model 3 Agent

Host

 Ketidakseimbangan
disebabkan oleh
bergesernya lingkungan
memberatkan H
 Pergeseran/perubahan
kualitas lingkungan Environment
merugikan atau
menyebabkan menurunnya
daya tahan tubuh
 Contoh Pencemaran udara,
menyebabkan saluran nafas
menyempit, mudah terkenal
infeksi
Model 4. Host

Agent

• Pergese kualitas lingkungan


memberatkan A
• Terjadi pergeseran kualitas Environment
lingkungan
• Perubahan kualitas lingkungan
mempermudah/menguntungkan
penyebaran Agent
• Contoh: terjadinya banjir
menyebabkan air kotor yg
mengandung kuman dan lebih
mudah masuk ketubuh host
1. PEJAMU (HOST)
• Pejamu a/ manusia atau makhluk hidup lainnya,
termasuk burung dan artropoda, yang menjadi tempat
terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit.
----umur, jenis kelamin, ras, genetik, anatomi tubuh,
status gizi.

2. Agen (penyebab)
 a/ suatu unsur, organisme hidup, atau kuman infektif yang dapat
menyebabkan terjadinya suatu penyakit.
-----unsur biologis, nutrisi, kimia, dan fisika.
-----faktor gaya hidup

3. Lingkungan
 a/ semua faktor luar dari suatu individu yang dapat berupa
lingkungan fisik, biologis, dan sosial.
Teori – Teori Penyakit
© Terjadinya penyakit didasarkan pada
adanya gangguan makhluk halus atau
akibat kemurkaan maha pencipta.
© Penyakit disebabkan o/ pengaruh
lingkungan (hippocrates)
© Terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa
makhluk hidup yang mengalami
pembusukan sehingga mengotorkan
udara dan lingkungan
Lanjutan…..
© Terjadi perubahan konsep kejadian
penyakit mulai ditemukannya mikroskop
yaitu adanya peranan jasad renik
© Teori imunitas dan hormonal
© Konsep penyebab multi faktor (u/ penyakit
tidak menular)
Riwayat alamiah penyakit
Riwayat alamiah penyakit (Natural
History of Disease)

a/ perkembangan suatu penyakit


tanpa adanya campur tangan
medis atau bentuk intervensi
lainnya sehingga suatu penyakit
berlangsung secara natural.
Proses Perkembangan Penyakit

Tahapan riwayat alamiah penyakit


• Tahap prepatogenesis
• Tahap patogenesis
• Tahap pasca patogenesis
Tahap prepatogenesis:
Pada tahap ini, telah terjadi interaksi
antara pejamu dengan bibit
penyakit. Tetapi interaksi ini masih
berada di luar tubuh, dalam arti
bibit penyakit belum masuk ke
dalam tubuh pejamu. Pada
keadaan ini penyakit belum
ditemukan karena pada umumnya
daya tahan tubuh pejamu masih
kuat. Dengan perkataan lain
seseorang yang berada dalam
keadaan seperti ini disebut sehat.
Tahap Patogenesis:
§ Tahap inkubasi: merupakan tenggang
waktu antara masuknya bibit penyakit ke
dalam tubuh yang peka terhadap
penyebab penyakit, sampai timbulnya
gejala penyakit.
§ Tahap penyakit dini: tahap ini dimulai
dengan munculnya gejala penyakit yang
kelihatannya ringan. Tahap ini sudah mulai
menjadi masalah kesehatan karena sudah
ada gangguan patologis, walaupun
penyakit masih dalam masa subklinik
(stage of subclinical disease). Seandainya
memungkinkan, pada tahap ini sudah
diharapkan diagnosis dapat ditegakkan
secara dini.
……lanjutan
§ Tahap penyakit lanjutan: merupakan tahap
dimana penyakit bertambah jelas dan
mungkin tambah berat dengan segala
kelainan patologis dan gejalanya (stage of
clinical disease). Pada tahap ini penyakit
sudah menunjukkan gejala dan kelainan
klinik ynag jelas, sehingga diagnosis
sudah relatif mudah ditegakkan. Dan
diperlukan penanggulangan yang tepat
untuk menghindari akibat lanjut yang
kurang baik.
Tahap pacsa patogenesis
Tahap akhir: a/ berakhirnya perjalanan
suatu penyakit yang dapat berupa lima
keadaan:
¨ Sembuh sempurna: penyakit berakhir
karena pejamu sembuh secara
sempurna, artinya bentuk dan fungsi
tubuh kembali kepada keadaa sebelum
menderita sakit.
…….lanjutan

