S DENGAN GANGGUAN
SISTEM KARDIOVASKULER CHF (CONGESTIVE HEART
FAILURE) RSUD DOLOKSANGGUL
2023
OLEH:
DOSEN PEMBIMBING:
1.1 Defenisi
CHF adalah sindrom yang ditandai oleh disfungsi salah satu atau kedua paru dan
vena sistemik sehingga asupan oksigen ke jaringan perifer kurang baik pada saat relaks
atau selama stressor berlangsung, yang disebabkan oleh ketidakmampuan jantung
menjalankan fungsinya (HFSA, 2010) Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu
kondisi dimana jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi
kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini mengakibatkan
peregangan ruang jantung (dilatasi) guna menampung darah lebih banyak untuk
dipompakan ke seluruh tubuh atau mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal.
Jantung hanya mampu memompa darah untuk waktu yang singkat dan dinding otot
jantung yang 7 8 melemah tidak mampu memompa dengan kuat. Sebagai akibatnya,
ginjal sering merespons dengan menahan air dan garam. Hal ini akan mengakibatkan
bendungan cairan dalam beberapa organ tubuh seperti tangan, kaki, paru, atau organ
lainnya sehingga tubuh klien menjadi bengkak (congestive) (Udjianti, 2010).
1. Ukuran, Posisi atau letak Jantung Ukuran jantung manusia mendekati ukuran
kepalan tangannya atau deng an ukuran panjang kira-kira 5″ (12 cm) dan lebar
sekitar 3,5″ (9 cm). Jantung terletak di belakang 9 tulang sternum, tepatnya di ruang
mediastinum diantara kedua paru-paru dan bersentuhan dengan diafragma. Bagian
atas jantung terletak dibagian bawah sternal notch, 1/3 dari jantung berada disebelah
kanan dari midline sternum, 2/3 nya disebelah kiri dari midline sternum. Sedangkan
bagian apek jantung di interkostal ke- 5 atau tepatnya di bawah puting susu sebelah
kiri.
2. Lapisan Pembungkus Jantung Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut
lapisan perikardium, di mana lapisan perikardium ini di bagi menjadi 3 lapisan,
yaitu :
a. Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang
melindungi jantung ketika jantung mengalami overdistention. Lapisan fibrosa
bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung dengan bagian dinding dalam
sternum rongga thorax, disamping itu 10 lapisan fibrosa ini termasuk
penghubung antara jaringan, khususnya pembuluh darah besar yang
menghubungkan dengan lapisan ini (exp: vena cava, aorta, pulmonal arteri dan
vena pulmonal).
a. Perikardium (Epikardium) Epi berarti “di atas”, cardia berarti “jantung”, yang
mana bagian ini adalah suatu membran tipis di bagian luar yang membungkus
jantung.
b. Miokardium Myo berarti "otot", merupakan lapisan tengah yang terdiri dari
otot jantung, membentuk sebagian besar dinding jantung. Serat-serat otot ini
tersusun secara spiral dan melingkari jantung. Lapisan otot ini yang akan
menerima darah dari arteri koroner.
c. Endokardium Endo berarti "di dalam", adalah lapisan tipis endothelium, suatu
jaringan epitel unik yang melapisi bagian dalam seluruh sistem sirkulasi
peredaran darah
4. Katup Jantung
Katup-katup jantung Katup jatung terbagi menjadi 2 bagian, yaitu katup
yang menghubungkan antara atrium dengan ventrikel dinamakan katup
atrioventrikuler, sedangkan katup yang 12 menghubungkan sirkulasi sistemik dan
sirkulasi pulmonal dinamakan katup semilunar.
5. Ruang Jantung
Jantung terdiri dari beberapa ruang jantung yaitu atrium dan ventrikel yang
masing-masing dari ruang jantung 13 tersebut dibagi menjadi dua yaitu atrium
kanan dan kiri, serta ventrikel kiri dan kanan.
2) Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4
buah vena pulmonalis. 14 Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri dan
selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta. Atrium kiri menerima darah
beroksigen dari paru- paru melalui vena paru-paru. Sebagai kontraksi
dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati katup
mitral ke ventrikel kiri
2) Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke seluruh
tubuh melalui aorta. Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung
oksigen sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati katup 15 mitral ke
ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk
mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, dan berkontraksi.
Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta
terbuka. Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium
kiri dan pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta
dan mengalir ke seluruh tubuh.
b. Vena cava inferior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari bagian
bawah diafragma ke atrium kanan.
c. Sinus Coronary, yaitu vena besar di jantung yang membawa darah kotor dari
jantung sendiri.
d. Pulmonary Trunk, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah kotor dari
ventrikel kanan ke arteri pulmonalis
e. Arteri Pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah
kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru.
f. Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah
bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri.
g. Assending Aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih dari
ventrikel kiri ke arkus aorta ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan
organ tubuh bagian atas.
h. Desending Aorta, yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan
bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah.
7. Arteri Koroner
Arteri koroner adalah arteri yang bertanggung jawab dengan jantung sendiri, karena
darah bersih yang kaya akan oksigen dan elektrolit sangat penting sekali agar
jantung bisa bekerja sebagaimana fungsinya. Apabila arteri koroner mengalami
pengurangan suplainya ke jantung atau yang di sebut dengan ischemia, ini akan
menyebabkan terganggunya fungsi jantung sebagaimana mestinya. Apalagi arteri
koroner mengalami sumbatan total atau yang disebut dengan serangan jantung
mendadak atau miokardiac infarction dan bisa menyebabkan kematian.
Begitupun apabila otot jantung dibiarkan dalam keadaan iskemia, ini juga
akan berujung dengan serangan jantung juga atau miokardiac infarction. Arteri
koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik, dimana muara arteri koroner
berada dekat dengan katup aorta atau tepatnya di sinus valsava. Arteri koroner
dibagi dua, yaitu:
a. Arteri koroner kanan Arteri koroner kanan bertanggung jawab mensuplai darah
ke atrium kanan, ventrikel kanan, permukaan bawah dan belakang ventrikel
kiri, 90% mensuplai AV Node, dan 55% mensuplai SA Node.
b. Arteri koroner kiri Arteri koroner kiri mempunyai 2 cabang yaitu LAD (Left
Anterior Desenden) dan arteri sirkumflek. Kedua arteri ini melingkari jantung
dalam dua lekuk anatomis eksterna, yaitu sulcus coronary atau sulcus
atrioventrikuler yang melingkari jantung diantara atrium dan ventrikel, yang
kedua yaitu sulcus interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikel.
Pertemuan kedua lekuk ini dibagian permukaan posterior jantung yang
merupakan bagian dari jantung yang sangat penting yaitu kruks jantung. Nodus
AV node berada pada titik ini.
1) Fase Ventrikel Filling Sesaat setelah kedua atrium menerima darah dari
masing-masing cabangnya, dengan demikian akan menyebabkan tekanan di
kedua atrium naik melebihi tekanan di kedua ventrikel. Keadaan ini akan
menyebabkan terbukanya katup atrioventrikular, sehingga darah secara pasif
mengalir ke kedua ventrikel secara cepat karena pada saat ini kedua ventrikel
dalam keadaan relaksasi/diastolic sampai dengan aliran darah pelan seiring
dengan bertambahnya tekanan di kedua ventrikel. Proses ini dinamakan
dengan pengisian ventrikel atau ventrikel filling. Perlu anda ketahui bahwa
60% sampai 90 % total volume darah di kedua ventrikel berasal dari
pengisian ventrikel secara pasif. Dan 10% sampai 40% berasal dari kontraksi
kedua atrium.
a. Total volume darah yang terisi setelah fase pengisian ventrikel secara pasip
maupun aktif (fase ventrikel filling dan fase atrial contraction) disebut
dengan End Diastolic Volume (EDV)
b. Total Left ventrikel end diastolic volume (LVEDV) sekitar 120 ml.
c. Total sisa volume darah di ventrikel kiri setelah kontraksi/sistolic disebut
End SystolicVolume (ESV) sekitar 50 ml.
d. Perbedaan volume darah di ventrikel kiri antara EDV dengan ESV adalah 70
ml atau yang dikenal dengan stroke volume.
1.3 Etiologi
Secara umum gagal jantung dapat disebabkan oleh :
degeneratif atau inflamasi.
1) Kelainan otot jantung Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot
jantung, disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari
penyebab kelainan fungsi otot mencakup ateriosklerosis koroner, hipertensi
arterial, dan penyakit
5) Penyakit jantung lain Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung
yang sebenarnya, yang secara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme
biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah yang masuk jantung (stenosis
katup semiluner), ketidakmampuan jantung untuk mengisi darah (tamponade,
perikardium, perikarditif konstriktif, atau stenosis AV), peningkatan mendadak
afterload.
b. Batuk, berhubungan dengan gagal ventrikel kiri. Tersering adalah batuk basah.
c. Mudah lelah. Akibat curah jatung yang kurang sehingga darah tidak sampai
kejaringan dan organ.
e. Orthopnea
f. Paroxismal nocturnal dyspnea
g. Ronchi
2. Gagal jantung kanan
a. Edema, biasa pada kaki dan tumit dan secara bertahap bertambah keatas tungkai
dan paha.
b. Hepatomegali dan nyeri pada kuadran kanan, akibat pembesaran vena di hepar.
Jika tekanan dalam pembuluh portal meningkat dapat menyebabkan asites.
c. Anoreksia dan mual, akibat pembesaran vena dan stasis vena didalam rongga
abdomen.
d. Nokturia, dieresis sering terjadi pada malam hari karena curah jantung akan
membaik dengan istirahat.
1.7 penatalaksanaan
Menurut Elizabeth (2009) Penatalaksanaan CHF,yaitu :
1. Penggunaan penyekat beta dan penghambat enzim pengubah angiotensin ( inhibitor
ACE
) sebagai terapi yang paling efektif untuk CHF kecuali ada kontraindikasi khusus.
Inhibitor ACE menurunkan afterload (TPR) dan volume plasma ( preload ).
Penyekat reseptor angiotensin dapat digunakan sebagai inhibitor ACE.
2. Diberikan diuretik untuk menurunkan volume plasma sehingga aliran balik vena dan
peregangan serabut otot jantung berkurang.
1.8 Komplikasi
1. Edema paru akut terjadi akibat gagal jantung kiri .
2. Syok kardiogenik : stadium dari gagal jantung kiri ,kongestif akibat penurunan curah
jantung
3. Episode trombolitik
4. Efusi pericardial dan tamponade jantung
BAB II
2.1 Pengkajian
1. Aktivitas /Istirahat Gejala :
Tanda :
- Tekanan darah menurun
-Tekanan nadi menunjuk peningkatan volume sekuncup
-Irama jantung sistemik
- Nadi perifer berkurang
- Warna kulit kebiru biruan
-Pembesaran hepar
3. Integritas ego Gejala :
- Ansietas ,khawatir
- Stress yang berhubungan dengan penyakit /finansial .
Tanda : Berbagai manifestasi perilaku seperti : marah ,ketakutan
4. Eliminasi
Gejala : penurunan berkemih ,urine berwarna gelap ,berkemih malam hari
(nocturia),konstipasi.
5. Makanan /cairan
Gejala :-kehilangan nafsu makan
-mual muntah
-penambahan BB signifikan
-pembengkakan pada ekstremitas bawah
Tanda : Disfensi abdomen (asites)
6. Hygiene
Gejala : keletihan ,kelelahan selama aktifitas perawatan diri
Tanda : penampilan menandakan kelalaian perawat personal.
7. Neuro sensori
Gejala : kelemahan
Tanda : kuat fikir , disomentasi ,perubahan perilaku ,mudah tersinggung
8. Nyeri /kenyamanan
Gejala : -Nyeri dada ,angina akut,nyeri abdomen , kanan atas
Tanda : -Tidak tenang ,gelisah,Menarik diri
9. Pernapasan
Gejala : -Dispnea , saat beraktifitas
-batuk tanpa sputum
-Riwayat penyakit baaru kronis
-Penggunaan bantuan pernapasan
Tanda :- penggunaan tacipnae ,nafas dangkal ,penggunaan otot aksesori
- pernafasan nasal faring
- batuk kering
10. Pemeriksaan penunjang
a. Radiogram dada
-kongesti vena paru
-redistribusi vaskuler pada lobus lobus atas paru
b. Kimia darah
-hiponatremie
- hiperkalemia pada tahap lanjut dari gagal jantung
-BUN X kreatinin meningkat
c. Urine
-lebih pekat
-Na meningkat
2.2 Diagnosa Keperawatan :
1. Penurunan curah jantung b/d perubahan kontraktilitas miocard ,structural
2. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan antara suplay o2 dengan kebutuhan
tubuh
3. Resiko tinggi kerusakan pertukaran gas b/d perubahan mebran alveolus
TINJAUAN KASUS
3.1 .Pngkajian
1. Identitas klien
Nama : Ny.T.S
Umur : 41 tahun
Jenis kelamin : Wanita
Agama : Kristen protestan
Status perkawinan : Kawin
Suku /bangsa : Batak Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
Tanggal MRS : 08 Maret 2023
No RM : 073015
2. Penanggung jawab
Nama : Ny .T
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa Sibuntuon
Hubungan keluarga : Kakak
3. Alasan masuk rumah sakit
Pada tanggal 29 September 2023 ,pasien diantar kerumah sakit dengan keadaan
umum pingsan dan separuh ditusuk tusuk dibagian dada .
4. Riwayat Kesehatan
Syok kurang lebih 1 minggu yang lalu , pasien mengalami nyeri dibagian
dada ,yang ditandai dengan frekuensi 3-4 x /hari dan keluarga pasien langsung
membawa klien ke RSUD doloksanggul untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut .
7. Interaksi social
8. Pemeriksaan fisik
A .Keadaan umum :pasien tampak lemah dan lemas
-kesadaran :Apatis GCS (v;3,E:4 ,VL :5)
B .Vital sign
TD : 180/90 mmhg RR:16x/i
HR :46X/I T :36 C
9. pemeriksaan head to toe
a. kepala dan rambut
Bentuk : simetris
Kebersihan : kotor
kebersihan : berketombe
b. Mata
Bentuk : simetris
Palbebra : tidak ada edema ,dan nyeri tekan
Pupil : ishokor
Konjungtiva : tidak anemis
Sklera : tidak ikterik
Kornea : ishokor
c. Hidung
Bentuk :simetris
d. Telinga
Bentuk :simetris kiri&kanan
Ukuran telinga :normal
Lubang telinga :lengkap
e. Mulut
Keadaan bibir :kering
keadaan gigi&gusi :bersih dan tampak pucat
Keadaan mulut :lengkap
f. Dada
Inspeksi :
Do : RR:16 X/i
-pasien tampak normal skala Suplay O2 ke otak
nyeri :F
Penurunan curah jantung
2 Ds : Pasien mengatakan bila Peningkatan beban kerja
beraktifitas cepat kelelahan Do: Jantung
Pasien tampak lebih Lelah dan
sesak nafas
Penurunan kontraksi
ventrikel kiri
Intoleran aktifitas
Penurunan perfusi organ
sistemik
Penurunan TD sistemik
Intoleransi aktifitas
Edema pulmoner
Gangguan pertukaran
gas pola tidur
3.3 Intervensi Keperawatan
- Bradikardi
- Palpitasi
jantung
2 Intoleransi aktifitas Tujuan : diharapkan klien dapat Mandiri :
b/d beraktifitas dengan bantuan - Monitor TTV
minimal atau peningkatan - Evaluasi peningkatan
ketidakseimbangan
intoleransi aktifitas Kriteria intoleransi aktifitas
antara suplay O2
hasil : Kolaborasi:
dan kelemahan
umum - Menurun nya kelelahan dan Diet yang sesuai
kelemahan
Defenisi:
ketidakcukupan - Hb meningkat
energi fisiologi - TTV dalam batas normal
/psikologis, untuk
melanjutkkan
aktifitas sehari-hari
3 Resiko tinggi Kriteria hasil : -Buka jalan nafas
kerusakan pertukaran - Mendemonstrasikan -Beri posisi nyaman
gas b/d perubahan peningkatan ventilasi dan -Auskultasi jalan nafas
membran alveolus oksigenasi -Memonitor respirasi
- Gangguan
penglihatan
- Penurunan
CO2
- Keletihan
- Hipoxia
- Dispnea
- Watna kulit
abnormal
3.4 Implementasi
O:RR:20x/i
A:masalah teratasi
P:intervensi dihentikan