Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS

PRAKTIK PROFESI : KEPERAWATAN MATERNITAS


ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH SISTEM REPRODUKSI
KISTA OVARIUM

Disusun Oeh:
Lili Resta Septiana, S.Kep
2241312088

Dosen Pembimbing Akademik:


Dr. Ns Lili Fajria, S.Kep, M.Biomed

Dosen Pembimbing Klinik:


Widra, S.Tr.Keb

PROGRAM STUDIPROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS

2022
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA MASALAH GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

I. Pengkajian

Hari/ tanggal : Senin/ 14 November 2022

Oleh : Lili Resta Septiana, S.Kep.

A. Identitas Pasien:

Nama : Ny. O

Umur : 32 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan : Sarjana

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Sawah Lunto

Tanggal masuk RS : 28 November 2022

Tanggal Pengkajian : 28 November 2022

Diagnosa Medis: Kista Ovarium + (Susp) Ca Endrometrium

B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama

Pasien mengatakan bahwa ia mengalami pendarahan selama 14 hari dan


tidak berhenti – henti sampai akhirnya dibawa ke RSUD Sawah Lunto dan
dilakukan pemeriksaan, namun dikarenakan pasien membutuhkan
pemeriksaan lebih lanjut, pasien dibawa ke RSUP M. Djamil Padang pada
tanggal 28 November 2022 dan didapatkan hasil pemeriksaan bahwa pasien
menderita penyakit Kista Ovarium + (susp) Ca Endrometrium.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 November 2022 di ruang rawat


onkologi pukul 21.30 dengan keluhan pasien nyeri pada bagian panggul
dan menjalar ke area perut, pasien mengatakan masih ada keluar darah
pada kemaluan namun tidak sebanyak awal masuk rumah sakit, pada saat
diraba bagian perut pasien tidak terasa adanya massa, pasien mengatakan
susah BAB pada saat awal mulai pendarahan, pasien terpasang kateter, dan
mengalami penurunan berat badan >10%.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu

Pasien mengatakan tidak memiliki Riwayat penyakit keturunan seperti


diabetes, jantung, dan hipertensi.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit


yang sama dengan pasien dan tidak ada juga yang memiliki penyakit
kronis lainnya.

5. Riwayat Obstetri Sebelumnya

Pasien memiliki 1 orang anak laki-laki.

6. Riwayat Menstruasi

Pasien mengatakan tidak ingat kapan terakhir menstruasi bulan


sebelumnya, namun pasien mengatakan bahwa pada saat mengalami
perdarahan pada bulan ini, ia mengira bahwa itu adalah menstruasinya,
namun perdarahan tidak berhenti – henti maka dibawalah ke rumah sakit.

7. Riwayat KB

Pasien mengatakan bahwa ia tidak menggunakan KB

II. Pengkajian Fungsional Gordon

a. Pola Persepsi Dan Penanganan Kesehatan

Persepsi terhadap penyakit: pasien mengatakan kurang mengetahui


apa penyebab dari penyakit yang dideritanya saat ini, karena belum pernah
ada sebelumnya kejadian seperti ini, pada saat merasakan keluhan pasien
langung dibawa ke RSUD Lubuk Basung untuk mendapatkan tindakan
yang dibutuhkan.

Kebiasaan:

□ Merokok:  Tidak □ Ya, bungkus…...../ hr, lamanya……

□ Minum Alkohol :  Tidak □ Ya, berapa botol …............./ hr, lama.........


□ Obat- Obatan:  Tidak □ Ya, nama obat

□ Lain- lain : Tidak ada

Reaksi Alergi: Tidak ada

Tindakan: -
b. Pola Nutrisi/Metabolisme
Keluhan: pasien mengatakan mengalami penurunan nafsu makan pada saat
dirawat
Diet/Suplemen Khusus : pasien tidak ada diit khusus
Perubahan BB 6 Bulan Terakhir: Tak ada/Ada: kg. (↑/↓). Kurang lebih 10 kg
Asupan nutrisi:  Oral □ NGT □ Parenteral □Gastrostomi
Riwayat Masalah Kulit : Penyembuhan: Tak ada/ Ada
Pantangan/Alergi: tidak ada
Gambaran diet pasien dalam sehari (komposisi& ukuran):
Makan & Minum Sebelum sakit Makan & Minum Selama dirawat (jenis,
(jenis, porsi yg dihabiskan) porsi yg dihabiskan)
Pagi: lontong sayur / nasi + lauk + teh Pagi: nasi + lauk + sayur + buah (kadang
(1 porsi habis) habis 1 porsi, kadang tidak)
Siang: nasi + lauk + sayur (1 porsi habis) Siang: nasi + lauk + sayur + buah (kadang
habis 1 porsi, kadang tidak)
Malam: nasi + lauk + sayur (1 porsi habis) Malam: nasi + lauk + sayur + buah (kadang
habis 1 porsi, kadang tidak)

Kesimpulan: pasien tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap


makanan yang dikonsumsi sebelum maupun sesudah masuk rumah sakit.
c. Pola Eliminasi
Keluhan : pasien mengatakan sudah tidak BAB dari awal masuk RS.
Pola Defekasi Pola Urinasi
Frekwensi: belum ada semenjak masuk Frekwensi: -
RS Warna: kuning
Konsistensi: Kandungan (darah/protein/dll): tidak ada
Warna: Bau: normal
Bau: Banyakny a : 500 cc/ 8 jam
Banyaknya: Alat bantu: kateter
Stoma : -
Kesimpulan: pasien memiliki masalah pola eliminasi pada pola
defekasinya
d. Pola Aktivitas /Olah Raga
Keluhan : pasien mengatakan bahwa saat ini banyak aktivitas yang dibantu
olehorang lain, karena pasien tidak sanggup untuk melakukannya sendiri.
Kemampuan Perawatan Diri (0 = Mandiri, 1 = Dengan Alat Bantu, 2 = Bantuan
dari orang lain , 3 = Bantuan peralatan dan orang lain, 4 = tergantung/tdk mampu)

Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan/Minum 
Mandi 
Berpakaian/berdandan 
Toileting 
Mobilisasi di Tempat Tidur 
Berpindah 
Berjalan 
Menaiki Tangga 
Berbelanja 
Memasak 
Pemeliharaan rumah 
ALAT BANTU:  Tdak ada Kruk Pispot ditempat
tidur Walker
Tongkat Belat/Mitela Kursi roda.
Kekuatan otot : 5555 5555

5555 5555

Kesimpulan:
Pasien mengatakan jika ia masih bisa melakukan sendiri akan ia lakukan
sendiri, seperti defekasi dan membuang urin yang ada di kateter, namun
untuk beberapa aktivitas ia masih dibantu saat setelah menderita penyakit
ini
e. Pola Istirahat Tidur
Keluhan:
Pasien mengatakan bahwa pada saat masuk rumah sakit ini ia mengalami
perubahan pola tidur karena tidak nyaman dengan sekitar dan juga karena
rasa khawatir yang dialami pasien.
Kebiasaan : 5 jam/malam, 1 jam Tidur siang tidak ada Tidur sore

Merasa segar setelah tidur:  Ya Tidak.


Lain- lain/ kesimpulan: pasien mengalami perubahan pola tidur pada saat
masuk rumah sakit, namu ketika ditanya pada pola tidurnya sebelum
masuk rumah sakit, pasien mengatakan bahwa ia tidur cukup 6-7 jam pada
malam hari.
f. Pola Kognitif –Persepsi
Keluhan: tidak ada
Status mental:  Sadar Afasia reseptif Mengingat cerita buruk

Terorientasi Kelam Pikir Kombatif Tak responsif

Bicara:  Normal Tak Jelas Gagap Afasia ekspresif

Bahasa sehari-hari: Indonesia  Daerah Lain- lain

Kemampuan membaca, bahasa Indonesia: Ya Tidak

Berkomunikasi:  Ya/Tidak

Memahami:  Ya/Tidak

Tingkat Ansietas: (Ringan / Sedang / Berat /Panik)

Keterampilan Interaksi:  Tepat/Lain-lain

Pendengaran :  DBN Kerusakan (Kanan /Kiri ) Tuli(Kanan/Kiri)

