Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN AN.

I DENGAN DIAGNOSA PNEUMONIA

Disusun oleh :

Adina Kurnia Putri (2008113)


Endah Widiastuti (2008135)
Fani Arga Prastya (2008140)
Ayu Apriliana (2008122)
Fika Nadia sari (2008142)
Iga Kusuma Wardani (2008145)
Intan Rahmadhani (2008148)
Adi Irawan (2008112)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2021
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Seorang bayi perempuan, berusia 14 hari, dirawat di RS dengan pneumonia. Hasil


pemeriksaan: frekuensi nadi 120 x/menit, suhu 37,5°C, frekuensi pernapasan 70 x/menit,
pernapasan cuping hidung, terdapat retraksi dinding dada derajat dua, warna kulit kemerahan.
Anak lahir premature dengan persalinan pervaginam, BB lahir 2600 gram, panjang 49 cm.
Reflek hisap lemah, reflek moro +, keluarga tidak memiliki riwayat Asthma dan infeksi
pernafasan lainnya.

A. Identitas Klien
Nama : An. I
Umur : 14 hari
Alamat : Johar Semarang
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Pendidikan :-
Diagnosa Medis : pneumonia
Penanggung Jawab
Nama : Ny. B
Hubungan Dengan Klien : Ibu klien
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Alamat : Johar, Semarang
No Telp : 081234-----

B. Keluhan
Anak dibawa ke RS karena sesak napas
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ny. Y mengatakan membawa anaknya kerumah sakit tanggal 23 maret 2021 dengan
keluhan sesak nafas. Hasil pemeriksaan: frekuensi nadi 120 x/menit, suhu 37,5°C,
frekuensi pernapasan 70 x/menit, pernapasan cuping hidung, terdapat retraksi dinding
dada derajat dua, warna kulit kemerahan. Reflek hisap lemah, reflek moro +.
D. Riwayat Kesehatan Dahulu
Anak lahir premature dengan persalinan pervaginam, BB lahir 2600 gram, panjang 49
cm.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga tidak memiliki riwayat Asthma dan infeksi pernafasan lainnya. Pasien
mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit menular seperti
hepatitis dan tbc.
F. Persepsi Dan Harapan Keluarga Sehubungan Dengan Sakit Anak
Orang tua pasien mengatakan sesak napas. Orang tua sangat menginginkan anaknya lekas
sembuh. Anak tinggal bersama orang tuanya.
G. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Kenyamanan istirahat tidur
a. Ketidaknyamanan
Sebelum masuk RS : klien masih dalam pengawasan orangtua.
Saat ini : klien terlihat sangat lemas, Orang tua selalu
menemani.
2. Istirahat dan tidur
Sebelum masuk RS : klien sebelum sakit dapat tidur dengan nyenyak tanpa
ada keluhan tidur, lama tidur 8-10 jam,
Saat ini : klien tidak dapat tidur dengan nyenyak
3. Hygiene persona
Bagaimana kebiasan anak / keluarga dalam memenuhi kebersihan diri :
Ibu klien mengatakan anaknya dimandikan 1 hari 2 kali, gunting kuku 1 minggu
sekali. Selama sakit Ibu klien mengatakan saat perawatan diri hanya menggunakan
sabun, shampo dan handbody.
4. Keselamatan
Ibu klien mengatakan badan anak nya terasa lemas dan untuk beraktivitas dibantu
orang tuanya, tangan kanannya karena terpasang infus terpasang infus RL 20tpm.
Klien tidak ada gangguan terhadap penglihatan dan pendengaran nya. Ibu klien
mengatakan klien minum asi.
a. Nutrisi
a. Antropometri :
Ibu klien mengatakan berat badan 2600g, Tinggi badan : 49 cm,
b. Biochemical
Hb : 12.0 gr/d (normal: 15,0-17,5), Albumin : -
Diet (gangguan /kebiasaan pola makan) : Klien tidak ada keluhan mual dan
muntah
1) Adakah keluhan : mual / muntah :
Klien tidak ada keluhan mual dan muntah. Pemenuhan kebutuhan nutrisi
sehari-hari minum asi.
b. Gaya hidup / pola asuh :
Ibu klien mengatakan dalam pemenuhan kebutuhan asupan makanan keluarga
lebih memilih makan dirumah dan anak masih minum asi. Dirumah ayah klien
adalah seorang perokok aktif.
c. Eliminasi
Klien tidak mengalami masalah BAK urin 100 cc / kg bb / jam.
d. Oksigenasi
Klien tidak ada, pola nafas irregular, pola nafas normal 28x/menit. frekuensi napas
70 x/menit
e. Seksualitas
Klien masih bayi.
H. Riwayat Kehamilan Dan Persalinan Anak

Kelahira Gangguan Cara Masalah Penolong Masalah Keadaan


n
I. Keluarga kehamilan persalina persalina persalinan bayi anak
n n
Klien Tidak ada Normal Tidak ada Bidan Tidak Hidup
anak ada
pertama

1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal satu rumah

2. Kondisi rumah :
Klien tinggal di daerah johar kota semarang, menurut orang tua klien rumah cukup
bersih.
3. Lingkungan tempat tinggal :
Klien tinggal di kampung area johar
4. Kebersihan rumah dan lingkungan :
Kondisi di sekitar rumah bersih.
5. Kebiasaan keluarga :
kebiasaan menggantung pakaian kotor dikamar
J. Pemeriksaan head to toe
1. Antropometri
a. TB : 49 cm
b. BB saat ini : 2600 g
2. Keadaan umum: tingkat kesadaran compos mentis, tidak ada penurunan kesadaran,
klien tampak pucat, klien tampak lemah, dan meringis kesakitan
3. Kulit, kuku : crt <2detik
Inspeksi : kulit sekitar wajah kemerahan.
Palpasi : akral hangat, hipotoni,kulit kering, elasitas menurun, turgor kulit
menurun, ekstermitas dingin.
4. Kepala : bentuk kepala mesocepal
5. Mulut : mukosa mulut kering, perdarahan gusi dan lidah kotor
6. Leher : nyeri saat menelan, tidak terdapat benjolan
7. Thorax
a. pulmonal
Auskultasi : ada suara tambahan ronchi, terdapat retraksi dinding dada
derajat dua.
Perkusi : pada derajat 3 dan 4 terdapat suara sonor
Palpasi : vocal fremitus normal kanan –kiri
Inspeksi : pola nafas irregular, retraksi otot bantu nafas ada. Pola nafas
tidak normal, RR dbn (-).
b. Kardio : Palpasi nadi teraba lemah, kecil nadi lemah, kecil, tidak
teratur ,bunyi jantung S1,S2 tunggal
8. Abdomen : terdapat nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba dan tidak
membesar, suara tymphani, bising usus 20x/menit adanya gas,
cairan atau masa (-).
9. Punggung : tidak ada sclerosis dan kelainan tulang.
10. Urogenital : klien berjenis kelamin wanita
11. Ekstermitas
a. Tangan kanan : kekuatan otot 4 dan
terpasang infus
b. Tangan kiri : kekuatan otot 4
c. Kaki kanan : kekuatan otot 4
d. Kaki kiri : kekuatan otot 4
e. Reflek – reflek : (+)
12. Riwayat imunisasi
An.I belum lengkap mendapatkan imunisasi dasar

K. Tanda – tanda vital


No Jenis Pemeriksaan Tanggal Dan Waktu Pemeriksaan
24 maret 2021
1 TD
2 Suhu 37.50c
3 Nadi 120x/ menit
4 Pernafasan 28x/ menit
L. Analisa Data
SIGN & SYMPTOM PROBLEM ETIOLOGI
DS: ibu pasien Pola nafas tidak efektif Hambatan upaya
mengatakan anaknua napas
sesak nafas
DO:
 Pasien tampak
lemas
 Fase ekspirasi
memanjang
 Penggunaan otot
bantu
 pernapasan cuping
hidung,
 terdapat retraksi
dinding dada
derajat dua,
 S: 37,5 0C
 RR 28x permenit
DS: ibu pasien Gangguan pola Hambatan
mengatakan anka sulit tidur/istirahat lingkungan
tidur dan sering
terbangun karena sesak
nafas
DO:
 Pasien terlihat
lemah
 N : 120 x/menit
 S : 37, 50C

M. Diagnosa Keperawatan
1. Pola napas tidak efekti berhubungan dengan hambatan upaya napas
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan
N. Intervensi Keperawatan
No Tgl/Jam Luaran Intervensi TTD
DP
1 24 maret Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas
2021 keperawatan selama 1 x 24 jam (I.01011)
diharapkan 1. Monitor pola nafas
Pola nafas(L.01004) membaik (frekuensi, kedalaman,
dengan kriteria hasil : usaha napas)
a. Penggunaan otot bantu 2. Monitor bunyi napas
nafas menurun tambahan
b. Pemanjangan fase 3. Lakukan fisioterapi dada,
ekspirasi menurun jika perlu
Tingkat nyeri menurun dengan 4. Berikan oksigen, jika
kriteria hasil: perlu
a. Frekuensi nadi membaik 5. Kolaborasi pemberian
Pola nafas membaik bronkodilator

2 24 maret Setelah dilakukan tindakan Dukungan tidur (I.05174)


2021 keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Identifikasi pola aktivitas
diharapkan tidur
Pola tidur (L.05045) membaik 2. Identifikasi faktor
dengan kriteria hasil: pengganggu tidur
1. Keluhan sulit tidur menurun 3. Modifikasi lingkungan
2. Keluhan tidak puas tidur 4. Lakukan prosedur untuk
menurun meningkatkan kenyamanan
3. Keluhan istirahat tidak cukup
Manajemen lingkungan
menurun
(I.14514)
5. Identifikasi keamanan
dan kenyamanan
lingkungan.
6. Atur suhu lingkungan
yang sesuai
7. Sediakan tempat tidur
dan lingkungan yang
bersih dan nyaman

O. Implementasi Keperawatan
No Tgl/jam Implementasi Respon Paraf
DP
I 24 maret Memonitor bunyi napas tambahan Ds; -
2021 08.00 Do; terdengar suara napas
tambahan rokhi RR; 28 x/menit

I 08.30 Memberikan oksigen Ds; -


Do; terpasang nasal kanul 4
liter

II 09.00 Mengidentifikasi pola aktivitas tidur Ds; ibu pasien mengatakan


anak sering terbangun
Do; ibu tampak kooperatif

I 09.30 Melakukan fisioterapi dada, Ds; ibu bersedia anaknya


diberikan fisioterai dada
Do; ibu pasien tampak
kooperatif

I 10.00 Memomonitor pola nafas (frekuensi, Ds; -


kedalaman, usaha napas) Do; frekuensi nadi 120
x/menit, suhu 37,5°C,
frekuensi pernapasan 70
x/menit, pernapasan cuping
hidung, terdapat retraksi
dinding dada derajat dua

mengkolaborasi pemberian
I 11.00 bronkodilator Ds; ibu pasien mengatakan
bersedia anak diberikan obat
lewat bronkodilator
Do; ibu pasien tampak
kooperatif

P. Evaluasi Keperawatan
DX Hari/tgl/jam Evaluasi Paraf
I 24 maret 2021 S: ibu pasien mengatakan anaknya sesak
14.00 nafas berkurang setelah dibawa ke rs
O:
 Pasien tampak lemas
 Fase ekspirasi memanjang
 Penggunaan otot bantu
 pernapasan cuping hidung,
 terdapat retraksi dinding dada derajat
dua,
 S: 37,5 0C
 RR 26x permenit
A; masalah pola napas tidak efekti belum
teratasi
P; lanjutkan intervensi SIKI; Manajemen
jalan nafas (I.01011)

S: ibu pasien mengatakan anak sudah bisa


II
tidur setelah diberikan oksigen
O:
 Pasien terlihat lemah
 N : 120 x/menit
 S : 37, 50C
A; masalah gangguan pola tidur teratasi
P; hentikan intervensi SIKI; Dukungan
tidur (I.05174) dan Manajemen
lingkungan (I.14514)

Anda mungkin juga menyukai