¨ Sembuh dengan cacat: penyakit


berakhir dengan keadaan sembuh
namun tidak sempurna. Karena
ditemukan adanya kelainan (cacat)
pada pejamu.
¨ Karier: perjalanan penyakit seolah-olah
terhenti, karena gejala penyakit
memang tidak tampak lagi. Namun bibit
penyakit masih tetap ada dalam tubuh
pejamu tanpa memperlihatkan
gangguan penyakit.
……….lanjutan
¨ Kronis: penyakit tetap berlangsung
secara kronik, artinya perjalanan
penyakit tampak berhenti karena gejala
penyakit tidak berubah, dalam arti tidak
bertambah berat ataupun tidak
bertambah ringan, namun pada
dsarnya pejamu tetap berada pada
keadaan sakit.
¨ Meninggal dunia: perjalanan penyakit
berakhir dengan kematian.
Tahap Perjalanan Penyakit
Bibit penyakit Bibit penyakit telah memsuki tubuh Meninggal
belum memsuki tubuh

kronis
Penyebab Gejala penyakit tampak

Horison klinis

Lingkungan Gejala penyakit tidak tampak karier

Sembuh Cacat

Pejamu
Sembuh sempurna

Inkubasi P. Dini P. lanjut

prepatogenesis patogenesis Pasca patogenesis


Pola Perkembangan Penyakit
 Suatu penyakit (menular) tidak hanya
selesai sampai pada jatuh sakitnya
seseorang, tetapi cenderung untuk
menyebar.
 Dalam proses perjalanan penyakit,
perpindahan agen dari pejamu ke
reservoir atau sebaliknya, harus melalui
pintu masuk tertentu (portal of entry) calon
penderita baru dan kemudian untuk
berpindah ke penderita baru lainnya,
kuman akan melalui pintu keluar (portal of
exit).
Portal of entry/portal of exit, al/:
Melalui konjungtiva, yang biasanya
hanya dijumpai pada beberapa
penyakit mata tertentu.
Melalui saluran nafas (hidung &
tenggorokan): melalui droplet
sewaktu reservoir/ penderita bicara,
bersin, atau batuk atau melalui udara
pernapasan.
Melalui Pencernaan: baik bersama
ludah, muntah maupun bersama
tinja.
…………..lanjutan

Melalui saluran urogenitalia: biasanya


bersama-sama dengan urine atau zat lain
yang keluar melalui saluran tersebut.
Melalui luka pada kulit ataupun
mukosa.
Secara mekanik: seperti suntikan atau
gigitan pada beberapa penyakit tertentu.
Mode of Transmission
 Setelah unsur penyebab telah meninggalkan reservoir
maka untuk mendapatkan potensial yang baru, harus
berjalan melalui suatu lingkaran perjalanan khusus
atau suatu jalur khusus yang disebut jalur penularan.
Secara garis besarnya, jalur penularan dapat dibagi
menjadi dua, yi/:
 Penularan langsung: yakni penularan yang terjadi
secara langsung dari penderita atau reservoir, ke
pejamu potensial yang baru, sedangkan,
 Penularan tidak langsung: adalah penularan yang
terjadi melalui media tertentu; seperti media udara (air
borne), melalui benda tertentu (vechicle borne), dan
melalui vector (vector borne)
Manfaat Riwayat Alamiah Penyakit (RAP)

Dari RAP diperoleh beberapa informasi penting:


• Masa inkubasi atau masa latent.
• Kelengkapan keluhan (symptom) sebagai bahan
onformasi dama menegakkan diagnosis
• Lama dan beratnya keluhan yang dialami oleh penderita
kejadian penyakit menurut musim (season) kapan
penyakit itu lebih frekuen kejadiannya
• Kecenderungan lokasi geografis serangan penyakit
sehingga dapat dengan mudah dideteksi lokasi kejadian
penyakit.
• Sifat-sifat biologis kuman patogen sehingga menjadi
bahan informasi untuk pencegahan penyakit.
Manfaat RAP, a/:
 Untuk diagnostik: masa inkubasi dapat dipakai
sebagai pedoman penentuan jenis penyakit,
 Untuk pencegahan: dengan mengetahui kuman
patogen penyebab dan rantai perjalanan
penyakit dapat dengan mudah ditemukan titik
potong yang penting dalam upaya pencegahan
penyakit.
 Untuk terapi: intervensi atau terapi hendaknya
diarahkan pada fase paling awal. Lebih awal
terapi akan lebih baik hasil yang diharapkan.
Keterlambatan diagnosis akan berkaitan dengan
keterlambatan terapi.
Pencegahan Penyakit
• Pencegahan  mengambil tindakan terlebih
dahulu sebelum kejadian
• Peran epidemiologi dalam pencegahan:
 identifikasi faktor risiko yang dapat
dimodifikasi  konsep dasar penyakit
 upaya pencegahan sesuai dengan riwayat
alamiah penyakit  r a p
Pencegahan penyakit adalah
• Tindakan yang ditujukan untuk
mencegah, menunda, mengurangi,
membasmi, mengeliminasi penyakit
dan kecacatanm dgn menerapkan
sebuah atau sejumlah intervensi yg
telah dibuktikan efektif. (Kleinbaum,
et al., 1982; Last, 2001).
Riwayat alamiah penyakit dan tingkat
pencegahan
• Periode prepatogenesis
– Tingkat pencegahan primer
• Promosi kesehatan
• Perlindungan khusus
• Periode patogenesis
– Tingkat pencegahan sekunder
• Diagnosis dini dan pengobatan segera
• Pembatasan ketidakmampuan (disability)
– Tingkat pencegahan tersier
• Rehabilitasi
37
Tingkatan Pencegahan Penyakit
Primordial Prevention I. Underlying Condition
Pencegahan Awal
Primary Prevention II. Health Promotion
Pencegahan Pertama III. Spesific Protection

Secondary Prevention IV. Early Diagnosis and Prompt


Pencegahan Tingkat Kedua Treatment
V. Disability Limitasion

Tertiary Prevention VI. Rehabilitation


Pencegahan Tingkat Ketiga
5 Tingkat Pencegahan
1. Health Promotion
2. Spesific Protection
3. Early Diagnosis and Prompt Treatment
4. Disability Limitasion
5. Rehabilitation
Tahap Pencegahan

• Tingkat pencegahan disesuaikan dengan


riwayat alamiah penyakit:
1. Pencegahan primordial
2. Pencegahan primer
3. Pencegahan sekunder
4. Pencegahan tersier
1. Pencegahan Primordial
• Tujuan: menghindari terbentuknya pola hidup
sosial ekonomi dan kultural yang diketahui
mempunyai kontribusi untuk meningkatkan
risiko penyakit
• Pencegahan primordial yang efektif
memerlukan adanya peraturan yang ketat dari
pemerintah
Pencegahan primordial
• Fase penyakit
– Misal: Kondisi yang mengarah penyebab
penyakit jantung koroner
• Target
– Populasi
– kelompok terseleksi

Riwayat Alamiah Penyakit 42


2. Pencegahan Primer
• Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat
proses penyakit belum mulai (pd periode
pre-patogenesis) dengan tujuan agar tidak
terjadi proses penyakit
• Tujuan: mengurangi insiden penyakit dengan
cara mengendalikan penyebab penyakit dan
faktor risikonya
• Upaya yang dilakukan adalah untuk memutus
mata rantai infeksi “agent – host -
environment”
• Terdiri dari:
1. Health promotion
2. Specific protection
• Dilakukan melalui 2 strategi: populasi dan
individu
Pencegahan primer
• Fase penyakit
– Faktor-faktor penyebab khusus
• Target
– Total populasi
– kelompok terseleksi
– Individu sehat

Riwayat Alamiah Penyakit 45


Tingkat pencegahan primer
• Promosi kesehatan
– Pendidikan kesehatan, penyuluhan
– Gizi yang cukup sesuai dengan
perkembangan
– Penyediaan perumahan yg sehat
– Rekreasi yg cukup
– Pekerjaan yg sesuai
– Konseling perkawinan
– Genetika
– Pemeriksaan kesehatan berkala
46
Tingkat pencegahan primer
• Perlindungan khusus
– Imunisasi
– Kebersihan perorangan
– Sanitasi lingkungan
– Perlindungan thdp kecelakaan akibat
kerja

47
Tingkat pencegahan primer
• Perlindungan khusus
–Penggunaan gizi tertentu
–Perlindungan terhadap zat yang
dapat menimbulkan kanker
–Menghindari zat-zat alergenik

Riwayat Alamiah Penyakit 48


3. Pencegahan Sekunder
• Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat
proses penyakit sudah berlangsung namun
belum timbul tanda/gejala sakit
(patogenesis awal) dengan tujuan proses
penyakit tidak berlanjut
• Tujuan: menghentikan proses penyakit lebih
lanjut dan mencegah komplikasi
• Bentuknya berupa deteksi dini dan pemberian
pengobatan (yang tepat)
Pencegahan sekunder
• Fase penyakit
–tahap dini penyakit
• Target
–pasien

Riwayat Alamiah Penyakit 50


Tingkat pencegahan sekunder
• Diagnosis dini dan pengobatan segera
– Penemuan kasus (individu atau masal)
– Skrining
– Pemeriksaan khusus dengan tujuan
• Menyembuhkan dan mencegah penyakit
berlanjut
• Mencegah penyebaran penyakit menular
• Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan
• Memperpendek masa ketidakmampuan
51
Tingkat pencegahan sekunder

– Pengobatan yang cukup untuk


menghentikan proses penyakit
– mencegah komplikasi dan sekuele
yg lebih parah
– Penyediaan fasilitas khusus untuk
membatasi ketidakmampuan dan
mencegah kematian
52
4. Pencegahan Tersier
• Adl Pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah
lanjut (akhir periode patogenesis) dengan tujuan untuk
mencegah cacat dan mengembalikan penderita ke status
sehat
• Tujuan: menurunkan kelemahan dan kecacatan, memperkecil
penderitaan dan membantu penderita-penderita untuk
melakukan penyesuaian terhadap kondisi yang tidak dapat
diobati lagi
• Terdiri dari:
1. Disability limitation
2. Rehabilitation
Pencegahan tersier
• Fase penyakit
– penyakit tahap lanjut (pengobatan dan
rehabilitasi)
• Target
– pasien

Riwayat Alamiah Penyakit 54


Tingkat pencegahan tersier
• Rehabilitasi
– Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga
fungsi tubuh dapat dimanfaatkan sebaik-
baiknya
– Pendidikan pada masyarakat dan
industriawan agar menggunakan mereka
yang telah direhabilitasi

55
Tingkat pencegahan tersier
• Rehabilitasi
– Penempatan secara selektif
– Mempekerjakan sepenuh mungkin
– Terapi kerja di Rumah Sakit
– Menyediakan tempat perlindungan
khusus

56
5 Level Of Prevention

1. Health Promotion
2. Spesific Protection
3. Early diagnose and prompt treatment
4. Disability limitation
5. Rehabilitation
riwayat alamiah penyakit
 

Sembuh

Proses Sehat Sakit Cacat

Mati

Intervensi Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan tersier


Perawatan Pencegahan Perawatan Klinik Rehabilitasi
Promosi Kesehatan Perawatan Pemeliharaan

Gambar 2.3 Proses Penyakit dan Intervensi


TERiMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai