Anda di halaman 1dari 10

THE PERSONAL SIDE OF LEADERSHIP

Kelompok 2
Armidayanti R 0 1 2 2 11 0 0 7
Nur Andani R 0 1 2 2 11 0 1 8
L a o d e a rd i n i R 0 1 2 2 11 0 2 2
Martini R 0 1 2 2 11 0 3 1
Musdalipa R 0 1 2 2 11 0 3 8
 
The Personal
Side of
Leadership

The leader as an Courage and


individual/ moral leadership
leadership mind and fellowership
and heart

Add a Footer 2
PEMIMPIN SEBAGAI
INDIVIDU/PRIBADI

Ekstravers
i

Keterbukaan Kesesuaian
terhadap
pengalaman
Menurut Daft & Lane
(2008), Ada lima
dimensi pemimpin
sebagai kepribadian

Stabilitas
emosi Kesadaran

Add a Footer 3
KEPEMIMPINAN PIKIRAN DAN
PERASAAN/EMOSIONAL

Maxwell ( dalam Djohan, 2016) menyatakan


pikiran pemimpin dapat dikembangkan
dalam empat bidang yaitu:

Penguasaan diri
Dalam penguasaan diri dapat mewujudkan Pemikiran mandiri
tiga kualitas yaitu visi pribadi, menghadapi Berpikir mandiri berarti
kenyataan, dan menahan ketegangan diri. mempertanyakan asumsi dan
menafsirkan data dan
melampiaskan menurut
keyakinan, gagasan, dan
pememikiran sendiri
Pemikiran system
Sistem berpikir berati kemapuan untuk
melihat sinergi keseluruhan daripada
hanya elemen-elemen yang terpisah dari Pemikiran terbuka
suatu system. Para pemimpin harus memiliki
pemikiran terbuka agar ide-ide
baru muncul.

Add a Footer 4
Courage and moral leadership and fellowership

Perilaku
kepemimpinan
moral yang dimiliki
oleh pemimpin
Keberanian dan yang baik, antara
Kepemimpinan lain (Daft & Lane,
Moral (Courage 2008):
and Moral
Leadership)

Keberanian terdiri
dari 2 jenis, yaitu
(Djohan, 2016):

1. Keberanian
Internal
2. Keberanian
Eksternal

5
Gaya pengikut dikategorikan dalam 2
dimensi, yaitu (Daft & Lane, 2008):
PENGIKUT/
FOLLOWERSHIP
Pengikut merupakan bagian penting dalam suatu
Kualitas
organisasi yang menerima arahan serta bimbingan
kemandirian
dari pemimpin guna terwujudnya tujuan bersama berpikir kritis
(tujuan organisasi). versus Perilaku aktif
tergantung dan versus perilaku
Apabila pemimpin melakukan kesalahan atau
tidak kritis. pasif.
mengambil keputusan yang bertentangan dengan
prinsip dan kepentingan organisasi, maka pengikut
bertanggung jawab untuk menyampaikan kritikan
terhadap pemimpin tersebut (Daft & Lane, 2008).

Add a Footer 6
1. Memiliki keberanian untuk

mengambil tanggung jawab.

2. Memiliki keberanian untuk


melayani
CIRI-CIRI PENGIKUT 3. Memiliki keberanian untuk
YANG EFEKTIF ADALAH
terlibat dalam perubahan.
(DAFT & LANE, 2008):
4. Memiliki keberanian untuk
meninggalkan/keluar dari
organisasi

Add a Footer 7
1. Ketakutan terhadap viktimisasi, ancaman,
maupun intimidasi.
2. Melindungi hubungan
3. Melindungi jabatan
4. Menganggap bahwa berbicara hanya
membuang-buang waktu
FAKTOR-FAKTOR YANG 5. Aturan mayoritas
DAPAT MENGHAMBAT 6. Tidak memiliki kekuatan untuk melakukan
perubahan
PERILAKU MORAL 7. Menganggap tindakan untuk memperbaiki
PENGIKUT DALAM perilaku moral merupakan tugas orang lain
ORGANISASI YAITU 8. Tidak efektifnya sistem dalam organisasi.
(GANU, 2018): 9. Budaya organisasi yang tidak etis.
10. Budaya di mana yang muda tidak boleh
menentang yang lebih tua.

 
Add a Footer 8
KESIMPULAN
Keberhasilan satu organisasi bergantung pada gaya dan kepribadian seorang
pemimpin, di mana seorang pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian
yang dapat menunjang terwujudnya hubungan yang efektif antaranggota
organisasi. Selain itu, pemimpin juga harus mampu menciptakan suasana dan
budaya kerja yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan kinerja
bagi anggotanya.
Gaya kepemimpinan yang tepat akan mendukung proses ke arah yang baik, di
mana ketepatan dalam pembagian tugas atau wewenang akan membantu
proses mencapai tujuan bersama. Sebaliknya, gaya kepemimpinan yang kurang
tepat memberikan dampak negatif, salah satunya menurunkan kinerja
anggotanya.

Add a Footer 9
THANK YOU

10

Anda mungkin juga menyukai