Anda di halaman 1dari 13

UJI HIPOTESIS KOLERATIF dalam BIDANG KEPERAWATAN GIGI

Makalah Mini

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Disusun Oleh :

Dhinie Dwi Salsabila : NIM. P2.06.25.2.14.006


Nakia Fujiana : NIM. P2.06.25.2.14.017
Shovi Shofurroh M : NIM. P2.06.25.2.14.029

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
TASIKMALAYA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Alah SWT yang telah telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mini ini. Penyusunan makalah mini ini bertujian untuk
memenuhi sebagian persyaratan guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi
Penelitian.
Makalah mini ini dilatarbelakangi oleh syarat kelulusan seorang
mahasiswa adalah dengan melakukan penelitian. Riset atau penelitian sering
dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif,
tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan,
dan merevisi fakta-fakta.
Statistika sejatinya menjadi bagian dari suatu penelitian dan untuk
membuktikan hipotesis maka diperlukan uji hipotesis. Tiap penelitian
menggunakan uji hipotesis yang berbeda tergantung variabel yang digunakan
dalam penelitian tersebut.
Penyusunan makalah mini ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Maka, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah mini ini.
Penulis tidak menutup kemungkinan dalam penyusunan makalah mini ini,
terdapat kesalahan. Oleh karena itu, penulis berharap Bapak/Ibu Dosen dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun/konstruktif demi perbaikan
makalah mini kedepan.

Tasikmalaya, 30 Mei 2017


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
PENGEMBANGAN MATERI ............................................................................... 1
A. Pengertian Hipotesis..................................................................................... 1
B. Syarat Hipotesis ........................................................................................... 1
C. Bentuk Hipotesis .......................................................................................... 1
D. Jenis Hipotesis.............................................................................................. 2
E. Langkah-Langkah Penggunaan Tabel Uji Hipotesis.................................... 2
F. Cara Pengujian Hipotesis Kolertif ............................................................... 3
G. Koefisien Korelasi ........................................................................................ 4
H. Arah Hubungan ............................................................................................ 4
I. Contoh Uji Hipotesis Koleratif dalam Kesehatan Gigi ................................ 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
PENGEMBANGAN MATERI

A. Pengertian Hipotesis
Zikmund mengatakan bahwa hipotesis adalah proposisi atau
dugaan yang belum terbukti yang secara tentatif menerangkan fakta-fakta
atau fenomena tertentu

B. Syarat Hipotesis
1. Harus mengekspresikan hubungan antara dua variabel atau lebih.
2. Harus jelas dan tidak bermakna ganda. Maksudnya, rumusan hipotesis
harus bersifat spesifik dan mengacu pada satu makna, tidak boleh
menimbulkan penafsiran lebih dari satu makna.
3. Harus dapat diuji secara empiris. Maksudnya, hipotesis dapat
memungkinkan untuk diungkapkan dalam bentuk operasional yang
dapat dievaluasi berdasarkan data yang didapatkan secara empiris.

C. Bentuk Hipotesis
1. Hipotesis kerja (hipotesis 1) : adalah hipotesis yang menyatakan
adanya hubungan antar variabel, anggapan dasar peneliti terhadap
masalah yang sedang dikaji.
Contoh : Ha : ADA hubungan tingkat pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan gigi dan mulut dengan kunjungan ulang pasien penumpatan
gigi Di Poli Gigi Puskesmas Buluspesantren I Kabupaten Kebumen
Tahun 2012
2. Hipotesis nol : adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya
hubungan antar variabel, hipotesis pembanding, bersifat netral. Dalam
statistik, yang dibuktikan adalah hipotesis nol. Apabila hipotesis nol
diterima, berarti hipotesis kerja ditolak dan tidak signifikan. Apabila
hipotesis nol ditolak, berarti hipotesis kerja diterima atau signifikan.
Contoh : Ho : TIDAK ADA hubungan tingkat pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan gigi dan mulut dengan kunjungan ulang pasien

1
2

penumpatan gigi Di Poli Gigi Puskesmas Buluspesantren I Kabupaten


Kebumen Tahun 2012

D. Jenis Hipotesis
Pada tabel uji hipotesis, jenis hipotesis dibagi menjadi dua yaitu
komparatif/asosiatif dan korelatif. Uji hipotesis adalah metode untuk
mengetahui hubungan antar variabel.
Hipotesis dibagi 2 :
1. Hipotesis Komparatif/Association : " that is the value of one variable
tend to be higher or alternativelly lower for higher value of other
variable". Hipotesis asosiatif menjawab apakah antara dua atau lebih
variabel terdapat hubungan atau tidak. Contoh apakah ada hubungan
pola makan dan teknik menyikat gigi terhadap terjadinya gigi sensitif.
2. Hipotesis Korelatif/Correlation: "correlation is the method to measure
the degree of association". Sedangkan hipotesis korelatif akan
mengukur berapa besar hubungannya. Contoh Kolerasi Status
Kesehatan Mulut Antara Ibu dan Anak.

E. Langkah-Langkah Penggunaan Tabel Uji Hipotesis

1. Identifikasi skala pengukuran variabel


2. Tentukan jenis uji hipotesis
3

3. Identifikasi jumlah kelompok


4. Identifikasi pasangan/tidak berpasangan
5. Untuk variabel kategorikal, identifikasi apakah dapat dibuat tabel
silang. Kalau bisa, tentukan jenis tabel silangnya.
6. Identifikasi persyaratan uji parametrik dan non parametrik.
Dengan demikian, Anda dapat menentukan uji hipotesis dengan
berpedoman pada tabel Uji Hipotesis dengan syarat Anda harus
memahami beberapa istilah:
1. Skala pengukuran variabel: kategorikal (nominal, ordinal) dan
numerik (rasio dan interval)
2. Jenis hipotesis: komparatifl asosiatif dan korelatif
3. Jumlah kelompok data : 1 kelompok, 2 kelompok, > 2 kelompok
4. Pasangan: berpasangan atau tidak berpasangan.
5. Tabel silang (baris kali kolom)
6. Syarat uji parametrik dan nonparametrik

F. Cara Pengujian Hipotesis Kolertif


1. Uji Korelasi Koefisien Kontigensi Dan Lamda/ Korelatif Katagorik
Contoh perilaku merokok dengan status fertilitas
Langkah :
a. Analize –Dscriptive Statistics---Crosstabs
b. Masukkan prilaku merokok kedalam Row
c. Masukkan status fertlitas kedalam Columns
d. Aktifkan kotak statistics
e. Pilih Lamda pada kotak nominal
f. Klik continue, klik OK
2. Uji Korelasi Gamma dan Sommers’D
a. Analize –Dscriptive Statistics---Crosstabs
b. Masukkan variables P3kedalam Row
c. Masukkan variables P4 kedalam Columns
d. Aktifkan kotak statistics
e. Pilih Gamma dan Somers’d
4

f. Klik OK
3. Uji Spearmen
Uji Alternatif pearson bila data tidak normal
a. Analize –Correlate --Bivariate
b. Masukkan depresi dan ansietas kedalam kotak variables
c. Pilih uji spearmen pada kotak correlation coefficients
d. Pilih two tailed pada test of significance
e. Klik OK
4. Uji Korelasi Person
Syarat uji normalitas wajib
Langkah :
a. Analize –Correlate --Bivariate
b. Masukkan depresi dan ansietas kedalam kotak variables
c. Pilih uji pearson pada kotak correlation coefficients
d. Pilih two tailed pada test of significance
e. Klik OK

G. Koefisien Korelasi

Besar kecilnya hubungan antara dua variabel dinyatakan dalam bilangan


yang disebut Koefisien Korelasi :
a. besarnya koefisien antara -1 0 +1
b. besarnya koefisien -1 & 1 adalah hubungan yang sempurna
c. nilai koefisien 0 atau mendekati 0 dianggap tidak berhubungan antar
dua variabel yang diuji

H. Arah Hubungan
a. Positif (koefisien 0 s/d 1)
b. Negatif (koefisien 0 s/d -1)
c. Nihil (koefisien 0)
5

I. Contoh Uji Hipotesis Koleratif dalam Kesehatan Gigi


Uji Spearman
a. Digunakan untuk data ordinal
b. Cara analisis dan interprestasi sama dengan Pearson
c. Perbedaannya hanya pada waktu meilih box yang diaktifkan adalah
box spearman.
Contoh :
Judul : Kolerasi Status Kesehatan Mulut Antara Ibu dan Anak di SD
Sukapura, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya
Hipotesa :
H0 : tidak ada kolerasi status kesehatan mulut antara ibu dan anak
Ha : ada kolerasi status kesehatan mulut antara ibu dan anak
Input data ke SPSS

Tahap Analisis
6
7

Lihat koefisien kolerasi


spearman = 0,860 dan Sig.(2-
tailed) = 0,000

Untuk pengambilan keputusan statistik, dapat digunakan 2 cara:


1. Koefisien Korelasi dibandingkan dengan nilai r tabel (korelasi tabel)
a. Apabila Koefisien Korelasi > r tabel, Maka ada hubungan yang
signifikan (Ha Diterima),
b. Apabila Koefisien Korelasi < r tabel, Maka tidak ada hubungan
yang signifikan (H0 Diterima).

2. Melihat Sig.
a. Apabila nilai Sig. < 0,05 Maka ada hubungan yang signifikan (Ha
Diterima)
b. Apabila nilai Sig. > 0,05 Maka tidak ada hubungan yang signifikan
(H0 Diterima)

Arah hubungan:

Dilihat dari tanda koefisien:

1. Tanda (-) berarti apabila variabel X tinggi maka variabel Y rendah


2. Tanda (+) berarti apabila variabel X tinggi maka variabel Y juga tinggi

Pembahasan :
8

Nilai koefisien korelasi sebesar 0,860 (p= 0,000). Nilai p= 0,000


menunjukkan bahwa Ho ditolak pada α=5% maupun α=1 sedangkan koefisien
kolerasi sebesar 0,860 menunjukkan bahwa hubungan (kolerasi) yang terjadi
diantara kriteria plak pada anak dengan kriteria plak pada ibu adalah hubungan
yang sangat kuat (berada pada interval 0,80-1,00). Dengan demikian maka pada
tingkat keyakinan 95% maupun ((%, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang sangat kuat dan signifikan di antara kriteria plak pada ibu. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin baik kondisi plak pada ibu akan diiringi oleh
semakin baiknya kondisi plak pada anak.
DAFTAR PUSTAKA
docstats7.(2011).Hipotesis.[Online].Tersedia:https://docstats7.wordpress.com/201
1/02/28/hipotesis/.[30 Mei 2017]
Hidayat, anwar. (2012). Korelasi Regresi – Penjelasan Dan Tutorial – Lengkap.
[Online]. Tersedia: https://www.statistikian.com/2012/08/korelasi.html. [30
Mei 2017]

Anwar, Ruswana. (2005). TEORI SEDERHANA PROSEDUR PEMILIHAN UJI


HIPOTESIS. Bandung: fakultas kedokteran unpad. Tersedia:
http://repository.unpad.ac.id/5519/1/prosedur_pemilihan_uji_hipotesis.pdf.
[30 Mei 2017]

Pertiwi, S.P.(2009). Kolerasi Status Kesehatan Mulut Antara Ibu dan Anak di SD
Sukapura, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya. Dalam MIKGI,
vol 11 (1) halaman 2. Tersedia: https://repository.ugm.ac.id/29293/.[30 Mei
2017]
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai