Anda di halaman 1dari 10

Satuan Acara Penyuluhan

SATUAN ACARAPENYULUHAN
STASE KEPERAWATAN PENYAKIT DALAM
RANGE OF MOTION PADA PASIEN STROKE

DI SUSUN OLEH :
Nimas Arum S, S.Kep
160300300
Mochamad Maftuin, S.Kep 160300294
Panca Wuri H, S.Kep
160300306

ROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
2016

Profesi Ners | Universitas Alma Ata Yogyakarta | 2016/2017

Satuan Acara Penyuluhan

UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269. Web: www.almaata.ac.id

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan

Range of motion pada pasien stroke

Sub Pokok Bahasan

Pengertian, tujuan, indikasi dan prosedur tindakan ROM

Sasaran

Pasien Bangsal penyakit Dalam di Ruang Aster RSUD


Dr.Tjitrowardojo Purworejo

Target

Pasien Stroke haemoragik dan keluarganya

Hari/Tanggal

Selasa 8, November 2016

Jam

08.30 09.00

Waktu Pertemuan

30 Menit

Tempat

Di Ruang Aster Bangsal Penyakit Dalam RSUD

Dr.Tjitrowardojo Purworejo

I.

LATAR BELAKANG
yang mengalami perawatan tirah baring dengan waktu yang lama tanpa
melakukan aktivitas apapun sangat mudah mengalami kontraktur pada otototot persendian. Gangguan pemenuhan aktivitas yang dialami oleh pasien
akan menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan pasien yang lain di
mana semua itu akan menghambat proses penyembuhan. Mobilisasi mengacu
pada kemampuan seseorang untuk bergerak bebas dan imobilisasi mengacu
pada ketidakmampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas.
Pada kondisi tertentu, klien dapat kehilangan kemampuan untuk melakukan
pergerakan atau aktivitas. Kondisi seperti ini dapat terjadi karena gangguan pada
sistem musculoskeletal, baik itu otak, otot, skelet maupun sistem syaraf. Klien dapat

Profesi Ners | Universitas Alma Ata Yogyakarta | 2016/2017

Satuan Acara Penyuluhan


kehilangan

kemampuan

dalam

menggerakkan

ekstrimitasnya

dan

anggota

gerak lainnya. Ekstrimitas yang tidak digerakan dalam kurun waktu yang
lama dapat mengakibatkan atrofi otot atau pengecilan massa otot karena
otot

tidak

pernah dipergunakan untuk beraktivitas. Klien dengan gangguan

mobilisasi harus menjadi perhatian perawat untuk mencegah atrofi otot atau merawat
jika telah terjadi atrofi pada klien dengan gangguan mobilisasi. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan perawat dalam mengintervensi gangguan mobilisasi dan
II.

mencegah atrofi adalah dengan memberikan tindakan Range of Motion (ROM).


TUJUAN
A. UMUM
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan diharapkan keluarga dapat
melakukan latihan ROM pasif
B. KHUSUS
Setelah mengikuti penjelasan dan demonstrasi selama 30 menit diharapkan
sasaran dapat :
1. Keluarga dapat mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif

III.

IV.
V.
VI.

anggota gerakan atas


2. Keluargan dapat mendemonstrasikan latihan pasif anggota gerak bawah
METODE
1. Ceramah dan Tanya jawab
2. Demonstrasi
3. Diskusi
MEDIA
1. Leaflet
MATERI
Terlampir
KEGIATAN PENYULUHAN
No
Kegiatan Penyuluhan
1. Pendahuluan
Memberi Salam
Pengertian, tujuan, indikasi
dan prosedur tindakan ROM
Memberi pertanyaan apersepsi
Mengkomunikasikan pokok
bahasan
Mengkomunikasikan tujuan
2. Kegiatan inti

Waktu

Kegiatan Peserta

Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan

Mendengarkan

Profesi Ners | Universitas Alma Ata Yogyakarta | 2016/2017

Satuan Acara Penyuluhan

3.

Menjelaskan pengertian
tentang ROM
Menjelaskan tujuan dari ROM
Menjelaskan indikasi
dilakukanya ROM
Menjelaskan tentang prosedur
tindakan ROM
Memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya
Menjawab pertanyaan peserta
Penutup
Menyimpulkan materi
pendidikan kesehatan bersama
sasaran
Memberikan evaluasi secara
lisan
Memberikan salam penutupan

Total
NB : Tabel

kegiatan

dapat

20

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Bertamya

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Menjawab

30
berubah

sesuai

dengan

pendidikan kesehatan
yang digunakan.
VII.

PENGORGANISASIAN
Koordinator :
Mochamad Maftuin
Presentator :
Panca Wuri H
Fasilitator :
Mochamad Maftuin dan Nimas Arum S
Moderator :
Nimas Arum S

VIII.

SETING TEMPAT

Keterangan
123456

:
:
:

Tempat Duduk Sasaran


Bad Pasien
1. Presentator
3. Fasilitator
5. Koordinator

Profesi Ners | Universitas Alma Ata Yogyakarta | 2016/2017

metode

Satuan Acara Penyuluhan


1. Pelaksanaan penyuluhan:
A. Penyuluhan dimulai pada pukul
B. Presentasi penyuluhan selesai pada pukul
C. Kegiatan penyuluhan selesai pada pukul

: 08.30
: 09.00
: 09.30

D. Evaluasi pelaksanaan penyuluhan


N
o
1.

Waktu
Selasa, 8
November
2016

Senin, 7
November
2016
2.

3.

Selasa, 8
November
2016

Selasa, 8
November
2016

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Peserta

Persiapan :
1. Kegiatan dimulai dari
pembuatan
SAP serta
persiapan materi yang akan
disampaikan.
2. Penetapan jadwal sesuai
yang sudah ditetapkan
3. Kontrak waktu dengan
pembimbing
4. Mempersiapkan
fasilitas
dan media
Pendahuluan
Memberi Salam
Memberi pertanyaan
apersepsi
Mengkomunikasikan
pokok bahasan
Mengkomunikasikan
tujuan
Kegiatan inti
Menjelaskan pengertian
tentang ROM
Menjelaskan tujuan dari
ROM
Menjelaskan indikasi
dilakukanya ROM
Menjelaskan tentang

Profesi Ners | Universitas Alma Ata Yogyakarta | 2016/2017

Tidak ada

Menjawab
salam
Mendengarkan
Mendengarkan

Mendengarkan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Bertamya

Satuan Acara Penyuluhan

4.

Selasa, 8
November
2016

prosedur tindakan ROM


Memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya
Menjawab pertanyaan
peserta
Penutup
Menyimpulkan materi
pendidikan kesehatan
bersama sasaran
Memberikan evaluasi
secara lisan
Memberikan salam
penutupan

Profesi Ners | Universitas Alma Ata Yogyakarta | 2016/2017

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Menjawab

Satuan Acara Penyuluhan


*) Lampiran Materi
RANGE OF MOTION PADA PASIEN STROKE
A. Pengertian
Range of Motion adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan
terjadinya

kontraksi

masing-masing

dan

pergerakan

persendiannya

sesuai

otot,
gerakan

dimana
normal

klien

menggerakan

baik

secara

aktif

ataupun pasif. (Potter and Perry, 2006)


B. Tujuan
1. Memelihara dan mempertahankan kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Menstimulasi persendian
4. Mencegah kontraktur sendi
C. Indikasi
1. Pasien tirah baring lama
2. Pasien yang mengalami penurunan tingkat kesadaran
3. Pasien dengan kasus fraktur
4. Pasien post operasi yang kesedarannya belum pulih
D. Prosedur ROM
1. Leher, spinal, servikal
a. Fleksi : Menggerakkan dagu menempel ke dada, rentang 45
b. Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45
c. Hiperektensi : Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45
d. Fleksi lateral : Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah
setiap bahu, rentang 40-45.
e. Rotasi :Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang
180.
f. Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
2. Bahu
a. Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di
atas kepala, rentang 180
b. Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180
c. Hiperektensi : Menggerakkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus,
rentang 45-60
d. Abduksi : Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak
tangan jauh dari kepala, rentang 180
e. Adduksi : Menurunkan lengan ke samping dan

menyilang

tubuh

sejauh mungkin, rentang 320


f. Rotasi dalam : Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan
lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang 90
g. Rotasi luar : Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas
dan samping kepala, rentang 90
h. Sirkumduksi : Menggerakkan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360

Profesi Ners | Universitas Alma Ata Yogyakarta | 2016/2017

Satuan Acara Penyuluhan


i. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
3. Siku
a. Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi
bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150
b. Ektensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150
4. Lengan bawah
a. Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak
tangan menghadap ke atas, rentang 70-90.
b. Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke
bawah, rentang 70-90
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
5. Pergelangan tangan
a. Fleksi : Menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah,
rentang 80-90
b. Ekstensi : engerakkan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah
berada dalam arah yang sama, rentang 80-90
c. Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang
sejauh mungkin, rentang 89-90
d. Abduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30
e. Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang 3050.
f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
6. Jari tangan
a. Fleksi : Membuat genggaman, rentang 90
b. Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90
c. Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin,
rentang 30-60
d. Abduksi : Meregangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, rentang
30
e. Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30
f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
7. Ibu jari
a. Fleksi : Menggerakkan ibu jari menyilang permukaan telapak
tangan, rentang 90
b. Ekstensi : Menggerakkan ibu jari lurus menjauh dari tangan,
rentang 90
c. Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30
d. Adduksi : Menggerakkan ibu jari ke depan tangan, rentang
30
e. Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada
tangan yang sama
f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
8. Pinggul

Profesi Ners | Universitas Alma Ata Yogyakarta | 2016/2017

Satuan Acara Penyuluhan


a. Fleksi : Menggerakkan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120
b. Ekstensi : Menggerakkan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang 90120
c. Hiperekstensi : Menggerakkan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50
d. Abduksi : Menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-50
e. Adduksi : Menggerakkan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika
mungkin, rentang 30-50
f. Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90
g. Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90
h. Sirkumduksi : Menggerakkan tungkai melingkar
i. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
9. Lutut
a. Fleksi : Menggerakkan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130
b. Ekstensi : Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
10. Mata kaki
a. Dorsifleksi : Menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas,
rentang 20-30
b. Flantarfleksi : Menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk
ke bawah, rentang 45-50
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
11. Kaki
a. Inversi : Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10
b. Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
12. Jari-jari kaki
a. Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60
b. Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60
c. Abduksi : Menggerakkan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15
d. Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15
e. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali

Profesi Ners | Universitas Alma Ata Yogyakarta | 2016/2017

Satuan Acara Penyuluhan

Daftar Pustaka
1. Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8. EGC, Jakarta.
2. Price S.A, Lorraine MW. Patophysiology, konsep klinis proses-proses
penyakit.EGC, Jakarta.3.
3. Potter & perry, 2006, Buku ajar fundamental keperawatan edisi 4, EGC, Jakarta.4.
4. Triyanto, E. 2006. Range of motion. Modul skill lab keperawatan edisi 3
univ.Jenderal Soedirman NANDA, 2005, Nursing diagnoses; Definitions
&Classification, Nanda Internasional, Philadelphia.

Purworejo, Oktober 2016


Pembimbing Klinik

()

Profesi Ners | Universitas Alma Ata Yogyakarta | 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai