BAB II
TINJAUAN TEORI
Jantung terletak didalam rongga mediastinum dari rongga dada (toraks) diantara
kedua paru.
1. Struktur jantung
Selaput yang melapisi jantung disebut perikardium yang terdiri atas 2 lapisan:
1. Perikardium parietalis, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan
selaput paru.
2. Ruang jantung
Jantug terdiri dari 4 ruang, yaitu dua ruang yang berdinding tipis disebut atrium
(Setiadi,2007)
dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena
kava inferior, serta sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Dari
2. Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari paru melalui empat buah
bagian atrium kanan dan kiri dipisahkan oleh sekat yang disebut septum
atrium.
b. Ventrikel
3. Katup Jantung
a. Katup Atrioventrikular
Merupakan katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel. Katup antara
atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup disebut katup
8
trikuspidalis. Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri
atrium ke ventrikel pada waktu diastole ventrikel, serta mencegah aliran balik ke
b. Katup Semilunar
Katup pulmonal terletak antara arteri pulmonalis dan ventrikel kanan. Katup
aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Kedua katup semilunar terdiri dari
tiga daun katup. Adanya katup semilunar memungkinkan darah mengalir dari
masing – masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol ventrikel
c. Arteri Koroner
dari arteri koroner kanan dan kiri. Arteri koroner bermuara disebelah atas daun
d. Vena Jantung
koroner. Sistem vena jantung terdiri dari tiga bagian yaitu vena tebesian, vena
4. Pembuluh Darah
a. Arteri
seluruh jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (lentur), keluntarannya
9
arteri banyak mengandung jaringan elastis yangdapat teregang saat sistol dan
b. Arteriola
Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup
dinding yang kuat sehingga mampu kontriksi ataudilatasi beberapa kali ukuran
normal , sehingga dapat mengatur aliran darah ke kapiler. Otot arteriol dipersarafi
resistensi
c. Kapiler
Merupakan pembuluh darah yang halus dan dinding sngat tipis , yang
berfungsi sebangai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan
d. Venula
venul lain ke dalam vena yang akan membawa darah kembali ke jantung.
e. Vena
10
Vena memiliki dinding tipis , tetapi biasanya diameternya lebih besar dari
pada arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yang sama
tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak tidak terlalu dibawah
tekanan. Karena tekanan dalam sistem vena rendah maka memungkinkan vena
5. Sirkulasi jantung
Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bangian besar yaitu
sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonar. Namun demikian terdapat juga sirkulasi
a. Sirkulasi sistemik
b. Sirkulasi pulmonal
c. Sirkulasi Koroner
11
yang cukup pada otot jantung itu sendiri. Sirkulasi koroner meliputi seluruh
1. Peningkatan aktivitas
2. Jantung berdenyut
d. Resistensi
pembuluh yang tidak dapat diukur secara langsung. Resitensi dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu : diameter pembuluh darah (terutama arteriol) dan viskositas
dipengaruhi oleh kadar hematokrit (ht) yaitu presentase volume darah yang
ditempati oleh sel darah merah. Semakin tinggi viskositas darah, maka semakin
6. Siklus Jantung
Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik dan mekanik yang saling
terkait. Rangsang listrik dihasilkan dari beda potensial ion antar sel yang selanjutnya
merupakan hasil dari aktivitas ion – ion yang melewati membran sel jantung. Aktivitas
12
ion tersebut disebut sebagai potensial aksi. Mekanisme potensial aksi terdiri dari fase
a. Depolarisasi
b. Repolarisasi
Merupakan fase istirahat / relaksasi otot, respon mekanik depolarisasi otot jantung
Jantung sebagai pompa fungsinya dipengaruhi oleh 4 faktor utama yang saling
terkait dalam menentukan isi sekuncup ( stroke volume ) dan curah jantung ( cardiac
output ) yaitu :
b.Kontraktilitas
d.Frekuensi jantung
1.Curah Jantung
jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel selama satu menit. Nilai
3. Beban Awal
saat dilepaskan.
4. Beban Akhir
diartikan sebagai suatu beban pada ventrikel kiri untuk membuka katup
(Syaifuddin, 2009).
kegagalan ventrikel.
5. Kontraktilitas
a. Makin besar isi jantung sewaktu diastol, semakin besar jumlah darah yang
dipompakan ke aorta.
Jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit ataupun jumlah darah yang
besar bergantung pada jumlah darah yang mengalir kembali dari vena. (Setiadi,2007)
1. Sistem Saraf
serabut vasomotor dan otot polos pembuluh darah. Kemoreseptor dan pusat
vasodilator.
Hipertensi berasal dari kata “hyper” yang berarti lebih dan “tension” yang berarti
tekanan. Hipertensi bukan suatu penyakit terminologi medik (istilah dalam dunia medis),
tetapi masyarakat umum sering menyebut hipertensi sebagai penyakit darah tinggi.
Hipertensi adalah suatu kondisi saat nilai tekanan darah di atas nilai normal (Garnadi,
2012). Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di arteri. Secara umum,
hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, tekanan yang abnormal tinggi di dalam
jantung dan kerusakan jantung (Anies, 2006). Hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah di arteri yang bersifat sistematik yaitu yang berlangsung terus-menerus untuk
jangka waktu lama. Hipertensi tidak terjadi tiba-tiba, melainkan melalui proses yang
berlangsung cukup lama. Tekanan darah tertinggi yang tidak dikontrol untuk periode
tertentu akan menyebabkan tekanan tinggi permanen yang disebut hipertensi (Lingga,
2012).
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan
puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolik
adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan darah biasanya
digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai
dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah normal
di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan diastolik 90 mmHg (Sheps, 2005).
17
hipertensi. Hipertensi yang tidak terkontrol dalam waktu yang lama menimbulkan
hipertrofi pada ventrikel kiri (LVH). Penyakit jantung hipertensi ditegakkan bila
dideteksi adanya hipertrofi pada ventrikel kiri sebagai akibat peningkatan bertahap
tahanan pembuluh darah perifer dan ventrikel kiri. Fungsi ventrikel selama hipertensi
berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi dan terjadinya aterosklerosis koroner. Yang
mempengaruhi hipertrofi ventrikel kiri adalah lamanya peningkatan diastolic dan adanya
factor genetic.
3. Patofisiologi
Belum ada perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri. Pada stadium
selanjutnya, akibat hipertensi yang terus-menerus, maka hipertrofi menjadi tidak teratur
(eksentrik). Pada kondisi ini terjadi penurunan fungsi pompa ventrikel secara menyeluruh
yang berakibat pada penurunan fraksi injeksi, peningkatan tegangan dinding ventrikel
pada saat sistolik, peningkatan konsumsi oksigen otot jantung, serta penurunan efek
mekanik pompa jantung. Kondisi ini akan lebih diperburuk bila terjadi penyakit jantung
koroner.
Pada kondisi hipertrofi maka tekanan perfusi pada koroner akan meningkat dan
diikuti dengan peningkatan tahanan pembuluh koroner. Sebagai akibat cadangan aliran
darah koroner akan berkurang. Ada dua factor utama penyebab penurunan cadangan
1. Penebalan arteri koroner, yaitu bagian dari hipertrofi umum otot polos pembuluh
darah seluruh tubuh. Kemudian terjadi retensi garam dan air yang mengakibatkan
Hipertensi pada sebagian orang menyebabkan keluhan pusing, sakit kepala, atau
leher terasa kaku. Sementara itu kebanyakan orang tidak menimbulkan keluhan. Pada
sebagian orang, keluhan hipertensi baru muncul saat hipertensi benar-benar mengancam
organ dan nyawanya. Adanya keluhan sebenarnya suatu tanda atau peringatan (alarm)
agar pengidap hipertensi segera menyadari ada tidak normal dengan tekanan darah.
organ dan nyawanya. Kondisi tersebut dinamakan sebagai krisis hipertensi atau hipertensi
maligna. Gejala krisis hipertensi antara lain pusing, mual, muntah, dan nyeri kepala
hebat. Krisis hipertensi biasa terjadi secara tiba-tiba dan tekanan darah meningkat dari
Menurut Rusdi dan Nurlaela (2009) gejala hipertensi dapat diketahui apabila
dalam diri seseorang terjadi hal-hal seperti pusing, mudah marah, telinga berdengung,
mimisan (meski agak-agak jarang), sukar tidur, sesak napas, terasa berat ditengkuk,
5. Klasifikasi
apabila setelah dilakukan beberapa kali pengukuran, nilai tekanan darah tetap tinggi-nilai
tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau diastolik ≥ 90 mmHg (Prasetyaningrum, 2014).
Tabel 1
Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 130 mmHg < 80 mmHg
Normal tinggi 130-139 mmHg 80-89 mmHg
Stadium I
(Hipertensi ringan) 140-159 mmHg 90-99 mmHg
Stadium 2
(Hipertensi sedang) 160-179 mmHg 100-109 mmHg
Stadium 3
(Hipertensi berat) 180-209 mmHg 110-119 mmHg
Stadium 4
(Hipertensi maligna) 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
Sumber : Noviyanti, (2015)
Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi
terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer,
a. Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
Individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi, beresiko tinggi untuk
b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah
meningkat.
c. Stress Lingkungan
d. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.
20
Adalah suatu kondisi yang sering dan meliputi 95% dari hipertensi. Hipertensi
terjadi tanpa adanya kondisi dan penyakit penyebab disebut sebagai hipertensi primer
hipertensi 95% tergolong hipertensi primer didapat dari riwayat hipertensi keluarga,
maka terjadi hipertensi lebih besar. Beberapa faktor resiko penyebab gangguan
kemampuan tubuh untuk mengatur tekanan darah adalah keturunan, faktor usia, stress
fisik, psikis, obesitas, pola makan tidak sehat dan kurangnya aktifitas fisik (Garnadi,
2012).
merupakan kasus hipertensi yang terdeteksi akibat penyakit dan kondisi tertentu,
darah, tetapi harus disertai dengan terapi kondisi atau terapi penyakit (Garnadi, 2012).
adalah:
1) Umur
21
berkurang. Hal ini dipengaruhi oleh adanya 25 penumpukan kolagen dan hipertropi
sel otot halus yang tipis, berfragmen dan patahan dari serat elastin. Selain itu,
sehingga meningkatkan kekakuan pada pembuluh darah arteri orang tua (Black
2) Jenis Kelamin
Menurut Hungu (2007) jenis kelamin adalah perbedaan antara laki-laki dan
perempuan secara biologis sejak lahir. Jenis kelamin termasuk salah satu faktor
banyak menderita hipertensi dibandingkan wanita dengan rasio sekitar 2,29 mmHg
untuk peningkatan darah sistolik. Hal ini terjadi karena wanita dipengaruhi oleh
penebalan dinding pembuluh darah atau aterosklorosis, namun pada masa pre
menopause, wanita mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormone esterogen yang
3) Etnis
orang keturunan Afrika atau Afro-Karibia memiliki tekanan darah yang lebih tinggi
Afrika lebih sensitif terhadap garam dalam pola makan,yang diperkirakan berkaitan
22
lebih rendah.
4) Hereditas
yang memiliki hipertensi dan penyakit jantung meningkatkan risiko hipertensi 2-5
kali lipat. Penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah seorang anak akan lebih
mendekati tekanan darah orang tuanya bila mereka memiliki hubungan darah
5) Stres Psikologis
dendam, rasatakut, rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan
hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat,
sehingga tekanan darah akan meningkat. Jika stres berlangsung cukup lama,tubuh
patologis. Gejala yang muncul dapat berupa hipertensi atau penyakit maag.
6) Pola Makan
keadaan gizi. Disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang
tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular
23
(PTM) terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan kearah konsumsi
gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan
masyarakat. Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta
perkembangan fisik, kecerdasan bayi dan anak-anak, serta seluruh kelompok umur.
Gizi yang baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena
menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh karena menarik cairan diluar sel
agar tidak keluar, sehingga akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
dibandingkan dengan yang tidak adalah 4,57. Lemak trans (ditemukan pada
(ditemukan pada mentega, cake, pastry, biskuit, produk daging, dan krim) telah
terlalu tinggi dalam darah dapat mempersempit arteri, bahkan dapat menyumbat
peredaran darah.
pemakan daging dan diet vegetarian pada penderita hipertensi dapat menurunkan
24
tekanan darah. Buah dan sayur merupakan sumber serat yang dapat membantu
korelasipositif dengan hipertensi. Makin besar massa tubuh, makin banyak darah
yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan makanan ke jaringan tubuh. Ini
berarti bahwa volume darah yang beredar melalui pembuluh darah menjadi
meningkat sehingga memberi tekanan lebih besarpada dinding arteri (AS, 2010).
7) Gaya Hidup
membuat konsumsi sayuran segar dan serat sangat berkurang, konsumsi garam,
lemak, gula, dan kalori meningkat. Terlebih lagi penurunan aktivitas fisik sehingga
menyebabkan peningkatan jumlah populasi orang yang kelebihan berat badan dan
karena meningkatkan risiko kelebihan berat badan. Orang yang tidak aktif juga
cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot
jantungnya harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Makin keras dan
sering otot jantung harus memompa,makin besar tekanan yang dibebankan pada
arteri.
b) Kebiasaan merokok
Zat-zat kimia beracun, seperti nikotin dan karbon monoksida yang diisap
melalui rokok, yang masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel
25
setelah isapan pertama. Seperti zat-zat kimia lain dalam asap rokok, nikotin diserap
oleh pembuluh-pembuluh darah amat kecil di dalam paru-paru dan diedarkan ke aliran
darah. Hanya dalam beberapa detik nikotin sudah mencapai otak. Otak bereaksi
terhadap nikotin dengan memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas
epinefrin (adrenalin). Hormon yang kuat ini akan menyempitkan pembuluh darah
dan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan yang lebih tinggi.
Setelah merokok dua batang saja maka baik tekanan sistolik maupun diastolik akan
meningkat 10mmHg. Tekanan darah akan tetap pada ketinggian ini sampai 30 menit
tekanan darah juga akan menurun dengan perlahan. Namun pada perokok berat
c) Mengonsumsi alkohol
risiko mendapat hipertensi sebesar dua kali. Bagaimana dan mengapa alkohol
meningkatkan tekanan darah belum diketahui dengan jelas. Namun sudah menjadi
kenyataan bahwa dalam jangka panjang, minum minuman beralkohol berlebihan akan
d) Mengonsumsi kopi
meningkat tajam. Cara kerja kafein dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor
adinosin dalam sel saraf yang yang akan memicu produksi hormon adrenalin dan
26
menyebabkan peningkatan tekanan darah, sekresi asam lambung, dan aktivitas otot,
serta perangsang hati untuk melepaskan senyawa gula dalam aliran darah untuk
darah tepi namun dosis yang digunakan dapat mepengaruhi efek peningkatan tekanan
darah (Kalimullah, 2015). Kafein dalam jumlah normal akan memberikan keuntungan
pada tubuh seperti memberikan perasaan rileks dan nyaman, sebaliknya terlalu banyak
e) Obesitas
massa tubuh makin banyak pula jumlah darah yang beredar sehingga curah
jantung ikut meningkat (Sheps, 2005). Sedangkan secara tidak langsung melalui
2009).
Hipertensi dianggap sebgai penyakit serius karena dampak yang sangat luas,
bahkan dapat berakhir dengan kematian. Kematia terjadi akibat dampak hipertensi itu
sendiri atau penyakit lain yang diawali hipertensi (Lingga, 2012) Penyakit dimaksud
sebagai berikut:
27
1) Kerusakan ginjal
Tekanan darah dipengaruhi oleh senyawa kimia yang dihasilkan oleh ginjal
bernama angiostin. Saat tekanan darah tidak terkendali, produksi angiostin melonjak
tajam sehingga ginjal kelelahan dan akhirnya mengalami kerusakan. Kerusakan ginjal
ditandai dengan oleh beberapa macam gejala berupa keringat berlebihan, kram otot,
letih, sering berkemih, serta denyut jantung menjadi cepat dan tidak teratur.
2) Serangan jantung
Serangan jantung terjadi saat arteri gagal bekerja, sehingga jantung berdetak
cepat agar dapat memompa darah lebih banyak. Namun, arteri tidak dapat diajak
bekerja sama karena rusak atau hilang elastisitasnya. Arteri tersebut gagal menyuplai
darah yang kaya oksigen ke jantung dan otak sehingga memicu peningkatan tekanan
3) Stroke
menyerang banyak orang yang sudah berusia tua. Stroke terjadi karena aliran darah
yang mengalir kedaerah otak menjadi terputus. Sel sel otak yang seharusnya
mendapat pasokan oksigen dan glukosa dibawa oleh darah pada akhirnya tidak
berfungsi efektif dan menjadi mati. Salah satu dampak buruk dari hipertensi yang
ditakuti banyak orang adalah stroke. Seorang penderita hipertensi berisiko tinggi
mengalami stroke.
4) Disfungsi Ereksi
28
Adalah salah satu keluhan yang dilontarkan kaum pria penderita hipertensi
adalah disfungsi ereksi yang mereka alami. Penurunan fungsi seksual tersebut terkait
bertambah parah jika pria bersangkutan juga menderita diabetes dan mengalami
obesitas
Pada usia yang sama, hipertensi menyebabkan penurunan fungsi memori lebih cepat
yang dialaminya.
8. Pencegah Hipertensi
Hal-hal yang perlu dilakukan bagi penderita hipertensi sebagai pencegahan adalah
sebagai berikut:
Membatasi konsumsi lemak dilakukan agar kadar kolestrol darah tidak tinggi.
Kadar kolestrol darah yang tinggi dapat mengakibatkan terjadi endapan kolestrol
Konsumsi garam sebaiknya dibatasi, maksimal 2 gram garam dapur untuk diet
setiap hari.
3) Hindari merokok.
merokok memberi risiko yang jauh lebih besar dari pada kelebihan berat badan. Hal
ini karena ada dua hal, yaitu (a) merokok akan meningkatkan kecenderungan sel-sel
darah untuk mengumpal dalam pembuluhnya dan melekat pada lapisan dalam
4) Menghindari Kegemukan.
Pola makan yang dianjurkan adalah terdiri dari sayuran segar, dan buah–
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (viskositas) dan
d. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada DM.
h. Poto dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran jantung
1. Pengkajian
Riwayat Keperawatan
1. Keluhan: fatigue, lemah, dan sulit bernapas. Temuan fisik meliputi peningkatan
c. Nadi: meningkat pada arteri karotis, junglaris, pulsasi radialis, perbedaaan denyut
nadi atau tidak ada denyut nadi pada beberapa area seperti arteri popliteal,
posteriol tibia.
5. Riwayat mengonsumsi makanan tinggi lemak atau kolesterol, tinggi garam dan tinggi
kalori.
suboksipital, episode mati- rasa atau kelumpuhan salah satu sisi badan.
7. Melaporkan angina, nyeri intermiten pada paha Claudication, sakit kepala hebat di
8. Respirasi : mengeluh sesak nafas saat beraktivitas, takipnea, orthopnea, PND, batuk
Studi Diagnostik
b. Kimia darah : BUN, kreatinin, serum glukosa, kadar kolesterol atau trigliserida,
f. EKG : menilai adanya hipertrofi miokard, pola strain, gangguan konduksi atau
2. Diagnosa Keperawatan
vaskuler otak
4. Resiko tinggi terhadap injuri atau trauma fisik berhubungan dengan pandangan kabur,
5. Perubahan nutrisi (lebih dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan kelebihan asupan
3. Intervensi Keperawatan
ventrikel.
Tujuan
Mempertahankan tekanan darah dalam rentang individual yang dapat diterima, irama
jantung dan denyut jantung dalam batas normal
33
Mandiri :
1. Pantau TD, ukur pada kedua Perbandingan dari tekanan memberikan
tangan / paha untuk evaluasi gambaran yang lebih lengkap tentang
awal keterlibatan/bidang masalah vaskular
2. Catat keberadaan, kualitas denyutan karotis, juguralis, radialis, dan
denyutan sentral dan perifer. femoralis mungkin teramati atau
terpalpasi
3. Auskultasi konduksi jantung s4 umum terdengar pada pasien
dan bunyi nafas hipertensiberat karena adanya hipertrofi
atrium (peningkatan volume/tekanan
atrium
4. Amati warna kulit, kelembaban, adanya pucat, dingin, kulit lembab dan
suhu, dan masa pengisian masa pengisian kapiler lambat
kapiler memungkinkan berkaitan dengan
vasokontriksi atau mencerminkan
penurunan curah jantung
5. Catat edema umum atau dapat mengindikasikan gagal jantung,
tertentu kerusakan ginjal atau vaskular
6. Kolaborasi : berikan obat – obat Dengan obat untuk menurunkan TD
sesuai indikasi pada pasien dengan fungsi ginjal yang
relatif normal
Intervensi Rasional
1. Pertahankan bed rest selama 1. meminimalkan stimulasi atau
fase akut meningkatkan relaksasi
2. Berikan tindakan kenyamanan 2. meningkatkan relaksasi tindakan
untuk mengurangi sakit kepala yang menurunkan tekanan vaskular
seperti masase punggung dan serebral dan yang
leher, elevasi kepala, kompres memperlambatkan atau memblok
hangat di dahi dan leher, teknik respon simpatis efektif dalam
relaksasi, meditasi, imaginasi menghilangkan sakit kepala dan
terbimbing, distraksi,dan komplikasinya.
aktivitas waktu senggang.
3. Kurangi aktivitas klien yang 3. aktivitas yang meningkatkan
merangsang aktivitas simpatis vasokonstriksi menyebabkan sakit
yang makin memperberat sakit kepala pada adanya peningkatan
kepala seperti batuk lama, tekanan vaskular serebral.
34
Intervensi Rasional
1. bantu klien memahami hubungan antara 1.mal-diet menyebabkan
hipertensi dan obesitas. Diskusikan manfaat obesitas, hipertensi, dan
asupan kalori dan pembatasan asupan memicu serangan jantung
garam, lemak, serta gula atau kalori
2. pertimbangkan kemauan klien untuk 2-5 pengaturan berat badan
mengurangi berat badan dapat mencegah obesitas dan
komplikasinya
3. Review asupan kalori harian dan pilihan diet 6.diet yang tepat dapat
mencegah serangan ulang
hipertensi dan komplikasinya
4. Perhitungkan penurunan berat badan
realistis bersama klien, misalnya 0,5kg per
minggu
5. Anjurkan klien menghindari konsumsi
makanan dengan kadar lemak jenuh (butter,
keju, kuning telur, es krim, daging) dan
makanan yang mengandung kolestrol
(daging berlemak, jerohan, udang)
6. Kolaborasi untuk merujuk ke ahli diet