Luka Kanker
IMAM MUHAJI
Luka Kanker
Treatment ( symptom
Psychological Psychological management Local wound
aspects/pastient aspects/caregivers supportive care
centered concerns concerns prenventative management
measure
BASAH : SERAP!!!
KERING : LEMBABKAN!!
LEMBAB : PERTAHANKAN!!
Assesment / Pengkajian luka kanker
• Lokasi Luka
• Ukuran luka PxLXT,kedalaman
( Foto luka )
• Warna dasar luka
Merah, Kuning, Hitam
• Karateristik Luka
Perdarahan,Bau, Pain,Pruritus,Eksudat
superficial infeksi
• Periwound skin
• Vital sign & Nyeri (VAS)
• Penyulit
• Pemeriksaan penunjang
Karakteristik luka kanker
PAIN &
Pruritus
Exudate Haemorrhage
ODOUR
PERDARAHAN
• Luka kanker biasanya rapuh • Pencegahan adalah hal utama
sehingga mudah berdarah dalam mengontrol perdarahan
terutama bila terjadi trauma • Balutan lama dibasahi lebih
saat penggantian balutan ( lama.
Hallet, 1995; Jones et al,
1998, dalam Naylor, 2002b). • Jangan gunakan air hangat,
vasodilatasi
• Buka balutan dengan hati-hati
• Perdarahan spontan juga
bisa terjadi jika tumor • Tidak menggosok pada luka
merusak pembuluh darah dengan warna dasar merah
besar. Selain itu, perdarahan • Tekan pada lokasi perdarahan ±
dapat terjadi karena 5 menit
penurunan fungsi platelet • Dressing: Calcium alginate
akibat tumor.
• Kolaborasi : radioterapi, ligasi
PERDARAHAN
ODOR / BAU
• Penyebab malodor beberapa faktor • Pengkajian exudat ; serous,
purulent, hemopurulent
yang berkontribusi yaitu terjadinya
• Personal hygiene : mandi
infeksi, kolonisasi bakteri anaerob,
• Pencucian luka yang adekuat : Nacl,
degradasi atau nekrosis jaringan RL, air minum
seperti dinyatakan oleh Bale et al • Penggunaan sabun khusus luka :
(2004, dalam Cooper & Gray, 2005) chlorhexidine 4 %
• Bakteri yang menyebabkan malodor • Metronidazole powder / liquid
merupakan bakteri aerob maupun • Silver & charcoal dressing
anaerob. Pseudomonas dan • Penggantian balutan sesuai dengan
Klebsiella merupakan bakteri aerob kondisi exudate
yang menghasilkan malodor pada • Kultur?
luka yang terjadi secara persisten
dan konstan (Bale et al, 2004).
PAIN Management
• Pengkajian nyeri: tanda-tanda vital dan skala
• Penekanan tumor pada nyeri
syaraf dan pembuluh darah • Pemberian terapi nyeri 30 menit atau 1 jam
dan kerusakan syaraf yang sebelum tindakan
biasanya menimbulkan nyeri • Cairan pencuci luka dalam suhu ruangan.
neuropati (Naylor, 2002b). • Penggunaan RL pada pasien anak.
• Lingkungan yang nyaman dan tenang.
• Prosedur pencucian luka atau • Posisi saat penggantian balutan.
pengangkatan balutan yang • Penggantian balutan yang lama dengan
lengket pada dasar luka membasahi lebih lama.
(Jones, 1998, dalam Naylor, • Penggunaan non traumatic dressing
2002b). • Penggunaan obat anti nyeri sebelum penggantian
balutan sangat di mungkinkan.
• Kolaborasi dengan team nyeri untuk mendapatkan
strategi manajemen nyeri yang tepat
Pruritus
Sensasi gatal yang disebabkan • Tingkatkan asupan cairan
oleh aktifitas tumor,terutama • Melembabkan kulit dengan
pada luka kanker payudara dan lotion
kulit. Biasanya tidak responsif
terhadap antihistamin • Hindari menggaruk
(Grocott,2001) • Personal hyegine
Exudate
• Luka malignant • Pengkajian exudate: jumlah,
mengeluarkan eksudat yang warna dan bau
berlebihan dan tidak • Pengkajian kulit sekitar luka:
terkontrol. kemerahan, maserasi
• Adanya peningkatan • Pencucian luka dan kulit
permeabilitas pembuluh sekitar luka
darah oleh tumor dan • Penggunaan absorbent
sekresi faktor permeabilitas dressing ; alginate,hydrofiber.
vascular oleh sel tumor • Penggunaan kantong
merupakan penyebab • Penggantian balutan sesuai
pengeluaran eksudat yang dengan kondisi exudat
berlebihan Haisfeld-Wolfe • Perhatikan penggunaan plester
dan Rund (1997,dalam
Naylor b, 2002). • Melindungi kulit sekitar luka
dengan oinment dressing atau
hidrokoloid
Exudate
Superficial Infection
Kaji tanda-tanda klinis infeksi : • Pencucian luka yang efektif
Demam,panas,kemerahan, • Debridemen
edema • Penggunaan silver sulfadiazin
untuk mengontrol
Peningkatan leukosit pseudomonas infection
Bau • Kolaborasi untuk pemberian
Eksudate purulent antibiotik sistemik
Superficial Infection
Estetika
• Nn L , 33 th Ca Mamae sinestra
• Riwayat kesehatan:
Pasien di diagnosa kanker payudara tahun 2010. Dilakukan operasi BCT.
Thn 2012, residif . Pasien menjalani kemoterapi 3 seri. Tahun 2015, residif
lagi dan menjadi luka. Pasien mendapat terapi hormonal tamoxifen,
kemudian bln februari 2016 diganti femara .Juli 2016 diganti aromasin
dan diberikan terapi oral kemoterapi capecitabine 3-0-4 . Saat ini pasien
menjalani radiasi
Case studi
Pengkajian luka Nn L
• Malignant Fungating wound
• Lokasi : mamae sinestra
• Karakteristik luka: bau , perdarahan 3 lokasi (minimal), nyeri (VAS)
skala 3, exudat, minimal 4 kassa besar / 24 jam
• Warna dasar luka: kuning 80%, merah 20%
• Penyulit: Pasien dalam program kemoterapi dengan resiko ggn
Hematologi (Hb, L, Tr)
• Terapi modalitas: kemoterapi oral capecitabine 3-0-4 dan terapi
hormonal aromasin
• Balutan: calcium alginate dan metronidazole powder
• Pendidikan kesehatan: Personal higiene, nutrisi, kedaruratan dalam
perawatan luka, perawatan mandiri dan support keluarga
Case study
Kesimpulan
• Proses penyembuhan luka kanker merupakan suatu
proses yang kompleks yang meliputi pengobatan kanker,
support sistem dan teknik perawatan luka.
• Pengkajian luka merupakan dasar dalam rencana
perawatan luka dan sebagai monitoring efektivitas
perawatan luka kanker.
• Tujuan perawatan luka kanker adalah mengontrol dan
mengatasi gejala yang timbul sehingga pasien mencapai
kualitas hidup yang baik
• Konsep lembab dalam perawatan luka kanker adalah
balutan non traumatik, mencegah perdarahan,
menghilangkan bau, mengurangi nyeri, mengontrol
exudate, dan mengatasi infeksi.
Terima kasih