Alat bantu dengar : tidak ada

Penglihatan :  DBN Kacamata Lensa Kontak Kerusakan


Kanan/Kiri

Buta Kanan/ Kiri Katarak Kanan / Kiri


Glaukoma Protesis Kanan / Kiri Ya / Tidak
Vertigo: tidak ada
Ketidak nyamanan/Nyeri: Tdak ada  Akut Kronik
Penatalaksanaan Nyeri : Manajemen Nyeri
P: Nyeri pada panggul
Q: seperti ditusuk – tusuk
R: menjalar hingga perut
S: skala 6
T: hilang timbul
Kesimpulan: pasien mengalami nyeri pada panggul dan menjalar hingga
perut.
g. Pola Peran Hubungan
Keluhan : tidak ada
Pekerjaan: Ibu rumah tangga
Status Pekerjaan: Bekerja
Ketidakmampuan jangka pendek Ketidakmampuan jangka panjang
 Tidak Bekerja
Sistem Pendukung:  Pasangan Tetangga/Teman Tidak ada
Keluarga serumah Keluarga tinggal berjauhan
Masalah keluarga berkenaan dengan perawatan di RS: tidak ada
Kegiatan sosial : pasien rajin mengikuti beberapa acara didekat rumah
seperti arisan bersama ibu-ibu tetangganya.
h. Pola Seksualitas/Reproduksi
Keluhan: tidak ada
Tanggal Menstruasi Akhir (TMA): 24 Maret 2022
Masalah Menstruasi: Ya Tidak 
Pap Smear Terakhir: tidak ada
Pemeriksaan Payudara/Testis Mandiri Bulanan: Ya  Tidak
Masalah Seksual B/D penyakit: tidak ada
Kesimpulan: tidak terdapat masalah pada pola seksualitas dan reproduksi
pasien.

i. Pola Koping-Toleransi Stres


Keluhan : tidak ada
Masalah (finansial, perawatan diri): tidak ada
Kehilangan/perubahan besar di masa lalu:  Tidak Ya
Hal yang dilakukan saat ada masalah: mencoba untuk mencari tahu
kebenaran dan menciba untuk mencari jalan keluar bersama dengan
anggota keluarga yang lainnya
Penggunaan obat untuk menghilangkan stres: tidak ada
Keadaan emosi dalam sehari hari:  santai tegang
Kesimpulan: pasien tidak memiliki maslah pada pola koping dan toleransi
stresnya

j. Pola Keyakinan-Nilai
Keluhan: tidak ada
Agama: Islam
Pantangan Keagamaan:  Tidak/Ya (uraikan)
Ibadah selama sakit : pasien bisa beribadah seperti biasa, namun sedikit
tidak nyaman karena terpasang kateter
Permintaan kunjungan rohaniawan pada saat ini: Ya  Tidak
Kesimpulan: tidak ada masalah pada pola keyakinan dan nilai

Terapi yang diberikan:


- IVFD RL 20 tpm
- Injeksi Transamin 3 x 50mg
- Ijeksi Vit. K 3 x 10mg
III. Pemeriksaan Penunjang (Hasil & Interpretasi)
1. Diagnostik, Tgl:

- Pemeriksaan USG
2. Laboratorium, Tgl: 2 Desember 2022

Pemerikasaan Hasil Satuan Nilai Normal


Hemoglobin L 12.1 g/dL 12.0 – 14.0
Leukosit H 18.45 10^3/mm^3 5.0 – 10.0
Trombosit H 305 10^3/mm^3 150 – 400
Hematokrit L 37 % 37.0 – 43.0
Eritrosit H 3.55 10^6/L 4.00 – 4.50
MCV 87 fL 82.0 – 92.0
MCH 29 pg 27.0 – 31.0
MCHC 34 % 32.0 – 36.0
RDW-CV 13.6 % 11.5 – 14.5
Basofil 0.00 % 0–1
Eosinofil 2 % 1–3
Neutrofil Segmen H 87 % 50.0 – 70.0
Limfosit L 7 % 20.0 – 40.0
Monosit 4 % 2.0 – 8.0
PT 10.1 Detik 9.490 – 12.690
APTT 25.5 Detik 22.650 - 30.050
APTT Control 25.2
INR 0.99 <1.2
PT Kontrol 10.2
Total Protein 7.6 g/dL 6.6 – 8.7
Albumin L 2.9 g/dL 3.8 – 5.0
Globulin H 3.7 g/dL 1.3 – 2.7
Bilirubin Total 0.4 mg/dL 0.3 – 1.0
Bilirubin Direk 0.2 mg/dL < 0.20
Bilirubin Indirek 0.2 mg/dL < 0.60
SGOT H 35 U/L < 32
SGPT H 65 U/L < 31
Ureum Darae 24 mg/dL 10 – 50
Kreatinin Darah 0.8 mg/dL 0.6 – 1.2
Gula Darah Sewaktu 113 mg/dL 50 – 200
Natrium 141 mmol/L 136 – 145
Kalium 3.9 mmol/L 3.5 – 5.1
Klorida 108 mmol/L 97 – 111
Anti HIV (Rapid Test) Non Reaktif Non Reaktif
HBsAg (Rapid Test) Non Reaktif Non Reaktif
IV. PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN FISIK

Gambaran

Tanda Vital TD : 126/ 76 mmHg S : 36, 4 o C

N : 83 x/i P : 19 x/i

Kulit Tidak pucat, CRT < 2 detik

Kepala Tidak ada lesi

Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

Hidung Normal, tidak ada secret

Mulut Mukosa pucat, terdapat sariawan

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Toraks

I: dada tampak simetris kiri dan kanan

Paru Pa: tidak ada pembengkakkan

Pe: sonor

A: suara paru vasikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

I: iktus cordis tidak tampak

Jantung Pa: iktus cordis teraba pada ICS 4 Mid klavikula kiri

Pe: tidak terdapat adanya kelainan

A: irama jantung regular

Abdomen I: tidak ada kelainan

Pa: nyeri tekan pada bagian perut

Pe: tymphani

A: bising usus terdengar keras

Genitalia Terdapat adanya sedikit perdarahan


Rectal

Ekstremitas Tidak ada kelainan, tidak ada oedem


Muskuloskele
tal/Sendi

Lain-lain -
V. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1. DS: Pasien mengeluh nyeri Agen pencedera fisik Nyeri akut
- P: nyeri pada pangggul
- Q: seperti ditusuk – tusuk
- R : menjalar hingga perut
- S : skala 6
- T : hilang – timbul
DO:
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak lesu
- TD : 126/ 76 mmHg
- N : 83 x/i
- S : 36, 4 o C
- P : 19 x/i
2. DS: Pasien mengatakan Faktor psikologis Defisit nutrisi
- Nafsu makan menurun
- Cepat merasa kenyang
- Nyeri pada perut
DO:
- Mukosa pasien tampak pucat
- Terdapat adanya sariawan
pada bibir pasien
- Bising usus terdengar keras

3. DS: Pasien mengatakan Ketidakcukupan asupan serat Konstipasi


- Sulit BAB dari awal mulai
pendarahan, kira – kira sudah
10 hari
DO:
- Pasien tampak lemah
- BAB keras
VI. DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa SLKI SIKI
1. Nyeri Akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
Setalah dilakukan Observasi :
intervensi keperawatan - Identifikasi lokasi, karakteristik,
selama 3 x 8 jam maka durasi, frekuensi, kualitas, dan
diharapkan Tingkat intensitas nyeri.
Nyeri menurun dengan - Identifikasi skala nyeri
kriteria hasil: - Identifikasi respon nyeri non verbal
- Keluhan nyeri - Identifikasi faktor yang
menurun memperberat dan memperingan
- Meringis menurun nyeri
- Sikap protektif - Identifikasi pengaruh nyeri terhadap
menurun kualitas hidup
- Gelisah menurun - Monitor efek samping penggunaan
- Kesulitan tidur analgesik
menurun Terapeutik
- Diaforesis menurun - Berikan teknik nonfarmakologis
- Uterus teraba untuk mengurangi rasa nyeri
membulat menurun - Kontrol lingkungan yang
- Perineum terasa memperberat nyeri
tertekan menurun - Fasilitasi untuk istirahat dan tidur
- Frekuensi nadi Edukasi :
membaik - Jelaskan penyebab dan periode
nyeri
- Jelaskan strategi untuk meredakan
nyeri
- Anjarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu

2. Defisit Nutrisi Status Nutrisi Manajemen Nutrisi


Setelah dilakukan
intervnsi keperawatan Observasi:
selama 3 x 8 jam, maka - Identifikasi status nutrisi
diharapkann Status - Identifikasi alergi dan intoleransi
Nutrisi membaik, dengan makanan
kriteria hasi: - Identifikasi makanan yang disukai
1. Porsi makan yang - Identifikasi kebutuhan kalori dan
dihabiskan jenis nutrient
meningkat - Identifikasi perlunya penggunaan
2. Serum albumin selang nasogastrik
meningkat - Monitor asupan makanan
3. Verbalisasi - Monitor berat badan
keinginan untuk - Monitor hasil pemeriksaan
meningkatkan laboratorium
nutrisi meningkat Terapeutik
4. Sikap terhadap - Lakukan oral hygiene sebelum
makanan / makan, jika perlu
minuman sesuai - Fasilitasi menentukan pedoman
dengan tujuan diet (mis. Piramida makanan)
Kesehatan - Sajikan makanan secara menarik
5. Nyeri abdomen dan suhu yang sesuai
menurun - Berikan makan tinggi serat untuk
6. Sariawan menurun mencegah konstipasi
7. Nafsu makan - Berikan makanan tinggi kalori dan
memebaik tinggi protein
8. Bising usus - Berikan suplemen makanan, jika
membaik perlu
9. Membaran - Hentikan pemberian makan
mukosa membaik melalui selang nasigastrik jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrient yang dibutuhkan,
jika perlu

3. Konstipasi Eliminasi Fekal Manajemen Konstipasi


Setelah dilakukan Observasi
intervensi keperawatan - Periksa tanda dan gejala
pada 3 x 8 jam, maka konstipasi
diharapkan Eliminasi - Periksa pergerakan usus,
Fekal membaik, dengan karakteristik feses (konsistensi,
kriteria hasil:
bentuk, volume,  dan warna)
1. Kontrol
pengeluara feses - Identifikasi faktor risiko
meningkat konstipasi (mis: obat-obatan,
2. Keluhan defekasi tirah baring, dan diet rendah
lama dan sulit serat
menurun - Monitor tanda dan gejala
3. mengejan saar rupture usus dan/atau peritonitis
defekasi menurun Terapeutik
4. nyeri abdomen
- Anjurkan diet tinggi serat
menurun
5. konsistensi feses - Lakukan masase abdomen, jika
membaik perlu
6. frekuensi defekasi - Lakukan evaluasi feses secara
membaik manual, jika perlu
- Berikan enema atau irigasi, jika
perlu
Edukasi
- Jelaskan etiologi masalah dan
alasan Tindakan
- Anjurkan peningkatan asupan
cairan, jika tidak ada
kontraindikasi
- Latih buang air besar secara
teratur
- Ajarkan cara mengatasi
konstipasi/impaksi
Kolaborasi
- Konsultasi dengan tim medis
tentang penurunan/peningkatan
frekuensi suara usus
- Kolaborasi penggunaan obat
pencahar, jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
VII.

No Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tanggal
1. Senin/ Nyeri Akut 1. Memonitor tanda – S:
28-11- tanda vital - Pasien mengatakan memahami tetang
2022 2. Mengidentifikasi lokasi, teknik napas dalam yang diajarkan yang
karakteristik, durasi, bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri
frekuensi, kualitas, dan - P: rasa nyeri pada panggul
intensitas nyeri. - Q: ditusuk – tusuk
3. Mengidentifikasi skala - R: menjalar ke perut
nyeri - S: skala 5
4. Memberikan teknik - T: hilang timbul
nonfarmakologis untuk O:
mengurangi rasa nyeri - Pasien tampak masih meringis
- TD : 126/ 76 mmHg
- N : 83 x/i
- S : 36, 4 o C
- P : 19 x/i
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
2. Defisit Nutrisi 1. Mengidentifikasi status S:
nutrisi - Pasien mengatakan susah makan setelah sakit
2. Mengidentifikasi - Pasien mengatakan tidak nafsu makan
makanan yang disukai - Pasien mengatakan tidak ada alergi apapun
oleh pasien - Pasien mengatakan berat badannya turun
3. Mengidentifikasi adanya hampir 10kg
alergi terhadap makanan O:
4. Monitor berat badan - Pasien tampak kurun
pasien - Mata pasien tampak sayu
- TD : 126/ 76 mmHg
- N : 83 x/i
- S : 36, 4 o C
- P : 19 x/i
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
3. Konstipasi 1. Memeriksa tanda dan S:
gejala konstipasi - Pasien mengatakan susah BAB
2. Mengidentifikasi faktor saat pendarahan mulai
resiko konstipasi - Pasien mengatakan kurang makan
3. Menganjurkan diet makanan yang tinggi serat
tingkat serat O:
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak kurang nyaman
A: Masalah belum tertasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Rabu / 30- Nyeri Akut 1. Memonitor tanda – S:
11-2022 tanda vital - Pasien mengatakan rasa nyeri sudah
2. mengidentifikasi lokasi, berkurang namun masih terasa
karakteristik, durasi, - P: rasa nyeri pada panggul
frekuensi, kualitas, dan - Q: ditusuk – tusuk
intensitas nyeri. - R: menjalar ke perut
3. Mengidentifikasi skala - S: skala 4
nyeri - T: hilang timbul
4. Mengkolaborasikan O:
pemberian terapi obat - Pasien masih tampak meringis, namun sudah
bersama dokter mulai tenang
- TD : 120/ 68 mmHg
- N : 70 x/i
- S : 36, 5 o C
- P : 18 x/i
A : Masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
2 Defisit Nutrisi 1. Mengidentifikasi status S:
nutrisi - Pasien mengatakan nafsu makan sedikit
2. Menganjurkan makan meningkat
porsi sedikit namun - Pasien mengatakan mulai makan dengan
sering lahap namun belum habis seporsi
3. Mengkolaborasikan - Berat badan pasien 50kg
pemberian jenis O:
makanan dengan dokter - Pasien masih tampak lemas, namun sudah
dan gizi mulai bertenaga
4. Memonitor berat badan - Porsi makan pasien tersisa 1/2 porsi
- TD : 120/ 68 mmHg
- N : 70 x/i
- S : 36, 5 o C
- P : 18 x/i
A: Masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
3 konstipasi 1. Memeriksa keadaan S:
pasien - Pasien mengatakan perutnya sudah lebih
2. Menganjurkan untuk nyaman dari pada kemaren
mengurut perut pasien - Pasien mengatakan sudah bisa BAB karena
3. Memberikan terapi obat diberikan obat danmeminum air hangat
pada pasien O:
4. Menganjurkan meminum - Pasien tampak lebih nyaman
air hangat - Pasien tampak tidak begah lagi
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
1. Kamis/ -1- Nyeri Akut 1. Memonitor tanda – S:
2022 tanda vital - Pasien mengatakan mengerti dengan
2. mengidentifikasi lokasi, penjelasan yang diberikan
karakteristik, durasi, - P: rasa nyeri pada panggul
frekuensi, kualitas, dan - Q: ditusuk – tusuk
intensitas nyeri. - R: menjalar ke perut
3. Mengidentifikasi skala - S: skala 3
nyeri - T: hilang timbul
4. Mengkolaborasikan
pemberian terapi obat O:
bersama dokter - Pasien masih tampak meringis, namun sudah
5. Menjelaskan penyebab mulai tenang
dari rasa nyeri yang - Pasien sudah tampak bisa berjalan dengan
dirasakan nyaman
- TD : 125/ 79 mmHg
- N : 80 x/i
- S : 36, 6 o C
- P : 20 x/i
A : Masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan

2. Defisit nutrisi 1. Mengidentifikasi S:


status nutrisi - Pasien mengatakan porsi makanan yang
2. Mengidentifikasi dihabiskan lebih banyak daripada hari
seberapa banyak kemaren
makanan yang - Pasien mengatakan lebih bertenaga dari pada
dimakan pasien hari pertama dirawat
3. Memonitor berat O:
badan pasien - Pasien masih tampak lemas, namun sudah
mulai bertenaga
- Porsi makan pasien tersisa sedikit
- TD : 125/ 79 mmHg
- N : 80 x/i
- S : 36, 6 o C
- P : 20 x/i
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai