Anda di halaman 1dari 43

Manajemen Perawatan

Luka Kanker
IMAM MUHAJI
Luka Kanker

Merupakan infiltrasi sel tumor yang


merusak lapisan epidermis dan dermis
yang disebabkan oleh proliferasi sel
ganas dengan bentuk menonjol,tidak
beraturan, non mobile, keras dan
bentuknya menyerupai cauli flower

Tantangan yang cukup berat untuk


perawat , pasien dan keluarga karena luka
sulit sembuh , sehingga menurunkan
kualitas hidup pasien
LUKA KANKER
Asal tumor yang dapat menyebabkan Luka kanker:
a. Primary cancer (kanker kulit)
b. Invasi tumor ke epitheliumfungating
c. Proses metastasis tumor (ca.payudara ke kanker kulit)
LUKA KANKER PRIMER
LUKA KANKER METASTASIS JAUH
LUKA KANKER METASTASIS KULIT
MODALITAS KANKER
KEMOTERAPI, OPERASI, RADIASI, HORMONAL IMUNOTERAPI
Surgery
Before surgery After surgery
Chemotherapy
Radiotherapy
Hormonal therapy
Tujuan perawatan luka kanker :

Mengontrol atau menghilangkan gejala yang


ditimbulkan luka kanker (Bau, perdarahan,
eksudat, nyeri, pruritus dan infeksi
superfisial)
Meningkatkan rasa nyaman,
Meningkatkan rasa percaya diri
Meningkatkan kualitas hidup
Wound management and treatment for MFW

Malignat fungating wound


/assessment of the following
aspects

Treatment ( symptom
Psychological Psychological management Local wound
aspects/pastient aspects/caregivers supportive care
centered concerns concerns prenventative management
measure

Haemorrhage exudate Superficial


odour Pain/pruritus
/bleeding infection
Perawatan luka kanker

bersifat palliative  tidak sembuh


Multidisiplin tim diperlukan untuk manajemen
luka kanker termasuk pasien, keluarga,
caregiver, oncology proffesional, fisiotherapy,
ahli gizi, perawat ET, psikolog, psikiater, tim
paliatif
Mempertahankan Kelembaban

BASAH : SERAP!!!

KERING : LEMBABKAN!!

LEMBAB : PERTAHANKAN!!
Assesment / Pengkajian luka kanker
• Lokasi Luka
• Ukuran luka PxLXT,kedalaman
( Foto luka )
• Warna dasar luka
Merah, Kuning, Hitam
• Karateristik Luka
Perdarahan,Bau, Pain,Pruritus,Eksudat
superficial infeksi
• Periwound skin
• Vital sign & Nyeri (VAS)
• Penyulit
• Pemeriksaan penunjang
Karakteristik luka kanker
PAIN &
Pruritus

Exudate Haemorrhage

ODOUR
PERDARAHAN
• Luka kanker biasanya rapuh • Pencegahan adalah hal utama
sehingga mudah berdarah dalam mengontrol perdarahan
terutama bila terjadi trauma • Balutan lama dibasahi lebih
saat penggantian balutan ( lama.
Hallet, 1995; Jones et al,
1998, dalam Naylor, 2002b). • Jangan gunakan air hangat,
vasodilatasi
• Buka balutan dengan hati-hati
• Perdarahan spontan juga
bisa terjadi jika tumor • Tidak menggosok pada luka
merusak pembuluh darah dengan warna dasar merah
besar. Selain itu, perdarahan • Tekan pada lokasi perdarahan ±
dapat terjadi karena 5 menit
penurunan fungsi platelet • Dressing: Calcium alginate
akibat tumor.
• Kolaborasi : radioterapi, ligasi
PERDARAHAN
ODOR / BAU
• Penyebab malodor beberapa faktor • Pengkajian exudat ; serous,
purulent, hemopurulent
yang berkontribusi yaitu terjadinya
• Personal hygiene : mandi
infeksi, kolonisasi bakteri anaerob,
• Pencucian luka yang adekuat : Nacl,
degradasi atau nekrosis jaringan RL, air minum
seperti dinyatakan oleh Bale et al • Penggunaan sabun khusus luka :
(2004, dalam Cooper & Gray, 2005) chlorhexidine 4 %
• Bakteri yang menyebabkan malodor • Metronidazole powder / liquid
merupakan bakteri aerob maupun • Silver & charcoal dressing
anaerob. Pseudomonas dan • Penggantian balutan sesuai dengan
Klebsiella merupakan bakteri aerob kondisi exudate
yang menghasilkan malodor pada • Kultur?
luka yang terjadi secara persisten
dan konstan (Bale et al, 2004).
PAIN Management
• Pengkajian nyeri: tanda-tanda vital dan skala
• Penekanan tumor pada nyeri
syaraf dan pembuluh darah • Pemberian terapi nyeri 30 menit atau 1 jam
dan kerusakan syaraf yang sebelum tindakan
biasanya menimbulkan nyeri • Cairan pencuci luka dalam suhu ruangan.
neuropati (Naylor, 2002b). • Penggunaan RL pada pasien anak.
• Lingkungan yang nyaman dan tenang.
• Prosedur pencucian luka atau • Posisi saat penggantian balutan.
pengangkatan balutan yang • Penggantian balutan yang lama dengan
lengket pada dasar luka membasahi lebih lama.
(Jones, 1998, dalam Naylor, • Penggunaan non traumatic dressing
2002b). • Penggunaan obat anti nyeri sebelum penggantian
balutan sangat di mungkinkan.
• Kolaborasi dengan team nyeri untuk mendapatkan
strategi manajemen nyeri yang tepat
Pruritus
Sensasi gatal yang disebabkan • Tingkatkan asupan cairan
oleh aktifitas tumor,terutama • Melembabkan kulit dengan
pada luka kanker payudara dan lotion
kulit. Biasanya tidak responsif
terhadap antihistamin • Hindari menggaruk
(Grocott,2001) • Personal hyegine
Exudate
• Luka malignant • Pengkajian exudate: jumlah,
mengeluarkan eksudat yang warna dan bau
berlebihan dan tidak • Pengkajian kulit sekitar luka:
terkontrol. kemerahan, maserasi
• Adanya peningkatan • Pencucian luka dan kulit
permeabilitas pembuluh sekitar luka
darah oleh tumor dan • Penggunaan absorbent
sekresi faktor permeabilitas dressing ; alginate,hydrofiber.
vascular oleh sel tumor • Penggunaan kantong
merupakan penyebab • Penggantian balutan sesuai
pengeluaran eksudat yang dengan kondisi exudat
berlebihan Haisfeld-Wolfe • Perhatikan penggunaan plester
dan Rund (1997,dalam
Naylor b, 2002). • Melindungi kulit sekitar luka
dengan oinment dressing atau
hidrokoloid
Exudate
Superficial Infection
Kaji tanda-tanda klinis infeksi : • Pencucian luka yang efektif
Demam,panas,kemerahan, • Debridemen
edema • Penggunaan silver sulfadiazin
untuk mengontrol
Peningkatan leukosit pseudomonas infection
Bau • Kolaborasi untuk pemberian
Eksudate purulent antibiotik sistemik
Superficial Infection
Estetika

■ Berhubungan dengan lokasi atau letak luka terhadap penampilan


klien
■ Prinsip perawatan :
- Hindari sikap antipati (seperti: jijik, geli)
- Ciptakan suasana yang dapat meningkatkan kemampuan klien
bersosialisasi
ESTETIKA
Case studi

• Nn L , 33 th Ca Mamae sinestra
• Riwayat kesehatan:
Pasien di diagnosa kanker payudara tahun 2010. Dilakukan operasi BCT.
Thn 2012, residif . Pasien menjalani kemoterapi 3 seri. Tahun 2015, residif
lagi dan menjadi luka. Pasien mendapat terapi hormonal tamoxifen,
kemudian bln februari 2016 diganti femara .Juli 2016 diganti aromasin
dan diberikan terapi oral kemoterapi capecitabine 3-0-4 . Saat ini pasien
menjalani radiasi
Case studi
Pengkajian luka Nn L
• Malignant Fungating wound
• Lokasi : mamae sinestra
• Karakteristik luka: bau , perdarahan 3 lokasi (minimal), nyeri (VAS)
skala 3, exudat, minimal 4 kassa besar / 24 jam
• Warna dasar luka: kuning 80%, merah 20%
• Penyulit: Pasien dalam program kemoterapi dengan resiko ggn
Hematologi (Hb, L, Tr)
• Terapi modalitas: kemoterapi oral capecitabine 3-0-4 dan terapi
hormonal aromasin
• Balutan: calcium alginate dan metronidazole powder
• Pendidikan kesehatan: Personal higiene, nutrisi, kedaruratan dalam
perawatan luka, perawatan mandiri dan support keluarga
Case study
Kesimpulan
• Proses penyembuhan luka kanker merupakan suatu
proses yang kompleks yang meliputi pengobatan kanker,
support sistem dan teknik perawatan luka.
• Pengkajian luka merupakan dasar dalam rencana
perawatan luka dan sebagai monitoring efektivitas
perawatan luka kanker.
• Tujuan perawatan luka kanker adalah mengontrol dan
mengatasi gejala yang timbul sehingga pasien mencapai
kualitas hidup yang baik
• Konsep lembab dalam perawatan luka kanker adalah
balutan non traumatik, mencegah perdarahan,
menghilangkan bau, mengurangi nyeri, mengontrol
exudate, dan mengatasi infeksi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai